(Studi pada Nasabah PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Koya Barat
Distrik Muara Tami Kota Jayapura)
SKRIPSI
Oleh:
NURHAENI RUKKA
NIM. 20140411014104
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EK0NOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
JAYAPURA
2018
i
PENGARUH MODAL SENDIRI DAN PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA
TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN USAHA MIKRO DAN KECIL
(Studi pada Nasabah PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Koya Barat
Distrik Muara Tami Kota Jayapura)
SKRIPSI
Oleh:
NURHAENI RUKKA
NIM. 20140411014104
Pembimbing I Pembimbing II
ii
PENGARUH MODAL SENDIRI DAN PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA
TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN USAHA MIKRO DAN KECIL
(Studi pada Nasabah PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Koya Barat
Distrik Muara Tami Kota Jayapura)
SKRIPSI
Oleh :
NURHAENI RUKKA
NIM : 20140411014104
iii
PERNYATAAN KEASLIAN
NIM : 20140411014104
Jurusan : Manajemen
Pendapatan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) pada PT. Bank Rakyat Indonesia di
Koya Barat Distrik Muara Tami Kota Jayapura” adalah asli hasil karya atau
penelitian saya sendiri dan bukan plagiasi hasil karya dari orang lain, kecuali bagian-
bagian tertentu yang penulis ambil sebagai acuan. Apabila terbukti pernyataan ini
Nurhaeni Rukka
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
“Dan orang mukmin yang paling sempurna imamnya adalah mereka yang paling baik
akhlaknya” (HR. Ahmad)
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagi kamu. Dan boleh jadi
kamu mencintai sesuatu, padahal ia amat buruk bagi kamu. Allah maha mengetahui
sedangkan kamu tidak mengetahui” (Al – Baqarah : 216)
Persembahan
“Allah SWT atas izin dan karunia-Nyalah maka skripsi ini dapat dibuat dan selesai
pada waktunya. Puji syukur yang tak terhingga pada Allah SWT yang meridhoi dan
mengabulkan segala do’a”
“Orang Tua saya, yang telah memberikan dukungan moril maupun materi serta do’a
yang tiada henti dan tidak pernah merasa capek untuk kesuksesan saya”
“Kakak dan adik saya yang luar biasa antusias dalam mendukung saya dan selalu
mendo’akan dalam setiap langkah saya dalam menggapai cita-cita.”
v
KATA PENGANTAR
vi
studi perkuliaha, serta segenap keluarga besar yang selalu mendukung dan
memberikan perhatian kepada penulis.
9. Pimpinan dan segenap Pegawai di lingkungan Bank Rakyat Indonesia Koya
Barat yang bersedia memberikan waktu luangnya selama pengumpulan data dan
penelitian yang dilaksanakan oleh penulis.
10. Sahabat-sahabatku Zahara Hasani, Risna Arianti, dan sahabat seperjuangan
yang tidak bisa disebut satu persatu yang selalu kebut-kebutan waktu dan
antusias dalam setiap mengerjakan tugas, dan banyak rintangan yang telah
dilalui bersama-sama.
11. Sahabat-sahabat kos, Rachel Yusnancy, Dwi Sriwinanti, kak Qhomala Sarjanti,
Dek Mei Dayanti, dan adik Yulen yang setiap saat menjadi penyemangat dan
memberikan dorongan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi
ini.
12. Teman-teman Manajemen angkatan 2014 atas kerjasamanya selama mengikuti
pendidikan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Cenderawasih.
13. Semua pihak yang namanya tidak tercantum tetapi telah banyak membantu
penulis dalam menyelesaikan perkuliahan Kiranya Tuhan Yang Maha Esa
membalas budi baik semua pihak yang telah membantu penulis.
Penulis mohon maaf apabila dalam penulisan skripsi ini, terdapat kesalahan
karena penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari
sempurna, hal ini karena adanya keterbatasan penulis. Oleh karena itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangunakan lebih menyempurnakan
pskripsi ini, sehingga dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan bagi
yang membacanya. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.
Nurhaeni Rukka
vii
ABSTRAK
Nurhaeni Rukka, 2018, dengan judul skripsi “Pengaruh Pemberian Kredit Modal
Kerja terhadap Tingkat Pendapatan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) (Studi pada
Nasabah PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Koya Barat Distrik Muara Tami
Kota Jayapura. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
pemberian kredit modal kerja terhadap tingkat pendapatan UMK di Koya Barat
Distrik Muara Tami Kota Jayapura pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Responden dalam penelitian ini adalah jumlah nasabah yang menerima kredit
modal kerja. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 83. Dalam penelitian ini
peneliti menggunakan teknik sampel acak sederhana (simple random sampling).
Metode pengelolaan data menggunakan analisis regresi linear sederhana.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan nilai regresi sederhana bahwa Y=
5,691α + 0,517 X1+ 0,034 X2 yang berarti modal sendiri (X1) sebesar 0,517 poin dan
pemberian kredit modal kerja (X2) sebesar 0,034 point sedangkan nilai korelasi (uji t)
modal sendiri menunjukkan nilai signifikansi 0,000 < 0,05, sehingga dapat
disimpulkan bahwa modal sendiri berpengaruh terhadap tingkat pendpatan. nilai
korelasi (uji t) pemberian kredit modal kerja menunjukkan nilai signifikansi 0,864 >
0,05, Sehingga dapat disimpulkan bahwa Pemberian Kredit Modal Kerja tidak
berpengaruh Terhadap Tingkat Pendapatan Usaha Mikro dan Kecil di Koya Barat.
Dan tingkat pendapatan lebih dipengaruhi oleh modal sendiri (X1). nilai koefisien
determinasi sebesar 0,659 yang berarti 65,9 persen perubahan variabel tingkat
pendapatan dijelaskan oleh perubahan variabel modal sendiri dan kredit modal kerja
sedangkan sisanya 34,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam
penelitian ini.
