LEMBAGA PENDIDIKAN INDONESIA MAKASSAR 2021 A. Dasar-dasar Manajemen Investasis Perkembangan investasi telah menunjukkan peningkatan yang cukup pesat, tidak hanya menyangkut jumlah investor maupun dana yang dilibatkan, tetapi juga berbagai variasi jenis instrumen sekuritas yang bisa dijadikan alternatif investasi. Perkembangan tersebut selanjutnya ikut mendorong tersedianya sumber daya manusia yang cakap dan mampu menguasai pengelolaan investasi secara benar. Oleh karena itu, pemahaman tentang manajemen investasi sangatlah penting dalam menjawab tuntutan tersebut. Investasi adalah komitmen sejumlah uang atau sumber daya lainnya yang dilakukan saat ini (present time) dengan harapan memperoleh manfaat di kemudian hari (in future). Tujuan investasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan investor (dalam ukuran moneter). Di samping itu, tujuan investasi adalah untuk mengurangi dampak inflasi dan tujuan untuk mengurangi beban pajak. Pihak-pihak yang melakukan kegiatan investasi disebut investor. Investor bisa dikelompokkan menjadi investor individual (individual investors) dan investor institusional (institutional investors). Aset-aset yang bisa dijadikan sebagai alternatif investasi bisa digolongkan sebagai aset real (real assets), seperti tanah, bangunan, ataupun emas, serta aset finansial (financial assets), seperti reksadana, obligasi, saham maupun sekuritas derivatif. Pola hubungan risiko dan return yang diharapkan dari suatu investasi merupakan hubungan yang searah dan linear. Artinya, semakin besar risiko suatu investasi maka semakin besar pula tingkat return yang diharapkan dari investasi tersebut dan sebaliknya. Proses keputusan investasi merupakan proses keputusan yang berkesinambungan (going process), yang meliputi lima tahap, yaitu penentuan tujuan investasi; penentuan kebijakan investasi; pemilihan strategi portofolio; pemilihan aset dan pembentukan portofolio; serta pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio. ❖ Fungsi dan manfaat manajemen investasi Manajemen investasi memiliki fungsi dan manfaat, antara lain: Fungsi manajemen investasi 1. Menyediakan aktivitas investasi entitas bisnis. 2. Menentukan strategi untuk berinvestasi. 3. Mengembangkan kebijakan investasi. 4. Merencanakan bisnis atau proyek. 5. Mengurangi risiko kehilangan aset dan meningkatkan keuntungan. 6. Memeriksa keuangan untuk bisnis. 7. Untuk mengoptimalkan portofolio investasi. 8. Memprediksi evaluasi daya tarik investasi. Manfaat manajemen investasi 1. Menjaga nilai aset. 2. Menghindari pembelian terlalu banyak. 3. Melakukan pemantauan terhadap penyusutan aset. 4. Mempermudah pembuatan anggaran. 5. Mengetahui risiko yang akan terjadi. 6. Mengamankan aset. B. Manajemen Investasi Pengelolaan Resiko Dalam Berinvestasi Menurut A. Abdurrahman, mengemukakan investment (investasi) mempunyai dua makna yaitu pertama : investasi berarti pembelian saham, obligasi dan benda-benda tidak bergerak, setelah diadakan analisis akan menjamin modal yang diletakkan dan memberikan hasil yang memuaskan. Faktor-faktor tersebut yang membedakan investasi dengan spekulasi. Kedua, dalam teori ekonomi, investasi berarti pembelian alat produksi (termasuk didalamnya bendabenda untuk dijual) dengan modal berupa uang. Investasi pada umumnya merupakan suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi, to use (money) make more money out of something that expected to increase in value. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Secara umum, risiko adalah tingkat ketidakpastian akan terjadinya sesuatu atau tidak terwujudnya sesuatu tujuan, pada suatu kurun atau periode waktu tertentu (time period). Risiko dapat di artikan sebagai penyimpangan hasil (return) yang diperoleh dari rencana hasil (return) yang diharapkan. Berbicara risiko investasi berarti kita menganalisis kemungkinan tidak tercapainya hasil (keuntungan) yang diharapkan. Tidak tercapainya hasil yang diharapkan menandakan terjadi penyimpangan atas hasil yang diperoleh dibandingkan dengan hasil yang direncanakan (diharapkan). Risiko ini terjadi karena keadaan waktu yang akan datang penuh dengan ketidakpastian (uncertaintity). Besarnya tingkat risiko yang dimasukkan dalam penilaian investasi akan mempengaruhi besarnya hasil yang diharapkan oleh pemodal. Apabila perusahaan memasukkan tingkat risiko yang tinggi pada suatu investasi yang dianggarkan, maka pemodal yang akan menanamkan dananya pada investasi tersebut mengharapkan hasil atau mensyaratkan hasil (required rate of return) yang tinggi pula, dan terjadi sebaliknya. Adapun risiko yang sering dihadapi dalam berinvestasi sebagai berikut : 1. Resiko Suku Bunga Resiko yang dialami akibat dari perubahan suku bunga yg terjadi di pasaran yang mampu memberi pengaruh bagi pendapatan investasi. 2. Risiko Pasar Resiko pasar adalah fluktuasi pasar yang secara keseluruhan mempengaruhi variabilitas return suatu investasi, bahkan mengakibatkan investor mengalami capital loss. Perubahan ini dapat disebabkan oleh banyak faktor, seperti munculnya resesi ekonomi, kerusuhan, isu, spekulasi maupun perubahan politik. 3. Risiko Inflasi Risiko inflasi adalah risiko potensi kerugian daya beli investasi karena terjadinya kenaikan rata-rata harga konsumsi. 4. Risiko Likuiditas Risiko ini berkaitan dengan kecepatan suatu sekuritas yang diterbitkan perusahaan bisa diperdagangkan di pasar sekunder. Semakin cepat suatu sekuritas diperdagangkan, maka semakin likuid sekuritas tersebut. 5. Risiko Nilai Tukar Mata Uang (Valas) Risiko ini berkaitan dengan fluktuasi nilai tukar mata uang domestik dengan nilai mata uang negara lainnya. Risiko ini juga dikenal dengan nama currency risk atau exchange rate risk. 6. Risiko Negara Risiko ini juga disebut sebagai risiko politik, karena sangat berkaitan dengan kondisi perpolitikan suatu negara. Resiko Politik ini juga berkaitan dengan kemungkinan adanya perubahan ketentuan perundangan yang berakibat turunnya pendapatan yang diperkirakan dari suatu investasi atau bahkan akan terjadi kerugian total dari modal yang diinvestasikan. 7. Risiko Reinvestment. Resiko Reinvestment yaitu resiko terhadap penghasilan-penghasilan suatu aset keuangan yang harus di re-invest dalam aset yang berpendapatan rendah (resiko yang memaksa investor menempatkan pendapatan yang diperoleh dari bunga kredit atau surat-surat berharga ke investasi yang berpendapatan rendah akibat turunnya tingkat bunga. C. MANAJEMEN INVESTASI PASAR MODAL DAN INSTRUMENNYA 1. Pengertian Pasar Modal Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Dengan demikian, pasar modal juga bisa diartikan sebagai pasar untuk memperjualbelikan sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun,seperti saham dan obligasi. Sedangkan tempat di mana terjadinya jual beli sekuritas disebut dengan bursa efek. Pasar modal dapat juga berfungsi sebagai lembaga perantara (intermediaries). Fungsi ini menunjukkan peran penting pasar modal dalam menunjang perekonomian karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang mempunyai kelebihan dana. Mekanisme perdagangan yang terjadi di pasar modal (baik di pasar perdana maupun pasar sekunder),serta beberapa instrumen yang biasa diperjualbelikan di pasar modal: a. Pasar Perdana Pasar perdana terjadi pada saat perusahaan emiten menjual sekuritasnya kapada investor umum untuk pertama kalinya. Sebelum menawarkan saham di pasar perdana, perusahaan emiten sebelumnya akan mengeluarkan informasi mengenai perusahaan secara detail (disebut juga Propektus). Propektus berfungsi untuk memberikan informasi mengenai kondisi perusahaan kepada para calon investor, sehingga dengan adanya informasi tersebut maka investor akan bisa mengetahui prospek perusahaan dimasa datang, dan selanjutnya tertarik untuk membeli sekuritas yang diterbitkan emiten. b. Pasar Sekunder Setelah sekuritas emiten di jual di pasar perdana, selanjutnya sekuritas emiten