Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KEUANGAN INTERIM DAN LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI

(PSAK 3 DAN PSAK 4)

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Seminar Akuntansi

Disusun oleh:

Kelompok 10

Anggota kelompok:

1. Mutia Sartika Dewi C11170018


2. Muhammad Helmi F.R C11199007
3. Widia Bunga Putri C11170017
4. Zhafira Belinda Q C10160299

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI EKUITAS

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Maha Esa karena penulis bisa
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “LAPORAN KEUANGAN INTERIM DAN
LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI (PSAK 3 DAN PSAK 4)”.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Seminar Akuntansi di STIE EKUITAS Bandung. Makalah ini disusun agar pembaca dapat
memperluas ilmu tentang kaitan dengan Seminar Akuntansi yang penulis sajikan
berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi dan berita. Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadikan tambahan sumber
pemikiran dan informasi kepada pembaca khususnya untuk penulis dan seluruh mahasiswa
STIE EKUITAS.

Dalam penulisan makalah ini penulis tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan
dalam pembuatannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai
pihak untuk menyempurnakannya.

Bandung, Oktober 2019

Kelompok 10
(Penulis)
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .......................................................................................................... i

Daftar Isi .................................................................................................................... ii

Bab I Pendahuluan .................................................................................................... 1

Bab II Landasan Teori ............................................................................................... 3

2.1. Laporan Keuangan Interim ......................................................................... 3

2.2. Laporan Keuangan Tersendiri ..................................................................... 8

Bab III Pembahasan .................................................................................................. 12

3.1. Contoh Penyajian Laporan Keuangan Sesuai dengan PSAK 4 .................. 12

Bab IV Penutup ......................................................................................................... 16

Daftar Pustaka ........................................................................................................... 17


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di dalam akuntansi keuangan dikenal adanya standar yang harus dipatuhi dalam
pembuatan laporan keuangan. Standar tersebut diperlukan karena banyaknya pengguna
laporan keuangan. Jika tidak terdapat standar, perusahaan dapat saja menyajikan laporan
kuangan yang mereka miliki sesuai dengan kehendak mereka sendiri. Hal ini tentunya
akan menjadi masalah bagi para pengguna karena akan menyulitkan untuk memahami
laporan keuangan yang ada.
Setiap negara tentunya mempunyai aturan akuntansi (standar) yang berbeda – beda.
Perbedaan itu mencakup perlakuan, metode, penyajian dan pelaporan. Perbedaan
akuntansi tiap Negara akan menyulitkan bagi para pengguna laporan keuangan terutama
bagi para analis, auditor, investor, dan kreditur yang lingkup kerjanya melewati batas
Negara. Ketika dunia bisnis dapat dikatakan hampir tanpa batas Negara. Sumber daya
produksi (misalnya uang) yang dimiliki oleh seorang investor disatu Negara tertentu
dapat dipindahkan dengan mudah dan cepat ke Negara lain misalnya melalui mekanisme
bursa saham.
Tujuan pernyataan ini adalah menentukan isi minimum laporan keuangan inteim
serta prinsip pengakuan dan pengukuran dalam laporan kuangan lengkap atau ringkas
untuk periode interim. Pelaporan keuangan interim yang tepat waktu dan andal
meningkatkan kemampuan investor, kreditur, dan pihak lain untuk memahami kapasitas
entitas menghasilkan laba dan arus kas serta keadaan dan likuiditas keuangannya.Setiap
laporan keuangan, baik tahunan atau interim dievaluasi kepatuhannya terhadap SAK.
Fakta bahwa entitas mungkin tidak menyediakan laporan keuangan interim selama tahun
buku tertentu atau menyediakan laporan keuangan interim yang tidak sesuai dengan
pernyataan ini.
Dan pada penyajian Laporan Keuangan Tersendiri suatu kelompok perusahaan yang
berbeda di bawah pengendalian suatu induk perusahaan. Laporan keuangan tersendiri
disajikan untuk memenuhi kebutuhan informasi keuangan yang meliputi posisi
keuangan, hasil usaha dan arus kas dari suatu kelompok perusahaan, yang secara
ekonomis dianggap merupakan satu kesatuan usaha.
Dengan demikian dalam pernyataan diatas penulis kelompok kami akan
mengangkat judul makalah tentang “LAPORAN KEUANGAN INTERIM DAN
LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI (PSAK 3 DAN PSAK 4)”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan laporan keuangan interim?
2. Apa tujuan laporan keuangan interim?
3. Bagaimana laporan keuangan interim menurut PSAK 3?
4. Bagaimana pandangan sehubungan dengan laporan keuangan interim?
5. Bagaimana penyajian laporan keuangan interim?
6. Apa saja pengungkapan dari ringkasan data keuangan interim?
7. Apa yang dimaksud dengan laporan keuangan tersendiri menurut PSAK 4?
8. Apa perbedaan laporan keuangan konsolidasi dengan laporan keuangan tersendiri?
9. Bagaimana pengungkapan laporan keuangan tersendiri?
10. Perbedaan ED PSAK 4 (revisi 2009): Laporan Keuangan Konsolidasian dan
Laporan Keuangan Tersendiri dengan PSAK 4 (revisi 1998)
C. Manfaat
1. Untuk mengetahui definisi dari laporan kuangan interim.
2. Untuk memahami tujuan disusunnya laporan keuangan interim.
3. Untuk mengetahui format isi laporan keuangan interim.
4. Untuk memahami penyajian laporan keuangan interim.
5. Untuk memahami kegunaan laporan keuangan tersendiri.
6. Untuk mengetahui perbedaan laporan keuangan tersendiri dan konsolidasi.
7. Untuk mengetahui pengungkapan dari laporan keuangan tersendiri.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Laporan Keuangan Interim


1.   Pengertian Laporan Keuangan Interim
Laporan keuangan interim merupakan laporan keuangan yang berisi baik laporan
keuangan lengkap (seperti yang dijelaskan di PSAK atau laporan keuangan ringkas (seperti
yang dijelaskan di Pernyataan ini) untuk suatu periode interim.
Periode interim adalah suatu periode laporan keuangan yang lebih pendek dari satu
tahun buku penuh.

2.   PSAK yang mengatur Laporan Keuangan Interim


PSAK 3 mengatur mengenai standar penyusunan laporan keuangan interim untuk
entitas yang diwajibkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
misalnya pasar modal dan bursa efek. Sedangkan untuk jenis usaha tertentu, seringkali
diatur cara penyusunan dan pelaporan laporan interim tersendiri oleh regulator dibidang
usaha tertentu, misalnya perbankan yang harus tunduk pada peraturan yang ditentukan oleh
Bank Indonesia selaku bank sentral di Indonesia.

3.   Pandangan Sehubungan Dengan Laporan Keuangan Interim


Pada umumnya, laporan keuangan yang dikeluarkan perusahaan bisnis adalah tahun
fiskal penuh. Beberapa perusahaan mengeluarkan laporan keuangan untuk periode
akuntansi interim sebagai bagian dari tahun fiskal.
Pada dasarnya, ada dua pandangan sehubungan dengan laporan keuangan interim
adalah sebagai berikut.
1. Pandangan yang menganggap periode interim sebagai dasar periode akuntansi
dan menyimpulkan bahwa hasil operasi tiap periode ditentukan dengan cara
yang sama, seperti pada periode tahunan.
2. Pandangan yang menganggap periode interim sebagai bagian yang integral
dengan periode tahunan.
Di Indonesia, laporan keuangan interim dikembangkan berdasarkan pandangan
yang kedua yang menganggap laporan keuangan interim sebagai bagian integral dengan
periode tahunan.

4.   Penyajian Laporan Keuangan Interim


Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 03 tentang Laporan
Keuangan Interim berlaku untuk perusahaan yang diwajibkan untuk menyajikan laporan
keuangan interim oleh peraturan perundangan yang berlaku, misalnya: pasar modal, dan
lain-lain. Untuk industri yang telah diatur dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
industri yang bersangkutan secara khusus, misalnya perbankan, maka harus mengikuti
standar khusus tersebut.
Laporan keuangan interim meliputi: (1) neraca; (2) laporan laba/rugi; (3) saldo laba
interim; (4) laporan arus kas; dan (5) catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan
interim harus menyajikan secara komparatif dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Perhitungan laba/rugi interim harus mencakup periode sejak awal tahun buku sampai
dengan periode interim terakhir yang dilaporkan (year-to-date).
Laporan keuangan interim harus menggolongkan aktiva sebagai kelompok lancar
dan tidak lancar, dan kewajiban sebagai kelompok jangka pendek dan jangka panjang
sesuai laporan keuangan tahunan. Kalau suatu aktiva dan kewajiban dapat atau harus
direalisasikan dalam jangka waktu 12 bulan dari tanggal neraca interim, maka aktiva
tersebut digolongkan sebagai lancar; atau kewajiban tersebut digolongkan sebagai jangka
pendek; kalau tidak aktiva tersebut digolongkan sebagai tidak lancar atau kewajiban
tersebut digolongkan sebagai jangka panjang.
Khusus untuk perusahan tertentu, antara lain bank dan asuransi, yang mempunyai
metode khusus dalam penggolongan aktiva, maka penggolongan aktiva harus dilakukan
sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku.

5.   Pengungkapan Ringkasan Data Keuangan Interim


Apabila perusahaan melaporkan ringkasan informasi keuangan pada tanggal laporan
keuangan interim, maka data berikut merupakan data minimum yang harus dilaporkan:
1. Pendapatan atau penjualan kotor, beban, estimasi pajak penghasilan, pos luar biasa
(termasuk pengaruh terhadap pajak penghasilan yang terkait), pengaruh kumulatif
perubahan akuntansi, perubahan akuntansi, dan laba bersih.
2. Data laba bersih per saham untuk setiap periode interim yang disajikan.
3. Pendapatan dan beban musiman.
4. Perubahan yang penting dalam taksiran pajak penghasilan.
5. Pelepasan suatu segmen usaha, pos luar biasa, transaksi tidak biasa, dan tidak
sering terjadi.
6. Kewajiban kontinjen.
7. Perubahan akuntansi.
8. Perubahan yang material pada unsur laporan arus kas.
Laporan keuangan interim terakhir, misalnya laporan keuangan interim triwulan
keempat, tidak perlu disusun karena pada dasarnya laporan keuangan tersebut dapat
digantikan dengan laporan keuangan tahunan. Dalam hal laporan keuangan interim triwulan
keempat hendak diterbitkan, maka penerbitannya dilakukan bersamaan dengan penerbitan
laporan keuangan tahunan. Di samping itu, isi dari laporan keuangan interim triwulan
keempat harus merupakan selisih dari laporan keuangan tahunan dan laporan keuangan
interim sebelumnya tahun yang bersangkutan.

6.   Pengakuan dan Pengukuran


PSAK 3 mensyaratkan suatu perusahaan untuk menerapkan kebijakan akuntansi
yang sama dalam laporan keuangan interimnya sebagaimana kebijakan yang diterapkan
dalam laporan keuangan tahunannya. Namun, untuk perubahan kebijakan akuntansi yang
dilakukan setelah tanggal laporan keuangan terkini yang akan tercemin dalam laporan
keuangan tahunan berikutnya, maka kebijakan akuntansi yang baru tersebut harus
diterapkan untuk laporan interim di tahun berjalan. Hal ini demi untuk menjaga konsistensi
antara laporan keuangan interim tahun berjalan dengan laporan keuangan tahun berikutnya.
PSAK 3 mensyaratkan bahwa pengukuran untuk tujuan laporan keuangan interim
harus dilakukan dengan dasar periode awal tahun buku sampai dengan periode interim
terakhir yang dilaporkan, karena laporan keuangan interim adalah bagian dari laporan
keuangan tahunannya yang lebih luas dan juga agar frekuensi pelaporan interim suatu
perusahaan (semesteran atau triwulanan) tidak memengaruhi pengukuran hasil tahunannya.
Selanjutnya menetapkan bahwa pendapatan yang diterima secara musiman,
berulang, atau berkala dalam satu tahun buku tidak diantisipasi atau ditangguhkan pada
tanggal interim jika antisipasi atau penangguhan tidak akan sesuai pada akhir tahun buku
perusahaan tersebut, sedangkan beban yang terjadi secara tidak beraturan selama tahun
buku harus diantisipasi atau ditangguhkan untuk tujuan pelaporan interim, jika hanya jika,
hal tersebut adalah tepat untuk mengantisipasi  atau menangguhkan jenis beban tersebut
pada akhir tahun buku.
Dalam laporan interim harus mengakui perubahan estimasi year to date dan bisa
saja estimasi itu berbeda dengan laporan keuangan interim sebelumnya tahun tersebut.
Namun prinsip pengakuan asset, liabilities, pendapatan, beban harus sesuai dengan laporan
keuangan tahunan.
Contoh: PT. A dengan tahun buku yang berakhir pada 31 Desember, menyusun
laporan keuangan interim triwulanan. Kontrak kerja antara perusahaan dan karyawan
mendapatkan gaji ke13, dan bonus tambahan diskresioner yang bergantung pada laba
perusahaan untuk tahun tertentu. Dalam contoh ini, perusahaan harus mengakui (accured)
jumlah proposional gaji ke-13, tetapi tidak bonus diskresionernya dalam setiap laporan
keuangan triwulan.
PSAK 3 menyarankan berkenaan dengan valuasi persediaan dan biaya litbang agar
pengukuran periode interim dilakukan seolah-olah setiap periode interim berdiri sendiri
sebagai periode pelaporan independen.
Contoh: PT. B dengan tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember,
menyajikan laporan keuangan interim triwulanan. Pada tanggal 30 September 2012,
perusahaan mengestimasi bahwa nilai realisasi neto dari sejumlah persediaan adalah lebih
rendah dari harga perolehannya. Dalam contoh ini, bahkan jika perusahaan tersebut
mengestimasi realisasi neto persediaaan diatas biaya perolehan pada akhir tahun,
perusahaan ini diwajibkan untuk melakukan penurunan nilai persediaan tersebut ke nilai
realisasi bersihnya dan mengakui kerugian pada laporan interim triwulan ke tiganya.
Namun yang perlu diperhatikan bahwa perlakuan diatas tidak sejalan dengan teori integral.
Diasumsikan bahwa persediaan itu masih dimiliki sampai 31 Desember 2012, dan hingga
pada tanggal tersebut, nilai realisasi neto persediaan diestimasi lebih tinggi dari biaya
perolehannya. Dalam contoh ini, kerugian yang dihapus bukukan dalam laporan keuangan
interim triwulan ketiga harus dibalikkan dan persediaan tersebut disajikan pada harga
aslinya dalam laporan keuangan tahunan ditahun 2012.
PSAK 3 menetapkan bahwa prosedur pengukuran yang digunakan dalan laporan
keuangan interim harus dibuat untuk menjamin bahwa informasi yang dihasilkan adalah
andal serta pengungkapan yang sesuai untuk informasi keuangan material yang relevan
untuk memahami posisi atau kinerja keuangan perusahaan diungkapkan secara memadai.
Contoh: guna menyusun laporan keuangan interim, tidaklah perlu untuk
melakuakan perhitungan fisik perseediaan secara keseluruhan, jika nilai persediaan dapat
diestimasikan secara andal dengan menggunakan teknik (metode) estimasi.
PSAK 3 juga menetapkan bahwa jika estimasi jumlah yang dilaporkan dalam satu
periode interim diubah secara signifikan selama periode interim terakhir, sifat dan jumlah
perubahan tersebut harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan tahunan untuk
tahun buku tersebut.
PSAK 3 menetapkan perubahan dalam kebijakan akuntansi harus dijelaskan dengan
menyatakan kembali laporan keuangan periode interim sebelumnya dari tahun buku
berjalan dan periode interim komparatif dari tahun buku sebelumnya. Hal ini untuk
menjamin bahwa kebijakan akuntansi tertentu diterapkan pada kelompok transaksi tertentu
untuk keseluruh tahun buku yang bersangkutan.  Dalam permasalahan materialitas PSAK 3
menetapkan bahwa dalam memutuskan bagaimana cara mengakui, mengukur,
mengklasifikasi, atau mengungkapkan unsur untuk tujuan pelaporan keuangan interim,
maka materialitas harus dinilai terkait dengan data keuangan periode interim.

7. Isi laporan Keuangan Interim


Penyajian laporan Keuangan menetapkan laporan keuangan lengkap meliputi ;
1. Laporan posisi keuangan pada akhir periode
2. Laporan laba rugi komprehensif selama periode
3. Laporan perubahan ekuitas selama periode
4. Laporan arus kas selama periode
5. Catatan atas laporan keuangan berisi ringkasan kebijakan akuntansi penting dan
informasi penjelasan lain.

2.2. Laporan Keuangan Tersendiri


1.   Pengertian Laporan Keuangan Tersendiri
Menurut PSAK 4, laporan keuangan tersendiri adalah laporan keuangan yang
disajikan oleh entitas induk (yaitu investor yang memiliki pengendalian atas entitas anak)
yang mencatat investasi pada entitas anak, entitas asosiasi, dan ventura bersama
berdasarkan biaya perolehan atau sesuai dengan PSAK 55 Instrumen Keuangan: Pengakuan
dan Pengukuran. (PSAK 4.4)
Definisi di atas menyiratkan bahwa laporan keuangan tersendiri hanya disajikan
oleh entitas induk (parent) yang juga diharuskan untuk menyajikan laporan keuangan
konsolidasi. Ketentuan tersebut berbeda dengan IAS 27. Menurut IAS 27, laporan
keuangan tersendiri bisa disajikan oleh entitas induk, investor dalam entitas asosiasi, dan
investor dalam ventura bersama.

2.   Perbedaan Laporan Keuangan Konsolidasi Dengan Laporan Keuangan


Tersendiri
Menurut PSAK 4, laporan keuangan konsolidasi harus disajikan oleh entitas induk.
Laporan keuangan tersendiri juga disajikan oleh entitas induk sebagai tambahan atau
lampiran laporan keuangan konsolidasi.
Laporan keuangan konsolidasian adalah laporan keuangan kelompok usaha (entitas
induk dan entitas anak) yang di dalamnya aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban, dan
arus kas entitas induk dan entitas anak disajikan sebagai satu entitas ekonomi tunggal. Jika
entitas induk juga memiliki investasi dalam entitas asosiasi dan ventura bersama, laporan
keuangan konsolidasi menyajikan investasi dalam entitas asosiasi dan ventura bersama
dengan metode ekuitas.
Dalam laporan keuangan tersendiri, investasi di entitas anak, entitas asosiasi, dan
ventura bersama disajikan dengan metode biaya, atau dengan metode nilai wajar
sebagaimana ditentukan dalam PSAK 55. Selain investasi di entitas anak, entitas asosiasi,
dan ventura bersama, laporan keuangan tersendiri disusun sesuai dengan SAK yang
berlaku.
Menurut PSAK 4, laporan keuangan tersendiri sekurang-kurangnya terdiri dari
laporan posisi keuangan, laporan laba-rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan
perubahan ekuitas, dan laporan arus-kas. (PSAK 4.6)
Karena laporan keuangan tersendiri hanya merupakan lampiran atau tambahan
laporan konsolidasi, PSAK 4 tidak mengharuskan pengungkapan tambahan dalam catatan
atas laporan keuangan untuk laporan keuangan tersendiri. Seluruh ketentuan pengungkapan
dalam IAS 27 tidak diadopsi.
PSAK 4 belum mengadopsi amendement IAS 27 pada Agustus 2014 yang
memperbolehkan entitas menggunakan metode ekuitas dalam melaporkan investasi di
entitas anak, entitas asosiasi, dan ventura bersama dalam laporan keuangan tersendiri.

3.   Pengungkapan Laporan Keuangan Tersendiri


Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), laporan keuangan
tersendiri memiliki beberapa pengungkapan, diantaranya adalah ;
 Laporan keuangan tersebut adalah laporan keuangan tersendiri yang merupakan
informasi tambahan dalam laporan keuangan konsolidasian.
 Daftar investasi yang signifikan dalam entitas anak, pengendalian bersama entitas,
dan entitas asosiasi, termasuk nama, negara atau tempat kedudukan, proporsi
kepemilikan, dan proporsi hak suara yang dimiliki (jika berbeda).
 Penjelasan tentang metode yang digunakan untuk mencatat investasi yang terdaftar.

4. PSAK 4 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DAN LAPORAN


KEUANGAN TERSENDIRI
Secara umum perbedaan ED PSAK 4 (revisi 2009): Laporan Keuangan
Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri dengan PSAK 4 (revisi
1998): Laporan Keuangan Konsolidasi adalah sebagai berikut:

Perihal PSAK 4 (1998) ED PSAK 4 (revisi 2009)


- Laporan keuangan
Ruang lingkup Laporan keuangan konsolidasi konsolidasi
-Laporan keuangan tersendiri
Tidak ada definisi mengenai Terdapat definisi mengenai
Definisi
laporan keuangan tersendiri laporan keuangan tersendiri
- Entitas anak yang dimiliki
Entitas anak yang menjadi
untu dijual atau dialihkan
Entitas anak yang tidak subyek pengendalian
dalam jangka pendek.
dikonsolidasikan pemerintah, pengadilan,
- Entitas anak yang dibatasi
administrator, dan regulator
oleh restriksi jangka panjang
Pengendalian ada jika
Pengendalian ada jika mempunyai lebih dari 50% hak
mempunyai lebih dari 50% hak suara, kecuali dapat ditunjukan
suara. dengan jelas tidak ada
pengendalian.
Keberadaan hak suara
Tidak ada pengaturan
Penyajian laporan potensial diperhitungkan dalam
mengenai keberadaan hak
keuangan konsolidasian menilai keberadaan
suara potensial.
pengendalian
Terdapat penjelasan bahwa
konsolidasi harus tetap
Tidak ada penegasan mengenai
dilakukan oleh modal ventura,
hal tersebut
reksa dana, unit perwalian atau
entitas sejenis
Prosedur Konsolidasi Tanggal laporan keuangan - Entitas anak harus menyusun
entitas anak yang berbeda laporan keuangan dengan
entitas induk: tanggal yang sama dengan
- Laporan keuangan entitas entitas induk, kecuali tidak
anak dapat digunakan jika beda praktis.
tidak lebih 3 bulan. - Dilakukan penyesuaian untuk
 