Kata Kunci : Modal Sendiri, Pemberian Kredit Modal Kerja, Tingkat Pendapatan
UMK
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................................i
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ..................................................................ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................................iii
KATA PENGANTAR ...............................................................................................vi
ABSTRAK .................................................................................................................vii
DAFTAR ISI .............................................................................................................viii
DAFTAR TABEL ......................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................7
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................7
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................8
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Penelitian Terdahulu ...............................................................................9
2.2 Kajian Teori ............................................................................................11
2.2.1 Usaha Mikro dan Kecil (UMK) ....................................................11
2.2.2 Modal Usaha Sendiri .....................................................................20
2.2.3 Kredit Modal Kerja .......................................................................22
2.2.4 Pendapatan ...................................................................................31
2.3 Kerangka Pikir ........................................................................................37
2.4 Hipotesis..................................................................................................39
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian ......................................................................................41
3.2 Jenis dan Sumber Data .............................................................................41
ix
3.2.1 Jenis Data .......................................................................................41
3.2.2 Sumber Data ...................................................................................42
3.3 Populasi dan Sampel ................................................................................42
3.3.1 Populasi ...........................................................................................42
3.3.2 Sampel .............................................................................................42
3.4 Teknik Pengumpulan Data .......................................................................45
3.4.1 Study Lapangan ................................................................................45
3.4.2 Study Pustaka ...................................................................................46
3.5 Metode Analisa Data ................................................................................47
3.6 Definisi Operasional ................................................................................51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Usaha Mikro dan Kecil ...........................................................52
4.2 Deskriftif Karakteristik Responden..........................................................55
4.3 Analisa Data ............................................................................................58
4.3.1 Uji Asumsi Klasik ...........................................................................58
4.3.2 Analisis Regresi Berganda ..............................................................62
4.3.2 Hasil Pengujian Hipotesis ...............................................................65
4.4 Pembahasan ..............................................................................................70
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan .................................................................................................74
5.2 Saran ........................................................................................................74
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................76
DAFTAR LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
BAB I
PENDAHULUAN
semakin berkembang dengan baik. Semua itu dapat dilihat dari pertumbuhan
Itu terjadi karena peranan pengusaha mikro dan kecil, oleh sebab itu usaha mikro
usahanya para pengusaha usaha mikro dan kecil tidaklah mudah. Semua itu
dalam pemanfaatan jaringan usaha, dan akses kepasar yang minim dan lain-lain.
secara pesat serta jumlah UMK di Koya Barat semakin bertambah dari tahun ke
mayoritas dengan melakukan usaha dengan menggeluti Usaha Mikro dan Kecil
xiii
pembudidaya, industri makanan dan minuman, industri pengolahan kayu
(meubel), industri pandai besi pembuat alat-alat, usaha perdagangan seperti kaki
lima serta pedagang peternakan ayam, itik dan perikanan. Berbagai usaha jasa
memperoleh pendapatan.
menunjang dalam tercapainya hasil yang memuaskan atau sesuai dengan yang
diharapkan. Modal sendiri adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan
dan yang tertanam di dalam perusahaan atau di dalam usaha untuk waktu yang
tidak tertentu lamanya. Oleh karena itu modal sendiri ditinjau dari sudut
Sehingga dapat juga menunjang jumlah pendapatan dalam sebuah usaha yang
sedang dijalankan.
tingkat keberhasilan para pengusaha mikro dan kecil. Semakin besar tingkat
pendapatan yang diperoleh, maka semakin besar laba yang diperoleh pengusaha
tersebut dan semakin besar pajak yang diterima oleh Negara. Pendapatan dapat
didefinisikan sebagai jumlah seluruh uang yang diterima oleh seseorang atau
rumah tangga selama jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Pendapatan
terdiri dari: upah atau penerimaan tenaga kerja, pendapatan dari kekayaan seperti
sewa, bunga dan dividen, serta pembayaran transfer atau penerimaan dari
xiv
faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan yaitu kesempatan kerja yang
dapat bersumber dari luar Negeri. Agar potensi ini dapat bermanfaat bagi
pendapatan yang diperoleh oleh para pengusaha mikro dan kecil sehingga
usahanya menjadi lebih maju. Tambahan modal bagi usaha mikro dan kecil
menyebabkan rendahnya hasil yang diterima. Modal yang lemah tidak akan
kelemahan usaha mikro dan kecil dalam hal modal kerja tentu saja pihak
usaha kecil khususnya dalam akses permodalan adalah melalui program Kredit
Usaha Rakyat (KUR). Pada dasarnya KUR merupakan suatu kredit atau
pembiayaan modal kerja dan atau investasi kepada usaha mikro, kecil, dan
xv
menengah dan koperasi di bidang usaha produktif dan layak namun belum
bankable yang sebagian dijamin oleh perusahaan penjamin. Program KUR lahir
sebagai respon dari instruksi presiden No. 6 Tahun 2007 tentang kebijakan
percepatan pengembangan sektor riil dan pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan
kerja.
Kredit dari bank merupakan earning assets dan juga risk assets yang
belum tersalurkan secara optimal dan merata. Berbagai masalah timbul dalam
bagi para pengusaha mikro dan kecil akan dapat berjalan, dan tentunya
xvi
Kredit modal kerja adalah salah satu poduk bank atau non Bank berupa
kredit atau pembiayaan sebagai modal kerja yang diberikan dalam bentuk uang
atau valuta asing kepada nasabah. Salah satu lembaga keuangan yang
menyalurkan dalam pemberian kredit modal kerja adalah Bank Rakyat Indonesia
(BRI). BRI adalah salah satu bank terbesar milik pemerintah. Yang didirikan
sejak tahun 1895. Likuiditas BRI terpelihara dengan baik, sehingga Bank
permintaan dan penarikan para deposannya dengan segera. BRI sebagai salah
menyalurkan dana masyarakat. Dan salah satu lembaga keuangan yang bergerak
penduduk di daerah Koya Barat yang tidak merata dan beraneka ragam latar
lebih banyak memberikan kredit kepada Usaha Mikro dan Kecil (UMK) yang
Distrik Muara Tami dan meningkatkan pendapatan UMK. Dari jumlah penduduk
dengan penyaluran kredit yang diberikan oleh BRI Koya Barat masih sedikit,
xvii
jadi masih dimungkinkan penyaluran kredit bagi UMK di tambah expansinya
baik nasabah maupun kredit yang diberikan. Mekanisme penyaluran kredit oleh
BRI Koya Barat tidak melihat dari nasabah akan tetapi dilihat dari usaha yang
dilakukan apakah layak atau tidak untuk diberikan fasilitas kredit, karena usaha
tersebut yang akan memberikan angsuran kepada kreditnya itu. jadi yang
mempunyai andil bukan nasabahnya tapi usahanya apakah bisa berkembang atau
tidak. BRI memberikan kredit kepada nasabah, nasabah itu harus bisa
tersebut. Banyak dari para pelaku mengakui bantuan kredit modal kerja mampu
keuangannya baik itu dari faktor pribadi maupun dalam pengembalian cicilan
hutangnya.
xviii
Usaha Mikro dan Kecil (UMK) Pada Nasabah PT. Bank Rakyat Indonesia
rumusan masalah:
1. Apakah dengan semakin besar modal sendiri dan pemberian kredit modal
dan kecil pada nasabah PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. di Koya
2. Apakah dengan semakin besar modal sendiri dan pemberian kredit modal
dan kecil pada nasabah PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. di Koya
variabel modal sendiri dan variabel pemberian kredit modal kerja terhadap
pendapatan usaha mikro dan kecil pada nasabah PT. Bank Rakyat Indonesia
variabel modal sendiri dan variabel pemberian kredit modal kerja terhadap
xix
tingkat pendapatan usaha mikro dan kecil pada nasabah PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk. di Koya Barat Distrik Muara Tami Kota Jayapura.
yang telah didapat dari mata kuliah yang telah diterima kedalam penelitian
yang sebenarnya.
nasabah tersebut.
xx
BAB II
LANDASAN TEORI
sebagai berikut:
sendiri dan modal pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) terhadap tingkat
variabel bebas (X1) modal sendiri dan variabel (X2) modal kredit terhadap
positif sebesar 0,045 dan 0,0119 atau dapat dikatakan semakin tinggi modal
sendiri dan modal pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) maka akan
modal kerja terhadap tingkat pendapatan usaha kecil dan menengah (UKM)
PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah pada PT. BPRS Margiriski Bahagia
xxi
Bantul. Hasil dari penelitian ini menunjukkan nilai regresi sederhana
nilai korelasi (uji T) menunjukkan nilai signifikansi 0,000 < 0,05, maka
Kota Makassar (Study Kasus PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Mikro dan Kecil (UMK) di kota Makassar. Hal ini dapat dilihat dari
kredit, modal awal terhadap Pendapatan Usaha Mikro dan Kecil (Study
pada Debitur Kredit Usaha Rakyat Bank Rakyat Indonesia (persero), Tbk
Cabang Unit Koba Bangka Tengah). Berdasarkan hasil analisa jalur (path
xxii
analisis) yang telah dilakukan diketahui bahwa variabel pemberian kredit
pendapatan usaha mikro dan kecil (UMK). Berdasarkan hasil analisis dan
instansi yang berbeda untuk memberikan definsi yang terkait dengan usaha
Usaha mikro adalah usaha produktif milik perorangan dan atau badan
usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro. Usaha kecil adalah
atau badan usaha bukan merupakan anak cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, dan menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari
usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil.
xxiii
yang dilakukan orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
menjadi bagian baik langsung ataupun tidak langsung dengan usaha kecil
atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan
tahunan.
(UK), Termasuk Usaha Mikro (UM), adalah entitas usaha yang mempunyai
bangunan tempat usaha dan memiliki penjualan tahunan paling banyak Rp.
usaha milik warga Negara Indonesia yang memiliki kekayaan bersih lebih
besar dari Rp. 200.000.000 s.d 10.000.000.000, tidak termasuk tanah dan
bangunan”.
usaha orang perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau
anak perusahaan atau cabang yang dimiliki, dikuasai atau berefiliasi, baik
tanah dan bangunan, atau memiliki hasil penjualan paling banyak Rp.
xxiv
antara industri manufaktur (Rp. 200.000.000 s.d Rp, 5.000.000.000) dan
mikro, kecil dan menengah adalah usaha ekonomi yang produktif yang
digerakkan oleh orang perorangan, atau badan usaha namun dengan modal
anak perusahaan atau afiliasi yang dimiliki atau dikuasai oleh perusahaan
atau koperasi.
penelitian kali ini yang digunakan oleh penulis adalah Undang-Undang No.
Tahun 2008:
juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau
xxv
c. Ciri-ciri usaha mikro diantaranya sebagai berikut; jenis barang/
usaha.
termasuk NPWP.
pembudidaya,
penjahit (konveksi).
xxvi
Kriteria dan ciri-ciri Usaha Kecil menurut Undang-Undang No. 20
Tahun 2008:
a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 50.000.000 (lima puluh juta
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 500.000.000 (lima ratus juta
memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 300.000.000 (tiga ratus
modal”.
dan rotan, industri alat-alat rumah tangga, industri pakaian jadi, dan
xxvii
b. Peternak ayam, itik, dan perikanan
kerja.
global. Pantas rasanya jika UMK sering disebut sebagai sektor usaha yang
usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Indonesia tidak terlepas dari dukungan
paling banyak diantara Negara lainnya. Terutama pada tahun 2014, terus
xxviii
tenaga kerja berarti UMK juga punya peran strategis dalam upaya
terakhir pada tahun 2016. Serapan tenaga kerja pada sektor ini juga
ekonomi, dengan kontribusi hingga Rp. 850 triliun per tahun pada Produk
pada tahun ini diprediksi turun. Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik
2020 jumlah unit UMKM bisa menembus 65 juta unit baik usaha menengah,
usaha Mikro, dan Usaha Kecil. Namun tantangan UMKM masih cukup
xxix
pengolahan menengah kecil mengalami penururan. Kontribusi UMKM pada
sektor perdagangan dan industrinya lesu. Berdasarkan data BPS per agustus
II-2017 sebesar 2,5 persen. Realisasi ini anjlok dari capaian pertumbuhan di
kuartal I-2017 Sebesar 6,63 persen dan lebih rendah dibandingkan periode
sama tahun lalu sebesar 6,56 persen. Hal ini menunjukkan kondisi UMKM
yang kurang begitu baik tahun ini. “kalau UMKM-nya pertumbuhan kurang
persen dari level saat ini Sembilan persen per tahun. Sedangkan untuk
jangka waktu pengembalian cicilan UMKM industry yang lebih lama atau
xxx
besar dan potensi bisnisnya cukup menjanjikan yang nantinya bisa
membutuhkan stimulus berupa akses modal dan pelatihan modal agar bisa
bangkit atau membangunkn harimau yang sedang tertidur itu. Disisi lain,
perlu ada upaya guna menaikkan kelas UMKM termauk koperasi. Apalgi
mereka terbukti kuat dan terbilang tahan banting ketika krisis ekonomi
datang ke tanah air dimana UMKM dan koperasi mampu menancap dengan
xxxi
tersebar, dengan jenis dan kualitas data beragam dan belum terintegrasi.
