Anda di halaman 1dari 10

Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Praktik Perataan Laba

Apriliyanti Rahel

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP


PRAKTIK PERATAAN LABA

Apriliyanti Rahel
apriliyarahel@gmail.com
Telkom University

Abstract
Profit is one of the very important information in financial statements. Fluctuating
earnings tend to show the high risk of the company. Income smoothing is one of the earnings
management techniques carried out by management with the aim of reducing fluctuations in
profits at a certain level in accordance with what is expected by the company. Income
smoothing is measured using the Eckel Index (1981). This study aims to determine the effect
of variables Net Profit Margin, Return On Assets, Debt to Equity Ratio, Debt to Asset Ratio
on income smoothing practices.
Keywords: Net Profit Margin, Return On Asset, Debt to Equity Ratio, Debt to Asset Ratio,
Income Smoothing.

Abstrak
Laba merupakan salah satu informasi yang sangat diperhatikan dalam laporan keuangan.
laba yang berfluktuatif cenderung menunjukkan risiko perusahaan yang tinggi.Perataan laba
merupakan salah satu teknik manajemen laba yang dilakukan oleh manajemen dengan tujuan
untuk mengurangi fluktuasi laba pada tingkat tertentu sesuai dengan apa yang diharapkan
oleh perusahaan. Perataan laba diukur dengan menggunakan Indeks Eckel (1981). Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel Net Profit Margin, Return On Asset, Debt
to Equity Ratio, Debt to Asset Ratio terhadap praktik perataan laba.
Keywords: Net Profit Margin, Return On Asset, Debt to Equity Ratio, Debt to Asset Ratio,
perataan laba.

PENDAHULUAN
Pentingnya informasi laba disadari oleh berbagai pengguna laporan keuangan. Laba
merupakan satu-satunya hal yang diperhatikan dari seluruh bagian dalam laporan keuangan
(Framita, 2018). Perhatian pengguna laporan keuangan yang hanya terfokus pada nominal
laba tanpa memperhatikan prosedur dan proses penentuan pengakuan dan pengukuran laba
tersebut yang kemudian membuat manajemen melakukan perilaku yang tidak seharusnya
(dysfunctional behavior), yaitu dengan mengambil langkah yang disengaja dalam batas-batas
prinsip akuntansi berterima umum untuk menghasilan tingkat yang diinginkan dari laba yang
dilaporkan atau disebut dengan manajemen laba. Salah satu pola dalam manajemen laba
adalah dalam bentuk perataan atas laba (income smoothing).
Perataan laba (income smoothing) merupakan upaya perusahaan dalam mengatur agar
laba yang dihasilkan relatif stabil selama beberapa periode. Upaya ini dilakukan dengan
mempermainkan pendapatan dan biaya periode berjalan menjadi lebih tinggi atau lebih
rendah daripada pendapatan atau biaya sesungguhnya (Sulistyanto, 2008:177).
Beberapa perusahaan pada sektor pertanian (agriculture) di indikasi melakukan praktik
perataan laba. Berikut adalah grafik laba bersih perusahaan yang terdaftar dalam sektor
agriculture tahun 2013-2017:

10 | J u m a U N S E R A
Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Praktik Perataan Laba
Apriliyanti Rahel

Gambar 1 Laba Bersih Perusahaan Sektor Pertanian Tahun 2013 – 2017

Berdasarkan grafik pada gambar tersebut laba bersih pada beberapa perusahaan sektor
pertanian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia cenderung stabil tiap tahunnya dari tahun
2013-2017. Dari 19 perusahaan yang terdaftar pada sektor pertanian di Bursa Efek Indonesia
terdapat 15 perusahaan yang cenderung memiliki laba yang stabil selama lima tahun terakhir.
Hal ini memungkinkan adanya indikasi perusahaan melakukan praktik perataan laba.
Dalam praktik perataan laba terdapat banyak variabel yang mempengaruhi perusahaan
untuk melakukan praktik perataan laba. Penelitian dengan topik pembahasan mengenai
perataan laba pernah dilakukan oleh beberapa paneliti sebelumnya dengan variabel
independen dan objek penelitian yang berbeda-beda. Di indonesia penelitian dengan topik
pembahasan mengenai pertaaan laba pernah dilakukan oleh Kusumaningrostati dan
Mustasowifin (2014), Sugiarti (2017), Widyastuti, Rajagukguk dan Pakpahan (2017),
Ramanuja dan Mertha (2015), Framita (2018), Santoso dan Salim (2012), Haini dan Andini
(2014), Peranasari dan Dharmadiaksa (2014), Siagian (2015), Nilasari (2017). Selain di
Indonesia, penelitian mengenai praktik perataan laba juga banyak dilakukan di luar indonesia
diantaranya dilakukan oleh Ribeiro dan Culauto (2015), Yang, Tan dan Ding (2012),
Peterson dan Arun (2018), Husaini dan Sayunita (2016), serta Obaidat (2017). Variabel-
variabel yang digunakan pada penelitian sebelumnya adalah Return on Asset, Net Profit
Margin, Debt to Equity Ratio, Gender, Return on Equity, Dividend Payout Ratio, Dewan
Komisaris Independen, Struktur Kepemilikan Publik, Ukuran Perusahaan, Nilai Saham, dan
lain sebagainya.
Pada penelitian yang akan penulis lakukan variabel independen yaang akan digunakan
adalah Rasio Profitabilitas dengan rasio yang digunakan adalah Return on Asset dan Net
Profit Margin, Rasio Leverage dengan rasio yang digunakan Debt to Equity Ratio dan Debt
to Asset Ratio karena dari penelitian-penelitian sebelumnya variabel-variabel tersebut masih
belum memberikan hasil yang konsisten sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian
kembali dengan tujuan untuk memperkuat hasil penelitian atas pengaruh variabel tersebut
terhadap praktik perataan laba.
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah wawasan tentang perataan
laba (income smoothing) dan menambah literatur yang ada mengenai perataan laba. Bagi
pengguna laporan keuangan penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan
mengenai beberapa faktor yang berpengaruh terhadap praktik perataan laba, sehingga
pengguna laporan keuangan lebih mewaspadai laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan
dan juga membantu investor dalam mengambil keputusan investasi.

KAJIAN LITERATUR
Laporan Keuangan
Laporan keuangan (financial statement) adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat
digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan atau aktivitas perusahaan
kepada pihak-pihak yang berkepentingan (Hery, 2016:3).

11 | J u m a U N S E R A
Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Praktik Perataan Laba
Apriliyanti Rahel

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 tahun 2018 yang
dimaksud dengan laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan
dan kinerja keuangan suatu entitas.
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan merupakan informasi
mengenai posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu perusahaan dalam suatu periode waktu
tertentu yang digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan yang dapat digunakan sebagai
alat untuk mengambil keputusan. Laporan keuangan dibuat sebagai pertanggungjawaban
aktivitas operasional perusahaan kepada pemilik serta menjelaskan kondisi keuangan
perusahaan. Secara umum laporan keuangan dibuat dengan tujuan untuk menyampaikan
informasi tentang kondisi keuangan perusahaan pada suatu saat tertentu kepada para
pemangku kepentingan.
Teori Keagenan
Teori keagenan menjelaskan mengenai sekelompok gagasan mengenai pengendalian
organisasi yang didasarkan pada keyakinan bahwa pemisahan kepemilikan dengan
manajemen menimbulkan potensi bahwa keinginan pemilik diabaikan. Ketika pemilik (atau
manajer) mendelegasikan otoritas pengambilan keputusan pada pihak lain, terdapat hubungan
keagenan antara kedua pihak (Pearce dan Robinson, 2008:47).
Masalah yang ditimbulkan karena hubungan keagenan antara prinsipal dan agen seperti
agen lebih mengutamakan pertumbuhan ukuran perusahaan daripada laba, sedangkan
prinsipal pada umunya ingin memaksimalkan laba. agen berupaya mendiversifikasi risiko
perusahaan, sementara prinsipal dapat memvariasikan risiko investasi melalui manajemen
portofolio saham. Konflik yang timbul antara pihak prinsipal dan agen timbul sebagai
dampak dari asimetri informasi. Asimetri informasi merupakan kondisi di mana ada
ketidakseimbangan perolehan informasi antara agen sebagai pemberi informasi dan prinsipal
yang umunya sebagai pengguna informasi (Huda dan Nasution, 2014:136).
Manajemen Laba
manajemen laba merupakan tindakan yang digunakan oleh para manajer untuk
mempengaruhi laba dengan cara-cara tertentu sesuai dengan tujuan yang diinginkan oleh
manajemen. Menurut Subramanyam & Wild (2010:131) Terdapat tiga jenis strategi atau pola
manajemen laba yaitu:
- Meningkatkan laba: Manajemen meningkatkan laba selama beberapa tahun dan kemudian
membalik akrual sekaligus pada satu saat pembebanan.
- Big Bath : Pola manajemen big bath merupakan suatu manajemen laba melalui penghapusan
(write-off) dosa masa lalu dan memberikan kesempatan untuk meningkatkan laba di masa
depan.
- Perataan Laba :Perataan laba merupakan bentuk manajemen laba dengan pola
meningkatkan atau menurunkan laba yang dilaporkan untuk mengurangi fluktuasinya.

Perataan Laba (Income Smoothing)


Perataan laba merupakan strategi manajemen yang dilakukan dengan sengaja dengan
tujuan agar laba terlihat tidak berfluktuasi sehingga laba yang dilaporkan tampak stabil dan
menarik perhatian pemakai laporan keuangan. Pola perataan laba yang dilakukan oleh
manajemen dapat berupa penundaan pengakuan pendapatan atau beban atau meningkatkan
dan menurunkan laba beberapa periode. Pertaaan laba sering kali dilakukan oleh manajemen
dengan tujuan agar menjadi lebih mudah dalam mendapatkan pinjaman kreditor dan menarik
investor (Hery, 2015:51). Selain itu manajemen juga melakukan perataan laba dengan tujuan
untuk memperoleh keuntungan ekonomi dan psikologis. Perataan laba dapat diukur dengan
menggunakan indeks eckel (1981):

12 | J u m a U N S E R A
Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Praktik Perataan Laba
Apriliyanti Rahel

Nilai CV ∆I dan CV ∆S dapat dihitung dengan persamaan:

Profitabilitas
Menurut Arifin dan Achmad (2012:69) Net Profit Margin (NPM) digunakan untuk
mengukur laba bersih per rupiah penjualan. Semakin besar angka yang dihasilkan,
menunjukan kinerja yang semakin baik. Rasio ini dihitung dengan:
0 x 100%
Sedangkan Return on Asset (ROA) digunakan untuk megukur tingkat pengembalian dari
bisnis atas seluruh aset yang ada. Semakin tinggi ROA, berarti perusahaan semakin mampu
mendayagunakan aset dengan baik untuk memperoleh keuntungan. Rasio ini dihitung
dengan:

Leverage
Dalam penelitian ini, leverge dihitung dengan menggunakan dua rasio yaitu: Debt to
Equity Ratio (DER) dan Debt to Asset Ratio (DAR). Debt to Equity Ratio merupakan
perbandingan antara dana pihak luar dan dana pemilik perusahaan. Rasio ini digunakan untuk
mengukur bagian setiap modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk seluruh kewajiban atau
hutang.

Debt to Asset Ratio digunakan untuk mengukur bagian aktiva yang digunakan untuk
menjamin keseluruhan kewajiban atau hutang (Hartono, 2018:13). Perusahaan dapat
dikatakan leverage dan tidak dilihat dari aset yang dikuasai oleh perusahaan. Jika pemegang
saham lebih banyak menguasai aset dibanding kreditur maka perusahaan dinilai kurang
leverage.

METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini akan melakukan analisis terkait pengaruh antara variabel independen (X)
yaitu Net Profit Margin, Return On Asset, Debt to Equity Ratio, Debt to Asset Ratio terhadap
variabel depenen (Y) yaitu perataan laba (income smoothing) pada sektor pertanian yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2017.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang
terdaftar di di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2017. Teknik sampel yang digunakan
adalah purposive sampling dengan kriteria yaitu: 1) perusahaan sektor pertanian yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2017. 2) perusahaan yang menerbitkan dan
menyajikan laporan keuangan lengkap dalam rupiah pada tahun 2013-2017. 3) perusahaan
sektor pertanian yang konsisten terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2017. Dari
kriteria yang telah peneliti tetapkan maka diperoleh sampel perusahaan sejumlah 16
perusahaan dengan periode penelitian setiap perusahaan selama 5 tahun. Sehingga jumlah
data observasi yang diperoleh sebesar 80 data obersvasi.

13 | J u m a U N S E R A
Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Praktik Perataan Laba
Apriliyanti Rahel

Metode atau teknik analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah dengan
analisis deskriptif dan analisis regresi logistik.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Statistik Deskriptif
Tabel 1 Hasil Pengujian Statistik Deskriptif
Maximum Mean Std. Deviation
N Minimum
NPM 80 -2,8402 ,3383 -,027415 ,4095572
ROA 80 -,4363 ,1830 ,029968 ,0802819
DER 80 -30,6385 11,2739 1,015363 3,9088020
DAR 80 ,0612 1,0337 ,500949 ,2049345
IS 80 0 1 ,83 ,382
Valid N (listwise) 80

Berdasarkan hasil pengujian statistik deskriptif diketahui bahwa nilai minimum Net
Profit Margin (NPM) pada perusahaan sektor pertanian adalah sebesar –2,8402 yang dimiliki
oleh PT Gozco Plantations Tbk (GZCO) pada tahun 2016. Nilai maksimum variabel NPM
adalah sebesar 0,3383 yang dimiliki oleh PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) pada
tahun 2014. Nilai rata-rata variabel NPM pada sektor pertanian sebesar -0,027415 dengan
nilai standar deviasi sebesar 0,4095572. Dapat diartikan bahwa variabel NPM memiliki data
bervariasi dan cenderung heterogen (cenderung tidak berkelompok). nilai minimum dari
variabel Return On Asset (ROA) adalah sebesar -0,4363 yang dimiliki oleh PT Gozco
Plantations Tbk (GZCO) pada tahun 2016. Nilai maksimum pada variabel ROA adalah
sebesar 0,1830 yang dimiliki oleh PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) pada tahun
2014.Nilai rata-rata dari Return On Asset pada sektor pertanian adalah sebesar 0,029968
dengan nilai standar deviasi sebesar 0,0802819.sehingga diartikan bahwa variabel (ROA)
memiliki data yang bervariasi dan cenderung heterogen (cenderung tidak berkelompok). Nilai
minimum dari variabel Debt to Equity Ratio (DER) adalah sebesar -30,6385 yang dimiliki
oleh PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) pada tahun 2017. Nilai maksimum dari
variabel DER adalah sebesar 11,2739 yang dimiliki oleh PT Bakrie Sumatera Plantations
Tbk (UNSP) pada tahun 2016. Nilai rata-rata DER pada perusahaan sektor pertanian adalah
sebesar 1,015363 dengan nilai standar deviasi sebesar 3,9088020. Dapat diartikan bahwa
variabel DER memiliki data yang bervariasi dan cenderung heterogen (cenderung tidak
berkelompok). nilai minimum dari variabel Debt to Asset Ratio (DAR) adalah sebesar 0,0612
yang dimiliki oleh PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) pada tahun 2016. Nilai
maksimum DAR adalah sebesar 1,0337 yang dimiliki oleh PT Bakrie Sumatera Plantations
Tbk (UNSP) pada tahun 2017.Nilai rata-rata untuk variabel DAR pada sektor pertanian
adalah sebesar 0,500949 dengan standar deviasi sebesar 0,2049345 dapat diartikan bahwa
variabel DAR memiliki data yang tidak bervariasi.

Regresi Losgistik
Menilai Kelayakan Model Regresi
Tabel 2
Step Chi-square df Sig.
1 6,354 8 ,608

Sumber: Output SPSS Versi 25

14 | J u m a U N S E R A
Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Praktik Perataan Laba
Apriliyanti Rahel

Berdasarkan pengujian untuk menilai kelayakan model regresi diketahui nilai Chi-square
sebesar 6,354 dengan nilai sig sebesar 0,608 atau 60,8 %. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai
sig lebih besar dari nilai α (0,05). Artinya hipotesis nol diterima, yang berarti bahwa model
mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model cocok dengan data
observasinya
Menilai Model Fit
Tabel 3
-2LogL Block Number = 0 Nilai = 74,196

-2LogL Block Number = 1 Nilai = 60,167

Sumber: Output SPSS 25 (data telah diolah kembali)


Berdasarkan perbandingan tersebut menunjukkan nilai -2LogL awal (-2LogL Block Number
= 0), dimana model hanya memasukkan konstanta, menunjukkan nilai sebesar 74,196.
Sedangkan nilai -2LogL langkah berikutnya (-2LogL Block Number = 1), dimana variabel
dimasukkan konstanta dan variabel bebas atau variabel independen (X), menunjukkan nilai
yang lebih kecil yaitu 60,167. Perbandingan antara kedua nilai tersebut yaitu nilai antara
-2LogL Block Number=0 dan -2LogL Block Number=1 mengalami penurunan sebesar
14,029. Sehingga dapat disimpulkan model fit dengan data dan terbukti bahwa variabel Net
Profit Margin, Return On Assets, Debt to Equity Ratio, dan Debt to Assets Ratio dapat
memperbaiki model fit.

Koefisien Determinasi
Tabel 4
Step -2 Log likelihood Cox & Snell R Square Nagelkerke R Square
1 60,107a ,161 ,267
Sumber: Output SPSS 25
Berdasarkan pengolahan data menggunakan analisis regresi logistik, diperoleh Cox and Snell
R Square sebesar 0,161 dengan nilai Nagelkerke R Square sebesar 0,267 yang berarti
kombinasi antara Net Profit Margin, Return On Assets, Debt to Equity Ratio, dan Debt to
Assets Ratio dari perataan laba sebesar 26,7% dan sisanya dijelaskan oleh faktor-faktor lain
yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Analisis Secara Simultan
Tabel 5
Chi-square df Sig.
Step 1 Step 14,090 4 ,007
Block 14,090 4 ,007
Model 14,090 4 ,007
Sumber: Output SPSS 25
Berdasarkan uji F atau pemgujian secara simultam menunjukkan bahwa nilai Chi-Square
sebesar 14,090 dengan degree of freedom (df) yaitu 4. Tingkat signifikansi yang dihasilkan
adalah sebesar 0,007 atau sebesar 0,7%. Sehingga dapat dikatakan bahwa nilai signifikansi F
kurang dari 0,05. Sehingga dengan demikian hipotesis penelitian H0 ditolak dan Ha diterima,
yang berarti secara simultan variabel independen (X) Net Profit Margin, Return On Assets,
Debt to Equity Ratio, dan Debt to Assets Ratio memiliki pengaruh terhadap variabel
dependen (Y) yaitu perataan laba.

