Anda di halaman 1dari 13

KONSOLIDASI PADA ANAK PERUSAHAAN YANG DIMILIKI

PENUH

MAKALAH

Dibuat sebagai tugas Mata Kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan I

Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,

Universitas Muhammadiyah Makassar

Di Susun Oleh :
Kelompok 4
Silfina Salam 105731111220
Sarvina 105731112520
Afifah Junianti Triyanto 105731113720

Dosen Pengampu : Ramly, SE., M.Si

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT., Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis berhasil menyusun makalah yang berjudul “Konsolidasi pada
Anak Perusahaan yang Dimiliki Penuh”. Tak lupa pula salam serta shalawat kita tuturkan
kepada Baginda Nabi Allah Muhammad SAW., sebagai rahmat bagi seluruh semesta alam.
Dalam kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada Bapak Ramly, SE., M.Si,
selaku dosen Akuntansi Keuangan Lanjutan I kami yang telah memberikan bimbingan dan
bantuannya kepada kami, serta ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
berkontribusi dengan kami sehingga penyusunan makalah ini dapat kami selesaikan.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari dengan sepenuhnya bahwa masih terdapat
banyak kekurangan dari penyusunan makalah ini, baik dari segi penyusunan kalimatnya
maupun tata bahasa yang kami gunakan dalam makalah ini. Oleh karena itu, segala kritik dan
saran sangat kami butuhkan dari para pembaca agar kami dapat lebih meningkat dan
memperbaiki segala kesalahan yang terdapat dalam penyusunan makalah ini.

Makassar, 13 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kertas Kerja Konsolidasi ...................................................................................... 2
B. Penyusunan Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Sesaat setelah Akuisisi
Kepemilikan Penuh ............................................................................................... 3
C. Penyusunan Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Sesaat Setelah Akuisisi
Kepemilikan .......................................................................................................... 5
D. Konsolidasian Setelah Akuisisi-100% Kepemilikan Dibeli pada Nilai Buku ...... 7
E. Konsolidasian Setelah Akuisisi-Kepemilikan 100% dan Dibeli Lebih Besar
dari Nilai Buku ..................................................................................................... 8
F. Utang dan Piutang Antarperusahaan .................................................................... 8
BAB III KESIMPULAN
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 9
B. Saran .................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan yang tidak dikondisikan disusun
dengan menggunakan prinsip akuntansi berlaku umum yang sama. Aspek unik dari laporan
keuangan konsolidasi adalah laporan keuangan tersebut menyajikan hasil operasi dan posisi
keuangan dari dua atau lebih entitas legal yang terpisah menjadi satu laporan keuangan untuk
entitas ekonomi secara keseluruhan. Untuk mencapai hal tersebut, proses konsolidasi
memerlukan prosedur untuk mengeliminasi semua transaksi kepemilikan antarperusahaan dan
transaksi antarperusahaan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dari makalah ini, kami merumuskan beberapa rumusan
masalah sebagai berikut.
1. Bagaimana bentuk dari kertas kerja konsolidasi?
2. Bagaimana penyusunan laporan posisi keuangan konsolidasian sesaat setelah akuisisi
kepemilikan penuh?
3. Bagaimana penyusunan laporan posisi keuangan konsolidasian sesaat setelah akuisisi
kepemilikan?
4. Apa itu konsolidasian setelah akuisisi-100% kepemilikan dibeli pada nilai buku?
5. Apa itu konsolidasian setelah akuisisi-kepemilikan 100% dan dibeli lebih besar dari
nilai buku?
6. Apa yang dimaksud dengan utang dan piutang antarperusahaan?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dari pembahasan makalah ini adalah sebagai
berikut.
1. Memahami bentuk dari kertas kerja konsolidasi.
2. Memahami penyusunan laporan posisi keuangan konsolidasian sesaat setelah akuisisi
kepemilikan penuh.
3. Memahami penyusunan laporan posisi keuangan konsolidasian sesaat setelah akuisisi
kepemilikan.
4. Menjelaskan konsolidasian setelah akuisisi-100% kepemilikan dibeli pada nilai buku.
5. Menjelaskan konsolidasian setelah akuisisi-kepemilikan 100% dan dibeli lebih besar
dari nilai buku.
6. Memahami pengertian utang dan piutang antarperusahaan.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kertas Kerja Konsolidasi