1. Pengertian Modal
Modal usaha adalah uang yang dipakai sebagai pokok (induk) untuk
berdagang, melepas uang, dan sebagainya; harta benda (uang, barang, dan
xxxii
2. Modal Sendiri
modal yang diperoleh dari pemilik usaha itu sendiri. Modal sendiri terdiri
a. Tidak ada biaya seperti biaya bunga atau biaya administrasi sehingga
b. Tidak tergantung pada pihak lain, artinya perolehan dana diperoleh dari
relatif lama.
2) Perolehan modal sendiri dalam jumlah tertentu dari calon pemilik baru
xxxiii
2.2.3 Kredit Modal Kerja
1. Pengertian Kredit
berasal dari yunani “Credere” yang berarti “kepercayaan” (truth atau faith).
Kata credere berasal dari bahasa latin “credo” yang berarti “aku percaya”
kepercayaan dan bahasa latin “do” yang berarti “saya tempatkan” maka
Oleh Karena itu, dasar dari kredit adalah kepercayaan. Seorang atau suatu
dijanjikan.
bank dengan pihak lain dalam hal mana pihak peminjam berkewajiban
melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga yang
telah ditetapkan.
Menurut kasmir (2011:72), kredit berasal dari bahasa yunani credere yang
xxxiv
Menurut Hasibuan (2008:87) , kredit adalah semua jenis pinjaman
Menurut Kent yang dikutip Suyanto Dkk (2007:12), kredit adalah hak untuk
wktu diminta, atau pada waktu yang akan dating, karena penyerahan barang-
barang sekarang.
disuatu waktu yang akan datang. Kredit dapat berupa uang atau tagihan
terlepas dari misi bank yaitu mencari keuntungan dalam bentuk bunga yang
diterima oleh bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit yang
pemerintah.
xxxv
2. Unsur-Unsur Kredit
a. Kepercayaan
akan datang sesuai dengan jangka waktu kredit. Oleh karena itu,
lebih dulu secara mendalam tentang kondisi nasabah, baik secara interen
b. Kesepakatan
dituangkan dalam akad kredit yang ditangani oleh kedua belah pihak
c. Jangka waktu
yang sudah desepakati kedua belah pihak. Jangka waktu tersebut biasa
xxxvi
berbentuk jangka pendek , jangka menengah, dan jangka panjang. Untuk
d. Resiko
nasabah maupun oleh resiko yang tidak disengaja. degree of risk yaitu
suatu tingkat resiko yang akan dihadapi sebagai akibat dari jangka
e. Balas Jasa
dengan nama bunga. Disamping balas jasa dalam bentuk bunga bank
xxxvii
Sedangkan menurut Firdaus dan Ariyanti (2004:3), kredit mengandung
a. Adanya orang atau badan yang memiliki uang, barang atau jasa yang
barang atau jasa, oleh kreditur dengan pada saat pembayaran kembali
dari debitur.
f. Adanya resiko yaitu sebagai akibat dari adanya unsur perbedaan waktu
seperti diatas dimana masa yang akan datang merupakan sesuatu yang
belum pasti, maka kredit itu pada dasarnya mengandung resiko tersebut
3. Manfaat Kredit
xxxviii
1) Bank memperoleh pendapatan berupa bunga yang diterima dari
debitur.
yang meningkat.
sektor ekonomi.
untuk dibiayai.
sesuai.
xxxix
4) Rahasia keuangan debitur terlindungi.
tahun. Biasanya kredit modal kerja dalam penyalurannya kredit modal kerja
diberikan oleh pihak kreditur kepada nasabah atau yang sering disebut
debitur melalui bank atau non bank. Dalam skema kredit ini nasabah
tahun, namun sebelumnya jangka waktu kredit modal kerja berakhir telah
kerja dan atau investasi yang khusus diperuntukkan bagi Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah dan koperasi di bidang usaha produktif dan layak
xl
maksimal 80% dari flafon kredit sektor pertanian, kehutanan, perikanan, dan
industry kecil dan 70% dari flafon kredit usaha lainnya. Ada tiga skema
KUR yaitu KUR Mikro dengan plafon sampai dengan Rp. 20 juta dikenakan
suku bunga kredit maksimal 22% per tahun, KUR Ritel dengan plafon dari
20 juta sampai dengan 500 juta dikenakan suku bunga kredit maksimal 13%
per tahun, KUR linkage dengan plafon sampai dengan Rp. 2 milyar. Jika
dilihat dalam aspek nominal, pemberian kredit modal kerja sesuai dengan
mikro kecil dan menengah dalam rupiah atau valuta asing dengan plafon
yang produktif.
usaha debitur, kredit ini produktif. sedangkan Menurut Firdaus dan Ariyanti
(2004:10), kredit menurut tujuan dan kegunaannya. Kredit modal kerja yaitu
biasanya yang habis dalam satu atau beberapa kali proses produksi atau
xli
nasabah kredit (debitur) untuk membiayai kebutuhan modal kerja
perusahaan debitur.
tersebut meliputi :
a. Character (watak)
b. Capacity (kemampuan)
c. Capital (modal)
lain sebagainya.
xlii
d. Collateral (jaminan)
Jaminan tersebut akan dinilai oleh bank untuk menentukan nilai pasar
wajar (nilai ekonomisnya pada saat dijual) dari jaminan yang akan
atau tidaknya suatu usaha yang akan dibiayai, yan meliputi siklus bisnis
2.2.4 Pendapatan
1. Pengertian Pendapatan
adalah uang yang diterima oleh perorangan, perusahaan, dan organisasi lain
dalam bentuk upah, gaji, sewa, bunga, komisi, ongkos, dan laba.
dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal entitas selama
banyaknya penerimaan yang dinilai dengan satuan mata uang yang dapat
xliii
sebagai total penerimaan yang diperoleh pada periode tertentu”. Dengan
waktu tertentu sebagai balas jasa atau faktor-faktor produksi yang telah
atau balas jasa dari hasil usaha yang diperoleh individu atau kelompok
rumah tangga dalam satu bulan dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan
pendapatan, maka barang yang dikonsumsi bukan saja bertambah, tapi juga
cukup besar tergantung pada jenis usaha dan jumlah penjualannya. Dimana
xliv
pendapatan merupakan tujuan utama seseorang bekerja dan mendirikan
Indonesia sangat besar. Pada krisis ekonomi yang diawali dengan krisis
satu solusi masyarakat untuk tetap bertahan karena UMK memiliki tingkat
kerja.
daerah. Bila pendapatan suatu daerah relatif rendah, dapat dikatakan bahwa
konsumsi maka akan disimpan pada bank yang tujuannya adalah untuk
xlv
pula hanya bila pendapatan masyarakat suatu daerah relatif tinggi, maka
xlvi
c) Hasil kegiatan anggota keluarga sebagai pekerjaan sampingan.
