TINJAUAN PEMROSESAN TRANSAKSI DAN SISTEM ENTERPRISE RESOURCE
PLANNING
1. Pemrosesan Transaksi: Siklus Pengolahan Data
Siklus pengolahan data merupakan suatu operasi yang dilakukan pada data untuk menghasilkan informasi penting dan relevan secara kolektif. Siklus ini terdiri dari empat tahap : a. Input data. Proses pengambilan data biasanya dipicu oleh aktivitas bisnis. Data harus dikumpulkan dari tiga segi setiap aktivitas bisnis di antaranya events, resources, dan agents. b. Pengolahan data. Teknik ini biasanya terdiri atas olah data dari buku besar, teknik pengodean, bagan akun, jurnal, jejak audit, dan konsep penyimpanan berbasis komputer. c. Penyimpanan data. Di antara konsep penyimpanan data berbasis komputer yakni entitas, atribut, fields, records, dan file. d. Output informasi.
2. SISTEM ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP)
Sistem Enterprise Resources Planning merupakan sebuah sistem yang mengintegrasikan
semua aspek kegiatan organisasi seperti akuntansi, Keuangan, pemasaran, Sumber Daya Manusia, Manufaktur, manajemen persediaan, ke dalam satu sistem. sistem Erp adalah model termodulasi, perusahaan dapat membeli setiap modul yang memenuhi kebutuhan khusus mereka. Sistem ERP memfasilitasi aliran informasi di antara berbagai fungsi bisnis perusahaan dan mengelola komunikasi dengan para pemangku kepentingan di luar (pihak eksternal). Sistem ERP bersifat modular, dengan setiap modul menggunakan praktik bisnis terbaik untuk mengotomatisasi proses bisnis standar. Desain model ini memungkinkan bisnis untuk menambah atau menghapus modul yang diperlukan. Modul ERP biasanya mencakup: 1) Keuangan (sisem buku besar dan pelaporan) 2) Sumber daya manusia dan 3) Memesan ke kas (siklus pendapatan) 4) Membeli untuk membayar (siklus pengeluaran) 5) Manufaktur (siklus produksi) 6) Manajemen proyek 7) Manajemen hubungan pelanggan 8) Alat sistem Sistem ERP dengan database terpusat memberikan keuntungan seperti: 1) ERP menyimpan semua informasi perusahaan dalam database tunggal sehingga memecah hambatan antara departemen dan arus informasi. 2) Input data diambil atau dikunci dalam sekali dan tidak perlu dilakukan berkali-kali saat dimasukkan ke dalam sistem yang berbeda. Mengunduh data dari satu sistem ke yang lain tidak lagi dibutuhkan. 3) Manajemen mendapatkan visibilitas yang lebih besar ke dalam setiap area perusahaan dan kemampuan dalam memonitor yang lebih besar, sehingga karyawan lebih produktif dan efisien karena mereka dapat secara cepat mengumpulkan data dari dalam dan luar departemen mereka . 4) Organisasi memperoleh pengendalian akses yang lebih baik. 5) Prosedur dan laporan yang telah di standarisasi antar unit bisnis. Standarisasi ini khususnya dapat bernilai dengan merger dan akuisisi karena sistem dapat menggantikan sistem yang berbeda dengan sistem tunggal dan bersatu. 6) Pelayanan pelanggan meningkat karena karyawan dapat dengan cepat mengakses pesanan persediaan yang tersedia mengirimkan informasi dan detail transaksi pelanggan sebelumnya . 7) Pabrik manufaktur menerima pesanan baru secara Real Time dan otomatisasi proses manufaktur membuat produktivitas meningkat.
Sistem ERP juga memiliki kerugian yang signifikan seperti:
1) Biaya. Perangkat keras, perangkat lunak, biaya konsultasi dan biaya pembaruan dapat menghabiskan dana yang cukup besar 2) Jumlah waktu yang dibutuhkan. Hal ini dapat menghabiskan beberapa tahun untuk memilih dan mengimplementasikan sistem ERP secara penuh, tergantung pada ukuran bisnis, jumlah modal yang harus diimplementasikan, tingkat penyesuaian, lingkup perubahan dan seberapa baik pelanggan mengambil kepemilikan proyek. Selain iu, hasil implementasi ERP memiliki risiko tinggi atas kegagalan proyek. a. Perubahan proses bisnis. Perusahaan harus beradaptasi untuk menstandarisasi proses bisnis sebagai lawan dalam mengadopsi sistem ERP untuk proses perusahaan yang ada. Kegagalan untuk memetakan proses bisnis ini, terdapat pada perangkat lunak yang sudah ada yang merupakan penyebab terbesar kegagalan proyek ERP. 3) Kompleksitas. Hal ini berasal dari integrasi berbagai aktivitas dan sistem bisnis yang berbeda, masing-masing memiliki proses, aturan bisnis, semantik data, hirarki otorisasi dan pusat keputusan yang berbeda.R 4) Resistansi. Organisasi yang memiliki banyak departemen dengan sumber daya terpisah, memerlukan pelatihan dan pengalaman yang dapat dipertimbangkan untuk menggunakan sistem ERP secara efektif dan penolakan karyawan untuk mengubah cara mereka bekerja merupakan alasan utama mengapa banyak implementasi ERP tidak sukses. Perusahaan dapat meminimalkan resiko keggalan dengan mencari vendor ERP. Karena terlalu sulit bagi Sebagian besar perusahaan untuk mengimplementasikan perangkat lunak ERP, mereka sering kali mempekerjakan vendor ERP atau perusahaan konsultasi untuk melakukannya. Ada banyak vendor ERP, yang terbesar adalah SAP dan Oracle. Vendor terkemuka lainnya adalah The Sage Group, Microsoft dan Inpfor. Perusahaan vendor ERP atau perusahaan konsultasi biasanya menawarkan tiga jasa, yaitu konsultasi, penyesuaian dan dukungan. Selain itu vendor ERP membangun alat konfigurasi ‘bult-in’ untuk menempatkan lebih banyak kebutuhan pelanggan demi perubahan sistem.
Pendekatan sederhana untuk SEO: Bagaimana memahami dasar-dasar optimasi mesin pencari dengan cara yang sederhana dan praktis melalui jalur penemuan non-spesialis untuk semua orang