Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH KEUANGAN KONSOLIDASI PERUSAHAAN

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II

DOSEN PENGAMPU : Agusmadi, S.E, M.Si

DISUSUN OLEH :

SAHARA NUR (20120107)

PRODI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS ABULYATAMA
ACEH BESAR

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah “Akuntansi Keuangan lanjutan II”.
Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapatkan bimbingan serta
bantuan dari berbagai pihak. Sehingga kami menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini terdapat beberapa kekurangan, karena terbatasnya kemampuan yang
kami miliki.
Untuk itu dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada para pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kami
khususnya dan para pembaca umumnya. Untuk itu kami mengaharpkan saran dan
kritikan agar dapat memperbaikinya, serta untuk bahan acuan dalam penyusunan
makalah selanjutnya.

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………….
DAFTAR ISI…………………………………………………………….......
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latara Belakang……………………………………………………...
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………..
1.3 Tujuan Pembahasan……………………………………………………….......
BAB II PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI………………….
2.2 TUJUAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI…………………………
2.3 PENGERTIAN LAPORAN KONSOLIDASI…………………………………..
2.4 KEGUNAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI…………………….
2.5 TUJUAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI…………………………..
2.6 PROSEDUR PENYUSUNAN LAPORAN KONSOLIDASI………………………..
2.7 LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI…………………………………………..
2.8 NERACA KONSOLIDASI SETELAH AKUISISI………………..............................
2.9 LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI……………………………………………..
3.0 PENGUNGKAPAN DALAM LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI………..
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN………………………………………………………………………………
3.2 SARAN………………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam perkembangan ekonomi saat ini, banyak perusahaan yang

melakukan penggabungan perusahaan untuk meningkatkan kinerja dan

keuntungan mereka. Penggabungan ini dapat berbentuk merger yang mengekor

pada perusahaan pembeli, konsolidasi yang mendirikan perusahaan baru, atau

akuisisi saham, yaitu perusahaan yang bergabung tapi masih melakukan operasi

masing-masing.

Jika perusahaan bergabung dalam bentuk merger atau konsolidasi, maka

pencatatan akuntansinya akan lebih mudah dibandingkan dengan akuisisi saham,

yaitu hanya memindahkan semua akun aktiva bersih ke perusahaan yang masih

berdiri atau perusahaan yang didirikan, kemudian perusahaan lainnya yang

bergabung dibubarkan. Kondisi berbeda terjadi bila perusahaan-perusahaan yang

bergabung ini masih menjalankan operasinya masing-masing. Yang terjadi adalah

akan muncul akun resiprokal ( akun Investasi pada perusahaan anak di neraca
induk dan akun ekuitas di neraca anak yang di kalikan dengan persentase

kepemilikan induk) pada masing-masing perusahaan yang bergabung ini. Untuk

itulah dibuat laporan keuangan konsolidasi.

Walaupun disebut laporan keuangan konsolidasi, bukan berarti laporan ini

digunakan untuk penggabungan usaha bentuk konsolidasi. Dalam praktiknya,

laporan ini biasa digunakan untuk perusahaan induk dan perusahaan anak. Lebih

1
lengkapnya, laporan konsolidasi adalah model laporan keuangan untuk

menunjukkan pengaruh ekonomi dari penggabungan dua atau lebih perusahaan

yang didasarkan atas pemilikan dan pengendalian bersama meskipun peleburan

secara hukum tidak dilakukan. Dalam penyusunan neraca gabungan untuk kantor

pusat dan cabang saldo aktiva dan kewajiban masing-masing cabang digabungkan

dengan saldo yang sama pada kantor pusat.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang pembuatan makalah yang telah dituliskan diatas, maka

bisa diintisarikan rumusan masalah dari penulisan makalah ini yang nantinya

menjadi pokok bahasan, yaitu:

1. Apa pengertian dari laporan keuangan konsolidasi?

2. Apa kegunaan laporan keuangan konsolidasi?

3. Apa keterbatasan yang ada pada pelaporan keuangan konsolidasi?

4. Bagaimana konsep dan standar dari pelaporan keuangan konsolidasi ini?

5. Bagaimana perhitungan laporan konsolidasi jika penguasaaan anak

perusahaan 100% atau kurang dari 100% ?

1.3 TUJUAN PEMBAHASAN

Setelah pokok bahasan dari makalah ini terjawab, maka tujuan dari penulisan

makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui definisi dari keuangan konsolidasi

2. Untuk mengetahui manfaat dari dibuatnya laporan keuangan konsolidasi

3. Untuk mengetahui konsep dan standar dari laporan keuangan konsolidasi

4. Untuk mengetahui perhitungan laporan keuangan konsolidasi baik yang

kepemilikan 100% maupun kurang dari 100%

2
3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Laporan keuangan konsolidasi adalah laporan keuangan gabungan antara

pemilikan perusahaan induk atas perusahaan anak atau cabangnya dalam satu

satuan ekonomi . Laporan keuangan konsolidasi menyajikan posisi keuangan dan

hasil operasi untuk perusahaan induk (entitas pengendali) dan satu atau lebih baik

anak cabnag atau cabang perusahaan (entitas yang di kendalikan), seolah-olah

entitas-entitas individual tersebut merupakan satu entitas atau satu perushaan.

Laporan keuangan konsolidasi diperlukan apabila salah satu perusahaan yang

bergabung memiliki control terhadap perusahaan lain.

2.2 TUJUAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Hal ini diungkapkan oleh Beams (2006) sebagai berikut :

The opening paragraph of ARB No.51, “Consolidated Financila


Statement”.States that :
The purpose of consolidated statement is to present, primarily for the benefit of
stockholders and creditors of the parent company, the result of operation and the
financial position of a parent company and its subsidiaries essentially as if the
group were a sigle company with one or more branches or divisions”

Menurut pengertian diatas tujuan dari laporan laba rugi konsolidasi adalah

untuk menyajikan laporan, terutama untuk kepentingan pemegang saham dan

kreditur dari perusahan induk, hasil operasi dan posisi keuangan perusahan induk

dan anak perusahaan pada dasarnya seolah-olah kelompok itu satu perusahaan

dengan satu atau lebih cabang atau divisi. Tujuan laporan keuangan konsolidasi

4
disusun agar dapat memberikan gambaran yang obyektif dan sesuai atas

keseluruhan posisi dan aktivitas dari satu perusahaan (economy entity) yang

terdiri atas sejumlah perusahaan yangberhubungan istimewa,dimana laporan

konsolidasi keuangan diharapkan tidak boleh menyesatkan pihak –pihak yang

berkepentingan dan harus di dasarkan pada substansi atas peristiwa ekonomi juga.

Laporan keuangan konsolidasi yang di buat diharapkan dapat memberikan

gambaran yang jelas tentang total sumber daya perusahaan hasil gabungan di

bawah kendali induk perusahaan, kepada para pemegang saham, kreditor dan

penyedia dana lainnya dan juga dapat memberikabngambaran yang jelas tentang

totalsumber daya perusahaan hasil gabungan di bawah kendali induk perusahaan,


kepada para pemegang saham, kreditor dan penyedia danalainnya. Laporan

keuangan konsoidasi diharuskan dibuat satu perusahaan memiliki mayoritas

saham beredar dari perusahaan lain

5
2.3 PENGERTIAN LAPORAN KONSOLIDASI

Laporan Konsolidasi adalah model laporan keuangan untuk menunjukkan

pengaruh ekonomi dari penggabungan dua atau lebih perusahaan yang didasarkan

atas pemilikan dan pengendalian bersama meskipun peleburan secara hukum tidak

dilakukan. Masing-masing entitas tetap beroparasi secara terpisah dan independen

serta membuat laporan keuangan individu.Akan tetapi, entitas-entitas tersebut

berada dalam satu pengendalian yang dilakukan oleh pihak yang

bergabung.Entitas pengendali disebut dengan entitas induk dan entitas yang

dikendalikan disebut dengan entitas anak. Konsolidasi diharuskan jika suatu

perusahaan memiliki mayoritas saham beredar dari perusahaan lain.Dalam

penyusunan neraca gabungan untuk kantor pusat dan cabang saldo aktiva dan

kewajiban masing-masing cabang digabungkan dengan saldo yang sama pada

kantor pusat.

Karena entitas-entitas yang bergabung dalam pengendalian tetap beroprasi


secara individu, Standar Akuntansi Keuangan (SAK) mensyaratkan disusunnya

suatu laporan keuangan gabungan, yang dalam istilah akuntansi disebut laporan

keuangan konsolidasi.PSAK 4 revisi 2009 memberi istilah Laporan Keuangan

Konsolidasi sebagai lampiran keuangan suatu kelompok usaha yang disajikan

seperti suatu entitas ekonomi tunggal.Laporan keuangan konsolidasi wajib

disusun oleh entitas induk atau pengendali tertinggi dalam suatu kelompok usaha.

Laporan keuangan konsolidasi di Indonesia mengacu pada Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan (PSAK) 4 revisi 2009, tentang Laporan Keuangan

Konsolidasi dan Laporan Keuangan Tersendiri. PSAK 4 ini diadopsi dari Standar

Akuntansi Internasional (IAS) 27 tahun 2009, yang diterbitkan oleh Ikatan

Akuntan Indonesia (IAI) pada tanggal 22 Desember 2009.PSAK 4 yang terbit 22

Desember 2009 ini sebagai revisi dari PSAK 4 tanggal 7 September 1994.

Secara hukum, entitas induk dan entitas anak adalah entitas-entitas yang

6
berbeda, bahkan undang-undang anti trust mensyaratkan arm’s length

transaction diantara entitas yang berafiliasi. Dengan persyaratan ini, entitas

induk tidak diperkenankan membedakan harga jual atau pembelian produk

terhadap entitasanak dan entitas lain yang tidak berafiliasi.

Pembelian saham dapat dalam bentuk kas, pertukaran aktiva lain atau

melalui surat berharga yang diterbitkan oleh perusahaan sendiri dan dicatat

sebesar harga perolehannya (at cost ). Bila melalui pertukaran surat berharga,

maka dicatat nilai wajar dari surat berharga tersebut dan setiap terjadi selisih

antara nilai nominal dan nilai jual maka dicatat sebagai premium atau diskonto

(agio dan disagio) atau paid in capital.

• Sifat Penggabungan Usaha

1. Horizontal integration

Adalah penggabungan perusahaan-perusahaan dalam lini usaha atau pasar

yang sama, misalnya perusahaan consumer product bergabung dengan

perusahaan consumer product juga.

2. Vertical integration

Adalah penggabungan dua atau lebih perusahaan dengan operasi yang

berbeda, secara berturut-turut, tahapan produksi dan atau distribusi yang

sama, misalnya Merck & Co salah satu produsen obat terbesar,

mengakuisisi Medco Containment Services, Inc, distributor obat-obatan

dokter. Penggabungan usaha secara integrasi vertikal ini diharapkan dapat

mengurangi biaya pengiriman obat-obatan ke pasar.

• Alasan-Alasan Penggabungan Usaha

Jika perluasan adalah sasaran utama dari perusahaan, mengapa usaha

diperluas melalui penggabungan dan bukan dengan melakukan konstruksi

fasilitas-fasilitas baru? Beberapa alasan yang mungkin untuk memilih

penggabungan usaha sebagai alat perluasan adalah:

1. Manfaat Biaya (Cost Adventage).


2. Risiko Lebih Rendah (Lower Risk).
3. Penundaan Operasi Pengurangan (Fewer Operating Delays).

7
4. Mencegah Pengambilalihan (Avoidance of Takeovers).
5. Akuisisi Harta Tidak Berwujud (Acquisition of Intangible Assets).

2.4 KEGUNAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Laporan keuangan konsolidasi terutama ditunjukan untuk kepentingan pihak-pihak


yang memiliki kepentingan jangka panjang dengan induk perusahaan seperti pemegang
saham, kreditur dan penyedia dana. Laporan keuangan konsolidasi seringkali merupakan
satu-satunya cara untuk mendapatkan gambaran yang jelas dari total sumber daya
perusahaan hasil gabungan tersebut.

Pemegang saham yang ada dan calon pemegang saham dari induk

perusahaan umumnya mempunyai kepentingan paling besar atas laporan

keuangan konsolidasi disbanding laporan masing-masing perusahaan secara

individu karena nasib induk perusahaan dipengaruhi oleh oprasi dari anak-anak

perusahaan. Ketika anak perusahaan menghasilkan laba, laba tersebut akan diakui

oleh induk perusahaan. Dan sebaliknya, kerugian yang diterima oleh anak

perusahaan juga akan berpengaruh kepada induk perusahaan. Dengan melihat

laporan keuangan konsolidasi, pemilik dan calon pemilik lebih mampu untuk

menentukan efisiensi dari manajemen dalam memanfaatkan sumber daya yang

berada pada pengendaliannya.

2.5 TUJUAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Tujuan PSAP 11 tentang Laporan Keuangan Konsolidasian adalah

memberikan acuan dan aturan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian

pada unit- unit pemerintahan dalam rangka menyajikan laporan keuangan untuk

tujuan umum (general purpose financial statements) demi meningkatkan kualitas

dan kelengkapan laporan keuangan dimaksud. Yang dimaksud dengan laporan

keuangan untuk tujuan umum adalah laporan keuangan yang dapat memenuhi

kebutuhan dan memberikan informasi sebagian besar pengguna laporan termasuk

lembaga legislatif sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan peraturan perundang-

undangan. Disamping itu diharapkan PSAP 11 dapat menjadi acuan akan

pentingnya penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang selama ini belum

8
dilaksanakan secara menyeluruh oleh entitas pelaporan.

2.6 PROSEDUR PENYUSUNAN LAPORAN KONSOLIDASI

Laporan konsolidasi disusun dengan menggabungkan laporan keuangan

entitas induk dan laporan keuangan entitas anak. Dalam penyusunan laporan

keuangan konsolidasi, setiap akun antarperusahaan harus dieliminasi karena entitas

induk dan anak dianggap satu.. Karena itu, prosedur penyusunan laporan

konsolidasi menjadi sebagai berikut:

Laporan Konsolidasi = Laporan entitas induk + Laporan entitas anak –

Akun antar perusahaan

Laporan konsolidasi berasal dari penggabungan saldo akun-akun laporan


keuangan entitas induk dan entitas anak.Kas konsolidasi disajikan dengan

menjumlahkan kas induk dank as anak.Piutang konsolidasi disajikan dari hasil

penjumlahan piutang induk serta anak dan apabila terdapat piutang antar

peruahaan, jumlah piutang antar perusahaan tersebut dikurangi sehingga diperoleh

piutang konsolidasi yang mencerminkan bahwa entitas induk dan anak adalah

satu.

Penyusunan laporan konsolidasi akan menjadi lebih akurat apabila akun

antar perusahaan diperhitungkan dahulu, baru kemudian dilakukan konsolidasi

akun-akun laporan keuangan entitas induk dan entitas anak.

Tahap-tahap pengkonsolidasian akun-akun laporan keuangan entitas induk

sebaiknya dilakukan sebagai berikut:

1. Penyusunan jurnal eliminasi atas akun-akun antar perusahaan.


2. Penjumlahan akun-akun entitas induk dan entitas anak yang sama, misalnya

kas entitas induk dank as entitas anak, utang entitas induk dengen utang

entitas anak, dan seterusnya.

3. Penjumlahan No.2 dikurangi dengangan No.1 atas akun-akun sejenis.

4. Penyajian akun-akun hasil konsolidasi dalam laporan keuangan konsolidasi.

9
2.7 LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI

Contoh : (Berdasarkan ilustrasi Pilot Co. dan Sand Co)

Perusahaan Terpisah
Pilot Co. Pilot Co. Konsolidasi

Penjualan $ 9.523.500 $ 2.200.000 $ 11.723.500

Pendapatan investasi dari Sand Co. $ 379.000 $ - $ -

Total Pendapatan $ 9.902.500 $ 2.200.000 $ 11.723.500

Kurang : Beban-beban Operasi

Harga Pokok Penjualan $ 4.000.000 $ 700.000 $ 4.790.000

Beban Penyusutan Bangunan $ 200.000 $ 80.000 $ 300.000

Beban Penyusutan Peralatan $ 700.000 $ 360.000 $ 1.006.000

Amortisasi goodwill $ - $ - $ 195.000

Beban-beban lainnya $ 1.800.000 $ 120.000 $ 1.920.000

Total Beban Operasi $ 6.700.000 $ 1.260.000 $ 8.211.000

Laba Operasi $ 3.202.500 $ 940.000 $ 3.512.500

Pos bukan operasi

Beban bunga $ 300.000 $ 140.000 $ 530.000

Laba bersih $ 2.902.500 $ 800.000 $ 2.982.500

Total laba konsolidasi $ 80.000

Kurang : Pendapatan hak minoritas

Laba bersih konsolidasi $ 2.902.500

Saldo laba 31 Desember 20XX $ 4.300.000

$ 4.300.000 $ 900.000 $ 7.202.500

10
7.202.500 1.500.000

1.500.000 300.000

Catatan :

1. Laporan konsolidasi tidak menunjukkan pendapatan investasi dari Sand Co.sebesar

$ 379.000 karena laporan laba rugi konsolidasi memasukkan rincian

pendapatan ($ 2.200.000), beban ($ 1.400.000), amortisasi bersih atas kelebihan

($341.000), dan pengurangan hak minoritas ($ 80.000), yang mencerminkan

pendapatan investasi.

2. Amortisasi bersih direfleksikan dalam laporan laba rugi konsolidasi dengan:

a. Peningkatan harga pokok penjualan akibat persediaan yang dinilai terlalu

rendah yang dijual pada tahun 20XY sebesar $ 90.000

b. Peningkatan beban penyusutan bangunan akibat amortisasi kelebihan yang

dialokasikan pada bangunan sebesar $ 20.000

c. Penurunan beban penyusutan peralatan akibat amortisasi kelebihan yang

dialokasikan pada peralatan yang dinilai terlalu tinggi sebesar $ 54.000

d. Peningkatan beban bunga akibat pengalokasian pada wesel bayar yang

dinilai terlalu tinggi yang dilunasi pada tahun 20XY sebesar $ 90.000

e. Penambahan kategori beban baru untuk amortisasi goodwill sebesar $

195.000

3. Pada akhirnya, saldo laba terpisah Pilot Co. identik dengan saldo laba konsolidasi.

Penyesuaian-penyesuaian atas penjualan dan pembelian antar-perusahaan

mengurangi pendapatan (penjualan) dan beban (harga pokok penjualan)

dengan jumlah yang sama besar dan karenanya mempengaruhi laba bersih

konsolidasi. Jumlah pendapatan dan beban sewa yang resiprokaldieliminasi tanpa

mempengaruhi laba bersih konsolidasi.

11
2.8 NERACA KONSOLIDASI SETELAH AKUISISI

Jika perusahaan yang bergabung setelah beroperasi dan timbul transaksi antara

perusahaan anak dan perusahaan induk. Ada transaksi yang sifatnya induk

resiprokal yang harus dieliminasi antara perusahaan anak.

Kas $ 22.400 $ 15.000

Piutang Dividen $ 9.000 $ -

Aktiva Lainnya $ 41.000 $ 28.000

Aktiva Tetap $ 55.000 $ 37.000

Investasi pada Skelly Co. $ 57.600 $ -

90%

Total Aktiva $ 185.000 $ 80.000

Utang Usaha $ 30.000 $ 15.000

Utang Dividen $ - $ 10.000

Utang Lainnya $ 20.000 $ 5.000

Modal Saham $ 100.000 $ 30.000


Laba Ditahan $ 35.000 $ 20.000

Total Kewajiban dan $ 185.000 $ 80.000

Ekuitas

Asumsi:

1. Kepemilikan sebanyak 90% dengan harga $ 50.000, ketika itu jumlah

ekuitas pemegang saham = $ 40.000

2. Hutang usaha Skelly Co. pada Penn Co. $ 5.000

3. Goodwill diamortisasi selama 10 tahun

4. Selama tahun tersebut diperoleh laba $ 20.000 dan deviden dibagikan

sebesar $ 10.000

12
2.9 LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI

Laporan arus kas konsolidasi disiapkan dari laporan laba rugi konsolidasi

dan neraca konsolidasi, bukan dari laporan keuangan terpisah induk dan

perusahaan anak. Dengan sedikit pengecualian, persiapan laporan arus kas

konsolidasi memerlukan analisis dan prosedur sama seperti digunakan dalam

menyiapkan laporan arus kas untuk entitas terpisah, baik metode langsung

maupun tidak langsung yang selama ini dipelajari.

Yang perlu mendapat perhatian adalah, pendapatan hak minoritas adalah

peningkatan arus kas dari aktivitas operasi karena pendapatan hak minoritas

meningkatkan aktiva dan kewajiban konsolidasi dengan cara yang sama dengan

laba bersih konsolidasi. Dividen hak minoritas juga dikurangkan bersama-sama dengan

dividen hak mayoritas dalam pelaporan arus kas dari aktivitas pendanaan

Jika perusahaan menggunakan metode tidak langsung, pendapatan dari


ekuitas investi meningkatkan pendapatan tanpa meningkatkan kas karena

peningkatan tersebut direfleksikan dalam akun investasi. Sebaliknya, dividen yang

diterima dari ekuitas investi meningkatkan kas tetapi tidak mempengaruhi

pendapatan karena penurunan tersebut direfleksikan dalam akun investasi.

Jumlah bersih dari pos-pos ini (perubahan dalam akun investasi) dikurangkan

dari (atau ditambahkan pada) laba bersih dalam bagian “arus kas dari aktivitas

operasi” pada laporan arus kas. Kelebihan dividen yang diterima terhadap

pendapatan ekuitas akan dirtambahkan.

Jika pelaporan arus kas dari aktivitas operasi menggunakan metode

langsung, dividen yang diterima dari ekuitas investi dilaporkan secara langsung

sebagai arus kas dari aktivitas operasi tanpa adanya masalah seperti yang terdapat

dalam penggunaan metode tidak langsung.

13
3.0 PENGUNGKAPAN DALAM LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Menurut PSAK No. 4, paragraph 28, pengungkapan berikut harus

disajikan dalam catatan atau laporan keuangan konsolidasi:

a) Daftar anak perusahaan (yang signifikan), yang antara lain mencakup: nama

anak perusahaan, tempat domisili, bidang usaha dan persentase pemilikan dan

persentase hak suara (apabila berbeda dengan persentase, pemilikan);


b) Alasan untuk tidak mengkonsolidasikan anak perusahaan, sebagaimana diatur

pada paragraph 20;

c) Sifat hubungan antara induk perusahaan dan anak perusahaan yang


menyebabkan induk perusahaan dapat melakukan pengendalian terhadap anak

perusahaan meskipun hak suara induk perusahaan, baik langsung maupun

tidak langsung, 50% atau kurang; dan

d) Pengaruh dari akuisisi dan penjualan atau pengalihan penyertaan pada anak

perusahaan terhadap posisi keuangan dan hasil usaha konsolidasi tahun

berjalan dan tahun sebelumnya.

14
BAB III
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Laporan keuangan konsolidasi biasanya diperlukan untuk penyajian yang

wajar posisi keuangan dan hasil-hasil operasi dari suatu perusahaan induk dan

perusahaan anak. Laporan keuangan konsolidasi bukan hanya merupakan

penjumlahan akun-akun laporan keuangan perusahaan induk dan perusahaan anak.

Jumlah resiprokal dieliminasi, dan hanya jumlah nonresiprokal yang digabung dan

dimasukkan dalam laporan konsolidasi. Akun investasi pada perusahaan anak dan

ekuitas pemegang saham perusahaan anak dieliminasi dalam penyiapan laporan

keuangan konsolidasi karena akun-akun tersebut resiprokal, keduanya mewakili

aktiva bersih perusahaan anak. Transaksi-transaksi penjualan, peminjaman, dan

sewa guna usaha antara perusahaan induk dan perusahaan anak juga

mengakibatkan jumlah resiprokal yang harus dieliminasi dalam proses

konsolidasi.

4.2 SARAN

Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.

Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan kepada

kami. Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat mema'afkan dan

memakluminya, karena kami adalah hamba Allah yang tak luput dari salah khilaf,

Alfa dan lupa.

15
DAFTAR PUSTAKA

Baker, Richard E. Valdean C. Lembke, dan Thomas E. King. 2010. Akuntansi

Keuangan Lanjutan (Perspektif Indonesia). Terjemahan oleh Amir A.

Yusuf, Sylvia Veronica, Etty R. Wulandari dan Dwi Martani. 2013.

Jakarta: Salemba empat

Boastman, James R., Charles H. Griffin, Don W. Vickrey dan Thomas H.

Williams.,Advanced Accounting, Seventh Edition, Richard D.

Irwin Inc., 1994.

Beams, Floyd A and Amir Abadi Jusuf. 2004. Akuntansi Keuangan Lanjutan di

Indonesia, Buku Satu Edisi Revisi. Salemba Empat: Jakarta.

Beams, Floyd A, John A. Brozovsky, dan Craig D. Shoulders. 2000. Akuntansi

Lanjutan Edisi Tujuh. Terjemahan oleh Kaharudin. 2002. Jakarta:PT

Prehallindo.

Beams, Floyd A., Advanced Accounting, Fifth Edition, New Jersey, Prentice Hall-

Inc.,1992. Jakarta: PT Prehallindo.

Daryono, Rusdi, Penerapan PSAK No.4, 15 dan 22 Dalam Penyusunan Laporan

Keuangan Konsolidasi, Makalah Konvensi Nasional Akuntansi III,

Semarang,September 1996.

Fischer, Paul M., William James taylor, dan J. Arthur Leer, AdvancedAccounting,

Third Edition, South Western Publishing Co., Cincinnati Ohio,

1996.

Karyawati, Golrida. 2011. Akuntansi Keuangan Lanjutan Edisi IFRS. Jakarta:

16
17
18
19
20
21
22
23
24

Anda mungkin juga menyukai