Anda di halaman 1dari 4

Pasar keuangan merupakan penghubung antara unit defisit dengan unit surplus dan

merupakan jantung dari sistem keuangan karena kemampuannya menarik dana masyarakat
dan mengalokasikan kembali tabungan tersebut dalam bentuk pinjaman ataupun investasi.
Pasar keuangan terdiri dari pasar uang dan pasar modal.

I. PASAR UANG
Pasar Uang merupakan tempat dimana kegiatan permintaan dan penawaranakan surat-
surat berharga dengan jangka waktu jatuh tempo kurang dari satu tahun saling bertemu.

Instrumen Pasar Uang di Indonesia :


Sertifikat Bank Indonesia (SBI) : Instrumen utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau
bank sentral atas unjuk dengan jumlah tertentu yang akan dibayarkan kepada pemegang
pada tanggal yang telah ditetapkan. Instrumen ini berjangka waktu jaruh tempo satu tahun
atau kurang.
1) Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
2) Surat Perbendaharaan Negara (SPN)
3) Deposito
4) Commercial Paper
5) Call Money
6) Repurchase Agreement (REPO)
7) Banker's Acceptance

II. PASAR MODAL


UU No. 8/1995 tentang Pasar Modal (UUPM), menyebutkan bahwa Pasar Modal
merupakan wadah untuk melakukan transaksi perdagangan berbagai instrumen keuangan
jangka panjang, seperti:surat utang (obligasi), ekuitas (saham), reksa dana, instrumen
derivatif maupun instrumen lainnya.
Adapun Efek-efek yang ditransaksikan di Pasar Modal di Indonesia adalah sebagai berikut:
1) Saham
2) Obligasi
3) Derivatif (rights, waran, options, futures)
4) Unit penyertaan Reksa Dana
5) Exchange Traded Fund (ETF)
6) Efek Beragun Aset (EBA)/ABS
7) Dana Investasi Real Estate (DIRE)
1. SAHAM
Merupakan jenis efek yang paling sering dipergunakan oleh emiten untuk memperoleh
dana dari masyarakat dan juga merupakan jenis yang paling populer di Pasar Modal.
Imbal Hasil Investasi Saham
1) Dividen
2) Capital Gain
3) Saham Bonus
Risiko Investasi Saham
1) Capital Loss
2) Risiko Kebangkrutan
3) Risiko Likuiditas Aset
4) Risiko Delisting
5) Risiko Suspending
6) Risiko Unik (unsystematic risk) dan Risiko Pasar (systematic risk)
2. OBLIGASI
Obligasi merupakan surat utang jangka menengah-panjang yang dapat
dipindahtangankan yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar
imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu
yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut.
Imbal Hasil Investasi di Obligasi
1) Bunga
2) Capital Gain
3) Hak klaim pertama
4) Hak konversi menjadi saham untuk pemegang Obligasi Konversi
Risiko Investasi pada Obligasi
1) Inflation Risk
2) Political Risk
3) Credit Risk/ Default Risk
4) Rating Risk
5) Likuiditas
6) Interest rate risk
7) Call risk
8) Yield curve risk
9) Prepayment Risk
10) Reinvestment Risk
11) Foreign Exchange Risk
12) Volatility Risk
13) Event Risk
14) Public Policy Risk
3. REKSA DANA
Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27) didefinisikan
bahwa Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari
masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh
manajer investasi.
4. EXCHANGE TRADED FUND (ETF)
ETF atau Exchange Traded Fund secara sederhana dapat diartikan sebagai Reksa
Dana yang diperdagangkan di Bursa. Sama seperti reksa dana konvensional, ETF
merupakan Kontrak Investasi Kolektif, perbedaannya adalah unit penyertaan ETF
dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa seperti saham. Sebagaimana halnya reksa
dana konvensional, dalam ETF terdapat pula manajer investasi dan bank kustodian.
Akan tetapi, ETF juga mengenal satu pihak lagi yang memiliki peran penting dalam
perdagangan, yaitu market maker.
5. DANA INVESTASI REAL ESTATE (DIRE)
DIRE diartikan sebagai kumpulan uang pemodal yang oleh perusahaan investasi akan
diinvestasikan ke bentuk aset properti baik secara langsung seperti membeli gedung
maupun tidak langsung dengan membeli saham/obligasi perusahaan properti.
6. DERIVATIF
Efek derivatif merupakan Efek turunan dari Efek utama baik yang bersifat
penyertaan maupun utang. Efek turunan dapat berarti turunan langsung dari Efek
utama maupun turunan selanjutnya. Derivatif merupakan kontrak atau perjanjian
yang nilai atau peluang keuntungannya terkait dengan kinerja aset lain.
Instrument derivatif yang terdapat di Bursa Efek adalah derivatif keuangan (financial
derivative). Derivatif keuangan merupakan instrumen derivatif, di mana variabel-
variabel yang mendasarinya adalah instrumen-instrumen keuangan, yang dapat berupa
saham, obligasi, indeks saham, indeks obligasi, mata uang (currency), tingkat suku
bunga dan instrumen-instrumen keuangan lainnya.
1) Rights/ Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)
2) Waran (Warrant)
3) Futures
4) Options

III. PASAR MODAL SYARIAH


Produk Pasar Modal Syariah pertama di Indonesia adalah Reksa Dana Syariah yang
diterbitkan oleh PT. Danareksa Investment Management (DIM) pada 3 Juli 1997.

Efek-efek yang dimuat dalam Daftar Efek Syariah meliputi:


1. Surat Berharga Syariah yang diterbitkan oleh Negara Republik Indonesia.
2. Efek yang diterbitkan oleh Emiten atau perusahaan publik yang menyatakan bahwa
kegiatan usaha serta cara pengelolaan usahanya dilakukan berdasarkan prinsip syariah
sebagaimana tertuang dalam anggaran dasar.
3. Sukuk yang diterbitkan oleh Emiten termasuk Obligasi Syariah yang telah diterbitkan
oleh emiten sebelum ditetapkannya peraturan ini.
4. Saham Reksa Dana Syariah.
5. Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana Syariah.
6. Efek Beragun Aset Syariah.
7. Efek berupa saham, termasuk Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) syariah
dan waran syariah, yang diterbitkan oleh emiten atau perusahaan publik yang tidak
menyatakan bahwa kegiatan usaha serta cara pengelolaan usahanya dilakukan
berdasarkan prinsip syariah.
8. Efek syariah yang memenuhi prinsip-prinsip syariah di Pasar Modal yang diterbitkan
oleh lembaga internasional dimana Pemerintah Indonesia menjadi salah satu
anggotanya.
9. Efek syariah lainnya.

Anda mungkin juga menyukai