Anda di halaman 1dari 26

Reksadana

Reksadana adalah wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia di Pasar dengan cara membeli unit penyertaan reksadana. Dana ini kemudian dikelola oleh Manajer Investasi (MI) ke dalam portofolio investasi, baik berupa saham, obligasi, pasar uang ataupunefek/sekuriti lainnya. Menurut Undang-undang Pasar Modal nomor 8 Tahun 1995 pasal 1, ayat (27): Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat Pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi. Dari kedua definisi di atas, terdapat tiga unsur penting dalam pengertian Reksadana yaitu: 1. Reksadana merupakan kumpulan dana dan pemilik (investor). 2. Diinvestasikan pada efek yang dikenal dengan instrumen investasi. 3. Reksadana tersebut dikelola oleh manajer investasi. 4. Reksadana tersebut merupakan instrumen jangka menengah dan pajang Pada reksadana, manajemen investasi mengelola dana-dana yang ditempatkannya pada surat berharga dan merealisasikan keuntungan ataupun kerugian dan menerima dividenatau bunga yang dibukukannya ke dalam "Nilai Aktiva Bersih" (NAB) reksadana tersebut. Kekayaan reksadana yang dikelola oleh manajer investasi tersebut wajib untuk disimpan pada bank kustodian yang tidak terafiliasi dengan manajer investasi, dimana bank kustodian inilah yang akan bertindak sebagai tempat penitipan kolektif dan administratur.

Sejarah Reksadana
Reksadana yang pertama kali bernama Massachusetts Investors Trust yang diterbitkan tanggal 21 Maret 1924, yang hanya dalam waktu setahun telah memiliki sebanyak 200investor reksadana dengan total aset senilai US$ 392.000. Pada tahun 1929 sewaktu bursa saham jatuh maka pertumbuhan industri reksadana ini menjadi melambat. Menanggapi jatuhnya bursa maka Kongres Amerika mengeluarkan Undang-undang Surat Berharga 1933 (Securities Act of 1933) dan Undang-undang Bursa Saham 1934 ( Securities Exchange Act of 1934). Berdasarkan peraturan tersebut maka reksadana wajib didaftarkan pada Securities and Exchange Commission atau biasa disebut SEC yaitu sebuah komisi di Amerika yang menangani perdagangan surat berharga dan pasar modal. Selain itu pula, penerbit reksadana wajib untuk menyediakan prospektus yang memuat informasi guna keterbukaan informasi reksadana, juga termasuk surat berharga yang menjadi objek kelolaan, informasi mengenai manajer investasi yang menerbitkan reksadana.

SEC juga terlibat dalam perancangan Undang-undang Perusahaan Investasi tahun 1940 yang menjadi acuan bagi ketentuan-ketentuan yang wajib dipenuhi untuk setiap pendaftaran reksadana hingga hari ini. Dengan pulihnya kepercayaan pasar terhadap bursa saham, reksadana mulai tumbuh dan berkembang. Hingga akhir tahun 1960 diperkirakan telah ada sekitar 270 reksadana dengan dana kelolaan sebesar 48 triliun US Dollar. Reksadana indeks pertama kali diperkenalkan pada tahun 1976 oleh John Bogle dengan nama First Index Investment Trust, yang sekarang bernama Vanguard 500 Index Fundyang merupakan reksadana dengan dana kelolaan terbesar yang mencapai 100 triliun US Dollar Salah satu kontributor terbesar dari pertumbuhan reksadana di Amerika yaitu dengan adanya ketentuan mengenai rekening pensiun perorangan ( individual retirement account - IRA) [1], yang menambahkan ketentuan kedalam Internal Revenue Code ( peraturan perpajakan di Amerika) yang mengizinkan perorangan (termasuk mereka yang sudah memiliki program pensiun perusahaan) untuk menyisihkan sebesar 4.000 US $ setahun.

Bentuk Hukum Reksadana[sunting | sunting sumber]


Berdasarkan Undang-undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 pasal 18, ayat (1), bentuk hukum Reksadana di Indonesia ada dua, yakni Reksadana berbentuk Perseroan Terbatas (PT. Reksa Dana) dan Reksadana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK). Reksa Dana berbentuk Perseroan (PT. Reksa Dana) suatu perusahaan (perseroan terbatas), yang dari sisi bentuk hukum tidak berbeda dengan perusahaan lainnya. Perbedaan terletak pada jenis usaha, yaitu jenis usaha pengelolaan portofolio investasi. Kontrak Investasi Kolektif kontrak yang dibuat antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian yang juga mengikat pemegang Unit Penyertaan sebagai Investor. Melalui kontrak ini Manajer Investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio efek dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan dan administrasi investasi.

Karakteristik Reksadana[sunting | sunting sumber]


Berdasarkan karakteristiknya maka reksadana dapat digolongkan sebagai berikut: Reksadana Terbuka adalah reksadana yang dapat dijual kembali kepada Perusahaan Manajemen Investasi yang menerbitkannya tanpa melalui mekanisme perdagangan di Bursa efek. Harga jualnya biasanya sama dengan Nilai Aktiva Bersihnya. Sebagian besar reksadana yang ada saat ini adalah merupakan reksadana terbuka. Reksadana Tertutup

adalah reksadana yang tidak dapat dijual kembali kepada perusahaan manajemen investasi yang menerbitkannya. Unit penyertaan reksadana tertutup hanya dapat dijual kembali kepada investor lain melalui mekanisme perdagangan di Bursa Efek. Harga jualnya bisa diatas atau dibawah Nilai Aktiva Bersihnya.

Jenis-jenis Reksadana[sunting | sunting sumber]


1. Reksadana Saham. Reksadana saham adalah reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek bersifat ekuitas (saham). Efek saham umumnya memberikan potensi hasil yang lebih tinggi berupa capital gain melalui pertumbuhan harga-harga saham dan deviden. Reksadana saham memberikan potensi pertumbuhan nilai investasi yang paling besar demikian juga dengan risikonnya. 2. Reksadana Campuran. Reksadana campuran adalah reksadana yang melakukan investasi dalam efek ekuitas dan efek hutang yang perbandingannya tidak termasuk dalam kategori reksadana pendapatan tetap dan reksadana saham. Potensi hasil dan risiko reksadana campuran secara teoritis dapat lebih besar dari reksadana pendapatan tetap namun lebih kecil dari reksadana saham. 3. Reksadana Pendapatan Tetap. Reksadana pendapatan tetap adalah reksadana yang malakukan investasi sekurangkurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek bersifat hutang. Risiko investasi yang lebih tinggi dari reksadana pasar uang membuat nilai return bagi reksadana jenis ini juga lebih tinggi tapi tetap lebih rendah daripada reksadana campuran atau saham. 4. Reksadana Pasar Uang. Reksadana pasar uang adalah reksadana yang melakukan investasi 100% pada efek pasar uang yaitu efek hutang yang berjangka kurang dari satu tahun. Reksadana pasar uang merupakan reksadana yang memiliki risiko terendah namun juga memberikan return yang terbatas.

