Anda di halaman 1dari 3

Nama : PUTU RISKA INDAH MENTARI

NIM : 121211847

JAWABAN UTS
MANAJEMEN INVESTASI, PASAR MODAL, DAN LEMBAGA KEUANGAN

1. A. Untuk memperoleh return


Seseorang melakukan investasi tentunya berharap akan mendapatkan keuntungan atau
return dari investasi tersebut. Namun, tidak semua investasi dapat memberikan
keuntungan. Ada resiko yang kita harus pertimbangkan sebelum berinvestasi.
Keuntungan yang didapat pun tidak selalu tinggi. Seperti halnya high risk high return,
jika kita ingin mendapatkan keuntungan yang banyak maka risiko yang kita harus
hadapi nantinya juga tinggi, begitu sebaliknya. Sebelum berinvestasi, alangkah lebih
baiknya kita harus mengetahui detail investasi yang akan kita lakukan.
B. Risiko
Risiko investasi merupakan potensi kerugian yang dapat dialami investor dari aktivitas
investasi tersebut. Ketika berinvestasi selain mengharapkan return tertentu investor
juga harus menanggung tingkat risiko. Dengan kata lain, keuntungan atau imbal hasil
yang diharapkan dari investasi tidak sesuai. Dalam hal ini, risiko investasi berbanding
lurus dengan imbal hasil investasi. Jika keuntungan investasi tinggi, maka risikonya
tinggi. Begitu pun sebaliknya, apabila keuntungan investasi rendah, umumnya
risikonya pun rendah.
2. Go Public artinya Peristiwa penawaran saham yang dilakukan oleh perusahaan (emiten)
kepada masyarakat umum (investor) untuk pertama kali. Alasan perusahaan melakukan
go public yaitu:
 Meningkatkan Modal Dasar Perusahaan
Dana dapat dugunakan perusahaan untuk ekspansi, difersifikasi produk, atau
mengurangi hutang.
 Memungkinkan Pendiri untuk Diversifikasi Usaha
Memberi kesempatan bagi penanam modal lama untuk mentunaikan seluruh
atau sebagian saham miliknya dengan laba
 Mempermudah usaha pembelian perusahaan lain (ekspansi)
Dapat sebagai agunan dan bisa dijadikan pembayaran untuk mengambil alih
perusahaan lain. Sehingga terjadi yang disebut dengan Share Swap yaitu
membeli perusahaan lain tanpa mengeluarkan uang kontan tetapi membayar
dengan saham.
 Memberi Nilai pada Perusahaan
Go Publik memungkinkan masyarakat maupun manajemen mengetahui nilai
perusahaan
Proses untuk go public:
Yang dapat melakukan penawaran umum adalah emiten yg telah menyampaikan
pernyataan pendaftaran kepada Bapepam untuk menjual atau menawarkan efek
kepada masyarakat dan pernyataan pendaftaran tersebut telah efektif.
Dalam mengajukan pendaftaran emisi efek hal-hal yg harus dipersiapkan :
 Manajemen perusahaan menetapkan rencana mencari dana melalui go public.
 Rencana go public tersebut dimintakan persetujuan kepada para pemegang
saham dan perubahan anggaran dalam RUPS.
 Emiten mencari profesi penunjang dan lembaga penunjang untuk membantu
menyiapkan kelengkapan dokumen.
a. Penjamin emisi adalah pihak yang bertindak sebagai penjamin dan membantu
emiten dalam proses emisi
b. Profesi penunjang yg terdiri dari : Akuntan publik (auditor independen),
Notaris, Konsultan Hukum, Perusahaan Penilai
c. Lembaga penunjang terdiri dari : Wali amanat, Penanggung, Biro
Administrasi, Tempat penitipan harta
 Mempersiapkan kelengkapan dokumen emisi
 Kontrak pendahuluan dengan bursa efek
 Mengumumkan kepada masyarakat luas
3. Perbedaan antara pasar uang dengan pasar modal adalah:
 Jangka Waktu
Pasar uang biasanya dipakai untuk keperluan dana jangka pendek, baik oleh
pencari modal maupun para investor, lembaga keuangan, dan perusahaan non
keuangan. Pencari modal dan investor menggunakan pasar uang untuk
memenuhi kebutuhan dana, modal, ekspansi bisnis atau menempatkan dana
dengan harapan dapat menerima imbalan bunga dalam waktu yang cepat.
Sedangkan pasar modal dimanfaatkan oleh para investor dan pencari modal
untuk memutar dana dalam jangka waktu yang panjang.
 Produk yang Diperjual Belikan
Perbedaan pasar uang dan pasar modal juga dapat dilihat dari produk yang
diperjualbelikan. Misalnya, pasar uang memperdagangkan Sertifikat Bank
Indonesia, Surat Berharga Pasar Uang, dan Sertifikat Deposito. Sedangkan
pasar modal menjual saham, obligasi, dan reksadana.
 Otoritas
Otoritas adalah pihak yang berwenang untuk mengatur, mengizinkan,
mengembangkan, hingga pihak yang mengawasi aktivitas perekonomian.
Dalam hal ini, otoritas tertinggi di pasar uang adalah Bank Indonesia.
Sedangkan otoritas tertinggi pasar modal adalah Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
yang bertugas melakukan koordinasi dengan Bursa Efek Indonesia, dimana
mereka bertanggung jawab atas seluruh aktivitas transaksi dan regulasi yang
terjadi dalam pasar modal.
 Risiko
Baik pasar modal maupun pasar uang masing-masing memiliki risiko akibat
aktivitas yang dilakukan. Misalnya, pasar uang memiliki risiko dimana terjadi
fluktuasi pada nilai surat berharga, sehingga mengakibatkan gagal bayar, inflasi,
capital loss, hingga nilai mata uang uang berubah. Meski demikian, keamanan
yang ada di pasar uang lebih terjamin karena dikelola oleh orang-orang
profesional di bidang manajemen investasi.
Sedangkan risiko yang terjadi di pasar modal biasanya berupa harga saham yang
anjlok akibat kinerja perusahaan pemilik saham, likuiditas, kondisi politik dan
ekonomi negara, hingga sentimen pribadi investor.
4. Return realisasi atau realized return adalah bentuk pengembalian yang sudah
terjadi. Return ini bisa dijadikan sebagai dasar penentu return ekspektasi dan juga
potensi risiko yang akan dialami di masa depan. Jenis pengembalian pada investasi ini
akan dihitung dengan berdasarkan data pengembalian historis. Return realisasi ini
sangat lah penting karena bisa digunakan untuk menilai performa perusahaan dan
menjadi indikator dalam menilai return ekspektasi di masa depan.

