Investasi diartikan sebagai suatu komitmen penempatan dana pada satu atau beberapa objek investasi dengan harapan akan mendapatkan keuntungan di masa mendatang. Makin maju dan berkembangnya suatu peradaban masyarakat, maka obyek2 investasi makin banyak jenisnya, beragam dan canggih (complicated) sehingga dibutuhkan pengetahuan dan keterampilan tertentu agar investasi mencapai tujuan yang diharapkan. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan seorang pemodal sebelum berinvestasi di Pasar Modal, antara lain: 1. Pertimbangan Tingkat Keuntungan dan Tingkat Resiko yang Dapat Ditanggung Pemodal harus berhitung dengan cermat atas keuntungan yang diharapkan (expected return) dan tingkat resiko (risk). High return is high risk and low risk is low return. 2. Ketahui Jangka Waktu Investasi Jangka waktu investasi (time horizon) akan menentukan perilaku investor dalam aktivitas investasinya. Orang yang berinvestasi jangka panjang akan menanggung resiko yang lebih besar, karena investasi saham mengalami fluktuasi yang tinggi dari tahun ke tahun (the market will comeback). 3. Kenali Karakter Karakter investor : Pengambil risiko (risk taker) bersikap agresif dan spekulatif Penghindar risiko (risk avoider) cenderung menghindari rumor (berita tak jelas), mempertimbangkan secara matang dan terencana baik atas keputusan investasinya Netral cukup fleksibel dan bersikap hati-hati (prudent) 4. Pelajari Keuangan Anda Jika investasi anda lebih banyak pada deposito berjangka, mungkin dapat mengambil resiko lebih besar untuk keuntungan yang lebih besar dari investasi reksadana. 5. Evaluasi Kinerja Investasi Anda Tanyakan kepada konsultan investasi anda tentang produk investasi anda selama periode waktu yang berbeda beda, misal 6 bulan, 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun serta frekuensi dan konsistensinya. 6. Lakukan Diversifikasi adalah sebuah cara untuk mengendalikan resiko dengan berinvestasi pada lebih dari satu produk investasi. Faktor-Faktor yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Menjadi Investor Saham 1. Tentukan Tujuan Ivestasi Anda apakah capital gain atau dividen. Jika Capital Gain biasanya investor menjadi agresif dengan jual dan beli yang cukup sering di pasar. Jika dividen maka investor akan menjadi pasif dan lebih berhati-hati dalam memilih saham yang dapat memberi dividen yang besar. 2. Ketahui Kemampuan Sumber Daya yang Dimiliki Sebaiknya dana yang diinvestasikan adalah dana-dana yang menganggur (idle fund). Dengan mengetahui sumber daya yang dimiliki dalam mengambil posisi jual atau beli tidak melebihi sumber daya yang dimiliki. 3. Tentukan Jangka Waktu Investasi Makin pendek jangka waktunya makin mendorong perilaku yang agresif dalam mengambil posisi jual atau beli di pasar. Jangka waktu investasi bisa dibedakan menjadi: Jangka pendek (short term) Jangka menengah (medium term) Jangka panjang (long term) 4. Pahami Resiko Investasi pada Saham Resiko investasi pada saham bisa berupa: Kerugian (capital loss) Kehilangan kesempatan untuk melakukan investasi di instrument lainnya (opportunity loss) Adanya kemungkinan emiten akan dilikuidasi Kemungkinan investor mengalami kerugian akibat adanya fluktuasi harga saham, yang dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu: Kinerja dari emiten Kondisi makro ekonomi Kekuatan pasar Faktor-faktor lainnya Kondisi makro ekonomi yang tidak langsung mempengaruhi harga saham di antaranya: Tingkat inflasi Tingkat suku bunga Kondisi politik dalam negeri 5. Kenali Jenis-Jenis Saham Penting, karena saham memiliki karakteristik yang berbeda, karena masing-masing akan mempengaruhi tingkat pengembalian yang diperoleh. Saham dibedakan menjadi dua, Saham Biasa (common stocks) dan Saham Preferen (Prefered Stocks). Saham biasa dibedakan menjadi : Saham Unggulan (Blue Stocks) Saham Pertumbuhan (Growth Stock) Saham Pendapatan (Income Stocks) Saham Siklikal (Cyclical Stocks) Saham yang Bertahan (Depensif Stocks) Saham Spekulatif (Speculative Stocks) 6. Menentukan Strategi Investasi Strategi Investasi adalah cara untuk mencapai tujuan investasi yang dilakukan. Yang perlu diperhatikan adalah: Proporsi portofolio (pasar uang, saham dan obligasi), Jenis saham yang dimasukkan dalam portofolio, Pemilihan sector bisnis yang potensial Mengutamakan saham-saham perusahaan dengan arus kas yang sehat dan neraca yang solid Perhatikan perkembangan tingkat suku bunga Strategi dibedakan menjadi: - Strategi Aktif adalah strategi berpindah dari satu saham ke saham lainnya, mengambil posisi beli dan jual saham secara bertahap, dan membeli saham di pasar perdana dan menjualnya di pasar sekunder. - Strategi Pasif adalah membeli saham yang telah ditentukan dan menyimpannya dalam jangka panjang dan mengharapkan keuntungan dari pembagian dividen saja. 7. Manfaatkan Jasa Professional Jika waktu untuk melakukan penelitian thd saham-saham yang prosfektif menjadi kendala, maka dapat memanfaatkan jasa professional. Jasa2 tsb meliputi: Jasa sebagai analis sekuritas (security analyst) dan jasa pengelolaan dana (fund manager). Security Analyst adalah professional pasar modal yang memberikan rekomendasi saham-saham yang memeliki prospek pertumbuhan yang baik dan menentukan kapan saat yang tepat untuk menjual dan membeli saham-saham tsb. Fund Manager, adalah institusi atau perusahaan yang memberikan jasa pengelolaan dana untuk kemudian diinvestasikan di pasar uang dan pasar modal Biaya untuk sewa fund manager relatif besar, yaitu ditetapkan berdasarkan persentase dari total dana yang dikelola. Jika hal tsb menjadi kendala maka Reksadana adalah alternative yang sesuai. 8. Ikuti Perkembangan Informasi yang Terjadi Secara Terus Menerus Ini penting agar investor tetap berhubungan (keep in touch) dengan isu terakhir yang terjadi di pasar modal. Hal ini juga agar investor dapat bertindak secara cepat jika terjadi perkembangan yang tidak diinginkan di pasar modal. Tempat Investor Dapat Melakukan Jual Beli Saham 1. Membeli saham di pasar perdana Membeli saham pada saat perusahaan go public atau menawarkan saham pertama kali kepada public (initial public offering). Di pasar ini harga saham ditetapkan pada harga tertentu 2. Membeli dan Menjual saham di pasar sekunder yaitu saham yang sudah tercatat di Bursa Efek dengan menggunakan jasa broker atau perusahaan efek. Di pasar ini harga saham ditentukan oleh penawaran dan permintaan atas saham tsb, sehingga harga saham dapat berubah-ubah. 3. Membeli saham melalui pembelian reksadana saham Merupakan jalur tidak langsung, melalui reksadana, pemilihan saham ditentukan oleh manajer investasi. Perbedaan Pasar Perdana dan Pasar Sekunder
PASAR PERDANA PASAR SEKUNDER