transaksi atau peristiwa
material antar perbedaan
 
tanggal laporan keuangan
- Diungkapkan peristiwa atau
tersebut (tidak lebih 3 bulan)
transaksi material antar tanggal
tersebut.
Hak minoritas disajikan
Kepentingan non-pengendali
tersendiri di antara kewajiban
disajikan di ekuitas.
dan ekuitas.
Laporan laba rugi
Hak minoritas disajikan
Kepentingan non- komprehensif diatribusikan
tersendiri dalam laporan laba
pengendali (hak pada pemilik entitas induk dan
rugi
minoritas) kepentingan non-pengendali
Saldo hak minorotas minimal
Saldo kepentingan non-
sama dengan nol, kecuali ada
pengendali dapat negatif
kewajiban mengikat dan
(defisit)
kemampuan.
- Perubahan kepemilikan yang
tidak mengakibatkan hilangnya
Perubahan kepemilikan pengendalian diperlakukan
yang tidak Tidak ada pengaturan sebagai transaksi ekuitas.
mengakibatkan mengenai hal tersebut - Perbedaan antara harga
hilangnya pengendalian pelepasan dengan nilai tercatat
kepemilikan diakui dalam
ekuitas.
Tidak ada pengaturan Terdapat pengaturan mengenai
mengenai serangkaian transaksi serangkaian transaksi yang
Hilangnya
yang mengakibatkan hilangnya mengakibatkan hilangnya
pengendalian
pengendalian yang diperlukan pengendalian yang diperlukan
sebagai suatu transaksi tunggal sebagai suatu transaksi tunggal
Laporan keuangan tersendiri Laporan keuangan tersendiri
Laporan keuangan
sebagai informasi tambahan sebagai laporan keuangan
tersendiri
laporan keuangna konsolidasi entitas
Investasi pada entitas anak,
entitas asosiasi, dan
Investasi pada entitas anak
pengendalian bersama entitas
dicatat dengan metode ekuitas
dicatat dengan metode biaya
(at cost) atau nilai wajar.

BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Contoh Penyajian Laporan Keuangan Sesuai dengan PSAK 4


BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian pembahasan dapat disimpulkan bahwa dengan meningkatnya jumlah
perusahaan yang menjual surat berharga di pasar modal, laporan keuangan interim menjadi
semakin diperlukan pemakai laporan keuangan membutuhkan laporan keuangan
perusahaan secepat mungkin untuk memberikan gambaran tentang kegiatan perusahaan.
Laporan keuangan interim adalah laporan keuangan yang diterbitkan di antara dua laporan
keuangan tahunan.
Laporan interim menyediakan informasi yang tepat waktu. Meskipun demikian,
sebagian besar informasinya didasarkan pada estimasi dan laporan yang tidak diaudit.
Setiap laporan interim merupakan bagian integral dari laporan tahunan. Laporan interim
ditentukan berdasarkan prinsip akuntansi yang digunakan dalam laporan tahunan tahun
sebelumnya. Meskipun demikian, beberapa modifikasi mungkin diperlukan untuk
menyusun laporan interim sebagai pelengkap laporan tahunan.
Laporan keuangan tersendiri hanya disajikan oleh entitas induk (parent) yang juga
diharuskan untuk menyajikan laporan keuangan konsolidasi. Ketentuan tersebut berbeda
dengan IAS 27. Menurut IAS 27, laporan keuangan tersendiri bisa disajikan oleh entitas
induk, investor dalam entitas asosiasi, dan investor dalam ventura bersama. Laporan
keuangan tersendiri sekurang-kurangnya terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan laba-
rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus-kas.
Karena laporan keuangan tersendiri hanya merupakan lampiran atau tambahan laporan
konsolidasi, PSAK 4 tidak mengharuskan pengungkapan tambahan dalam catatan atas
laporan keuangan untuk laporan keuangan tersendiri. Seluruh ketentuan pengungkapan
dalam IAS 27 tidak diadopsi.
DAFTAR PUSTAKA

http://aguskemponk28.blogspot.com/2012/05/normal-0-false-false-false-en-us-x-
none_19.html
https://staff.blog.ui.ac.id/martani/files/2017/02/PSAK-3-Laporan-Interim-IAS-34-
06022017.pptx
http://irmajhe.blogspot.com/2017/01/makalah-pengungkapan-laporan-keuangan.html?m=1
https://www.warsidi.com/2015/01/psak-4-laporan-keuangan-tersendiri.html
https://www.e-akuntansi.com/laporan-keuangan-tersendiri/
http://denricositorus.blogspot.com/2012/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html

Anda mungkin juga menyukai