Akuntansi H Malam
Oleh:
Kelompok 06
PRODI AKUNTANSI
2019
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa,karena berkat
rahmat-Nya, makalah ini dapat terselesaikan sesuai yang diharapkan. Makalah ini
telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan berbagai informasi melalui
internet, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah tentang “ANALISIS
LAPORAN KEUANGAN BANK ”.
Terlepas dari semua itu kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa, dan kami sebelumnya
mohon maaf apa bila ada kesalahan pengetikan ataupun kata-kata yang kurang
berkenan. Akhir kata saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita.
Penulis
i
Daftar Isi
ii
iii
Bab I
Pendahuluan
Analisis dan interpretasi keuangan mengkategorikan beberapa teknik dan alat analisis
yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak intern dan
ekstern yang terkait dengan perbankan. Informasi yang telah diperoleh berfungsi sebagai
salah satu bahan pertimbangan dasar dalam proses pengambilan keputusan,
pengkoordinasian, dan pengendalian perbankan. Dalam menjalankan operasinya suatu
perbankan 2 memerlukan efisiensi dan efektivitas yang ditentukan oleh kemampuan
perbankan dalam memperoleh profitabilitas dan aktivitas dalam perbankan. Penggunaan
analisis rasio keuangan dapat menggambarkan kinerja keuangan yang telah dicapai. Untuk
mengetahui kelangsungan dan peningkatan suatu usaha perbankan harus menganalisis
laporan keuangan agar dapat memperoleh informasi mengenai posisi keuangan perbankan.
Informasi yang telah diperoleh harus dianalisis dan dinterprestasikan lagi agar memiliki
nilai guna bagi manajemen perbankan. Ada beberapa cara untuk menilai kondisi kesehatan
perbankan dengan menggunakan analisis kinerja keuangan. Namun dalam hal ini penulis
hanya menggunakan analisis rasio aktivitas dan rasio profitabilitas serta analisi regresi linear
berganda. Tingginya profitabilitas lebih penting dibanding laba maksimalyag dicapai
perbankan pada tiap periode akuntansi. Dengan profitabilitas sebagai alat ukur, kita dapat
1
mengetahuisampai sejauh mana suatu perbankan dapat menghasilkan laba yang maksimal
dibandingkan dengan modal yang digunakan oleh perbankan.
Perusahaan harus dikelola seprofesional mungkin agar dapat memperoleh hasil yang
cukup menjamin kelangsungan hidup pihak yang berkaitan tersebut. Misalnya: kreditur,
pemegang saham, nasabah dan kantor pajak. Apabila bank tersebut tidak menjamin
kepentingan pihak tersebut maka bank itu berada dalam kondisi yang tidak sehat. Dalam
kondisi yang tidak sehat bank akan kesulitan menjalankan usahanya dan akan terancam jatuh
apabila bank tersebut tidak segera mengambil langkah-langkah untuk 3 menyelesaikan
permasalahan yang ada demi kelangsungan perusahaan. Hal ini sangat perlu diperhatikan
karena kinerja keuangan bank merupakan faktor penting terhadap kepercayaan yang
dibangun dari pihak-pihak terkait, terutama bagi para investor yang akan menanamkan
sahamnya di bank.
2
Bab II
Pembahasan
Pengertian Laporan Keuangan menurut PSAK No.1 (2015:2) yaitu Laporan keuangan
merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya
meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan, catatan dan laporan
lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Di
samping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan
tersebut, misalnya informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan
pengaruh perubahan harga.
3
Modal setiap periode akuntansi tidak selalu sama bisa terjadi penurunan ataupun
peningkatan selama satu periode. Jika perusahaan mengalami kerugian modal pada suatu
perusahaan akan berkurang, sebaliknya jika perusahaan mengalami keuntungan modal akan
bertambah. Dalam pencatatan laporan perubahan modal diperlukan modal awal, prive dan
total laba/rugi yang diperoleh.
3) Laporan Neraca
Neraca atau balancesheet merupakan laporan yang digunakan dalam rangka nenunjukkan
seberapa besar aset, kewajiban dan modal suatu perusahaan dalam periode waktu tertentu.
Untuk membuat laporan ini pedoman persamaan akuntansi yang digunakan yaitu :
Aset untuk sisi aktiva sementara kewajiban dan modal untuk sisi pasiva. Serta Antar aktiva
dan pasiva harus seimbang.
Laporan arus kas atau cash flow statement merupakan Laporan yang memberikan
informasi tentang aliran kas perusahaan yang masuk dan keluar. Laporan ini juga berfungsi
sebagai indikator untuk memprediksi arus kas di periode yang akan datang. Laporan arus kas
digolongkan kedalam 3 (tiga) aktivitas utama yaitu aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan
aktivitas pendanaan.
Aktivitas operasi merupakan yang terdiri dari kegiatan operasional perusahaan. aktivitas
ini diperoleh dengan memasukkan nilai dari pengaruh kas atau bank pada transaksi yang
dilibatkan dalam penentuan laba bersih, yang termasuk pada aktivitas ini seperti penjualan
barang dan jasa dari pelanggan, pembelian persediaan, dan sebagainya.