Harga Saham tetap Harga saham berfluktuasi sesuai kekuatan penawaran dan permintaan Tidak dikenakan komisi Dibebankan komisi Hanya untuk pembelian saham Berlaku untuk pembelian maupun penjualan saham Pemesanan dilakukan melalui agen Pemesanan dilakukan melalui anggota penjual bursa (pialang/broker) Jangka waktu terbatas Jangka Waktu tidak terbatas Sebelum Dapat Bertransaksi Efek, Apa yang Harus Dilakukan Investor? Investor harus menjadi nasabah di perusahaan efek tertentu. Di BEI ada sekitar 120 perusahaan efek yang menjadi anggota Investor dapat menjadi nasabah di beberapa perusahaan efek (sama seperti Bank) Pertama kali melakukan pembukaan rekening dengan mengisi dokumen pembukaan yang memuat identitas nasabah lengkap serta keterangan tentang investasi yang akan dilakukan. Pertimbangan Investor dalam Menentukan Perusahaan Efek 1. Kelengkapan prasarana, seperti: adanya galeri, monitor perdagangan yang memadai, data-data riset 2. Kecepatan dan ketepatan order nasabah baik jual maupun beli 3. Kualitas pelayanan, mencakup: pembayaran, penerimaan dana, fee transaksi, konfirmasi atas pesanan nasabah 4. Keamanan asset nasabah, yaitu menyangkut pengelolaan/penyimpanan dana dan efek nasabah. Umumnya setiap perusahaan efek mewajibkan kepada nasabah untuk mendepositkan sejumlah uang tertentu sebagai jaminan bahwa nasabah tsb layak melakukan jual beli saham. Jumlah deposit yang diwajibkan bervariasi: Rp. 25 juta, Rp.15 juta, dan seterusnya. Ada juga yang menentukan misalnya 50% dari nilai transaksi yang akan dilakukan. Kapan Jual Beli (Transaksi) di BEI dilakukan ? Di BEI transaksi dilakukan pada hari-hari tertentu yang disebut dengan Hari Bursa, yaitu: Hari Bursa Sesi Perdagangan Waktu Senin - Kamis Sesi I 09.30 - 12.00 WIB Sesi II 13.30 - 16.00 WIB Jumat Sesi I 09.30 - 11.30 WIB Sesi II 13.30 - 16.00 WIB Seorang investor tidak perlu datang ke BEI untuk bertransaksi, cukup memberikan instruksi (bisa berada di kantor pialang atau melalui sarana komunikasi) jual atau beli kepada pialang untuk selanjutnya diteruskan kepada perwakilan pialang tsb yang berada di lantai bursa. Lantai Perdagangan (trading floor) adalah sarana atau fasilitas yang disediakan BEI untuk memfasilitasi perdagangan efek. Di Lantai Bursa tersedia perangkat pendukung (sistem komputerisasi) bagi terciptanya suatu system perdagangan yang cepat, ekonomis dan tersentralisasi. Sistem Komputerisasi di BEI dinamakan JATS (Jakarta Automated Trading System) dimana semua perwakilan pialang (floor traders) dapat memasukkan semua order yang berasal dari investor. Sebagai catatan, tidak semua Bursa Efek menyediakan lantai Perdagangan, sebagian Bursa Efek telah menuju kepada floorless trading, sehingga di Bursa tsb tidak terlihat lagi lantai perdagangan. Gambaran Umum Proses Jual Beli Saham Urutan jual beli saham adalah sbb: 1. Menjadi Nasabah di Perusahaan Efek 2. Order dari Nasabah 3. Diteruskan ke Floor Trade 4. Pesanan Dimasukkan ke JATS 5. Transaksi Terjadi (Matched) 6. Penyelesaian Transaksi (Settlement) Prioritas Harga dan Prioritas waktu Dalam proses tawar menawar atas jual dan beli saham, system perdagangan di pasar regular mengacu pada prioritas harga (price priority) dan selanjutnya adalah prioritas waktu (time priority). Proses meng-entry order ke dalam system computer JATS berlangsung dalam hitungan detik. Artinya, prioritas dalam melakukan transaksi efek di Bursa Efek (pasar regular) ditentukan dengan mengacu kepada pihak yang menawarkan harga paling tinggi untuk membeli dan paling rendah untuk menjual akan mendapatkan prioritas dalam suatu transaksi, sementara penawaran pada harga yang sama baik jual maupun beli, prioritas diberikan kepada siapa yang lebih dahulu memasukkan penawaran tsb. to be continued .... Thank YoU
Pendekatan sederhana untuk investasi ekuitas: Panduan pengantar investasi ekuitas untuk memahami apa itu investasi ekuitas, bagaimana cara kerjanya, dan apa strategi utamanya