Kertas kerja konsolidasi (consolidation workpaper) merupakan mekanisme yang efisien
untuk menggabungkan akun-akun dari perusahaan yang terpisah yang akan di konsolidasi dan
untuk menyesuaikan saldo gabungan menjadi angka yang akan dilaporkan seakan-akan semua
perusahaan yang di konsilidasi tersebut adalah perusahaan tunggal. Perlu diingat bahwa tidak
terdapat pembukuan untuk entitas konsolidasi. Induk perusahaan dan anak-anak
perusahaannya, sebagai entitas legal dan akuntansi terpisah, masing-masing mempunyai
pembukuan terpisah. Pada saat penyusunan laporan keuangan konsolidasian, saldo akun
diambil dari pembukuan terpisah induk perusahaan dan tiap anak perusahaan kemudian
dimasukkan dalam kertas kerja konsolidasi. Laporan keuangan konsolidasian disusun, setelah
semua penyesuaian dan eliminasi, dari saldo yang terdapat dalam kertas kerja konsolidasi.
1. Format Kertas Kerja
Format dasar dari kertas kerja konsolidasi ditunjukkan dalam fitur 4-1. Nama-nama akun
dari perusahaan yang dikonsolidasi disajikan di kolom pertama dari kertas kerja. Saldo akun
dari pembukaan atau neraca saldo dari masing-masing perusahaan disajikan di kolom
berikutnya, dengan kolom terpisah untuk tiap perusahaan yang dikonsolidasi. Ayat jurnal
dibuat dalam kolom dengan nama ayat jurnal eliminasi untuk menyesuaikan atau
mengeliminasi saldo, sehingga akun akan menghasilkan angka yang akan muncul dalam
laporan keuangan jika semua perusahaan yang dikonsolidasi merupakan perusahaan
tunggal. Saldo dalam kolom terakhir di dapat dengan menjumlahkan mendatar semua angka
yang ada untuk masing-masing akun. Saldo ini merupakan angka yang akan muncul dalam
laporan keuangan konsolidasi.
2. Karakteristik Ayat Jurnal Eliminasi
Ayat jurnal eliminasi (eliminating entries) digunakan dalam kertas kerja konsolidasi
untuk menyesuaikan total saldo akun dari perusahaan-perusahaan yang dikonsolidasi yang
terpisah untuk mencerminkan angka yang akan muncul jika semua perusahaan yang secara
legal terpisah tersebut merupakan perusahaan tunggal. Ayat jurnal eliminasi hanya muncul
di kertas kerja konsolidasi dan tidak memengaruhi pembukuan perusahan-perusahaan
terpisah tersebut.
Perusahaan-perusahaan yang akan dikonsolidasi mencatat sebagian besar transaksinya
dalam suatu periode tanpa terpengaruh dengan entitas konsolidasi. Transaksi dengan pihak-

2
pihak yang berelasi cenderung dicatat dengan cara yang sma dengan transaksi bukan
hubungan istimewa, walaupun transaksi antarperusahaan dapat dicatat pada akun terpisah
atau dibuat cattatan lain untuk mempermudah eliminasi antarperusahaan yang dibuat
kemudian. Tiap perusahaan yang akan dikonsolidasi seperti biasanya juga tetap membuat
ayat jurnal penyesuaian dan ayat jurnal penutup pada akhir periode. Saldo yang dihasilkan
akan dimasukkan dalam kertas kerja konsolidasi dan digabungkan untuk mendapatkan total
angka konsolidasi. Ayat jurnal eliminasi digunakan dalam kertas kerja untuk menaikkan
atau menurunkan total saldo gabungan dari masing-masing akun sehingga hanya transaksi
dengan pihak eksternal saja yang akan tercermin dalam angka konsolidasi.

FIGUR 4-1
Format Kertas Kerja Konsolidasi
Data Neraca Saldo Ayat Jurnal Eliminasi
Nama Pos Induk Anak Debit Kredit Konsolidasi

Arus Kerja

B. Penyusunan Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Sesaat Setelah Akuisisi


Kepemilikan Penuh
Kondisi konsolidasi yang paling sederhana terjadi jika laporan keuangan dari perusahaan-
perusahaan yang berelasi dikonsolidasi sesaat setelah timbulnya hubungan induk perusahaan-
anak perusahaan, melalui kombinasi bisnis atau melalui pembentukan anak perusahaan baru.
1. Kepemilikan Penuh Dibeli pada Nilai Buku

Dalam contoh pertama, PT Induk membeli semua saham biasa beredar dari PT Anak
seharga Rp 300.000.000. Pada tanggal kombinasi bisnis, nilai wajar dari masing-masing
aset dan diabilitas PT Anak sama dengan nilai buku yang disajikan pada figur 4-2. Karena
PT Induk mengakuisisi semua saham biasa PT Anak dan PT Anak hanya mempunyai satu
jenis saham beredar, maka total nilai buku saham yang diakuisisi sama dengan total ekuitas
pemegang saham PT Anak (Rp 200.000.000 + Rp 100.000.000). Harga beli sebesar Rp
300.000.000 sama dengan nilai buku dari saham yang diakuisisi.

3
a. Kertas Kerja konsolidasi
Cara penempatan akun-akun di kertas kerja adalah menempatkan akun-akun yang
memiliki saldo debit di bagian atas dan akun-akun yang memiliki saldo kredit di bagian
bawah. Total saldo debit dan kredit harus sama untuk tiap saldo akun perusahaan dan
saldo total konsolidasi
b. Ayat Jurnal Eliminasi Investasi
Akun investasi harus dieliminasi karena, dari sudut pandang entitas tunggal, suatu
perusahaan tidak dapat memiliki investasi dalam dirinya sendiri. Saham anak perusahaan
dan akun ekuitas pemegang saham terbaik harus dieliminasi karena saham anak
perusahaan dimiliki semuanya di dalam entitas konsolidasi dan tidak ada klaim pihak
luar.
Dari sudut pandang yang berbeda. Akun investasi dalam pembukuan induk
perusahaan dapat dianggap sebagai akun tunggal yang mencerminkan investasi induk
perusahaan dalam aset anak perusahaan, yang disebut konsolidasi satu baris (one-lite
consolidation). Dalam konsolidasi penuh, masing-masing aset dan liabilitas anak
perusahaan digabungkan dengan aset dan dialibitas induk perusahaan. Memasukkan aset
bersih anak perusahaan, seperti yang tercermin dalam saldo akun investasi, dan masing-
masing aset dan liabilitas anak perusahaan meyebabkan penghitungan ganda dari aset
yang sama. Oleh katena itu, akun investasi dieliminasi dan tidak terbawa dalam laporan
posisi keuangan konsolidasian.
c. Laporan posisi keuangan konsolidasian
Laporan posisi keuangan konsolidasian yang disajikan pada figur 4-5 disusun
langsung dari kolom terakhir yang terdapat di kertas kerja kondolidasi pada figur 4-4.
Total saldo debit dan kredit dalam laporan posisi keuangan tersebut berbeda dengan total
debit dan kredit dalam kertas kerja karena akun kontra aset termasuk dalam kolom kredit
di kertas kerja tetapi di gabungkan dengan aset terkait dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian.karena belum ada transaksi yang terjadi antara tanggal kombinasi bisnis
dan tanggal penyusunan laporan posisi keuangan konsolidasian,bagian ekuitas pemegang
saham dari laporan posisi keuangan konsolidasian sama dengan ekuitas pemegang saham
PT induk pada figur 4-2.
2. Akuisisi Kepemilikan Penuh di Atas Nilai Buku
Harga saham suatu perusahaan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk nilai aset
bersih, kemampuan laba (earning power) perusahaan, dan kondisi pasar secara umum. Pada
saat suatu perusahaan membeli perusahaan lain, tidak ada alasan untuk mengharapkan harga
4
beli akan sama dengan nilai buku saham yang diakusisi. Proses yang digunakan untuk
menyusun laporan posisi keuangan konsolidasian hanya sedikit lebih sulit pada saat 100%
saham perusahaan dibeli pada harga yang berbeda dengan nilai bukunya.
3. Perlakuan Selisih Positif
Ada beberapa alasan mengapa harga beli saham suatu perusahaan lebih tinggi dari nilai
buku saham tersebut, yaitu sebagai berikut.
1) Kesalahan atau penghilangan dari pembukuan anak perusahaan.
2) Selisih lebih nilai wajar di atas nilai buku dari aset bersih anak perusahaan yang
dapat diidentifikasi.
3) Keberadaan goodwill.
4. Ilustrasi Perlakuan Selisih Debit
Harga obligasi berfluktuasi jika ada perubahan tingkat bunga. Pada contoh ini, nilai
utang obligasi PT Anak lebih tinggi dari nilai bukunya. Hal ini, mengindikasikan bahwa
tingkat bunga nominal obligasi lebih tinggi dari tingkat bunga pasar saat ini dan, karenanya,
investor bersedia membayar harga lebih tinggi dari nilai nominal obligasi tersebut. Dalam
penentuan harga beli untuk PT Anak, PT Induk harus menyadari bahwa perusahaan
menanggung liabilitas untuk membayar pada tingkat bunga lebih tinggi dari tingkat bunga
pasar dan akan membayar harga yang lebih rendah untuk PT Anak dibandingkan jika
liabilitas tersebut mempunyai tingkat bunga yang lebih rendah.
5. Akuisisi Kepemilikan Penuh di Bawah Nilai Wajar Aset Bersih
Terdapat banyak kasus dimana perusahaan membeli saham biasa yang diperdagangkan
di pasar modal pada harga lebih rendah dari nilai wajar asetnya. Sering kali, perusahaan-
perusahaan tersebut dijadikan target utama Akuisisi. Harga akuisisi dari perusahaan
pengakuisisi mungkin kurang dari nilai wajar dari aset bersih karena beberapa aset atau
liabilitas pengakuisisi mungkin terspesifikasi secara salah atau karena transaksi
merefleksikan penjualan yang terdesak dimana penjual butuh untuk menjual secara cepat
dan tidak dapat memenuhi pasar dengan penjualan.
C. Penyusunan Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Sesaat Setelah Akuisisi
Kepemilikan
Pendekatan yang diterapkan untuk menyiapkan satu set lengkap laporan keuangan
konsolidasian setelah kombinasi bisnis sama dengan yang digunakan dalam menyiapkan
laporan posisi keuangan konsolidasian sesaat setelah tanggal kombinasi bisnis. Namun, selain
aset dan liabilitas, ditambahkan juga penggabungan untuk pendapatan dan beban dari
perusahaan-perusahaan konsolidasi. Dalam proses penggabungan, eliminasi harus dibuat
5
kertas kerja konsolidasi, sehingga laporan keuangan konsolidasian akan menyajikan seolah-
olah merupakan laporan keuangan perusahaan tunggal.
1. Laba Bersih Konsolidasi
Laba bersih konsolidasi (consolidated net income) sama dengan pendapatan induk
perusahaan dari operasi pribadi, tidak termasuk investasi yang datang dari anak perusahaan
konsolidasian, ditambah pendapatan bersih dari setiap anak perusahaan konsolidasian yang
disesuaikan dengan selisih yang dihapus.
2. Saldo Laba Konsolidasi
Saldo laba konsolidasi (consolidated retained earning) adalah bagian dari laba yang tidak
didistribusikan oleh perusahaan yang dikonsolidasi yang dimiliki oleh pemegang saham
induk perusahaan.
3. Format Kertas Kerja
Terdapat berbagai format kertas kerja yang digunakan dalam praktik untuk menyusun
laporan keuangan konsolidasian. Satu format yang paling banyak digunakan adalahkertas
kerja tiga bagian (three-part-workpaper), dimana tiap bagian berisi tiga laporan keuangan
dasar, yaitu: laporan laba rugi, laporan saldo laba, dan laporan posisi keuangan.
FIGUR 4-9
Format Kertas Kerja Konsolidasi Komprehensif Tiga Bagian

Item Neraca Saldo Jurnal Eliminasi Konsolidasi

Akun Kredit:
Pendapatan
Keuntungan
Akun Debit:
Pendapatan Kontra
Beban BAGIAN LAPORAN LABA RUGI
Kerugian
Laba Bersih
Saldo Laba Awal
Ditambah: Laba Bersih BAGIAN LAPORAN SALDO LABA
Dikurangi: Dividen
Saldo Laba Akhir
Akun Debit:
Aset
Liabilitas Kontra
Akun Kredit:
Aset Kontra
Liabilitas BAGIAN LAPORAN POSISI KEUANGN
Ekuitas Pemegang Saham:
Modal Saham
Agio Saham
Saldo Laba

6
D. Konsolidasi Sesaat Setelah Akuisisi – 100 Persen Kepemilikan Dibeli Pada Nilai Buku
Untuk melihat proses konsolidasi sesaat setelah akuisisi, asumsikan bahwa pada tanggal 1
Januari 20X1, PT Induk membeli semua saham biasa PT Anak pada nilai buku yang
mendasarinya sebesar Rp 300.000.000. Pada saat itu, PT Anak mempunyai saham biasa
beredar sebesar Rp 200.000.000 dan saldo laba sebesar Rp 100.000.000. Situasi kepemilikan
yang dihasilkan adalah sebagai berikut.

Biaya perolehan investasi Rp 300.000.000,00


Nilai buku
1
1/1/X1 Saham biasa - PT Anak Rp 200.000.000,00
100% Saldo laba - PT Anak Rp 100.000.000,00
Rp 300.000.000,00
Bagan PT Induk x 1.00 (Rp 300.000.000,00)

Selisih antara nilai buku dari harga perolehan Rp 0

PT Induk mencatat investasinya di saham PT Anak menggunakan metode ekuitas. Informasi


mengenai PT Induk dan PT Anak pada tanggal kombinasi bisnis dan untuk tahun 20X1 dan
20X2 bisa teman-teman baca pada Figur 4-11.
Tahun Awal Kepemilikan
Pada tanggal 1 Januari 20X1. PT Induk mencatat pembelian saham biasa PT Anak dengan ayat
jurnal berikut.

1 Januari 20X1
E(15) Investasi pada Saham PT Anak Rp300.000.000
Kas Rp300.000.000
Mencatat pembelian saham PT Anak

Selama tahun 20X1, PT Induk mencatat laba operasi sebesar Rp 140.000.000, tidak termasuk
pendapatan dari investasi pada PT Anak, dan mengumumkan dividen sebesar Rp 60.000.000.
PT Anak melaporkan laba bersih sebesar Rp 50.000.000 dan mengumumkan dividen sebesar
Rp 30.000.000.

