Anda di halaman 1dari 4

Jawaban : Manajemen Investasi

Nama : Mochamad Aditya Hariansyah


Nim : 20811334039
SECTION 1 :
1. Pernyataan bahwa hubungan antara risiko dan return yang diharapkan bersifat searah sejalan
dengan konsep dasar dalam teori keuangan. Artinya, semakin tinggi risiko suatu investasi, maka
semakin tinggi pula tingkat return yang diharapkan. Namun, perlu diperhatikan bahwa hubungan
ini bukan bersifat linear dan dapat bervariasi tergantung pada kondisi pasar yang sedang
berlangsung. Sebagai contoh, dalam kondisi pasar yang volatil, tingkat risiko dapat meningkat
secara signifikan, namun hal ini tidak selalu diikuti dengan peningkatan tingkat return yang
diharapkan.
2. Retail investor adalah individu atau perseorangan yang melakukan investasi dengan jumlah dana
yang relatif kecil. Sementara itu, institutional investor adalah lembaga atau organisasi yang
melakukan investasi dengan jumlah dana yang besar, seperti bank, asuransi, dana pensiun, dan
perusahaan investasi. Perbedaan utama antara keduanya adalah dalam skala dan jumlah dana yang
diinvestasikan serta pendekatan dalam pengambilan keputusan investasi. Institutional investor
memiliki tim profesional yang terlatih dan pengalaman yang lebih luas dalam mengelola investasi,
sehingga mereka lebih mampu melakukan analisis pasar yang mendalam dan mengambil
keputusan investasi yang lebih strategis.
3. Pasar uang dan pasar modal adalah dua pasar keuangan yang berbeda, meskipun keduanya sama-
sama memfasilitasi investasi dan pengumpulan dana. Berikut adalah perbedaan antara pasar uang
dan pasar modal:
Pasar Uang: Pasar uang merupakan pasar keuangan di mana berbagai instrumen keuangan dengan
jangka waktu kurang dari satu tahun diperdagangkan. Instrumen keuangan yang diperdagangkan
di pasar uang meliputi sertifikat deposito, surat berharga komersial, dan deposito berjangka.
Tujuan dari pasar uang adalah untuk memfasilitasi kebutuhan pendanaan jangka pendek
perusahaan, bank, dan pemerintah.
Pasar Modal: Pasar modal merupakan pasar keuangan di mana instrumen keuangan dengan jangka
waktu lebih dari satu tahun diperdagangkan. Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar
modal meliputi saham, obligasi, dan reksadana. Tujuan dari pasar modal adalah untuk
memfasilitasi kebutuhan pendanaan jangka panjang perusahaan, pemerintah, dan investor.
Perbedaan lain antara pasar uang dan pasar modal adalah dalam hal risiko dan tingkat
pengembalian. Pasar uang umumnya dianggap sebagai pasar yang lebih aman dan stabil, dengan
tingkat pengembalian yang lebih rendah. Sementara itu, pasar modal dianggap sebagai pasar yang
lebih berisiko, tetapi dengan potensi pengembalian yang lebih tinggi.
4. Keunggulan utama saham biasa sebagai instrumen investasi adalah sebagai berikut:
a. Potensi keuntungan yang tinggi: Saham biasa memiliki potensi keuntungan yang tinggi
karena harga saham dapat naik ketika perusahaan mengalami pertumbuhan dan
keuntungan.
b. Diversifikasi portofolio: Saham biasa dapat membantu investor untuk mengurangi risiko
dengan diversifikasi portofolio, yaitu membeli saham dari berbagai sektor dan perusahaan
yang berbeda.
c. Likuiditas: Saham biasa dapat dibeli dan dijual dengan mudah di pasar sekunder, sehingga
memberikan likuiditas pada investor.
5. Perusahaan yang melakukan go public dapat mendapatkan manfaat sebagai berikut:
a. Akses ke modal yang lebih besar: Dengan melakukan penawaran saham perdana,
perusahaan dapat memperoleh modal dari pasar modal yang lebih besar, sehingga dapat
digunakan untuk pengembangan bisnis, investasi, atau membayar utang.
b. Meningkatkan citra perusahaan: Melakukan go public dapat memberikan kepercayaan dan
kepercayaan dari investor dan konsumen, serta meningkatkan citra perusahaan di mata
publik.
c. Memperoleh nilai yang adil: Penawaran saham perdana memungkinkan perusahaan untuk
menentukan harga saham yang adil berdasarkan permintaan pasar.
6. Initial Public Offering (IPO) adalah proses di mana perusahaan menjual saham perdana ke
publik untuk pertama kalinya melalui bursa efek. Dalam IPO, perusahaan bekerja sama dengan
bank investasi dan penasihat hukum untuk menentukan harga saham dan persyaratan lainnya.
Setelah berhasil menjual saham, perusahaan menjadi publik dan sahamnya dapat diperdagangkan
di bursa efek.
7. Berikut adalah peran dari masing-masing entitas di pasar modal Indonesia:
a. Otoritas Jasa Keuangan (OJK): OJK bertanggung jawab atas pengaturan dan pengawasan
pasar modal Indonesia. Tugas OJK meliputi penerbitan peraturan, pengawasan aktivitas
pasar modal, dan perlindungan investor.
b. Bursa Efek Indonesia (BEI): BEI adalah bursa efek utama di Indonesia, yang memfasilitasi
