Anda di halaman 1dari 10

RESUME MATERI

MANAJEMEN INVESTASI

DISUSUN OLEH :
AMELIA INDRA HESTARITA
18110045

SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJEMEN


LEMBAGA PENDIDIKAN INDONESIA MAKASSAR
2021
A. Dasar-dasar Manajemen Investasis
Perkembangan investasi telah menunjukkan peningkatan yang cukup pesat,
tidak hanya menyangkut jumlah investor maupun dana yang dilibatkan, tetapi juga
berbagai variasi jenis instrumen sekuritas yang bisa dijadikan alternatif investasi.
Perkembangan tersebut selanjutnya ikut mendorong tersedianya sumber daya
manusia yang cakap dan mampu menguasai pengelolaan investasi secara benar.
Oleh karena itu, pemahaman tentang manajemen investasi sangatlah penting dalam
menjawab tuntutan tersebut. Investasi adalah komitmen sejumlah uang atau sumber
daya lainnya yang dilakukan saat ini (present time) dengan harapan memperoleh
manfaat di kemudian hari (in future). Tujuan investasi adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan investor (dalam ukuran moneter). Di samping itu, tujuan investasi
adalah untuk mengurangi dampak inflasi dan tujuan untuk mengurangi beban pajak.
Pihak-pihak yang melakukan kegiatan investasi disebut investor. Investor bisa
dikelompokkan menjadi investor individual (individual investors) dan investor
institusional (institutional investors). Aset-aset yang bisa dijadikan sebagai
alternatif investasi bisa digolongkan sebagai aset real (real assets), seperti tanah,
bangunan, ataupun emas, serta aset finansial (financial assets), seperti reksadana,
obligasi, saham maupun sekuritas derivatif. Pola hubungan risiko dan return yang
diharapkan dari suatu investasi merupakan hubungan yang searah dan linear.
Artinya, semakin besar risiko suatu investasi maka semakin besar pula tingkat
return yang diharapkan dari investasi tersebut dan sebaliknya. Proses keputusan
investasi merupakan proses keputusan yang berkesinambungan (going process),
yang meliputi lima tahap, yaitu penentuan tujuan investasi; penentuan kebijakan
investasi; pemilihan strategi portofolio; pemilihan aset dan pembentukan
portofolio; serta pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio.
❖ Fungsi dan manfaat manajemen investasi
Manajemen investasi memiliki fungsi dan manfaat, antara lain:
Fungsi manajemen investasi
1. Menyediakan aktivitas investasi entitas bisnis.
2. Menentukan strategi untuk berinvestasi.
3. Mengembangkan kebijakan investasi.
4. Merencanakan bisnis atau proyek.
5. Mengurangi risiko kehilangan aset dan meningkatkan keuntungan.
6. Memeriksa keuangan untuk bisnis.
7. Untuk mengoptimalkan portofolio investasi.
8. Memprediksi evaluasi daya tarik investasi.
Manfaat manajemen investasi
1. Menjaga nilai aset.
2. Menghindari pembelian terlalu banyak.
3. Melakukan pemantauan terhadap penyusutan aset.
4. Mempermudah pembuatan anggaran.
5. Mengetahui risiko yang akan terjadi.
6. Mengamankan aset.
B. Manajemen Investasi Pengelolaan Resiko Dalam Berinvestasi
Menurut A. Abdurrahman, mengemukakan investment (investasi)
mempunyai dua makna yaitu pertama : investasi berarti pembelian saham, obligasi
dan benda-benda tidak bergerak, setelah diadakan analisis akan menjamin modal
yang diletakkan dan memberikan hasil yang memuaskan. Faktor-faktor tersebut
yang membedakan investasi dengan spekulasi. Kedua, dalam teori ekonomi,
investasi berarti pembelian alat produksi (termasuk didalamnya bendabenda untuk
dijual) dengan modal berupa uang. Investasi pada umumnya merupakan suatu
istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan
ekonomi, to use (money) make more money out of something that expected to
increase in value. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva
dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Secara umum, risiko
adalah tingkat ketidakpastian akan terjadinya sesuatu atau tidak terwujudnya
sesuatu tujuan, pada suatu kurun atau periode waktu tertentu (time period). Risiko
dapat di artikan sebagai penyimpangan hasil (return) yang diperoleh dari rencana
hasil (return) yang diharapkan. Berbicara risiko investasi berarti kita menganalisis
kemungkinan tidak tercapainya hasil (keuntungan) yang diharapkan. Tidak
tercapainya hasil yang diharapkan menandakan terjadi penyimpangan atas hasil
yang diperoleh dibandingkan dengan hasil yang direncanakan (diharapkan). Risiko
ini terjadi karena keadaan waktu yang akan datang penuh dengan ketidakpastian
(uncertaintity). Besarnya tingkat risiko yang dimasukkan dalam penilaian investasi
akan mempengaruhi besarnya hasil yang diharapkan oleh pemodal. Apabila
perusahaan memasukkan tingkat risiko yang tinggi pada suatu investasi yang
dianggarkan, maka pemodal yang akan menanamkan dananya pada investasi
tersebut mengharapkan hasil atau mensyaratkan hasil (required rate of return) yang
tinggi pula, dan terjadi sebaliknya.
Adapun risiko yang sering dihadapi dalam berinvestasi sebagai berikut :
1. Resiko Suku Bunga
Resiko yang dialami akibat dari perubahan suku bunga yg terjadi di pasaran yang
mampu memberi pengaruh bagi pendapatan investasi.
2. Risiko Pasar
Resiko pasar adalah fluktuasi pasar yang secara keseluruhan mempengaruhi
variabilitas return suatu investasi, bahkan mengakibatkan investor mengalami
capital loss. Perubahan ini dapat disebabkan oleh banyak faktor, seperti
munculnya resesi ekonomi, kerusuhan, isu, spekulasi maupun perubahan politik.
3. Risiko Inflasi
Risiko inflasi adalah risiko potensi kerugian daya beli investasi karena terjadinya
kenaikan rata-rata harga konsumsi.
4. Risiko Likuiditas
Risiko ini berkaitan dengan kecepatan suatu sekuritas yang diterbitkan
perusahaan bisa diperdagangkan di pasar sekunder. Semakin cepat suatu
sekuritas diperdagangkan, maka semakin likuid sekuritas tersebut.
5. Risiko Nilai Tukar Mata Uang (Valas)
Risiko ini berkaitan dengan fluktuasi nilai tukar mata uang domestik dengan nilai
mata uang negara lainnya. Risiko ini juga dikenal dengan nama currency risk
atau exchange rate risk.
6. Risiko Negara
Risiko ini juga disebut sebagai risiko politik, karena sangat berkaitan dengan
kondisi perpolitikan suatu negara. Resiko Politik ini juga berkaitan dengan
kemungkinan adanya perubahan ketentuan perundangan yang berakibat
turunnya pendapatan yang diperkirakan dari suatu investasi atau bahkan akan
terjadi kerugian total dari modal yang diinvestasikan.
7. Risiko Reinvestment.
Resiko Reinvestment yaitu resiko terhadap penghasilan-penghasilan suatu aset
keuangan yang harus di re-invest dalam aset yang berpendapatan rendah (resiko
yang memaksa investor menempatkan pendapatan yang diperoleh dari bunga
kredit atau surat-surat berharga ke investasi yang berpendapatan rendah akibat
turunnya tingkat bunga.
C. MANAJEMEN INVESTASI PASAR MODAL DAN INSTRUMENNYA
1. Pengertian Pasar Modal
Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana
dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan
sekuritas. Dengan demikian, pasar modal juga bisa diartikan sebagai pasar untuk
memperjualbelikan sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari satu
tahun,seperti saham dan obligasi. Sedangkan tempat di mana terjadinya jual beli
sekuritas disebut dengan bursa efek. Pasar modal dapat juga berfungsi sebagai
lembaga perantara (intermediaries). Fungsi ini menunjukkan peran penting pasar
modal dalam menunjang perekonomian karena pasar modal dapat
menghubungkan pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang
mempunyai kelebihan dana.
Mekanisme perdagangan yang terjadi di pasar modal (baik di pasar perdana
maupun pasar sekunder),serta beberapa instrumen yang biasa diperjualbelikan
di pasar modal:
a. Pasar Perdana
Pasar perdana terjadi pada saat perusahaan emiten menjual sekuritasnya
kapada investor umum untuk pertama kalinya. Sebelum menawarkan saham
di pasar perdana, perusahaan emiten sebelumnya akan mengeluarkan
informasi mengenai perusahaan secara detail (disebut juga Propektus).
Propektus berfungsi untuk memberikan informasi mengenai kondisi
perusahaan kepada para calon investor, sehingga dengan adanya informasi
tersebut maka investor akan bisa mengetahui prospek perusahaan dimasa
datang, dan selanjutnya tertarik untuk membeli sekuritas yang diterbitkan
emiten.
b. Pasar Sekunder
Setelah sekuritas emiten di jual di pasar perdana, selanjutnya sekuritas
emiten tersebut kemudian bisa diperjualbelikan oleh dan antar investor di
pasar sekunder. Dengan adanya pasar sekunder, investor dapat melakukan
perdangangan sekuritas untuk mendapatkan keuntungan. Oleh karena itu,
pasar sekunder memberikan likuiditas kepada investor, bukan kepada
perusahaan seperti dalam pasar perdana. Pasar sekunder biasanya
dimanfaatkan untuk perdagangan saham biasa, saham prefen,
obligasi,waran maupun sekuritas derivatif. Perdagangan di pasar sekunder
dapat dilakukan dua jenis pasar, yaitu:
a) Pasar lelang (auction market)
Pasar sekunder yang merupakan pasar lelang adalah pasar sekuritas yang
melibatkan proses perlelangan (penawaran) pada sebuah lokasi fisik.
Transaksi antar pembeli dan penjual menggunakan perantara broker yang
mewakili masing-masing pihak pembeli atau penjual.
b) Pasar negosiasi (negotiated market)
Berbeda dengan pasar lelang, pasar negosiasi terdiri dari jaringan
berbagai dealer yang menciptkan pasar tersendiri diluar lantai bursa bagi
sekuritas, dengan cara membeli dan menjual ke investor. Tidak seperti
broker dalam pasar lelang, dealer di pasar negosiasi mempunyai
kepentingan pada transaksi jual beli. karena sekuritas yang
diperdagangkan adalah milik dealer tersebut dan mereka mendapatkan
return dari seleisih harga jual beli yang dilakukannya.
2. Instrumen Pasar Modal
Instrumen pasar modal adalah semua surat-surat berharga (securities) yang
diperdagangkan di bursa. Instrumen ini umumnya bersifat jangka panjang,
dan terdiri dari berbagai jenis yaitu :
a. Saham
Saham adalah surat tanda bukti atas kepemilikan aset yang dimiliki
sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Jenis
instrumen pasar modal yang pertama ini merupakan satu jenis sekuritas
yang sangat popular dalam pasar modal. Dengan memiliki sebuah
saham, investor akan memperoleh dividen dan dan memanfaatkan
fluktuasi harga saham dengan menjual saham untuk memperoleh
keuntungan.
b. Obligasi
Jenis instrumen pasar modal selanjutnya ialah obligasi yang merupakan
sertifikat berisi sebuah kontrak antara investor dan perusahaan. Kontrak
ini berisi pernyataan bahwa investor yang bertindak sebagai pemegang
obligasi telah meminjamkan sejumlah uang pada perusahaan (emiten).
c. Reksadana
Reksadana adalah jenis instrumen pasar modal selanjutnya yang
merupakan sertifikat yang menjelaskan bahwa pemiliknya telah
menitipkan sejumlah dana kepada perusahaan reksadana untuk dikelola
oleh seorang manajer investasi professional, sebagai modal berinvestasi
di pasar modal maupun di pasar uang.
d. Instrumen Derivatif
Sebagai seorang investor, wajib untuk mengetahui jenis instrumen
pasar modal yang satu ini. Instrumen derivatif adalah sekuritas turunan
dari sebuah sekuritas lain seperti saham dan obligasi, sehingga nilai
instrumen derivatif sangat bergantung dari harga sekuritas lainnya.
D. MANAJEMEN INVESTASI INVESTASI DI PASAR MODAL
1. Faktor-faktor yang memengaruhi investasi :
a) Tingkat Pengembalian yang Diharapkan (Expected Rate of Return)
b) Tingkat bunga
c) Ketersediaan faktor pruduksi
d) Peluang Pasar
e) Iklim Usaha yang Kondusif
f) Keamanan dan Stabilitas Politik
2. Pelaku investasi dipasar Modal
Ada lima pelaku pasar modal yang perlu diketahui, diantaranya yaitu :
a) Emiten
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal,
emiten adalah pihak yang melakukan penawaran umum.Dalam Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 43/POJK.04/2020 Tentang Kewajiban
Keterbukaan Informasi Dan Tata Kelola Perusahaan Bagi Emiten Atau
Perusahaan Publik Yang Memenuhi Kriteria Emiten Dengan Aset Skala Kecil
Dan Emiten Dengan Aset Skala Menengah, emiten merupakan pihak yang
melakukan penawaran umum berupa efek berdasarkan tata cara yang diatur
dalam peraturan undang-undang yang berlaku. Menurut POJK tersebut yang
termasuk dalam kategori emiten sendiri adalah orang perseorangan, perusahaan,
usaha bersama, asosiasi, atau kelompok yang terorganisasi.
b) Investor
Jika emiten memiliki peran sebagai penjual di pasar modal, pembelinya dikenal
dengan sebutan investor. Banyak orang menyebutnya sebagai pemodal. Sebab
pihak inilah yang memiliki dana untuk membeli efek yang dijual perusahaan.
c) Penjamin Emisi (underwriter)
Penjamin emisi adalah pihak yang membuat kontrak dengan emiten untuk
melakukan penawaran umum. Mereka terkadang bisa saja membeli sisa efek
yang tidak terjual.
d) Agen Penjualan
Agen penjualan merupakan pihak yang menjual efek dari perusahaan yang akan
“Go Public” tanpa kontrak dengan emiten yang bersangkutan.
e) Pialang (broker)
Broker atau pialang dianggap sebagai seseorang atau suatu perusahaan yang
bertindak sebagai perantara atau mediator atau penghubung transaksi antara
pembeli dan penjual.
3. Strategi Investasi di Pasar Modal
1) Mengumpulkan beberapa jenis saham dalam satu portofolio.
2) Beli di pasar perdana dan dijual begitu dicatatkan di bursa.
3) Beli dan simpan.
4) Strategi berpindah dari saham yang satu ke saham yang lain.
5) Konsentrasi pada industri tertentu.
6) Reksadana.
4. Keuntungan Investasi di Pasar Modal
Dalam pasar modal, ada beberapa keuntungan yang didapatkan saat kamu
melakukan investasi, antara lain:
1) Pencairan Mudah dan Praktis
2) Tingkat Keuntungan Cukup Besar
3) Bisa Dimulai dengan Modal Kecil
4) Nilai Investasi Bisa Terus Meningkat
5) Dapat Digunakan Sebagai Jaminan
E. BENTUK INVESTASI ANALISA PORTOFOLIO
1) Bentuk Investasi
Ditinjau dari segi ruang lingkup usahanya, investasi dapat dibagi menjadi dua
yakni :
a. investasi pada aktiva nyata (real assets atau real investment), misalnya
untuk pendirian pabrik-pabrik, pendirian hotel/restoran, perkebunan dan
lain- lain,
b. Investasi pada aktiva keuangan (financial assets atau financial investment),
seperti pembelian surat- surat berharga, baik berupa saham maupun
obligasi.
2) Definisi Portofolio
Menurut Husnan (2002) secara harafiah arti dari portofolio adalah
sekumpulan surat-surat berharga. Sedangkan secara umum portofolio
merupakan kumpulan investasi dari berbagai macam aset seperti saham,
obligasi, future contract, opsi, real estate, berlian, emas, tabungan, dan aset
lainnya dengan tingkat keuntungan dan risiko yang berbeda-beda dalam jangka
waktu tertentu. Portofolio adalah sekumpulan surat-surat berharga. Sedangkan
secara umum portofolio merupakan kumpulan investasi dari berbagai macam
aset seperti saham, obligasi, future contract, opsi, real estate, berlian, emas,
tabungan, dan aset lainnya dengan tingkat keuntungan dan risiko yang berbeda-
beda dalam jangka waktu tertentu. Portofolio yang efisien adalah portofolio
yang menghasilkan tingkat keuntungan tertetntu dengan risiko terendah, atau
risiko tertentu dengan tingkat keuntungan tertinggi. Portofolio optimal
merupakan portofolio dengan kombinasi return ekspektasi dan risiko terbaik.
3) Dasar-dasar keputusan Investasi dalam Portofolio
Dasar keputusan investasi terdiri atas :
a. Tingkat return yang diharapkan
b. Risiko
c. Hubungan tingkat risiko dan return yang diharapkan
4) Portofolio Efisien dan Portofolio Optimal
a. Portofolio Efisien
Menurut Markowitz, portofolio bisa dikatakan efisien bila memenuhi
persyaratan yaitu :
• Portofolio yang dibentuk dapat memberikan return tinggi, namun diikuti
risiko tertentu dan atau,
• Portofolio yang dibentuk bisa memberikan risiko minimal pada tingkat
risiko tertentu.
b. Portofolio Optimal
Menurut Jogiyanto (2009) portfolio optimal merupakan portfolio dengan
kombinasi return ekspectasi dan risiko terbaik. Penentuan portfolio optimal
dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu :
• Portofolio optimal berdasarkan preferensi investor
• Portofolio berdasarkan model Markowitz,
• Portofolio optimal degan aktiva bebas risiko
• Portofolio optimal dengan adanya simpanan dan pinjaman bebas risiko

Anda mungkin juga menyukai