Anda di halaman 1dari 19

PERENCANAAN SUMBER DAYA PERUSAHAAAN (ENTERPRISE RESEOURCE

PLANNING) PADA CV VENETA BERDIKARI CIPONDOH

Disusun oleh

Eko sukmawan 43217120086

Universitas Mercu Buana

Fakultas Ekonomi dan Bisnis – Akuntansi


ABSTRAKSI

Karakter Sistem ERP sering disebut sebagai Back Office System yang mengindikasikan

bahwa pelanggan dan publik secara umum tidak dilibatkan dalam sistem ini. Berbeda dengan

Front Office Systemyang langsung berurusan dengan pelanggan seperti sistem untuk e-

Commerce, Customer Relationship Management CRM), e-Government dan lain-lain.

ERP sering disebut sebagai Back Office System yang mengindikasikan bahwa pelanggan

dan public secara umum tidak dilibatkan dalam sistem ini. Berbeda dengan Front Office

System,yang langsung berurusan dengan pelanggan seperti sistem untuk e-Commerce, Custome

rRelationship Management(CRM), e-Governmentdan lain-lain. Konsep ERP dapat dijalankan

dengan baik,jika didukung aplikasi dan infrastruktur komputer baik Hardware / software

sehingga pengolahan dapat dilakukan dengan mudah.ERP berkembang dari Manufacturing

Resource Planning( MRP II) dimana MRP II sendiri adalah hasil evolusi dari Material

Requirement Planning(MRP) yang berkembang sebelumnya. Sistem ERP secara modular

biasanya menangani proses manufaktur, logistik, distribusi, persediaan (inventory), pengapalan,

invoice dan akuntasi perusahaan. Ini berarti bahwa sistem ini nanti akan membantu mengontrol

aktivitas bisnis seperti penjualan, pengiriman, produksi, manajemen persediaan,manajemen

kualitas dansumber daya manusia


BAB I
PENDAHULUAN

Enterprise Resource Planning (ERP) atau Perencanaan sumber daya. Perusahaan adalah

suatu sistem perusahaan yang bersifat lintas fungsional dan bertindak mengintegrasikan dan

mengotomatiskan berbagai proses bisnis yang harus terpenuhi di dalam suatu perusahaan

seperti kegiatan pabrikasi, logistik, distribusi, akuntansi, keuangan, dan fungsi sumber daya

manusia.

ERP juga merupakan sebuah software yang mengintegrasikan semua departemen dan

fungsi suatu perusahaan ke dalam satu sistem komputer yang dapat melayani semua kebutuhan

perusahaan, baik dari departemen penjualan,HRD, produksi atau keuangan. Sistem ERP juga

mempunyai syarat penting untuk menjalanjan fungsinya, yaitu Integrasi. Integrasi yang

dimaksud adalah menggabungkan berbagai kebutuhan pada satu software dalam satu

logicaldatabase, sehingga memudahkan semua departemen sharing informasi atau berbagi

informasi dan berkomunikasi dengan departemen lainnya. Dari database yang terintegrasi

memungkin semua departemen untuk menyimpanatau mengambil datas ecara real-time dan

bersamaan. System ERP memiliki tujuan yaitu untuk mengkoordinasikan bisnisorganisasi secara

keseluruhan, adapun peran ERP dalam suatu organisasisebagai berikut :

1. Otomatisasidan integrasi banyak proses bisnis

2. Membagi database yang umum dan praktek bisnis melalui enterprise.

3. Menghasilkan informasi yang real-time.

4. Memungkinkan perpaduan proses transaksi dankegiatan perencanaan.


BAB II
LITERATUR TEORI

Enterprise Resource Planning System (ERP System) telah banyak digunakan oleh

perusahaan-perusahaan di seluruh dunia menggantikan sistem informasi yang telah

dikembangkan sebelumnya (Parr and Shanks, 2000; Soffer et al., 2005; Motwani et al., 2005;

Chang dan Vichita, 2002). Menurut Lee (2000), aplikasi ERP merupakan paket yang

mengintegrasikan fungsi-fungsi bisnis yang penting ke dalam satu sistem informasi melalui

sharing database yang terintegrasi. Sistem ERP dirancang untuk membantu organisasi didalam

mengelola sumber daya yang dimilikinya secara terintegrasi. Davenport dalam Hawking et al.

(2004) menyebutkan terdapat tiga manfaat utama implementasi sistem ERP yaitu integrasi,

optimisasi dan informasi. Integrasi adalah manfaat ketika perusahaan mampu mengintegrasikan

data dan proses secara internal dan eksternal dengan pelanggan dan supplier. Optimisasi adalah

manfaat pada saat perusahaan mampu menstandarisasi proses bisnis dengan best practice yang

ada, sedangkan informasi adalah kemampuan untuk menyediakan informasi yang kontekstual

untuk mendukung pengambilan keputusan yang efektif. Akan tetapi, Martin dalam Parr and

Shanks (2000) menyebutkan bahwa 90% dari proyek implementasi ERP ternyata terlambat atau

melebihi anggaran (over budget), bahkan beberapa proyek implementasi ERP berakhir dengan

kegagalan. Untuk menghindari terjadinya kegagalan dalam implementasi ERP, Bancroft (1996),

Ross (1998) dan Markus and Tanis (1999) mengajukan model implementasi ERP untuk

memperoleh pemahaman yang mendalam mengenai proses ERP serta memberikan panduan

untuk kesuksesan implementasi ERP. Parr and Shanks (2000) mengembangkan suatu model

Project Phase Model (PPM) yang merupakan sintesis dari model-model proses implementasi

ERP yang sudah ada dan memfokuskan pada proyek implementasi.


Deloitte dalam Hawking (2004) menyatakan bahwa proses untuk mencapai manfaat tambahan

dari implementasi sistem ERP disebut sebagai second wave implementation. Deloitte meyakini

bahwa terdapat sejumlah fase yang terjadi pada post-project yaitu stabilize, synthesize dan

synergize. Botta-Genoulaz et al. (2005) menyebutkan bahwa adanya trap-trap yang muncul

setelah proyek ERP go live. Genoulaz melakukan penelitian terhadap 217 perusahaan di perancis

yang telah menerapkan sistem ERP. Trap yang muncul diantaranya karena perusahaan tidak

merencanakan post-project dengan baik. Trap ini ditemukan pada 13% dari jumlah perusahaan

tersebut. Namun demikian, penelitian-penelitian sebelumnya belum memfokuskan pada langkah-

langkah konkrit yang harus dilakukan perusahaan pada fase postproject sistem ERP. Pada

Penelitian ini akan dijelaskan pentingnya fase postproject pada penerapan sistem ERP dan

bagaimana aktivitas-aktivitas pada fase post-project berkontribusi terhadap perolehan benefit.


BAB III
PEMBAHASAN

A. Pengertian ERP (Enterprise Resource Planning)


Perencanaan sumber daya perusahaan, atau sering disingkat ERP dari istilah bahasa

Inggris-nya Enterprise Resource Planning, adalah sistem informasi yang diperuntukkan bagi

perusahan manufaktur maupun jasa yang berperan mengintegrasikan dan mengotomasikan

proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan

bersangkutan (Wikipedia, 2010).

Enterprise Resource Planning merupakan sebuah teknologi sistem informasi yang terintegrasi

dan digunakan oleh manufaktur kelas dunia dalam meningkatkan kinerja perusahaan. ERP

adalah suatu sistem, baik sebagai suatu sistem perencanaan ,maupun sebagai sistem informasi

(Indrajit dan Permono, 2005).

Menurut O’Leary, ‘ERP systems are computer based systems designed to process an

organization’s transactions and facilitate integrated and real-time planning ,production, and

customer response. In particular ERP systems will be assumed to have certain

characteristic’ (Indrajit dan Permono, 2005)

Gambar 1. Sumber: Thomas F. Wallace (2001)


Berdasarkan gambar.1, ERP (Enterprise resource Planning) adalah perkembangan lebih

lanjut dari MRP, closed-loop  MRP dan MRP. Dari namanya dapat disimpulkan bahwa ERP

cakupannya lebih luas dari MRP II. Kedua-duanya menyangkut perencanaan. MRP II adalah

perencanaan yang sudah lebih luas dari pendahulunya, yaitu MRP, karena mengintegrasikan

perencanaan material dengan perencanaan lain seperti perencanaan bisnis, perencanaan

penjualan, perencanaan produksi dan perencanaan keuangan.Namun MRP II sebagaimana

namanya yaitu Manufacture Resouce Planning, masih terfokus dengan perencanaan yang

langsung berkaitan dengan manufaktur, sedangkan ERP (EnterpriseRresoruce Planning) juga

masih mengenai perencanaan, tetapi mencakup hal yang lebih luas lagi tidak hanya bersangkutan

langsung dengan manufaktur, tetapi mencakup seluruh perusahaan

B.     Konsep Dasar Enterprise Resource Planning (ERP)

Berikut ini adalah konsep dasar tentang Enterprise Resource Planning (ERP), antara lain:

 Perencanaan sumber daya perusahaan, atau sering disingkat ERP dari istilah bahasa

Inggrisnya, enterprise resource planning, adalah sistem informasi yang diperuntukkan

bagi perusahan manufaktur maupun jasa yang berperan mengintegrasikan dan

mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek

operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan bersangkutan.

 ERP sering disebut sebagai Back Office System yang mengindikasikan bahwa pelanggan

dan publik secara umum tidak dilibatkan dalam sistem ini. Berbeda dengan Front Office

System yang langsung berurusan dengan pelanggan seperti sistem untuk e-

Commerce, Customer Relationship Management (CRM), e-Government dan lain-lain.


C.   Karakteristik Enterprise Resource Planning (ERP)

Sistem ERP memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut:

 Sistem ERP merupakan paket software yang didesain pada lingkungan client-server baik

tradisional (berbasis desktop) maupun berbasis web.

 Sistem ERP mengintegrasikan mayoritas bisnis proses yang ada.

 Sistem ERP memproses seluruh transaksi organisasi perusahaan.

 Sistem ERP menggunakan database skala enterprise untuk penyimpanan data.

 Sistem ERP mengijinkan pengguna mengakses data secara real time.

Sedangkan karakteristik ERP menurut Daniel E. O’Leary meliputi hal-hal sebagai berikut :

 Sistem ERP adalah suatu paket perangkat lunak yang didesain  untuk lingkungan

pelanggan pengguna  server, apakah itu secara tradisional atau berbasis jaringan.

 Sistem ERP memadukan sebagian besar dari proses bisnis.

 Sistem ERP memproses sebagian besar dari transaksi perusahaan.

 Sistem ERP menggunakan basis data perusahaan yang secara tipikal menyimpan setiap

data sekali saja.

 Sistem ERP memungkinkan mengakses data secara waktu nyata (real time)

 Dalam beberapa hal sistem ERP memungkinkan perpaduan proses transaksi dan kegiatan

perencanaan.

D. Modul – Modul Standar

Sedangkan modul-modul standar yang biasanya terintegrasi di dalam suatu sistem ERP

setidaknya minimal terdiri atas:

 Keuangan
 Akuntansi Finansial : Secara fungsional modul akuntansi finansial berfungsi untuk

mengumpulkan dan mengelola seluruh data finansial hingga mampu menyajikan laporan

dari hasil relasi data dari beberapa departemen.

 Kontrol : Modul kontrol ini berfungsi untuk mengelola data-data yang terkait dengan

antara lain akuntansi laba biaya, cost center, manajemen proyek, dsb.

 Fixed Asset Management : Dalam menjalankan operasionalnya setiap lembaga memiliki

beban biaya yang dikeluarkan untuk investasi aktiva tetap, sewa dan gedung. Dalam

modul ini mendukung pekerjaan pengadaan, pemeliharaan, penjualan/penghapusan,

penarikan hingga depresiasi nilai aktiva.

 Logistik

Modul logistik secara fungsional digunakan untuk memproses pengadaan, penjualan dan

distribusi logistik yang digunakan oleh perusahaan.

 Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia adalah asset terbesar perusahaan yang memerlukan pengelolaan

yang baik dan terukur dari mulai perekrutan, penjadualan dan pemrosesan gaji.

Pekerjaan-pekerjaan rutin bisnis yang terkait sumber daya manusia seperti pembayaran

gaji, manajemen tugas, ongkos tugas luar kantor, bonus/kompensasi, perekrutan hingga

perencanaan kebutuhan tenaga kerja dapat dikelola oleh modul sumber daya manusia.

 Business Process Support

Setiap perusahaan selalu terkait dengan masalah manajemen arus kerja dan solusi

industri. Kedua hal tersebut digunakan sebagai kendali atas setiap unit fungsi yang ada di dalam

perusahaan.
 Rantai Pasokan (SCM = supply chain management)

SCM sebenarnya adalah modul yang menjadi fokus yang mutakhir dalam pengembangan

sistem ERP.

Penerapan SCM yang baik dengan memanfaatkan Internet adalah solusi yang sangat

efektif dalam penghematan biaya perusahaan. Proses perencanaan hingga optimalisasi

penyimpanan dan penggunaan logistik sangat membantu dalam memperbaiki prediksi

permintaan serta efisiensi bagi perusahaan.

 Dukungan E-Commerce

Transaksi elektronik yang terintegrasi melalui media Internet adalah tren masa kini yang

mendorong terjadinya proses bisnis komersial yang efektif. Dengan dukungan e-commerce yang

baik maka produsen dapat langsung berhadapan dengan pengguna akhirnya yang berakibat pada

pemotongan biaya yang cukup signifikan.

E. Keuntungan Enterprise Resource Planning (ERP)

Keuntungan dari implementasi ERP antara lain:

 Integrasi data keuangan. Oleh karena semua data disimpan secara terpusat, maka para

eksekutif perusahaan memperoleh data yang up-to-date dan dapat mengatur keuangan

perusahaan dengan lebih baik.

 Standarisasi Proses Operasi. ERP menerapkan sistem yang standar, dimana semua divisi

akan menggunakan sistem dengan cara yang sama. Dengan demikian, operasional

perusahaan akan berjalan dengan lebih efisien dan efektif.


 Standarisasi Data dan Informasi. Database terpusat yang diterapkan pada ERP,

membentuk data yang standar, sehingga informasi dapat diperoleh dengan mudah dan

fleksibel untuk semua divisi yang ada dalam perusahaan.

Keuntungan diatas adalah keuntungan yang dapat dirasakan namun tidak dapat diukur.

Keberhasilan implementasi ERP dapat dilihat dengan mengukur tingkat Return on Investment

(ROI), dan komponen lainnya, seperti:

 Pengurangan lead-time

 Peningkatan kontrol keuangan

 Penurunan inventori

 Penurunan tenaga kerja secara total

 Peningkatan service level

 Peningkatan sales

 Peningkatan kepuasan dan loyalitas konsumen

 Peningkatan market share perusahaan

 Pengiriman tepat waktu

 Kinerja pemasok yang lebih baik

 Peningkatan fleksibilitas

 Penggunaan sumber daya yang lebih baik

F. Kerugian dan Kelemahan Enterprise Resource Planning (ERP)

Kerugian yang mungkin terjadi ketika salah menerapkan ERP antara lain adalah:

 Strategi operasi tidak sejalan dengan business process design dan pengembangannya

 Waktu dan biaya implementasi yang melebihi anggaran

 Karyawan tidak siap untuk menerima dan beroperasi dengan sistem yang baru
 Persiapan implementation tidak dilakukan dengan baik

 Berkurangnya fleksibilitas sistem setelah menerapkan ERP

Beberapa kelemahan ERP juga perlu diperhatikan. Kelemahan-kelemahan dari ERP adalah

sebagai berikut (Jogiyanto, 2003) :

 Implementasi ERP sangat sulit karena penerapannya yang terintegrasi dan organisasi

harus merubah cara mereka berbisnis. Kesulitan penerapan ERP ditambah dengan adanya

resistance to change dari personil yang terkena imbasnya akibat perubahan proses dari

bisnis.

 Biaya implementasi ERP yang sangat mahal

 Organisasi hanya memikirkan manfaat yang besar dari penerapan ERP tetapi tidak

mempersiapkan personilnya untuk berubah

 Permasalahan lainnya adalah pada personil yang tiba-tiba dibebani dengan tanggung

jawab yang lebih besar dengan kesiapan yang kurang baik mental maupun keahliannya.

G.   Keberhasilan Penerapan Enterprise Resource Planning (ERP)

Ada beberapa hal yang sangat menentukan keberhasilan implementasi sebuah ERP :

 Bisnis proses yang matang.

Hal ini merupakan suatu syarat mutlak bagi sebuah perusahaan yang akan melakukan

implementasi ERP. ERP tidak akan dapat diimplementasikan di sebuah perusahaan yang tidak

memiliki bisnis proses yang jelas.

 Change Managementyang baik.

Tidak dapat dipungkiri, implementasi sebuah sistem akan selalu diikuti dengan perubahan

“kebiasaan” dalam perusahaan tersebut.  Change management sangat diperlukan untuk memberi

pendidikan kepada pengguna, operator atau siapa pun yang akan bersentuhan langsung dengan
sistem yang baru. Harus betul-betul dapat dijelaskan kenapa perusahaan ini perlu mengganti

sistemnya,  seberapa efektif sistem baru ini buat  perusahaan, apa masalah-masalah di sistem

lama yang dapat dipecahkan oleh sistem baru.

 Komitmen

Sebuah implementasi ERP dalam perusahaan, pasti akan menyita banyak waktu dan tenaga.

Komitmen dari pimpinan perusahaan sampai pengguna yang akan bersentuhan langsung dengan

sistem, mutlak sangat diperlukan.

 Kerjasama

Kerjasama harus dilakukan dengan baik antara internal perusahaan maupun antara perusahaan

dengan  konsultan yang melakukan implementasi. Konsultan dan pengguna sudah betul-betul

menyatukan visi untuk keberhasilan implementasi ini

 Good Consultant

Pengalaman konsultan  yang melakukan implementasi juga sangat berpengaruh dalam sebuah

implementasi.

H.  Kegagalan Enterprise Resource Planning (ERP) dan Cara Mengatasinya

Beberapa faktor penyebab kegagalan implementasi ERP adalah :

 Manajemen perubahan dan training.

Biasanya kesulitan terbesar terletak pada perubahan praktek pekerjaan yang harus dilakukan.

Disamping itu training yang melibatkan banyak modul seharusnya dilaksanakan seawal

mungkin.

 Perencanaan yang buruk.


Perencanaan harus mencakup beberapa area seperti hal-hal bisnis dan ketersediaan user

untuk membuat keputusan pada konfigurasi sistem.

 Meremehkan keahlian IT.

Implementasi ERP membutuhkan keahlian staff ditingkatkan dengan baik.

 Manajemen proyek yang buruk.

Hanya sedikit organisasi yang mengimplementasi ERP tanpa melibatkan konsultan. Namun

sering kali konsultan melakukan perbuatan yang merugikan kliennya dengan tidak membagi

tanggung jawab.

 Percobaan-percobaan teknologi.

Usaha-usaha untuk membangun interface, merubah laporan-laporan, menyesuaikan software

dan merubah data biasanya diremehkan.

 Rendahnya keterlibatan Eksekutif.

Implementasi membutuhkan keterlibatan eksekutif senior untuk memastikan adaya

partisipasi yang terdiri dari bisnis dan IT dan membantu penyelesaian konflik-konflik.

 Meremehkan sumber daya.

Sebagian besar budget melebihi target terutama untuk manajemen perubahan dan training

user, pengujian integrasi, proses-proses pengerjaan ulang, kustomisasi laporan dan biaya

konsultan.

 Evaluasi software yang tidak mencukupi.

Organisasi biasanya tidak cukup memahami apa dan bagaimana software ERP bekerja

sampai mereka sepakat untuk membeli.


Untuk mengatasi kendala tersebut, ada beberapa hal yang telah dilakukan, antara lain:

 Implementasi Change Acceleration Project (CAP) untuk mengelola perubahan-perubahan

yang terjadi dalam implementasi ERP.

 Pendekatan dengan user sebelum penerapan sistem ERP melalui presentasi-presentasi

untuk menunjukkan kelebihan-kelebihan implementasi sistem tersebut & melibatkan

eksekutif dalam menyelesaikan project yang sedang dijalankan.

 Pengembangan Sistem Recovery dalam Implementasi ERP.  Merencanakan

pembentukkan / pengembangan project harus dengan perencanaan yang matang.

I. Software Enterprise Resource Planning (ERP)

Berikut ini akan dibahas 3 software ERP yang ada pada saat ini.

 AXAPTA

Micfosoft Axapta yang saat ini dikenal dengan nama Micfosoft Dynamics Ax adalah sebuah

aplikasi bisnis yang dilengkapi banyak fungsi terpadu. Mulai dari modul manufacturing, supply

chain management, financial management, sampai dengan business analysis. Sebagaimana

software ERP yang lain, Axapta dapat megintegrasikan berbagai bagian dalam perusahaan dan

mempercepat penerimaan informasi dari masing-masing bagian sehingga dapat membantu

manager dalam pengambilan keputusan. Microsoft Dynamics Ax ini sangat cocok bila digunakan

pada perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi dan akan sangat membantu bagi

perusahaan yang memiliki multi lokasi.