7
E. Konsolidasi Setelah Akuisisi – Kepemilikan 100% dan Diakuisisi Lebih Besar dari
Nilai Buku
Dalam banyak kasus, investasi pada perusahaan lain dibeli pada nilai yang melebihi nilai
buku saham yang diakuisisi. Selisih lebih harga beli dibanding nilai buku aset bersih
teridentifikasi yang dibeli harus dialokasikan ke aset dan liabilitas yang dibeli, termasuk
goodwill yang dibeli. Revaluasi harus dibuat di kertas kerja konsolidasi setiap penyusunan
laporan keuangan konsolidasian. Sebagai tambahan, jika revaluasi terkait dengan aset atau
liabilitas yang harus disusutkan, diamortisasi, atau selain yang dihapusbukukan, ayat jurnal
eliminasi yang tepat harus dibuat di kertas kerja konsolidasi untuk mengurangi laba bersih
konsolidasi.
Ketika perusahaan investor memperhitungkan investasi dengan menggunakan metode
ekuitas, perusahaan tersebut mencatat jumlah selisih yang kadaluarsa selama periode tersebut
sejalan dengan pengurangan laba yang diakui dari investee. Dalam konsolidasi, selisih
pembelian dibebankan ke saldo aset dan liabilitas yang sesuiai, dan laba konsolidasi
disesuaikan dengan jumlah yang kadaluarsa selama periode tersebut dengan membebankannya
ke pos-pos beban terkait (misalnya, beban penyesuaian).
F. Utang dan Piutang Antarperusahaan
Seluruh bentuk uang piutang antarperusahaan perlu dieliminasi ketika menyiapkan laporan
keuangan konsolidasi. Dari sudut pandang entitas tunggal, suatu perusahaan tidak dapat
berutang pada dirinya sendiri. Jika suatu perusahaan berutang kepada afiliasi sebesar Rp
1.000.000, perusahaan yang satu mencatat piutang Rp 1.000.000 di pembukuannya yang
terpisah, dan yang lainnya memiliki utang dengan nilai yang sama. Ketika laporan keuangan
konsolidasi disiapkan, ayat jurnal eliminasi berikut diperlukan dalam kertas kerja.

E(41) Utang Dagang Rp1.000.000


Piutang Dagang Rp1.000.000
Menghapus utang piutang antarperusahaan

Jika ayat jurnal eliminasi tidak dibuat, kedua aset dan liabilitas konsolidasi kelebihan dicatat
dengan jumlah yang sama.

Jika terdapat bunga di utang/piutang antarperusahaan, seluruh akun yang terkait dengan
klaim antarperusahaan harus dieliminasi dalam menyiapkan laporan keuangan konsolidasian,
termasuk utang/piutang, pendapatan bunga, beban, dan bunga akrual atas klaim
antarperusahaan.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Laporan keuangan konsolidasian menyajikan posisi keuangan dan hasil operasi dari dua
atau lebih entitas legal terpisah seakan-akan merupakan entitas tunggal. Laporan keuangan
konsolidasian yang disusun pada tanggal induk perusahaan mengakuisisi anak perusahaan akan
sama dengan laporan posisi keuangan jika perusahaan yang diakuisisi dimeregr dengan induk
perusahaan.
Laba bersih konsolidasi untuk induk dan anak perusahaan yang dimiliki seluruhnya secara
sederhana dihitung sebagai total laba induk perusahaan dari operasi terpisah dan bagian
proporsional induk perusahaan atas laba bersih anak perusahaan, disesuaikan dengan
penghapusbukuan selisih, jika ada. Dalam kondisi ini, saldo laba konsolidasi dihitung sebagai
total saldo laba induk perusahaan, tidak termasuk pendapatan dari anak perusahaan, ditambah
bagian proporsional induk perusahaan atas laba bersih kumulatif anak perusahaan sejak akusisi.
B. Saran
Semoga mahasiswa dan pemakalah yang berdiskusi tentang materi ini dapat sama-sama
mendapatkan manfaat atas apa yang telah dipelajari, dan semoga dapat direalisasikan dengan
baik.
Kritik dan saran yang membangun akan terus kami terima baik, oleh karena itu kami sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran dari teman-teman dan dosen pembimbing mata kuliah
Akuntansi Keuangan Lanjutan I.

9
DAFTAR PUSTAKA

Buku Akuntansi Keuangan Lanjutan Edisi 2 buku 1 oleh Richard E. Baker, Theodore E.
Christensen, David M. Conttrell, Kurnia Irwansya Rais, Widhi Astono, Etty Retno Wulandari

10

Anda mungkin juga menyukai