LANDASAN TEORI
7
8
- Pengambilan keputusan
Sistem ERP dapat dengan cepat memberikan laporan / informasi
penting dalam kinerja bisnis kepada manajer, sehingga dapat
meningkatkan kemampuan manajer dalam membuat keputusan
yang baik dan tepat di dalam perusahaan.
- Enterprise agility
Memberikan fleksibilitas pada struktur organisasi, tanggung jawab
manajerial, dan peran kerja, sehingga perusahaan dapat lebih
mudah dalam memanfaatkan peluang bisnis yang baru.
kuesioner, karena observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek
yang lain. Observasi dapat dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu :
a. Observasi berperan serta (Participant observation), peneliti terlibat
dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang
digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan
pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber
data, dan ikut merasakan suka dukanya. Sehingga data yang diperoleh
akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat
makna dari setiap perilaku yang tampak.
b. Observasi nonpartisipan, peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai
pengamat independen. Pengumpulan data dengan observasi
nonpartisipan ini tidak akan mendapatkan data yang mendalam, dan
tidak sampai pada tingkat makna. Makna adalah nilai-nilai dibalik
perilaku yang tampak, yang terucapkan dan yang tertulis.
2.14 Flowchart
Menurut James A. Hall (2011: 57), flowchart adalah salah satu
model yang digunakan untuk merepresentasikan grafis yang menjelaskan
relasi fisik di antara entitas-entitas kunci dari sebuah sistem.
Notasi yang digunakan dalam flowchart adalah sebagai berikut :
20
Phases Keterangan
Planned Perencanaan partisipan, kegiatan analisa fit / gap, serta agenda
analisis yang dibuat berdasarkan blueprint proses bisnis dan
analisis kebutuhan awal
Implement Sistem diimplementasikan dalam bentuk simulasi
Analyze Analisis sistem dilakukan dengan cara membandingkan
fungsionalitas sistem dengan kebutuhan perusahaan
Capture Fit dan gap dari sistem dicatat dan didokumentasikan
Phases Keterangan
Schedule Melakukan penjadwalan dan persiapan topik untuk diskusi
brainstorming
Discuss Presenter menjelaskan fitur-fitur sistem dan mendiskusikan
fungsionalitasnya dengan stakeholder perusahaan
Capture Perbedaan antara fungsionalitas sistem dan kebutuhan perusahaan
dicatat
Analyze Analisis terhadap perbedaan antara fungsionalitas sistem dan
kebutuhan perusahaan menghasilkan dokumentasi fit dan gap
3. Questionnaire Based
Pada metode ini, fit / gap analysis dilakukan melalui proses
pengisian kuesioner oleh stakeholder perusahaan. Jawaban yang
didapat dari kuesioner kemudian dibandingkan dengan
fungsionalitas sistem untuk mendapatkan fit dan gap dari sistem
tersebut. Kuesioner yang digunakan pada umumnya terstruktur
dan disiapkan oleh konsultan sistem. Struktur kuesioner ini
berhubungan antara kebutuhan perusahaan dan fungsionalitas
sistem.
Phases Keterangan
Analyze Kebutuhan perusahaan dianalisis berdasarkan proses bisnis dan
analisis kebutuhan
Formulate Kuesioner fit / gap dipersiapkan berdasarkan analisis kebutuhan
yang telah dilakukan
Answer Penjawaban kuesioner dilakukan oleh stakeholder perusahaan
Extract Jawaban kemudian dicocokkan dengan fungsionalitas sistem untuk
mendapatkan fit dan gap dari sistem tersebut
26
4. Hybrid Type
Pada metode ini, ketiga metode fit / gap analysis berupa
simulation based, brainstorming based, dan questionnaire based
digunakan. Pada umumnya, metode hybrid dimulai dengan
brainstorming dan pengisian kuesioner ketika simulasi sistem
dilakukan. Pertama, agenda dipersiapkan pada sesi brainstorming
yang dilakukan oleh konsultan sistem dan stakeholder perusahaan.
Kemudian, konsultan sistem mempresentasikan fitur sistem
sekaligus memberikan demonstrasi mengenai penggunaan sistem
tersebut. Setelah presentasi, stakeholder perusahaan diminta untuk
mengisi kuesioner dengan tujuan untuk mengetahui tingkat
kebutuhan perusahaan. Berdasarkan diskusi brainstorming dan
jawaban kuesioner pada setiap sesi, konsultan sistem dapat
mendokumentasikan fit dan gap dari sistem.
Phases Keterangan
Plan & Penjadwalan dan perencanaan partisipan beserta agenda sesi
Schedule brainstorming dilakukan
Discuss & Diskusi dilakukan antara konsultan sistem dan stakeholder perusahaan.
Formulate Kemudian, pengisian kuesioner dilakukan oleh stakeholder perusahaan
Answer & Poin diskusi dan jawaban dari kuesioner dianalisis oleh konsultan
Analyze sistem
Extract & Analisis dan jawaban dibandingkan dengan fungsionalitas sistem untuk
Capture menghasilkan dokumentasi fit dan gap
Menurut Steve Elky (2006: 4), dalam jurnalnya yang berjudul “An
Introduction to Information System Risk Management” dikatakan
bahwa qualitative risk assessment berasumsi pada tingginya
tingkat ketidakpastian dari kemungkinan dan dampak risiko yang
mungkin ditimbulkan. Penilaian pada risk analysis pada umumnya
digolongkan ke dalam High, Medium, dan Low.
Berdasarkan definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa
qualitative risk analysis adalah kegiatan yang berfokus pada
penilaian ukuran maupun prioritas dari kemungkinan dan dampak
risiko yang telah teridentifikasi ke dalam tiga golongan, yaitu
High, Medium, dan Low.
2. Pendekatan Kuantitaif (Quantitative Approach)
Pendekatan kuantitatif pada proyek analisis risiko mencakup
teknik perhitungan matematik atau statistik, sehingga
memungkinkan untuk memodelkan situasi risiko tertentu.
a. High
Dampak yang timbul dari risiko sangat mempengaruhi dan
dapat menghambat aktivitas operasional dan proses bisnis
perusahaan.
b. Medium
Dampak yang timbul dari risiko dapat mempengaruhi
perusahaan, tetapi tidak sampai menghambat aktivitas
operasional dan proses bisnis perusahaan.
c. Low
Dampak yang timbul dari risiko sangat kecil dan tidak
menghambat aktivitas operasional dan proses bisnis
perusahaan.
b. Modul Inventory
5. Report
Report pada modul inventory merupakan bagian yang
berfungsi untuk menampilkan laporan yang berhubungan
dengan inventory. Pada bagian ini, pengguna dapat
menampilkan laporan inventory berupa Item Quantity,
Location Quantity, Item Less than Reorder Point, Item Card,
dan Aging Inventory.
c. Modul Sales / AR
3. Analysis
Analysis pada modul Sales / AR merupakan bagian yang
berfungsi untuk menampilkan analisis mengenai penjualan
yang dilakukan oleh perusahaan berdasarkan pada periode
waktu yang ditentukan. Analisis yang ditampilkan berupa
Sales Analysis / AR Analysis.
4. Report
Report pada modul Sales / AR merupakan bagian yang
berfungsi untuk menampilkan laporan mengenai penjualan dan
piutang yang dimiliki oleh perusahaan. Laporan yang
dihasilkan berupa AR, AR Aging, dan AR Netto.
d. Modul Purchasing / AP
e. Modul Expedition
h. Modul Accounting
i. Modul Salesman