Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

POPULASI DAN TEKNIK SAMPEL

Dosen Pengampu : Dra.Effi Aswita Lubis,M.Pd,M.Si

Rini Herliani,SE,M.Si

Mata Kuliah : Metodologi Penelitian

Disusun oleh :

Josua Leonardo Situmeang (7171142014)


Lasmaria Sihotang (7172142016)
Sondang S.Sitohang (7172142020)

PROGRAM PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat rahmat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini dengan baik tanpa kendala apapun. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada ibu Dra.Effi Aswita Lubis,M.Pd,M.Si/ Rini Herliani,SE,M.Si yang telah
membimbing kami untuk menyelesaikan tugas ini.

Makalah ini penulis susun agar dapat memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan. Tujuan lain dari pada tugas ini
adalah agar pembaca dapat memahami dan mengetahui tentang materi populasi
dan teknik sampel.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan, oleh


karena itu penulis sangat mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat
membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang. Semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi penulis dan juga bagi para pembaca.Terima
kasih.

Medan, November 2019

Penulis

Kelompok 8
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Penelitian merupakan proses kreatif untuk mengungkapkan suatu gejala
melalui cara tersendiri sehingga diperoleh suatu informasi. Pada dasarnya,
informasi tersebut merupakan jawaban atas masalah-masalah yang dipertanyakan
sebelumnya. Oleh karena itu, penelitian juga dapat dipandang sebagai usaha
mencari tahu tentang berbagai masalah yang dapat merangsang pikiran atau
kesadaran seseorang.
Penelitian bertujuan menemukan jawaban atas pertanyaan melalui aplikasi
prosedur ilmiah. Prosedur ini dikembangkan untuk meningkatkan taraf
kemungkinan yang paling relevan dengan pertanyaan serta menghindari adanya
bias. Sebab, penelitian ilmiah pada dasarnya merupakan usaha memperkecil
interval dugaan peneliti melalui pengumpulan dan penganalisaan data atau
informasi yang diperolehnya.
Dalam penelitian, salah satu bagian dalam langkah-langkah penelitian
adalah menentukan poulasi dan sampel penelitian. Seorang peneliti dapat
menganalisa data keseluruhan objek yang diteliti sebagai kumpulan atas
komunitas tertentu. Seorang peneliti juga dapat mengidentifikasi sifat-sifat suatu
kumpulan yang menjadi objek penelitian hanya dengan mengamati dan
mempelajari sebagian dari kumpulan tersebut. Kemudian, peneliti akan
mendapatkan metode atau langkah yang tepat untuk memperoleh keakuratan
penelitian dan penganalisaan data terhadap objek.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan populasi?
2. Apakah yang dimaksud dengan sampel?
3. Bagaimana cara pengambilan sampel atau teknik sampling?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian populasi.
2. Untuk mengetahui pengertian sampel
3. Untuk mengetahui cara pengambilan sampel atau teknik sampling.
BAB II
PEMBAHASAN

A..PENGERTIAN POPULASI DAN SAMPEL


Populasi merupakan seluruh karakteristik yang menjadi objek penelitian, dimana
karakteristik tersebut berkaitan dengan seluruh kelompok orang, peristiwa, atau benda yang
menjadi pusat perhatian bagi peneliti. (Haryadi Sarjono, 2013:21), dengan kata lain populasi
adalah himpunan keseluruhan objek yang diteliti. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi
secara keseluruhan.
Berikut ini merupakan alasan mengapa peneliti perlu menggunakan sampel :
1. Populasi sedemikian banyak sehingga sulit untuk meneliti seluruh elemen.
2. Keterbatasan waktu, biaya penelitian, dan sumber daya manusia.
3. Penelitian terhadap sampel dan bukan seluruh populasi kadang kala juga sangat
mungkin untuk memberikan hasil yang lebih terpercaya.
4. Jika elemen populasi homogen, penelitian terhadap seluruh elemen dalam populasi
menjadi tidak masuk akal.
Berikut ini diberikan rumus penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu:
1. Yang dikembangkan oleh Isaac dan Michael, untuk tingkat kesalahan 1%, 5% dan
10% .

2. Rumus Cochran, Cohen dll. Bila keduanya digunakan untuk menghitung ukuran
sampel, terdapat sedikit perbedaan jumlahnya. Lalu yang dipakai yang mana?
Sebaiknya yang dipakai adalah jumlah ukuran sampel yang paling besar.
3. Dalam Nomogram Hery King, jumlah populasi maksimum 2000, dengan taraf
kesalahan yang bervariasi, mulai 0,3% sampai dengan 15%, dan faktor pengali yang
disesuaikan dengan taraf kesalahan yang ditentukan. Dalam nomogram terlihat untuk
confident interval (interval kepercayaan)
80% faktor pengalinya = 0,780;
85% faktor pengalinya = 0,785;
99% faktor pengalinya = 1,195
99% faktor pengalinya = 1,573
4. Rumus menurut Taro Yamane

Dimana:
n= Jumlah sampel
N= Jumlah populasi
d2= Presisi yang ditetapkan (Tingkat kesalahan)
5. Rumus Menurut Slovin

Dimana:
n= Jumlah sampel
N= Jumlah populasi
e= Batas toleransi kesalahan (error tolerance)
6. Rumus pengambilan sampel bertingkat
Ni
ni= 𝑛
𝑁

Dimana:

ni = Jumlah sampel menurut stratum (tingkatan)

n = Jumlah solusi sampel

Ni = Jumlah populasi menurut startum


N = Jumlah seluruh populasi

B.TEKNIK SAMPEL

Teknik sampling merupakan salah satu bagian terpenting dalam bab


metodologi penelitian.Metodologi penelitian biasanya memuat kajian tentang:

1. Uraian variabel pokok


2. Penentuan lokasi/waktu penelitian
3. Penentuan populasi
4. Penentuan besar sampel atau teknik sampling
5. Teknik pengumpulan data
6. Analisis data

C.Manfaat dan Kriteria Sampling


Teknik sampel memiliki beberapa manfaat dalam penelitian yaitu dapat:
1. Mereduksi anggota populasi menjadi anggota sampel yang mewakili
populasi (representatif),sehinga kesimpulan terhadap populasi dapat
dipertanggungjawabkan
2. Lebih teliti menghitung yang sedikit dibandingkan dengan yang banyak
3. Menghemat waktu,tenaga dan finansial.
Ada beberapa kriteria yang menjadi dasar pertimbangan setiap peneliti
dalam mengambil sampel.Kriteria tersebut adalah:
1. Lakukan dulu generalisasi sampel,jika tidak akan dapat menyebabkan
kesimpulannya terlalu luas.Penyebab ini dilakukan biasanya si peneliti
ingin agar hasil penelitiannya berlaku secara meluas dan merasa sampel
yang ditentukannya telah mewakili populasi
2. Berikan batasan-batasan yang tegas tentang sifat-sifat populasi.Populasi
bisa terdiri dari manusia,hewan,atau benda-benda lain.Jadi semua benda
yang akan dijadikan populasi harus ditegaskan batas-batas
karakteristiknya sehingga dapat menghindari kekaburan dan kebingungan.
3. Tentukan sumber-sumber informasi tentang populasi,guna mendapatkan
konsep dan karakteristik suatu populasi.Umpamanya sumber informasi
diperoleh dari dokumen-dokumen,hasil survey langsung dan lain-lain
4. Pilihlah teknik sampel dan hitunglah besarnya anggota sampel yang
sesuai dengan tujuan penelitian.
D. PENENTUAN TEKNIK SAMPEL
Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk
menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai
teknik sampling yang digunakan. Macam-macam teknik sampling:
1. Probabillity Sampling(pengambilan sampel bardasarkan peluang)
Probabillity Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan
peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi
anggota sampel. Teknik ini meliputi:
a. Simple Random Sampling (pengambilan sampel secara acak)
Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.
Prosedur pengambilan sampel dalam suatu survei biasanya dilakukan tanpa
pengembalian. Pengambilan sampel tanpa pengembalian seperti ini disebut simple
random sampling (Bailey, 1982).
b. Propotionate Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota atau unsur yang tidak
homogen dan berstrata secara proporsional.
c. Disproportionate Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel,bila populasi berstrata
tetapi kurang proporsional.
d. Cluster sampling (Area Sampling)
Digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau
sumber data sangat luas,misal penduduk dari suatu negara, provinsi atau
kabupaten. Arti cluster adalah tandan, rumpun, atau kelompok. Berbeda dengan
teknik-teknik sampling sebelumnya, dalam teknik samplin ini yang menjadi unit
sampling dalam kerangka sampling adalah rumpun-rumpun, bukan unsur-unsur
sampling itu sendiri. Oleh karena itu, dengan teknik sampling ini, akan dilakukan
pengambilan sampel lebih dari satu tahap yang disebut multi-stage random
sampling. Pada tahap pertama, dipilih beberapa rumpun dari semua rumpun yang
ada. Pada tahap kedua, dapat dipilih rumpun-rumpun yang lebih kecil daripada
rumpun yang sudah terpilih, atau dapat langsung dipilih unsur-unsurnya,
bergantung kepada sifat populasinya.
Teknik sampling ini dilakukan jika kerangka sampling yang berisi unsur-
unsur sampling tidak dapat dibuat atau tidak praktis untuk membuatnya.
Misalnya, suatu penelitian akan dilakukan dengan populasi anak asuh dalam
panti-panti asuhan. Pada tahap ketiga, dapat diambil semua anak asuh yang
tinggal di rumah atau barak yang terpilih, atau juga dapat diambil sampel lagi dari
seluruh anak asuh yang tinggal di rumah atau barak yang terpilih. Dalam hal yang
terakhir ini, maka perlu dibuat kerangka sampling ketiga dengan nama-nama anak
asuh di rumah atau barak yang terpilih sebagai unit samplingnya.
Jika rumpun-rumpun yang menjadi unit sampling merupakan daerah atau
wilayah geografis, seperti misalnya kota, kecamatan, atau desa, maka teknik
sampling ini disebut area rando sampling.

2. Nonprobability sampling(pengambilan sampel tidak berdasarkan peluang)


Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak
memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi
untuk dipilih menjadi sampel. Dengan demikian, sampel yang diambil tidak dapat
dikatakan sebagai sampel yang representatif sehingga sukar untuk melakukan
generalisasi di luar sampel yang diteliti.
a. Accidental sampling (pengambilan sampel secara kebetulan)
Adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja
yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel,
bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
Teknik ini juga disebut incidental sampling atau convenience sampling. Seperti
ditunjukan oleh namanya, orang yang diambil sebagai anggota sampel adalah
Teknik ini juga disebut incidental sampling atau convenience sampling. Seperti
ditunjukan oleh namanya, orang yang diambil sebagai anggota sampel adalah
mereka yang kebetulan ditemukan atau mereka yang mudah ditemui atau di
jangkau.
a. Sampling purposive
Adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Dalam
teknik ini, siapa yang akan diambil sebagai anggota sampel diserahkan pada
pertimbangan pengumpul data yang menurut dia sesuai dengan maksud dan
tujuan penelitian. Jadi, pengumpul data yang telah diberi penjelasan oleh
penelitiakan mengambil siapa saja yang menurut pertimbangannya sesuai dengan
maksud dan tujuan penelitian.
b. Sampling jenuh
Adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan
sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila populasi yang relative kecil, kurang
dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan
yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota
populasi dijadikan sampel.1[9]
c. Snowball sampling (pengambilan sampel seperi bola salju)
Adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil,
kemudian membesar. Dalam teknik ini, penugumpulan data dimulai dari beberapa
orang yang memenuhi kriteria untuk dijadikan anggota sampel. Mereka kemudian
mejadi sumber informasi tentang orang-orang lain yang juga dapat dijadikan
anggota sampel dan selanjutnya diminta menunjukkan orang lain lagi yang
memenuhi kriteria menjadi anggota sampel. Demikian prosedur ini dilanjutkan
sampai jumlah anggota sampel yang diinginkan terpenuhi
d. Quota Sampling
Adalah teknik untuk menentukan sampel dimana peneliti bebas menentukan
jumlah sampel sampai jumlah (kuota) yang diinginkan dari populasi yang
mempunyai ciri-ciri tertentu.Teknik sampling ini digunakan ini sering juga
bertukar arti dengan teknik sampling bertujuan.
E. PENENTUAN UKURAN SAMPEL
Besarmya anggota sampel dalam suatu penelitian harus dihitung
berdasarkan teknik-teknik sampel yang diperkenankan.Tujuan untuk mendapatkan
hasil penelitian dan kesimpulan yang tepat dan benar.Kebenaran suatu penelitian
lebih besar ditentukan oleh jumlah sampel yang diambil yang dijadikan
bahan/data untuk dianalisis.
1. Pertimbangan praktis mengacu pada (a) unsur-unsur biaya,tenaga dan
kemampuan,(b) bila untuk exploratory atau penemuan dan
penjajakan,maka anggota sampel harus lebih banyak,(c) jika kita memilih
sampel yang banyak,maka tingkat prediksi relatif tepat,kesalahan
mentabulasi dan menghitung besar dan reliabilitas besar
2. Ketepatan yaitu semakin kecil kita memilih taraf signifikansi atau alpha
semakin banyak anggota sampelnya,akhirnya semakin tepat dan teliti
ramalan kita
3. Pertimbangan non responden yaitu perkiraan jumlah sampel dikuranngi
dengan jumlah anggota sampel yang dijadikan kelompok uji coba
instrument penelitian.Termasuk perkiraan responden yang bersedia
mengembalikan angket yang mereka isi.
4. Analisis data yang kita gunakan menentukan besarnya anggota
sampel,umumnya untuk teknik statistik parametrik membutuhkan data
relative besar(kira-kira 30 responden).Sedangkan bila dianalisis dengan
statistik non parametric cukup menggunakan data yang relatif kecil.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya
orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain.
Sampel adalah bagian darui populasi yang memiliki sifat-sifat yang sama
dari objek yang merupakan sumber data. Secara sederhana sampel dapat
dikatakan, bahwa sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih dan
mewakili populasi tersebut.
Cara pengambilan sampel atau teknik sampling secara garis besar dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu Probabillity Sampling (pengambilan sampel
bardasarkan peluang), dan Nonprobability sampling (pengambilan sampel tidak
berdasarkan peluang).

B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami susun. Kami sadar makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
sangat kami harapkan demi perbaikan makalah selanjutnya. Kami minta maaf
apabila ada kesalahan dalam penulisan dan isi makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua. Amin.
DAFTAR PUSTAKA

Lubis, Effi Aswita.2019.Metode Penelitian Pendidikan.Yogyakarta:K-Media

Anda mungkin juga menyukai