DISUSUN OLEH :
NIM : C30120105
KELAS : AK 1
UNIVERSITAS TADULAKO
ERP (Enterprise Resource Planning) adalah suatu model sistem informasi yang
memungkinkan organisasi untuk meng-otomasi dan meng-integrasikan proses-proses
bisnis utamanya. Paket-paket ERP dijual ke berbagai organisasi klien dalam bentuk
modul-modul yang mendukung berbagai proses standar. Beberapa modul ERP yang
umum antara lain:
Asset Managament (Manajemen aset)
Financial Accounting (Fico atau keuangan)
Human Resources (SDM)
Industry-Spesific Solutions
Plant Maintenance
Production Planning (Perencanaan produksi)
Quality Management (Manajemen mutu)
Sales and Distribution (Penjualan dan distribusi)
Inventory Management (Manajemen persediaan)
Fungsi ERP
Langkah pertama dalam memproses input adalah menangkap data transaksi dan
memasukkannya ke dalam sistem. Proses pengambilan data biasanya dipicu oleh aktivitas
bisnis
Misalnya, transaksi siklus pendapatan yang paling sering adalah penjualan, baik tunai
atau on kredit. berikut tentang transaksi penjualan:
• Tanggal dan waktu penjualan terjadi
• Karyawan yang melakukan penjualan dan petugas kasir yang memproses
penjualan
•Daftar checkout tempat penjualan diproses
•Barang yang dijual
•Jumlah setiap item yang terjual
•Daftar harga dan harga sebenarnya dari setiap barang yang dijual
•Jumlah total penjualan
•Instruksi pengiriman
•Untuk penjualan kredit: nama pelanggan, alamat tagih ke pelanggan, dan alamat
kirim
2.Data Storage
Data perusahaan adalah salah satu sumber daya terpentingnya. Untuk berfungsi
dengan baik, sebuah organisasi harus memiliki akses yang siap dan mudah ke datanya.
Oleh karena itu, akuntan perlu memahami bagaimana data terorganisir dan disimpan
dalam SIA dan bagaimana mereka dapat diakses .Buku Besar Informasi akuntansi
kumulatif disimpan dalam buku besar umum dan buku Teknik pengkodean Data dalam
buku besar disusun secara logis menggunakan teknik pengkodean. Coding adalah tugas
sistematis angka atau huruf untuk item untuk mengklasifikasikan dan mengaturnya.
• Dengan kode blok, blok angka dicadangkan untuk kategori data tertentu
• Kode grup, yang merupakan dua atau lebih subgrup digit yang digunakan
untuk mengkode item, sering kali digunakan bersama dengan kode blok.
2. Data processing
Setelah data aktivitas bisnis telah dimasukkan ke dalam sistem, mereka harus
diproses untuk menjaga agar database tetap terkini. Empat jenis aktivitas pemrosesan data
yang berbeda, yang disebut sebagai CRUD, adalah sebagai berikut:
1. Membuat record data baru, seperti menambahkan karyawan yang baru direkrut ke
database payroll.
4. Menghapus data, seperti membersihkan file induk vendor dari semua vendor yang
tidak lagi berbisnis dengan perusahaan.
3. Information Output
Langkah terakhir dalam siklus pemrosesan data adalah informasi output. Saat
ditampilkan di monitor, output disebut sebagai "soft copy." Saat dicetak di atas kertas, itu
disebut sebagai "hard copy." Informasi biasanya disajikan dalam salah satu dari tiga
bentuk yaitu: dokumen, laporan, atau respon pertayaan.
Dokumen adalah catatan transaksi atau data perusahaan lainnya. Beberapa, seperti
cek dan faktur, dikirimkan ke pihak eksternal. Sedangkan seperti menerima laporan dan
permintaan pembelian di gunakan secara internal. Dokumen dapat dicetak, atau dapat
disimpan sebagai gambar elektronik di komputer.
Model ERP
Lozinsky(1998) menyatakan bahwa dampak atas kesuksesan ERP sangatlah besar. Dia
melajutkan bahwa ongkos operasional akan berkurang (mempercepat pengembalian
investasi), peningakatan akses ke informasi yang memungkinkan pengambilan keputusan
yang lebih lincah untu negosiasi yang lebih baik dengan pelanggan dan penyuplai.
Verma dan Young (2000) menyuguhkan tinjauan atas keberagaman bentuk jasa.
Pendekatan klasifikasi berdasarkan pada atribut unik dari jasa, seperti kontak dengan
pelangganm intensif pegawai, isu orang dengan mesin, kustomisasi, dsb.
Botta-Genoulaz, V. & Millet, P.-A. (2006) , alasan utama implementasi ERP pada
perusahaan jasam adalah sebagai berikut:
4. Visibilitas yang jelas ERP memungkinkan akses total ke setiap proses penting atau
utama dalam bisnis dengan memungkinkan data dapat diakses dari setiap
departemen ke manajemen.
1. pemeliharaan .Biaya awal perangkat lunak saja bisa sangat tinggi, terutama untuk
perusahaan kecil dan menengah
3. Proses kustomisasi .Proses ini membutuhkan banyak waktu, tenaga, uang dan
keahlian yang mana tidak semua bisnis dan perusahaan benar- benar memahami
proses pentingnya..
2.2 Perbedaan SIA dan ERP Serta Kedudukan SIA dalam ERP
Perbedaan antara kedua perangkat lunak ini terletak pada kebutuhan setiap
perusahaan. Sistem ERP dapat digunakan oleh setiap divisi perusahaan dan setiap
karyawan dapat memiliki akses untuk menggunakannya. Sementara software akuntansi
pada umumnya hanya digunakan oleh divisi akuntansi atau keuangan, dan penggunanya
biasanya hanya para akuntan saja.
Perbedaan selanjutnya ada pada derajat integrasi kedua sistem. Kedua sistem
mencakup fungsi financial accounting, mialnya double-entry bookkeeping, sebuah
general ledger, dan kapabilitas rekonsiliasi jurnal dan akun. Kedua sistem juga mencakup
tax analysis dan fitur reporting serta memfasilitasi business planning dan budgeting.
Yang membuat kedua sistem ini berbeda adalah derajat integrasi dari ERP yang dapat
melakukan track informasi finansial dari banyak business location dalam sebuah aplikasi
Karakteristik SIA
d. Berfokus historis,
1. Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga perusahaan dapat
melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
2. Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan.
3. Meningkatkan efisiensi.
4. Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan.
5. Meningkatkan sharing knowledge.
6. Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan.