Anda di halaman 1dari 13

PERTEMUAN KEDUA

RMK MATERI I

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I ( EKA437 C7 )

Dosen Pengampu : Ketut Alit Suardana, S.E., Ak., M.Si., CA

Disusun Oleh :

KELOMPOK 1

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

TAHUN 2021
PENDAHULUAN

Adapun rangkuman materi rmk kami ini meliputi beberapa hal yaitu. Persekutuan
adalah sebuah asosiasi yang terdiri atas dua atau lebih individu untuk bekerja sama dengan
kepemilikan bersama terhadap bisnis tersebut, dengan tujuan untuk mencari laba. Akuntansi
untuk cabang bersifat terpisah dari kantor pusat. Akan tetapi secara hukum, kantor pusat dan
cabang bukanlah kesatuan hukum yang terpisah. Konsinyasi (consignment) adalah suatu
perjanjian dimana salah satu pihak yang memiliki barang menyerahkan sejumlah barangnya
kepada pihak tertentu untuk dijualkan dengan memberikan komisi tertentu. Akuntansi
Multinasional, khususnya transaksi mata uang asing (foreign currency transactions)
merupakan aktivitas ekonomi yang dinyatakan dalam mata uang selain dari mata uang
pencatatan suatu entitas.Pelaporan keuangan segmen adalah laporan yang menyediakan
informasi mengenai peluang investasi, risiko, potensi pertumbuhan dari perusahaan yang
terdiversifikasi. Sedangkan laporan interim menyediakan informasi tentang kondisi terkini
perusahaan. pengungkapan laporan keuangan segmen dan interim ini haruslah sesuai dengan
PSAK dan prinsip – prinsip akuntansi yang diterima umum.
Financial distress perusahaan ialah suatu kondisi dimana perusahaan mengalami
penurunan kondisi keuangan sebelum perusahan mengalami kebangkrutan. Pada saat ini,
banyak perusahaan lebih memilih melakukan perluasan dengan bergabung atau mengakuisisi
perusahaan lain. Oleh karena perusahaan sering mengakuisisi kepemilikan dalam investasi
saham biasa pada perusahaan lain dapat menyebabkan diperlakukannya pembuatan laporan
keuangan konsolidasian atau penggunaan metode ekuitas atau metode nilai wajar untuk
tujuan pelaporan keuangan.Laporan keuangan konsolidasi (consolidated financial statements)
adalah laporan yang menyajikan posisi keuangan dan hasil operasi induk perusahaan (entitas
pengendali) dari satu atau lebih anak peusahaan (entitas yang dikendalikan) dan seakan
entitas-enitas individual tersebut adalah satu eatitas atau perusahaan. Laporan keuangan
konsolidasi ditujukan terutama untuk kepentingan pihak-pihak yang memiliki kepentingan
jangka panjang dengan induk perusahaan seperti pemegang saham, kreditor dan penyedia
dana lain ke induk perusahaan. Kepemilikan konsolidasi dibedakan menjadi dua yaitu
perusahaan induk dan anak. Untuk kepemilikan perusahaan anak konsolidasi dibagi menjadi
dua yaitu konsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki penuh dan konsolidasi pada anak
perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuh.
PEMBAHASAN

1.1 Persekutuan : Pendirian, Pengoperasian, dan Perubahan Keanggotaan serta


Likuidasi

Persekutuan adalah sebuah asosiasi yang terdiri atas dua atau lebih individu untuk
bekerja sama dengan kepemilikan bersama terhadap bisnis tersebut, dengan tujuan untuk
mencari laba. Masing-masing orang tadi disebut sekutu. Di Indonesia persekutuan dapat
berupa firma ataupun persekutuan komanditer. Dalam mendirikan persekutuan, haru
memiliki akta pendirian persekutuan yang mencakup hal-hal sebagai berikut : Nama dari
persekutuan dan nama dari para sekutu; Jenis usaha yang akan dijalani dan jangka waktu
perjanjian persekutuan; Kontribusi modal awal dari masing-masing sekutu dan metode
dimana kontribusi modal dimasa depan diterapkan; serta beberapa aspek lainnya.

Operasi persekutuan pada umumnya sama dengan operasi dari organisasi bisnis
lainnya yaitu menyediakan jasa atau menjual produk untuk mencari keuntungan. Perubahan
dalam keanggotaan persekutuan terjadi dengan adanya penambahan sekutu baru atau
berhentinya sekutu saat ini. Sekutu Baru biasanya merupakan sumber tambahan modal utama
perusahaan atau sebagai tenaga ahli. Berhentinya atau pengunduran diri seorang sekutu dari
persekutuan menyebabkan pembubaran secara hukum atas persekutuan. Banyak persekutuan
yang tetap melanjutkan operasi bisnisnya dan persekutuan mungkin saja membeli
kepemilikan sekutu yang berjenti pada harga pembelian. Likuidasi persekutuan dimulai
setelah pembubaran persekutuan. Persekutuan tetap beroperasi untuk tujuan khusus, yaitu
penyelesaian proses penghentian bisnis. Jika perjanjian persekutuan tidak memberikan rasio
khusus untuk likuidasi, maka laba atau rugi yang terjadi selama proses likuidasi
didistribusikan berdasarkan rasio normal laba rugi yang biasa digunakan selama operasi
persekutuan.

1.2 Akuntansi untuk Operasi Cabang

Akuntansi untuk cabang bersifat terpisah dari kantor pusat. Akan tetapi secara hukum,
kantor pusat dan cabang bukanlah kesatuan hukum yang terpisah. Transaksi yang dicatat
seperti biasa dan tidak ada perlakuan khusus. Baik kantor pusat maupun cabang harus
mencatat transaksi yang terjadi pada sistem akuntansi masing-masing. Walaupun pembukuan
dikelola secara terpisah, seluruh pencatatan akan digabungkan untuk pelaporan eksternal
sehingga laporan keuangan menyajikan perusahaan sebagai entitas ekonomi tunggal.
1.3 Penjualan Konsinyasi
Konsinyasi (consignment) adalah suatu perjanjian dimana salah satu pihak yang
memiliki barang menyerahkan sejumlah barangnya kepada pihak tertentu untuk dijualkan
dengan memberikan komisi tertentu. Transaksi konsinyasi diakui jika telah terjadi
perpindahan pengelolaan dan penyimpanan barang kepada komisioner, namun hak milik atas
barang yang bersangkutan tetap berada pada pengamanat (consignor). Laba-rugi penjualan
konsinyasi  bagi pengemanat dapat diperhitungkan dengan menggabungkan data hasil
penjualan ,HPP dan biaya penjualan yang bersangkutan dengan data yang sama untuk
transaksi penjualan  reguler jika data ini penting dilaporkan secara terpisah dan sejajar
dengan data penjualan regular

1.4 Akuntansi Multinasional untuk Transaksi Mata Uang Asing dan Instrumen
Keuangan.

Akuntansi Multinasional, khususnya transaksi mata uang asing (foreign currency


transactions) merupakan aktivitas ekonomi yang dinyatakan dalam mata uang selain dari
mata uang pencatatan suatu entitas. Transaksi mata uang asing perusahaan Indonesia meliputi
penjualan, pembelian, dan transaksi lain yang menimbulkan perpindahan mata uang asing
atau pencatatan mata uang asing yang didenominasikan—yaitu nilainya akan dilunasi dalam
mata uang asing.

Dikarenakan sebagian besar perusahaan di Indonesia menggunakan mata uang rupiah


sebagai mata uang pelaporan keuangan, maka transaksi dalam mata uang lain harus disajikan
kembali dalam (setara) rupiah sebelum dicatat di pembukuan dan dimasukkan dalam laporan
keuangan perusahaan. Proses penyajian ini disebut sebagai translasi. Instrumen keuangan
(financial instrument) adalah kontrak yang akan meningkatkan nilai aset dari suatu entitas
dan instrumen utang atau ekuitas pada entitas lain. Contohnya, bukti kepemilikan, wesel
bayar dan wesel tagih serta berbagai jenis kontrak keuangan lainnya.

1.5 Pelaporan Segmen dan Interim


Pelaporan keuangan segmen adalah laporan yang menyediakan informasi mengenai
peluang investasi, risiko, potensi pertumbuhan dari perusahaan yang terdiversifikasi.
Pengungkapan mengenai suatu operasi komponen entitas dan wilayah luar negeri tempat
entitas beroperasi memberikan informasi mengenai risiko berbeda dan profitabilitas dari
setiap komponen individual yang membentuk entitas. Pengungkapan tambahan ini berguna
dalam menilai kinerja masa lalu dan prospek kinerja masa depan. Permasalahan penting
adalah definisi dari segmen operasi. DSAK-IAI memungkinkan fleksibilitas yang diperlukan
manajemen untuk mendisagregasi operasinya, tetapi mengharuskan beberapa uji signifikansi
untuk menentukan segmen mana yang harus dilaporkan secara terpisah.
Laporan interim adalah menyediakan informasi tentang kondisi terkini perusahaan.
Laporan interim harus dikeluarkan oleh perusahaan milik publik sehingga pengguna
informasi dapat menilai kinerja perusahaan dan membuat prediksi mengenai hasil untuk
periode fiskal tahunan. Permasalahan utama adalah pengukuran dan pengungkapan dari
pemecahan periode pelaporan tahunan ke dalam bagian yang lebih kecil. DSAK-IAI telah
memilih teori integral dari pelaporan interim, yang melihat periode interim sebagai bagian
integral dari periode tahunan. Banyak masalah teknis yang timbul terkait dengan beban
pokok penjualan dan pajak penghasilan. Estimasi berdasarkan hasil tahunan diperkirakan
yang diperbolehkan saat menentukan kedua biaya tersebut. Bahkan dengan masalah estimasi
dan pengukuran, laporan interim merupakan sarana pengungkapan utama yang dengan cepat
dan teliti dievaluasi oleh investor dan pengguna lain dari laporan keuangan.

1.6. Perusahaan Dalam Kesulitan Keuangan


Financial distress perusahaan ditunjukkan sebagai suatu proses tiga dimensi yang
didalamnya terdiri dari time frame, financial distress, dan process stages. Financial distress
cycle pada perusahaan mencakup seluruh periode awal terjadinya penurunan kinerja sampai
pada titik terendah, hingga selanjutnya perusahaan tersebut mampu memperbaiki
performanya kembali. Saat perusahaan mengalami kondisi financial distress, maka
perusahaan itu tidak sedang ada dalam posisi keuangan yang baik, dan harus melakukan
transisi pada tahap yang baru. Jika performanya dinilai makin buruk, maka perusahaan
tersebut kemungkinan besar akan mengalami kebangkrutan. Tapi jika performanya membaik,
maka perusahaan bisa mendapatkan kesempatan untuk mengatasi financial distress.
Menurut Damodaran (1997), terdapat beberapa faktor yang bisa menyebabkan
financial distress, faktor tersebut adalah : kesulitan arus kas, besarnya jumlah utang, dan
kerugian kegiatan operasional perusahaan dalam beberapa tahun.

1.7. Akuisisi antar Perusahaan dan Investasi pada Entitas Lain


Akuisisi saham (stock acquisition) terjadi ketika sebuah perusahaan mengakuisisi
saham berhak suara perusahaan lain dan perusahaan – perusahaan yang terlibat tersebut
melanjutkan operasi perusahaannya sebagai entitas legal terpisah, namun saling terkait.
Karena tidak ada perusahaan yang dilikuidasi, maka perusahaan yang mengakuisisi
memperlakukan hak kepemilikan yang diperolehnya sebagai investasi. Dalam saham,
perusahaan yang mengambil alih tidak perlu mendapatkan seluruh saham perusahaan lain
untuk memperoleh pengendalian.
Hubungan yang terjadi dalam akuisisi saham disebut hubungan induk-anak
perusahaan (parent-subsidiary relationship). Induk perusahaan adalah perusahaan yang
memiliki kendali atas perusahaan lain, yaitu anak perusahaan, biasanya melalui kepemilikan
mayoritas (kepentingan pengendali) saham biasa. Untuk kepentingan pelaporan keuangan ke
publik, induk dan anak perusahaan menyajikan laporan keuangan konsolidasian seolah – olah
merupakan satu perusahaan tunggal.

1.8. Pelaporan Kepemilikan antar Perusahaan


Kepemilikan dalam investasi saham biasa pada perusahaan lain dapat menyebabkan
diperlakukannya pembuatan laporan keuangan konsolidasian atau penggunaan metode
ekuitas atau metode nilai wajar untuk tujuan pelaporan keuangan. Konsolidasi umumnya
tepat digunakan jika satu entitas mengendalikan entitas lain melalui kepemilikan mayoritas
dari saham berhak suara investee. Metode biaya digunakan jika investor membuat laporan
keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan untuk mendukung konsolidasi. Metode
ekuitas diharuskan jika investor memiliki cukup kepemilikan saham di investee untuk
memengaruhi secara signifikan kebijakan operasi dan keuangan investee tetapi tidak
mempunyai mayoritas kepemilikan saham berhak suara. Jika tidak terdapat bukti lain, maka
kepemilikan saham berhak suara investee 20% atau lebih dianggap memberikan investor
kemampuan untuk mempengaruhi investor secara signifikan. Metode nilai wajar digunakan
jika konsolidasi dan metode ekuitas tidak tepat untuk digunakan, biasanya jika investor tidak
dapat mempengaruhi investee secara signifikan.

1.9 Entitas Konsolidasi dan Laporan Keuangan Konsolidasi


Laporan keuangan konsolidasi (consolidated financial statements) adalah laporan
yang menyajikan posisi keuangan dan hasil operasi induk perusahaan (entitas pengendali)
dari satu atau lebih anak peusahaan (entitas yang dikendalikan) dan seakan entitas-enitas
individual tersebut adalah satu eatitas atau perusahaan.

Kegunaan laporan konsolidasi


Laporan keuangan konsolidasi ditujukan terutama untuk kepentingan pihak-pihak
yang memiliki kepentingan jangka panjang dengan induk perusahaan seperti pemegang
saham, kreditor dan penyedia dana lain ke induk perusahaan.

Keterbatasan Laporan Keuangan Konsolidasi


Beberapa keterbatasan terpenting dari laporan keuangan konsolidasi adalah sebagai
berikut: a). Kinerja atau posisi buruk dari satu atau lebih perusahaan dapat disembunyikan
oleh kinerja yang baik dari perusahaan lainnya, b). Tidak semua saldo laba konsolidasi
tersedia untuk deviden induk perusahaan, c). Rasio keuangan yang ada tidak mewakili
perusahaan mana pun yang dikonsolidasi, termasuk induk perusahaan, d). Akun-akun yang
sama dari perusahaan berbeda yang digabungkan bisa jadi tidak seluruhnya dapat
diperbandingkan, dan e). Informasi tambahan pengungkapan setiap perusahaan dapat
menyebabkan catatan atas laporan keuangan menjadi sangat banyak.

Konsep dan Standar Laporan Keuangan Konsolidasi


Laporan keuangan konsolidasi ditunjukan untuk memberikan gambaran yang jelas
dari keseluruhan posisi dan aktivitas dari satu entitas ekonomi yang terdiri dari sejumlah
perusahaan yang memiliki hubungan istimewa. Standar konsolidasi saat ini telah ditetapkan
dalam PSAK No.4 "laporan keuangan konsolidasi".

Adapun konsep dan standar laporan keuangan konsolidasi terdiri dari sebagai berikut:
a). Pandangan tradisional mengenai pengendalian, b). Pengendalian tidak langsung, c).
Kemampuan untuk memiliki pengendalian, dan d). Peredaran periode fiskal.

Posedur Laporan Kauangan Konsolidasi

Prosedur Laporan Keuangan Konsolidasi terdiri dari: a). Transaksi Antar Perusahaan,
b) Kepentingan Nonpengendali, dan c) Prosedur Penyusunan Laporan Konsolidasi.

1.10 Konsilidasi Pada Anak Perusahaan Yang Dimiliki Penuh


Prosedur konsolidasi, termasuk penggunaan kertas kerja, dibuat untuk
menggabungkan akun-akun dari induk dan anak-anak perusahaan sehingga tampak sebagai
entitas tunggal. Laporan keuangan konsolidasi disusun, setelah semua penyesuaian dan
eliminasi, dari saldo yang terdapat dalam kertas kerja konsolidasi. Berikut adalah format
kertas kerja yaitu: a). Kertas kerja konsolidasi mempuyai 4 kolom: Nama akun, Data Neraca
percobaan, Ayat jumal Eliminasi, dan konsolidasi, b). Data Neraca percobaan memiliki
memiliki dua kolom: Induk dan Anak, dan c). Ayat jurmal Eliminasi memilili dua kolom:
Debit dan Kredit.
Laporan Keuangan Konsilidasi Pada Anak Perusahaan Yang Dimliki Penuh
Prosedur laporan keuangan konsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki penuh
terdiri dari : a). Penyusunan Neraca Konsolidasi sesaat Setelah Akuisisi Kepemilikan Penuh,
b). Laba Bersih Konsolidasi, c). Saldo Laba Konsolidasi, dan d). Menghitung Saldo Laba
Konsolidasi

1.11 Konsolidasi Pada Anak Perusahaan Yang Dimiliki Kurang Dari


Kepemilikan Penuh
Menurut Baker (2010: 187-217) menyebutkan bahwa seluruh aset kewajiban,
pendapatan dan beban anak perusahaan termasuk dalam laporan keuangan konsolidasi apakah
anak perusahaan dimiliki penuh atau tidak. Persentase kepemilikan induk atas anak
perusahaan tidak memengaruhi besarnya jumlah laporan keuangan anak perusahaan yang
termasuk dalam laporan keuangan konsolidasi 100% harus dimasukkan. Sehingga, jika induk
tidak memiliki kepemilikan penuh di anak perusahaan, maka klaim pemegang saham non
pengendali harus tercermin di laporan keuangan konsolidasi.

Konsilidasi Pada Anak Perusahaan Yang Dimliki Kurang Dari Kepemilikan


Penuh
Konsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuh
terdiri dari : a). Pengaruh Kepemilikan Nonpengendali, b). Penyusunan Neraca Konsolidasi
Sesaat Setelah Akuisisi Kepemilikan Pengendali, c). Konsolidasi Setelah Akuisisi
Kepemilikan Pengendalian, d). Penghentian Konsolidasi, e). Perlakuan Laba Komprehensif
Lainnya, dan f). Konsolidasi Dan Metode Biaya.
PENUTUP

Kesimpulan
Persekutuan adalah sebuah asosiasi yang terdiri atas dua atau lebih individu untuk
bekerja sama dengan kepemilikan bersama terhadap bisnis tersebut, dengan tujuan untuk
mencari laba. Akuntansi untuk cabang bersifat terpisah dari kantor pusat. Konsinyasi
(consignment) adalah suatu perjanjian dimana salah satu pihak yang memiliki barang
menyerahkan sejumlah barangnya kepada pihak tertentu untuk dijualkan dengan memberikan
komisi tertentu. Akuntansi Multinasional, khususnya transaksi mata uang asing (foreign
Sedangkan laporan interim menyediakan informasi tentang kondisi terkini perusahaan.
Financial distress perusahaan merupakan kondisi dimana perusahaan mengalami penurunan
kondisi keuangan sebelum perusahan mengalami kebangkrutan. Laporan keuangan
konsolidasi (consolidated financial statements) adalah laporan yang menyajikan posisi
keuangan dan hasil operasi induk perusahaan (entitas pengendali) dari satu atau lebih anak
peusahaan (entitas yang dikendalikan) dan seakan entitas-enitas individual tersebut adalah
satu eatitas atau perusahaan. Laporan keuangan konsolidasi ditujukan terutama untuk
kepentingan pihak-pihak yang memiliki kepentingan jangka panjang dengan induk
perusahaan.

Rekomendasi
Adapun rekomendasi atau sumber materi yang kami peroleh yaitu: Untuk materi
persekutuan: pendirian, pengoperasian, dan perubahan keanggotaan serta likuidasi, Akuntansi
untuk operasi cabang, penjualan konsinyasi, dan akuntansi multinasional untuk transaksi
mata uang asing dan instrumen keuangan. ( Sumber : Buku Akuntansi Keuangan
Lanjutan I (perspektif Indonesia)). Sementara ntuk materi pelaporan segmen dan interin,
perusahaan dalam kesulitan keuangan, akuisisi antar perusahaan dan investasi pada entitas
lain, dan pelaporan kepemilikan antar perusahaan. ( Sumber : Jurnal Pengertian dan
cara Mencegahnya yang dibuat oleh Ibnuismail dan Buku Akuntansi Keuangan
Lanjutan I (perspektif Indonesia)). Dan untuk materi entitas konsolidasai dan laporan
keuangan konsolidasi, konsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki penuh, dan
konsolidasi pada anak perusahaan yang dimiliki kurang dari kepemilikan penuh. ( Sumber :
Buku Akuntansi Kuangan Lanjutan di Indonesia, dan Buku Akuntansi Keuangan
Lanjutan ). Serta untuk kasus ( Sumber : Web CNN Indonesia, Liputan 6, dan Kompas).
DAFTAR PUSTAKA

Ibnuismail. 2020. Financial Distress: Pengertian dan cara Mencegahnya. Tersedia pada
link : https://accurate.id/ekonomi-keuangan/pengertian-financial-distress/ (diakses
pada tanggal 15 Februari 2021)
Baker, Richard E. 2012. Akuntansi Keuangan Lanjutan I (perspektif Indonesia). Jakarta:
Salemba Empat.
CNN Indonesia. 2020. Kronologi Kasus Jiwasraya, Gagal Bayar Hingga Dugaan Korupsi.
Tersedia pada link : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200108111414-
78-463406/kronologi-kasus-jiwasraya-gagal-bayar-hingga-dugaan-korupsi
(diakses pada tanggal 15 Februari 2021)
Liputan 6. 2020. Perjalanan Kasus Jiwasraya hingga Penetapan Tersangka. Tersedia pada link
: https://www.liputan6.com/news/read/4155743/perjalanan-kasus-jiwasraya-
hingga-penetapan-tersangka (diakses pada tanggal 15 Februari 2021)
Kompas. 2020. Vonis Lengkap 6 Terdakwa Jiwasraya yang Diganjar Hukuman Seumur
Hidup. Tersedia pada link :
https://nasional.kompas.com/read/2020/10/27/15011141/vonis-lengkap-6-
terdakwa-jiwasraya-yang-diganjar-hukuman-seumur-hidup?page=all (diakses
pada tanggal 15 Februari 2021)
Floyd A. Beams-Amir Abadi Yusuf. (2000). Akuntansi Kuangan Lanjutan di Indonesia.
Buku Satu. Jakarta : Salemba Empat

Baker, Richard E, dkk. 2010. Akuntansi Keuangan Lanjutan. Jakarta: Salemba Empat
KASUS DAN PEMBAHASAN
Manipulasi Laporan Keuangan PT Asuransi Jiwasraya
PT. Asuransi Jiwasraya adalah Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang bergerak di
sektor asuransi. PT Asuransi Jiwasraya (Persero) tengah menjadi sorotan masyarakat.
Asuransi jiwa tertua di Indonesia itu mengalami tekanan likuiditas sehingga ekuitas perseroan
tercatat negatif Rp 23,92 triliun pada September 2019. Selain itu, Jiwasraya membutuhkan
uang sebesar Rp 32,89 triliun untuk kembali sehat. Kasus Jiwasraya merupakan puncak
gunung es yang baru mencuat. Jika dirunut, permasalahan Jiwasraya sudah terjadi sejak tahun
2000-an. Berikut kronologi kasus Jiwasraya:
 2006: Kementerian BUMN dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan ekuitas
Jiwasraya tercatat negatif Rp3,29 triliun.
 2008: Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) memberikan opini disclaimer (tidak
menyatakan pendapat) untuk laporan keuangan 2006-2007 lantaran penyajian
informasi cadangan tidak dapat diyakini kebenarannya. Defisit perseroan semakin
lebar, yakni Rp 5,7 triliun pada 2008 dan Rp 6,3 triliun pada 2009.
 2012: Jiwasraya melanjutkan skema reasuransi dan mencatatkan surplus sebesar Rp
1,3 triliun pada akhir 2011. Namun, Kepala Biro Perasuransian Isa Rachmatawarta
menyatakan metode reasuransi merupakan penyelesaian sementara terhadap seluruh
masalah. Sebab, keuntungan operasi dari reasuransi hanya mencerminkan keuntungan
semu dan tidak memiliki keuntungan ekonomis. Karenanya, pada Mei 2012, Isa
menolak permohonan perpanjangan reasuransi. Laporan keuangan Jiwasraya 2011
disebut tidak mencerminkan angka yang wajar. Pada 2012, Bapepam-LK memberikan
izin produk JS Proteksi Plan pada 18 Desember 2012. JS Proteksi Plan dipasarkan
melalui kerja sama dengan bank (bancassurance). Produk ini ikut menambah krisis
perseroan karena menawarkan bunga tinggi, yakni 9 persen hingga 13 persen.
 2014: Di tengah permasalahan keuangan, Jiwasraya menggelontorkan sponsor untuk
klub sepakbola asal Inggris, Manchester City.
 2017: Kondisi keuangan Jiwasraya tampak membaik. Laporan keuangan Jiwasraya
pada 2017 positif dengan raihan pendapatan premi dari produk JS Saving Plan
mencapai Rp 21 triliun. Selain itu, perseroan meraup laba Rp 2,4 triliun naik 37,64
persen dari tahun 2016. Perlu diketahui, sepanjang 2013-2017, pendapatan premi
Jiwasraya meningkat karena penjualan produk JS Saving Plan dengan periode
pencairan setiap tahun.
 2018: Direktur Pengawasan Asuransi OJK, Ahmad Nasrullah menerbitkan surat
pengesahan cadangan premi 2016 sebesar Rp 10,9 triliun. Pada bulan yang sama,
Direktur Utama Jiwasraya Hendrisman Rahim dan Direktur Keuangan Jiwasraya
Hary Prasetyo dicopot. Nasabah mulai mencairkan JS Saving Plan karena mencium
kebobrokan direksi lama. Mei 2018, pemegang saham menunjuk Asmawi Syam
sebagai direktur utama Jiwasraya. Di bawah kepemimpinannya, direksi baru
melaporkan terdapat kejanggalan laporan keuangan kepada Kementerian BUMN.
Indikasi kejanggalan itu benar, karena hasil audit Kantor Akuntan Publik (KAP)
PricewaterhouseCoopers (PwC) atas laporan keuangan 2017 mengoreksi laporan
keuangan interim dari laba sebesar Rp 2,4 triliun menjadi hanya Rp 428 miliar.
Agustus 2018, Menteri BUMN Rini Soemarno mengumpulkan direksi untuk
mendalami potensi gagal bayar perseroan. Ia juga meminta BPK dan BPKP untuk
melakukan audit investigasi terhadap Jiwasraya. Oktober-November 2018, masalah
tekanan likuiditas Jiwasraya mulai tercium publik. Perseroan mengumumkan tidak
dapat membayar klaim polis jatuh tempo nasabah JS Saving Plan sebesar Rp 802
miliar. Pada November, pemegang saham menunjuk Hexana Tri Sasongko sebagai
Direktur Utama menggantikan Asmawi Syam. Hexana mengungkap Jiwasraya
membutuhkan dana sebesar Rp 32,89 triliun untuk memenuhi rasio solvabilitas (RBC)
120 persen. Tak hanya itu, aset perusahaan tercatat hanya sebesar Rp 23,26 triliun,
sedangkan kewajibannya mencapai Rp 50,5 triliun. Akibatnya, ekuitas Jiwasraya
negatif sebesar Rp 27,24 triliun. Sementara itu, liabilitas dari produk JS Saving Plan
yang bermasalah tercatat sebesar Rp 15,75 triliun.
 November 2019, Kementerian BUMN di bawah kepemimpinan Erick Thohir
mengaku melaporkan indikasi kecurangan di Jiwasraya ke Kejaksaan Agung
(Kejagung). Hal itu dilakukan setelah pemerintah melihat secara rinci laporan
keuangan perusahaan yang dinilai tidak transparan. Kementerian BUMN juga
mensinyalir investasi Jiwasraya banyak ditaruh di saham-saham gorengan. Hal ini
yang menjadi satu dari sekian masalah gagal bayar klaim Asuransi Jiwasraya. Selain
Kejagung, Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta juga menaikkan status pemeriksaan
dari penyelidikan menjadi penyidikan pada kasus dugaan korupsi.
 Desember 2019: Penyidikan Kejagung terhadap kasus dugaan korupsi Jiwasraya
menyebut ada pelanggaran prinsip kehati-hatian dalam berinvestasi. Jaksa Agung ST
Burhanuddin bahkan mengatakan Jiwasraya banyak menempatkan 95 dana investasi
pada aset-aset berisiko, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turut memantau
perkembangan penanganan perkara kasus dugaan korupsi di balik defisit anggaran
Jiwasraya Selain itu, Kejagung meminta Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi
Kementerian Hukum dan HAM mencekal 10 nama yang diduga bertanggung jawab
atas kasus Jiwasraya, yaitu: HH, BT, AS, GLA, ERN, MZ, DW, HR, HP, dan DYA.
Pada Rabu (8/1), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengumumkan pernyataan
resmi terkait skandal Jiwasraya. Salah satunya, laba perseroan sejak 2006 disebut semu
karena melakukan rekayasa akuntansi (window dressing). Hasil pemeriksaan BPK akan
menjadi dasar bagi Kejagung mengambil putusan terhadap orang-orang yang bertanggung
jawab atas kondisi Jiwasraya.
Akhir dari Kasus
Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan tiga tersangka kasus dugaan tindak pidana
korupsi dalam pengelolaan keuangan dan dana investasi oleh PT Asuransi Jiwasraya. Mereka
adalah mantan Direktur Keuangan PT Asuransi Jiwasraya Harry Prasetyo, Presiden
Komisaris PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) Heru Hidayat, dan Komisaris PT Hanson
International Tbk Benny Tjokrosaputro. Tak lama, Kejagung kembali menetapkan tersangka.
Total ada 6 orang yang ditetapkan menjadi tersangka. Keenam orang itu adalah, Komisaris
Utama PT Hanson International Benny Tjokrosaputro, Presiden Komisaris PT Trada Alam
Minera (Tram) Heru Hidayat, mantan Direktur Keuangan PT Asuransi Jiwasraya Hary
Prasetyo, mantan Direktur Utama PT Asuransi Jiwasraya Hendrisman Rahim, mantan Kepala
Divisi Investasi dan Keuangan pada PT Asuransi Jiwasraya Syahmirwan, dan Joko Hartono
Tirto. Mereka divonis penjara seumur hidup dan juga pidana denda.

Anda mungkin juga menyukai