Anda di halaman 1dari 24

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN

PENGENDALIAN INTERNAL ATAS SIKLUS PRODUKSI PADA


PERUSAHAANJASA MAKLON
(STUDI KASUS PADA PT EFG)

Dosen Pengampuh :
Indra Fauzi, SE, M.Ak

Disusun Oleh :
FITRI AYU LESTARI
193214052

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL-WASHLIYA MEDAN
T.A 2021/2022
Abstrak

Setiap perusahaan memiliki sistem informasi akuntansi yang berbeda. Pada penulisan
ini, penulis membahas sistem informasi akuntansi atas siklus produksi pada perusahaan
manufaktur jasa maklon di PT.EFG. Penulis membahas dari segi siklus produksi karena
siklus produksi merupakan inti kegiatan perusahaan manufaktur. Hasil penelitian
menemukan bahwa siklus produksi pada perusahaan manufaktur jasa maklon memiliki
keunikan dibandingkan dengan perusahaan manufaktur pada umumnya. Penulisan ini
juga membahas bagaimana pengendalian internal yang dilakukan pada PT.EFG. Hasil
penelitian menemukan PT.EFG masih perlu memperbaiki pengendalian internalnya di
beberapa bagian.

Kata kunci; Sistem informasi akuntansi, pengendalian internal, siklus produksi, jasa
maklon

Abstract

Each company has different accounting information system. In this thesis, author
analyzes accounting information system over production cylcle in subcontractor
manufacturing company with the case study at PT.EFG. The focus of this thesis is
production cycle because it is the core activity of every manufacturing company. The
result finds that the production cycle in subcontractor manufacturing in PT.EFG has
some uniqueness compare to other manufacturing companies. This thesis also analyzes
internal control in PT.EFG. The result finds that PT.EFG still need to improve their
internal control in some aspects.

Keywords; accounting information system, internal control, subcontractor


manufacturing
BAB I
PENDAHULUAN

Bagi perusahaan manufaktur, siklus produksi dan siklus konversi produk merupakan inti
dari kegiatan bisnis. Untuk melakukan kegiatan produksi yang efektif dan efisien
tentunya dibutuhkan pengendalian internal yang baik. Salah satu komponen yang
mendukung agar pengendalian internal dapat berjalan dengan baik adalah sistem
informasi akuntansi perusahaan.

Hal yang menarik untuk ditelusuri oleh penulis adalah pengendalian internal dan sistem
informasi akuntansi perusahaan pada perusahaan manufaktur penyedia jasa maklon.
Perusahaan jasa maklon hanya memproduksi barang yang diminta oleh pihak pengguna
jasa. Hal ini tentunya menyebabkan barang yang diproduksi oleh perusahaan jasa
maklon haruslah sesuai dengan kriteria dan standar kualitas barang dari pihak pengguna
jasa. Perusahaan jasa maklon juga tentunya tidak hanya memiliki satu pihak pengguna
jasa sehingga dalam memproduksi suatu barang, perusahaan jasa maklon harus dapat
memenuhi kriteria dan standar kualitas masing-masing pihak pengguna jasa. Oleh
karena kompleksitas produksi yang dimiliki perusahaan jasa maklon inilah, penulis
tertarik untuk meneliti bagaimana pengendalian internal serta sistem informasi
akuntansi pada perusahaan jasa maklon.
BAB II
LANDASAN TEORI

Pengertian Sistem Informasi Akuntansi


Sistem informasi akuntansi adalah kesatuan struktur di dalam suatu entitas, contohnya
perusahaan, yang menggunakan sumber daya fisik, dan komponen lainnya untuk
mengubah data ekonomi menjadi informasi akuntansi, dengan tujuan untuk memenuhi
kebutuhan informasi bagi para penggunanya (Wilkinson, 2004).

Teknik Dokumentasi
1. Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) menjelaskan secara grafis mengenai aliran data dalam
sebuah entitas (Romney, 2009). DFD terdiri dari empat simbol dan beberapa tingkatan.
Empat simbol terdiri dari Simbol kotak, garis panah, lingkaran dan dua garis lurus.

2. Simbol flowcharts terdiri dari empat kategori, yaitu:


 Simbol masukan/keluaran merepresentasikan perangkat atau media yang
menyediakan masukan atau keluaran dari proses operasi.
 Simbol proses menunjukan tipe dari perangkat yang digunakan dalam
memproses data atau mengindikasikan bahwa proses data dilakukan secara
manual.
 Simbol penyimpanan merepresentasikan perangkat yang digunakan dalam
menyimpan data.
 Simbol alur dan simbol lainnya mengindikasikan alur data, dimana flowcharts
dimulai dan berakhir, dimana keputusan dibuat, dan kapan menambahkan
catatan penjelasan pada flowcharts.

Pengendalian Internal
Penulis menggunakan kerangka berpikir dari COSO framework 2013. Berikut gambar
aspek- aspek pengendalian internal menurut COSO framework 2013;

COSO’s CUBE
Sumber : COSO framework (2013)
BAB III
GAMBARAN UMUM

Gambaran Umum Perusahaan

Pada penulisan ini, penulis merahasiakan identitas perusahaan. Hal ini dilakukan atas
dasar permintaan dari pihak perusahaan. Oleh karenanya, penulis akan menggantikan
nama asli perusahaan dengan nama PT.EFG.

PT.EFG merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak pada bidang jasa maklon dan
merupakan perusahaan business to business. PT.EFG didirikan sejak 1 Oktober 1972.
Perusahaan ini merupakan perusahaan penanaman modal asing yang telah go public di
Hongkong. PT.EFG dapat menghasilkan berbagai macam produk seperti;
1. Hair Care : Merupakan produk-produk untuk perawatan rambut.
2. Personal Care : Merupakan produk-produk untuk perawatan tubuh dan wajah.
3. Home Care : Merupakan produk-produk untuk alat kebersihan rumah.
4. Specialty Chemical: Merupakan produk-produk untuk bahan bahan kimia tertentu.
BAB IV
HASIL PENELITIAN

Aktivitas siklus produksi umumnya terdiri dari dua aktivitas yaitu aktivitas pra produksi
dan aktivitas produksi. Berikut ini aktivitas pra produksi dan aktivitas siklus produksi
pada PT.EFG:
1. Aktivitas Pra Produksi
Aktivitas pra produksi pada PT.EFG sedikit berbeda dengan aktivitas pra produksi pada
umumnya. Pada aktivitas pra produksi PT.EFG, terdapat dua aktivitas, yaitu contract
approval & akuntansi biaya, serta perencanaan produksi. PT.EFG tidak memiliki
aktivitas desain produk. Hal ini dikarenakan desain produk disediakan langsung oleh
klien. Akuntansi biaya juga dilakukan pada tahapan pra produksi. Hal ini dilakukan agar
klien mengetahui biaya yang akan dikenakan atas produknya.
2. Aktivitas Produksi
Aktivitas produksi pada PT.EFG umumnya sama saja dengan perusahaan manufaktur
lainnya. Hanya saja, pada aktivitas produksi di PT.EFG tidak ada aktivitas akuntansi
biaya, hal ini dikarenakan aktivitas akuntansi biaya telah dilakukan pada saat aktivitas
pra produksi.

Untuk memberikan gambaran mengenai aktivitas siklus produksi PT.EFG, penulis akan
menyajikannya dalam bentuk diagram konteks. Berikut ini merupakan diagram konteks
siklus produksi PT.EFG:

Diagram Konteks Siklus Produksi PT.EFG


Sumber : Diolah oleh penulis dari hasil wawancara dan dokumen PT.EFG
Kemudian, dengan diagram konteks diturunkan menjadi DFD level 0, penulis akan
memberikan gambaran secara meyeluruh mengenai tahapan-tahapan yang terjadi saat
proses produksi pada PT.EFG. Berikut ini DFD level 0 siklus produksi pada PT.EFG:

