OBLIGASI
PENDAHULUAN
Obligasi adalah surat berharga yang menunjukkan bahwa penerbit obligasi meminjam
sejumlah dana kepada masyarakat dan memiliki kewajiban untuk membayar bunga secara
berkala dan kewajiban melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentuan kepada pihak
pembeli obligasi tersebut.
Jadi pada dasarnya obligasi merupakan utang-piutang. Perbedaan antara obligasi dan
utang piutang biasa adalah utang piutang biasanya orang perorangan, atau lembaga dengan
orang perorangan secara individu, ataupun antara pemberi pinjaman berhadapan dengan satu
peminjam perusahaan lainnya. Sementara itu, obligasi lebih bersifat antara satu peminjam
dengan sekelompok pemberi pinjaman yang jumlahnya dapat ratusan, ribuan, atau puluhan
ribu orang. Dengan demikian dalam sebuah penerbitan obligasi melibatkan banyak pemberi
pinjaman (kreditor) sebagai pihak investor pemegang obligasi serta hanya melibatkan satu
peminjam (debitor) sebagai pihak emiten.
RUMUSAN MASALAH
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Obligasi
Terdapat beberapa definisi mengenai obligasi. Obligasi atau bond, adalah surat utang
jangka panjang yang dikeluarkan oleh peminjam, dengan kewajiban untuk membayar kepada
bond holder (pemegang obligasi) sejumlah bunga tetap yang telah ditetapkan sebeluan
umnya.1[1]
Obligasi Syariah (SUKUK)
Sesungguhnya, obligasi syariah (sukuk) ini bukan merupakan istilah yang baru dalam
sejarah islam. Istilah tersebut sudah dikenal sejak abad pertengahan, dimana umat islam
menggunakannya dalam konteks perdagangan internasional. Sukuk merupakan bentuk jamak
dari kata sakk yang memiliki arti yang sama dengan sertifikat atau note. Ia dipergunakan oleh
para pedagang pada masa itu sebagai dokumen yang menunjukkan kewajiban financial yang
timbul dari usaha perdagangan dan aktivitas komersial lainnya. Namun demikian, sejumlah
penulis barat yang memiliki concern terhadap sejarah islam dan bangsa arab, menyatakan
bahwa sakk inilah yang menjadi sesuatu lazim dipergunakan dalam transaksi dunia perbankan
kontermporer.
Dalam perkembangannya, the Islamic jurisprudence countil (IJC) kemudian
mengeluarkan fatwa yang mndukung berkembangannaya sukuk. Hal tersebut mendoraong
otoritas moneter Bahrain (BMA Bahrain monetary Agency) untuk meluncurkan salam
sukuk berjangka waktu 91 jari dengan nilai 25 juta dolar AS pada tahun 2001. kemudian
Malaysia pada tahun yang sama meluncurkan global corporate sukuk si pasaar keuangan
islam international. Inilah sukuk global yang pertama kali muncul di pasar internasional.
Obligasi syariah mempunyai pengertian sebagai berikut: Obligasi ditawarkan dengan
ketentuan yang mewajibkan emiten untuk membayar kepada pemegang obligasi syariah
sejumlah pendapatan bagi hasil dan membayar kembali dana obligasi syariah pada tanggal
1[1] Artur J. Keown, et al.. Basic Financial Management. 7 th Edition. (Prentice Hall
InterNational. 1996). Hal. 252
pembayaran kembali dana . pendapatan bagi hasil dibayarkan setiap periode tertentu (3
bulan,6 bulan atau setiap satu tahun). Besarnya pendapatan bagi hasil dihitung berdasrkan
perkalian antara nasabah pemegang obligasi syariah dengan pendapatan
yang di bagi
2[2] Bibin busono, mengkaji pasar sekunder obligasi di Indonesia, jurnal hukum
bisnis, volume 3, 1998, hal. 51.
3[3] F.G.B. Graaf, Euromarket finance: issues of euromarket securities and
syndicated Eurocurrency loans, kluwer-deventer, 1991, hal. 12-20
4[4] Peter Gallant, the Eurobond market, (new york: new york institute of
finance, 1938), hal. 65.
5[5] Harianto,Farid dan Siswanto Sudomo,hal. 586
6[6] Suharjono,Obligasi Sebagai Pemegangnya, Varia Peradilan, April 1997, Hal
139-143.
Obligasi Warrant merupakan hak untuk ditukarkan dengan saham perusahaan dengan kurs
tertentu. Adapun obligasinya tersendiri akan memberikan pembayaran bunga dan pokok
obligasi kepada pemegang saham8[8]
Akad Obligasi Syariah (SUKUK)
Akad yang dapat digunakan dalam obligasi syariah anatara lain:
1) mudharobah (muqaradhoh)/qiradh
2) musyarokah
3) murabahah
4) salam
5) istishna
6) ijarah.9[9]
C. MEKANISME OBLIGASI
1. Mekanisme Penjualan Obligasi di Pasar Perdana
Pasar perdana atau primary market adalah pasar yang memperdagangkan obligasi yang
baru dikeluarkan emiten. Harga obligasi yang dipasarkan di pasar perdana adalah pasar
nominal sesuai dengan yang tertulisdalam surat obligsi.
2. Mekanisme Penjualan Obligasi di Pasar Sekunder
Pengertian pasar sekunder (secondary market) adalah penjualan obligasi yang dilakuakan
oleh emiten setelah selesainya periode penjualan saham melalui pasar perdana. Dengan
berakhirnya periode pemasaran obligasi melalui pasar perdana maka tugas underwriter adalah
menyampaikan laporan kepada Bapepam tentang jumlah obligasi yang terjual dan yang
belum terjual. Laporan tersebut dilakukan bersamaan dengan dilakukannya pencatatan
(listing) obligasi tersebut di bursa efek, dan membayar biaya listing10[10]
7[7] Frank J. Fabbozzi, Manajemen Investasi, Buku Dua, Salemba Empat, 1995,
Hal 513.
8[8] Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah, Alvabet, Jakarta, 2003
9[9] Adrian sutedi,aspek hukum obligasi dan sukuk, sinar grafika, Jakarta, 2009
10[10] Junaidi,op.cit,hlm.22-24
KESIMPULAN
A.Pengertian obligasi syariah (sukuk) dan obligasi
Obligasi syariah adalah suatu surat berharga jangka panjang berdasarka prisip syariah yang
di keluarkan oleh emiten untuk membayar pendapatan pada investor beupa bagi hasil /
margin / fee serta membayar kembali dana investasi pada saat jatuh tempo
Obligasi atau bond, adalah surat utang jangka panjang yang dikeluarkan oleh peminjam,
dengan kewajuiibntuk membayarkepada bond holder (pemegang obligasi ) sejumlah bunga
tetap yang telah ditetapkan sebeluan umnya
11[11]http://deden08m.files.wordpress.com/2011/09/materi-3-pasar-modalmekanisme-perdagangan.pdf
B.Jenis-jenis Obligasi
Para pemesan atau calon pembeli menyerahkan formulir pesanan yang telah diisi kepada
underwriter atau agen penjual.
DAFTAR PUSTAKA
1. Artur J. Keown, et al.. Basic Financial Management. 7 th Edition. (Prentice Hall InterNational.
1996). Hal. 252
2. Bibin busono, mengkaji pasar sekunder obligasi di Indonesia, jurnal hukum bisnis, volume 3,
1998, hal. 51.
4. Peter Gallant, the Eurobond market, (new york: new york institute of finance, 1938), hal.
65.
5. Harianto,Farid dan Siswanto Sudomo,hal. 586
6. Suharjono,Obligasi Sebagai Pemegangnya, Varia Peradilan, April 1997, Hal 139-143.
7. Frank J. Fabbozzi, Manajemen Investasi, Buku Dua, Salemba Empat, 1995, Hal 513.
8. Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah, Alvabet, Jakarta, 2003
9. Junaidi,op.cit,hlm.22-24
10. Adrian sutedi,aspek hukum obligasi dan sukuk, sinar grafika, Jakarta, 2009
11. http://deden08m.files.wordpress.com/2011/09/materi-3-pasar-modal-mekanismeperdagangan.pdf
My Widget
Mengenai
Saya
Arsip Blog
2013 (4)
o Juli (4)
andif
MAKALAH OBLIGASI
Lihat profil
lengkapku
2012 (1)