perdagangan saham dan instrumen keuangan lainnya. BEI juga bertanggung jawab atas
pengawasan dan regulasi perdagangan di bursa efek.
c. Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI): KSEI adalah lembaga yang bertanggung jawab
atas pemrosesan transaksi dan penyelesaian transaksi di pasar modal Indonesia. KSEI juga
memfasilitasi kepemilikan saham dan pengiriman dividen.
d. Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI): KPEI adalah lembaga yang bertanggung jawab
atas penyelesaian transaksi dan penjaminan transaksi di pasar modal Indonesia. KPEI
memastikan bahwa transaksi di bursa efek dilakukan dengan benar dan penyelesaian
transaksi dilakukan secara efisien dan efektif.
8. Junk bond atau obligasi sampah adalah jenis obligasi yang memiliki rating rendah oleh lembaga
pemeringkat seperti Standard & Poor's, Moody's, dan Fitch. Obligasi ini memiliki risiko gagal
bayar yang lebih tinggi dibandingkan dengan obligasi yang memiliki rating lebih tinggi, sehingga
memiliki tingkat bunga yang lebih tinggi untuk mengkompensasi risiko yang lebih tinggi.
Perusahaan yang biasanya menerbitkan jenis obligasi ini adalah perusahaan yang memiliki kinerja
keuangan yang buruk, atau tidak memenuhi persyaratan untuk mendapatkan rating investasi dari
lembaga pemeringkat. Dalam banyak kasus, perusahaan yang menerbitkan junk bond juga
merupakan perusahaan yang memiliki hutang yang besar dan tidak dapat memperoleh dana dari
sumber pendanaan lainnya. Meskipun memiliki risiko yang lebih tinggi, perusahaan lebih
menyukai penerbitan junk bond karena memiliki beberapa keuntungan, yaitu:
a Akses ke sumber dana yang lebih besar: Perusahaan dapat memperoleh dana dari pasar
obligasi yang lebih besar, meskipun memiliki rating yang rendah, sehingga dapat
digunakan untuk membayar utang atau membiayai investasi baru.
b Fleksibilitas: Perusahaan dapat menggunakan dana dari penerbitan junk bond dengan lebih
fleksibel dibandingkan dengan sumber pendanaan lainnya, seperti pinjaman bank. Obligasi
ini dapat diperdagangkan di pasar sekunder, sehingga memberikan fleksibilitas pada
perusahaan dalam hal pengaturan jadwal pembayaran dan pengelolaan hutang.
c Potensi keuntungan yang tinggi: Obligasi jenis ini memiliki tingkat bunga yang lebih
tinggi, sehingga memberikan potensi keuntungan yang lebih besar bagi investor. Hal ini
membuat obligasi jenis ini menarik bagi investor yang mencari investasi dengan tingkat
pengembalian yang lebih tinggi.
Namun, perusahaan yang menerbitkan junk bond harus sangat berhati-hati dalam pengelolaan
hutangnya, karena gagal bayar dapat memberikan dampak negatif yang besar bagi perusahaan.
Perusahaan juga perlu memperbaiki kinerja keuangannya dan meningkatkan rating kreditnya agar
dapat mendapatkan sumber pendanaan dengan tingkat bunga yang lebih rendah di masa depan.
SECTION 2 :
Menurut saya pertama-tama, saya ingin menekankan bahwa berinvestasi dalam saham dan pasar
modal selalu memiliki risiko yang tidak dapat dihindari sepenuhnya. Namun, risiko dapat dikelola
dan dikurangi dengan cara yang tepat.
Saran pertama yang bisa saya berikan adalah pentingnya memiliki dasar pengetahuan formal
tentang investasi dan pasar modal. Dalam mengambil keputusan investasi, kita harus memahami
risiko yang dihadapi dan cara untuk mengelolanya. Hal ini dapat dilakukan dengan membaca buku
atau mengikuti kursus investasi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan investasi
Anda, jangan hanya fokus pada keuntungan harapan tertinggi. Saya paham bahwa keuntungan
yang tinggi adalah hal yang menarik, namun Anda harus mempertimbangkan risiko yang harus
Anda tanggung. Selalu melakukan analisis terhadap saham yang akan Anda beli dan jangan hanya
mengikuti tren pasar atau rekomendasi teman, pentingnya diversifikasi portfolio. Diversifikasi
portfolio adalah cara untuk membagi risiko dengan cara mengalokasikan investasi ke berbagai
jenis saham, obligasi, dan instrumen keuangan lainnya. Dengan melakukan diversifikasi, risiko
kerugian dapat diatasi karena tidak semua investasi berisiko tinggi, perhatikan juga waktu
investasi. Jangan hanya berinvestasi dengan waktu yang singkat dan tanpa mempertimbangkan
kemungkinan fluktuasi pasar. Investasi adalah proses jangka panjang, sehingga Anda harus
bersabar dan mempertimbangkan investasi dalam jangka waktu yang lebih lama, dan yang
terakhir, konsultasikan dengan seorang ahli keuangan atau pengelola investasi jika
memungkinkan. Ahli keuangan atau pengelola investasi dapat memberikan saran dan strategi
investasi yang sesuai dengan profil risiko Anda.

Anda mungkin juga menyukai