DFD Level 0 Siklus Produksi PT.EFG


Sumber : Diolah oleh penulis dari hasil wawancara dan dokumen PT.EFG

Dari gambar 4.5 diatas, terdapat tiga aktivitas utama dalam siklus produksi PT.EFG,
yaitu proses contract approval dan akuntansi biaya, perencanaan produksi, dan operasi.
Untuk masing-masing aktivitas tersebut, penulis akan menjelaskanya satu persatu
dengan bantuan flowchart. Penulis lebih memilih menggunakan flowchart dibandingkan
DFD level 1 dikarenakan siklus produksi PT.EFG yang terlalu kompleks. Oleh
karenanya, penulis lebih memilih menggunakan flowchart dengan harapan dapat
memberikan gambaran yang lebih baik dalam menjelaskan siklus produksi PT.EFG.
Berikut ini flowchart dari masing-masing aktivitas tersebut:

Flowchart pada aktivitas contract approval dan akuntansi biaya di PT.EFG terdiri dari
dua bentuk yaitu flowchart untuk klien baru dan klien lama. Berikut ini merupakan
flowchart untuk klien baru PT.EFG:
Sumber : Diolah oleh penulis dari hasil wawancara dan dokumen PT.EFG
Narasi
Sistem informasi akuntansi (SIA) siklus produksi PT.EFG dimulai dari klien
memberikan data formula produk mereka kepada Divisi Business Development (BD).
Divisi BD nantinya akan memberikan data formula produk tersebut kepada Technical
Screening Team yang akan menentukan apakah produk klien dapat diproduksi oleh
PT.EFG atau tidak. Kalo dapat diproduksi, data produk approve akan diberikan lagi
kepada Divisi BD yang nantinya akan dibuat menjadi data akuntansi biaya. Data
akuntansi biaya ini lalu diberikan kepada Divisi Finance. Divisi Finance lalu akan
meninjau ulang. Setelah ditinjau ulang, Divisi Finance akan membuat data perkiraan
akuntansi biaya final dalam dua rangkap.
Sumber : Diolah oleh penulis dari hasil wawancara dan dokumen PT.EFG
Narasi
Data perkiraan akuntansi biaya final akan diberikan kepada Divisi BD. Divisi BD lalu
akan membuat kontrak trial (berisi perjanjian trial) dan confidential (berisi perjanjian
yang menyatakan PT.EFG akan menjaga rahasia produk klien) yang nantinya akan
ditandatangani oleh klien. Setelah ditandatangani oleh klien, Technical Screening Team
akan memberikan data produk approve kepada Divisi Produksi. Divisi Produksi lalu
melalukan trial produk klien. Setelah trial dilakukan, Divisi Produksi akan membuat
data hasil trial yang nantinya akan disetujui oleh klien bila produk trial yang dihasilkan
sudah sesuai dengan standar klien. Setelah data hasil trial disetujui, Divisi Finance akan
membuat data akuntansi biaya final.
Sumber : Diolah oleh penulis dari hasil wawancara dan dokumen PT.EFG
Narasi
Divisi BD lalu membuat kontrak yang berisi biaya, perjanjian termin pembayaran,
pengaturan kerjasama, dan sebagainya berdasarkan data akuntansi biaya final dan data
hasil trial. Setelah kontrak disetujui oleh klien, Divisi BD akan membuat Sales order
(SO) dan bill of material (BOM) berdasarkan data hasil trial yang telah disetujui. SO
dan BOM ini nantinya akan dimasukan kedalam Database Mfgee oleh divisi BD.
Sumber : Diolah oleh penulis dari hasil wawancara dan dokumen PT.EFG
Narasi
Berikutnya, Divisi finance akan memasukan data akuntansi biaya final kedalam
Database Mfgee dan Divisi Produksi akan membuat batch card berdasarkan data trial
sebelumnya. Batch card merupakan panduan langkah-langkah dalam membuat suatu
produk klien.
Berikut ini flowchart aktivitas contract approval dan akuntansi biaya di PT.EFG untuk
klien lama:

Flowchart Aktivitas Contract Approval dan Akuntansi Biaya


Narasi
SIA pada klien lama dimulai dengan klien memberikan data permintaan mereka kepada
Divisi BD. Divisi BD lalu akan membuat SO dan BOM yang nantinya akan dimasukan
kedalam Database Mfgee.
Berikut ini flowchart aktivitas perencanaan produksi di PT.EFG:

Sumber : Diolah oleh penulis dari hasil wawancara dan dokumen PT.EFG
Narasi
Aktivitas perencanaan produksi dimulai dari SO oleh Divisi PPIC (Production Planner
Internal Control) diubah menjadi MPS (master production schedule), dengan melihat
ketersediaan MRP (material requirement planning) dan ketersediaan CRP (capacity
resource planning). Setelah membuat MPS, Divisi PPIC akan membuat work order
(WO). Data WO ini nantinya akan dimasukan kedalam Database Mfgee. Disisi lain data
bill of material oleh Bagian Procurement akan dibuat menjadi purchase order (PO).
Purchase order ini nantinya akan dimasukan kedalam Database oleh Bagian
Procurement. Setelah bahan material datang, Bagian Warehouse akan mengklarifikasi
kesusaian barang material yang datang dengan PO. Setelah barang yang datang sesuai
dengan PO, Divisi Warehouse akan memperbarui data MRP terbaru.
Berikut ini flowchart aktivitas proses produksi di PT.EFG:

Sumber : Diolah oleh penulis dari hasil wawancara dan


Narasi
Aktivitas proses produksi dimulai dari diterimanya work order (WO) oleh Divisi
Produksi. Setelah menerima WO, Divisi Produksi akan membuat work order picklist
yang digunakan untuk meminta kepada Divisi Warehouse bahan material apa saja yang
dibutuhkan. Work order picklist ini nantinya akan ditandatangani oleh Bagian
Warehouse dan Divisi Produksi. Setelah bahan material diberikan kepada Divisi
Produksi, Bagian Warehouse akan memperbaharui data MRP.
Sumber : Diolah oleh penulis dari hasil wawancara dan dokumen PT.EFG
Narasi
Setelah barang material diterima oleh Divisi Produksi, Divisi Produksi akan memulai
proses produksi. Divisi Produksi memulai proses produksi dengan cara melihat batch
card. Disetiap tahapan produksi, Divisi Produksi akan mencatat hasil produksinya
kedalam batch card. Setelah semua tahapan produksi dilakukan, Divisi Produksi akan
memberikan batch card ke pada Divisi Quality. Divisi Quality lalu akan klarifikasi
apakah hasil produksi sudah sesuai dengan standar klien. Bila sudah maka batch card
completeness akan diberikan lagi kepada Divisi Produksi. Selanjutnya dengan WO dan
batch card completeness, Divisi Produksi akan memperbaharui WO menjadi WO closed
yang menandakan bahwa WO telah dilakukan.
16

Pengendalian internal PT.EFG


Pada tabel berikut ini akan dijelaskan pengendalian internal yang dilakukan oleh PT.EFG, pengendalian yang seharusnya dimiliki oleh PT.EFG,
serta analisis dan saran atas pengendalian internal yang telah dilakukan oleh PT.EFG:
No. Aspek Aktivitas Pengendalian PT.EFG Aktivitas Pengendalian Analisis dan Saran
yang seharusnya dimiliki
Siklus produksi secara keseluruhan
1. Pengendalian atas informasi
sensitif perusahaan

- Formula produk klien PT.EFG perlu melakukan Pengendalian yang dilakukan


 Soft Copy  Disimpan dalam sistem M-share pengendalian dokumentasi PT.EFG atas informasi sensitif
dilengkapi password. atas soft copy, hard copy perusahaan sudah cukup
dan batch card agar memadai.
 Hard Copy  Disimpan dalam lemari yang informasi sensitif
dilengkapi oleh kunci. Kunci perusahaaan tidak tersebar
hanya dimiliki manager produksi

