Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK

Akuntansi H Malam

Oleh:

Kelompok 06

1. Ni Putu Muspita Sari (1902622010394/ 05)


2. Adek Ayu Suastari Milenia (1902622010414/ 25)
3. Ni Made Novita Artha Wiranti (1902622010418/ 29)

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PRODI AKUNTANSI

2019
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa,karena berkat
rahmat-Nya, makalah ini dapat terselesaikan sesuai yang diharapkan. Makalah ini
telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan berbagai informasi melalui
internet, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah tentang “ANALISIS
LAPORAN KEUANGAN BANK ”.

Terlepas dari semua itu kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa, dan kami sebelumnya
mohon maaf apa bila ada kesalahan pengetikan ataupun kata-kata yang kurang
berkenan. Akhir kata saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita.

Denpasar, 22 September 2021

Penulis

i
Daftar Isi

Kata Pengantar ..................................................................................................... i


Daftar Isi ................................................................................................................ ii
Bab I Pendahuluan ............................................................................................... 1
1.1...................................................................................................................... Lata
r Belakang ................................................................................................... 1
1.2......................................................................................................................Rum
usan Masalah .............................................................................................. 2
1.3......................................................................................................................Tuju
an ................................................................................................................ 2
Bab II Pembahasan .............................................................................................. 3
2.1.....................................................................................................................Jenis
Laporan Keuangan ..................................................................................... 3
2.2.....................................................................................................................Kons
ep Dan Prinsip – Prinsip PPAP Bank ........................................................ 4
2.3.....................................................................................................................Men
ghitung PPAP Bank ................................................................................... 5
2.4.....................................................................................................................Men
ganalisis PPAP Bank Untuk Pengambilan Keputusan .............................. 6
Bab III Penutup .................................................................................................... 9
3.1..................................................................................................................... Kesi
mpulan ....................................................................................................... 9
3.2..................................................................................................................... Sara
n ................................................................................................................. 9
Daftar Pustaka ...................................................................................................... 10

ii
iii
Bab I

Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan sumber informasi sehubungan


dengan posisi keuangan dan kinerja perbankan. Data keuangan tersebut dianalisis lebih lanjut
sehingga akan diperoleh informasi yang dapat mendukung keputusan yang dibuat. Laporan
keuangan harus menggambarkan semua data yang relevan dan telah ditetapkan prosedurnya
sehingga dapat diperbandingkan agar tingkat akurasi analisis dapat dipertanggung jawabkan.

Informasi yang didasarkan pada analisis keuangan mencakup penilaian keadaan


keuangan perusahaan baik yang telah lampau, saat sekarang, dan ekspetasi masa depan.
Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengidentifikasi setiap kelemahan dan keadaan
keuangan yang dapat menimbulkan masalah di masa depan, dan menentukan setiap kekuatan
yang dipergunakan. Di samping itu analisis yang dilakukan oleh pihak luar perusahaan dapat
digunakan untuk menetukan tingkat kredibilitas atau potensi investasi.

Analisis dan interpretasi keuangan mengkategorikan beberapa teknik dan alat analisis
yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak intern dan
ekstern yang terkait dengan perbankan. Informasi yang telah diperoleh berfungsi sebagai
salah satu bahan pertimbangan dasar dalam proses pengambilan keputusan,
pengkoordinasian, dan pengendalian perbankan. Dalam menjalankan operasinya suatu
perbankan 2 memerlukan efisiensi dan efektivitas yang ditentukan oleh kemampuan
perbankan dalam memperoleh profitabilitas dan aktivitas dalam perbankan. Penggunaan
analisis rasio keuangan dapat menggambarkan kinerja keuangan yang telah dicapai. Untuk
mengetahui kelangsungan dan peningkatan suatu usaha perbankan harus menganalisis
laporan keuangan agar dapat memperoleh informasi mengenai posisi keuangan perbankan.

Informasi yang telah diperoleh harus dianalisis dan dinterprestasikan lagi agar memiliki
nilai guna bagi manajemen perbankan. Ada beberapa cara untuk menilai kondisi kesehatan
perbankan dengan menggunakan analisis kinerja keuangan. Namun dalam hal ini penulis
hanya menggunakan analisis rasio aktivitas dan rasio profitabilitas serta analisi regresi linear
berganda. Tingginya profitabilitas lebih penting dibanding laba maksimalyag dicapai
perbankan pada tiap periode akuntansi. Dengan profitabilitas sebagai alat ukur, kita dapat

1
mengetahuisampai sejauh mana suatu perbankan dapat menghasilkan laba yang maksimal
dibandingkan dengan modal yang digunakan oleh perbankan.