Microsoft Dynamics AX terbagi kedalam berbagai kategori, yaitu : Modul Financial ( buku

besar, piutang, dan kewajiban ), Modul Distributon ( pesanan pembeli , persediaan, dan

kebutuhan barang baku ), Modul Project ( manajemen proyek )


 ORACLE ERP

Basis data Oracle adalah basis data relasional yang terdiri dari kumpulan data dalam suatu

system manajemen basis data RDBMS. Perusahaan perangkat lunak Oracle pertama kali

dikembangkan pada tahun 1977 dan hingga saat ini Oracle memasarkan jenis basis data yang

dapat digunakan pada berbagai jenis dan merk platform seperri Mac, LINUX dan Windows,

namun yang lebih ditekankan adalah platform menengah seperti UNIX dan LINUX. Hingga saat

ini Oracle telah mengeluarkan versi terbarunya yaitu Oracle 11g. Modul yang terdapat dalam

Oracle adalah : Inventary, pembelian, pengelolaan pesanan, BOM, WIP, penetapan biaya, ASCP,

MRP, ODP, WMS, AP, AR, GL, FA, CM.

 SAP

SAP adalah perusahaan software terbesar keempat di dunia yang berpusat di Jerman dan

berdiri sejak tahun 1972. SAP menawarkan solusi ERP lengkap dengan modul yang terintegrasi

untuk CRM dan SCM. Mereka memiliki solusi yang komprehensif untuk mengatasi kebutuhan

industry terutama manufaktur. SAP dapat membantu pengguna dalam mengangani Customer

Relationship Management, ERP , Product Lifecycle, Supply Chain Management, dan Supplier

Relationship Management. SAP mengutamakan produknya bagi perusahaan kelas menengah ke

atas.

J. HASIL IMPLEMENTASI ERP

Dengan implementasi yang telah dilaksanakan

beberapa perbaikan yang diperoleh diantaranya :

 Mempercepat proses order dari distributor sehingga membantu meningkatkan penjualan .

 Mempercepat waktu pembuatan laporan keuangan.


 Meningkatkan keakuratan informasi

 Proses bisnis yang berlangsung di perusahaannya jauh lebih efisien. Semua proses bisnis

di berbagai departemen sudah bisa dilakukan secara cepat dan tepat.

 Dari sisi produktivitas karyawan, terjadi peningkatan yang mengacu pada survei internal

perusahaan, setelah 6 bulan sistem baru itu go live, umumnya user mengaku puas
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa Dari pembahasan diatas Sistem informasi akuntansi

perusahaan manufaktur merupakan solusi tepat bagi perusahaan yang memikirkan prospeknya

dalam jangka panjang. Hal ini dikarenakan sistem informasi akuntansi perusahaan manufaktur

lebih menekankan kepada proses produksi yang terjadi dalam sebuah lantai produksi, mulai dari

input bahan mentah hingga output barang jadi, dengan mempertimbangkan semua proses yang

terjadi. Sistem ERP adalah suatu sistem yang mengkoordinasi dan mengatur data, prosesbisnis,

dan sumber daya yang ada dalam suatu perusahaan. ERP memungkinkan integrasi

danpenggunaan data-data dari setiap aspek yang ada dalam perusahaan sehingga

manajemenperusahaan memiliki pandangan yang terintegrasi mengenai perusahaannya, karena

padadasarnya setiap bisnis proses dalam perusahaan saling terkait satu dengan yang

lainnya.Komponen-komponen ERP yang mendasar terdiri dari people, process, hardware,

software,dan database.

           
DAFTAR PUSTAKA

Putra, Y. M. (2018). Perencanaan Sumber Daya  Perusahaan  (Enterprise Resource Planning).

Modul Kuliah Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: FEB-Universitas Mercu Buana

Kanya Anindita. (2018). ERP Software dan Apa Kegunaannya bagi Bisnis. Artikel.

Fitria Gayo. (2016). Enterprise Resource Planning (ERP). Blog

Nurul Farida.( 2012). Enterprise Resource Planning. STMIK.Yogyakarta

Wienanto Tanuwidjaja. (2018). Mengenal Lebih Jauh Tentang Sistem dan Konsep ERP. Artikel

Anda mungkin juga menyukai