Nilai Aktiva Bersih[sunting | sunting sumber]


NAB (Nilai Aktiva Bersih) merupakan salah satu tolak ukur dalam memantau hasil dari suatu Reksa Dana.NAB per saham/unit penyertaan adalah harga wajar dari portofolio suatu Reksadana setelah dikurangi biaya operasional kemudian dibagi jumlah saham/unit penyertaan yang telah beredar (dimiliki investor) pada saat tersebut.

Manfaat Reksadana[sunting | sunting sumber]


Reksa Dana memiliki beberapa manfaat yang menjadikannya sebagai salah satu alternatif investasi yang menarik antara lain: 1. Dikelola oleh manajemen profesional Pengelolaan portofolio suatu Reksa Dana dilaksanakan oleh Manajer Investasi yang memang mengkhususkan keahliannya dalam hal pengelolaan dana. Peran Manajer Investasi sangat penting mengingat Pemodal individu pada umumnya mempunyai keterbatasan waktu, sehingga tidak dapat melakukan riset secara langsung dalam menganalisa harga efek serta mengakses informasi ke pasar modal. 2. Diversifikasi investasi Diversifikasi atau penyebaran investasi yang terwujud dalam portofolio akan mengurangi risiko (tetapi tidak dapat menghilangkan), karena dana atau kekayaan Reksa Dana diinvestasikan pada berbagai jenis efek sehingga risikonya pun juga tersebar. Dengan kata lain, risikonya tidak sebesar risiko bila seorang membeli satu atau dua jenis saham atau efek secara individu. 3. Transparansi informasi Reksa Dana wajib memberikan informasi atas perkembangan portofolionya dan biayanya secara kontinyu sehingga pemegang Unit Penyertaan dapat memantau keuntungannya, biaya, dan risiko setiap saat.Pengelola Reksa Dana wajib mengumumkan Nilai Aktiva Bersih (NAB) nya setiap hari di surat kabar serta menerbitkan laporan keuangan tengah tahunan dan tahunan serta prospektus secara teratur sehingga Investor dapat memonitor perkembangan investasinya secara rutin. 4. Likuiditas yang tinggi Agar investasi yang dilakukan berhasil, setiap instrumen investasi harus mempunyai tingkat likuiditas yang cukup tinggi. Dengan demikian, Pemodal dapat mencairkan kembali Unit Penyertaannya setiap saat sesuai ketetapan yang dibuat masing-masing Reksadana sehingga memudahkan investor mengelola kasnya. Reksadana terbuka wajib membeli kembali Unit Penyertaannya sehingga sifatnya sangat likuid. 5. Biaya Rendah Karena reksadana merupakan kumpulan dana dari banyak pemodal dan kemudian dikelola secara profesional, maka sejalan dengan besarnya kemampuan untuk melakukan investasi tersebut akan menghasilkan pula efisiensi biaya transaksi.

Biaya transaksi akan menjadi lebih rendah dibandingkan apabila Investor individu melakukan transaksi sendiri di bursa.

Risiko Investasi Reksa Dana[sunting | sunting sumber]


Untuk melakukan investasi Reksa Dana, Investor harus mengenal jenis risiko yang berpotensi timbul apabila membeli Reksadana. 1. Risiko menurunnya NAB (Nilai Aktiva Bersih) Unit Penyertaan Penurunan ini disebabkan oleh harga pasar dari instrumen investasi yang dimasukkan dalam portofolio Reksadana tersebut mengalami penurunan dibandingkan dari harga pembelian awal. Penyebab penurunan harga pasar portofolio investasi Reksadana bisa disebabkan oleh banyak hal, di antaranya akibat kinerja bursa saham yang memburuk, terjadinya kinerja emiten yang memburuk, situasi politik dan ekonomi yang tidak menentu, dan masih banyak penyebab fundamental lainnya. 2. Risiko Likuiditas Potensi risiko likuiditas ini bisa saja terjadi apabila pemegang Unit Penyertaan reksadana pada salah satu Manajer Investasi tertentu ternyata melakukan penarikkan dana dalam jumlah yang besar pada hari dan waktu yang sama. Istilahnya, Manajer Investasi tersebut mengalami rush (penarikan dana secara besar-besaran) atas Unit Penyertaan reksadana. Hal ini dapat terjadi apabila ada faktor negatif yang luar biasa sehingga memengaruhi investor reksadana untuk melakukan penjualan kembali Unit Penyertaan reksadana tersebut. Faktor luar biasa tersebut di antaranya berupa situasi politik dan ekonomi yang memburuk, terjadinya penutupan atau kebangkrutan beberapa emiten publik yang saham atau obligasinya menjadi portofolio Reksadana tersebut, serta dilikuidasinya perusahaan Manajer Investasi sebagai pengelola Reksadana tersebut. 3. Risiko Pasar Risiko Pasar adalah situasi ketika harga instrumen investasi mengalami penurunan yang disebabkan oleh menurunnya kinerja pasar saham atau pasar obligasi secara drastis. Istilah lainnya adalah pasar sedang mengalami kondisi bearish, yaitu harga-harga saham atau instrumen investasi lainnya mengalami penurunan harga yang sangat drastis. Risiko pasar yang terjadi secara tidak langsung akan mengakibatkan NAB (Nilai Aktiva Bersih) yang ada pada Unit Penyertaan Reksadana akan mengalami penurunan juga. Oleh karena itu, apabila ingin membeli jenis Reksadana tertentu, Investor harus bisa memperhatikan tren pasar dari instrumen portofolio Reksadana itu sendiri. 4. Risiko Default

Risiko Default terjadi jika pihak Manajer Investasi tersebut membeli obligasi milik emiten yang mengalami kesulitan keuangan padahal sebelumnya kinerja keuangan perusahaan tersebut masih baik-baik saja sehingga pihak emiten tersebut terpaksa tidak membayar kewajibannya. Risiko ini hendaknya dihindari dengan cara memilih Manajer Investasi yang menerapkan strategi pembelian portofolio investasi secara ketat.

Exchange Traded Fund[sunting | sunting sumber]


Exchange traded fund (ETF) [2] adalah sebuah reksadana yang merupakan suatu inovasi dalam dunia industri reksadana yang sifatnya mirip dengan suatu perusahaan terbuka dimana unit penyertaannya dapat diperdagangkan di bursa. ETF ini adalah merupakan kombinasi dari reksadana tertutup dan reksadana terbuka, dan ETF ini biasanya adalah merupakan reksadana yang mengacu kepada indeks saham. ETF ini lebih efisien daripada reksadana konvensional seperti yang kita kenal saat ini, dimana reksadana senantiasa menerbitkan unit penyertaan baru setiap harinya dan membeli kembali yang dijual oleh pemegang unit (manajer investasi harus menjual surat berharga yang merupakan aset reksadana tersebut untuk memenuhi kewajibannya membeli unit penyertaan yang dijual, sedangkan unit penyertaan ETF diperdagangkan langsung di bursa setiap hari (menyerupai reksadana tertutup, dimana tidak ada dapat dijual kembali kepada manajer investasi) Di Indonesia, ETF ini disebut "Reksadana berbentuk kontrak investasi kolektif yang unit penyertaannya diperdagangkan di bursa efek", dan pada hari senin tanggal 4 Desember 2006, Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) telah menerbitkan suatu aturan baru yaitu peraturan nomor IV.B.3 tentang "Reksadana berbentuk kontrak investasi kolektif yang unit penyertaannya diperdagangkan di Bursa Efek". [3]

http://id.wikipedia.org/wiki/Reksadana

Reksadana

Pengantar Reksa dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka. Reksa Dana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. Selain itu Reksa Dana juga diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia. Umumnya, Reksa Dana diartikan sebagai Wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya di investasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi. Mengacu kepada Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27) didefinisikan bahwa Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.

Ada tiga hal yang terkait dari definisi tersebut yaitu, Pertama, adanya dana dari masyarakat pemodal. Kedua, dana tersebut diinvestasikan dalam portofolio efek, dan Ketiga, dana tersebut dikelola oleh manajer investasi. Dengan demikian, dana yang ada dalam Reksa Dana merupakan dana bersama para pemodal, sedangkan manajer investasi adalah pihak yang dipercaya untuk mengelola dana tersebut. KEUNTUNGAN DAN RISIKO Manfaat yang diperoleh pemodal jika melakukan investasi dalam Reksa Dana, antara lain:

Pertama, pemodal walaupun tidak memiliki dana yang cukup besar dapat melakukan diversifikasi investasi dalam Efek, sehingga dapat memperkecil risiko. Sebagai contoh, seorang pemodal dengan dana terbatas dapat memiliki portfolio obligasi, yang tidak mungkin dilakukan jika tidak tidak memiliki dana besar. Dengan Reksa Dana, maka akan terkumpul dana dalam jumlah yang besar sehingga akan memudahkan diversifikasi baik untuk instrumen di pasar modal maupun pasar uang, artinya investasi dilakukan pada berbagai jenis instrumen seperti deposito, saham, obligasi.

Kedua, Reksa Dana mempermudah pemodal untuk melakukan investasi di pasar modal. Menentukan saham-saham yang baik untuk dibeli bukanlah pekerjaan yang mudah, namun memerlukan pengetahuan dan keahlian tersendiri, dimana tidak semua pemodal memiliki pengetahuan tersebut.

Ketiga, Efisiensi waktu. Dengan melakukan investasi pada Reksa Dana dimana dana tersebut dikelola oleh manajer investasi profesional, maka pemodal tidak perlu repot-repot untuk memantau kinerja investasinya karena hal tersebut telah dialihkan kepada manajer investasi tersebut. Seperti halnya wahana investasi lainnya, disamping mendatangkan berbagai peluang keuntungan, Reksa Dana pun mengandung berbagai peluang risiko, antara lain:

Risko

Berkurangnya

Nilai

Unit

Penyertaan.

Risiko ini dipengaruhi oleh turunnya harga dari Efek (saham, obligasi, dan surat berharga lainnya) yang masuk dalam portfolio Reksa Dana tersebut.

Risiko

Likuiditas

Risiko ini menyangkut kesulitan yang dihadapi oleh Manajer Investasi jika sebagian besar pemegang unit melakukan

penjualan kembali (redemption) atas unit-unit yang dipegangnya. Manajer Investasi kesulitan dalam menyediakan uang tunai atas redemption tersebut.

Risiko

Wanprestasi

Risiko ini merupakan risiko terburuk, dimana risiko ini dapat timbul ketika perusahaan asuransi yang mengasuransikan kekayaan Reksa Dana tidak segera membayar ganti rugi atau membayar lebih rendah dari nilai pertanggungan saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti wanprestasi dari pihak-pihak yang terkait dengan Reksa Dana, pialang, bank kustodian, agen pembayaran, atau bencana alam, yang dapat menyebabkan penurunan NAB (Nilai Aktiva Bersih) Reksa Dana. Dilihat dari portfolio investasinya, Reksa Dana dapat dibedakan menjadi: 1. Reksa Dana Pasar Uang (Moner Market Funds). Reksa Dana jenis ini hanya melakukan investasi pada Efek bersifat Utang dengan jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun. Tujuannya adalah untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal. 2. Reksa Dana Pendapatan Tetap (Fixed Income Funds). Reksa Dana jenis ini melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari aktivanya dalam bentuk Efek bersifat Utang. Reksa Dana ini memiliki risiko yang relatif lebih besar dari Reksa Dana Pasar Uang. Tujuannya adalah untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil. 3. Reksa Dana Saham (Equity Funds). Reksa dana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari aktivanya dalam bentuk Efek bersifat Ekuitas. Karena investasinya dilakukan pada saham, maka risikonya lebih tinggi dari dua jenis Reksa Dana sebelumnya namun menghasilkan tingkat pengembalian yang tinggi. 4. Reksa Dana Campuran (Discretionary Funds). Reksa Dana jenis ini melakukan investasi dalam Efek bersifat Ekuitas dan Efek bersifat Utang. INFORMASI REKSA DANA Informasi resmi dan lengkap tentang Reksa Dana dapat diperoleh dengan mengakses situs BAPEPAM-LK yaitu sebagai berikut: www.bapepam.go.id Selanjutnya pilih menu/ikon PUSAT INFORMASI REKSADANA Pada halaman selanjutnya, Anda dapat menemukan informasi lengkap seputar Reksa Dana, yaitu antara lain:

Penjelasan seputar Reksa Dana Statistik perkembangan Reksa Dana Daftar Pengelola Reksa Dana yang telah terdaftar di BAPEPAM-LK Nilai aktiva bersih (NAB) Reksa Dana Dan lain-lain.

http://www.idx.co.id/id-id/beranda/produkdanlayanan/reksadana.aspx

Pengertian Reksadana yang Sering Disalahpahami


on AUGUST 21, 2013 in REKSADANA

Meskipun jadi salah satu instrumen keuangan yang paling direkomendasikan oleh perencana keuangan, reksadana belum populer di masyarakat. Survei majalah Swa tahun 2013 menunjukkan kurang dari 10% kelas menengah yang menempatkan simpanan dalam reksadana. Menurut saya, salah satu penyebab rendahnya penetrasi reksadana adalah pengertian reksadana yang masih disalahpahami. Tulisan ini ingin mengklarifikasi pengertian reksadana yang sering disalahartikan. Mudah mudahan penjelasan ini dapat memberikan pencerahan sehingga orang lebih paham produk ini dan mulai mau menempatkan simpanannya di reksadana untuk mendapatkan return investasi yang lebih optimal.

Pengertian Reksadana
Reksadanaadalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi. Reksadana memiliki sejumlah keunggulan. Dapatkan e-book GRATIS Panduan Investasi Reksadana Dasar klik disini. Apa itu Portfolio Efek? kumpulan efek, yaitu surat berharga seperti saham, obligasi, surat berharga, deposito dan lain - lain, dimana reksadana menempatkan investasi dan merupakan kekayaannya. Dengan portfolio artinya reksadana harus melakukan diversifikasi investasi ke berbagai instrumen, tidak boleh terkonsentrasi. Misalnya reksadana saham harus berinvestasi di berbagai perusahaan dan tidak boleh hanya pada satu saham saja. Apa itu Manajer Investasi? Mereka adalah pihak yang mengelola portofolio Efek berdasarkan kebijakan investasi yang sudah disepakati dan bertanggungjawab atas kinerja reksadana. Misalnya, manajer investasi memutuskan saham yang akan dibeli, dijual atau dipertahankan. Investor membayar biaya jasa ke manajer investasi. Ada standard kualifikasi minimum yang ditetapkan oleh regulator untuk menjadi manajer

investasi karena strategisnya peranan manajer investasi (Baca disini penjelasan Peran dan Fungsi Manajer Investasi). Reksadana ditawarkan kepada calon investor oleh manajer investasi. Manajer investasi membuat dokumen yang disebut prospektus dimana di dalamnya dijelaskan hal hal penting, yaitu kebijakan investasi (strategi dan instrumen yang diinvestasikan oleh reksadana), legalitas dan pihak pihak pendukung lain, seperti bank kustodian, akuntan dan kantor hukum. Prospektus wajib dibaca oleh calon investor sebelum membeli reksadana.

Kesalahpahaman Pengertian Reksadana


Karena instrumen yang relatif baru dikenal di masyarakat kita, reksadana seringkali disalahpahami yang berujung pada keengganan menempatkan dana pada instrumen ini. Kita akan lihat beberapa kesalahpahaman yang paling sering muncul dan penjelasan untuk meluruskannya.
1. Reksadana adalah instrumen yang keuntungannya berfluktuasi dan berisiko tinggi sehingga sebaiknya dihindari. Lebih baik memilih tabungan atau deposito yang aman dan keuntungannya pasti.

Reksadana adalah instrumen investasi. Setiap investasi memiliki risiko, ingat adagium high return high risk . Agar menghasilkan keuntungan, investasi HARUS menyerap risiko. Jika ada pihak yang menjanjikan keuntungan tinggi tanpa risiko, anda harus waspada, karena mustahil ada instrumen semacam itu. Risiko yang dimiliki oleh reksadana adalah konsekuensi logis dari keuntungan yang diberikan. Nilai investasi di reksadana yang berfluktuasi kadang naik, kadang turun mengikuti perkembangan nilai efek dalam portfolio bukanlah kelemahan reksadana. Itu memang nature dari sebuah produk investasi. Jadi, kalau menghindari risiko, implikasinya anda tidak bisa menikmati keuntungan. Ini yang terjadi dengan tabungan dan deposito. Pemikiran bahwa tabungan atau deposito lebih aman adalah hal yang tidak tepat dan menjerumuskan. Definisi aman harus diperjelas dahulu. Benar bahwa dengan tabungan anda PASTI menerima tingkat keuntungan yang sudah dijanjikan. Namun, keuntungan tabungan atau deposito sungguh rendah, saat ini berkisar di 3% 5% per tahun. Dengan tingkat keuntungan sebesar itu, anda menghadapi risiko yang lebih besar, yaitu:

Tabungan tidak akan cukup membiayai pendidikan dengan kenaikkan uang sekolah sekitar 15% 20% tiap tahun.

Dana pensiun tidak akan cukup jika ditempatkan di deposito karena keuntungan deposito lebih rendah dari kenaikkan inflasi biaya hidup yang 6% setahun.

Reksadana menawarkan berbagai macam produk dengan tingkat keuntungan yang berbeda beda sesuai tingkat risikonya. Anda bisa memilih produk yang sesuai dengan risk appetite anda. Misalnya, reksadana pasar uang memiliki risiko yang rendah, hampir sepadan dengan tabungan atau deposito, tetapi keuntungan reksadana pasar uang relatif rendah.
2. Proses Investasi Reksdana itu ribet, membutuhkan dana investasi yang besar dan tidak tahu memulainya.

Mungkin dahulu reksadana susah diakses. Tetapi tidak lagi sekarang. Sejak, manajer investasi bekerjasama dengan perbankan dalam mendistribusikan reksadana, anda tinggal datang ke kantor cabang bank (yang kerjasama dengan manajer investasi) dan bisa membeli instrumen ini. Hampir semua bank besar menjadi agen penjual reksadana. Di bank, customer service siap menjelaskan proses dan risiko investasi reksadana. Ketentuan dari regulator bahwa nasabah harus paham risiko produk reksadana sebelum membelinya. Jadi, anda pasti akan dibantu ketika memilih produk ini. Tidak hanya itu saja. Saat ini, anda bisa membeli dan menjual reksadana secara online (simak disini Cara Jual Beli Reksadana secara Online). Artinya, anda tidak perlu datang ke bank tetapi bisa dari mana saja selama memiliki akses internet banking untuk membeli dan menjual reksadana. Namun, untuk pembukaan reksadana pertama kali, anda harus tetap datang ke kantor cabang bank. Minimum investasi reksadana juga jauh dari besar. Bisa mulai berinvestasi reksadana dari rp 250 ribu rupiah. Jumlah yang jauh lebih kecil dibandingkan minimum penempatan dana di deposito. Moga moga penjelasan soal pengertian reksadana ini bisa meluruskan dan memberikan pencerahan mengenai risiko investasi di reksadana secara lebih akurat dan proporsional. Harapannya, masyarakat bisa mulai berinvestasi di reksadana karena banyak tujuan keuangan yang bisa digapai dengan reksadana. MHUNWN8SUYY3

- See more at: http://www.duwitmu.com/pengertian-reksadana-seringdisalahpahami/#sthash.gOpAALQK.dpuf

http://www.duwitmu.com/pengertian-reksadana-sering-disalahpahami/#sthash.gOpAALQK.dpbs

Mengapa Harus Reksadana?