Sedangkan Return ekspektasi adalah bentuk pengembalian yang diharapkan bisa


diperoleh oleh para investor di masa depan. Lain halnya dengan return realisasi,
jenis return ekspektasi ini adalah bentuk pengembalian yang belum terjadi.

5. Beberapa faktor dalam ekonomi yang dapat mempengaruhi pergerakan suku bunga,
yaitu:
a. Pertumbuhan Ekonomi
Pada saat perusahaan melakukan ekspansi, akan diperlukan uang sehingga permintaan
akan uang semakin meningkat. Perusahaan yang melakukan ekspansi ini tak lepas dari
kondisi perekonomian yang mendukung. Pada saat kondisi perekonomian baik, maka
tingkat suku bunga meningkat. Sebaliknya, pada saat kondisi ekonomi buruk, maka
perusahaan akan merubah strategi pembelanjaannya menjadi penggunaan modal sendiri
sehingga tidak ada permintaan akan uang (permintaan menurun). Permintaan akan uang
yang menurun menyebabkan tingkat suku bunga turun.
b. Adanya Inflasi
Saat tingkat inflasi suatu negara meningkat maka tingkat suku bunga juga akan semakin
meningkat, karena pada saat terjadi inflasi akan diikuti dengan naiknya harga barang
dan diperkirakan di masa depan harga barang akan semakin naik lagi (expected
inflation rate) sehingga masyarakat banyak yang membeli barang-barang sekarang.
Dengan melakukan pembelian maka dana yang dimiliki masyarakat berkurang
sehingga muncul permintaan akan uang. Naiknya permintaan akan uang menyebabkan
tingkat suku bunga meningkat.
c. Defisit Anggaran Pemerintah
Defisit anggaran merupakan suatu kondisi dimana pengeluaran lebih besar daripada
pendapatan. Untuk menutupi defisit, maka pemerintah melakukan peminjaman
sehingga hal ini dapat menyebabkan tingkat suku bunga meningkat dan sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai