Anda di halaman 1dari 8

2.

2 ALAT ALAT YANG DIPERGUNAKAN UNTUK BERJUANG


MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN

1. LAMBANG NEGARA GARUDA INDONESIA

Pancasila merupakan lambang Negara Republik Indonesia yang menjadi pedoman di


dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dibawah burung garuda Pancasila terdapat sebuah semboyan dalam bahasa Jawa Kuno yang
berbunyi : Bhinneka Tunggal Ika. Dimana semboyan ini diambil dari Kitab Sutasoma karya
Empu Tantular. Kata Bhinneka berasal dari kata Sansekerta, yaitu : Bhinna (terpecah) dan
ika (itu), kemudian diterjemahkan bebas berbeda beda. Bunyi lengkap dari semboyan
tersebut ialah : Siswatattwa Mangrwa, yang artinya : Siwa dan Budha itu satu, berbeda
tetapi satu, tidak ada ajaran agama yang bersifat mendua. Dengan semboyan tersebut, Empu
Tantular ingin menyatukan rakyat Majapahit yang memeluk agama berbeda (Hindu dan
Budha). Pada jaman Indonesia merdeka, kita mengambil inti dari semboyan tersebut dan kita
jadikan lambing persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

2. BENDERA KEBANGSAAN REPUBLIK INDONESIA

Pasal 35 UUD 1945 menyebutkan, Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih.
Warna Merah Putih yang dijadikan lambang Bendera Negara Indonesia telah menempati arti
penting dan terhormat bagi kehidupan bangsa Indonesia. Dimana merah berarti keberanian
dan putih berarti kesucian. Merah melambangkan raga manusia sedangkan putih
melambangkan jiwa manusia. Dimana keduanya saling melengkapi dan menyempurnakan
jiwa dan raga menusia untuk membangun Indonesia.

3. BAHASA INDONESIA, BAHASA PERSATUAN BANGSA INDONESIA

Dalam masa perjuangan kemerdekaan, bahasa Indonesia berhasil membangkitkan diri


menggalang semangat kebangsaan dan semangat perjuangan dalam mengantarkan rakyat
Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan sebagaimana tercantum dalam pembukaan
UUD 1945. Kenyataan sejarah itu berarti bahwa bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan telah berfungsi secara efektif sebagai alat komunikasi antarsuku, antardaerah, dan
bahkan antarbudaya.
Fungsi Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Negara
Sebagai bahasa negara berarti bahasa Indonesia adalah bahasa resmi. Dengan begitu bahasa
Indonesia harus digunakan sesuai dengan kaidah, tertib, cermat, dan masuk akal. Bahasa
Indonesia yang dipakai harus lengkap dan baku. Tingkat kebakuanya diukur oleh aturan
kebahasaan dan logika pemakai.
2. Bahasa Indonesia Sebagai Alat Pengantar dalam Dunia Pendidikan
Kedudukan kedua dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan
pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di lembaga pendidikan dari taman kanak-
kanak, maka materi pelajaran yang berbentuk media cetak juga harus berbahasa Indonesia. Hal
ini dapat dilakukan dengan menerjemahkan buku-buku yang berbahasa asing atau menyusunnya
sendiri. Cara ini akan sangat membantu dalam meningkatkan perkembangan bahasa Indonesia
sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan teknolologi (IPTEK).
3. Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Persatuan
Bahasa Indonesia memiliki peran yang sangat menentukan dalam perkembangan kehidupan
bangsa Indonesia. Dalam masa perjuangan kemerdekaan, bahasa Indonesia berhasil
membangkitkan diri menggalang semangat kebangsaan dan semangat perjuangan dalam
mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan sebagaimana tercantum
dalam pembukaan UUD 1945. Kenyataan sejarah itu berarti bahwa bahwa bahasa Indonesia
sebagai bahasa persatuan telah berfungsi secara efektif sebagai alat komunikasi antarsuku,
antardaerah, dan bahkan antarbudaya.
Sebagai akibat dari ditetapkannya bahasa Indonesia sebagai bahasa negara, bahasa
Indonesia yang memiliki peran yang sangat menentukan sebagai alat komunikasi dalam peri
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dalam hubungan ini, bahasa Indonesia
tidak hanya digunakan sebagai bahasa resmi dalam penyelenggaraan kehidupan negara dan
pemerintahan, tetapi juga sebagai bahasa pengantar pada jenis dan jenjang pendidikan, sebagai
bahasa perhubungan nasional (terutama dalam kaitannya dengan perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan nasional), sebagai sarana pembinaan dan pengembangan kebudayaan nasional.
4. LAGU KEBANGSAAN
Lagu kebangsaan Republik Indonesia ialah Indonesia Raya sebagaimana diatur dalam
pasal 36B, UUD 1945, juga dalam PP No. 44 tahun 1985, LN. 1985-72. Adapun lagu Indonesia
Raya itu adalah gubahan Wage Rudolf Supratman. Lagu Indonesia Raya pertama kali
diperdengarkan secara resmi dalam Kongres Pemuda Indonesia yang diadakan di Jakarta pada
hari Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
Lagu Kebangsaan dinyanyikan :
Untuk menghormati Kepala Negara/Wakil Kepala Negara
Pada waktu penaikan/penurunan Bendera Kebangsaan yang diadakan dalam
upacara
Untuk menghormati Negara lain
Dalam rangka pendidikan dan pengajaran
Sebagai pernyataan perasaan nasional
DAFTAR PUSTAKA

http://www.kompasiana.com/heningnugroho/bahasa-indonesia-sebagai-bahasa-persatuan-
dan-bahasa-negara_5517fca2a33311bc06b66430

http://rizqiizzatiprasetya.blogspot.co.id/2013/04/bahasa-indonesia-sebagai-bahasa.html

I Wayan Windia, dkk. 2014. Modul Pendidikan Pancasila Dalam Membangun Karakter
Bangsa. Denpasar: Udayana University Press.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk menyelesaikan tugas paper Pancasila dengan materi Impementasi Pancasila dalam Sejarah
Mengisi Kemerdekaan Indonesia . Selama pembuatan tugas ini, penulis sangat berterimakasih
kepada rekan-rekan yang telah terlibat. Tugas ini disusun untuk memberikan rangkuman tentang
keadaan bangsa dan negara Indonesia setelah meraih kemerdekaan dan juga
memberikan wawasan tentang kehidupan pada masa-masa pemerintahan yang berganti-ganti
pada saat itu. Mudah-mudahan tugas ini dapat memberikan kemudahan pada rekan

sekalian dalam mempelajari Pendidikan Pancasila.

Meskipun penulis sudah berusaha semaksimal mungkin, namun penulis tetap


mengharapkan kritik dan saran pembaca yang sangat membangun, karena kesempurnaan itu
hanya milik Tuhan semata. Akhirnya kami berharap semoga paper ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.

Denpasar, 21 September 2015

Penulis,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 1
1.1.Latar Belakang...................................................................................................................... 1
1.2.Rumusan Masalah................................................................................................................. 1
1.3.Tujuan Penulisan................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................ 2
2.1 Masa Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan .............................................................. 2
2.2 Alat alat untuk Berjuang Mempertahankan Kemerdekaan 3
2.3 Masa Pemerintahan Demokrasi Liberal.... 3
2.4 Sikap Dekrit Presiden 5 Juli 1959..... 3
2.5 Masa Pemerintahan Demokrasi Terpimpin.......................................................................... 4
2.6 Orde Lama dengan Orde Baru..
2.7 Masa Reformasi.
2.8 Masa Globalisasi...
2.9 Sikap Jati Diri Bangsa...

BAB III PENUTUP..................................................................................................................... 8


3.1 Simpulan................................................................................................................................ 8
3.2 Saran...................................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................. 9
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadiwarga


negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Hakikat negara kesatuan Republik Indonesia adalah Negara kebangsaan
modern. Negara kebangsaan modern adalah negara yang pembentukannya didasarkan pada
semangat kebangsaan atau nasionalisme yaitu pada tekad suatu masyarakat untuk membangun
masa depan bersama di bawah satu negara yang sama walaupun warga masyarakat tersebut
berbeda-beda agama, ras, etnik, atau golongannya.
Komitmen yang kuat dan konsisten terhadap prinsip dan semangat kebangsaan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945, perlu ditingkatkan secara terus - menerus untuk memberikan pemahaman
yang mendalam tentang Negara KesatuanRepublik Indonesia. Secara historis, negara Indonesia
telah diciptakan sebagai Negara Kesatuan dengan bentuk
Republik. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang berkedaulatan rakyat dengan
berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil
dan beradab, Persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia. Menghindari sistem pemerintahan otoriter yang memasung hak-hak
warga negara untuk menjalankan prinsip-prinsip demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Mata kuliah Pancasila merupakan mata kuliah yang memfokuskan
pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan
kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter
yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
1.3 Tujuan
Agar dapat memberikan pemahaman tentang sejarah perjuangan bangsa mempertahankan
dan mengisi kemerdekaan Indonesia juga untuk membentuk suatu negara yang berdasarkan suatu
asas hidup bersama demi kesejahteraan bangsa.

Anda mungkin juga menyukai