on APRIL 29, 2013 in REKSADANA

Kurang dari 10% kelas menengah, yang dianggap kelas paling melek keuangan, menempatkan simpanan di Reksadana menurut survei terbaru. Padahal, reksadana adalah instrumen wajib dalam rencana keuangan lantaran punya sejumlah keunggulan dibandingkan instrumen investasi lain. Perilaku keuangan kelas menengah terhadap reksadana yang perlu diperbaiki. Saat mulai punya penghasilan sendiri, kemudian punya tanggungan, saya sadar bahwa menabung dan berinvestasi bukan lagi pilihan tetapi kewajiban. Kecuali baru dapat warisan atau menang lotre, kebutuhan akan biaya sekolah, dana pensiun, uang muka rumah, hanya bisa dipenuhi dengan berinvestasi. Setelah mau berinvestasi, pertanyaan berikutnya. Mau investasi dimana. Atau bahasa kerennya, memilih instrumen investasi. Karena saat itu, saya awam dan yang penting adalah menabung dulu. Maka, tanpa banyak riset, saya ikut perilaku massa. Menempatkan di tabungan, deposito dan emas. Dan jika nanti tabungan makin besar, impian berikut adalah membeli properti. Reksadana tidak pernah terpikir sama sekali saat itu. Pasti banyak yang punya rute sama seperti saya. Survei pun membuktikan itu. Di awal 2013, Majalah Swa membeberkan hasil survei kelas menengah yang menemukan hanya 6.5% kelas menengah memiliki simpanan di reksadana. Tabungan dan emas adalah instrumen paling banyak dimiliki oleh kelas ini. Survei dilakukan di November 2012 terhadap 2,500 responden di 9 kota besar dengan pengeluaran rumah tangga 4 juta sampai dengan 20 juta sebulan. Tidak ada yang salah sebetulnya. Hanya saja, instrumen instrumen ini bukan selalu pilihan yang optimal. Ada instrumen lain yang seharusnya jadi pilihan dan masuk dalam keranjang investasi, yaitu reksadana, tapi tidak dipilih oleh kebanyakan orang, termasuk saya pada saat itu. Saya tidak mengatakan reksadana adalah instrumen yang lebih superior dari yang lain. Tidak. Tetapi di reksadana, saya menemukan banyak kelebihan yang akan melengkapi

instrumen lain. Ibaratnya bumbu, tanpa reksadana, ada yang terasa kurang. Racikan portfolio investasi tanpa reksadana hambar rasanya.
Apa itu Reksadana?

Mudahnya, kita mengumpulkan dana bersama-sama dengan investor lain yang nantinya dana tersebut dikelola oleh professional, sesuai kebijakan investasi yang disepakati, yaitu Manajer Investasi. Penyimpanan dan pencatatan dana dilakukan oleh pihak independen dari Manajer Investasi, yaitu kustodian, yang umumnya adalah bank. Dimana reksadana menempatkan dananya? Itu tergantung kebijakan investasi yang sudah disepakati dengan Manajer Investasi. Bisa di saham, obligasi, pasar uang dan lain lain. Pertanyaanya, apa keuntungan bermain di reksadana. Pertanyaan yang sama saya ajukan pertama kali ditawari reksadana. Jawabnya, waktu dan keahlian yang bisa dicuri. Betul. Waktu dan keahlian. Saya dulu sangat ingin bermain saham di Bursa Efek. Tergiur cerita manisnya rejeki berinvestasi di bursa saham. Tetapi, tidak bisa. Kendalanya, tidak ada waktu dan tidak ada ilmu. Karena sibuk dengan pekerjaan kantor sepanjang hari, hampir mustahil untuk punya waktu memantau dinamika pasar saham. Dan yang lebih penting lagi, sadar diri, tidak punya keahlian menganalisa dan mengevaluasi kinerja perusahaan guna memutuskan saham yang akan dibeli dan dijual. Bidang ini perlu expertise khusus yang tidak mudah dan tidak murah (tahu kan gaji para analis-analis saham yang selangit). Diantaranya, harus lolos sertifikasi analis keuangan yang amat ketat seleksinya, belum lagi biaya kursus dan ujiannya cukup mahal. Kendala ini bisa diatasi dengan reksadana. Di reksadana, saya tetap bisa berinvestasi di saham, meskipun tidak punya waktu dan tidak punya ilmu soal saham. Kenapa? Karena ada Manajer Investasi yang akan melakukannya, mengelola dana saya di bursa saham. Mereka yang akan menentukan saham apa dan kapan dibeli, dijual atau ditahan. Manajer Investasi tidak sembarangan dipilih. Prosesnya ketat dan berlapis. Wajib lolos ujian sertifikasi, dan melewati saringan seleksi dari regulator pasar modal. Kalau begitu, mahal donk bayar manajer investasi. Iya, jika kita membayar seorang diri. Namun, kita tidak membayar sendiri, tetapi bersama sama dengan investor lain yang tergabung dalam reksadana. Alhasil, karena ditanggung bersama sama, biaya jasa Manajer Investasi menjadi terjangkau.

Ini keunggulan utama reksadana yang saya rasakan. Saya tetap bekerja tanpa terganggu, sementara investasi di saham jalan terus tanpa perlu keterlibatan langsung. Manajer Investasi mengelolanya, dan itu, tidak seperti bayangan banyak orang, biayanya terjangkau. Masih banyak keunggulan reksadana yang lain. Pertama, jumlah investasi di reksadana sangatlah terjangkau. Saya bisa membeli reksadana hanya dengan 1 juta rupiah untuk pertama kali (biasanya investasi awal dibutuhkan dana yang lebih besar), kemudian investasi rutin bisa hanya dengan 250 ribu rupiah. Mungkin ini nilai investasi di sebuah instrumen keuangan yang paling murah. Di tabungan atau deposito, kalau ingin mendapatkan bunga yang lumayan menguntungkan, perlu menaruh uang dalam jumlah cukup besar. Apalagi investasi di emas maupun properti yang menuntut minimum dana lebih besar lagi. Relatif rendahnya minimum investasi di reksadana membuatnya lebih terjangkau dibandingkan instrumen yang lain. Kedua, dengan investasi yang terjangkau dan relatif kecil, saya mendapatkan akses partisipasi di pasar modal. Dimana akses tersebut sulit didapatkan, jika berinvestasi langsung, tanpa lewat reksadana. Dibutuhkan modal minimum sekitar 25 juta, jika ingin bermain saham di bursa secara langsung. Perbedaan yang cukup signifikan antara modal investasi dengan reksadana dibandingkan investasi langsung, terutama bagi investor individual. Dengan begitu, saya bisa menikmati gurihnya tingkat keuntungan di instrumen instrumen pasar modal, seperti saham dan obligasi. Tingkat keuntungan rata rata investasi di saham dalam jangka panjang (> 5 tahun investasi) sekitar 25% setahun. Ini jelas tingkat keuntungan yang lebih baik dari tabungan, deposito dan emas. Tingkat keuntungan yang sejajar dengan properti, tetapi dengan minimum investasi yang lebih terjangkau. Ketiga, reksadana bisa dicairkan dengan cepat. Hanya butuh waktu 3 hari dari pengajuan, dana di reksadana sudah cair dan diterima di rekening. Likuditas bukan masalah di reksadana.

Bayangkan, anda bisa punya potensi keuntungan setara properti, misal di reksadana saham, tetapi punya fleksibilitas pencairan, hampir setara tabungan. Tidak banyak instrumen keuangan yang bisa menawarkan keunggulan seperti ini. Keempat, karena kumpulan dari banyak investor, jumlah dana yang dikumpulkan di reksadana masif, yang mana ini memberikan keunggulan dan kekuatan bagi reksadana dalam menjalan diversifikasi portfolio secara efektif. Sementara, diversifikasi adalah komponen paling penting dalam kinerja investasi. Dengan diversifikasi yang optimal, keuntungan yang tinggi bisa diraih dengan tingkat risiko yang terkelola dengan baik. Lebih menguntungkan lagi bagi investor individu yang umumnya memiliki simpanan terbatas. Walaupun dana terbatas, mereka tetap bisa menikmati diversifikasi dengan ikut serta dalam reksadana. Bayangkan, tanpa reksadana, investor individu dengan dana terbatas tidak bisa melakukan diversifikasi. Dengan keunggulan seperti itu, saya tidak pikir panjang lagi untuk menggeser sebagian investasi di instrumen instrumen tradisional ke reksadana. Bukan berarti saya meninggalkan instrumen tabungan, deposito, emas atau properti. Sama sekali tidak. Tetapi, reksadana punya sejumlah keuntungan yang bisa saling melengkapi dengan investasi investasi yang lain. Itulah mengapa harus reksadana.
- See more at: http://www.duwitmu.com/reksadana-mengapa/#sthash.ESACjy7K.dpuf

http://www.duwitmu.com/reksadana-mengapa/#sthash.ESACjy7K.dpbs

BELAJAR REKSA DANA UNTUK PEMULA PENGERTIAN DAN JENIS RD

Apa itu reksa dana? pengertian reksa dana berdasarkan arti kata sebenarnya sangat simpel yakni'; kata reksa berarti memelihara dana berarti uang atau modal. Jadi berdasarkan k atanya maka reksa dana berarti memelihara uang, karena dia berkaitan erat di bidang investasi maka memelihara uang untuk diinvestasikan. Secara praktek reksa dana ini mirip denagn arisan dimana sekumpulan orang mengumpulkan uang dan dikelola dalam jangka waktu tertentu, hanya saja dalam reksadana uang yang dikumpulkan tersebut dikelola dalam jangka waktu tertentu dalam banyak bentuk bisnis investasi seperti, saham, obligasi, deposito dan investasi langsung dan lain-lain. Dana yang diinvestasikan melalui reksadana akan dikelola jenis investasinya oleh seorang manager (investment manager) yang ditunjuk oleh perusahaan penyedia produk dana reksa. Jadi tidak usah khawatir dengan uang yang anda investasikan sebab ditangani oleh seorang ahli di bidang investasi. Mungkin anda sering mendengan harga-harga saham dan ingin sekali ikutan berinvestasi dengan membeli saham sebuah perusahaan tapi tidak tahu cara membelinya, nah agar lebih mudah dalam membeli saham anda cukup datang saja ke perusahaan yang menyediakan produk reksadana dan arahkan portfolioanda ke pembelian saham Berdasarkan jenisnya reksa dana yang berkembang di Indonesia ada beberapa macam diantaranya yaitu: Reksa dana pendapatan tetap Reksa dana pasar uang (bukan forex) Reksa dana saham, dan Reksa dana campuran

Bagaimana memulai investasi reksa dana? Sebelum anda pergi ke perusahaan yang penyedia dana reksa sebaiknya terlebih dahulu anda menetapkan tujuan anda berinvestasi. Terus berapa lama anda akan menanamkan uang anda pada reksa dana. Setelah itu pergilah ke kantor manager investasi yang ada di kota anda, jangan lupa periksa apakah manager investasi tersebut telah terdaftar di BAPEPAM atau belum. Jika belum sebaiknya jangan memilih manager investasi ini untuk investasi reksa dana anda. Kecuali anda memang sangat percaya pada orang tersebut seperti Investasinya Ustadz Yusuf Mansur. Setelah sampai di sana anda tanyakan jenis reksa dana yang dikelola manager investasi tersebut, jika dia memiliki semua jenis reksa dana maka silahkan pilih reksa dana sesuai keinginan anda. Agar anda lebih mudah dalam memilih berikut ini urutan urutan jenis reksadana berdasarkan resiko tertinggi; yang paling berisoko tinggi adalah reksa dana saham, karena nilai saham naik turun dalam waktu yang sangat cepat, setelah itu reksa dana campuran, berikutnya reksa dana pendapatan tetap dan yang paling kecil resikonya adalah reksadana pasar uang. Jika anda ingin investasi jangka pendek yang aman maka pilihlah produk reksa dana yang paling kecil resikonya. Ingatlah prinsip investasi, bahawa semakin besar resiko suatu investasi maka keuntungan yang bisa diperoleh juga akan lebih besar dan sebaliknya, hal ini juga berlaku untuk reksa dana. Jadi sesuaikan saja jenis reksa dana yang anda pilih dengan tujuan anda dalam berinvestasi. Satu lagi yang perlu diingat

bahwa tidak ada di dunia ini investasi tanpa resiko, baik itu investasi langsung seperti buka usaha, waralaba, investasi logam mulia (emas batangan) dan lainnya semua pasti memiliki resiko kerugian.

http://forex-asuransi.blogspot.com/2013/09/belajar-reksadana-untuk-pemula.html

Reksa Dana (Artikel Lengkap)


Reksa dana adalah salah satu instrumen investasi di pasar modal yang popularitasnya mulai kian berkibar. Yang Menarik dari reksa dana adalah bahwa instrumen ini bisa dimiliki dengan modal yang sangat sedikit dan cocok untuk pemodal yang tidak ingin dipusingkan dengan beragam analisa pasar yang terkadang rumit. Investor tinggal menyetor modal dan selanjutnya dana tersebut akan dikelola oleh manajer investasi yang lebih paham selukbeluk bagaimana memutar dana. Kepiawaian manajer investasi dalam meracik instrumen dan nilai efek dalam portofolio yang dikelola kemudian akan menentukan apakah dana yang sudah Anda tanamkan akan membuahkan keuntungan atau malah kerugian.

