Anda di halaman 1dari 28

RINGKASAN MATERI KULIAH I

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN

OLEH:
KELOMPOK 5
1. Handy Purnama (1907531003)
2. Ni Kadek Riska Santika Dewi (1907531044)
3. Ni Luh Ari Maharani (1907531047)
4. Ni Putu Novi Wulandari (1907531053)
5. Ni Made Windi Wijayanthi (1907531071)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2021
1.1 Persekutuan: pendiri, pengoperasian, dan perubahan keanggotaan serta

likuiditas

Definisi Persekutuan

Menurut KUHPer Bab VIII bagian 1, pasal 1618 persekutuan adalah perjanjian antara

dua pihak atau lebih yang setuju untuk menginvestasikan sesuatu ke dalam usaha dan laba

yang diperolehnya dibagi diantara mereka.

Pendiri

keuntungan dari adanya persekutuan adalah mudah dalam pendiriannya. Kesepakatan

untuk mendirikan sebuah persekutuan biasa bersifat formal maupun informal. Sekutu

disarankan memiliki perjanjian tertulis secara formal untuk menghindari konfil yang mungkin

muncul dalam pengoperasian usaha.

Akta pendirian persekutuan harus mencakup hal-hal berikut :

1. Nama dari persekutuan dan nama dari para sekutu

2. Jenis usaha yang akan dijalankan dan jangka waktu perjanjian persekutuan.

3. Kontribusi modal awal dari masing-masing sekutu dan metode di mana

kontribusi modal di masa depan diterapkan.

4. Penjelasan lengkap tentang distribusi keuntungan dan kerugian, termasuk gaji,

bunga atas saldo modal, bonus, batas penarikan dalam mengantisipasi laba, dan presentasi

yang digunakan untuk mendistribusikan sisa keuntungan dan kerugian

5. Prosedur yang digunakan dalam perubahan persekutuan, seperti penambahan

sekutu baru dan berhentinya sebuuh sekutu.

6. Aspek lain dalam operasi yang diputuskan oleh para sekutu, seperti hak

maanjemen dari masing-masing sekutu, prosedur pemungutaan suara, dan metode akuntansi.
Masing-masing sekutu harus menandatangani perjanjian sebagai tanda penerimaan atas

syarat-syarat dalam perjanjian.

Pengoperasian

Sebuah persekutuan menyediakan jasa atau menjual produk untuk mencari keuntungan.

Transaksi tersebut dicatat dalam jurnal dan buku besarnya. Sebagian besar persekutuan

menggunakan akuntansi akrual dan prinsip akuntansi yang berlaku umum dalam

pembukuannya karena prinsip akuntansi yang berlaku umum menghasilkan pengukuran laba

yang lebih baik dibandingkan metode akuntansi alternatif, seperti basis kas atau pun bisnis

kas yang dimodifikasi. Laporan keuangan persekutuan disusun untuk kepentingan sekutu dan

terkadang kreditor.

Perubahan keanggotaan serta likuiditas

1. Perubahan keanggotaan

Berhentinya atau pengunduran diri seorang sekutu dari persekutuan menyebabkan

pembubaran secara hukum atas pesekutuan. Banyak persekutuan yang tetap melanjutkan

operasi bisnisnya dan persekutuan mungkin saja membeli kepemilikan sekutu yang berjenti

pada harga pembelian. Harga pembelian adalah nilai estimasi jika (1) asset dijual pada harga

sama dengan atau lebi besar dari nilai likuidasi atau nilai yang menjadi dasar penjulan seluruh

bisnis jika bisnis tetap berjalan tanpa sekutu yang keluar tersebut (2) persekutuan diakhiri

pada saat tersebut, dengan pembayaran seluruh kreditor persekutuan dan penghentian bisnis.

2. Likuiditas

Likuidasi adalah suatu keadaan dimana baik persekutuan maupun usaha perusahaannya

dibubarkan semua. Likuidasi (Purnama Sari:2013) adalah berhentinya kegiatan operasi

perusahaan secara keseluruhan dengan menjual sebagian atau seluruh aktiva

perusahaan,membayar semua utang pajak,kewajiban pada pihak ketiga dan sisanya dibagikan
kepda para anggota sekutu sesuai dengan ratio laba atau rugi. Dalam likuidasi ini perusahaan

hanya berjalan beberapa saat guna menyelesaikan proses likuidasi tersebut.

Dengan melihat definisi diatas, maka dapat dikatakan bahwa likuidasi merupakan

proses yang berakhir dengan pembubaran perusahaan sebagai suatu unit organisasi.

1.2 Akuntansi untuk Operasi Cabang

Transaksi-transaksi dicatat seperti biasa dan tidak ada perlakuan khusus yang

diperlukan. Sebagai tambahan, baik kantor pusat maupun cabang harus mencatat transaksi

yang terjadi di antara mereka pada system akuntansinya masing-masing.

Walau kantor pusat dan masing-masing cabang mengelola pembukuan secara terpisah,

seluruh pencatatan akan digabungkan untuk pelaporan eksternal sehinggal laporan keuangan

eskternal menyajikan perusahaan sebagai entitas ekonomi tunggal. Seperti saat menyusun

laporan keuangan konsultasi,penambahan saldo akun-akun di setiap system akuntansi secara

sederhanadan menghasilkan gambaran entitas ekonomi tunggal. Beberapa eliminasi juga

diperlukan. Secara keseluruhan, penyusunan laporan keuangan eksternal untuk perusahaan

yang memiliki kantor pusat dan satu kantor cabang atau lebih cukup mirip dengan

penyusunan laporan konsolidasi.

- Akuntansi untuk kantor pusat dan cabang

1. Kantor pusat memegang akuntansi untuk investasinya di dalam cabang

melalui saty perkiraan asset berjudul “investasi di dalam cabang” atau hanya “cabang”

2. Cabang mempunyai suatu klien ekuitas yang timbal balik berjudul “kantor

pusat” yang menggantikan ekuitas yang umum memegang akuntansi. Suatu penurunan klien

cabang di buku cabang.

- Akuntasi untuk kantor pusat dan cabang dikombinasikan di dalam menyiapkan

laporan keuangan sebagai berikut :


1. Menetapkan hal timbal balik antara kantor pusat dan cabang memegang buuku

2. Menghapus laba yang belum direalisasikan dari transfer-transfer antara kantor

pusat dan cabang

3. Menghapus akun timbal-balik

4. Menyatukan akun yang tidak timbal balik.

1.3 Penjualan Konsinyasi

Penjualan konsinyasi adalah salah satu sistem transaksi penjualan dimana terdapat

suatu perjanjian antara kedua belah pihak yang berisi penyerahan barang (produk) dari pihak

pertama (pemilik barang) kepada pihak kedua (pemilik toko) untuk menjualkan kembali

kepada konsumen dengan harga dan syarat yang sudah diatur di dalam perjanjian. Dalam

perjanjian ini, biasanya pihak kedua (pemilik toko) akan mendapatkan komisi dari pihak

pertama (pemilik barang), jika barang/produknya laku terjual.

Pihak yang menyerahkan barang/produk (pemilik barang) disebut consignor, sementara

pihak yang dititipi barang disebut consignee. Dan untuk barang (produk) yang dititipkan

disebut barang konsinyasi.

Pengaturan pengiriman biasanya berlaku untuk jangka waktu tertentu. Setelah waktu ini

berlalu, jika tidak dilakukan penjualan, barang dikembalikan ke pemiliknya. Atau, periode

konsinyasi dapat diperpanjang atas kesepakatan bersama.

1.4 Akuntansi multinasional untuk transaksi mata uang asing dan instrumen

keuangan

Topik saat ini mengenai nilai tukar mata uang asing dan instrumen keuangan. Banyak

perusahaan yang sudah berkembang dan melakukan transaksi lintas negara sehingga mata

uang yang digunakan tidak selalu Rupiah. Kegiatan perusahaan seperti impor dan ekspor
terjadi ke berbagai negara sehingga perusahaa harus bisa membuat laporan keuangan yang

disajikan kembali dengan menggunakan mata uang asing.

Perusahaan yang melakukan transaksi lintas negara (cross-border) terutama ekspor-

impor pada umumnya akan dihadapkan pada risiko perubahan kurs mata uang asing, atau

memiliki eksposur mata uang asing (foreign exchange exposure). Risiko perubahan kurs

tersebut mempunyai dampak potensial pada tingkat profitabilitas, arus kas bersih dan nilai

pasar perusahaan.

KURS MATA UANG ASING

a. Penentuan Kurs

            Mata uang suatu negara mirip dengan komoditas lain,dan kursnya berubah

karena sejumlah factor ekonomi yang memmengaruhi permintaan penawaran terhadap mata

uang tersebut. Sebagai contoh,jika suatu negara sedang mengalami tingkat inflasi yang

tinggi,daya beli mata uangnya kan menurun. Penurunan nilai suatu mata uang di cerminkan

oleh penurunan posisi mata uang negara tersebut relative terhadap mata uang negara lain.

Factor yang menyebabkan fluktuasi kurs adalah neraca pembayaran,perubahan suku

bunga,dan tingkat investasi negara tersebut serta stabilitas dan proses tata kelola

(governance).

b. Kurs Langsung dan Tidak Langsung

- Kurs Langsung

Kurs langsung (direct exchange rate-DER) adalah banyaknya mata uang lokal

(local  currency units—LCUs) yang diperlukan untuk memperoleh satu unit mata uang

asing (foreign currency unit-FCU).

Cara menghitung Kurs langsung: DER = (nilai setara rupiah) / (1 FCU)

- Kurs Tidak Langsung


Kurs tidak langung (indirect exchange rate-IER) adalah banyaknya mata uang asing

(foreign currency unit-FCU) untuk mendapatkan satu unit mata uang lokal.

Cara menghitung Kurs langsung: IER = (1 FCU) / (nilai setara rupiah)

c. Perubahan Kurs

Perubahan kurs mengacu pada semakin menguat atau melemahnya suatu mata uang

dibandingkan dengan mata uang yang lain.

- Kurs Tunai (Spot Rate) dan Kurs Sekarang (Current Rate) 

Kurs tunai (spot rate) adalah kurs yang digunakan dalam penyerahan segera suatu mata

uang. Kurs sekarang (current rate) didefinisikan secara sederhana sebagai kurs tunai pada

tanggal neraca suatu entitas.

- Kurs Masa Depan (Forward Exchange Rate) 

Yaitu kurs untuk pertukaran mata uang di masa mendatang. Selisih antara kurs masa

depan dan kurs tunai pada suatu tanggal tertentu dinamakan spread. Spread memberikan

informasi tentang kemungkinan penguatan atau pelemahan dari suatu mata uang.

d. Transaksi Mata Uang Asing

Transaksi mata uang asing adalah aktivitas ekonomi yang dinyatakan dalam mata uang

selain mata uang pencatatan suatu entitas. Transaksi tersebut meliputi:

Pembelian atau penjualan barang/jasa (impor atau ekspor), dimana harganya dinyatakan

dalam mata uang asing.

1. Pembelian atau penjualan barang/jasa (impor atau ekspor), dimana harganya

dinyatakan dalam mata uang asing. 

2. Utang atau piutang pinjaman dalam mata uang asing.

3. Pembelian atau penjualan kontrak kurs masa depan.

4. Pembelian atau penjualan unit mata uang asing.


Untuk tujuan laporan keuangan, transaksi mata uang asing harus ditranslasikan ke

dalam mata uang pelaporan yang digunakan perusahaan. Pada setiap tanggal neraca baik

interim maupun tahunan, saldo akun yang dinyatakan dalam mata uang selain mata uang

pelaporan dari suatu entitas harus disesuaikan untuk mencerminkan perubahan kurs selama

periode tersebut sejak tanggal neraca terakhir atau sejak tanggal transaksi mata uang asing

jika transaksi tersebut terjadi pada periode yang bersangkutan.

- Transaksi Ekspor Impor dalam Mata Uang Asing 

1. Tanggal transaksi → mencatat transaksi pembelian atau penjualan pada nilai setara

dolar AS menggunakan kurs langsung tunai pada tanggal tersebut.

2. Tanggal neraca → menyesuaikan utang atau piutang menjadi nilai setara rupiah pada

akhir periode menggunakan kurs langsung sekarang. Mengakui keuntungan atau kerugian

sebagai akibat perubahan kurs antara tanggal transaksi dan neraca. 

3. Tanggal pelunasan → pertama-tama menyesuaikan utang atau piutang untuk setiap

perubahan mata uang asing antara tanggal neraca (atau tanggal transaksi jika transaksi

tersebut terjadi setelah tanggal neraca) dengan tanggal pelunasan, mencatat keuntungan atau

kerugian yang terjadi, kemudian mencatat pelunasan utang atau piutang dalam mata uang

asing tersebut.

MENGELOLA RISIKO MATA UANG INTERNASIONAL DENGAN

INSTRUMEN KEUANGAN PERTUKARAN MATA UANG MASA DEPAN

(FOREIGN CURRENCY FORWARD EXCHANGE)

Entitas multinasioanal mengelola risiko mata uang asing mereka dengan menggunakan

beberapa jenis instrument keuangan seperti:

1. Kontrak masa depan dalam mata uang asing

2. Opsi mata uang asing

3. Mata uang asing berjangka


Akuntansi untuk derevatif dan aktivitas lindung nilai (hedging) berpedoman pada dua

standar. PSAK 50 , "instrument keuangan:penyajian dan pengungkapan", dan PSAK 55.

"instrument keuangan: pengakuna dan pengukuran", mendefinisikan derivative dan

menetapkan aturan umum dalam pengakuan derivatif baik sebagai asset atau kewajiban

dalam neraca dan mengukur instrument keuangan tersebut pada nilai wajar. Instrument

keuangan (financial instrument) adalah kontarak yang akan meningkatkan nilai asset dari

suatu entitas dan instrument utang dan ekuitas pada ekuitas lain. Contohnya antara lain bukti

pemilikan,wesel bayar,wesel tagih,serta berbagai jenis kontrak keuangan lainnya.

Derevatif ( derivative ) adalah suatu instrument keuangan yang:

1. Memeliki satu atau lebih variabel pokok yang mendasari dan (underlying) dan satu

atau lebih jumlah nasional (national amount).

2. Tidak memerlukan investasi awal bersih atau kalaupun memerlukan investasi,maka

nilainya lebih kecil bila dibandingkan dengan jumlah yang dibutuhkan oleh jenis perjanjian

lain yang diperkirakan akan menghsilkan efek yang sama terhadap perubahan dalam factor-

faktor pasar.

3. Persyaratan perjanjian mengharuskan adanya settlenebt (pelunasan) pada tanggal

tertentu dimasa yang akan datang.

Kontrak Pertukaran Masa Depan 

Untuk laporan keuangan yang berakhir pada oktober 2005.komite nilai tukar mata uang

asing (foreign exchange committee) dari badan federal reserve new York melaporkan bahwa

volume rata-rata harian pada instrument nilai tukar adalah sebesar $440 miliar,sedangkan

volume rata-rata harian transaksi opsi mata uang asing sebesar $37 miliar. 

Kurs pertukaran kontrak tersebut berbeda dengan kurs tunai karena berbagai factor

ekonomi yang terlibat dalam penentuan kurs masa depan vs kurs tunai pertukaran. Untuk

transaksi lindung nilai,jika kurs masa depan lebih tinggi dari pada kurs tunai,maka selisih
antara kurs ini disebut premi atas kontrak pertukaran masa depan (premium on the forward

exchange contract);ini berarti mata uang asing di jual pada harga lebih tinggi( harga

premium) dibandingkan dengan pasar masa depan (forward market). Jika kurs masa depan

lebih rendah dari pada kurs tunai,maka selisihnya disebut dengan diskon atas kontrak

pertukaran masa depan (discount on the forward exchange contract);ini berarti mata uang

asing dijual pada harga yang lebih rendah (harga diskon) dibandingkan dengan pasar masa

depan. 

PSAK 55 menetapkan aturan dasar untuk akuntansi atas kontrak pertukaran masa

depan. Perubahan nilai wajar harus diakui,namun akuntansi khusus untuk perubahan tersebut

tergantung pada tujuan dari lindung nilai. Untuk kontrak pertukaran masa depan,aturan

dasarnya adalah menggunakan kurs masa depan untuk mencatat kontrak masa depan. 

1.5 Pelaporan Segmen dan Interim

Perusahaan besar yang terdiversifikasi dapat dilihat sebagai sebuah portofolio aset yang

berperasi sebagai divisi atau entitas anak, yang sering kali memiliki cakupan multinasional.

Berbagai komponen perusahaan besar dapat mempunyai tingkat keuntungan yang berbeda,

tingaktan dan jenis risiko yang berbeda, dan kesempatan untuk tumbuh yang berbeda.

Pengungkapan khusus yang diharuskan untuk setiap segmen dilaporkan dijelaskan dalam

Psak 5. Entitas mengungkapkan informasi untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan

mengevaluasi sifat dan dampak keuangan atas aktivitas bisnis di mana entitas terlibat dan

lingkungan ekonomik di mana entitas beroperasi. Pengungkapan yang dilakukan adalah

sebagai berikut:

1. Informasi umum untuk mengidentifikasi segmen

2. Informasi laba rugi segmen

3. Rekonsiliasi total pendapatan segmen


Tujuan informasi pelaporan segmen adalah sebagai berikut:

1. Lebih memahami kinerja perusahaan

2. Lebih menilai prospek arus kas neto masa depan

3. Membuat penilaian yang lebih tepat tentang perusahaan secara keseluruhan

Ambang batas kuantitatif sepuluh persen. PSAK menetapkan tiga aturan signifikansi

sepuluh persen untuk menentukan segmen operasi yang perlu untuk dilaporkan secara

terpisah.

Pelaporan Keuangan Interim

Laporan keuangan interim mencakup waktu kurang dari satu tahun, menyediakan

informasi tepat waktu mengenai kemajuan entitas sepanjang tahun tersebut. Laporan

keuangan interim bisa untuk satu minggu, satu bulan, triwulan, atau beberapa triwulan. OJK

meminta agar laporan keuangan interim yang diserahkan pada saat proses penawaran kepada

publik telah diaudit. Laporan keuangan berkala emiten atau perusahaan publik, laporan

keuangan tengah tahunan tersebut harus disampaikan dalam waktu:

1. Paling lambat akhir bulan pertama setelah tanggal laporan keuangan tengah

tahunan, jika tidak disertai laporan akuntan

2. Paling lambat akhir bulan kedua setelah tanggal laporan keuangan tengah

tahunan, jika disertai laporan akuntan dalam rangka penelaahan terbatas

3. Paling lambat akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tengah

tahunan, jika disertai laporan kauntan dalam rangka audit atas laporan keuangan.

1.6 Perusahaan dalam Kesulitan Keuangan


Perusahaan yang berada dalam kesulitan keuangan memiliki beberapa alternatif dimana

kepailitan merupakan tindakan terakhir. Perusahaan dapat mengalami kesulitan keuangan

sebab:

1. Mengalami kerugian operasi terus menerus

2. Kredit pelanggan yang mengalami kemunduran pembayaran

3. Pengelolaan modal kerja yang buruk

4. Kegagalan memperoleh tingkat penjualan yang memuaskan

Sebuah perusahaan yang berada dalam kesulitan keuangan memiliki sejumlah

alternatif penyelesaian, antara lain:

1. Tindakan nonyudisial

a. Perjanjian restrukturisasi utang

b. Manajemen komite kreditor

c. Pengalihan aset

2. Tindakan yudisial

3. Penundaan pembayaran

4. Akuntansi permulaan baru

5. Rencana reorganisasi

1.7 Akuisisi Antar Perusahaan dan Investasi Pada Entitas Lain.

Pada beberapa tahun terakhir, dunia usaha menjadi saksi atas berbagai peristiwa akuisis

antar perusahaan dan pengabungan usaha yang sering kali melibatkan perusahaan-

perusahaaan besar dan ternama tingkat nasional. beberapa dari pengabungan usaha tersebut

telah menarik perhatiaan public karena tokoh tokoh yang terlibat didalamnya, strategi inovatif

yang dijalankan dan besarnya uang yang dipertaruhkan.


Pratik usaha belakangan ini juga telah banyak menimbulkan jenis struktur perusahaan

yang tidak lagi tradisional dan bahkan entinitas berupa seringkali betul-brtul merupakan

bentuk baru, untuk menjalankan aktivitas entitas operasi dan keuangan entitas tersebut.

tercipta nya struktur entitas baru dan entitas khusus merupakan respons atas lingkungan

operasi usaha saat ini yang dilingkupi oleh banyak banyak risiko usaha ,isu globalisasi , dan

aturan perpajakan yang kompleks.

Secara keseluruhan lingkungan usaha saat ini menjadi salah satu hal yang paling

menarik dan menantang dalam sejarah yang yang ditandai dengan perubahan yang cepat dan

kompleksitas yang tinggi , para regulator yang terlibat dalam lingkungan, dunia usaha ,

seperti departemen keuangan , badan pengawas pasar modal ( bapepan – LK ) . dewan

standar akuntansi keuangan ( DSAK ) seperti halnya juga securities and exchange

commission (SEC) , financial accounting standars board (PCAOB) di AS , harus bergerak

cepat dalam merespons perubahan untuk memastikan kontinuitas kegunaan pelaporan

akuntansi dalam merefleksikan realitas ekonomi.

PERKEMBANGAN STRUKTUR USAHA KOMPLEKS

Lingkungan usaha saat ini cukup kompleks. Kompleksitas tersebut muncul dari adanya

transaksi usaha lintas kota maupun Negara , dimana tiap daerah memiliki risiko dan hukum

yang berbeda, aturan pajak yang khusus , dan factor lainnya . bentuk usaha yang sederhana

dimana sebuh perusahaan memiliki dua atau tiga pabrik kemudiaan menghasilkan produk

untuk pasar regional atau local saja sudah banyak berkurang disbanding beberapa decade lalu

, semakin berkembangnya ukuran perusahaan dan sebagiaan respons atas lingkungan usaha

yang kompleks perusahaan lalu mengembangkan  struktur organisasi dan struktur

kepemilikan yang kompleks.

- Perluasan Usaha
Sebagiaan besar perusahaan berusaha untuk memperluas usahanya sebagai cara untuk

bertahan dan mendaptkan keuntungan. Pemilik dan manajer perusahaan memiliki

kepentingan untuk meningkatkan ukuran perusahaan. Ukuran perusahaan ini menimbulkan

skala ekonomis terkait dengan proses produksi maupun distribusi. Melalui perluasan kepasar

baru atau melalui akuisis perusahaan lain yang sudah ada dipasar tersebut, perusahaan dapat

mengembangakn potensi perolehan laba baru dan bagi industry yang memiliki siklususaha

dapat meningkatkan laba melalui diversifikasi , sebagai contohnya , bank danamon , salah

satu bank komersial terbesar , mengakuisisi adira finance , sebuah pewrusahaan pembiayaan

yang kuat dalam portfolio pembiayaan konsumen.

- Struktur Organisasi dan Tujuan Usaha

Struktur organisasi yang kompleks dapat menbantu pencapaian tujuan perusahaan,

seperti meningkatkan profitabilitas atau mengurangi risiko , sebagai contohnya , banyak

perusahaan membentuk anak perusahaan untuk melaksanakan aktivitas usaaha tertentu. Anak

perusahaan adalah perusahaan yang dikontrol oleh perusahaan lain, yaitu induk perusahaan ,

biasanya melalui kepemilikan mayoritas saham perusahaan . karena anak perusahaan

merupakan entitas legal yang terpisah , risiko induk perusahaan terkait dengan aktivitas anak

perusahaan yang dibatasi . perusahaan sering memindahkan piutangnya keanak perusahaan

atau entitas bertujuan khusus yang kemudiaan menggunakan piutang tersebut sebagai

jaminanuntuk menerbitkan surat utang (obligasi) keperusahaan lain(sekuritisasi). Pihak

eksternal dapat mempunyai sebagiaan atau seluruh kepemilikan pada entitas tersebut,

sehingga memungkinkan induk perusahaan yang memindahkan piutang untuk membagi

risiko sehubungan dengan piutang tersebut. dalam beberapa situasin, keuntungan pajak dapat

diperoleh dengan melakukan beberapa aktivitas melalui entitas terpisah.

- Struktur Organisasi, Akuisis , dan Pertimbangan Etika


Dalam beberapa kasus, manajer menggunakan struktur organisasi yang kompleks untuk

memanipulasi pelaporan keuntungan demi kepentingan pribadi. Banyak perusahaan ternama,

mengambil keuntungan dari celah atau kekurangan dalam aturan pelaporan keuangan

menggunakan anak perusahaan atau entitas lain untuk meminjam uang dalam jumlah besar

tanpa menyajikan laporan utang dineracanya. Beberapa perusahaan telah memdirikan entitas

bertujuan khusus untuk memanipulasi laba.

PERLUASAN USAHA DAN BENTUK STRUKTUR ORGANISASI

Sejarahnya perusahaan melakukan ekpansi berdasarkan pertumbuhan internal melalui

pengembangan  produk baru dan melakukan perluasan lini produk yang ada ke target pasar

baru. Namun pada dekade belakangan ini, banyak perusahaan memilih melakukan perluasan

dengan bergabung atau mengakuisisi perusahaan lain. Kedua pendekatan tersebut dapat

menimbulkan perubahan dalam struktur organisasi.

- Perluasan Dari Dalam 

  Sejalan dengan perluasan dari dalam, perusahaan sering menyadari adanya

keuntungan untuk menjalankan usahanya yang semakin berkembang melalui anak

perusahaan baru atau entitas lainya , seperti persekutuan join ventures atau entitas khusus.

pada sebeagian besar situasi, segmen yang dapat diidentifikasibdari aktva perusahaan yang

ada di transfer ke entitas baru dan sebagai gantinya perusahaan yang mentransfer menerima

kepemilikan saham.

- Perluasan Melalui Penggabungan Usaha

Sering kali perusahaan menemukan bahwa memasarkan produk baru atau masuk

kedalam suatu area baru lebih mudah dengan melakukan perluasan atau penggabungan usaha

dengan perusahaan lain dibanding melalui perluasan interbal.

misal,signtel,perusahaan,telekomunikasi ternama dari singapura yang area usahanya


meningkat secara signifikan setelah mengakuisis telkomsel indonesia. Suatu pengabungan

usaha (business combination) terjadi ketika dua atau lebih perusahaan bergabung dalam satu

kontrol yang sama. kinsep kontrol atau pengendalian berhubungan dengan kemampuaan

untuk mengarahkan kebijakan dab manajemen. secara tradisional, pengendaliaan atau suatu

perusahaan diperoleh melalui kepemilikan mayoritas atas modal saham biasa. namun,

keragaman penerapan perjanjiaan operasional dan finansial yang diterapkan dalam beberapa

tahun terakhir juga menimbulkan kemungkinan perolehan pengendaliaan tanpa kepemilikan

mayoritas atau dalam beberapa kasus bahkan tanpa kepemilikan sama sekali.

 Perjanjian Informal

Bentuk perjanjiaan informal dapat bermacam macam. suatu perjanjiaan yang sederhana

secara personal kadang dibutuhkan untuk membangun sebuah hubungan baik jangka panjang

dalam suatu usaha bersama. oada kasus lain, perusahaan-perusahaan dengan produk atau jasa

yang saling melengkapi membangun hubungan kerja secara implisit.

 Perjanjian formal

Penggabungan usaha secara formal biasanya disertai dengan perjanjiaan secara tertulis.

perjanjiaan ini menjelaskan persyaratan penggabungan usaha, termasuk bentuk perusahaan

yang bergabubg peetukaran, disposisi efek yang beredar, dan hak serta kewajiban

partisipan.pelaksanaa perjanjiaan tersebut mengharuskan adanya pengkuan pada pembukuan

salah satu atau lebih perusahaan yang bergabung.

Frekuensi Penggabungan Usaha dan Entitas yang Kompleks

Hanya sedikit peeusahaan besar yang berfungsi sebagai satu entitas legal dalam

lingkungan modern. hampir semua perusahaa paling tidak mempunyai satu anak perusahaan,

dengan banyak perusahaan yang terdiversifikasi mempunyai beratus-ratus anak perusahaan.

dalam beberapa kasus anak perusahaan didirikan untuk melaksanakan secara terpisah
aktivitas operasi yang sudah ada yang sebelumnya dikerjakan oleh induk perusahaan. anak

perusahaan lain dapat diakuisisi melalui penggabungan usaha.

Struktur Organisasi yang Kompleks

Selain struktur induk dan anak perusahaan yang telah menjadi struktur standar bagi

banyak perusahaan pada satu dekade ini, struktur lain yang lebih kompleks mulai dikenal

beberapa tahun terakhir. saat ini banyak perusahaan yang melakukan sebagian ooerasionalnya

melalui entitas selain anak perusahaan. seperti yang akan dibahas pada bab tiga. EBK

merupakan entitas yang banyak digunakan sebagai sarana pendanaan. dengan struktur yang

semakin tidak tradisional,struktur organisasi yang inivatif memberi banyak tantangan terkait

dengan pelaporan keuangan.

Struktur Organisasi dan Pelaporan Keuangan

Ketika sebuah perusahaan mengembangakan atau mengubah struktur organisasinya

baik melalui pengambilalihan perusahaan lain atau melalui divisi internal, struktur baru

tersebut harus dievaluasi untuk menentukan prosedur pelaporan keuangan yang tepat .

Berikut adalah beberapa pendekatan yang bisa diterapkan tergantung keadaan, yaitu :

Merger, Kepemilikan kendali ( controlling ownership ), Kepemilikan minotitas (minority

interest) atau kepemilikan nonpengendali (noncontrolling ownership), Kepemilikan

menguntungkan lainnya (other beneficial interest ).

PENCIPTAAN ENTITAS USAHA

Perusahaan yanghendak melakukan kegiatan operasi melalui entitas usaha yang

terpisah biasanya memilih bentuk anak perusahaan, perusahaan join venture atau persekutuan

. perlakuan akuntansi dan pelaporan investasi di perusahaan joint venture dan anak

perusahaan dibahas pada bab dua , sementara perlakuan akuntansi atas kegiatan operasional

di persekutuan akan dibahas pada bab 15 dan 16. Pembahasan pada bagiaan ini lebih

ditekankan mengenai saat-saat awal pembentukan entitas baru oleh induk perusahaan atau
investor dibandingkan pembeliaan hak kepemilikan atas perseroan atau persekutuaan yang

telah tiada.

            Ketika suatu perusahaan memindahkan asset atau operasinya ke entitas lain

yang telah diciptakannya, sejumlah kemungkinan bentuk entitas dan jenis perjanjiaan antara

perusahaan yang menciptakan dan diciptakan dapat muncul. Akibatnya, tidak mungkin untuk

membuat seperangkat peraturan dan prosedur yang sesuai untuk semua situasi. Pembahasan

kali ini akan berfokus pada kasus umum dan sederhana dimana perusahaan yang

memindahkan assetnya menciptakan anak perusahaan atau persekutuaan dan

mengendalikanya, termasuk untuk kasus dimana perusahaan bermaksud memindahkan

kepemilikanya kepara pemegang sahamnya. Situasi yang lebih kompleks akan dibahas pada

pembahasan berikutnya.

PENGGABUNGAN USAHA

Suatu penggabungan usaha terkait dengan penggabungan atas pengendaliaan

kepemilikan dua atau lebih perusahaan yang sebelumnya merupakan entitas terpisah.

Penggabungan usaha dapat mengambil satu dari beberapa bentuk penggabungan usaha dan

dapat dilakukan dengan cara yang berbeda. 

Metode Untuk Melakukan Penggabungan Usaha :

            Akuisisi saham terjadi ketika sebuah perusahaan mengakuisisi saham berhak

suara perusahaan lain dan perusahaan-perusahaan yang terlibat tersebut melanjutkan operasi

perusahaanya sebagai entitas legal terpisah , namun salin terkait . karena tidak ada

perusahaan yang dilikuidasi , maka perusahaan yang mengakuisisi memperlakukan hakm

kepemilikan yang diperolehnya sebagai investasi. Dalam saham, perusahaan yang

menggambil alih tidak perlu mendapatkan seluruh saham perusahaan lain untuk memperoleh

pengendalian.
            Hubungan yang terjadi dalam akuisisi saham disebut hubungan induk-anak

perusahaan. Induk perusahaan adalah perusahaan yang memiliki kendali atas perusahaan

lain yaitu anak perusahaan, biasanya melalui kepemilikan mayoritas saham biasa. Untuk

kepentingan pelaporan keuangan ke publik, induk dan anak perusahaan menyajikan laporan

keuangan konsolidasi seolah-seolah merupakan satu perusahaan tunggal.

Akuisisi Aset Kadang-kadang satu perusahaan mengakuisisi asset perusahaan lain

mealalui negoisasi langsung denagan manajemen. Perjanjiaan ini juga dapat menyebabkan

perusahaan pengakuisisi menangung kewajiban dari perusahaan lain. Perusahaan penjual

umumnya mendistribusikan asset atau efek yang diterimanya kepemegang sahamnya dalam

penggabungan usaha dari perusahaan pengakusisi dan dilikuidasi , sehingga hanya

perusahaan pengakusisi sebagai entitas legal yang bertahan.

Penilaian Entitas Usaha

Semua pihak yang terlibat dalam penggabungan usaha harus meyakini adanya

kesempatan untuk memperoleh keuntungan jika mereka setuju untuk berpartisipasi .sulit

untuk menentukan apakah suatu proposal penggabungan usaha menguntungkan. Nilai asset

perusahaan dan potensi laba masa depanya sangat penting untuk menentukan nilai dari

perusahaan tersebut. Aspek pajak juga perlu di perhatikan.

1.8 Pelaporan Kepemilikan Antar Perusahaan

AKUNTANSI UNTUK INVESTASI PADA SAHAM BIASA

Dalam akuntansi untuk investasi saham biasa ini tentunya adalah untuk mempengaruhi

investor, apakah investor akan menyajikan laporan keuangan konsolidasi atau investor akan

melaporkan investasi pada saham biasa dalam neracanya menggunakan metode

biaya.Konsolidasi melibatkan penggabungan untuk pelaporan keuangan

aset,kewajiban,pendapatan dan beban individual untuk dua atau lebih perusahaan yang
berhubungan istimewa seakan – akan mereka adalah satu perusahaan.Konsolidasi

umumnyasesuai jika satu perusahaan,disebut juga induk perusahaan,dan mengendalikan

perusahaan lain disebut anak perusahaan.Metode ekuitas digunakan untuk pelaporan

eksternal jika investor mempunyai pengaruh signifikan dalam kebijakan operasi keuangan

investee dan konsolidasi tidak sesuai. Metode ini paling sering digunakan ketika satu

perusahaan mempunyai kepemilikan antara 20 % dan 50 % di saham biasa perusahaan lain.

Dalam metode ekuitas investor mengakui pendapatan dari investasi ketika investee

memperoleh laba. Metode biaya digunakan untuk pelaporan investasi dalam efek ekuitas

yang tidak diperdagangkan ketika konsolidasi dan metode ekuitas tidak sesuai untuk

digunakan.Jika efek ekuitas dalam metode biaya memiliki nilai wajar yang dapat

ditentukan,efek tersebut harus disajikan pada nilai pasar di akhir tahun sesuai PSAK No. 15.

Dalam metode biaya investor mengakui pendapatan investasi jika laba sudah didistribusikan

oleh investee sebagai deviden.

METODE NILAI WAJAR

Ketika sebuah perusahaan memiliki investasi pada modal saham biasa perusahaan

lainnya yang tidak memiliki pengaruh atas perusahaan tempat investasinya (investee), maka

investasi tersebut tidak perlu di konsolidasikan. Klarifikasi investasu ekuitas ini adalah

sekuritas trading atau tersedia untuk dijual, dan berdasarkan PSAK 58, investasi ekuitas ini

diukur kembali ke nilai wajarnya pada akhir setiap perioded an perubahan lainnya dicatat

sebagai keuntunga/kerugian tidak terealisasi pada laba bersih. Laba di catat oleh investor

sebagai dividen yang diumumkan oleh investee.

Pengumuman Dividen Lebih Besar dari Laba Sejak Akuisisi

Deviden yang diterima pada awalnya dipandang mencerminkan laba investee dari

tanggal pembelian investasi sampai tanggal pengumuman deviden.Semua deviden yang

diumumkan oleh investe dari tanggal pembelian investasi sampai tanggal


pengumuman deviden.Semua dividen yang diumumkanoleh investee yang lebih besar dari

laba seja akuisisi oleh investor dianggap oleh incestor sebagai deviden likuidasi,yang

diberlakukan sebagau pengembaluan modal bagi investor dan saldo investasi dikurangi oleh

jumlah tersebut.

Dividen Likuidasi Setelah Perubahan dari Modal Ekuitas

Jika sebelumnya investor mencatat investasimenggunakanmetode ekuitas dan karena

adanya penjualan sebagian investasi berubah menjdai metode biaya maka tanggal perubahaan

metode tersebut menggantikan tanggal akuisisi sebgai tanggal referensi untuk menentukan

deviden likuidasi.

Sudut Pandang Investee atas Deviden Likuidasi

Deviden yang diterima investor melebihi laba sejak tanggal akuisisi dianggap sebagai

deviden likuidasi oleh investor,tetapi biasanya bukan merupakan deviden likuidasi dari sudut

pandang investee.Jenis deviden ini dapat timbul sebagai contoh ketika saham investee dibeli

oleh investor sesaat sebelum pengumuman deviden.Investee tidak mengaggap deviden

tersebut deviden lukuidasi kecual saldo investe tidak mencukupi atau mengumumkan deviden

likuidasi untuk seluruh pemegang saham biasa.

Akuisisi Pada Tanggal Interim

Penentuan deviden yang diterima oleh investor merupakan deviden likuidasi ketika

investee mengumumkan deviden sesaat setelah investor membeli saham investee.Pada situasi

seperti ini investor harus mengistemasi jumlah laba investee untuk bagian periode dimana

investor mempunya saham investee dan dapat mencatat pendapatan deviden hanya sebesar

jumlah tersebut.

Perubahan Jumlah Saham Yang Dimiliki

Nilai pencatatan investasi sebelum deviden saham atau pemecahan saham menjadi nilai

tercatat baru dari jumlah saham yang lebih besar atau lebih kecil.Namun untuk pembelian dan
penjualan seham tentu saja memerlukan ayat jurnal tetapi tidak menimbulkan pencatatan

yang berarti dalam pencatatan metode biaya.

Pembelian Saham Tambahan

Pembelian saham tambahan dicatat sebesar biaya perolehan sebagaimana investasi

awal.Presentase kepemilikan baru dari investor terhadap investee dihitung dan jika tersedia

bukti lain,dievaluasi untuk menentukan apakah investasi tetap dicatat sebesar nilai tercatatnya

atau apakah perlu berganti dengan metode ekuitas,metode ekuitas harus mempunyai pengaru

yang signifikan atasinveste dan secara retroaktif dari tanggal investasi awal.

Penjualan Saham

Jika saham dibeli pada harga yang berbeda harus ditentukan pada saat penjualan lembar

saham mana yang dijual.Saham mana yang dijual dapat ditentukan melalui

pemisahan,penomoran sertifikat saham atau cara-cara lain.Ketika identifikasi spesifik tidak

praktis dilakukan,maka dapat digunakan asuksi arus biaya masuk pertama keluar pertama

(FIFO) atau rata-rata tertimbang,tetapi metode rata – rata tertimbang jarang digunakan dalam

praktik karena metode tersebut tidak dapat digunakan untuk pelaporan pajak.

METODE EKUITAS

Metode ini sedikit membingunkan karena dalam neraca akun investasi umumnya tidak

mencerminkan biaya perolehan atau nilai pasar,dan saldo investasi juga tidak mencerminkan

bagian nilai buku investee.Akan tetap investasi dicatat sebesa biaya atau harga perolehan

awal dan sesuai tiap periode untuk bagian investor atas laba atau rugi investee dan deviden

yang diumumkan oleh investee.

Penggunaan Metode Ekuitas

PSAK No.15 Akuntansi untuk investasi dalam perusahaan aosiasimengharuskan

ekuitas digunakan untuk pelaporan investasi dimana kepemilikan investor atas saham berhak

suara memberikan investor kemampuan untuk mempunyai pengaruh signifikan atas


kebijakan operasi dan keuangan perusahaan,PSAK ini menetapkan aturan 20 % pengauh

signifikan atas kebijakan operasi dan keuangan perusahaan.Dalam sebagian besar kasus

investasi sebesar 20 % sampai 50 % disaham berhak ataas suara perusahaan lain dilaporkan

menggunakan metode ekuitas.Berapa pun besar tingkat kepemilikam metode ekuitas tidak

sesuai jika pengaruh investor oleh situasi selain kepemilikan saham,sepertikepailitan investee

atau pembatasan yang ketat atas ketersediaan laba atau aset investee asing oleh pemerintah

negara lain.

Ekuitas Investor atas Investee

Dalam metode ekuitas investor mencatat investasi sebesar biaya perolehan

awal.Kemudian disesuaikan secara berkala untuk perubahan dalam ekuitas pemegang saham

investee yang disebabkan karena laba,rugi dan pengumumandeviden dari investee terhadap

investasi investor.

1.9 Entitas Konsolidasi dan Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi menyajikan posisi keuangan dan hasil operasi untuk

induk perusahaan dari satu atau lebih anak perusahaan seakan-akan entitas-entitas individual

tersebut adalah satu entitas atau perusahaan. Konsolidasi diharuskan jika suatu perusahaan

memiliki mayoritas saham beredar di perusahaan lain. Berdasarkan PSAK 65 (revisi 2013),

induk perusahaan harus mempersiapkan laporan keuangan konsolidasian. Laporan keuangan

tersendiri hanya dapat ditampilkan sebagai informasi tambahan terhadap laporan keuangan

konsolidasian.

A Kegunaan Laporan Keuangan Konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian terutama ditujukan untuk kepentingan pihak-pihak

yang memiliki kepentingan jangka panjang dengan induk perusahaan seperti pemegang

saham, kreditur dan penyedia dana lain ke induk perusahaan. Laporan keuangan
konsolidasian sering kali menjadi satu-satunya cara untuk mendapatkan gambaran yang jelas

dari total sumber daya perusahaan hasil kombinasi bisnis yang berada di bawah kendali

induk perusahaan dan hasil pengelolaan sumber dana tersebut, terutama jika jumlah

perusahaan yang berelasi sangat banyak, kemungkinan tidak ada cara lain yang mudah untuk

mengikhtisarkan jumlah informasi yang banyak sehubungan dengan masing-masing

perusahaan tersebut dan bagaimana posisi keuangan serta operasional masing-masing

perusahaan memengaruhi entitas konsolidasi secara keseluruhan.

B Keterbatasan Laporan Keuangan Konsolidasian

Beberapa keterbatasan terpenting dari laporan keuangan konsolidasian adalah sebagai

berikut:

1. Karena hasil operasi dan posisi keuangan dari masing-masing perusahaan

yang dimasukkan dalam laporan konsolidasi tidak diungkapkan, kinerja atau posisi buruk dari

satu atau lebih perusahaan dapat disembunyikan oleh kinerja yang baik dari perusahaan

lainnya.

2. Tidak semua saldo laba konsolidasi tersedia untuk dividen induk perusahaan

karena sebagaian dapat mencerminkan bagian induk perusahaan atas laba anak perusahaan

yang belum dibagikan. Begitu pula karena laporan keuangan konsolidasian termasuk aset

anak perusahaan, tidak semua aset yang ditampilkan tersedia untuk pembagian dividen induk

perusahaan.

3. Karena rasio-rasio keuangan berdasarkan laporan keuangan konsolidasi

dihitung berdasarkan infomasi gabungan, rasio-rasio terrsebut tidak mewakili perusahaan

manapun yang dikonsolidasi, termasuk induk perusahaan.

4. Akun-akun yang sama dari perusahaan-perusahaan berbeda yang digabungkan

dalam konsolidsi, bisa jadi tidak seluruhnya dapat diperbandingkan.


5. Informasi tambahan tentang masing-masing perusahaan atau kelompok

perusahaan yang termasuk dalam konsolidasi sering diperlukan untuk penyajian wajar, tetapi

tambahan pengungkapan tersebut dapat menyebabkan catatan atas laporan keuangan menjadi

sangat banyak.

C Gambaran Umum Proses Konsolidasi

Untuk menyajikan laporan keuangan konsolidasian yang tepat, PSAK 65 memberikan

pedoman berikut ini:

1. Investasi induk perusahaan anak dihilangkan menurut kepemilikan

proporsional perusahaan induk di perusahaan.

2. Kepentingan non-pengendali atas keuntungan dan kerugian selama periode

konsolidasi di anak perusahaan diidentifikasi.

3. Setiap kepentingan non-pengendali di aset bersih anak perusahaan konsolidasi

diidentifikasikan secara terpisah. Kepentingan non-pengendali aset bersih terdiri atas:

a. Total kepentingan non-pengendali dihitung pada awal konsolidasi berdasarkan

PSAK 22 Kombinasi Bisnis

b. Porsi kepentingan non-pengendali atas perubahan aset setelah tanggal

kombinasi.

4. Saldo transaksi, pendapatan, dan beban antarperusahaan dihilangkan

seluruhnya.

1.10 Konsolidasi Pada Anak Perusahaan yang Dimiliki Penuh

A Prosedur Konsolidasi

Prosedur konsolidasi, termasuk penggunaan kertas kerja, dibuat untuk menggabungkan

akun-akun dari induk dan anak perusahaan, sehingga tampak sebagai entitas tunggal. Titik

awal persiapan pembuatan laporan keuangan konsolidasian adalah pembukuan dari masing-
masing entitas tersendiri. Karena entitas konsolidasi tidak memiliki pembukuan, seluruh nilai

yang tertera dalam laporan konsolidasi aslinya terdapat di pembukuan induk perusahaan atau

anak perusahaan atau kertas kerja konsolidasi.

B Kertas Kerja Konsolidasi

Kertas kerja konsolidasi merupakan mekanisme yang efisien untuk menggabungkan

akun-akun dari perusahaan yang terpisah yang akan dikkonsolidasi dan untuk menyesuaikan

saldo gabungan menjadi angka yang akan dilaporkan seakan-akan semua perusahaan yang

dikonsolidasikan tersebut adalah perusahaan tunggal. Perlu diingat bahwa tidak terdapat

pembukuan untuk entitas konsolidasi. Induk perusahaan dan anak perusahaannya, sebagai

entitas legal dan akuntansi terpisah, masing-masing mempunyai pembukuan terpisah. Pada

saat [enyusunan laporan keuangan konsolidasian, saldo akun diambil dari pembukuan

terpisah induk perusahaan dan tiap anak perusahaan kemudian dimasukkan dalam kertas

kerja konsolidasi. Laporan keuangan konsolidasian disusun, setelah semua penyesuaian dan

eliminasi, dari saldo yang terdapat dalam kertas kerja konsolidasi.

1.11 Konsolidasi Pada Anak Perusahaan yang Dimiliki Kurang dari Kepemilikan

Penuh

Persentase kepemilikan induk atas anak perusahaan tidak memengaruhi besarnya

jumlah laporan keuangan anak perusahaan yang termasuk dalam laporan keuangan

konsolidasian-100% harus dimasukkan. Sehingga, jika induk tidak memiliki kepemilikan

penuh di anak perusahaan, maka klaim pemegang saham nonpengendali harus tercermin di

laporan keuangan konsolidasian. Bagian kepentingan nonpengendalian harus tercermin di

laporan keuangan konsolidasian. Bagian kepentingan nonpengendali atas laba anak

perusahaan umumnya dikurangkan di bagian bawah laporan laba rugi untuk memperoleh laba

rugi konsolidasi. Klaim kepentingan nonpengendali atas aset bersih anak perusahaan

biasanya disajikan di laporan posisi keuangan pada bagian antara liabilitas dan ekuitas
pemegang saham, walau dapat juga disajikan di bagian paling bawah bagian ekuitas

pemegang saham.

A Pengaruh Kepentingan Nonpengendali

Ketika anak perusahaan dimiliki kurang dari kepemilikan penuh, pendekatan umum

yang digunakan untuk perhitungan laba bersih dan saldo laba konsolidasi pun harus

memasukkan kepentingan nonpengendali.

 Laba Bersih Konsolidasi

Ketika seluruh anak perusahaan dimiliki penuh, seluruh laba bersih konsolidasi

ditambahkan ke perusahaan induk atau kepentingan pengendali. Apabila satu atau lebih anak

perusahaan konsolidasi tidak sepenuhnya dimiliki, hanya sebagian dari laba bersih

konsolidasi yang ditambahkan ke pemegang saham non-pengendali. Dalam hal ini, laba yang

diatribusikan ke kepentingan nonpengendali anak perusahaan dikurangi dari laba bersih

konsolidasi untuk memperoleh laba bersih konsolidasi diatribusikan ke pengendali.

Laba yang diatribusikan ke kepentingan nonpengendali pada anak perusahaan

didasarkan pada bagian proporsional dari laba bersih anak perusahaan. Laba bersih anak

perusahaan yang tersedia untuk pemegang saham umum dibagi menjadi perusahaan induk

dan pemegang saham non-pengendali pada anak perusahaan tertentu yang memiliki klaim

proporsional hanya pada laba anak perusahaan tersebut dan bukan pada laba induk

perusahaan atau anak perusahaan lainnya. Jika ada selisih dan sebagian selisih tersebut

dihapuskan selama periode tersebut, bagian kepentingan nonpengendali dari yang

dihapuskan tersebut harus dikurangkan dari bagian labanya.


Daftar Pustaka

Baker, Richard E., Lembke, Valdean C., King, Thomas E., Jeffery, Cynthia G., Jusuf,

Amir Abadi., NPS, Sylvia Veronica., Wulandari, Etty Retno., Martani, Dwi., 2012.

Akuntansi Keuangan Lanjutan Perspektif Indonesia Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.

Baker, Richard E., Lembke, Valdean C., King, Thomas E., Jeffery, Cynthia G., Jusuf,

Amir Abadi., NPS, Sylvia Veronica., Wulandari, Etty Retno., Martani, Dwi., 2012.

Akuntansi Keuangan Lanjutan Perspektif Indonesia Buku 2. Jakarta: Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai