Anda di halaman 1dari 11

NAMA : Susilaningdyah Mustikawati

NIM : W100200011

Perkembangan kasus penting

Kemarahan publik meningkat, kredibilitas menurun

Enron Bankrupty Worldcom Restatement SEC Regulations Stock


December 2 ,2001 Exchange Guidance
June 25, 2002

Bankruptcy July 21 ,2002

Arthur Andersen Court Case Sarbanes Oxley Act Signed


Winter/Spring 2002 July 30, 2002

KASUS ENRON
(RMK MATA KULIAH PROFESI DAN BISNIS)

Profile Perusahaan Enron Corporation

Enron Corporation adalah sebuah perusahaan energi Amerika yang berbasis di Houston,

Texas, Amerika Serikat. Merupakan salah satu perusahaan terkemuka di dunia dalam bidang

listrik, gas alam, bubur kertas dan kertas, dan komunikasi. Didirikan pada tahun 1985

sebagai penggabungan antara Houston Natural Gas dan InterNorth , keduanya merupakan

perusahaan regional yang relatif kecil. Bisnis inti Enron bergerak dalam industri energi,

1
NAMA : Susilaningdyah Mustikawati
NIM : W100200011

kemudian melakukan diversifikasi usaha yang sangat luas bahkan sampai pada bidang

future transaction, trading commodity non energy dan kegiatan bisnis keuangan. Enron,

suatu perusahaan yang menduduki ranking tujuh dari lima ratus perusahaan terkemuka di

Amerika Serikat dan merupakan perusahaan energi terbesar di AS jatuh bangkrut dengan

meninggalkan hutang hampir sebesar US $ 31.2 milyar. Enron mempekerjakan sekitar orang

pegawai Penghasilannya pada tahun 2000 berjumlah $101 milyar. Fortune menamakan

Enron "Perusahaan Amerika yang Paling Inovatif" selama enam tahun berturut-turut.

Identifikasi Masalah

Enron menjadi sorotan masyarakat luas pada akhir 2001, ketika terungkapkan bahwa

kondisi keuangan yang dilaporkannya didukung terutama oleh penipuan akuntansi yang

sistematis, terlembaga, dan direncanakan secara kreatif. Dengan kebohongan public yang

dilakukan oleh Enron memberikan penurunan kepercayaan pada perusahaan Enron

Corporation sendiri. Selama tujuh tahun terakhir, Enron melebih-lebihkan laba bersih dan

menutup-tutupi utang mereka.

Kasus Enron mulai terungkap pada bulan Desember tahun 2001 dan terus

menggelinding pada tahun 2002 berimplikasi sangat luas terhadap pasar keuangan global

yang di tandai dengan menurunnya harga saham secara drastis berbagai bursa efek di

belahan dunia, mulai dari Amerika, Eropa, sampai ke Asia. Dalam kasus Enron diketahui

terjadinya perilaku moral hazard diantaranya manipulasi laporan keuangan dengan

mencatat keuntungan 600 juta Dollar AS padahal perusahaan mengalami kerugian.

Manipulasi keuntungan disebabkan keinginan perusahaan agar saham tetap diminati

investor.

2
NAMA : Susilaningdyah Mustikawati
NIM : W100200011

Pada akhirnya, tanggal 12 Oktober 2001, KAP Arthur Anderson menyarankan untuk

melakukan konsolidasi pada beberapa SPE yang dimilikinya. KAP Arthur Anderson mulai

menghancurkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan Enron pada tanggal

tersebut. Berdasarkan saran dari KAP Arthur Anderson tersebut, Enron melakukan

konsolidasi pada dua SPEnya, yaitu Raptor dan Condor. Dengan dikonsolidasikannya SPE

tersebut, Enron menjadi rugi dan pada tanggal 16 Oktober 2001, Enron mengumumkan

kerugian sebesar US$618,000,000 dan US$1,010,000,000 non recurring charge. Tidak lama

kemudian, 17 Oktober 2001, US SEC mengumumkan pemeriksaan terhadap laporan

keuangan Enron.

Atas investigasi tersebut, ditemukannya berbagai fraud yang timbul akibat

kompleksnya SPE yang dimiliki oleh Enron. Andrew Fastow kemudian ditangkap. Penelitian

lebih lanjut dilakukan oleh US SEC, dan pada tanggal 8 November 2001, Enron merevisi

laporan keuangannya selama lima tahun ke belakang, dan mencatat kerugian sebesar

US$586,000,000. Sampai pada tanggal 28 November 2001, saham Enron berada di bawah

US$1 untuk per lembar sahamnya. Sehingga pada tanggal 2 Desember 2001, Enron

dinyatakan bangkrut.

Pembahasan

Penemuan penyebab bangkrutnya Enron (The Senate Subcommitee Report) :

1. Tidak memberikan perlindungan terhadap pemegang saham dan berkontribusi terhadap

kolapsnya 7 perusahaan publik di US

2. High Risk Accounting : Overstate revenue dan profit

Tanggal 16 Oktober 2001, Enron menerbitkan laporan keuangan triwulan

ketiga. Dalam laporan itu disebutkan bahwa laba bersih Enron telah meningkat

3
NAMA : Susilaningdyah Mustikawati
NIM : W100200011

menjadi $393 juta, naik $100 juta dibandingkan periode sebelumnya. CEO Enron,

Kenneth Lay, menyebutkan bahwa Enron secara berkesinambungan memberikan

prospek yang sangat baik. Ia juga tidak menjelaskan secara rinci tentang

pembebanan biaya akuntansi khusus (special accounting charge/expense) sebesar $1

miliar yang sesungguhnya menyebabkan hasil aktual pada periode tersebut menjadi

rugi $644 juta. Para analis dan reporter kemudian mencari tahu lebih jauh mengenai

beban $1 miliar tersebut, dan ternyata berasal dari transaksi yang dilakukan oleh

perusahaan-perusahaan yang didirikan oleh CFO Enron.

Pada tanggal 2 Desember 2001 Enron mendaftarkan kebangkrutan

perusahaan ke pengadilan dan memecat 5000 pegawai. Pada saat itu terungkap

bahwa terdapat hutang perusahaan yang tidak di laporkan senilai lebih dari satu

milyar dolar. Dengan pengungkapan ini nilai investasi dan laba yang di tahan

(retained earning) berkurang dalam jumlah yang sama.

3. Conflict of interest (LJM private equity fund) : memanipulasi harga saham sehingga

menyesatkan investor

4. Extensive undisclosed off the books activity : meninggikan kas dan menyembunyikan debt

/kewajiban yang harus dibayar

5. Excessive compensation : memperkaya beberapa executive dengan cara yang tidak

seharusnya

6. Lack of independence. Arthur Andersen’s Role (Auditor; Consultant on accounting and

other matters , including SPE transactions; Internal auditor,since this function was

contracted out by Enron to AA; Advisor on tax matters; Advisor, review of financial

disclosure). Enron merupakan salah satu perusahaan besar pertama yang melakukan

outsourcing secara total atas fungsi internal audit perusahaan. Chief Audit Executif

4
NAMA : Susilaningdyah Mustikawati
NIM : W100200011

Enron (Kepala internal audit) adalah partner KAP Andersen yang ditunjuk sebagai

akuntan publik perusahaan. Direktur keuangan Enron berasal dari KAP Andersen.

Sebagian besar Staf akunting Enron berasal dari KAP Andersen.

Akibat pada Kantor Akuntan Arthur Andersen

Enron dan KAP Andersen dituduh telah melakukan kriminal dalam bentuk

penghancuran dokumen berkaitan dengan investigasi atas kebangkrutan Enron. KAP

Andersen diberhentikan sebagai auditor Enron pada Juni 2002. Sementara KAP Andersen

menyatakan bahwa penugasan Audit oleh Enron berakhir pada saat Enron mengajukan

kebangkrutan pada 2 Desember 2001. Tanggal 28 Pebruari 2002 KAP Andersen menawarkan

ganti rugi $750 Juta untuk menyelesaikan gugatan hukum yang diajukan kepada KAP

Andersen. Pemerintahan Amerika (The US General Services Administration) melarang Enron

dan KAP Andersen untuk melakukan kontrak pekerjaan dengan lembaga pemerintahan di

Amerika. Tanggal 14 Maret 2002 departemen kehakiman Amerika memvonis KAP Andersen

bersalah atas tuduhan melakukan penghambatan dalam proses peradilan karena telah

menghancurkan dokumen-dokumen yang sedang di selidiki. Tanggal 26 Maret 2002 CEO

Andersen Joseph Berandino mengundurkan diri dari jabatannya.

Dampak Kasus Enron & KAP Andersen

Pemerintah AS menerbitkan Sarbanes-Oxley Act (SOX) untuk melindungi para

investor dengan cara meningkatkan akurasi dan reabilitas pengungkapan yang dilakukan

perusahaan publik. Selain itu, dibentuk pula PCAOB (Public Company Accounting Oversight

Board) yang bertugas :

1. Mendaftar KAP yang mengaudit perusahaan public

5
NAMA : Susilaningdyah Mustikawati
NIM : W100200011

2. Menetapkan atau mengadopsi standar audit, pengendalian mutu, etika

independensi dan standar lain yang berkaitan dengan KAP.

3. Menyelidiki KAP dan karyawannya, melakukan disciplinary hearings, dan

mengenakan sanksi jika perlu

Untuk menjamin independensi auditor, maka KAP dilarang memberikan jasa non

audit kepada perusahaan yang diaudit. Berikut ini adalah sejumlah jasa non audit yang

dilarang :

1. Pembukuan dan jasa lain yang berkaitan.

2. Desain dan implementasi sistem informasi keuangan.

3. Jasa appraisal dan valuation

4. Opini fairness

5. Fungsi-fungsi berkaitan dengan jasa manajemen

6. Broker, dealer, dan penasihat investasi

7. Dampaknya terhadap Management

Dengan diterbitkan Undang-Undang Sarbanes Oxley, maka dampaknya bagi

manajemen adalah :

1) Mengharuskan adanya sertifikasi CEO/CFO atas laporan berkala yang disampaikan

SEC.

2) Setiap laporan tahunan diharuskan untuk melampirkan laporan dari management

mengenai penaksiran internal control.

3) Auditor independent diharuskan melakuakan atestasi dan melaporkan penaksiran

manajemen.

4) Pengungkapan yang harus dilakukan antara lain :

6
NAMA : Susilaningdyah Mustikawati
NIM : W100200011

o Keharusan bagi direktur, pejabat perusahaan dan pihak yang memiliki saham

perusahaan dengan jumlah minimum 10% untuk menyampaikan perubahan

ekuitas yang dimiliki.

o Pengungkapan tambahan untuk keuangan off balance sheet dan kontijensi.

o Pengungkapan oleh perusahaan secara real time.

Dengan diterbitkan Undang-Undang Sarbanes Oxley, maka dampaknya bagi akuntan

publik :

1. Membentuk Public Accounting Oversight Board (PCAOB) yang bertujuan untuk

mengawasi audit atas perusahaan publik dan melindungi kepentingan investor.

2. Melarang jasa non audit- Hukum secara spesifik telah melarang KAP untuk

melakukan 8 jenis jasa non Audit .

3. Perputaran partner- pemimpin (Lead) atau coordinating partner audit atau

concurring reviewer tidak dapat memberikan jasa audit kepada klien yang sama lebih

dari 5 tahun berturut-turut.

4. Laporan kepada komite audit – Auditor diharuskan untuk melaporkan kepada komite

audit perihal semua kebijakan akuntasi yang berlaku, perlakuan informasi keuangan

dan informasi penting lainnya yang telah didiskusikan dengan management.

5. Penugasan auditor dibutuhkan 1 tahun cooling of period.

Kesimpulan :

Kasus Enron berawal dari gagalnya Akuntan Publik Arthur Andersen menemukan

kecurangan yang dilakukan oleh Enron maka memberikan reaksi keras dari masyarakat

(investor) sehingga berpengaruh terhadap harga saham Enron di pasar modal. Perusahaan

7
NAMA : Susilaningdyah Mustikawati
NIM : W100200011

akuntan yang mengaudit laporan keuangan Enron, Arthur andersen, tidak berhasil

melaporkan penyimpangan yang terjadi dalam tubuh Enron. Di samping sebagai eksternal

auditor, Arthur andersen juga bertugas sebagai konsultan manajemen Enron. Besarnya

jumlah consulting fees yang diterima Arthur Andersen menyebabkan KAP tersebut bersedia

kompromi terhadap temuan auditnya dengan klien mereka.

KAP Arthur Andersen memiliki kebijakan pemusnahan dokumen yang tidak menjadi

bagian dari kertas kerja audit formal. Walaupun penghancuran dokumen tersebut sesuai

kebijakan internal Andersen, tetapi kasus ini dianggap melanggar hukum dan menyebabkan

kredibilitas Arthur Andersen hancur. Akibatnya, banyak klien Andersen yang memutuskan

hubungan dan Arthur Andersen pun ditutup. Faktor tersebut adalah merupakan perilaku

tidak etis yang sangat bertentangan dengan good corporate governance philosofy yang

membahayakan terhadap business going concern. Yang Jelas segala bentuk penyelewengan

yang dilakukan oleh akuntan harus mendapat perhatian khusus dan tindakan tegas.

Saran untuk kasus Enron :

Dalam realitas dunia usaha dan bisnis, kasus manipulasi laporan keuangan bukanlah

hal yang baru lagi, praktik manipulasi keuangan tidak hanya dilakukan oleh perusahaan

Enron ini, karena banyak juga kasus-kasus lain yang sudah terungkap, bahkan mungkin lebih

banyak lagi kasus yang belum terungkap. Bentuk fraud (kecurangan) perusahaan berupa

manipulasi laporan keuangan ini seharusnya menjadi salah satu hal yang harus benar-benar

diperhatikan oleh lembaga-lembaga kode etik bisnis di dunia, dan bukan cuma manipulasi

laporan keuangan, bentuk-bentuk fraud lainnya seperti penyalahgunaan asset dan korupsi

juga harus menjadi hal utama yang diperhatikan.

8
NAMA : Susilaningdyah Mustikawati
NIM : W100200011

Dalam kasus berbagai kecurangan perusahaan berkaitan dengan keuangan sangat

berkaitan erat dengan para Akuntan yang terlibat dan pihak-pihak pemangku kekuasaan di

perusahaan tersebut, fraud dalam suatu perusahaan tidak semata-mata terjadi begitu saja,

karena jika ada akibat tentu ada sebab mengapa akibat itu terjadi. Dalam dunia perbisnisan

sudah pasti berkaitan erat dengan yang namanya uang, sebenarnya inilah yang merupakan

penyebab inti dari kecurangan-kecurangan dunia bisnis itu sendiri.

Dari segi pendekatan pribadi berbagai bentuk kecurangan suatu bisnis dapat terjadi

karena adanya tekanan, peluang, dan pemikiran kalau bisnis itu penuh dengan persaingan

yang kejam. Kita dapat melihat dari kasus Enron ini mereka melakukan kecurangan karena

adanya tekanan akan kebutuhan modal dari para investor untuk perkembangan perusahaan

sehingga mereka berpikir untuk melakukan kecurangan dalam menyajikan laporan

keuangan agar laporan perusahaan mereka baik dimata investor sehingga para investor

tertarik untuk menanamkan modalnya ke perusahaan tersebut. Salah satu hal yang paling

pertama yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini adalah dari pihak internal

perusahaan itu sendiri, karena yang tahu persis bagaimana seluk-beluk permasalahan di

perusahaan adalah pihak internal perusahaan itu sendiri, hal yang dapat dilakukan adalah

dengan menciptakan suatu suasana, etos dan budaya kerja yang berprinsip pada kaidah-

kaidah kode etik itu sendiri dan memperketat SOP pelaksanaan usaha, namun terkadang

ketika tarikan magnet uang sudah berbicara sering-kali kode etik terlupakan bahkan para

akuntan yang seharusnya menjaga etikanya sebagai akuntan yang profesional mengabaikan

kaidah-kaidah tersebut demi uang tanpa memikirkan konsekuensi dari tindakannya.