 Batch Card  Item- item yang terdapat dalam


batch card diubah dalam bentuk
kode-kode

- Informasi keunggulan PT.EFG melakukan kontrak


perjanjian dengan karyawan untuk
perusahaan
menjaga kerahasian perusahaan
17

No. Aspek Aktivitas Pengendalian PT.EFG Aktivitas Pengendalian Analisis dan Saran
yang seharusnya dimiliki
2. Perlindungan data dari bencana PT.EFG melakukan aktivitas PT.EFG perlu melakukan Untuk menambah aktivitas
preventive controls dengan aktivitas pengendalian pengendalian, penulis
memiliki vendor PT.MMI untuk preventive control terhadap menyarankan agar PT.EFG
menyimpan data terbaru PT.EFG. bencana. melakukan aktivitas pelatihan
divisi IT mengenai apa yang
perlu dilakukan setelah terjadi
bencana.

3. Akurasi master data


- Pengendalian akses - PT.EFG melakukan aktivitas - PT.EFG perlu memiliki - Pengendalian akses yang
pembatasan akses ke sistem aktivitas pengendalian dimiliki oleh PT.EFG sudah
dengan menggunakan password. akses agar hanya pihak memadai.
tertentu yang dapat
mengakses suatu data.

- Pengendalian terhadap sistem - PT.EFG melakukan corrective - PT.EFG perlu memiliki - Aktivitas corrective control
controls dengan bantuan bagian aktivitas corrective yang dimilik PT.EFG sudah
IT. control agar sistem yang memadai.
rusak dapat segera
diperbaiki.

- Pengendalian otorisasi - PT.EFG melakukan pengendalian - Perusahaan seharusnya


otorisasi di setiap divisi selain melakukan pengendalian - Penulis menyarankan untuk
divisi finance. Contoh: cost otorisasi disetiap divisi merekrut staf untuk memasukan
manager memasukan data dan agar master data selalu data kedalam sistem yang
juga meng-otorisasinya. akurat. nantinya akan diotorisasi
manajer.
18

No. Aspek Aktivitas Pengendalian PT.EFG Aktivitas Pengendalian Analisis dan Saran
yang seharusnya dimiliki
Aktivitas contract approval dan akuntansi biaya

4. Desain produk
- Operation list PT.EFG melakukan pengendalian PT.EFG perlu melakukan Aktivitas pengendalian otorisasi
otorisasi pihak technical screening aktivitas pengendalian yang dimilki oleh PT.EFG sudah
team dan klien. otorisasi agar operation list cukup memadai
yang dimiliki PT.EFG dapat
menghasilkan produk sesuai
standar klien.

5. Alokasi manufacturing PT.EFG melakukan pengendalian PT.EFG perlu melakukan Aktivitas pengendalian otorisasi
otorisasi dengan cost manager serta pengendalian otorisasi agar yang dimiliki oleh PT.EFG sudah
overhead
finance controller. alokasi manufacturing memadai.
overhead yang dibuat selalu
benar.

6. Data biaya aktual


- Data bahan material - Staf purchasing akan - PT.EFG perlu melakukan - Pengendalian otorisasi yang
memperbaharui data aktual pengendalian otorisasi dimiliki oleh PT.EFG sudah
bahan material dan diotorisasi agar data bahan material memadai.
oleh supervisor. yang masuk kedalam
sistem selalu benar.
19

No. Aspek Aktivitas Pengendalian PT.EFG Aktivitas Pengendalian Analisis dan Saran
yang seharusnya dimiliki
- Data biaya direct labor dan - PT.EFG tidak memiliki aktivitas - Seharusnya data biaya - Penulis menyarankan agar
pengendalian agar data aktual aktual direct labor dan dibuat sistem untuk
MOH memperbaharui data aktual
biaya direct labor dan MOH MOH juga diperbaharui.
selalu akurat.t direct labor dan mengadakan
rapat setahun tahun sekali untuk
membicarakan kenaikan harga
listrik, air, peraturan baru, dan
sebagainya.

7. Kontrak perjanjian dengan klien PT.EFG melakukan pengendalian PT.EFG perlu melakukan Penulis menyarankan dalam
otorisasi dengan tanda tangan dari pengendalian otorisasi serta pembuatan agreement perlu tanda
general manager dan senior kontrak yang dibuat perlu tangan dari General Manager,
manager business development. ditinjau ulang oleh divisi- senior manager business
divisi terkait. development serta kontrak yang
dimiliki harus ditinjau ulang oleh
divisi finance, quality, dan
produksi.
Aktivitas perencanaan produksi
8. Kedatangan bahan material PT.EFG melakukan corrective PT.EFG perlu melakukan Aktivitas corrective control yang
control dengan memproduksi aktivitas corrective control dimiliki oleh PT.EFG sudah
barang klien yang lain. agar bahan material yang memadai.
datang terlambat tidak
menghambat proses
produksi.
20

No. Aspek Aktivitas Pengendalian PT.EFG Aktivitas Pengendalian Analisis dan Saran
yang seharusnya dimiliki
9. Standar bahan material PT.EFG melakukan pengendalian PT.EFG perlu melakukan Pengendalian sudah cukup baik
otorisasi divisi quality setiap bahan pengendalian otorisasi agar namun penulis menyarankan agar
material tiba. setiap bahan material yang truk bahan material diperbolehkan
masuk sudah sesuai standar. kembali ke perusahaan vendor
apabila telah dilakukan otorisasi
oleh divisi quality.

10. Pembelian bahan material PT.EFG melakukan pengendalian PT.EFG perlu melakukan Pengendalian otorisasi atas bahan
otorisasi oleh bagian purchasing pengendalian otorisasi agar material yang dimiliki oleh
dan pihak supply chain. setiap pembelian bahan PT.EFG sudah memadai.
material hanya dilakukan
oleh pihak yang berwenang.

11. Batch card PT.EFG melakukan pengendalian PT.EFG perlu melakukan Pengendalian otorisasi atas batch
otorisasi oleh manajer dari divisi pengendalian otorisasi agar card yang dilakukan oleh PT.EFG
produksi. batch card yang dibuat sudah memadai.
dapat menghasilkan produk
yang sesuai dengan standar
klien.

Aktivitas proses produksi


12. Perlindungan persediaan PT.EFG melakukan aktivitas Untuk melindungi Pengendalian dokumnetasi dan
pengendalian dokumentasi persediaan dari ancaman aktivitas corrective control yang
terhadap pencurian
persediaan perusahaan dan pencurian, PT.EFG perlu dimiliki PT.EFG sudah memadai.
preventive controls dengan memiliki pengendalian
mempekerjakan security. dokumentasi dan aktivitas
preventive control.
21

No. Aspek Aktivitas Pengendalian PT.EFG Aktivitas Pengendalian Analisis dan Saran
yang seharusnya dimiliki
13 Perlindungan aset tetap PT.EFG melakukan pengendalian Perusahaan sebaiknya Penulis menyarankan agar
perusahaan terhadap pencurian akuntabilitas asset namun jarang meng-audit asset secara melakukan audit asset secara
dilakukan audit asset. rutin agar tingkat rutin.
pengendalian internal
meningkat.

14. Kinerja produksi PT.EFG telah melakukan aktivitas PT.EFG perlu melakukan Pengendalian organisasi yang
pengendalian organisasi dengan pengendalian organisasi dimiliki PT.EFG sudah memadai.
menggunakan key performance untuk meninjau kinerja
indicator. karyawan serta buruh.

15. Akses data barang jadi PT.EFG melakukan pengendalian PT.EFG perlu melakukan Pengendalian kases yang dimiliki
akses dengan menggunakan pengendalian akses agar PT.EFG sudah memadai.
password. data bahan jadi hanya dapat
diakses oleh pihak yang
berwenang.

16. Kualitas barang jadi PT.EFG melakukan pengendalian PT.EFG perlu melakukan Pengendalian otorisasi yang
otorisasi dari divisi produksi dan pengendalian otoriasasi agar dimiliki PT.EFG sudah memadai.
quality sebelum barang jadi dikirim setiap bahan jadi yang
ke klien. dikirim kepada klien sudah
sesuai dengan standar.

17. Perlindungan aset tetap dan PT.EFG melakukan preventive PT.EFG perlu melakukan Aktivitas preventive control yang
persediaan terhadap bencana control dengan adanya alat aktivitas preventive control dimilik PT.EFG sudah memadai.
pemadam kebakaran serta asuransi. seperti asuransi dan alat
pemadam kebakaran.
22

No. Aspek Aktivitas Pengendalian PT.EFG Aktivitas Pengendalian Analisis dan Saran
yang seharusnya dimiliki
18. Investasi terhadap aset tetap PT.EFG melakukan pengendalian PT.EFG perlu melakukan Pengendalian otorisasi yang
otorisasi oleh project manager, pengendalian otorisasi agar dimiliki PT.EFG sudah memadai.
general manager dan direktur pusat investasi terhadap aset tetap
yang berada di Hongkong. dapat optimal.

19. Ancaman lainnya:


Penulis menemukan lokasi Tidak ada pengendalian yang Sebaiknya barang yang Penulis menyarnankan agar lokasi
produksi tidak terhubung dilakukan PT.EFG. telah jadi jangan ditaruh luar proses produksi dapat langsung
langsung dengan warehouse gedung karena dapat terjadi terhubung dengan warehouse.
sehingga barang yang telah jadi sesuatu yang tidak
diletakan diluar sebelum diinginkan contohnya
dimasukan ke gudang tertabrak forklift.
BAB V
KESIMPULAN

1. Sistem Informasi Akuntansi PT.EFG


Sistem informasi akuntansi pada siklus produksi PT.EFG memiliki keunikan
dibandingkan dengan perusahaan manufaktur lainnya. PT.EFG juga telah menggunakan
sistem informasi akuntansi berbasis komputer untuk mendukung proses produksinya.
Untuk mendukung agar sistem selalu berjalan dengan baik, PT.EFG memiliki divisi IT.

2. Pengendalian Internal
Aktivitas pengendalian organisasi, dokumentasi, akuntabilitas aset, dan otorisasi yang
dimiliki PT.EFG sudah cukup memadai walaupun di beberapa bagian masih perlu
dilakukan perbaikan.
DAFTAR PUSTAKA

COSO (2012). Internal Control-Integrated Framework, Executiv summary


http://www.coso.org/documents/COSO%202014%20ICFR%21Executive_Summa
ry.pdf
Departemen Akuntansi, (2008). Bahan- Laboratorium Sistem Informasi akuntansi.
Depok: Departemen akuntasi
Ikatan Akuntan Publik Indonesia. (2011). Standar Profesi Akuntan Publik: 31 Maret
2011. Salemba Empat: Jakarta
Jones, F & Rama,D. (2008). Accounting Information System: A Business Process
Approach. Cengage- South Western
KEP-170/PJ/2002 (2002). Definisi dan Karakteristik Jasa Maklon
http://www.pajakonline.com/engine/learning/view.php?id=420
Modul perkuliahan Sistem Informasi Akuntansi Departemen Akuntansi FEUI, (2003),
Terj, Gelinas et al. (1993) Accounting Information Systems. South western:
Cincinnati
Pedoman teknis penulisan tugas akhir mahasiswa universitas Indonesia. (2008). Depok:
Universitas Indonesia
Romney, M.B. & Steinbart, P.J. (2012). Accounting Information System; Twelfth
Edition.Pearson Education: England
Romney, M.B. & Steinbart, P.J. (2009). Accounting Information System; Eleventh
Edition.Pearson Education: England
Wilkinson, et. Al. (2004). Accounting Information System: Essential Concepts and
Application; Fourth Edition. John Wiley & Sons Inc
Hall, James. A., (2011). Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Empat. Jakarta : Salemba
Empat

Anda mungkin juga menyukai