Anda di halaman 1dari 21

PASAR UANG & PASAR MODAL

OBLIGASI
OBLIGASI
Obligasi (bonds) adalah surat berharga yang
menunjukkan bahwa penerbit obligasi
meminjam sejumlah dana kepada masyarakat
dan memiliki kewajiban untuk membayar
bunga secara berkala, dan kewajiban
melunasi pokok utang pada waktu yang telah
ditentukan kepada pihak pembeli obligasi
tersebut.
Misal:
Sebuah perusahaan menerbitkan obligasi senilai Rp.500M dengan
tingkat suku bunga atau kupon sebesar 16%/tahun selama 5 tahun.
Maka, penerbit obligasi wajib membayar kupon tersebut pada
waktu yang telah ditentukan (misal 3 bln sekali) selama 5 tahun
berjalan.
Dan di akhir masa berlaku obligasi tersebut (akhir tahun ke-5),
penerbit wajib mengembalikan pokok utang senilai Rp.500M tsb.
Lalu pihak yang membeli obligasi (bondholder) akan mendapatkan
keuntungan dari pembayaran kupon (umumnya lebih besar dari
bunga bank) dan juga mendapat keuntungan dengan menjual
obligasi tsb lebih tinggi dari harga belinya (capital gain).
Obligasi Disebut sebagai Fixed Income
atau Instrumen dengan Pendapatan
Tetap.
Artinya, bahwa pendapatan yang
diperoleh pemilik obligasi baik dalam
bentuk kupon maupun pokok telah
ditentukan waktu dan nilainya serta tidak
terpengaruh oleh perubahan harga surat
utang tersebut.
Sebagai instrument utang (debt securities), obligasi memiliki
karakteristik sbb:
1. Memiliki masa jatuh tempo
Masa berlaku obligasi sudah ditentukan secara pasti pada saat
diterbitkan (missal: 5th, 7th atau 10th). Jika melampaui masa
jatuh tempo maka obligasi tsb otomatis tidak berlaku lagi.
2. Nilai Pokok Utang
Besarnya nilai obligasi yang dikeluarkan perusahaan telah
ditetapkan sejak awal diterbitkan. Umumnya obligasi
memiliki pecahan Rp.50jt (jika Rp.100M berarti 2000 lembar
obligasi). Pecahan obligasi dikenal dengan istilah
denominasi.
3. Kupon Obligasi
Pada obligasi istilah bunga lazim disebut kupon.
Kupon adalah daya tarik utama bagi para
investor untuk membeli obligasi, karena kupon
merupakan pendapatan pasti yang diterima
pemegang obligasi selama masa berlakunya.
Di Indonesia, umumnya kupon obligasi
dibagikan setiap 3 bulan atau secara kuartalan.
Kupon yang dibayar perusahaan penerbit obligasi dapat
berupa:
 Kupon dengan tingkat bunga tetap (missal 17%/th)
 Kupon dengan tingkat bunga mengambang, tingkat bunga
tidak tetap bergantung tingkat suku bunga yang berlaku.
Biasanya yang dijadikan acuan adalah SBI (Sertifikat Bank
Indonesia).
 Kupon dengan tingkat bunga kombinasi (gabungan antara
tetap dan mengambang). Misal masa berlaku obligasi 5
tahun dengan tingkat bunga tetap 2 thn di awal dan 3 th
selanjutnya bunga mengambang.
4. Peringkat Obligasi
Tingkat kemampuan membayar kewajiban dikenal dengan
istilah Peringkat Obligasi.
Peringkat Obligasi dikeluarkan oleh lembaga yang secara
khusus bertugas memberikan peringkat atas semua obligasi
yang diterbitkan perusahaan.
Adanya peringkat ini agar investor dapat mengukur atau
memperkirakan seberapa besar resiko yang akan dihadapi
dengan membeli obligasi tsb.
Resiko dalam berinvestasi obligasi adalah bila perusahaan
penerbit tidak mampu memenuhi janjinya (membayar
kupon maupun pokok pinjaman)
5. Dapat diperjualbelikan
Obligasi dapat diperjualbelikan sebagaimana saham. Jika
suatu saat nilai obligasi meningkat, maka pemegang
obligasi dapat menjual obligasi tsb melalui dealer atau
pialang obligasi.
Pialang obligasi akan menerima fee atas transaksi obligasi
tsb.
Keuntungan berinvestasi obligasi:
1. Memberikan pendapatan tetap berupa kupon
2. Keuntungan atas penjualan obligasi (capital gain)
Jual beli obligasi berbeda dengan jual beli saham. Jika saham
dinyatakan dengan nilai Rupiah, maka obligasi dinyatakan
dalam bentuk persentase atas harga pokok obligasi.
Ada 3 jenis tingkat penjualan obligasi :
 Obligasi dijual lebih tinggi dari nilai pokoknya (dijual
premium)
 Dijual sama dengan harga pokoknya (dijual at par)
 Dijual lebih rendah dari nilai pokoknya (dijual discount)
Kerugian berinvestasi obligasi:
 Resiko perusahaan tidak mampu membayar kupon obligasi
atau tidak mampu mengembalikan pokok obligasi (default).
Hal ini biasanya jarang terjadi, biasanya pembayaran bunga
ditangguhkan atau diundur sesuai kesepakatan dengan
pemegang obligasi.
 Resiko tingkat suku bunga
Pergerakan harga obligasi berbanding terbalik dengan