Oleh karena itu solusi yang selanjutnya jika tidak bisa dilakukan, pengendalian

internal dibutuhkan oleh sebuah lembaga Independent yang dipercayai mengatur tentang

Etika Bisnis dan Profesi diluar kendali para pebisnis dan pemerintah. Mengapa harus diluar

9
NAMA : Susilaningdyah Mustikawati
NIM : W100200011

kendali para pebisnis dan pemerintah? tapi diluar kendali pemerintah disini bukan berarti

pemerintah tidak boleh sama sekali ikut campur, pemerintah bisa menjadi pengawas yang

membantu lembaga ini tapi dalam kebijakan-kebijakannya, lembaga ini harus punya

kekuatan sendiri berdasarkan prinsip-prinsip bisnis yang berlaku secara global dan universal,

karena jika lembaga itu berada dibawah kendali kekuatan para pembisnis atau pemerintah

tentu ada kekuatan dan tekanan dari pihak-pihak tersebut, karena dapat kita lihat seringkali

kasus-kasus bisnis selalu berkaitan antara pelaku bisnis dan oknum-oknum pemerintahan,

bukan ingin berpandangan buruk tentang pemerintahan dan pelaku bisnis tetapi lebih ke

realitas agar pengendalian kode dapat berjalan tanpa ada intervensi dari pihak mana pun.

Jadi lembaga Independent dapat melakukan berbagai alternatif dalam mengatasi masalah

kecurangan laporan keuangan seperti yang dilakukan perusahan Enron ini untuk menjaga

kaidah-kaidah prinsip etika bisnis dan menjaga kerugian yang tidak seharusnya dari pihak-

pihak tertentu akibat penyalahgunaan laporan yang tidak menunjukkan data sebenarnya

dalam suatu perusahaan.

Berbagai alternatif yang dapat dilakukan lembaga Independent Kode Etik ini adalah

sebagai berikut :

1. Membuat aturan kode etik profesi dan bisnis yang jelas dan memuat aturan-aturan

keras tentang kode etik profesi dan bisnis

2. Melaksanakan pengawasan terhadap para pelaku-pelaku bisnis

3. Membuat suatu standar verifikasi laporan keuangan di pasar saham dan kode etik di

suatu perusahaan.

Yang saya maksud disini adalah suatu sistem seperti suatu standarisasi dengan

sistem bintang yang digunakan pada sistem standar restoran terbaik yaitu Bintang

Mechelin dimana seperti yang kita tahu bahwa Bintang Michelin bukan hanya

10
NAMA : Susilaningdyah Mustikawati
NIM : W100200011

sekedar sebuah pujian, namun juga sebuah bentuk pengakuan atas kesempurnaan,

keagungan, dan tentu saja kelezatan di dunia kuliner. Jadi bisa saja lembaga kode

etik mengadopsi sistem ini dengan memberikan suatu standarisasi dan penghargaan

bagi perusahaan-perusahaan yang ingin mendapat Bintang tersebut, dimana

bintang-bintang tersebut diberikan atas dasar kebenaran laporan keuangan dan

kode etik serta berbagai aspek bisnis lainnya, dan bagi perusahaan yang telah

mendapat verfikasi tersebut akan memiliki lambang bintang atau apapun itu

berdasarkan tingkat baiknya kode etik diperusahaan tersebut agar orang-orang

dapat melihat perbedaan antara perusahaan yang telah diverifikasi oleh lembaga ini

dan yang belum, ini tentu akan berguna sekali terutama para pihak penanam modal.

Ini juga akan menjadi acuan bagi perusahaan untuk berlomba untuk memperbaiki

kode etiknya untuk memperoleh penghargaan tertinggi dan tentunya jika demikian,

permasalahan kode etik akan berkurang dari dunia usaha.

11

Anda mungkin juga menyukai