Anda di halaman 1dari 36

Kelompok 2

Gita Sopana Dayanti (A1C019085)


Hataman Nafsah (A1C019086)
Helfiani Putri (A1C019087)
Heri Gunawan (A1C019088)
Lalu Teguh Agisna W (A1C018088)

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Pengetahuan Tentang Efek

01 Efek di Pasar Uang

02 Efek di Pasar Modal

03 Risiko dan Imbal Hasil

04 Indeks Efek dan Aksi Korporasi


Efek di Pasar
Uang
Efek di Pasar Uang
01 SBPU(Surat Berharga Pasar Uang)

Merupakan jenis surat berharga yang diperdagangkan


dengan menggunakan cara diskonto dengan Bank
Indonesia ataupun lembaga keuangan lainnya yang
sudah ditunjuk oleh BankI ndonesia.

02 SBI(Sertifikat Bank Indonesia)

Merupakan jenis surat berharga yang bentuknya


hutang dalam jangka pendek yang dikeluarkan oleh
pemerintah.
Efek di Pasar Uang
03 Promissory Notes

Merupakan surat pernyataan yang menyatakan


kesanggupan untuk membayar transaksi utangpiutang
dalam jangka waktu yang pendek, hal ini antara debitur
dan kreditur.

04 Deposito

Merupakan instrument keuangan yang dikeluarkan


oleh bank berdasarkan simpanan nasabahnya dengan
periodenya sudah jatuh tempo serta pada tingkat
suku bunga tertentu.
Efek di Pasar Uang
05 Treasurry Bills

Merupakan instrument pasar uang yang dikeluarkan


oleh Negara dalam jangka waktu yang tidak lama
yaitu dibawah satu tahun.

06 Commercial paper

Merupakan instrument hutang yang dikeluarkan oleh


sebuah perusahaan yang ditujukan kepada pihak
investor dengan tidak adanya jaminan(collateral) yang
digunakan untuk membiayai kewajiban jangka
pendek..
Efek di Pasar Uang
07 Callmoney

Merupakan instrument pasar uang yang digunakan


untuk kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan
transaksi pinjam meminjam dana antar pihak bank
pada jangka waktu yang pendek..

08 Banker’s acceptance

Merupakan instrument pasar uang yang digunakan


untuk kegiatan-kegiatan impor dan ekspor barang
ataupun digunakan pada transaksi valas(valuta asing).
Efek di Pasar
Modal
Efek di Pasar Modal
Saham

Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan


modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam
suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan
menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut
memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim
atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS).

 Keuntungan Saham:
1. Dividen
2. Capital Gain

Risiko Saham
1. Capital Loss
2. Risiko Likuidasi
Efek di Pasar Modal
SURAT UTANG (OBLIGASI)

Surat Utang (Obligasi) merupakan salah satu Efek


yang tercatat di Bursa di samping Efek lainnya seperti
Saham, Sukuk, Efek Beragun Aset maupun Dana
Investasi Real Estat. Obligasi dapat dikelompokkan
sebagai efek bersifat utang di samping Sukuk.
Obligasi dapat dijelaskan sebagai surat utang jangka
menengah panjang yang dapat dipindahtangankan,
yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk
membayar imbalan berupa bunga pada periode
tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang
telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi
tersebut. Obligasi dapat diterbitkan oleh Korporasi
maupun Negara.
Efek Bersifat Utang tercatat di Bursa

Sampai saat ini, terdapat beberapa efek bersifat utang yang tercatat di Bursa, antara lain :
1. Obligasi Korporasi, yaitu obligasi yang diterbitkan oleh Perusahaan Swasta Nasional
termasuk BUMN dan BUMD.
2. Sukuk adalah Efek Syariah berupa sertifikat atau bukti kepemilikan yang bernilai sama
dan mewakili bagian yang tidak terpisahkan atau tidak terbagi (syuyu’/undivided share),
atas aset yang mendasarinya.
3. Surat Berharga Negara (SBN) merupakan Surat Berharga Negara yang terdiri dari Surat
Utang Negara dan Surat Berharga Syariah Negara.
4. Surat Utang Negara (SUN) adalah surat berharga yang berupa surat pengakuan utang
dalam mata uang rupiah maupun valuta asing yang dijamin pembayaran bunga dan
pokoknya oleh Negara Republik Indonesia sesuai dengan masa berlakunya. Ketentuan
mengenai SUN diatur dalam Undang Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang
Negara.
5. Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara adalah surat berharga negara
yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah, sebagai bukti atas bagian penyertaan
terhadap Aset SBSN, baik dalam mata uang rupiah maupun valuta asing. Ketentuan
mengenai SBSN diatur dalam Undang Undang Nomor 19 Tahun 2008 tentang Surat
Berharga Syariah Negara.
6. Efek Beragun Aset (EBA) adalah Efek bersifat utang yang diterbitkan dengan Underlying
Aset sebagai dasar penerbitan.
Keuntungan Membeli Efek Bersifat Utang

ortfoli 1. Mendapatkan kupon/fee/nisbah secara periodik dari efek


bersifat utang yang dibeli. Pada umumnya tingkat
kupon/fee/nisbah berada di atas bunga Bank Indonesia
(BI rate).
2. Memperoleh capital gain dari penjualan efek bersifat
utang di pasar sekunder.
3. Memiliki risiko yang relatif lebih rendah dibandingkan
instrumen lain seperti saham, dimana pergerakan harga
saham lebih berfluktuatif dibandingkan harga efek bersifat
utang. Pada efek bersifat utang yang diterbitkan oleh
pemerintah dapat dikatakan sebagai instrumen yang bebas
risiko.
4. Banyak pilihan seri efek bersifat utang yang dapat dipilih
oleh investor di pasar sekunder.     
Mengacu kepada Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun
1995, pasal 1 ayat (27) didefinisikan bahwa Reksa Dana
adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana
dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan
dalam portofolio efek oleh manajer investasi .

Reksa Dana

Reksa Dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat


pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki
banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi
mereka. Reksa Dana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana
dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk
melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan
yang terbatas. Selain itu Reksa Dana juga diharapkan dapat
meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal
Indonesia.
Keuntungan
1. Pemodal walaupun tidak memiliki dana yang cukup besar dapat
melakukan diversifikasi investasi dalam Efek, sehingga dapat
memperkecil risiko. Sebagai contoh, seorang pemodal dengan dana
terbatas dapat memiliki portfolio obligasi, yang tidak mungkin dilakukan
jika tidak tidak memiliki dana besar. Dengan Reksa Dana, maka akan
terkumpul dana dalam jumlah yang besar sehingga akan memudahkan
diversifikasi baik untuk instrumen di pasar modal maupun pasar uang,
artinya investasi dilakukan pada berbagai jenis instrumen seperti
deposito, saham, obligasi.
2. Reksa Dana mempermudah pemodal untuk melakukan investasi di
pasar modal. Menentukan saham-saham yang baik untuk dibeli bukanlah
pekerjaan yang mudah, namun memerlukan pengetahuan dan keahlian
tersendiri, dimana tidak semua pemodal memiliki pengetahuan tersebut.
3. Efisiensi waktu. Dengan melakukan investasi pada Reksa Dana dimana
dana tersebut dikelola oleh manajer investasi profesional, maka pemodal
tidak perlu repot-repot untuk memantau kinerja investasinya karena hal
tersebut telah dialihkan kepada manajer investasi tersebut.
Risiko
Risiko Berkurangnya Nilai Unit Penyertaan
Risiko ini dipengaruhi oleh turunnya harga dari Efek (saham, obligasi, dan surat berharga
lainnya) yang masuk dalam portfolio Reksa Dana tersebut.
Risiko Likuiditas
Risiko ini menyangkut kesulitan yang dihadapi oleh Manajer Investasi jika sebagian
besar pemegang unit melakukan penjualan kembali (redemption) atas unit-unit yang
dipegangnya. Manajer Investasi kesulitan dalam menyediakan uang tunai atas
redemption tersebut.
Risiko Wanprestasi
Risiko ini merupakan risiko terburuk, dimana risiko ini dapat timbul ketika perusahaan
asuransi yang mengasuransikan kekayaan Reksa Dana tidak segera membayar ganti
rugi atau membayar lebih rendah dari nilai pertanggungan saat terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan, seperti wanprestasi dari pihak-pihak yang terkait dengan Reksa Dana,
pialang, bank kustodian, agen pembayaran, atau bencana alam, yang dapat
menyebabkan penurunan NAB (Nilai Aktiva Bersih) Reksa Dana.
Dilihat dari portfolio investasinya, Reksa Dana dapat dibedakan
menjadi:

Reksa Dana Pasar Uang (Money Market Funds)


Reksa Dana jenis ini hanya melakukan investasi pada Efek bersifat Utang dengan jatuh
tempo kurang dari 1 (satu) tahun. Tujuannya adalah untuk menjaga likuiditas dan
pemeliharaan modal.
Reksa Dana Pendapatan Tetap (Fixed Income Funds)
Reksa Dana jenis ini melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari aktivanya dalam
bentuk Efek bersifat Utang. Reksa Dana ini memiliki risiko yang relatif lebih besar dari
Reksa Dana Pasar Uang. Tujuannya adalah untuk menghasilkan tingkat pengembalian
yang stabil.
Reksa Dana Saham (Equity Funds)
Reksa dana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari aktivanya dalam
bentuk Efek bersifat Ekuitas. Karena investasinya dilakukan pada saham, maka risikonya
lebih tinggi dari dua jenis Reksa Dana sebelumnya namun menghasilkan tingkat
pengembalian yang tinggi.
Reksa Dana Campuran (Discretionary Funds)
Reksa Dana jenis ini melakukan investasi dalam Efek bersifat Ekuitas dan Efek bersifat
Utang.
4. Exchange Traded Fund
Dealer Partisipan adalah Anggota Bursa yang bekerja sama dengan
Manajer Investasi (MI) pengelola ETF untuk melakukan penjualan atau
pembelian Unit Penyertaan ETF. Saat ini di Indonesia ada 6 (enam)
Dealer Partisipan yakni Bahana Sekuritas, Mandiri Sekuritas, Philip
Sekuritas, Sinarmas Sekuritas, Indopremier Sekuritas dan Panin
Sekuritas.
Keuntungan ETF
Mekanisme Transaksi ETF
Peraturan
5.DERIVATIF
Derivatif merupakan kontrak atau perjanjian yang nilai atau peluang keuntungannya terkait
dengan kinerja aset lain. Aset lain ini disebut sebagai underlying assets. Efek derivatif
merupakan Efek turunan dari Efek “utama” baik yang bersifat penyertaan maupun utang.
Efek turunan dapat berarti turunan langsung dari Efek “utama” maupun turunan
selanjutnya.
Derivatif yang terdapat di Bursa Efek adalah derivatif keuangan (financial derivative).
Derivatif keuangan merupakan instrumen derivatif, di mana variabel-variabel yang
mendasarinya adalah instrumen-instrumen keuangan, yang dapat berupa saham, obligasi,
indeks saham, indeks obligasi, mata uang (currency), tingkat suku bunga dan instrumen-
instrumen keuangan lainnya.
Instrumen-instrumen derivatif sering digunakan oleh para pelaku pasar (pemodal dan
perusahaan efek) sebagai sarana untuk melakukan lindung nilai (hedging) atas portofolio
yang mereka miliki.
Risiko dan Imbal
Hasil
PENGERTIAN RISIKO

Risiko adalah ketidakpastian perolehan atas


imbal hasil dari suatu aktiva finansial
tertentu. Semua jenis investasi memiliki
resiko, baik besar maupun kecil. Resiko tidak
dapat dihilangkan, hanya bisa diminimalisir.

High Risk High Return


Semakin besar resiko dan ketidak pastian pada
investasi tersebut maka biasanya apabila investasi
tersebut untung maka tingkat keuntungan dari
investasi tersebut juga semakin besar.
JENIS-JENIS RISIKO INVESTASI
01 02 03 04 05
Risiko Bisnis Risiko pasar Risiko Inflasi/ daya Risiko likuiditas Risiko negara
risiko untuk menjalankan beli (country risk)
Fluktuasi pasar secara kecepatan sekuritas
suatu bisnis di industri penurunan daya beli kondisi perpolitikan
tertentu•Risiko Suku keseluruhan yang untuk diperdagangkan
akan membuat investor suatu negara,Risiko
Bunga : perubahan suku mempengaruhi return dipasar sekunder.
meminta kenaikan mata uang &
bunga mempengaruhi investasi yg terlihat dari (volume perdagangan)
return atas investasi perubahan mata uang
return saham, jika suku perubahan indeks
bunga naik maka harga pasar… faktor suatu negara
saham akan turun, ekonomi, politik,
ceteris paribus kerusuhan dll
IMBAL HASIL

Imbal hasil adalah total keuntungan atau kerugian yang dialami pemilik modal dalam suatu
periode tertentu. Diperoleh dengan Membagi perubahan nilai aktiva ditambah penerimaan kas
dari investasi dalam periode tersebut dengan nilai investasi awal periode.

Tipe Investor dalam menghadapi risiko

Apabila dikaitkan dengan preferensi investor, maka investor menurut Weston dan Copeland
(1995) dibedakan menjadi tiga tipe dalam menghadapi risiko, yaitu terdiri dari :
1. Investor yang suka terhadap risiko (risk seeker)
2. 2. Investor yang netral terhadap risiko (risk neutrality)
3. 3. Investor yang tidak suka terhadap risiko (risk averter)
INDEKS EFEK DAN AKSI
KORPORASI
INDEKS EFEK

Dalam konteks pasar modal, indeks efek adalah portfolio teoretis (imajiner) yang berisi
sejumlahefek yang dikumpulkan atas tema dan kriteria tertentu, mengukur baik
sebagian maupunkeseluruhan dari sebuah pasar. Indeks Komposit adalah indeks yang
mengukur pasar secarakeseluruhan Indeks efek memiliki beberapa fungsi, yaitu
sebagai tolok ukur (benchmark) dansebagai underlying ari produk pasar modal.

a Tolok ukur.
Sebagai portfolio imajiner, indeks efek dapat menjadi acuan kinerja portfolioinvestor.

b. Pengembangan produk.
Indeks dapat menjadi dasar dari pembentukan produk pasar modal,seperti produk
investasi yang mengikuti indeks secara pasif, seperti Exchange Traded Funds(ETF)
dan reksa dana indeks, maupun kontrak derivatif atas indeks, seperti KontrakBerjangka
Indeks Efek (index futures) dan Kontrak Opsi atas Indeks (index options).
AKSI KORPORASI
Arti korporasi adalah perusahaan atau badan usaha yang sangat besar atau
beberapa perusahaan yang dikelola dan dijalankan sebagai satu perusahaan besar.
Korporasi sebagai raksasa bisnis yang melayani hampir semua kebutuhan hidup
manusia zaman sekarang tidak bisa lagi sekedar dilihat sebagai unit bisnis dalam
sebuah bangsa, tapi lebih dari itu korporasi telah menciptakan budaya, gaya, dan
pandangan hidup yang dihasilkan oleh para pebisnis visioner. Dasar hukum dalam
pasar modal dilakukan aksi korporasi UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
(UUPM).
Beberapa bentuk aksi korporasi yang umumnya dilakukan emiten antara lain adalah:
pembagian deviden baik tunai maupun saham, pemecahan saham atau penyatuan
saham, saham bonus, penawaran umum terbatas (right issue) dan pembelian
kembali saham Disamping itu aksi korporasi juga mencakup aksi strategis emiten
lainnya seperti: merger, akuisisi, spin off, penawaran umum perdana (initial public
offering-IPO), secondary offering maupun additional listing seperti private placement,
konversi saham baik dari waran, rights ataupun obligasi. Kebijaksanaan itu dapat
dilakukan terpisah maupun terkait antara satu dengan yang lainnya tergantung dari
keputusan pemegang saham tersebut. Aksi korporasi merupakan aktivitas emiten
yang menarik perhatian pelaku pasar seperti analisis saham, manager investasi,
manajer dana (fund manager), investor, atau pemegang saham
Daftar Pustaka
https://www.idx.co.id/investor/pengantar-pasar-modal/
https://www.coursehero.com/file/57077835/PERTEMUAN-1-RISIKO-DAN-IMBAL-
HASILppt/
lib.ui.ac.id (Tesis HERLINA NASUTION, S.H.) Aksi Korporasi
https://economy.okezone.com/amp/2017/06/09/320/1711872/pengertian-fungsi-dan-i
nstrumen-pasar-uang
https://economy.okezone.com/amp/2017/06/09/320/1711872/pengertian-fungsi-dan-i
nstrumen-pasar-uang

 
Thank you
Kelompok 2

Anda mungkin juga menyukai