1. Sejarah Reksa Dana


Banyak sumber menyebutkan bahwa reksa dikenal untuk pertama kalinya di Belgia pada tahun 1822. Pada saat itu, reksa dana yang ada masih berbentuk reksa dana tertutup (closed-end fund) dalam arti bahwa penerbit reksa dana tidak memiliki kewajiban untuk membeli kembali reksa dana yang telah dijual atau dengan kata lain pembeli reksa dana hanya dapat menjual reksa dana miliknya kepada investor lain. Sejak saat itu, reksa dana lainnya mulai bermunculan antara lain terdapat di Swiss, Inggris, Skotlandia, dan Perancis. Instrumen investasi ini terus menyebar dan kemudian masuk keAmerika Serikat pada tahun 1890. Reksa dana pertama yang diterbitkan di Amerika Serikat adalah The Boston Personal Property Trust pada tahun 1893. Salah satu peristiwa penting dalam sejarah reksa dana adalah diterbitkannya Alexander Fund di Philadelphia pada tahun 1907 yang menjadi tonggal munculnya reksa dana modern. Reksa dana ini dijual secara berkala dalam periode 6 bulanan dimana investor mulai bisa menjual kembali reksa dananya kepada penerbit. Perkembangan reksa dana di negara Amerika Serikat begitu marak sampai membuat pemerintah Amerika Serikat membuat undang-undang reksa dana yang dikenal dengan nama Investment Company Act 1940. Sampai saat ini, reksa dana adalah instrumen investasi dengan tingkat pertumbuhan paling cepat di Amerika Serikat.

2. Pengertian Reksa Dana

Jadi, apa itu Reksa Dana? Ditinjau dari asal kata (etimologi), reksa dana berasal dari kosa kata reksa yang artinya mengelola atau memelihara dan dana yang berarti uang. Di Inggris, istilah untuk reksa dana adalah unit trust dan di Amerika adalah mutual fund . Meski begitu, reksa dana tidak bisa diartikan dengan mengelola uang. menurut UndangUndang Nomor 8 Tahun 1998 tentang Pasar Modal, Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh Manajer Investasi. Dari definisi tersebut, terdapat 3 komponen penting yang saling terikat dalam reksa dana yaitu:

Kumpulan Dana Masyarakat

Reksa dana adalah wadah untuk menghimpun kumpulan dana yang berasal baik dari investor individu maupun lembaga.

Portofolio

Dana yang terkumpul dari investor tersebut kemudian akan diinvestasikan ke dalam beberapa instrumen investasi (portfolio) semisal saham, obligasi, SBI, dan sebagainya.

Manajer Investasi

Manajer investasi adalah pihak yang akan mengelola dana milik investor tersebut.

3. Pihak-Pihak yang Terlibat


Reksa dana adalah produk pasar modal yang dalam pengelolaannya melibatkan beberapa pihak terkait. Investor yang akan membiakkan dananya melalui reksa dana akan berhubungan dengan pihak-pihak berikut ini baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Dana yang terkumpul dari investor akan dikelola oleh Manajer Investasi dan Bank Kustodian. Kedua pihak ini akan selalu berhubungan langsung dengan investor reksa dana. Selain Manajer Investasi dan Bank Kustodian, reksa dana juga melibatkan pihak lain yaitu Badan Pengawas Pasar modal dan lembaga Keuangan (Bapepam & LK), serta perantara pasar modal maupun pasar uang.
3.1. Manajer Investasi

Manajer investasi adalah pihak yang bertanggung jawab menggelola dana yang terkumpul dalam reksa dana. Mereka bertugas dalam kegiatan investasi seperti menganalisis, memilih, memutuskan investasi, dan memonitor pasar.

Biasanya, manajer investasi adalah perusahaan investasi yang memiliki tenaga ahli profesional bernama wakil manajer investasi. Tidak sembarang orang bisa memiliki profesi ini karena wakil manajer investasi hanya bisa diperoleh setelah lulus ujian standar profesi pasar modal di bidang wakil manajer investasi. Selain itu, mereka juga harus mengapatkan izin dari Bapepam & LK.
3.2. Bank Kustodian

Bank kustodian adalah pihak yang memegang dana investasi atau pihak yang memberikan jasa penitipan kolektif dan harta lainnya yang berkaitan dengan efek dan mengurusi administrasi reksa dana. Bank kustodian adalah bank umum yang telah memperoleh izin usaha sebagai Bank Kustodian. lembaga ini tidak terlibat dalam aktivitas yang berhubungan dengan keputusan investasi tetapi memiliki fungsi sebagai tempat penitipan efek yang sudah dibeli oleh manajer investasi, administrasi, dan transfer agen pembelian maupun penjualan.
3.3. Broker

Atas perintah manajer investasi, broker akan melakukan eksekusi jual/beli efek baik efek pasar modal maupun pasar uang.
3.4. Bapepam & LK

Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam & LK) adalah sebuah lembaga di bawah Departemen Keuangan Republik Indonesia yang bertugas membina, mengatur, dan mengawasi kegiatan sehari-hari pasar modal, serta merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang lembaga keuangan.

4. Bentuk Hukum Reksa Dana


Berdasarkan Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 pasal 18, ayat (1), bentuk hukum reksa dana di Indonesia terdiri dari dua bentuk yaitu:
4.1. Reksa Dana Berbentuk Perseroan Terbatas (PT. Reksa Dana)

Pada reksa dana berbentuk perseroan, perusahaan penerbit reksa dana menghimpun dana dengan menjual saham dan selanjutnya dana hasil penjualan saham tersebut diinvestasikan pada berbagai jenis efek yang diperdagangkan baik di pasar modal maupun di pasar uang melalui manajer investasi. Investor yang memiliki saham reksa dana perseroan akan menjadi pemegang saham perseroan tersebut dengan segala hak dan kewajiban yang melekat.

4.2. Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK)

Berbeda dengan reksa dana perseroan yang menerbitkan saham, reksa dana KIK menerbitkan Unit Penyertaan. Jadi, reksa dana KIK adalah instrumen penghimpun dana investor dengan menerbitkan unit penyertaan untuk selanjutnya diinvestasikan pada berbagai efek yang diperdagangkan baik di pasar modal maupun di pasar uang.

5. Karakteristik Reksa Dana


Berdasarkan karakteristiknya, reksa dana dapat digolongkan menjadi 2 yaitu:
5.1. Reksa Dana Terbuka (Open-End Fund)

Yaitu Reksa dana yang menawarkan dan membeli kembali saham-sahamnya dari pemodal sampai sejumlah modal yang sudah dikeluarkan. Pemegang saham/unit reksa dana yang bersifat terbuka ini dapat menjual kembali saham/unit penyertaannya setiap saat apabila diinginkan. Manajer investasi reksa dana, melalui bank kustodian, wajib membelinya sesuai dengan NAB per saham/unit pada saat tersebut. Keuntungan yang diharapkan oleh pemegang saham reksa dana terbuka terdiri dari dividen incone, capital gain distribution, dan net change NAV. Dividen incone adalah dividen per saham yang diberikan kepada pemegang saham (jika ada). Capital gain distribution adalah capital gain hasil transaksi efek yang dibayarkan kepada pemegang saham reksa dana, sedangkan net charge NAV adalah perubahan bersih NAV yang terjadi sampai hari itu. Risiko bagi pemegang saham ini adalah selain kemungkinan tidak ada dividen income dan capital gain adalah turunnya net change NAV.
5.2. Reksa Dana Tertutup (Close-End Fund)

Reksa dana tertutup adalah reksa dana yang tidak dapat membeli kembali saham-saham yang telah dijual kepada pemodal. Dengan kata lain, pemegang saham tidak dapat menjual kembali sahamnya kepada manajer investasi. Apabila pemilik saham hendak menjual saham tersebut harus dilakukan melalui bursa efek tempat saham reksa dana tersebut dicatatkan layaknya saham perusahaan publik lain.

6. Jenis-Jenis Reksa Dana

6.1. Reksa Dana Saham

Reksa dana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari dana yang dikelola (aktivanya) dalam bentuk efek bersifat utang. Dengan memiliki reksa dana saham, investor bisa mendapatkan bagian untuk memiliki saham yang harganya tidak terjangkau jika dibeli secara langsung. Reksa dana saham memberi solusi karena dengan dana yang terkumpul dari banyak investor, manajer investasi dapat membeli saham tersebut dan akan menjadi bagian dari portofolio efek. Reksa dana ini memiliki resiko paling tinggi dibandingkan dengan jenis reksa dana lain meski potensi keuntungan yang bisa diperoleh juga sepadan. Keuntungan yang tinggi ini diperoleh dari capital gain penjualan saham dan pembagian dividen (jika ada).
6.2. Reksa Dana Pasar Uang

Reksa Dana Pasar Uang adalah reksa dana dimana dana investor akan dikelola di instrumen pasar uang yang memiliki periode tidak lebih dari satu tahun seperti deposito berjangku, SBI, dan commercial papers yang memiliki rating tinggi. Reksa dana jenis ini bertujuan untuk memberikan pendapatan yang teratur dari bunga yang dibayarkan oleh penerbit instrumen tersebut dan menjaga likuiditas. Investasi reksa dana pasar uang adalah pilihan yang tepat untuk memarkir uang yang untuk sementara belum digunakan layaknya tabungan. Cocok bagi investor yang benar-benar menghindari risiko dan memiliki tujuan investasi jangka pendek. Akan tetapi, return yang dihasilkan dari reksa dana pasar uang juga terbatas.
6.3. Reksa Dana Pendapatan Tetap

Reksa dana ini akan menginvestasikan sekurang-kurangnya 80% dana investor pada surat utang atau obligasi jangka panjang. Obligasi yang dipilih bisa berupa obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah.
6.4. Reksa Dana Campuran

Reksa dana ini merupakan reksa dana yang paling fleksibel karena dapat menginvestasikan dananya baik di saham maupun efek pasar uang dalam porsi yang tidak ditentukan secara khusus. Alokasi investasi bisa ditentukan dengan melihat kondisi pasar saat itu (market timing) apakah lebih tepat diinvestasikan di saham, efek utang, atau pasar uang.

7. Kelebihan Reksa Dana

Apa yang menarik dari reksa dana sehingga instrumen investasi ini bisa dipilih sebagai salah satu instrumen investasi?

Diversifikasi

Secara teori, diversifikasi bertujuan untuk mengoptimalkan keuntungan (return) untuk level risiko tertentu. Reksa dana adalah implementasi dari diversifikasi karena dalam reksa dana terdapat portofolio dari beberapa efek yang berbeda. Melalui penyebaran asset dalam beberapa instrumen investasi (portofolio), reksa dana bisa mengoptimalkan keuntungan dengan level risiko tertentu.

Dikelola secara profesional oleh manajer investasi

Pengelola dana nasabah adalah para manajer investasi yang paham benar dengan seluk beluk investasi. Mereka yang akan mengelola yang susah payah dikumpulkan agar mendapatkan hasil yang optimal.

Modal mini hasil maksi

Tidak seperti investasi di saham atau obligasi secara langsung yang membutuhkan modal relatif banyak, reksa dana dapat dimiliki dengan modal sedikit.

Likuiditas

Setiap saat investor bisa menjual (redemption) reksa dana yang dimiliki kepada pengelola pada harga NAV saat itu. Meski uang hasil penjualan tidak langsung diterima saat itu, tetapi investor tidak pernah khawatir karena pengelola pasti akan membelinya.

Potensi pertumbuhan nilai investasi

Melalui akumulasi dana dari berbagai pihak, reksa dana memiliki kekuatan penawaran dalam meperoleh tingkat pengembalian yang lebih tinggi, biaya investasi yang lebih rendah, dan akses terhadap instrumen investasi yang sulit jika dilakukan secara individual.

8. Risiko Reksa Dana


Selain sisi lebih yang dimiliki reksa dana, instrumen ini juga tidak lepas dari kerugian dan kekurangan sehingga sangat mungkin tidak memberikan hasil seperti yang diharapkan. Beberapa hal berikut adalah resiko reksa dana yang bisa menimpa investor reksa dana.

Penurunan nilai investasi

Walaupun sudah dikelola dengan sangat profesional, portofolio pilihan manajer investasi belum tentu bisa memberikan keuntungan akibat efek yang dibeli mengalami penurunan harga.

Risiko perubahan ekonomi dan politik

Pasar keuangan tidak akan lepas dari faktor ekonomi dan politik baik di lingkup global maupun lokal. Peristiwa apapun bisa memberi dampak pada harga efek di pasar modal ataupun pasar uang.

Resiko perubahan peraturan

Perubahan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau kebijakan-kebijakan pemerintah dapat mempengaruhi tingkat pengembalian dan hasil investasi yang akan diterima manajer investasi dan dapat mengurangi penghasilan yang mungkin diperoleh pemegang unit penyertaan.

Risiko pembubaran dan likuidasi

Pemegang unit penyertaan memiliki risiko bahwa di dalam hal reksa dana yang dimiliki memenuhi salah satu kondisi seperti yang tertera dalam ketentuan Bapepam & LK, manajer investasi akan melakukan pembubaran dan likuidasi.

Resiko likuiditas

Pemegang unit penyertaan berhak untuk melakukan penjualan kembali unit penyertaan dan manajer investasi memiliki kewajiban untuk membelinya. Kendati demikian, apabila seluruh atau sebagian besar pemegang unit penyertaan secara serentak melakukan penjualan kembali kepada manajer investasi, manajer investasi bisa saja tidak mempu menyediakan uang tunai seketika untuk melunasi penjualan kembali unit penyertaan tersebut.
http://hedisasrawan.blogspot.com/2012/10/reksa-dana-artikel-lengkap.html

Anda mungkin juga menyukai