Anda di halaman 1dari 13

REKAYASA IDE

PENELAHAAN KEBIJAKAN DALAM PENYUSUNAN


LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT TEMPO SCAN PACIFIC, TBK. JAKARTA

Dosen Pengampu :

Sondang Aida Silalahi,SE., M.Si / Tuti Sriwedari, SE.,M.Si.,Ak.CA

Disusun Oleh :

Hendike Mega Dop Putri 7173142012

Lasmaria Sihotang 7172142016

Octavia Sabrianysa 7173342037

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa dan Pengasih,
atas segala rahmat dan kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas Rekaysa Ide ini dengan
baik untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan .Tulisan ini berisi
ide bagi Kebijakan Dalam Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian PT Tempo Scan
Pacific, Tbk. Jakarta.

Penulis menyampaikan terima kasih kepada Dosen Pengampu Bapak Drs. La Hanu yang
sudah memberikan bimbingannya. Penulis juga berterima kasih untuk semua pihak yang telah
berkontribusi menjadi sumber dalam tulisan ini dari awal sampai akhir. Di atas segalanya itu,
penulis mohon maaf apabila terjadi kesalahan yang kurang berkenan di dalam penulisan Mini
Riset ini,yang terjadi diluar kemampuan penulis. Penulis memohon kritik dan saran yang
membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Medan, November 2019


Penulis,

Kelompok 2

i
ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. LatarBelakang.................................................................................................1
B. RumusanMasalah............................................................................................2
C. Tujuan.............................................................................................................2
BAB II ISI.........................................................................................................................3
A. Laporan Keuangan..........................................................................................3
B. Laporan Keuangan Konsolidasian..................................................................4
C. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan.......................................................4
D. PSAK No. 65 ( Revisi 2013)..........................................................................5
BAB III PEMBAHASAN..................................................................................................6
SOLUSI REKAYASA IDE....................................................................................6
BAB IV PENUTUP ...........................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyusunan laporan keuangan keuangan konsolidasi menjadi keharusan apabila salah satu
perusahaan yang bergabung memperoleh kendali atas perusahaan lain. Pengendalian (control)
diasumsikan diperoleh apabila salah satu perusahaan yang bergabung memperoleh lebih dari
50% hak suara pada perusahaan lain, kecuali apabila dapat dibuktikan sebaliknya bahwa tidak
terdapat pengendalian walaupun pemilikan lebih dari 50% ( IAI 1994).

Istilah induk perusahaan digunakan untuk perusahaan yang memiliki satu atau lebih anak
perusahaan, dan sebaliknya perusahaan yang kepemilikannya kecil disebut sebagai anak
perusahaan. Dalam laporan keuangan konsolidasi disajikan juga kepemilikan minoritas (minority
interest). Kepemilikan minoritas merupakan bagian dari hasil usaha dan aktiva bersih yang tidak
dimiliki oleh induk perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Tujuan utama dari penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian adalah untuk menyajikan
hasil usaha dari posisi keuangan (termasuk arus kas) suatu induk perusahaan dan anak
perusahaannya seolah-olah kelompok tersebut merupakan satu perusahaan dengan beberapa
cabangnya. Ada anggapan bahwa Laporan Keuangan Konsolidasian lebih bermakna dari
Laporan Keuangan yang berdiri sendiri. Laporan Keuangan Konsolidasian biasanya diperlukan
untuk penyajian yang wajar, jika satu perusahaan dalam kelompok tersebut secara langsung atau
tidak langsung memiliki hak pengendalian pada perusahaan lain.

Pada artikel ilmiah yang penulis telaah mengenai penyajian dan penyusunan laporan
keuangan konsolidasian berdasarkan PSAK 4 (revisi 2009). PSAK 4 (revisi 2009) yang berisi
tentang penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas
yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk pada lembaga keuangan dapat memberikan
pengaruh ke dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian.

Namun, berdasarkan perkembangan standar akuntasi telah terjadi perubahan kebijakan


mengenai penyajian dan penyusunan laporan keuangan konsolidasian. Konsep dan standar

1
laporan keuangan konsolidasi yang terbaru berlandaskan pada PSAK 65 revisi 2013, tidak
berdasarkan PSAK 4 (revisi 2009) seperti yang digunakan PT Tempo Scan Pacific, Tbk. Jakarta.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang terdapat dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
Apa solusi bagi PT Tempo Scan Pacific, Tbk. Jakarta dalam penyusunan laporan keuangan
konsolidasian?
C. Tujuan
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk :
Untuk memecahkan permasalahan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian
pada PT Tempo Scan Pacific, Tbk. Jakarta

2
BAB II
ISI

A. Laporan Keuangan

Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses pencatatan, yang merupakan
suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang
bersangkutan. Beberapa definisi laporan keuangan menurut para ahli, di antaranya:Laporan
keuangan adalah “laporan yang diharapkan bisa memberi informasi mengenai perusahaan dan
digabungkan dengan informasi yang lain, seperti industri, kondisi ekonomi, bisa memberikan
gambaran yang lebih baik mengenai prospek dan resiko perusahaan” (Hanafi dan Halim,
2002:63). Adapun menurut (Sumarso, 2006:430) laporan keuangan adalah “hubungan antara
suatu angka dalam laporan keuangan dengan angka lain yang mempunyai makna atau dapat
menjelaskan arah perubahan (trend) suatu fenomena”. Berdasarkan pengertian di atas laporan
keuangan dibuat sebagai bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap, dengan tujuan
untuk mempertanggung jawabkan tugastugas yang dibebankan kepada manajemen. Penyusunan
laporan keuangan disiapkan mulai dari berbagai sumber data, terdiri dari faktur-faktur, bon-bon,
nota kredit, salinan faktur penjualan, laporan bank dan sebagainya. Data yang asli bukan saja
digunakan untuk mengisi buku perkiraan, tetapi dapat juga dipakai untuk membuktikan
keabsahan transaksi. Laporan keuangan terdiri dari:Pertama Neraca, menginformasikan posisi
keuangan pada saat tertentu, yang tercermin pada jumlah harta yang dimiliki, jumlah kewajiban,
dan modal perusahaan. Kedua,Perhitungan laba rugi, menginformasikan hasil usaha perusahaan
dalam suatu periode tertentu. Ketiga, Laporan arus kas, menginformasikan perubahan dalam
posisi keuangan sebagai akibat dari kegiatan usaha, pembelanjaan, dan investasi selama periode
yang bersangkutan. Keempat, Catatan atas laporan keuangan, menginformasikan kebijaksanaan
akuntansi yang mempengaruhi posisi keuangan dari hasil keuangan perusahaan. Laporan
keuangan diharapkan disajikan secara layak, jelas, dan lengkap, yang mengungkapkan kenyataan
kenyataan ekonomi mengenai eksistensi dan operasi perusahaan tersebut.

3
Tujuan Laporan Keuangan

Menurut Beams (2007:12) dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Lanjutan menjelaskan
bahwa “Laporan keuangan konsolidasi adalah laporan yang bertujuan untuk menyajikan,
terutama untuk kepentingan pemegang saham dan kreditur induk perusahaan, hasil operasi dan
posisi keuangan induk perusahaan dan anak, seolah-olah kelompok perusahaan tersebut adalah
perusahaan tunggal dengan satu atau lebih cabang atau divisi”.

B. Laporan Keuangan Konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasi merupakan laporan keuangan gabungan antara entitas induk
dan entitas anak. Laporan keuangan konsolidasi menggambarkan aspek ekonomi entitas yang
beroperasi secara individu tetapi berada dalam satu pengendalian. Pada dasarnya, laporan
konsolidasi adalah laporan asumsi yang memandang makna ekonomi suatu entitas. Secara
hukum, entitas induk dan entitas anak adalah entitas-entitas yang berbeda, Bahkan Undang-
undang anti trust mensyaratkan arm’slength transaction di antara entitasentitas yang berafiliasi.
Dengan persyaratan ini, entitas induk tidak diperkenankan membedakan harga jual produknya
terhadap entitas anak dan entitas lain yang tidak berafiliasi atau melakukan pembelian dengan
harga yang berbeda dari entitas lain yang tidak berafiliasi. Laporan konsolidasi dimaksudkan
untuk menunjukkan aspek subtansi hubungan entitas induk-anak.

C. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)

Standar Akuntansi Keuangan atau PSAK adalah suatu pedoman dalam melakukan praktek
akuntansi dimana uraian materi didalamnya mencakup hampir semua aspek yang berkaitan
dengan akuntansi, yang dalam penyusunannya melibatkan sekumpulan orang dengan
kemampuan dalam bidang akuntansi yang tergabung dalam suatu lembaga yang dinamakan
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Dengan kata lain Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan atau
PSAK adalah buku petunjuk bagi yang ada hubungannya dengan akuntansi. Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) mencakup konvensi, peraturan dan prosedur yang sudah disusun dan
disahkan oleh lembaga resmi (standard setting body) pada saat tertentu.
Pernyataan diatas memberikan gambaran bahwa Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) berisi “tata cara penyusunan laporan keuangan” yang selalu

4
mengacu pada teori yang berlaku, atau dengan kata lain didasarkan pada kondisi yang sedang
berlangsung. (PSAK) bukan merupakan suatu kemutlakan bagi setiap perusahaan
dalam membuat laporan keuangan. Namun paling tidak dapat memastikan
bahwa penempatan unsur-unsur atau elemen data ekonomi harus ditetapkan pada posisi yang
tepat agar semua data ekonomi dapat tersaji dengan baik, sehingga dapat memudahkan bagi
pihak-pihak yang berkepentingan dalam menginterpretasikan dan mengevaluasi suatu laporan
keuangan guna mengambil keputusan ekonomi yang baik bagi tiap-tiap pihak.

D. PSAK No.65 (Revisi 2013)

PSAK No. 65 menganut azas pengendalian (control) dan bukannya pemilikan


(ownership) yaitu konsolidasi dilakukan bila terdapat pengendalian maka kemampuan untuk
mengatur kebijakan finansial dan operasonal suatu perusahaan untuk mendapatkan manfaat dari
kegiatan perusahaan tersebut. Pengendalian akan dianggap ada, bila dimiliki secara langsung
atau tidak langsung, lebih dari 50% hak suara dari suatu perusahaan.

5
BAB III

PEMBAHASAN

A. SOLUSI REKAYASA IDE

PSAK No 65 Revisi 2013 menjelaskan mengenai laporan konsolidasian.Laporan


keuangan konsolidasian terjadi karena adanya perusahaan (perusahaan induk) yang memiliki
anak perusahaan dan dapat mengendalikan anak perusahaan.Menurut PSAK 65 dalam paragraf
07 dinyatakan investor mengendalikan investee jika memenuhi komponen berikut :

1. Kekuasaan atas investee


2. Eksposur atau hak atas imbal balik variabel dari keterlibatannya dengan investee
3. Kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi
jumlah imbal hasil investor.
Ketiga hal tersebut merupakan syarat yang apabila tidak terpenuhi maka investor tidak
memiliki pengedalian atas investee.

Pencatatan berdasarkan PSAK. N0. 65


Untuk menyajikan posisi keuangan, hasil usaha dan arus kas dari satu kelompok
perusahaan secara keseluruhan, maka disusunlah Laporan Keuangan Konsolidasian yang
menyajikan keadaan perusahaan-perusahaan dalam kelompok usaha sebagai satu kesatuan
ekonomi (economic entity), walaupun masing-masing perusahaan atau entitas merupakan entitas
yang berbadan hukum tersendiri. Sebuah entitas tidak menyajikan laporan keuangan konsolidasi
jika masih merupakan anak perusahaan dari entitas lain, instrumen keuangan induk tidak
diperdagangkan secara publik, perusahaan induk belum mengajukan dan tidak mengajukan
kepada organisasi pengwawas untuk menerbitkan instrumen keuangan di pasar publik dan entitas
induk menghasilkan laporan keuangan konsolidasi yang sesuai dengan standar pelaporan
keuangan.
Hal yang perlu menjadi perhatian adalah bahwa dalam penyusunan Laporan Keuangan
Konsolidasian adalah adanya data yang akurat tentang aktiva dan kewajiban yang dimiliki induk
perusahaan dan anak perusahaan baik sebelum dan sesudah aanya penggabungan usaha (
bussines combination).