Perusahaan harus dikelola seprofesional mungkin agar dapat memperoleh hasil yang
cukup menjamin kelangsungan hidup pihak yang berkaitan tersebut. Misalnya: kreditur,
pemegang saham, nasabah dan kantor pajak. Apabila bank tersebut tidak menjamin
kepentingan pihak tersebut maka bank itu berada dalam kondisi yang tidak sehat. Dalam
kondisi yang tidak sehat bank akan kesulitan menjalankan usahanya dan akan terancam jatuh
apabila bank tersebut tidak segera mengambil langkah-langkah untuk 3 menyelesaikan
permasalahan yang ada demi kelangsungan perusahaan. Hal ini sangat perlu diperhatikan
karena kinerja keuangan bank merupakan faktor penting terhadap kepercayaan yang
dibangun dari pihak-pihak terkait, terutama bagi para investor yang akan menanamkan
sahamnya di bank.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa saja yang terdiri dari jenis laporan keuangan?
2. Apa saja yang termasuk konsep dan prinsip dari PPAP bank ?
3. Apa saja yang termasuk perhitungan PPAP bank?
4. Apa saja yang terdiri dari menganalisis PPAP bank untuk pengambilan
keputusan?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui jenis – jenis laporan keuangan
2. Untuk mengetahui konsep dan prinsip dari PPAP bank
3. Untuk mengetahui cara menghitung PPAP bank
4. Untuk menegtahui analisis PPAP bank untuk pengambilan keputusan

2
Bab II

Pembahasan

2.1. Jenis Laporan Keuangan

Pengertian Laporan Keuangan menurut PSAK No.1 (2015:2) yaitu Laporan keuangan
merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya
meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan, catatan dan laporan
lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Di
samping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan
tersebut, misalnya informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan
pengaruh perubahan harga.

Tujuan laporan keuangan menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)


No. 1 (2015:3) yaitu Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi
mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas entitas yang bermanfaat
bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan
ekonomi.
Menurut PSAK terdapat 5 jenis laporan keuangan yaitu :
1) Laporan Laba / Rugi

Laporan laba-rugi atau incomestatement berfungsi untuk menilai kinerja keuangan


apakah perusahaan mengalami keuntungan atau kerugian pada satu periode akuntansi.
Laporan laba rugi juga dibuat untuk memberikan informasi tentang pajak perusahaan, bahan
evaluasi manajemen dan membantu dalam pengambilan keputusan. Isi laporan laba rugi
terdiri dari pendapatan, beban, harga pokok penjualan, laba atau rugi perusahaan. Bentuk
laporan laba rugi ada 2 (dua) yaitu single step dan multiple step.

2) Laporan Perubahan Modal

Laporan perubahan modal merupakan laporan yang memberikan gambaran mengenai


besarnya saldo modal perusahan pada periode tertentu yang dipengaruhi oleh laba/rugi bersih
operasi. Dalam laporan ini juga dapat melihat penyebab dari adanya perubahan modal tidak
hanya perubahannya saja.

3
Modal setiap periode akuntansi tidak selalu sama bisa terjadi penurunan ataupun
peningkatan selama satu periode. Jika perusahaan mengalami kerugian modal pada suatu
perusahaan akan berkurang, sebaliknya jika perusahaan mengalami keuntungan modal akan
bertambah. Dalam pencatatan laporan perubahan modal diperlukan modal awal, prive dan
total laba/rugi yang diperoleh.

3) Laporan Neraca

Neraca atau balancesheet merupakan laporan yang digunakan dalam rangka nenunjukkan
seberapa besar aset, kewajiban dan modal suatu perusahaan dalam periode waktu tertentu.
Untuk membuat laporan ini pedoman persamaan akuntansi yang digunakan yaitu :

Aset = Kewajiban + Modal

Aset untuk sisi aktiva sementara kewajiban dan modal untuk sisi pasiva. Serta Antar aktiva
dan pasiva harus seimbang.

4) Laporan Arus Kas

Laporan arus kas atau cash flow statement merupakan Laporan yang memberikan
informasi tentang aliran kas perusahaan yang masuk dan keluar. Laporan ini juga berfungsi
sebagai indikator untuk memprediksi arus kas di periode yang akan datang. Laporan arus kas
digolongkan kedalam 3 (tiga) aktivitas utama yaitu aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan
aktivitas pendanaan.

 Aktivitas operasi atau operating activities

Aktivitas operasi merupakan yang terdiri dari kegiatan operasional perusahaan. aktivitas
ini diperoleh dengan memasukkan nilai dari pengaruh kas atau bank pada transaksi yang
dilibatkan dalam penentuan laba bersih, yang termasuk pada aktivitas ini seperti penjualan
barang dan jasa dari pelanggan, pembelian persediaan, dan sebagainya.

 Aktivitas investasi atau investing activities

Aktivitas investasi berkaitan dengan aktivitas kas yang dihasilkan dari penjualan atau
pun pembelian aktiva tetap.

 Aktivitas pendanaan atau financing activities

4
Aktivitas pendanaan merupakan aktivitas kas yang berasal dari penambahan modal
perusahaan. Aktivitas ini dapat dihitung dengan memasukkan nilai penambahan atau
pengurangan kas yang berasal dari kewajiban jangka panjang dan ekuitas pemilik.

5) Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)

Catatan atas laporan keuangan merupakan penjelasan dari laporan keuangan neraca, laba
rugi, perubahan modal, dan arus kas perusahaan serta informasi yang berhubungan dengan
kegiatan operasional perusahaan.

Catatan laporan keuangan bukan hal yang wajib dibuat oleh perusahaan. Perusahaan yang
membuat catatan atas laporan keuangan biasanya perusahaan yang berskala besar atau
perusahaan yang gopublik.

2.2. Konsep dan Prinsip-Prinsip Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif


(PPAP)

Bank Penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP) merupakan salah satu akun dalam
perbankan yang memiliki kecenderungan manipulasi yang cukup besar. Nilai penyisihan
penghapusan aktiva produktif (PPAP) mengukur tingkat efisiensi dan biaya bank dalam
membentuk penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP) untuk menutup kemungkinan
risiko yang terjadi karena tidak tertagihnya fasilitas kredit atau bentuk investasi aktiva
produktif lain. Semakin besar PPAP berarti semakin besar estimasi terhadap timbulnya
pembiayaan yang bermasalah sekalipun di pihak lain hal ini mencerminkan kemampuan bank
untuk menanggulangi kemungkinan tersebut.

Penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP) berfungsi sebagai cadangan biaya


antisipasi terhadap kerugian, yang ditempatkan pada pos aktiva pada suatu neraca pada
laporan keuangan. Biasanya PPAP diperhitungkan sebagai faktor yang berpengaruh terhadap
penambahan dan pengurang dari suatu laporan laba rugi bisnis bank.

2.3. Perhitungan PPAP Bank

PPAP Kredit atau biasa kita kenal dengan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif
adalah cadangan kerugian yang dibentuk untuk mengantisipasi apabila suatu hari akan
dilakukan proses hapus buku terhadap kredit bermasalah. PPAP Kredit dibentuk berdasarkan
kriteria tertentu baik atas kualitas kredit maupun faktor risiko terhadap kredit tersebut.

5
Misalnya untuk kredit dengan kualitas kurang lancar PPAPnya diperhitungkan sebesar 10%
dari baki debet setelah dikurangi agunan, untuk diragukan 50% dari baki debet setelah
dikurangi nilai agunan yang diperhitungan dan macet sebesar 100% dari baki debet setelah
dikurangi nilai agunan yang dijadikan pengurang. Untuk materi ini akan membahas
bagaimana menghitung rasio PPAP dalam Perhitungan Tingkat Kesehatan Bank yang lazim
di BPR. Bobot untuk Rasio ini ditetapkan sebesar 5. Rasio dikatakan sehat apabila
persentasenya lebih besar atau minimal sama dengan 81%.

PPAP Kredit yang disajikan dalam laporan nominatif kredit diperhitungkan secara
otomatis yang disesuaikan dengan ketentuan yang diberlakukan Bank Indonesia.

Beberapa komponen yang mempengaruhi perhitungan PPAP kredit ini dan dapat diberikan
sebagai berikut :

1. Nilai dan jenis pengikatan agunan.

2. Kolektibilitas.

3. Baki Debet.

Secara sederhana perhitungan PPAP dibedakan berdasarkan kolektibilitas yaitu :

Kolektibilitas Lancar (Kol 1), PPAP diperhitungkan 0,5% X Baki Debet.

Kolektibilitas Non Lancar (Kol 2,3 dan 4), PPAP dipengaruhi oleh nilai agunan dan
persentase dari jenis pengikatan agunan atau jaminan kredit.

Untuk lebih jelasnya diberikan dalam table berikut :

KOLEKTIBILITAS BOBOT PPAP PERHITUNGAN


Lancar 0,5 % 0,5% X Baki Debet
Kurang Lancar 10 % 10% X (Baki Debet -
Pengakuan Agunan)
Diragukan 50 % 50% X (Baki Debet -
Pengakuan Agunan)
Macet 100 % 100% X (Baki Debet -
Pengakuan Agunan)
Pengakuan Agunan merupakan persentase dari jenis pengikatan agunan x nilai agunan.

6
Jika hasil perhitungan tersebut di atas bernilai negatif atau lebih kecil dari nol maka akan
diperhitungkan 0.

Perhitungan PPAP kredit di atas diberlakukan untuk seluruh laporan - laporan terkait atas
otomatisasi perhitungan PPAP dalam Banking Smart System seperti BI Online SQL, SID
Transmitter dll.

Demikian dapat dijelaskan Perhitungan PPAP Kredit yang seluruhnya dijabarkan secara
otomatis.

Dan perhitungannya disesuaikan dengan

1. Peraturan Bank Indonesia No.13/26/PBI/2011 Tanggal 28 Desember 2011 Tentang


Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia No.8/19/PBI/2006 Tentang Kualitas Aktiva
Produktif dan Pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif Bank
Perkreditan Rakyat.

A. Nilai agunan yang diperhitungkan sebagai pengurang dalam pembentukan PPAP.


dengan kualitas kredit tertentu.
B. Dalam kolektibilitas Macet maka :
 Setelah jangka waktu 2 (dua) tahun sampai dengan 3 (tiga) tahun, ditetapkan
paling tinggi sebesar 50% (lima puluh perseratus) dari nilai agunan yang
diperkenankan untuk diperhitungkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
 Setelah jangka waktu 3 (tiga) tahun, tidak dapat diperhitungkan sebagai faktor
pengurang dalam pembentukan PPAP.
2. Menurut Peraturan NOMOR 33 /POJK.03/2018 :

Nilai agunan yang diperhitungkan sebagai pengurang dalam pembentukan PPAP pada
Kredit dengan kualitas macet untuk agunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf C,
huruf E sampai dengan huruf G :

A. Ditetapkan paling tinggi sebesar 50% (lima puluh persen) dari nilai agunan yang
diperhitungkan setelah jangka waktu 2 (dua) tahun sampai dengan 4 (empat) tahun
sejak penetapan kualitas Kredit menjadi macet.
B. Dan tidak dapat diperhitungkan sebagai faktor pengurang dalam pembentukan PPAP
setelah jangka waktu 4 (empat) tahun sejak penetapan kualitas Kredit menjadi macet.

7
2.4. Menganalisis PPAP Bank Untuk Pengambilan Keputusan

Salah satu penyebab terjadinya krisis perbankan adalah ketidak mampuan pihak
pengelola bank dalam melakukan evaluasi dan analisis risiko portofolio aktiva produktif.
Aktiva produktif merupakan aset yang ditanamkan untuk menghasilkan bunga atau
pendapatan dan salah satunya adalah kredit yang diberikan (Haryono, 2008). Bank Indonesia
telah mensyaratkan bank untuk membentuk penyisihan dari sebagian aktiva produktif yang
dimiliki. Hal tersebut dimaksudkan untuk menghindari risiko kerugian yang timbul di masa
mendatang karena bank tidak dapat memperoleh kembali sebagian atau sepenuhnya jumlah
aktiva produktif.

Penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP) adalah salah satu komponen dari
laporan keuangan yang menggambarkan bagaimana kondisi (kualitas) aktiva produktif bank
pada periode tertentu. PPAP menjadi isu yang menarik karena dijadikan dasar pengambilan
keputusan yang berkaitan dengan penggantian manajemen. PPAP juga dapat dijadikan tolak
ukur dalam menilai kinerja bank dengan melihat kualitas aktiva produktif yang dimiliki bank
tersebut. Nilai PPAP yang tinggi berarti risiko yang melekat pada aset-aset produktif bank
semakin tinggi. Kebijakan besaran penyisihan penghapusan aktiva produktif merupakan
keputusan yang memerlukan subjectives judgments dan complex judgments (Beattie, 1995).

Oleh karena itu, terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi pelaporan jumlah nilai
PPAP dalam perbankan, khususnya perbankan syariah dalam penelitian ini. Bank syariah
menggunakan mekanisme pembiayaan dan investasi yang berbeda dari bank konvensional.
Hal tersebut berdampak pada jenis aset yang digunakan untuk tiap kredit/pembiayaan.
Penelitian ini menggunakan variabel TL yang mencerminkan total pembiayaan dan NPF yang
mencerminkan risiko kredit, dalam penelitian dapat menggunakan bank syariah sebagai objek
penelitiannya.

PenyisihanPenghapusanAktivaProduktif (PPAP) adalah :

1. Cadangan yang dibentuk dengan cara membebani laba rugi tahun berjalan, untuk
menampung kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat dan tidak diterimanya
kembali sebagian atau seluruh aktiva produktif; penyisihan penghapusan aktiva
produktif yang dapat diperhitungkan sebagai komponen modal pelengkap adalah
maksimum persentase tertentu (provision for loan losses).

8
2. Cadangan yang harus dibentuk sebesar persentase tertentu dari debet berdasarkan
penggolongan Kualitas AktivaProduktif sebagaimana ditetapkan dalamPeraturan
Bank Indonesia.

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 31/147/KEP/DIR tanggal 12


November 1998, pembentukan atau penyisihan dana itu disebut dengan istilah PPAP atau
Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif. Dalam PPAP, menurut Surat Keputusan Direksi
Bank Indonesia No. 31/148/KEP/DIR tentang Pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva
Produktif, pembentukan cadangan atau penyisihan tersebut dinilai berdasarkan tingkat
kolektibilitas dari kredit debitur dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Cadangan UmumPPAP :Kredit Kategori Lancar< 1%


2. Cadangan Khusus PPAP :
a. 5% x Kredit Kategori Dalam Perhatian Khusus
b. 15% x (Kredit Kategori Kurang Lancar – Nilai Agunan)
c. 50% x (Kredit Kategori Diragukan – Nilai Agunan)
d. 100% x (Kredit Kategori Macet – Nilai Agunan)

Setelah adanya revisi PSAK 55 pada tahun 2006, maka istilah dari PPAP pun diganti
menjadi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai atau yang sering disebut dengan istilah CKPN.
Dalam CKPN, pembentukan atau penyisihan dana dinilai dari hasil evaluasi kredit debitur
yang dilakukan oleh bank. Jika menurut suatu bank terdapat bukti objektif bahwa kredit dari
debitur itu mengalami impairment (penurunan), maka bank itu harus membentuk dana atau
cadangan atas kredit tersebut. Karena hasil evaluasi kredit debitur tersebut didasarkan kepada
keputusan masing-masing bank, maka tiap-tiap bank memiliki kebijakan tersendiri dalam
membentuk cadangan dana untuk kreditnya. Walaupun begitu, kebijakan bank itu pun tidak
boleh melenceng dari beberapa kriteria yang terdapat dalam PAPI (Pedoman Akuntansi
Perbankan Indonesia) setelah adanya revisi PSAK 55.

9
Bab III

Penutup

3.1. Kesimpulan

Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja
keuangan suatu entitas. Ada lima laporan dalam proses akuntansi yang terdiri dari laporan
posisi keuangan, laporan laba Komprehensif, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas,
dan catatan atas laporan keuangan. Para pemaka ilaporan keuangan, terutama investor dan
kreditor yang punya kepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan. Dengan
menggunakan rasio keuangan maka dapat kita ketahui bahwa dari segi likuiditas perusahaan
yang diukur dengan current rasio kinerja keuangan perusahaan masih kurang baik walau pun
pada tahun 2009 – 2010 perusahaan likud. Namun tahun seterusnya perusahaan tidak mampu
menekan nilai aktiva lancar. begitu juga diukur dengan quick ratio selama lima tahun terahir
mengalami fluktuasi setiap tahunya. Oleh karena itu peneliti menarik kesimpulan bahwa
kinerja perusahaan dari segi likuiditas masih kurang baik. Karena belum bisa sepenuhnya
menunjukkan kemampuan aktiva lancar yang paling likuid mampu menutupi hutang lancar.

3.2. Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan agar perusahaan bisa berjalan dengan baik dimasa
yang akan datang yaitu sebaiknya melakukan analisa laporan keuangan secara terus menerus,
untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang diperoleh setiap
tahunnya. Untuk meningkatkan likuiditas dan rentabilitas, perusahaan harus memperpendek
jangka waktu piutang, memanfaatkan hutang jangka panjang agar dapat menambah aktiva
lancar dan aktiva tetap. Untuk memperbaiki kinerja keuangannya perusahaan harus
menambah modal yang dimiliki untuk mengeluarkan saham saham baru

10
Daftar Pustaka
https://www.kompasiana.com/rahmi12/5ef0a1c6097f362ace36c584/jenis-jenis-laporan-
keuangan
https://bss.mediabpr.com/2011/04/perhitungan-ppap-kredit.html
admin,+Akurat,+vol.7_9-14 (4).pdf

11

Anda mungkin juga menyukai