Dengan adanya pendapatan itu berarti sebuah usaha masih berjalan dan
yang lain selain pendapatan yang bias menjadi bahan pertimbangan untuk
tetapi bukan karena pertambahan modal baru dari pemiliknya dan bukan
xlvii
bertambahnya liabilities. Definisi ini menjelaskan bahwa suatu
tersebut berasal dari kontra prestasi yang diterima perusahaan atas jasa-
2. Unsur-unsur Pendapatan
3. Sumber-Sumber Pendapatan
pendapatan, yaitu:
utama perusahaan.
eksternal.
xlviii
c. Pendapatan luar biasa (extra ordinary), yaitu pendapatan yang tak
atau keuntungan atau laba. pendapatan yang diperoleh oleh para pengusaha
jumlahnya tidak akan sama, biasanya besar kecilnya pendapatan yang diterima
memdirikan usaha agar mampu menutupi kebutuhan hidupnya. untuk itu modal
merupakan faktor penting dalam pengembangan Usaha Mikro dan Kecil (UMK)
tambahan modal kerja untuk UMK melalui bank. Salah satunya adalah PT.
Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Koya Barat Distrik Muara Tami, Kota
Jayapura. Dari pemikiran dibawah ini terlihat bahwa dengan adanya pemberian
kredit modal kerja yang diberikan oleh pemerintah kepada Bank Rakyat
Indonesia (BRI) yang diberikan kepada para pengusaha mikro dan kecil yang
menjadi nasabah dan ditinjau dari tingkat pendapatan usaha mikro dan kecil
sebelum dan sesudah kredit. Berikut hubungan pengaruh antar variabel modal
xlix
1. Hubungan atau Pengaruh Modal Sendiri terhadap Pendapatan
keuntungan atau laba. Salah satunya adalah dengan adanya modal sendiri
dapat membuka peluang dalam melakukan usaha. untuk itu modal sendiri
karena diharapkan semakin besar modal sendiri maka semakin besar juga
Pemberian kredit modal kerja merupakan salah satu upaya Negara yang
bank. Salah satu bank yang menyalurkan kredit modal kerja adalah Bank
kecil.
terhadap Pendapatan
keuntungan atau laba. Dengan adanya modal sendiri dan kredit modal kerja
pendapatan juga yang diperoleh lebih meningkat lagi. Dalam hal ini modal
l
sendiri dan kredit modal kerja berperan penting dalam pengaruhnya
Gambar 2.1
Kerangka Pikir
Variabel Independen Variabel Dependen
Modal Sendiri H1a
(X1)
H2
Tingkat Pendapatan
H2
(Y)
Kredit Modal Kerja
(X2) H2b
2.4 Hipotesis
didasarkan pada teori yang relefan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris
li
yang diperoleh melalui pengumpulan data. Dari uraian diatas maka penulis telah
H1 : Diduga semakin besar modal sendiri dan pemberian kredit modal kerja
Mikro dan Kecil (UMK) pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) di
H2 : Diduga semakin besar modal sendiri dan pemberian kredit modal kerja
Kecil (UMK) pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) di Koya Barat
lii
BAB III
METODE PENELITIAN
Lokasi penelitian adalah PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit
Koya Barat yang berlokasi di jalan Paniai Koya Barat Distrik Muara Tami Kota
Jayapura. Dan objek penelitian adalah UMK (Usaha Mikro dan Kecil) di Koya
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua,
1. Data kualitatif
secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif dan hasil dari
2. Data kuantitatif
Menurut Sugiyono (2010:15) Data kuantitatif adalah jenis data yang dapat
liii
penjelasan yang dinyatakan dengan bilangan atau berbentuk angka. Data
1. Data Primer
Menurut Narimawati (2008:98) data primer adalah data yang berasal dari
sumber asli atau pertama, data ini tidak tersedia dalam bentuk terkompilasi
ataupun dalam bentuk file-file, data ini harus dicari melalui narasumber
terhadap tingkat pendapatan usaha Mikro dan Kecil (UMK) dimana sumber
responden yang dimaksud adalah nasabah pelaku Usaha Mikro dan Kecil
(UKM) pada PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Koya Barat Distrik
2. Data Sekunder
liv
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
atas: obyek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
(Persero) Tbk. Wilayah Koya Barat Distrik Muara Tami Kota Jayapura yang
menggunakan produk kredit modal Kerja sebanyak 500 0rang. Populasi yang
3.3.2 Sampel
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi Sampel yang
pemilihan anggota sampel digunakan teknik dan prosedur yang tepat, yang
Untuk mendapatkan sampel yang representative secara ideal, sampel itu harus
lv
strata yang ada dalam populasi itu Sugiyono (2009,82). Sampel yang dimaksud
oleh peneliti adalah pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) Pada PT. Bank
N
𝑛=
1+N(e)2
Dimana :
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = batas toleransi kesalahan
N
𝑛=
1+N(e)²
500
𝑛=
1+500(10%)²
500
𝑛=
1+500(0,01)
500
𝑛=
6
𝑛 = 83,3333 = 83 Orang
lvi
3.4 Teknik Pengumpulan Data
suatu metode yang dilakukan oleh peneliti dengan cara pengamatan langsung
1. Angket (kuesioner)
dengan modal sendiri dan pemberian kredit modal kerja terhadap tingkat
pendapatan UMK pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. di Koya
Barat Distrik Muara Tami Kota Jayapura. Pengumpulan data ini dilakukan
secara langsung atau data primer yang diperoleh peneliti secara langsung
2. Wawancara (interview)
lvii
melakukan wawancara, peneliti membawa pedoman yang hanya garis
penelitian ini objek yang akan diwawancarai adalah pihak PT. Bank Rakyat
Indonesia (BRI) di Koya Barat Distrik Muara Tami Kota Jayapura untuk
3. Dokumentasi
untuk melengkapi data tentang gambaran pelaku usaha mikro dan kecil
(UMK).
