Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

LAPORAN KEUANGAN YANG DIKONSOLIDASI

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan II


Dosen Pengampu : Sri Fitria Jayusman, SE, M.Si

Disusun oleh :

FITRI AYU LESTARI


(193214052)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL-WASHLIYA MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah S.W.T., karena atas rahmat dan
nikmat yang telah dilimpahkan kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Laporan Keuangan yang Dikonsolidasi” tanpa suatu
halangan apapun.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi


Keuangan Lanjutan II. Makalah ini dibuat agar mahasiswa lebih memahami
tentang laporan keuangan yang dikonsolidasi.

Ucapan terima kasih saya ucapkan kepada Ibu Sri Fitria Jayusman, SE,
M.Si selaku dosen pengampu yang telah memberikan kesempatan kepada saya
untuk membuat makalah ini dan juga semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan
satu per satu yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Saya menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu saya selaku penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin...

Pegajahan, 9 April 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Konsep akuntansi penggabungan usaha, yang terdapat pada APB Opinion
No. 16, secara jelas meliputi penggabungan dengan satu atau lebih perusahaan
menjadi anak perusahaan ketika suatu perusahaan lain (disebut sebagai induk
perusahaan) memperoleh pengendalian kepemilikan terhadap anak perusahaan
tersebut. Pada umumnya hubungan entitas induk-anak ini muncul melalui adanya
akuisisi saham. Biasanya, pengendalian kepemilikan pada perusahaan lain
diperoleh secara langsung dengan memperoleh hak mayoritas (lebih dari 50%)
atas saham berhak suara.
Penggabungan usaha yang terjadi karena pengendalian, tidak menyatukan
semua operasi entita-entitas yang tergabung, melainkan masing-masing entitas
tetap beroperasi secara terpisah, hanya saja berada dalam satu pengendali yang
sama. Pencatatan laporan keuangan yang ada pada perusahaan yang menerapkan
hubungan entitas induk-anak jelas berbeda dengan perusahaan yang tidak sedang
menjalankan bentuk penggabungan usaha semacam itu. Di dalam PSAK telah
diatur bahwa perusahaan dalam hubungan entitas induk-anak harus membuat
laporan keuangan gabungan, atau biasa disebut laporan keuangan konsolidasi.
Laporan ini terdiri dari neraca konsolidasi, laporan laba rugi konsolidasi, laporan
saldo laba konsolidasi, dan laporan arus kas konsolidasi.
Di dalam makalah ini, penulis ingin mempertajam penjelasan pada konsep
laporan keuangan konsolidasi itu sendiri, serta memberikan contoh neraca
konsolidasi, laporan laba rugi konsolidasi, dan laporan saldo laba konsolidasi.
Laporan arus kas konsolidasi tidak dijelaskan pada penulisan makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah definisi dari laporan keuangan konsolidasi?
2. Apakah kegunaan adanya laporan keuangan konsolidasi?
3. Apakah keterbatasan laporan keuangan konsolidasi?
4. Bagaimanakah prinsip substance over form dan laporan konsolidasi?
5. Bagaimanakah prosedur laporan keuangan konsolidasi?
6. Bagaimanakah laporan laba rugi konsolidasi?
7. Bagaimanakah konsolidasi entitas bertujuan khusus (EBK)?

1.3 Tujuan Pembahasan


Pembahasan materi ini bertujuan agar:
1. Mengetahui definisi dari laporan keuangan konsolidasi.
2. Mengetahui kegunaan adanya laporan keuangan konsolidasi.
3. Mengetahui keterbatasan laporan keuangan konsolidasi.
4. Mengetahui prinsip substance over form dan laporan konsolidasi.
5. Mengetahui prosedur laporan keuangan konsolidasi.
6. Mengetahui laporan laba rugi konsolidasi.
8. Mengetahui konsolidasi entitas bertujuan khusus (EBK)?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Laporan Konsolidasi
Saat ini, hampir semua perusahaan besar membuat laporan keuangan
konsolidasi. Walaupun orang sering mengira bahwa perusahaan-perusahaan
raksasa merupakan perusahaan tunggal, pengamatan lebih dekat mengungkapkan
bahwa tiap perusahaan sebenarnya terdiri dari perusahaan-perusahaan yang
terpisah. Contohnya PT Media Nusantara Citra memiliki banyak anak perusahaan
diantaranya: Jaringan Televisi (RCTI, TPI, Global TV), Jaringan Radio (Trijaya,
Radio Dangdut TPI, ARG Global, Women Radio), dan Surat Kabar (Koran
Seputar Indonesia-Sindo).
Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan syarat yang diberikan oleh
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) untuk menyajikan posisi
keuangan dan hasil operasi untuk Induk Perusahaan (entitas pengendali) dari
satu atau lebih Anak Perusahaan (entitas yang dikendalikan) seakan-akan
entitas-entitas tersebut merupakan satu entitas perusahaan. Laporan keuangan
konsolidasi ini wajib disusun oleh entitas induk atau pengendali tertinggi dalam
suatu kelompok usaha dimana induk perusahaan memiliki banyak anak
perusahaan bahkan anak perusahaan juga mungkin memiliki anak lain.
Pada dasarnya, laporan konsolidasi adalah laporan asumsi yang
memandang makna ekonomi suatu entitas. Secara hukum, entitas induk dan
entitas anak adalah entitas-entitas yang berbeda, bahkan undang-undang anti trust
mensyaratkan arm’s lengt transaction diantara entitas-entitas yang berafiliasi
(hubungan istimewa antara antara perusahaan pengendali dan atau perusahaan
yang dikendalikan). Syarat ini berarti entitas induk tidak diperkenankan
membedakan harga beli atau jual kepada atau dari entitas anak dan perusahaan
lain yang tidak berafiliasi.
Berdasarkn PSAK 4, perusahaan yang mengendalikan perusahaan lain
(Perusahaan Induk), diwajibkan untuk menyusun laporan keuangan konsolidasi.
Perusahaan induk tidak hanya menyusun Laporan Individunya karena hanya satu
laporan yang berlaku secara umum yaitu Laporan Konsolidasi. Tetapi laporan
individu masih bisa dibuat namun dalam taraf sebagai tambahan infomasi.

Anda mungkin juga menyukai