Aktivitas investasi berkaitan dengan aktivitas kas yang dihasilkan dari penjualan atau
pun pembelian aktiva tetap.
4
Aktivitas pendanaan merupakan aktivitas kas yang berasal dari penambahan modal
perusahaan. Aktivitas ini dapat dihitung dengan memasukkan nilai penambahan atau
pengurangan kas yang berasal dari kewajiban jangka panjang dan ekuitas pemilik.
Catatan atas laporan keuangan merupakan penjelasan dari laporan keuangan neraca, laba
rugi, perubahan modal, dan arus kas perusahaan serta informasi yang berhubungan dengan
kegiatan operasional perusahaan.
Catatan laporan keuangan bukan hal yang wajib dibuat oleh perusahaan. Perusahaan yang
membuat catatan atas laporan keuangan biasanya perusahaan yang berskala besar atau
perusahaan yang gopublik.
Bank Penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP) merupakan salah satu akun dalam
perbankan yang memiliki kecenderungan manipulasi yang cukup besar. Nilai penyisihan
penghapusan aktiva produktif (PPAP) mengukur tingkat efisiensi dan biaya bank dalam
membentuk penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP) untuk menutup kemungkinan
risiko yang terjadi karena tidak tertagihnya fasilitas kredit atau bentuk investasi aktiva
produktif lain. Semakin besar PPAP berarti semakin besar estimasi terhadap timbulnya
pembiayaan yang bermasalah sekalipun di pihak lain hal ini mencerminkan kemampuan bank
untuk menanggulangi kemungkinan tersebut.
PPAP Kredit atau biasa kita kenal dengan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif
adalah cadangan kerugian yang dibentuk untuk mengantisipasi apabila suatu hari akan
dilakukan proses hapus buku terhadap kredit bermasalah. PPAP Kredit dibentuk berdasarkan
kriteria tertentu baik atas kualitas kredit maupun faktor risiko terhadap kredit tersebut.
5
Misalnya untuk kredit dengan kualitas kurang lancar PPAPnya diperhitungkan sebesar 10%
dari baki debet setelah dikurangi agunan, untuk diragukan 50% dari baki debet setelah
dikurangi nilai agunan yang diperhitungan dan macet sebesar 100% dari baki debet setelah
dikurangi nilai agunan yang dijadikan pengurang. Untuk materi ini akan membahas
bagaimana menghitung rasio PPAP dalam Perhitungan Tingkat Kesehatan Bank yang lazim
di BPR. Bobot untuk Rasio ini ditetapkan sebesar 5. Rasio dikatakan sehat apabila
persentasenya lebih besar atau minimal sama dengan 81%.
PPAP Kredit yang disajikan dalam laporan nominatif kredit diperhitungkan secara
otomatis yang disesuaikan dengan ketentuan yang diberlakukan Bank Indonesia.
Beberapa komponen yang mempengaruhi perhitungan PPAP kredit ini dan dapat diberikan
sebagai berikut :
2. Kolektibilitas.
3. Baki Debet.
Kolektibilitas Non Lancar (Kol 2,3 dan 4), PPAP dipengaruhi oleh nilai agunan dan
persentase dari jenis pengikatan agunan atau jaminan kredit.
6
Jika hasil perhitungan tersebut di atas bernilai negatif atau lebih kecil dari nol maka akan
diperhitungkan 0.
Perhitungan PPAP kredit di atas diberlakukan untuk seluruh laporan - laporan terkait atas
otomatisasi perhitungan PPAP dalam Banking Smart System seperti BI Online SQL, SID
Transmitter dll.
Demikian dapat dijelaskan Perhitungan PPAP Kredit yang seluruhnya dijabarkan secara
otomatis.
Nilai agunan yang diperhitungkan sebagai pengurang dalam pembentukan PPAP pada
Kredit dengan kualitas macet untuk agunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf C,
huruf E sampai dengan huruf G :
A. Ditetapkan paling tinggi sebesar 50% (lima puluh persen) dari nilai agunan yang
diperhitungkan setelah jangka waktu 2 (dua) tahun sampai dengan 4 (empat) tahun
sejak penetapan kualitas Kredit menjadi macet.
B. Dan tidak dapat diperhitungkan sebagai faktor pengurang dalam pembentukan PPAP
setelah jangka waktu 4 (empat) tahun sejak penetapan kualitas Kredit menjadi macet.
7
2.4. Menganalisis PPAP Bank Untuk Pengambilan Keputusan
Salah satu penyebab terjadinya krisis perbankan adalah ketidak mampuan pihak
pengelola bank dalam melakukan evaluasi dan analisis risiko portofolio aktiva produktif.
Aktiva produktif merupakan aset yang ditanamkan untuk menghasilkan bunga atau
pendapatan dan salah satunya adalah kredit yang diberikan (Haryono, 2008). Bank Indonesia
telah mensyaratkan bank untuk membentuk penyisihan dari sebagian aktiva produktif yang
dimiliki. Hal tersebut dimaksudkan untuk menghindari risiko kerugian yang timbul di masa
mendatang karena bank tidak dapat memperoleh kembali sebagian atau sepenuhnya jumlah
aktiva produktif.
Penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP) adalah salah satu komponen dari
laporan keuangan yang menggambarkan bagaimana kondisi (kualitas) aktiva produktif bank
pada periode tertentu. PPAP menjadi isu yang menarik karena dijadikan dasar pengambilan
keputusan yang berkaitan dengan penggantian manajemen. PPAP juga dapat dijadikan tolak
ukur dalam menilai kinerja bank dengan melihat kualitas aktiva produktif yang dimiliki bank
tersebut. Nilai PPAP yang tinggi berarti risiko yang melekat pada aset-aset produktif bank
semakin tinggi. Kebijakan besaran penyisihan penghapusan aktiva produktif merupakan
keputusan yang memerlukan subjectives judgments dan complex judgments (Beattie, 1995).
Oleh karena itu, terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi pelaporan jumlah nilai
PPAP dalam perbankan, khususnya perbankan syariah dalam penelitian ini. Bank syariah
menggunakan mekanisme pembiayaan dan investasi yang berbeda dari bank konvensional.
Hal tersebut berdampak pada jenis aset yang digunakan untuk tiap kredit/pembiayaan.
Penelitian ini menggunakan variabel TL yang mencerminkan total pembiayaan dan NPF yang
mencerminkan risiko kredit, dalam penelitian dapat menggunakan bank syariah sebagai objek
penelitiannya.
1. Cadangan yang dibentuk dengan cara membebani laba rugi tahun berjalan, untuk
menampung kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat dan tidak diterimanya
kembali sebagian atau seluruh aktiva produktif; penyisihan penghapusan aktiva
produktif yang dapat diperhitungkan sebagai komponen modal pelengkap adalah
maksimum persentase tertentu (provision for loan losses).
8
2. Cadangan yang harus dibentuk sebesar persentase tertentu dari debet berdasarkan
penggolongan Kualitas AktivaProduktif sebagaimana ditetapkan dalamPeraturan
Bank Indonesia.
Setelah adanya revisi PSAK 55 pada tahun 2006, maka istilah dari PPAP pun diganti
menjadi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai atau yang sering disebut dengan istilah CKPN.
Dalam CKPN, pembentukan atau penyisihan dana dinilai dari hasil evaluasi kredit debitur
yang dilakukan oleh bank. Jika menurut suatu bank terdapat bukti objektif bahwa kredit dari
debitur itu mengalami impairment (penurunan), maka bank itu harus membentuk dana atau
cadangan atas kredit tersebut. Karena hasil evaluasi kredit debitur tersebut didasarkan kepada
keputusan masing-masing bank, maka tiap-tiap bank memiliki kebijakan tersendiri dalam
membentuk cadangan dana untuk kreditnya. Walaupun begitu, kebijakan bank itu pun tidak
boleh melenceng dari beberapa kriteria yang terdapat dalam PAPI (Pedoman Akuntansi
Perbankan Indonesia) setelah adanya revisi PSAK 55.
9
Bab III
Penutup
3.1. Kesimpulan
Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja
keuangan suatu entitas. Ada lima laporan dalam proses akuntansi yang terdiri dari laporan
posisi keuangan, laporan laba Komprehensif, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas,
dan catatan atas laporan keuangan. Para pemaka ilaporan keuangan, terutama investor dan
kreditor yang punya kepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan. Dengan
menggunakan rasio keuangan maka dapat kita ketahui bahwa dari segi likuiditas perusahaan
yang diukur dengan current rasio kinerja keuangan perusahaan masih kurang baik walau pun
pada tahun 2009 – 2010 perusahaan likud. Namun tahun seterusnya perusahaan tidak mampu
menekan nilai aktiva lancar. begitu juga diukur dengan quick ratio selama lima tahun terahir
mengalami fluktuasi setiap tahunya. Oleh karena itu peneliti menarik kesimpulan bahwa
kinerja perusahaan dari segi likuiditas masih kurang baik. Karena belum bisa sepenuhnya
menunjukkan kemampuan aktiva lancar yang paling likuid mampu menutupi hutang lancar.
3.2. Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan agar perusahaan bisa berjalan dengan baik dimasa
yang akan datang yaitu sebaiknya melakukan analisa laporan keuangan secara terus menerus,
untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang diperoleh setiap
tahunnya. Untuk meningkatkan likuiditas dan rentabilitas, perusahaan harus memperpendek
jangka waktu piutang, memanfaatkan hutang jangka panjang agar dapat menambah aktiva
lancar dan aktiva tetap. Untuk memperbaiki kinerja keuangannya perusahaan harus
menambah modal yang dimiliki untuk mengeluarkan saham saham baru
10
Daftar Pustaka
https://www.kompasiana.com/rahmi12/5ef0a1c6097f362ace36c584/jenis-jenis-laporan-
keuangan
https://bss.mediabpr.com/2011/04/perhitungan-ppap-kredit.html
admin,+Akurat,+vol.7_9-14 (4).pdf
11