tersebut kemudian bisa diperjualbelikan oleh dan antar investor di pasar sekunder. Dengan adanya pasar sekunder, investor dapat melakukan perdangangan sekuritas untuk mendapatkan keuntungan. Oleh karena itu, pasar sekunder memberikan likuiditas kepada investor, bukan kepada perusahaan seperti dalam pasar perdana. Pasar sekunder biasanya dimanfaatkan untuk perdagangan saham biasa, saham prefen, obligasi,waran maupun sekuritas derivatif. Perdagangan di pasar sekunder dapat dilakukan dua jenis pasar, yaitu: a) Pasar lelang (auction market) Pasar sekunder yang merupakan pasar lelang adalah pasar sekuritas yang melibatkan proses perlelangan (penawaran) pada sebuah lokasi fisik. Transaksi antar pembeli dan penjual menggunakan perantara broker yang mewakili masing-masing pihak pembeli atau penjual. b) Pasar negosiasi (negotiated market) Berbeda dengan pasar lelang, pasar negosiasi terdiri dari jaringan berbagai dealer yang menciptkan pasar tersendiri diluar lantai bursa bagi sekuritas, dengan cara membeli dan menjual ke investor. Tidak seperti broker dalam pasar lelang, dealer di pasar negosiasi mempunyai kepentingan pada transaksi jual beli. karena sekuritas yang diperdagangkan adalah milik dealer tersebut dan mereka mendapatkan return dari seleisih harga jual beli yang dilakukannya. 2. Instrumen Pasar Modal Instrumen pasar modal adalah semua surat-surat berharga (securities) yang diperdagangkan di bursa. Instrumen ini umumnya bersifat jangka panjang, dan terdiri dari berbagai jenis yaitu : a. Saham Saham adalah surat tanda bukti atas kepemilikan aset yang dimiliki sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Jenis instrumen pasar modal yang pertama ini merupakan satu jenis sekuritas yang sangat popular dalam pasar modal. Dengan memiliki sebuah saham, investor akan memperoleh dividen dan dan memanfaatkan fluktuasi harga saham dengan menjual saham untuk memperoleh keuntungan. b. Obligasi Jenis instrumen pasar modal selanjutnya ialah obligasi yang merupakan sertifikat berisi sebuah kontrak antara investor dan perusahaan. Kontrak ini berisi pernyataan bahwa investor yang bertindak sebagai pemegang obligasi telah meminjamkan sejumlah uang pada perusahaan (emiten). c. Reksadana Reksadana adalah jenis instrumen pasar modal selanjutnya yang merupakan sertifikat yang menjelaskan bahwa pemiliknya telah menitipkan sejumlah dana kepada perusahaan reksadana untuk dikelola oleh seorang manajer investasi professional, sebagai modal berinvestasi di pasar modal maupun di pasar uang. d. Instrumen Derivatif Sebagai seorang investor, wajib untuk mengetahui jenis instrumen pasar modal yang satu ini. Instrumen derivatif adalah sekuritas turunan dari sebuah sekuritas lain seperti saham dan obligasi, sehingga nilai instrumen derivatif sangat bergantung dari harga sekuritas lainnya. D. MANAJEMEN INVESTASI INVESTASI DI PASAR MODAL 1. Faktor-faktor yang memengaruhi investasi : a) Tingkat Pengembalian yang Diharapkan (Expected Rate of Return) b) Tingkat bunga c) Ketersediaan faktor pruduksi d) Peluang Pasar e) Iklim Usaha yang Kondusif f) Keamanan dan Stabilitas Politik 2. Pelaku investasi dipasar Modal Ada lima pelaku pasar modal yang perlu diketahui, diantaranya yaitu : a) Emiten Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal, emiten adalah pihak yang melakukan penawaran umum.Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 43/POJK.04/2020 Tentang Kewajiban Keterbukaan Informasi Dan Tata Kelola Perusahaan Bagi Emiten Atau Perusahaan Publik Yang Memenuhi Kriteria Emiten Dengan Aset Skala Kecil Dan Emiten Dengan Aset Skala Menengah, emiten merupakan pihak yang melakukan penawaran umum berupa efek berdasarkan tata cara yang diatur dalam peraturan undang-undang yang berlaku. Menurut POJK tersebut yang termasuk dalam kategori emiten sendiri adalah orang perseorangan, perusahaan, usaha bersama, asosiasi, atau kelompok yang terorganisasi. b) Investor Jika emiten memiliki peran sebagai penjual di pasar modal, pembelinya dikenal dengan sebutan investor. Banyak orang menyebutnya sebagai pemodal. Sebab pihak inilah yang memiliki dana untuk membeli efek yang dijual perusahaan. c) Penjamin Emisi (underwriter) Penjamin emisi adalah pihak yang membuat kontrak dengan emiten untuk melakukan penawaran umum. Mereka terkadang bisa saja membeli sisa efek yang tidak terjual. d) Agen Penjualan Agen penjualan merupakan pihak yang menjual efek dari perusahaan yang akan “Go Public” tanpa kontrak dengan emiten yang bersangkutan. e) Pialang (broker) Broker atau pialang dianggap sebagai seseorang atau suatu perusahaan yang bertindak sebagai perantara atau mediator atau penghubung transaksi antara pembeli dan penjual. 3. Strategi Investasi di Pasar Modal 1) Mengumpulkan beberapa jenis saham dalam satu portofolio. 2) Beli di pasar perdana dan dijual begitu dicatatkan di bursa. 3) Beli dan simpan. 4) Strategi berpindah dari saham yang satu ke saham yang lain. 5) Konsentrasi pada industri tertentu. 6) Reksadana. 4. Keuntungan Investasi di Pasar Modal Dalam pasar modal, ada beberapa keuntungan yang didapatkan saat kamu melakukan investasi, antara lain: 1) Pencairan Mudah dan Praktis 2) Tingkat Keuntungan Cukup Besar 3) Bisa Dimulai dengan Modal Kecil 4) Nilai Investasi Bisa Terus Meningkat 5) Dapat Digunakan Sebagai Jaminan E. BENTUK INVESTASI ANALISA PORTOFOLIO 1) Bentuk Investasi Ditinjau dari segi ruang lingkup usahanya, investasi dapat dibagi menjadi dua yakni : a. investasi pada aktiva nyata (real assets atau real investment), misalnya untuk pendirian pabrik-pabrik, pendirian hotel/restoran, perkebunan dan lain- lain, b. Investasi pada aktiva keuangan (financial assets atau financial investment), seperti pembelian surat- surat berharga, baik berupa saham maupun obligasi. 2) Definisi Portofolio Menurut Husnan (2002) secara harafiah arti dari portofolio adalah sekumpulan surat-surat berharga. Sedangkan secara umum portofolio merupakan kumpulan investasi dari berbagai macam aset seperti saham, obligasi, future contract, opsi, real estate, berlian, emas, tabungan, dan aset lainnya dengan tingkat keuntungan dan risiko yang berbeda-beda dalam jangka waktu tertentu. Portofolio adalah sekumpulan surat-surat berharga. Sedangkan secara umum portofolio merupakan kumpulan investasi dari berbagai macam aset seperti saham, obligasi, future contract, opsi, real estate, berlian, emas, tabungan, dan aset lainnya dengan tingkat keuntungan dan risiko yang berbeda- beda dalam jangka waktu tertentu. Portofolio yang efisien adalah portofolio yang menghasilkan tingkat keuntungan tertetntu dengan risiko terendah, atau risiko tertentu dengan tingkat keuntungan tertinggi. Portofolio optimal merupakan portofolio dengan kombinasi return ekspektasi dan risiko terbaik. 3) Dasar-dasar keputusan Investasi dalam Portofolio Dasar keputusan investasi terdiri atas : a. Tingkat return yang diharapkan b. Risiko c. Hubungan tingkat risiko dan return yang diharapkan 4) Portofolio Efisien dan Portofolio Optimal a. Portofolio Efisien Menurut Markowitz, portofolio bisa dikatakan efisien bila memenuhi persyaratan yaitu : • Portofolio yang dibentuk dapat memberikan return tinggi, namun diikuti risiko tertentu dan atau, • Portofolio yang dibentuk bisa memberikan risiko minimal pada tingkat risiko tertentu. b. Portofolio Optimal Menurut Jogiyanto (2009) portfolio optimal merupakan portfolio dengan kombinasi return ekspectasi dan risiko terbaik. Penentuan portfolio optimal dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu : • Portofolio optimal berdasarkan preferensi investor • Portofolio berdasarkan model Markowitz, • Portofolio optimal degan aktiva bebas risiko • Portofolio optimal dengan adanya simpanan dan pinjaman bebas risiko
Pendekatan sederhana untuk investasi ekuitas: Panduan pengantar investasi ekuitas untuk memahami apa itu investasi ekuitas, bagaimana cara kerjanya, dan apa strategi utamanya