Anda di halaman 1dari 5

Nama : Siti Mil Amasita

NIM : 5552210024
MK/Kelas : Manajemen Portfolio/4E

Tugas Individu
Macam-macam Investasi Surat Berharga

1. Saham
Saham adalah bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Instrumen satu ini merupakan
investasi jangka panjang yang memberikan imbal hasil tinggi, tetapi risikonya juga tinggi.
Berinvestasi pada saham berarti menanamkan sejumlah modal yang kemudian memberikan
kamu bagian kepemilikan perusahaan. Kamu dapat membeli saham suatu perusahaan di BEI
dalam bentuk lot. 1 lot berisi 100 lembar saham. Setiap emiten punya harga saham berbeda.

Kelebihan :
 Terdapat Bursa Efek Indonesia yang merupakan tempat memperjualbelikan saham
dan mempertemukan pihak penjual serta pembeli saham (Likuid)
 Nilai saham mudah dipantau, baik di media cetak maupun media elektronik.
 Tidak perlu membayar pajak selama memilikinya.
 Memberikan potensi return yang tinggi dan berkesinambungan.
Kelemahan :
 Potensi return yang tinggi pada saham kadang juga diiringi potensi rugi yang besar
akibat salah pilih saham.
 Karena sangat likuid, kadangkala menjadikannya terlalu fluktuatif sehingga saat kita
mau menjual harganya tidak sesuai ekspektasi.
 Tidak memerlukan pegawai, artinya anda sendiri yang memantau investasi saham
anda. Kadangkala investor melupakan investasinya karena sibuk pada urusan lain
sehingga investasinya terbengkalai.
 Karena harga saham sangat mudah dipantau, kadangkala mempengaruhi psikologis
investor untuk bertindak irasional, terlalu optimis, kadang emosional, dan panik.
Bandingkan jika seseorang memiliki tanah untuk investasi, karena harga pasaran sulit
diketahui, investor tanah tersebut tidak tahu perubahan harga secara harian.

2. Obligasi

Obligasi adalah surat perjanjian utang antara penerbit (perusahaan atau pemerintah)
dengan investor. Dalam surat utang, perusahaan akan memberikan investor keuntungan
berupa bunga atau kupon. Kupon obligasi dapat dibayarkan setiap bulan atau dalam
periode tertentu sampai tenor pinjaman berakhir, tergantung perjanjian di awal.
Kelebihan :
 Memperoleh bunga atau yang dikenal dengan istilah kupon dalam investasi
obligasi.
 Keuntungan bunga yang diperoleh bersifat periodik, bisa setiap bulan, per tiga
atau enam bulan.
 Tingkat bunga didapat di atas bunga Bank Indonesia.
 Mendapat keuntungan capital gain atau keuntungan yang di dapat dari selisih
harga jual setelah dikurangi harga beli.
 Cocok dijadikan tabungan jangka panjang. Umumnya jatuh tempo dari surat utang
berada di kisaran lima tahun ke atas.
 Lebih aman dan tepercaya terlebih jika memilih obligasi pemerintah.
 Risiko lebih rendah ketimbang investasi lain seperti saham yang pergerakannya
sangat fluktuatif.
 Tersedia dalam banyak opsi pilihan seri efek utang yang dapat dipilih di pasar
sekunder.
Kelemahan :
 Tingkat bunga pada investasi obligasi bergantung pada bunga pasar keuangan.
Jika harga obligasi naik maka tingkat bunga akan turun begitupun sebaliknya.
 Meski dinilai aman, investasi obligasi tetap memiliki risiko gagal bayar,
terlebih jika peminjam tidak mampu membayar bunga dan pokok utang
 Perusahaan yang mengeluarkan obligasi berpotensi melakukan penarikan
sebelum masa jatuh tempo apabila terdapat persyaratan tersebut dalam kontrak
perjanjian.

3. Reksadana

Reksadana adalah salah satu instrumen yang merupakan wadah bersama bagi investor
untuk berinvestasi pada produk investasi seperti deposito, surat berharga (obligasi), dan
saham. Kumpulan dana tersebut akan manajer investasi alokasikan ke berbagai instrumen
pasar modal tersebut oleh manajer investasi. Ada beberapa jenis reksadana yang dapat
kita kategorikan berdasarkan alokasi portofolio produknya.

1. RDPU (reksadana pasar uang), yaitu reksadana yang dana kelolaannya 100%
dialokasikan pada produk pasar uang seperti deposito dan surat berharga jangka pendek
(jatuh tempo <1 tahun), cocok untuk investasi jangka pendek (<1 tahun s.d. 2 tahun);

2. RDPT (reksadana pendapatan tetap), portofolio investasinya berisi min. 80% produk
obligasi, cocok untuk investasi jangka menengah (2–5 tahun);

3. RDC (reksadana campuran), berisi 1–79% obligasi atau saham dan 0–20% pada
deposito bank, cocok untuk investasi jangka menengah (2–5 tahun);

4. RDS (reksadana saham), portofolionya berisi min. 80% pada saham, cocok untuk
investasi jangka panjang (>5 tahun)
Reksadana adalah pilihan tepat untuk yang masih pemula dan tidak yang mau ambil
pusing menganalisis secara mendalam produknya satu per satu.

Kelebihan :
 Dana investasi dikelola oleh Manajer Investasi profesional, sehingga investor
tidak perlu repot mengelola investasi sendiri.
 Likuiditas tinggi, yaitu investasi dapat dicairkan/dijual kapan saja dengan
menggunakan harga NAB yang berlaku saat penjualan.
 Banyak pilihan produk sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan.
 Investasi Reksa Dana dapat dibeli dengan modal sedikit.
 Diversifikasi yaitu mengurangi risikokerugian investasi.
Kelemahan :
 Risiko berkurangnya nilai investasi yang dipengaruhi oleh turunnya harga dari
Efek (saham, obligasi, dan surat berharga lainnya) yang masuk dalam portofolio
Reksa Dana tersebut.
 Risiko likuiditas, yaitu terlambat dibayarnya perintah penjualan.
 Risiko umum pasar modal seperti perubahan kondisi ekonomi dan politik.
 Risiko bangkrutnya saham dan obligasi yang menjadi portofolio Reksa Dana

4. Exchange Traded Fund (ETF)

ETF adalah reksadana berbentuk kontrak investasi kolektif yang unit penyertaannya
diperdagangkan di bursa efek. Meskipun pada dasarnya exchange traded fund adalah
reksadana, namun produk ini investor perjualbelikan di bursa seperti layaknya saham.
Produk ini menggabungkan unsur reksadana dalam hal pengelolaan dana dengan
mekanisme jual-beli saham di bursa.
ETF adalah salah satu opsi investasi yang memadukan konsep reksadana dan saham dalam
satu produk. Produk ini sekilas mirip dengan reksadana indeks, karena menjadikan indeks
harga efek (baik saham maupun obligasi) sebagai acuan isi portofolionya dan terdapat
manajer investasi yang mengelola dana investasinya.
Minimal pembelian ETF adalah 1000 lot (100.000 unit), sementara di bursa, minimum
pembeliannya adalah 1 lot (1.000 unit).
Kelebihan :
 Kemudahan untuk Diversikasi investasi
 Likuid dan fleksibel
 Rendah risiko dan biaya
 Tersedianya ETF dengan target industry tertentu
 Sidten transparan
Kelemahan :
 Harganya Fluktuatif
 ETF industry tertentu minin diversifikasi
 Adanya pajak capital gain
 Adanya Spread (Selisih Harga Jual-Beli)

5. Derivatif

Dalam pengertian yang lebih khusus, derivatif merupakan kontrak finansial antara 2 (dua)
atau lebih pihak-pihak guna memenuhi janji untuk membeli atau menjual
assets/commodities yang dijadikan sebagai obyek yang diperdagangkan pada waktu dan
harga yang merupakan kesepakatan bersama antara pihak penjual dan pihak pembeli.
Adapun nilai di masa mendatang dari obyek yang diperdagangkan tersebut sangat
dipengaruhi oleh instrumen induknya yang ada di spot market.

Derivatif merupakan kontrak atau perjanjian yang nilai atau peluang keuntungannya
terkait dengan kinerja aset lain. Aset lain ini disebut sebagai underlying assets. Efek
derivatif merupakan Efek turunan dari Efek “utama” baik yang bersifat penyertaan
maupun utang. Efek turunan dapat berarti turunan langsung dari Efek “utama” maupun
turunan selanjutnya.

Kelebihan :
 Dapat Melindungi Harga Komoditas
Instrumen investasi ini menjadi salah satu instrumen yang mampu menjaga harga
dan nilai komoditas stabil. Dengan begitu, banyak pihak yang cenderung memilih
instrumen ini untuk melindungi asetnya melalui derivatif.
 Meminimalkan Kerugian
Sebagai instrumen investasi, derivatif adalah salah satu aset yang mampu
meminimalisir kerugian dari risiko investasi. Dalam hal ini, seorang hedger atau
pihak konsumen dan produsen dapat mengurangi risiko kerugian atau risiko
investasi di pasar berjangka.

Kelemahan :
 Berisiko tinggi; Volatilitas derivatif yang tinggi membuat mereka berpotensi
mengalami kerugian besar.
 Fitur spekulatif; sifat derivatif yang sangat berisiko dan perilakunya yang tidak
dapat diprediksi, spekulasi yang tidak masuk akal dapat menyebabkan kerugian
besar.
 Counter-Party Risk; Meskipun derivatif yang diperdagangkan di bursa umumnya
melalui proses uji tuntas yang menyeluruh, beberapa kontrak yang
diperdagangkan secara over-the-counter tidak menyertakan tolok ukur uji tuntas.
Dengan demikian, ada kemungkinan counter-party default atau pihak lawan gagal
bayar.
6. Surat Berharga Negara (SBN)

SBN merupakan produk investasi yang diterbitkan dan dijamin oleh pemerintah Republik
Indonesia. Penerbitan SBN dilakukan pemerintah untuk mengelola portofolio utang
negara dan menjadi diversifikasi sumber pembiayaan.

SBN terbagi menjadi 2 jenis yaitu Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Berharga Syariah
Negara (SBSN). Terdapat beberapa perbedaan antara SUN dan SBSN yaitu SBSN
diterbitkan dengan prinsip syariah dan memerlukan underlying asset sebagai dasar
penerbitannya sedangkan untuk SUN merupakan surat pengakuan utang tanpa syarat dari
penerbit dan umumnya tidak memerlukan underlying asset. Pada tahun ini telah terbit 2
(dua) seri SUN yaitu ORI021 yang terbit di tanggal 24 Januari 2022 sampai tanggal 17
Februari 2022, SBR011 di tanggal 23 Mei 2022 sampai dengan 16 Juni 2022 dan satu seri
dari SBSN yaitu SR016 di tanggal 25 Februari 2022 sampai dengan 16 Maret 2022. Tidak
berhenti sampai di situ, masih ada satu seri SUN dan 2 (dua) seri SBSN yang akan terbit
pada semester kedua ini.

Kelebihan :
 Pajak lebih rendah dari deposito
 Imbal Hasil Menarik
 Risiko Investasi Relatif Rendah
 Aman dari Fluktuasi Pasar
 Bentuk Kontribusi untuk pembangunan negara
Kelemahan :
 Risiko gagal bayar (default risk)
 Risiko pasar (market risk)
Potensi kerugian (capital loss) apabila terjadi kenaikan tingkat bunga yang
menyebabkan penurunan harga SBN/SBSN di Pasar Sekunder. Kerugian (capital
loss) dapat terjadi apabila investor menjual SBN/SBSN di Pasar Sekunder sebelum
Tanggal Jatuh Tempo pada harga jual yang lebih rendah dari harga belinya.
*khusus ORI dan Sukuk Ritel (SR)
 Risiko likuiditas (liquidity risk)
Risiko dimana investor tidak dapat menjual/mencairkan produk investasi dalam
waktu yang cepat pada harga yang wajar

Anda mungkin juga menyukai