ilmiah lainnya yang berkaitan dengan budaya, nilai, dan norma yang
berkembang pada situasi sosial yang diteliti, selain itu studi kepustakaan
lviii
tidak akan lepas dari literatur-literatur ilmiah. Studi pustaka dalam penelitian
ini yang dimaksud adalah mengumpulkan data dan informasi melalui berbagai
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas adalah untuk mengkaji data variabel X dan data variabel Y
mendekat normal atau normal sekali. Dalam uji normalitas ini peneliti
menggunakan teknik.
b. Uji Multikolinearitas
lix
Kriteria tidak adanya multikolinieritas dapat dideteksi dengan melihat
c. Uji Heteroskedastisitas
atau tidak dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Noch & Husen,
melihat uji glejser. Uji glejser mengusulkan untuk meregres nilai absolud
residual (UbsUt) sebagai variabel dependen. Apabila nilai sig > 0,05 maka
tidak terjadi heterokedastisitas, dan jika sig < 0,05 maka terjadi
heterokedastisitas.
Uji regresi linear berganda adalah pengujian terhadap data yang mana
terdiri dari tiga variabel, yaitu dua variabel independen dan satu variabel
Y = α + b1 X1 + b2 X2 + ε
lx
3. Uji Hipotesis
a. Uji Simultan F
nilai probabilitas < 0,05, maka dapat dikatakan terdapat pengaruh yang
atau signifikansi > 0,05, maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat
lxi
angka indeks korelasi product moment, terlebih dahulu kita rumuskan
H1: Diduga modal sendiri dan pemberian kredit modal kerja secara
Kecil (UMK) pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) di Koya Barat
H2: Diduga modal sendiri dan pemberian kredit modal kerja secara
Kecil (UMK) pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) di Koya Barat
sebagai berikut:
𝑘𝑑 = 𝑟𝑠 2 𝑥 100%
Dimana:
lxii
kd = koefisien determinasi
1. Modal sendiri adalah variabel bebas yang tidak terikat dan bersifat
usaha itu sendiri atau Besarnya modal sendiri yang dimiliki oleh pelaku
usaha mikro dan kecil ditentukan oleh pemilik usaha mikro dan kecil.
2. Kredit modal kerja adalah variabel bebas yang tidak terikat dan bersifat
diberikan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. di Koya Barat
penelitian ini yang dimaksud adalah tingkat pendapatan Usaha Mikro dan
yang diperoleh, maka semakin besar laba yang diperoleh pengusaha tersebut.
lxiii
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Persen atau sebanyak 150.122 dari 153.296 jumlah usaha. Sedangkan usaha
atau perusahaan berskala Usaha Menengah Besar (UMB) hanya 2,07 persen
Jayapura, Robert L.N Awi mengatakan, Usaha Mikro dan Kecil (UMK)
alam yang bisa dikelola sangat besar, meski hasilnya sudah ada, tapi itulah
yang kenala masih dihadapi. Jumlah produk yang dihasilkan masih terbatas,
yang sebabkan susah berkembang. Hal lain yang juga penyebab UMK sulit
pengelolaan usaha masih rendah, modal usaha terbatas, dan kemasan produk
masih sederhana.
lxiv
membantu meningkatkan kualitas produk dengan pemberian bantuan mesin
mendapatkan bantuan modal usaha dan peralatan pada tahun 2015 dan 2016.
2. Sektor Usaha Mikro dan Kecil di Koya Barat Distrik Muara Tami
diwilayah Distrik Muara Tami, Kota Jayapura. awal berdirinya kelurahan ini
Koya Barat tahun 2016 adalah 5.581 jiwa dengan dengan perbandingan laki-
laki dan perempuan serta laju pertumbuhan penduduk kurang lebih 2% per
tahun, dan jumlah Kepala Keluarga (KK) sebanyak 1377 KK. Untuk
dengan menggeluti Usaha Mikro dan Kecil (UMK) seperti usaha tani pemilik
ayam, itik dan perikanan. Berbagai usaha jasa seperti perbengkelan, salon
lxv
Kelurahan Koya Barat mempunyai luas wilayah 3.885,019 ha. Kondisi
(diatas permukaan air laut) dengan curah hujan 2.764 mm/th dan
bendungan Tami, yang siap mengairi lahan selama satu tahun penuh,
a. Bidang Pertanian
b. Bidang Perikanan
perikanan darat (air tawar) dengan budidaya ikan air tawar antara lain,
Nila, Emas, Bawal, dan Lele sepanjang tahun dapat dilakukan 3 (tiga)
c. Peternakan
Dibidan ini, Sejauh ini wilayah koya Barat juga memiliki potensi
lxvi
d. Pariwisata
Dibidang ini Koya Barat memiliki daya tarik tersendiri, karena selain
sebagai daerah jalur lintas batas Negara RI-PNG yang selalu dilewati
UMK yang ada di koya Barat berkembang secara pesat dan juga bisa
dibilang roda perputaran uang, dan usaha apa saja yang digeluti masyarakat
penduduk desa khususnya di Koya Barat, dan juga sebagai salah penyalur
adalah jumlah nasabah yang mendapatkan KUR atau kredit modal kerja pada PT.
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Koya Barat Distrik Muara Tami yakni
lxvii
jelasnya dapat disajikan uraian mengenai deskripsi karakteristik responden
sebagai berikut:
atau usia adalah satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan suatu
Tabel 4.1
Karakteristik responden berdasarkan usia
orang sedangkan usia 37-46 tahun sebanyak 26 (31,33%) orang dan usia 47-
orang. Hal ini menunjukkan bahwa persentase menurut usia yang tertinggi
dari responden adalah pada usia 27-36 dengan persentase 48,19% lebih
modal kerja dalam hal ini KUR adalah usia 27-36 tahun.
lxviii
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Usaha
Pertanian/peternakan seperti petani sayur dan peternak sapi, bebek dan ayam
responden yang memiliki usaha dan mendapatkan kredit modal kerja dalam
yang mana termasuk usaha mikro, dan jenis usaha perdagangan sebanyak
Menurut Hungu (dalam Cahya, 2012) jenis kelamin adalah perbedaan antara
perempuan dengan laki-laki secara biologis sejak seseorang dari lahir. Jenis
lxix
diantara keduanya. Responden dapat dikelompokkan berdasarkan jenis
Tabel 4.3
Karakteristik responden menurut Jenis Kelamin
dilihat bahwa yang paling banyak memiliki usaha didominasi oleh laki-
perempuan.
