Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN TUGAS MATA KULIAH AKUNTANSI PERBANKAN

MATERI GIRO

KELOMPOK 9 / AKUNTANSI A 2017

PUPUT ERIKA SARI ( 171600031)

NOVITA YULI ANGELLA. N (171600053)

SYAHDAN TIRANDA (171600156)

AIZZATUR RO’FAH (171600197)

Progam Studi Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
rahmat dan hidayah-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya. Makalah ini disusun untuk salah satu tugas kelompok
pada mata kuliah Akuntansi Perbankan. Makalah ini berjudul makalah
perbankan simpanan giro.

Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak mendapat bantuan


dan bimbingan dari berbagai pihak, terutama kepada dosen kami yang
senantiasa memberikan semangat dan dorongan untuk berkarya selama
penelusuran bahan-bahan di segala media. Penulis berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada
umumnya.

Penulis memohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini


terdapat banyak kekurangan dan kesalahan.Oleh karena itu, kritik dan
saran dari semua pihak sangat diharapkan demi peningkatan karya ini,
semoga bermanfaat.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................1

DAFTAR ISI.......................................................................................................2

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 PENGERTIAN GIRO...................................................................................3

BAB 2 ISI

2.1 ALAT ATAU SARANA YANG DIGUNAKAN.........................................4

2.2 AKUNTANSI GIRO.....................................................................................6

2.3 PEMBUKAAN REKENING GIRO..............................................................8

2.4 SETORAN DAN PENARIKAN SIMPANAN GIRO...................................9

BAB 3 PENUTUP

3.1 KESIMPULAN.............................................................................................12

2
1.1 Pengertian Simpanan Giro
Giro adalah suatu istilah perbankan untuk suatu cara pembayaran yang hampir
merupakan kebalikan dari sistem cek, berupa surat perintah untuk
memindahbukukan sejumlah uang dari rekening seseorang kepada rekening lain
yang ditunjuk surat tersebut. Suatu cek diberikan kepada pihak penerima
pembayaran (payee) yang menyimpannya di bank mereka, sedangkan giro
diberikan oleh pihak pembayar (payer) ke banknya, yang selanjutnya akan
mentransfer dana kepada bank pihak penerima, langsung ke akun mereka.
Pengertian simpanan giro atau yang lebih populer disebut rekening giro
berdasarkan UU Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 Nov 1998 bahwa
simpanan giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat
dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana pemerintah pembayaran lainnya atau
dengan cara pemindahbukukan.
Berdasarkan pengertian simpanan dan pengertian simpanan giro diatas dapat
dipersingkat bahwa pengertian simpanan giro adalah simpanan pada bank yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat. Hal ini tentulah apabila syarat syarat
penarikan telah terpenuhi seperti jam kantor, kesempurnaan cek, cukup tidaknya
saldo dalam rekening bank anda serta keabsahan.
Cek dan bilyet dapat digunakan sebagai sarana dalam penarikana dana atau
uang pada rekening giro. Cek dalam simpanan giro dilakukan apabila dibutuhkan
dalam bentuk kas atau tunai sedangkan untuk non tunai dapat dilakukan penarikan
menggunakan bilyet giro. Selain cek dan bilyet giro, dapat digunakan surat kuasa
atau surat pernyataan yang telah ditandatangani oleh pihak pemilik dana atau
nasabah diatas materi Rp. 6000.
Pemilik rekening giro disebut girant dan kepada setiap girant akan diberikan
imbalan bunga berupa jasa giro yang besarnya tergantung bank yang mengeluarka
nnya. Bagi bank giro merupakan dana murah karena imbalan bunga yang
diberikannya kepada girant merupakan bunga yang paling rendah jika
dibandingkan dengan suku bunga simpanan lainnya seperti tabungan dan deposito

3
2.1.1 Alat atau Sarana yang digunakan dalam Lalu Lintas Pembayaran
Giral, yaitu:

1. Cek (cheque)
Merupakan surat perintah bayar tanpa syarat dari nasabah kepada bank
yang memelihara rekening giro nasabah tersebut, untuk membayar sejumlah uang
kepada pihak yang disebutkan didalamnya atau kepada pemegang cek tersebut.
Jenis-jenis cek antara lain :
a. Cek Atas Nama (Order Cheque) adalah cek yang mencantumkan nama penerima
dana dan bank akan melakukan pembayaran kepada nama yang tertera pada cek
tersebut. Pembayaran dilakukan paling cepat sesuai tanggal yang tertera pada cek
tersebut.
b. Cek Atas Unjuk (Bearer Cheque) adalah cek yang tidak mencantumkan nama
penerima dana dan bank akan melakukan pembayaran kepada siapa saja yang
membawa cek tersebut. Pembayaran dilakukan paling cepat sesuai tanggal yang
tertera pada cek tersebut.
c. Cek Silang (Cross Cheque) adalah cek atas nama dan/atau cek atas unjuk yang
diberi tanda garis menyilang pada ujung kiri atas warkat atau dapat juga diberi
tanda garis menyilang sepanjang cek dari ujung kiri bawah ke ujung kanan atas.
Cek silang tidak dapat diuangkan secara tunai, tetapi hanya dapat dimasukkan
ke dalam rekening penerima cek.

2. Bilyet Giro
Merupakan surat perintah bayar dari nasabah kepada bank yang
memelihara rekening giro nasabah untuk memindahkan sejumlah uang dari
rekening yang bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan namanya
pada pihak bank sama atau lain.

4
2.1.2 Manfaat Giro

Manfaat Giro bagi Bank:


1. Merupakan sumber pendanaan bank
2. Merupakan sumber pendapatan bank dari penggunaan jasa perbankan yang
merupakan aktifitas penggunaan jasa giro (fee based income)

Manfaat Giro Bagi Nasabah:


1. Memperlancar pendanaan dan pembayaran (keperluan transaksi)
2. Memperoleh bonus bagi hasil

Bank menetapkan harga dana giro lebih murah karena lamanya


pengendapan tidak dapat dipastikan secara tepat, dimana pemilik rekening giro
dapat menarik uangnya kapan saja mereka kehendaki.

2.1.3 Sifat Rekening


Rekening giro merupakan hutang jangka pendek bank yang harus
disajikan dalam hutang lancar. Setiap kali terjadi mutasi pertambahan rekening
giro nasabah akan dibukukan disebelah kredit dan setiap kali terjadi pengurangan
rekening giro nasabah akan dibukukan disebelah debet. Dengan demikian, saldo
normal rekening giro adalah sebelah kredit. Apabila saldo suatu rekening giro
nasabah berada pada sisi debet, maka rekening tersebut bersaldo negatif yang
lazimnya dalam dunia perbankan dikenal dengan saldo merah atau terjadinya
overdraft (bersaldo negatif).
Jika terjadi saldo negatif, maka kepada pemegang giro tidak dapat lagi
menarik dananya dan kepadanya tidak akan diberikan bunga atau jasa giro,
melainkan akan dibebankan dengan sejumlah biaya atau beban bunga yang harus
dilunasi oleh nasabah yang bersangutan. Biaya bunga tersebut memperbesar saldo
debet rekening giro yang bersangkutan.
5
2.2 Akuntansi Giro

Akuntansi giro adalah pencatatan yang terkait dengan transaksi yang terjadi
pada rekenig giro. Pencatatan transaksi rekening giro dapat terjadi pada saat
pembukuan,setoran tunai,pemindah bukuan,setoran kliring,penarikan tunai
maupun penarikan kliring dan transaksi lainnya. Dan sedangkan arti dari giro
sendiri yakni simpanan yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran dan penari
kannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek,sarana perintah
lainnya atau dengan cara pemindah bukuan (Menurut UU RI No 10 Tahun 1998).
Dalam pencatatan akuntansi giro dapat diatur sebagai berikut :
1. Transaksi rekening giro diakui sebesar nominal uang yang disetorkan oleh nasabah
atau yang ditarik atau dicairkan. Pada saat nasabah melakukan transaksi setoran
atau penarikan secara tunai, maka bank akan melakukan pencatatan transaksi
tersebut sesuai dengan uang tunai yang diterimanya.
2. Setoran giro dapat dilakukan secara tunai dan non tunai, dalam hal setoran
dilakukan secara tunai, maka setoran tersebut diakui pada saat uang diterima.
Dalam setoran dilakukan secara non tunai (setoran kliring ), sehingga setoran
tersebut diakui setelah kliring efektif, yaitu setelah setoran berhasil ditagihkan ke
bank tertagih.
3. Bank akan memberikan imbalan kepada pemegang rekning giro. Besarnya imbalan
yang diberikan tergantung kebijakan masing - masing bank.
Imbalan yang berasal dari rekening giro disebut dengan jasa giro.
4. Dalam hal rekening giro bersaldo negative, maka bank dapat memberikan kredit
overdraft, kredit overdraft adalah kredit yang diberikan untuk memberikan
tambahan dana kerekening giro nasabah, bila terdapat penarikan cek dan atau
biliyet giro yang jumlahnya melebihi saldo rekening giro. Bank akan
membebankan bunga overdraft.

6
2.3 Pembukaan Rekening Giro

Pembukaan rekening giro dapat dilakukan oleh nasabah dengan mengisi


formulir pembukaan rekening yang telah disediakan oleh bank. Syarat yang harus
dimiliki calon nasabah adalah sekurang-kurangnya sebagai berikut :
a. Calon nasabah tidak tercantum dalam Daftar Hitam Bank Indonesia (DHBI)
b. Memiliki NPWP
c. Persyaratan lain yang ditetapkan oleh bank (Fotocopy identitas diri yang masih
berlak (KTP/SIM/PASPOR), Surat referensi, Mengisi dan menandatangani
formulir da Akad pembukaan Giro)
d. Jumlah minimal setoran dan minimal saldo pengendapan
Setelah persyaratan terpenuhi, maka nasabah dapat membuka simpanan giro dan
melakukan setoran pertama yang jumlah setoran minimalnya tergantung pada
masing-masing bank.

2.3.1 Mekanisme Pembukaan Rekening Giro


Ada beberapa persyaratan yang wajib disiapkan oleh calon nasabah untuk
membuka rekening giro di Bank, secara umum antara lain:
a) Calon nasabah menyiapkan persyaratan dengan lengkap dan diberkaskan di dalam
map.
b) Setelah masuk ke bank, calon nasabah dapat mendatangi customer service
langsung atau bertemu dengan marketing Funding terlebih dahulu.
c) Nasabah mengisi seluruh Form dan aplikas lainnya yang telah disediakan oleh
pihak Bank yang ditandatangi di atas Form pembukaan.
d) Nasabah memilih apakah ingin difasilit dengan Cek atau Giro
e) Pembukaan Giro tidak dapat selesi hany dalam satu hari. Hal ini dikarenakan ada
beberapa tahapan pengecekan lainnya yang akan dilakukan oleh
pihak -pihak tertentu. Minimal anda harus menunggu selama satu hari.
7
f) Setelah pembukaan giro selesai, nasabah akan mendapatkan satu buku Cek atau
Bilyet Giro yang berisikan 25 lembar.
g) Rekening nasabah sudah aktif, nasabah melakukan penyetoran pertama sesuai
dengan ketentuan masing-masing Bank.
h) Apabila suatu saat Cek atau BG telah habis, maka anda dapat memesan kembali ke
pada pihak Bank dengan membawa identitas berlaku dan form permintaan Cek
BG yang telah ditandatangani oleh pemilik rekening.
Keamanan rekening tabungan ataupun giro yang telah dibuka juga merupakan
tanggung jawab nasabah, terutama kepemilikan cek, BG, buku tabungan, kartu
ATM, bilyet deposito, dan lain-
lain yang telah disediakan Bank. Oleh karena itu, apabila suatu saat salah satu dari
fasilitas yang diberikan Bank hilang sebaiknya langsung melakukan pelaporan
kepada pihak polisi dan juga pihak Bank. Sehingga dapat dilakukan tindakan
pengamanan

2.3.2 Jurnal dan Contoh Kasus Transaksi Pembukaan Rekening Giro


Jurnal akuntansi pembukaan giro nasabah dengan penggantian barang cetakan
berupa buku cek dan bilyet giro.
Tanggal Dr Kas
Cr Giro Nasabah
Cr Barang Cetakan
Contoh kasus :
Tanggal 1 januari 2017 Dibuka rekening giro pada Bank Ekonom atas
nama daniel dengan setoran perdana Rp 150.000.000 secara tunai. Biaya
penggantian barang cetakan berupa buku cek dan bilyet giro sebesar Rp 75.000
yang dibayar secara tunai.
Jurnal :
01/01 Dr. Kas Rp 150.075.000
Cr. Giro Daniel Rp 150.000.000
Cr. Barang Cetakan Rp 75.000
8
Analisa terhadap pencatatan:
Walaupun Daniel disini membayarnya sejumlah Rp.150.075.000, akan
tetapi saldo rekeningnya hanya sebesar Rp.150.00.000, karena yang Rp.75.000,
adalah merupakan biaya administrasi dan pencetakan buku cek.

2.4 Setoran dan Penarikan Simpanan Giro


2.4.1 Setoran
Setoran adalah aktifitas yang dilakukan oleh pemegang rekening giro untuk
menyetorkan sejumlah uang tunai atau warkat tagihan dengan maksud untuk
menambah jumlah saldo rekening gironya. Setoran dapat dilakukan dengan
setoran secara tunai dan setoran non tunai (kliring dan pemindah bukuan).
1. Setoran Tunai
Setoran tunai, merupakan setoran yang dilakukan dengan menyerahkan
sejumlah uang kepada bank dan atau dengan menggunakan cek yang diterbitkan
oleh bank itu sendiri. Nasabah menyetorkan uang tunai sejumlah tertentu kepada
bank untuk menambah saldo rekening gironya.
2. Setoran Non-tunai
Setoran nontunai yaitu setoran yang tidak dilakukan secara resmi kepada bank
. Setoran non-tunai bisa berasal dari trasaksi antara lain:
a. Pemindahbukuan antar rekening dalam cabang bank yang sama
Pemilik rekening giro menerima setoran dari pemindahan dana dari
rekening lain pada cabang bank yang sama. Rekening lain tersebut bias bersal dari
rekening giro atau rekening tabungan. Dengan adanya setoran dari rekening lain,
maka setoran tersebut akan menambah saldo rekening giro nasabah.
b. Pemindahbukuan dari bank yang sama tetapi berasal dari cabang lain.
Pemegang rekening giro mendapatkan kiriman dana dari cabang lain. Kiri
man dana tersebut melibatkan dua cabang, maka pencatatan yang dilakukan yaitu
terkait dengan Akun Rekening antar kantor (RAK) masingmasing cabang. Akun
rekening antar kantor dilakukan untuk mencatat ttransaksi antar bank yang sama
tapi pada kantor cabang yang berbeda.
9
c. Penerimaan transfer/kiriman uang dari bank lain

Bank menerima transferan uang dari bank lain yang masih dalam wilayah
kliring yang sama. Kiriman uang (transfer in) ini sebagai keuntungan pemegang
rekening giro. Dalam hal adanya transfer ini yang berasal dari bank lain, oleh
karena itu transaksi kiriman uang atau transfer ini dilakukan memalalui
mekanisme kliring, sehingga dilibatkan rekening giro pada bank Indonesia.

d. Setoran kliring oleh pemegang rekening giro

Nasabah menyetorkan cek atau bilyet giro yang diterbitkan oleh bank lain.
Setiap transaksi yang melibatkan bank lain baik dalam wilayah kliring maupun
diluar wilayah kliring, maka pencatatannya melalui akun “giro pada bank
Indonesia”. Hal ini karena setiap ada transaksi dengan bank lain, maka terdapat
perubahan saldo rekening bank di bank Indonesia. Perubahan tersebut
berpengaruh pada perubahan saldo pada akun giro pada bank Indonesia.

2.4.2 Jurnal Dan Contoh Kasus Transaksi Setoran Rekening Giro


Jurnal Penerimaan Setoran Tunai
Tanggal Dr. Kas
Cr. Giro Nasabah
Contoh Kasus :
Tanggal 03 Januari 2017, Daniel menyetorkan secara tunai untuk giro
sebesar Rp 25.000.000
Jurnal :
03/01 Dr. Kas Rp 25.000.000
Cr. Giro Daniel Rp 25.000.000
Jurnal penerimaan setoran melalui Kliring
Tanggal Dr. Giro Bank Indonesia
Cr. Warkat Kliring

10
Apabila kliring dinyatakan berhasil atau baik, akan dibukukan dengan cara
menihilkan rekening warkat kliring yang sifatnya sementara.
Tanggal Dr. Warkat Kliring
Cr. Giro Daniel
Akan tetapi, apabila kliring ditolak maka jurnal yang harus dibuat adalah
dengan menihilkan Bank Indonesia – Giro dan Warkat Kliring (titipan Kliring),
Tanggal Dr. Warkat Kliring
Cr. Giro Bank Indonesia

Contoh Kasus :
Tanggal 06 Januari 2017, Daniel menyerahkan sebuah cek giro Bank
Barter, sebesar Rp.15.000.000, untuk disetorkan kedalam rekening gironya dan di
nyatakan berhasil hari itu juga.
Jurnal :
06/01 Dr. Giro Bank Indonesia Rp 15.000.000
Cr. Giro Daniel Rp 15.000.000

11
KESIMPULAN

Produk jasa giro sangat dibutuhkan masyarakat maupun badan usaha


khususnya transaksi keuangan dalam jumlah besar dan yang dibutuhkan sewaktu-
waktu.

Setiap bank memiliki metode konsisten yang diterapkannya dalam


menentukan bunga jasa giro yang mana menguntungkan kedua belah pihak,
dengan adanya bunga, jasa giro mampu menarik nasabah dan memberikan
keuntungan untuk transaksi giro yang dilakukan.

12

Anda mungkin juga menyukai