Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


MENGANALISIS LAPORAN KEUANGAN SECARA VERTIKAL
DAN HORIZONTAL

DISUSUN OLEH :
TITIK NUR SITI ASIYAH ( 43117210026 )
CAROLINE ( 43117210064 )
ADAM ADI TIRTAWAN ( 43117210028 )

MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA KAMPUS D
Jl. Kranggan No.6 , Jatisampurna, Jatiraden, Kota Bekasi, Jawa Barat 17433

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat
dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah tentangmenganalisis laporan keuangan
secara vertikal dan horizontal. Serta saya juga mengucapkan terima kasih kepadaIbu Dr. Nur
Aisyah F. Pulungan, SE,MM selaku dosen Analisis Laporan Keuanganyang telah
memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna untuk menambah pengetahuan serta
wawasan kami mengenai suatu materimenganalisis laporan keuangan secara vertikal dan
horizontal. Kami juga menyadari bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan. Oleh
sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan untuk memperbaiki makalah kami
ini di masa yang akan datang nanti.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat dipahami oleh siapapun yang membacanya,
dan makalah yang kami buat ini semoga dapat bermanfaat untuk kami sendiri dan tentunya
untuk orang lain yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf jika terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan.

Bekasi, 8 Maret 2020

( Penulis )

ii
DAFTAR ISI

Cover...................................................................................................................................i

Kata Pengantar..................................................................................................................ii

Daftar Isi.............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang........................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................1
1.3 Tujuan.....................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Laporan Keuangan................................................................................ 2


2.1.1 Analisa Laporan Keuangan........................................................................... 3
2.1.2 Analisis Horizontal dan Vertikal.................................................................... 4
2.1.3 Perbedaan Analisis Horizontal dan Vertikal................................................... 5
2.1 Jenis-Jenis Laporan Keuangan............................................................................... 5
2.2.1 Laporan Neraca............................................................................................... 5
2.2.2 Laporan Laba/Rugi (Income Statement)........................................................ 8
2.2.3 Laporan Perubahan Ekuitas/Modal (Capital Statement)................................ 8
2.2.4 Laporan Arus Kas........................................................................................... 9

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.............................................................................................................10
3.2 Saran.......................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Laporan Keuangan merupakan media komunikasi dan pertanggungjawaban antara
perusahaan (manajemen) dengan stakeholdernya. Laporan keuangan akan menggambarkan
kondisi dan posisi keuangan serta hasil usaha suatu perusahaan pada periode tertentu. Oleh
karena itu, setiap akhir periode akuntansi, perusahaan diwajibkan membuat laporan keuangan.
Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan, minimal terdiri dari laporan perubahan
modal, laporan laba rugi, dan laporan neraca. Akhir-akhir ini perusahaan juga diminta untuk
membuat laporan arus kas karena laporan arus kas memberikan tambahan informasi kepada
pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan.
Namun dalam melakukan analisis terhadap laporan keuangan tersebut, instrumen-
instrumen tersebut akan jauh lebih informatif bisa kita menggunakan pendekatan analisis
sesuai dengan kebutuhan dan tujuan analisis yang kita miliki. Oleh karena itu, selain
memahami instrumen analisis laporan keuangan maka, tahap berikutnya adalah memahami
pendekatan analisis yang bisa kita gunakan. Pendekatan ini tidak menunjukkan kualitas atau
grade dari masing-masing pendekatan. Bagi para manajer perusahaan, pendekatan ini
merupakan pendekatan yang saling melengkapi sehingga kita bisa mendapatkan hasil analisis
yang lebih komprehensif. Setidanya ada dua pendekatan yang bisa digunakan dalam
melakukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan yaitu:
• Analisis vertikal
• Analisis horizontal
Makalah ini akan fokus membahas mengenai dua pendekatan tersebut. Namun
sebelum menjelaskan lebih mendalam mengenai kedua pendekatan tersebut, dalam modul ini
juga akan disinggung mengenai analisis angka indeks dan analisis common size. Kedua
analisis ini merupakan bagian dari analisis vertikal dan horizontal.

2. Rumusan Masalah
1. Mengetahui pengertian dari jenis – jenis laporan keuangan
2. Mengetahui cara analisis horizontal dan vertikal laporan keuangan

3. Tujuan
Mampu menjelaskan tentang Pengertian Debt (Utang), Pengertian Equtiy (Ekuitas) dan Debt
to Equity Ratio (DER)

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan (financial statement) adalah hasil akhir dari akuntansi yang


merupakan suatu ringkasan transaksi keuangan. Laporan keuangan disajikan dengan maksud
memberikan informasi mengenai posisi harta, utang, dan modal serta perolehan laba atau rugi
yang menunjukkan hasil aktivitas yang terjadi dalam rumah tangga perusahaan dan
membantu pimpinan dalam pengambilan keputusan.

Seperti dalam perusahaan jasa, pada umumnya laporan keuangan yang disusun dalam
perusahaan dagang meliputi:

1. Laporan Laba/Rugi,
2. Laporan Perubahan Modal,
3. Neraca,
4. Laporan Arus Kas.

Laporan Keuangan biasanya dilaporkan oleh perusahaan publik sebanyak empat kali,
dalam periode per tiga bulanan. Tiap laporan biasanya harus sudah bisa diumumkan pada hari
terakhir bulan berikut per masing-masing periode tiga bulanan, misal laporan Maret harus
sudah keluar akhir April, laporan Juni harus keluar Juli, dst. Pengecualian adalah laporan
keuangan periode terakhir pada triwulan ke-4 yang juga dianggap sebagai laporan keuangan
tahunan, karena laporan tahunan harus diaudit, maka penerbitannya agak lama dan biasanya
maksimal tanggal 31 Maret setiap tahunnya. Kadangkala ada perusahaan yang agak terlambat
menerbitkan laporannya. Kita perlu menaruh perhatian untuk kasus-kasus ini. Apa ada
masalah dengan keuangan perusahaan sehingga proses pelaporan harus menunggu agak lama.

Ada beberapa cara untuk mendapatkan laporan keuangan:

 Dari media massa tempat dimuatnya laporan keuangan. Cara ini paling tidak
efisien karena kita harus minimal berlangganan media tersebut, biasanya adalah
harian bisnis yang terkemuka seperti Bisnis Indonesia, Investor Daily, atau harian
umum Kompas.
 Dari Situs perusahaan terkait. Tapi cara ini juga kurang efisien karena kadang-
kadang perusahaan jarang memutakhirnya situs mereka.
 Dari Situs IDX (Bursa Efek Indonesia). Ketika kode emiten yang terkait dan Anda
akan bisa mengakses sejarah dokumen yang diterbitkan perusahaan, termasuk laporan
keuangannya.
 Dari buku laporan tahunan (Annual Report) yang diterbitkan perusahaan. Pada
bagian akhir buku ini biasanya terdapat laporan keuangan untuk tahun buku yang
dimaksud.
 Cara terakhir, menghubungi sekretaris perusahaan. Ini bila Anda kesulitan
mengakses dari berbagai metode di atas

2
2.1.1 ANALISA LAPORAN KEUANGAN

Analisa laporan keuangan adalah Suatu analisa yang dilakukan untuk melihat kondisi
keuangan perusahaan, prestasi kerja dan kinerja perusahaan di masa lalu sampai saat ini serta
prospeknya dimasa datang, yang akan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh
pihak-pihak yang berkepentingan.

 Manfaat Analisa Laporan Keuangan


1. Mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan perusahaan di bidang keuangan
2. Mengetahui Kinerja Perusahaan
3. Membantu dalam pengawasan perusahaan
4. Membantu pimpinan perusahaan dalam pengambilan keputusan
5. Melihat perkembangan usaha perusahaan selama beberapa waktu.
 

 Macam-macan Analisis laporan Keuangan


 Analisis Time Series dan Cross Sectional :
1.  Analisis Trend atau time series adalah analisis rasio perusahaan untuk
beberapa periode.
2.  Analisis Cross Sectional, dengan analisis ini analis membandingkan rasio-
rasio perusahaan (company ratio) dengan rata-rata rasio perusahaan sejenis atau
industri (rasio rata-rata/rasio standard) untuk waktu yang sama.

 Analisis Commond Size dan Analisis Index


1.  Analisis Commond Size, untuk membuat perbandingan elemen-elemen
laporan keuangan dengan command base-nya
2. Analisis Index, memilih tahun dasar sebagai commond base-nya elemen-
elemen laporan keuangan pada periode lain dibandingkan dengan elemen-elemen
laporan keuangan yang sama dengan tahun dasar tersebut

 Tujuan Laporan kuangan


1.    Untuk menyediakan informasi yang menyangkut kinerja serta perubahan
posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna
dalam pengambilan keputusan ekonomi.
2.    Menunjukkan apa yang dilakukan manajemen(stewardship),atau
pertanggungjawaban manajemen atas sumberdaya yang dipercayakan kepadanya.

 Pengguna Analisa Laporan keuangan


 Management
 Pemegang Saham
 Kreditur
 Supplier
 Pemerintah
 Karyawan
 Konsumen
 Masyarakat

3
 Jenis – Jenis Analisa Laporan Keuangan
 Analisa Horizontal
 Analisa Vertikal
 Analisa Trend
 Analisa Rasio

Analisa horizontal Adalah analisa yang membandingkan suatu pos dalam laporan
keuangan dengan pos yang sama tetapi pada periode yang berbeda.
Perubahan Rupiah = Angka periode tahun berjalan – Angka periode tahun dasar
Perubahan Prosentase = Perubahan Rupiah dibagi angka periode tahun dasar x 100.

Analisa vertikal adalah Analisa yang membandingkan pos dalam suatu laporan
keuangan dengan pos lainnya yang dijadikan tolak ukur dalam 1 periode
yang sama.Pos dalam laporan keuangan yang lazim dijadikan tolak ukur adalah penjualan
dan total aktiva.

Ada tiga teknik yang sering digunakan dalam analisa laporan keuangan yaitu.

1. Perubahan nilai rupiah dan persentase (indeks) pada laporan keuangan, atau sering
disebut sebagai analisa horisontal.
2. Laporan ukuran-umum (commonsize statements), atau sering oikenal sebagai analisa
vertikal.
3. Rasio keuangan atau dikenal sebagai analisa rasio. Berdasarkan pengertian di atas,
dapat di simpulkan bahwa analisa laporan keuangan adalah analisa keuangan
perusahaan yang melibatkan neraca dan laba rugi.
 

2.1.2 Analisis Horizontal dan Vertikal

 Analisis Horizontal
Analisis horizontal dilakukan dengan cara jumlah setiap akun laporan keuangan tahun
berjalan dibandingkan dengan akun yang sama pada periode sebelumnya untuk mengetahui
kenaikan atau penurunan yang terjadi pada akun tersebut. Kenaikan atau penurunan tersebut
dibagi dengan akun periode sebelumnya dan dikali dengan seratus persen untuk mengetahui
persentase kenaikan atau penurunan pada akun tersebut dan kenaikan atau penurunan jumlah
pos dihitung sebagai persentase kenaikan atau penurunan.

 Analisis Vertikal
Analisis Vertikal menitikberatkan pada hubungan financial antar pos – pos laporan keuangan
satu periode. Dalam analisis vertikal terhadap neraca, masing – masing pos aktiva dinyatakan
sebagai persen dari total aktiva. Masing – masing pos kewajiban dan ekuitas pemilik
dinyatakan sebagai persen dari total kewajiban dan ekuitas pemilik. Dalam analisis vertikal
terhadap laporan laba-rugi, masing – masing pos dinyatakan sebagai persen dari total
pendapatan atau penghasilan.

4
2.1.3 Perbedaan Analisis horizontal dan Vertikal

       pertama, analisis vertikal membandingkan pos yang satu dengan yang lain dalam satu
periode sedangkan pada analisis horizontal membandingkan dengan pos yang sama pada
periode yang berbeda. kedua, total angka pos-pos yang dibandingkan pada analisis vertikal
bila dikumulatifkan sbesar 100%, sedangkan pada analisis horozontal, periode pembanding
ditetapkan sebesar 100% sehingga angka pada periode yang dibandingkan bisa diatas atau
dibawah 100%. ketiga, dari sisi tujuannya analisis vertikal diaplikasikan untuk mengetahui
kontribusi masing-masing pos terhadap angla total, sedangkan pada analisis horizontal
digunakan dengan tujuan untuk mengetahui perubahan dan perkembangan masing-masing
pos. oleh karena itu analisisi horizontal sering juga disebut sebagai analisis tren (trend
analysis)

2.2. Jenis – Jenis Laporan Keuangan

2.2.1 Laporan Neraca

    Seperti namanya, laporan neraca (balance sheet) berguna untuk menimbang posisi


keuangan perusahaan. Ada sisi kiri untuk Aset dan sisi kanan untuk Kewajiban dan
Ekuitas. Dalam istilah akuntansi kadang-kadang aset disebut sebagai Aktiva, sedang
Kewajiban disebut sebagai Pasiva (atau liabilities). Perlu diperhatikan penggambaran kiri dan
kanan  hanyalah kiasan. Bisa saja laporan aset dilaporkan lebih dulu di posisi atas, setelah itu
laporan kewajiban di bawahnya. Tak usah pusing dengan istilah-istilah ini. Yang penting kita
paham bahwa konsep dasarnya adalah adanya aset (harta yang dimiliki perusahaan) akan
menyebabkan adanya kewajiban (harta yang dimiliki oleh pemodal dan orang lain).

Ada aturan akuntansi penting yaitu kedua sisi neraca harus bernilai sama. Maka
disebut seimbang (balance). Aturan ini agar kita bisa mengecek di mana letak posisi harta
perusahaan agar bisa dipantau kesehatan keuangannya. Dari neraca inilah orang lain dapat
membaca di mana, kemana, dan kapan keuangan perusahaan berubah.

Aset adalah harta yang dimiliki perusahaan, yang terdiri dari: kas atau setara kas,
benda tak bergerak (seperti tanah, gedung) dan juga barang bergerak seperti kendaraan, dan
bahkan ada juga harta non fisik (seperti nilai yang dibayar untuk akuisisi anak perusahaan).
Aset juga meliputi piutang perusahaan, pajak yang sudah dibayar di muka, serta biaya-biaya
yang sudah dibayar di muka. Prinsipnya segala sesuatu yang berniai yang bisa diakui milik
perusahaan itulah disebut aset.

Kewajiban dan Ekuitas menunjukkan asal muasal harta perusahaan berasal.


Kewajiban terdiri dari: hutang perusahaan pada pihak lain, pajak yang belum dibayar, uang
muka dari pihak lain, biaya sewa yang masih berjalan. Ekuitas sendiri menunjukkan hak
milik dari pemegang saham yang terdiri dari dua komponen, yaitu: modal usaha dan nilai
laba usaha (atau kerugian usaha). Prinsipnya segala sesuatu yang kanan, atau Kewajiban dan
Ekuitas ini.

Yang dimaksud dengan Neraca adalah laporan yang berisi harta (asset), utang atau
kewajiban-kewajiban pada pihak lain (liebilities) beserta modal (capital) dari suatu
perusahaan pada saat bisa diakui milik pihak lain akan masuk neraca bagiantertentu. Oleh

5
karena itu Neraca terdiri dari tiga kelompok, yaitu aktiva, kewajiban, dan modal.Untuk
kelompok aktiva di klasifikasikan dari tingkat likuiditasnya (mudah diuangkan).

 Aktiva Lancar
Terdiri dari semua aktiva yang mudah dijadikan uang dalam jangka waktu yang relatif
pendek. Aktiva lancar pada umumnya terdiri dari:

1. Kas: uang tunai, uang di bank, cek, wesel pos, dan tabungan di bank
2. Wesel Tagih (Not Receivable): surat janji (promes) yang datang dari seseorang
tentang kesanggupan membayar pada tanggal tertentu. Wesel (promes) ini dapat
dijual seketika untuk dijadikan uang tunai.
3. Piutang Dagang (Account Receivable): yaitu tagihan kepada para langganan baik
perorangan atau perusahaan sebagai akibat dari kegiatan perusahaan piutang pada
umumnya mempunyai jangka waktu yang tetap sesuai dengan perjanjian.
4. Persediaan Barang (Merchandise Inventory): terdiri dari barang dagangan yang
sengaja dibeli untuk dijual kembali dalam rangka kegiatan perusahaan.
5. Perlengkapan Toko (Store Sapplies): yaitu semua perlengkapan toko seperti kertas
pembungkus, peti-peti kemasan, karton dan sebagainya.
6. Perlengkapan Kantor (Office Supplies): terdiri dari alat-alat tulis seperti kertas tik,
kertas stensil, pensil, amplop, blanko-blanko surat, dan sebagainya.
7. Biaya-biaya yang dibayar di muka (Prepaid Expence): yaitu seluruh biaya-biaya yang
telah dibayar lebih dahulu walaupun belum masanya. Karena biaya ini telah dibayar
di muka, maka kita mempunyai tagihan. Contoh: uang muka sewa.
 

 Aktiva Tetap (Fixed/PlantAssets)


Terdiri dari aktiva yang sifatnya relatif tetap dan mempunyai jangka waktu perputaran lebih
dari satu tahun. Aktiva ini dapat berwujud atau tidak berwujud. Adanya aktiva tetap ini untuk
menjalankan aktivitas perusahaan bukan untuk dijual. Termasuk di dalamnya antara lain:

1. Peralatan Kantor (Office Equipment): uaitu peralatan kantor yang tahan lama
seperti: meja, kursi, lemari arsip, mesin tik dan peralatan lainnya.
2. Alat Pengangkut (Delivery Equipment): sarana perusahaan yang dipakai untuk
mengangkut barang seperti: truk, gerobak, dan sebagainya.
3. Gudang (Building): yaitu bangunan perusahaan baik untuk tempat usaha seperti toko
atau kantor.
4. Mesin-mesin (Machinery): yaitu mesin-mesin untuk memperoduksi barang seperti
mesin cetak, mesin pintal, tenun, dan sebagainya.
5. Tools (alat-alat): ialah alat-alat untuk menjalankan perusahaan misalnya kunci, catok,
dongkrak dan sebagainya.
Inilah kelompok yang termasuk akun harta, perusahaan semakin besar, semakin banyak
kelompok harta baik harta lancar atau harta tetap. Pasiva (liabilities) adalah kewajiban
perusahaan yang harus dibayar kepada pihak ketiga (kreditur). Pasiva (liabilities) sesuai
dengan jangka waktu atau umurnya dibagi dalam:

1. Utang jangka pendek (current liabilities)


Utang jangka pendek, yaitu utang yang harus segera dilunasi, paling lambat umur dari utang
ini satu tahun. Yang termasuk utang jangka pendek di antaranya:

6
a) Utang Wesel/Wesel Bayar: yaitu wesel yang harus kita bayar kepada pihak lain yang
pernah kita berikan kepadanya. Biasanya umur utang wesel adalah 30 hari, 60 hari, atau
90 hari.

b) Utang Dagang (Account Payable) : utang kepada rekanan (suplier) yaitu utang dalam
rangka kegiatan perusahaan, atau utang ini terjadi karena membeli barang yang belum
dibayar.

c) Biaya-biaya yang harus dibayar : yaitu biaya-biaya yang belum kita lunasi dalam
periode pembukuan tertentu. Misalnya utang gaji, utang upah dan utang-utang biaya
lainnya.

1. Utang jangka panjang (long term liabilities)


Utang jangka panjang (long term liabilities), yang termasuk utang ini adalah semua utang
yang pembayarannya relatif lama. Seperti utang obligasi (bond payable), utang hipotek
(mortage payable), dan sebagainya. Komponen terakhir dari pasiva adalah modal (capital).
Modal/capital diperoleh dari selisih atau nilai lebih assets dengan liabilities. Nilai lebih ini
merupakan hak dari pemilik perusahaan. Secara teknis urutan penyusunan Neraca adalah
sebagai berikut:

a) Menuliskan nama perusahaan.

b) Menuliskan jenis laporan, dalam hal ini Neraca.

c) Menuliskan saat keadaan keuangan perusahaan itu dilaporkan, misalnya tanggal,


bulan dan tahun tertentu.

d) Menyajikan aktiva, kewajiban dan modal disusun sesuai dengan ketentuan, dan
prinsip-prinsip akuntansi Indonesia.

Penyusunan Neraca dapat dilakukan dalam 2 cara:

1. Bentuk laporan (Staffel)


2. Bentuk Scontro

Sumber penyusunan Neraca diambil dari kertas kerja lajur Neraca dengan ketentuan sebagai
berikut:

a) untuk aktiva berada di lajur Neraca sebelah debet.

b) untuk kewajiban datanya di lajur Neraca sebelah kredit.

c) untuk modal diambil dari modal akhir hasil laporan perubahan modal.

7
 

2.2.2 Laporan Laba/Rugi (Income Statement)

Seperti namanya, laporan ini mengungkap bagaimana kinerja perusahaan, apakah


menghasilkan keuntungan atau kerugian. Di dalam laporan ini kita dapat melihat
jumlah pendapatan bersih (net revenues/sales), serta biaya (beban) untuk mewujudkan
penjualan tersebut baik berupa bahan baku dan biaya utama lainnya. Setelah dikurangi beban
pokok inilah akhirnya kita bisa membaca yang namanya laba kotor (gross
profit/income). Laba kotor artinya laba yang diperoleh dari hasil operasi penjualan sebelum
dikurangi biaya-biaya lain yang tidak berhubungan dengan penjualan. Dari sana kita bisa tahu
biaya administrasi untuk menjalankan perusahaan, biaya pemasaran, dll. Setelah dikurangi
biaya rutin perusahaan inilah maka kita akan mendapatkan yang namanya laba
usaha (operating income). Tapi nilai ini belum dipotong oleh pajak, biaya laba/rugi kurs dll.
Setelah dikurangi biaya pajak dan kurs inilah maka kita akan mendapatkan nilai akhir yang
bernama laba bersih (net income). Angka inilah yang merupakan keuntungan/kerugian
perusahaan. Nilai akhir dari laba bersih inilah yang kemudian bisa diatribusikan kepada
pemegang saham. Dalam laporan ini biasanya kita juga bisa mendapatkan data laba bersih per
saham. Seandainya ada perusahaan yang tidak mencantumkan angka ini, bisa kita hitung
sendiri dengan cara membagi laba bersih dengan jumlah saham beredar.

Laporan laba/rugi menggambarkan sumber-sumber penghasilan yang diperoleh perusahaan


dalam menjalankan usahanya, dan jenis-jenis beban yang harus ditanggung perusahaan.
Jadi, laporan laba/rugi adalah laporan yang menunjukkan pendapatan dan beban pada akhir
periode akuntansi.

Laporan laba rugi atau perhitungan laba rugi dapat disajikan dalam dua bentuk, yaitu sebagai
berikut.

      a.      Bentuk Langsung (Single Step)

Penyajian laporan laba/rugi dengan bentuk single step dilakukan dengan menjumlahkan


semua pendapatan menjadi satu, demikian pula bebannya. Setelah itu dicari selisihnya untuk
mengetahui laba dan rugi.

      b.      Bentuk Bertahap (Multiple Step)

Penyajian laporan laba/rugi dengan bentuk multiple step dilakukan dengan memisahkan


antara pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha, serta memisahkan pula antara beban
usaha dan beban di luar usaha. Setelah itu mencari selisihnya sehingga akan diperoleh laba
atau rugi bersih

2.2.3 Laporan Perubahan Ekuitas/Modal (Capital Statement)

Laporan perubahan modal merupakan laporan yang menunjukkan adanya perubahan modal
yaitu dari modal awal menjadi modal akhir. Hal-hal yang perlu diperhitungkan atau yang
memengaruhi dalam penyusunan laporan perubahan modal antara lain :

8
a. besarnya modal awal periode,

b. adanya laba atau rugi usaha,

c. adanya pengambilan pribadi pemilik atau prive,

d. adanya investasi tambahan dari pemilik,

e. besarnya modal akhir periode.

Laporan perubahan modal hanya lazim berlaku dibuat pada perusahaan perseorangan,
persekutuan atau firma, dan CV. Sementara itu, untuk perusahaan berbentuk perseroan
terbatas (PT) istilah untuk laporan perubahan modal adalah laporan laba ditahan (returned
earning statement).

2.2.4. Laporan Arus Kas

Inilah laporan penting lain yang berguna sebagai mekanisme kontrol apakah pelaporan
laba/rugi atau neraca tadi benar. Seperti kita ketahui, kalau ada penjualan barang kepada
perusahaan lain, biasanya perusahan tidak langsung menerima dana yang bisa dimasukkan
kas, tetapi transaksi penjualan ini akan dimasukkan dalam posisi akuntansi. Inilah gunanya
laporan arus kas, di sini kita bisa mengontrol apakah penjualan menghasilkan kas atau tidak.
Dalam laporan arus ini ada tiga macam laporan utama berikut:

 Arus kas dalam aktivitas operasi, berupa penerimaan/pengeluaran uang yang


didapat dari jual/beli barang atau jasa, juga pembayaran kas untuk pemasok,
karyawan, dll.
 Arus kas dalam aktivitas investasi, berupa penerimaan/pengeluaran uang dari
komponen yang dianggap sebagai unsur investasi. Unsur yang dianggap investasi
biasanya kegiatan keuangan lain guna mendapatkan imbal balik baik langsung atau
tidak langsung. Kegiatan investasi misalnya pembelian tanah, pembangunan pabrik,
atau juga penyertaan modal di perusahaan lain.
 Arus kas dalam aktivitas pendanaan, berupa penerimaan/pengeluaran uang dari
komponen yang dianggap sebagai pendanaan (financing). Suatu misal perusahaan bisa
menjual barang kepada perusahaan lain, seluruh stok habis, tapi sayangnya
pembayaran baru selesai tiga bulan berikutnya. Maka perusahaan melakukan operasi
pendanaan (baca: hutang ke bank) untuk mendapatkan kas segar guna membiayai
produksi dan menyediakan stok guna penjualan berikutnya. Seiring perusahaan
mendapatkan pembayaran maka mereka bisa membayar kepada bank yang masuk
dalam operasi investasi ini.

Laporan arus kas ini penting sekali agar kita bisa paham posisi keuangan dalam
kondisi yang sebenarnya, yaitu perputaran uang yang sesungguhnya, bukan posisi
keuangan dalam pos akuntansi.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Laporan keuangan (financial statement) adalah hasil akhir dari akuntansi yang


merupakan suatu ringkasan transaksi keuangan. Laporan keuangan disajikan dengan
maksud memberikan informasi mengenai posisi harta, utang, dan modal serta
perolehan laba atau rugi yang menunjukkan hasil aktivitas yang terjadi dalam rumah
tangga perusahaan dan membantu pimpinan dalam pengambilan keputusan.

3.2 Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila
ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan sampaikan kepada kami.
Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat mema'afkan dan memakluminya, karena
kami adalah hamba Allah yang tak luput dari salah khilaf, Alfa dan lupa.

10
Daftar Pustaka
Ackert. Lucy F. & Richard Deaves. 2010. Behavioral Finance Psychology, Decision-Making,
and Markets, South-Western Cengage Learning

Barberis, N. and Thaler, R. (2003), “A Survey of Behavioral Finance,” Handbook of the


Economics of Finance.

Bodie, Z., Kane, A., and Marcus, Alan, J. (2008), “Investments,” McGraw-Hill International
Edition, Seventh Edition

Brigham EF, Houston JF. 2010. Fundamental of Financial Management Eleventh Edition.
Mason (US): Thomson Higher Education

Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Pompian Michael M. 2012. Behavioral Finance and Investor Types: Managing Behavior to
Make Better Investment Decisions, New Jersey, John Wiley & Sons, Inc., Hoboken.

Thaler. Richard H. 2005. Advances in Behavioral Finance Volume II, New York, Princeton
University Press

Widger Chuck & Daniel Crosby. 2014. Personal Benchmark Integrating Behavioral Finance
and Investment Management, New Jersey , John Wiley & Sons, Inc., Hoboken.

11

Anda mungkin juga menyukai