Tabel 4.4
Karakteristik Responden menurut Pendidikan Terakhir
lxx
Pendidikan masing-masing responden sebagian besar adalah SMA sebanyak
38 (45,78%) orang.
1. Uji Normalitas
yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Hasil
a) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
lxxi
b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak mengikuti
normalitas.
Berikut ini akan dikemukakan grafik Normal P-Plot hasil analisis yang
Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas (Kurva Probabiliti Plot)
normalitas.
lxxii
2. Uji Multikolinieritas
Variance Inflation Factor (VIF). Apabila nilai VIF > 10, maka
Tabel 4.4
Uji Asumsi Multikolinieritas
Variabel Independen VIF Keterangan
Dari hasil perhitungan yang ada pada Tabel 5.12 di atas dapat
yang tidak lebih dari 10 (nilai VIF < 10), maka asumsi tidak terjadi
3. Uji Heterokedastisitas
Uji ini dilakukan untuk menguji apakah di dalam model regresi ada
melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID
dan ZPRED diman sumbuh Y adalah Y yang telah terprediksi, dan sumbu
lxxiii
X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya). Untuk mendeteksi
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di
sebagai berikut :
Gambar 4.2
Hasil Uji Heterosdastisitas
menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0
lxxiv
pada sumbuh Y. Dengan demikian dapat disimpulkan bahawa tidak terjadi
independen/bebas dalam penelitian ini adalah Modal Sendiri (X1), dan Kredit
menggunakan software SPSS 16.0 didapatkan ringkasan seperti pada Tabel 4.7
berikut ini:
Tabel 4.5
Ringkasan Hasil Analisis Regresi Berganda
Koefisien
Variabel thitung Probabilitas Ket
Regresi β
Modal Sendiri (X1) 0.517 12.376 0.000 Signifikan
Kredit Modal Kerja (X2) 0.034 0.195 0.846 Tidak Signifikan
R = 0.817
Adj. R Square = 0.659
F-Hitung = 80.085
F-Tabel = 2.48
Sig (α) = 0.05(%)
T-Tabel = 1.664
Sumber : Data diolah, 2018
sebagai berikut :
lxxv
1. Nilai R (koefisien korelasi berganda)
0.817. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang cukup kuat
Modal Kerja (X2), meningkat, maka variabel Tingkat Pendapatan (Y) juga
variabel bebas. Pada Tabel di atas dapat diketahui bahwa besarnya nilai
Tingkat Pendapatan (Y) dapat dijelaskan oleh variasi dari kedua variabel
bebas (variabel Modal Sendiri dan Kredit Modal Kerja) secara bersama-
model.
berikut:
lxxvi
Y = 5,691α + 0,517 X1 + 0,034 X2 + ε
Dimana:
Y = Tingkat pendapatan
X1 = Modal Sendiri
α = Konstanta
b = koefisiensi Regresi
ε = Error
Sendiri) sampai dengan X2 (Kredit Modal Kerja) yaitu tidak ada atau
5,691. Hal ini mengandung arti bahwa jika Modal Sendiri (X1) dan
b) β1 = 0,517
poin pada variabel modal sendiri (X1) dan variabel yang lain dianggap
lxxvii
c) β2 = 0,034
poin pada variabel kredit modal kerja (X2) dan variabel yang lain
dengan menggunakan uji F atau ANOVA dan pengujian model regresi parsial
lxxviii
uji F atau ANOVA. Dengan menggunakan bantuan software SPSS 16.0
Tabel 4.6
Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
ANOVAb
dengan F tabel. Apabila F hitung > F tabel maka ini menandakan adanya
berikut:
df regression = k – 1 = 3 -1 = 2
lxxix
variabel modal sendiri, dan kredit modal kerja secara simultan mempunyai
Barat.
Selain itu, pada tabel 4.6 diatas juga diperoleh nilai signifikan sebesar
signifikan lebih kecil dari α=0,05. Dari kedua perbandingan tersebut dapat
antara variabel modal sendiri (X1) dan kredit modal kerja (X2) terhadap
lainnya konstan dalam uji ini hasil pengujian akan menghasilkan dua
kesimpulan:
- H1 diterima jika t-tabel > t-stat > t-tabel, artinya variabel bebas
lxxx
Tabel 4.7
Hasil Uji Signifikansi Parsial ( Uji Statistik T )
Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients
dibandingkan antara t hitung dengan t tabel. Apabila t hitung > t tabel maka
(Uji Statistik t) Pada tabel 4.7 diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Hasil uji t variabel Modal Sendiri (X1) diperoleh t hitung sebesar 12.376
b. Hasil uji t untuk variabel Pemberian Kredit Modal Kerja (X2) diperoleh t
lxxxi
dengan ketentuan (n - k = 83 – 3 = 80). Dengan demikian t hitung
4.4 Pembahasan
1. Semakin tinggi modal sendiri dan kredit modal kerja secara bersama-
sama (simultan), maka tingkat pendapatan usaha mikro dan kecil di
Koya Barat
Berdasarkan hasil pengujian koefisien model regresi secara simultan
baik variabel modal sendiri dan kredit modal kerja secara bersama-sama
dan kecil di Koya Barat, Pengaruh tersebut bersifat positif. Hal ini
semakin tinggi faktor kredit modal kerja yang di terapkan pada usaha mikro
oleh Saragih (2014), dengan judul Analisis pengaruh modal sendiri dan
lxxxii
modal pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) terhadap tingkat pendapatan
pengusaha UMKM Kabupaten Toba Samosir (studi kasus PT. Bank Sumut
cabang Balige). Besarnya pengaruh variabel bebas (X1) modal sendiri dan
pengusaha UMKM, pengaruh ini bernilai positif sebesar 0,045 dan 0,0119
atau dapat dikatakan semakin tinggi modal sendiri dan modal pinjaman
Kredit Usaha Rakyat (KUR) maka akan semakin tinggi pula tingkat
Samosir.
2. Semakin tinggi modal sendiri dan kredit modal kerja secara sendiri
sendiri (parsial), maka tingkat pendapatan usaha mikro dan kecil di
Koya Barat semakin meningkat.
Berdasarkan hasil pengujian secara statistik, dapat terlihat dengan jelas
dan kecil di Koya Barat. Sedangkan variabel kredit modal kerja tidak
lxxxiii
a. Pengaruh modal sendiri terhadap tingkat pendapatan usaha mikro
dan kecil di Koya Barat.
Dari hasil uji linier model menunjukkan nilai t hitung lebih besar dari
sendiri dan modal asing terhadap pendapatan usaha mikro kecil dan
menunjukkan nilai t hitung lebih kecil dari pada t tabel. Hal ini
lxxxiv
menunjukkan bahwa besarnya modal kredit yang diterima tidak
Barat.
mikro dan kecil di Koya Barat, dalam artian bahwa kredit yang
keperluan lain diluar keperluan usaha para nasabah dan jumlah modal
kredit kerja yang diberikan lebih kecil daripada modal sendiri. Jadi,
Kecil (Study pada Debitur Kredit Usaha Rakyat Bank Rakyat Indonesia
lxxxv
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
bahwa:
kerja berpengaruh terhadap tingkat pendapatan usaha mikro dan kecil pada
nasabah PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. di Koya Barat Distrik
pendapatan usaha mikro dan kecil pada PT. Bank Rakyat Indonesia
terhadap tingkat pendapatan usaha mikro dan kecil pada nasabah PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. di Koya Barat Distrik Muara Tami Kota
Jayapura.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, saran yang diberikan dari hasil penelitian ini
Responden harus lebih bisa melihat potensi yang ada dan bisa melakukan
ekspansi usaha sehingga modal sendiri lebih meningkat lagi dan pendapatan
lxxxvi
yang dihasilkan tersebut dipergunakan untuk menambah barang-barang
lebih baik dan usahanya lebih berkembang. Jika pendapatan pengusaha usaha
Mikro dan Kecil (UMK) meningkat, maka modal sendiri juga akan semakin
meningkat sehingga tidak diperlukan lagi modal kredit dari bank maupun
sehingga kredit yang diberikan lebih berguna dan juga dapat meningkatkan
Usaha Mikro dan Kecil (UMK) benar-benar dapat terus meningkat sehingga
diperlukan lagi.
lxxxvii
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah. Thamrin dan Francis Tantri. 2013. Bank dan Lembaga Keuangan.
Jakarta: Penerbit oleh PT Rajagrafindo Persada.
Asnawi. 2011. Dampak Pinjaman Modal Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam
(UED-SP) Terhadap Perubahan Pendapatan Pengusaha Kecil Di
Kabupaten Kepulauan Meranti. Tesis studi Ekonomi Pembangunan
Bidang Ilmu Sosial.
Desna P. Pamulasari. 2013. Skripsi “Pengaruh Pemberian Kredit Terhadap
Peningkatan Pendapatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Pada
Koperasi Kartika Wijaya Di Kelurahan Wirun Kecamatan Mojolaban
Tahun 2013".
Erlinda N. M, 2014. Skripsi. Analisis Pengaruh Pemberian Kredit Usaha Rakyat
(KUR) Terhadap Kinerja Usaha Kecil Di Kota Makassar (Study
Kasus PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang A. Yani
Makassar.
Ghozali,Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS
21 Update PLS Regresi. Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponogero.
Ikatan Bankir Indonesia. (2014). Mengelola Bank Komersial. Jakarta : PT Gramedia
Jati, 2014. Skripsi “Pengaruh Pemberian Kredit Modal Kerja terhadap Tingkat
Pendapatan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Pada PT. Bank
Pembiayaan Rakyat syariyah (BPRS) Margirizki Bahagia Bantul
Yogyakarta.
Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Edisi I. Cetakan Kedua. Jakarta:
Kencana.
Kasmir. 2011. Dasar-dasar Perbankan. Edisi 1. Cetakan Kedua. Jakarta: Kencana.
Kurniawan. 2008. Skripsi. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi dan
pendapatan Usaha Mikro dan Kecil (Study kasus Industri sepatu di
desa Sukaluyu Kecamatan Tamansari Kabupaten Bogor”. (jurnal
skripsi pertanian pada Fakultas Pertanian, Institute Pertanian Bogor)
Normansyah (2015). Skripsi. Pengaruh pemberian kredit, modal awal terhadap
Pendapatan Usaha Mikro dan Kecil (Study pada Debitur Kredit
Usaha Rakyat Bank Rakyat Indonesia (persero), Tbk Cabang Unit
Koba Bangka Tengah)
lxxxviii
Nurul Inayah. 2014. Skripsi. Pengaruh Kredit Modal Kerja Terhadap
Pendapatan Bersih Usaha Kecil Dan Menengah (UKM) Sektor Formal
di Kecamatan Buleleng Tahun 2014.
Purnamayanti, 2014. Skripsi. “Pengaruh pemberian kredit dan modal terhadap
pendapatan UKM”.
Rosa Gustika, 2016. Skripsi. “Pengaruh Pemberian Kredit Usaha Rakyat
terhadap Pendapatan Masyarakat Lading Panjang Kec. Tigo Nagari
Kab. Pasaman (Studi Kasus Masyarakat Pemilik UKM)”.
Saragih (2014), Analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman Kredit
Usaha Rakyat (KUR) terhadap tingkat pendapatan pengusaha
UMKM Kabupaten Toba Samosir (studi kasus PT. Bank Sumut
cabang Balige)
Syofwan Ari. 2012. Skripsi. Peranan Kredit Usaha Rakyat Terhadap
Pengembangan UMK di Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat
(Studi Kasus: Bank BRI Kecamatan Gebang). Universitas Sumatera
Utara.
Sugioyo, 2013. “Metode Penelitian kuantitatif kualitatif dan R & D”. Bandung:
Penerbit Alfabeta Pustaka Utama.
Sugiyono, Dr. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sukirno, Sadono. 2002. Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Jakarta : Raja Grafin
Persada.
Sunyoto, Danang. 2011. Praktik SPSS. Yogyakarta : Penerbit Muha Medika.
Sutrisno. 2013. Manejemen KeuanganTeori Konsep dan Aplikasi. Jakarta :
Penerbit oleh Ekonisia.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998. Tentang Perbankan.
Jakarta: Bank Indonesia.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008. Tentang Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah.
UU No. 6 Tahun 2007 Tentang kebijakan percepatan pengembangan sektor rill
dan permberdayaan usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
lxxxix