6
Penyajian Laporan
PSAK 65 mewajibkan penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian, jika dipenuhi
persyaratan konsolidasi. Dalam hal ini Induk Perusahaan tidak dapat menyajikan laporan
tersendiri (tanpa konsolidasi). Induk perusahaan dapat menyajikan Laporan Keuangan sendiri,
bila untuk memberikan informasi tambahan bagi pengguna laporan keuangan konsolidasian.
Jadi, di sini diimplikasikan bahwa laporan keuangan induk perusahaan tersebut disajikan dalam
informasi tambahan. Dalam hal tidak dilakukan konsolidasi, penyertaan pada anak perusahaan
harus dipertanggung jawabkan dengan metode ekuitas.
Laporan keuangan konsolidasian dari satu grup perusahaan yang kegiatannya sangat
terdiversifikasi disajikan dalam bentuk kelompok sesuai dengan bidangnya, baik dalam Laporan
Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi maupun Laporan Arus Kas sesuai dengan karakteristik
utamanya.

7
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
PSAK No 65 Revisi 2013 menjelaskan mengenai laporan konsolidasian.Laporan keuangan
konsolidasian terjadi karena adanya perusahaan (perusahaan induk) yang memiliki anak
perusahaan dan dapat mengendalikan anak perusahaan.Menurut PSAK 65 dalam paragraf 07
dinyatakan investor mengendalikan investee jika memenuhi komponen berikut :

1. Kekuasaan atas investee


2. Eksposur atau hak atas imbal balik variabel dari keterlibatannya dengan investee
3. Kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi
jumlah imbal hasil investor.
Ketiga hal tersebut merupakan syarat yang apabila tidak terpenuhi maka investor tidak
memiliki pengedalian atas investee.

Untuk menyajikan posisi keuangan, hasil usaha dan arus kas dari satu kelompok
perusahaan secara keseluruhan, maka disusunlah Laporan Keuangan Konsolidasian yang
menyajikan keadaan perusahaan-perusahaan dalam kelompok usaha sebagai satu kesatuan
ekonomi (economic entity), walaupun masing-masing perusahaan atau entitas merupakan entitas
yang berbadan hukum tersendiri. Sebuah entitas tidak menyajikan laporan keuangan konsolidasi
jika masih merupakan anak perusahaan dari entitas lain, instrumen keuangan induk tidak
diperdagangkan secara publik, perusahaan induk belum mengajukan dan tidak mengajukan
kepada organisasi pengwawas untuk menerbitkan instrumen keuangan di pasar publik dan entitas
induk menghasilkan laporan keuangan konsolidasi yang sesuai dengan standar pelaporan
keuangan.
Laporan keuangan konsolidasian dari satu grup perusahaan yang kegiatannya sangat
terdiversifikasi disajikan dalam bentuk kelompok sesuai dengan bidangnya, baik dalam Laporan
Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi maupun Laporan Arus Kas sesuai dengan karakteristik
utamanya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Baker, E. Ricahard,dkk. 2008. Akuntansi Keuangan Lanjutan. Jakarta Selatan :


Salemba Empat.

Sugita, Dea. 2013. Dampak Penerapan PSAK 4 (Revisi 1994) dan


PSAK 4 (Revisi 2009) Terhadap Laporan Keuangan Konsolidasian Perusahaan (Studi
Kasus Pada PT Tempo Scan Pacific, Tbk. Jakarta). Jurnal Akuntansi. _(_). 1-13.
Scholar.google.com

Anda mungkin juga menyukai