15 | J u m a U N S E R A
Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Praktik Perataan Laba
Apriliyanti Rahel

Analisis Secara Parsial


Tabel 6

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)


Step 1a NPM ,341 2,659 ,016 1 ,898 1,406
ROA -4,976 10,066 ,244 1 ,621 ,007
DER -,509 ,250 4,141 1 ,042 ,601
DAR 4,608 2,351 3,840 1 ,050 100,264
Constant ,497 1,090 ,208 1 ,648 1,644
Sumber: Output SPSS 25

16 | J u m a U N S E R A
Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Praktik Perataan Laba
Apriliyanti Rahel

Berdasarkan pengujian secara parsial (uji t), maka diperoleh model regresi sebagai berikut:
Ln = 0,497 + 0,342Npm – 4,976Roa – 0,509Der + 4,608Dar
Atau apabila diturunkan menjadi:
IS=

SIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut. Secara simultan atau bersama-
sama Net Profit Margin, Return On Asset, Debt to Equity Ratio, Debt to Asset Ratio
berpengaruh signifikan terhadap praktik perataan laba pada perusahaan sektor pertanian yang
terdaftar di BEI tahun 2013-2017. Secara parsial, Net Profit Margin dan Return On Asset
tidak berpengaruh signifikan terhadap praktik perataan laba perusahaan sektor pertanian yang
terdaftar di BEI tahun 2013-2017. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar atau semakin
kecil Net Profit Margin dan Return On Asset, maka perusahaan tidak akan melakukan
tindakan perataan laba. Sedangkan secara parsial, Debt to Equity Ratio dan Debt to Asset
Ratio berpengaruh signifikan terhadap praktik perataan laba perusahaan sektor pertanian yang
terdaftar di BEI tahun 2013-2017. Debt to Equity Ratio berpengaruh negatif signifikan. Hal
ini menunjukkan, semakin rendah tingkat DER, maka semakin besar kemungkinan
perusahaan melaksanakan tindakan perataan laba. Sedangkan Debt to Asset Ratio
berpengaruh positif signifikan. Hal ini menunjukkan, semakin tinggi tingkat DAR, maka
semakin besar kemungkinan perusahaan melaksanakan tindakan perataan laba.

DAFTAR PUSTAKA
American Institute of Certified Public Accountants. (2011). International Financial
Reporting Standards (IFRS): An AICPA Backgrounder. American Institute of
Certified Public Accountants.
Adi, R. (2014). Metode Penelitian Sosial dan Hukum . Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Arifin, J., & Achmad , S. (2012). Buku Kerja Berbasis Komputer untuk Manajer Keuangan
dan Akuntan. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Fabozi, F. J., & Modigliani, F. (2015). Capital Markets Institutions and Instruments third
edition. New Jersey: Prentice Hill.
Framita, D. S. (2018). Pengaruh ROA, NPM, DER, Leverage Operasi, Ukuran perusahaan
terhadap praktik perataan laba pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan
kimia yang terdaftar di BEI. Jurnal Akuntansi.
Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS 23. Semarang :
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Haini, S. N., & Andini, P. (2014). Pengaruh Return On Asset (ROA), Dividend Payout Ratio
(DPR),Debt To Equity Ratio (DER), dan Kepemilikan Institusional Terhadap Praktik
Perataan Laba. Jurnal Akuntansi dan Keuangan .
Hansen & Mowen. (2009). Akuntansi Manajemen, edisi 8. Jakarta : Salemba Empat.
Hartono. (2018). Konsep Laporan Keuangan SPSS dengan Pendekatan Rasio. Sleman: CV
Budi Utama.
Herry. (2015). Controllership : Manajemen Strategis, Pengendalian Internal. Jakarta:
Gramedia Widiasarana.
Hery. (2016). Analisis Laporan Keuangan . Jakarta: PT Grasindo.

17 | P a g e
Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Praktik Perataan Laba
Apriliyanti Rahel

Husaini, & Sayunita. (2016). Determinant of Income Smoothing At Manufacturing Firms


Listed On Indonesia Stock Exchange . International Journal of Business and
Management Invention .
Huda, N., & Nasution, M. E. (2014). Current Issues Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta:
Kencana Prenadamedia Group.
BIBLIOGRAPHY Ikatan Akuntan Indonesia. (2018). Pernyataan Standar Akuntansi
Indonesia (PSAK). Jakarta: IAI.
Indonesia. Undang-Undang Pasar Modal. Undang-Undang No. 8 Tahun 1995.
kieso , weygandt , & warfield . (2011). Intermediate Accounting 12th Edition . Jakarta:
Erlangga.
Kusumaningrostati, A., & Mustasowifin , A. (2014). Analisis pengaruh faktor-faktor terhadap
income smoothing dengan gender sebagai variabel moderator pada emiten perbankan.
Jurnal Manajemen dan Organisasi.
Mardiyanto , H. (2009). Intisari Manajemen Keuangan . Bandung: Grasindo .
Nilasari, R. (2017). Analisis Determinan Income Smoothing. E-Proceeding of Management.
Obaidat, A. (2017). Income Smoothing Behavior at the Times of Political Crises .
International Journal of Academic Research in Accounting, Finance and
Management Sciences.
Olson, D., & Shi, Y. (2008). Pengantar Ilmu Penggalian Data Bisnis . Jakarta: Salemba
Empat.
Peranasari, I. A., & Dharmadiaksa, I. B. (2014). Perilaku Income Smoothing, Dan Faktor-
Faktor Yang Memengaruhinya. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.
Peterson, O., & Arun, T. (2018). Income Smoothing Among European Systemic and Non-
Systemic Banks. The British Accounting Review.Pearce II, J., & Robinson, Jr., R.
(2008). Manajemen Strategis. Jakarta: Salemba Empat.
Ramanuja, I. V., & Mertha, I. (2015). Pengaruh Varian nilai saham, kepemilikan publik, DER
dan Profitabilitas, Pada Perataan Laba. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana .
Rangkuti, F. (2011). SWOT Balanced Scorecard. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Riahi, A., & Belkaoui. (2011). Accounting Theory (Teori Akuntansi). Jakarta: Salemba
Empat.
Ribeiro, F., & Culauto, R. D. (2015). The Relationship Between Board Interlocking and
Income Smoothing Practice. ANPCONT Congress.
Santoso, B. E., & Salim, N. S. (2012). Pengaruh Profitabilitas, Financial Leverage, Dividen,
Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Institusional, Dan Kelompok Usaha Terhadap
Perataan Laba. Proceeding of Conference In Business, Accounting and Management
(CBAM).
Samryn, L. (2012). Pengantar Akuntansi . Jakarta : Rajawali Pers.
Schroeder, R., Clark, M., & Cathey, J. (2011). Financial Accounting Theory and Analysis:
Text Case (10th edition). United States of America : Wiley.
Scott, W. R. (2009). Financial Accounting Theory 5th Edition. Canada : Prentice Hall Inc.
Sekaran , U., & Bougie, R. (2017). Metode Penelitian untuk Bisnis: Pendekatan
Pengembangan-Keahlian, Edisi 6 Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.
Siagian, P. (2015). Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Perataan Laba Pada
Perusahaan Perbankan Terbuka Di Indonesia. Binus Business Review.
Subramanyam, K., & Wild, J. (2010). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Salemba Empat.
Sugiarti, R. (2017). Fator-faktor rasio keuangan dan good corporate governance yang
mempengaruhi praktik perataan laba. Jurnal Ilmu Akuntansi .
BIBLIOGRAPHY Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, Kombinasi, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiono, A. (2009). Manajemen Keuangan untuk Praktisi keuangan . Bandung: Grasindo.

18 | P a g e
Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Praktik Perataan Laba
Apriliyanti Rahel

Sulistyanto, S. (2008). Manajemen Laba: Teori dan Model Empiris. Jakarta: Grasindo.
Wardiyah, M. L. (2017). Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Pustaka Setia .
Widyastuti, E., Rajagukguk, L., & Pakpahan, Y. (2017). Faktor-faktor yang mempengaruhi
praktik perataan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Jurnal
Akuntansi .
Yang, C.-Y., Tan, B. L., & Ding, X. (2012). Corporate governance and income smoothing in
China. Journal of Financial Reporting and Accounting .
www.idnfinancials.com (10 September 2018) www.republika.co.id (20 September 2018)
HYPERLINK "http://www.idx.co.id" www.kompas.id (20 September 2018)
www.idx.co.id (16 September 2018) www.kompasiana.com
(20 September 2018)

19 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai