Obligasi
Dosen Pengampu : Jasmadeti SE., M.Ak.
Kelompok 1 :
● Obligasi Inflasi
Obligasi ini juga lebih dikenal dengan istilah Inflation Linked Bond, yakni
obligasi yang pokok hutangnya mengacu pada indeks inflasi
● Obligasi Abadi
Obligasi ini tidak memiliki masa jatuh tempo, atau ada juga yang memiliki masa
jatuh tempo namun dengan jangka waktu yang sangat panjang.
● Dapat dikonversi
Keuntungan pada obligasi hanya berlaku pada obligasi konversi. Obligasi
konversi ini dapat diubah dan dikonversikan menjadi bentuk saham di dalam
suatu perusahaan penerbit obligasi oleh pihak pemegang obligasi / pemberi
dana.
Tujuan Obligasi
• Mendapatkan pinjaman dengan tingkat suku bunga fleksibel
Pihak perusahaan yang menerbitkan obligasi akan mendapatkan
dana tambahan dengan tingkat suku bunga yang lebih fleksibel.
Proses penentuan tingkat suku bunga (coupon) obligasi
ditentukan berdasarkan kemampuan keuangan perusahaan serta
memperhatikan kondisi tingkat suku bunga di perbankan
3. Surat Berharga
1. Obligasi perusahaan Syariah Negara atau
yang bisa diterbitkan (SBSN), biasanya
oleh perusahaan swasta diterbitkan pemerintah,
nasional, seperti BUMN. didasarkan pada syariah
Islam
4. Obligasi Ritel
2. Surat Utang Negara Indonesia (ORI) sebagai
atau (SUN) bentuk Surat Berharga
Negara (SBN)
Pengertian Saham
04 Speculative
03 Growth
Stocks
Stocks
adalah jenis saham yang biasa atau
adalah saham yang mempunyai sering diperjualbelikan di bursa efek
tingkat perkembangan yang lebih karena didalamnya terkandung
cepat daripada jenis saham lain yang potensi dividen yang besar di masa
sama di bidangnya. depan.
Jenis – Jenis Saham
05 Cyclical 06 Emerging
Stocks Growth Stock
adalah jenis saham yang Jenis saham ini adalah jenis saham
sangat rentan terkena tren yang berasal dari perusahaan kecil,
ekonomi. Saham ini bersifat namun lebih tahan banting, karena
fluktuatif, dan fluktuasi di cenderung tidak terpengaruh
dalamnya tergolong sangat dengan kondisi ekonomi yang naik
cepat. turun, terlebih lagi dengan adanya
resesi.
07 Defensive
Stocks
adalah jenis saham yang tidak terpengaruh dengan
adanya kondisi resesi. Umumnya, saham ini berasal
dari perusahaan yang bergerak pada industri harian
manusia yang daya belinya cenderung stabil di setiap
harinya.
Tujuan Investasi
Saham
● Menyiapkan dan Mewariskan Dana Pensiun
● Mengasah Mental dan Kemampuan
Wirausaha
● Menyiapkan Dana Tertentu
● Mengembangkan Aset
Studi Kasus
Analisis Penetapan Harga Saham PT Bank Mandiri (Persero) TBK.
Untuk Memprediksi Pendapatan di Masa yang akan Datang
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang berkantor pusat di Jalan Jend. Gatot Subroto
melakukan penawaran umum perdana (lPO) pada Tanggal 14 Juli 2003. Berkaitan dengan
keputusan penawaran ke umum (go public) tersebut, perusahaan harus menetapkan harga
saham perdananya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan harga saham yang
wajar untuk saham tersebut. Perkiraan harga saham ini sangat penting, karena investor
dapat mengetahui nilai awal suatu saham yang selanjutnya dibandingkan dengan harga
pasarnya. Dari perbandingan tersebut suatu saham dapat dianalisis apakah nilai intrinsik
lebih besar dari harga pasar saham saat ini, nilai intrinsik lebih kecil dari harga pasar saat ini
dan nilai intrinsik sama dengan harga pasar saat ini.
Dengan demikian seorang investor harus mencari saham yang harga pasar lebih rendah
dibandingkan nilai intrinsik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa harga saham
perdana yang ditawarkan oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada umumnya adalah harga
pasar lebih tinggi dibandingkan nilai intrinsik. Hanya dengan menggunakan pendekatan
dividen yaitu model dengan pertumbuhan tetap, menghasilkan nilai intrinsik saham lebih
besar dari harga saham perdana yang ditawarkan, berarti harga saham di pasar lebih rendah
dibandingkan nilai intrinsik. Tingkat keuntungan yang diisyaratkan investor ( k ) juga
mempengaruhi nilai intrinsik; semakin besar nilai k maka nilai sekarang (Po) semakin kecil.
Berkaitan dengan harga saham seorang investor harus dapat memproyeksi harga saham di
tahun mendatang dengan melihat kinerja laporan keuangan perusahaan. Secara teoritis
perusahaan yang memperoleh laba yang makin besar akan mampu membagi dividen yang
makin besar dan akan berpengaruh terhadap harga saham. Proyeksi harga saham tiga tahun
mendatang yaitu tahun 2004, 2005 dan 2006 masing-masing sebesar Rp 1200, Rp 1500 dan
Rp 1900.
Ada
Pertanyaan?