Anda di halaman 1dari 11

Efek Yang Diperdagangkan di Pasar Modal

A. Pasar modal

Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa

diperjualbelikan, baik surat utang, saham, reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen

lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain

(misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian,

pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan

terkait lainnya. Instrumen pasar modal yang diperdagangkan di Indonesia adalah saham,

surat utang, reksa dana, exchange trade fund, dana investasi real estate, dan derivatif.

Transaksi jual beli efek pasar modal dilakukan di Bursa Efek, yaitu pihak yang

menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan

penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek diantara

mereka.

B. Saham

Suatu entitas dapat menjual hak kepemilikannya dalam bentuk saham dalam rangka

mendapat pendanaan. Terdapat dua jenis saham berdasarkan hak klaim, yaitu saham biasa

dan saham preferen.

1) Saham biasa

a) Dividen diterima apabila disetujui dalam RUPS

b) Memiliki hak suara dalam RUPS dan memiliki hak terakhir atas dividen

c) Memiliki hak untuk mengalihkan kepemilikannya kepada orang lain


2) Saham Preferen

a) Tidak memiliki hak suara dalam RUPS dan memiliki hak untuk mendapat dividen

terlebih dahulu

b) Memiliki hak untuk mengkonversi kepemilikannya menjadi saham biasa

c) Saham preferen memiliki pembagian lagi menjadi seperti berikut, yakni: saham

preferen partisipasi, saham preferen non partisipasi, saham preferen kumulatif, dan

saham preferen non kumulatif.

Jenis saham berdasarkan bentuk kepemilikan

1) Saham atas unjuk

Pada saham tersebut tidak tertulis nama pemiliknya, agar mudah dipindahtangankan dari

satu investor ke investor lainnya dan secara hukum, siapa yang memegang saham

tersebut, maka dialah diakui sebagai pemiliknya dan berhak untuk ikut hadir dalam

RUPS.

2) Saham atas nama

Merupakan saham yang ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya, di mana cara

peralihannya harus melalui prosedur tertentu.


Istilah – Istilah Saham

Saham likuid

Saham yang dapat segera dikonversi menjadi uang, artinya ketika ingin dijual segera ada

yang membeli, dan harganya relatif stabil. Dengan kata lain saham likuid adalah saham yang

sering diperdagangkan. Bursa Efek Indonesia memiliki daftar saham LQ- 45 yang terdiri dari

45 saham yang memiliki likuiditas yang tinggi, dengan mempertimbangkan kapitalisasi

pasarnya. Berdasarkan buku panduan Indeks Harga Saham BEI, kriteria pemilihan saham

yang termasuk dalam daftar saham LQ-45 adalah sebagai berikut:

a. Telah tercatat di BEI minimal 3 bulan.

b. Aktivitas transaksi di pasar reguler, yaitu nilai, volume, dan frekuensi transaksi.

c. Jumlah hari perdagangan di pasar reguler.

Saham blue chip

Saham yang menjadi buruan para investor, karena dianggap akan menghasilkan keuntungan

yang tinggi. Ciri-cirinya adalah kinerja keuangannya sehat, likuiditas saham di pasar tinggi,

ditransaksikan pada harga yang wajar, dan pergerakan atau fluktuasi harga saham di pasar

berlangsung secara wajar.

Undervalued stock
Saham dikatakan undervalued jika nilai pasarnya (market value) lebih rendah daripada nilai

bukunya (book value). Dengan kata lain, harganya lebih rendah daripada nilai intrinsiknya.

Overvalued stock

Berlawanan dengan undervalued stock, overvalued stock adalah saham yang nilai pasarnya

(market value) lebih tinggi daripada nilai bukunya (book value).

Growth stock

Saham perusahaan dengan pendapatan yang lebih tinggi atau lebih cepat pertumbuhannya

daripada industri atau pasar keseluruhan. Perusahaan ini umumnya membayar sedikit dividen

atau tidak sama sekali, karena lebih memilih menggunakan pendapatannya untuk membiayai

proyek-proyek ekspansi bisnisnya.

Value stock

Saham yang cenderung diperdagangkan pada harga lebih rendah jika dibandingkan dengan

nilai fundamentalnya, sehingga dianggap undervalued. Ciri-cirinya adalah hasil dividen yang

tinggi dan price-to-earnings ratio yang rendah.

Efek Marjin

Transaksi marjin adalah transaksi pembelian efek untuk kepentingan nasabah yang dibiayai

oleh perusahaan efek. Efek marjin adalah efek yang memenuhi persyaratan sebagai efek yang

dapat ditransaksikan dalam transaksi marjin sesuai dengan daftar efek marjin yang ditetapkan

oleh Bursa.
Efek Short Selling

Transaksi short selling adalah transaksi penjualan efek dimana efek dimaksud tidak dimiliki

oleh penjual pada saat transaksi dilaksanakan. Efek short selling adalah efek yang memenuhi

persyaratan sebagai efek yang dapat ditransaksikan dalam transaksi short selling sesuai

dengan daftar efek shortselling yang ditetapkan oleh Bursa.

Imbal Hasil dan Risiko Investasi Saham

1. Imbal hasil yang didapatkan adalah sebagai berikut, yaitu dividen, capital gain dan saham

bonus

2. Risiko yang mungkin terjadi dalam investasi saham adalah sebagai berikut, yaitu capital

loss dimana harga jual lebih rendah dibandingkan dengan harga beli, kebangkrutan , dan

likuiditas aset , delisting , suspending serta risiko unik dan risiko pasar.

C. Obligasi

Obligasi merupakan surat utang jangka menengah-panjang yang dapat dipindahtangankan

yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada

periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak

pembeli obligasi tersebut.

Jenis obligasi berdasarkan penerbit

a. Corporate Bonds
Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, baik yang berbentuk badan usaha milik negara

(BUMN), atau badan usaha swasta.

b. Government Bonds

Obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat.

c. Municipal Bond

Obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah untut membiayai proyek-proyek yang

berkaitan dengan kepentingan publik.

Jenis obligasi berdasarkan sistem pembayaran bunga

1) Zero Coupon Bonds

Obligasi yang tidak melakukan pembayaran bunga secara periodik. Namun, bunga dan pokok

dibayarkan sekaligus pada saat jatuh tempo

2) Coupon Bonds

Obligasi dengan kupon yang dapat diuangkan secara periodik sesuai dengan ketentuan

penerbitnya.

a. Fixed Coupon Bonds:

Obligasi dengan tingkat kupon bunga yang telah ditetapkan sebelum masa penawaran di

pasar perdana dan akan dibayarkan secara periodik.

Materi Pelatihan WPPE | Edisi 2016 9


b. Floating Coupon Bonds:

Obligasi dengan tingkat kupon bunga yang ditentukan sebelum jangka waktu tersebut,

berdasarkan suatu acuan (benchmark) tertentu seperti average time deposit (ATD) yaitu rata-

rata tertimbang tingkat suku bunga deposito dari bank pemerintah dan swasta.

Jenis obligasi berdasarkan hak penukaran/opsi

a. Convertible Bonds:

Obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk mengkonversikan obligasi

tersebut ke dalam sejumlah saham milik penerbitnya.

b. Exchangeable Bonds:

Obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk menukar saham perusahaan

ke dalam sejumlah saham perusahaan afiliasi milik penerbitnya.

c. Callable Bonds:

Obligasi yang memberikan hak kepada emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga

tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.

d. Putable Bonds:

Obligasi yang memberikan hak kepada investor yang mengharuskan emiten untuk membeli

kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.


Jenis obligasi berdasarkan jaminan atau kolateralnya

1) Secured Bonds:

Obligasi yang dijamin dengan kekayaan tertentu dari penerbitnya atau dengan jaminan lain

dari pihak ketiga. Dalam kelompok ini, termasuk di dalamnya adalah:

a. Guaranteed Bonds:

Obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya dijamin denan penanggungan dari pihak ketiga

b. Mortgage Bonds:

Obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya dijamin dengan agunan hipotik atas properti

atau asset tetap.

c. Collateral Trust Bonds:

Obligasi yang dijamin dengan efek yang dimiliki penerbit dalam portofolionya, misalnya

saham-saham anak perusahaan yang dimilikinya.

2) Unsecured Bonds:

Obligasi yang tidak dijaminkan dengan kekayaan tertentu tetapi dijamin dengan kekayaan

penerbitnya secara umum.


Jenis Obligasi dilihat dari sisi segi nilai nominal

1) Konvensional Bonds:

Obligasi yang lazim diperjualbelikan dalam satu nominal, Rp 1 miliar per satu lot.

2) Retail Bonds:

Obligasi yang diperjual belikan dalam satuan nilai nominal yang kecil, baik corporate bonds

maupun government bonds.

Imbal Hasil dan Risiko Investasi Obligasi

1. Imbal hasil dari investasi obligasi adalah sebagai berikut, yaitu capital gain, mendapatkan

bunga, hak klaim pertama, dan hak konversi menjadi saham.

2. Risiko investasi pada obligasi adalah sebagai berikut, yaitu inflasi, kredit macet,

penurunan harga pasar, likuiditas, reinvestment risk, prepayment risk, public policy risk,

event risk, votality risk, dan call risk.

D. Reksa Dana

Reksa dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya

pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk

menghitung risiko atas investasi mereka. Reksa Dana dirancang sebagai sarana untuk

menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk

melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. Selain itu
Reksa dana juga diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di

pasar modal Indonesia.

Bentuk Hukum Reksa Dana

1) Perseroan Terbatas:

a. Reksa dana tertutup: reksa dana yang tidak dapat dibeli kembali apabila telah dijual

kepada pemodal

b. Reksa dana terbuka: reksa dana yang ditawarkan dan dibeli kembali dari investor

2) Kontrak Investasi Kolektif:

a. Berbentuk hukum kontrak investasi kolektif, dimana pengelolaan reksa dana

dilakukan oleh Manajer Investasi berdasarkan kontrak dan penyimpanan kekayaan

investasi kolektif dilaksanakan oleh bank kustodian berdasarkan kontrak

b. Investor yang membeli akan mendapatkan bukti konfirmasi dari bank kustodian

Jenis Reksa Dana Berdasarkan Isi Portofolio dan Berdasarkan Peraturan Bapepam

No IV C4

1) Reksa dana berdasarkan isi portofolio adalah sebagai berikut, yakni: reksa dana tetap ,

reksa dana campuran , reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana pasar uang.

2) Reksa dana berdasarkan Bapepam No IV C4 adalah sebagai berikut, yakni: reksa dana

terproteksi, reksa dana penjaminan, dan reksa dana indeks.

Anda mungkin juga menyukai