tingkat suku bunga, maka investor harus jeli
memperkirakan tingkat suku bunga yang berlaku. Jika suku
bunga naik, maka nilai obligasi akan menjadi turun yang
berarti obligasi akan dijual dengan diskon atau lebih murah.
Jenis-Jenis Obligasi
Jenis Obligasi dari sisi pihak yang menerbitkan:
1. Obligasi Korporasi (Corporate Bonds)
yaitu obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, baik
perusahaan public maupun non-public.
2. Obligasi Pemerintah (Government Bonds)
yaitu obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah suatu
Negara. Di Indonesia jenis obligasi ini terbagi atas: Obligasi
Rekap, Obligasi Penjaminan dan SUN
3. Obligasi Pemerintah Daerah (Municipal Bonds)
yaitu obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah.
Jenis Obligasi dari sisi tingkat suku bunga atau kupon yang ditawarkan:
1. Obligasi Bunga Tetap (fixed rate)
yaitu obligasi yang memberikan kupon dengan persentase yang tetap (missal
fixed di 17%/tahun)
2. Obligasi Bunga Mengambang (floating rate)
yaitu obligasi yang besar kuponnya tidak ditetapkan, melainkan berdasarkan
ukuran tertentu. Misal obligasi B diterbitkan selama 5 tahun dengan kupon
2% di atas SBI.
3. Obligasi Bunga Tetap dan Mengambang (combination rate)
yaitu obligasi yang besarnya kupon merupakan kombinasi antara bunga tetap
dan bunga mengambang.
4. Obligasi Nol (zero coupon)
yaitu obligasi yang tidak memberikan kupon secara periodic. Bunga dan
pokok obligasi diberikan sekaligus ketika jatuh tempo.
Jenis obligasi yang mulai berkembang, yaitu obligasi
syariah.
Ciri obligasi syariah adalah tidak mengenal kupon/bunga
(riba).
Obligasi syariah yang ada terbagi atas:
1. Obligasi Syariah Mudharabah
Obligasi yang diterbitkan dengan mengacu pada system
bagi hasil.
2. Obligasi Syariah Ijarah
Obligasi yang diterbitkan dengan mengacu pada system
pembayaran sewa.
Jenis Obligasi dari sisi Opsi/Pilihan, baik dari sisi Penerbit
maupun dari sisi Pemegang Obligasi, yaitu:
1. Convertible Bond (Obligasi Konversi)
yaitu obligasi yang memberikan hak kepada pemegang
obligasi mengkonversikan atau menukar obligasi ke
sejumlah saham pihak penerbit.
2. Exchangeable Bond
yaitu obligasi dimana penerbit menyertakan opsi call pada
perjanjian obligasi. Opsi tsb memberikan hak kepada
investor untuk menukar obligasi menjadi sejumlah saham
biasa (perusahaan lain).
3. Callable Bond
adalah obligasi yang memberikan hak kepada
penerbit atau emiten untuk membeli kembali
obligasi pada harga tertentu sepanjang umur
obligasi tsb.
4. Putable Bond
Adalah obligasi yang memberikan hak kepada
investor yang mengharuskan penerbit untuk
membeli kembali obligasi pada harga tertentu
(strike price) sepanjang umur obligasi tsb.
Jenis obligasi dari sisi resiko potensial yang ditanggung oleh pemegang obligasi,
yaitu:
1. Obligasi Yang Dijamin (secured bond)
yaitu obligasi yang dijamin dengan asset atau kekayaan tertentu dari penerbitnya
atau jaminan dari pihak ketiga (bank)
Kelompok ini terbagi lagi menjadi:
a. Guaranteed Bonds
Obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya dijamin dengan
penanggungan pihak ketiga
b Mortgage Bonds
Obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya dijamin dengan agunan
hipotik atas property atau asset tetap penerbit.
c. Collateral Trust Bonds
Obligasi yang dijamin dengan surat berharga yang dimiliki penerbit dalam
fortofolionya, misal: saham2 anak perusahaannya.
2. Obligasi Yang Tidak Dijamin (unsecured bond)
Obligasi yang tidak dijamin dengan asset atau kekayaan
tertentu dari penerbitnya, tetapi dijamin dengan kekayaan
penerbit secara umum.
Perbedaan Antara Saham dan Obligasi

Variabel Saham Obligasi

Sifat Penyertaan Utang

Jangka Waktu Tidak Terbatas Terbatas

Keuntungan Dividen, Capital Gain Bunga (Kupon), Capital Gain

Hak Suara Mempunyai Hak Suara Tidak Mempunyai Hak Suara

Hak Atas Likuidasi Lebih rendah dari obligasi/kreditur Lebih tinggi dari pemegang saham
Dana yang dibutuhkan investor untuk berinvestasi
pada obligasi relatif besar karena harga satuan
obligasi lebih mahal dibandingkan saham.
Obligasi dijual dengan pecahan (denominasi)
Rp.50 juta.
Maka umumnya investor obligasi berasal dari
investor institusi seperti dana pensiun, asuransi,
lembaga perbankan dan reksadana.
Thank YoU

Anda mungkin juga menyukai