Disusun oleh
Karakter Sistem ERP sering disebut sebagai Back Office System yang mengindikasikan
bahwa pelanggan dan publik secara umum tidak dilibatkan dalam sistem ini. Berbeda dengan
Front Office Systemyang langsung berurusan dengan pelanggan seperti sistem untuk e-
ERP sering disebut sebagai Back Office System yang mengindikasikan bahwa pelanggan
dan public secara umum tidak dilibatkan dalam sistem ini. Berbeda dengan Front Office
System,yang langsung berurusan dengan pelanggan seperti sistem untuk e-Commerce, Custome
dengan baik,jika didukung aplikasi dan infrastruktur komputer baik Hardware / software
Resource Planning( MRP II) dimana MRP II sendiri adalah hasil evolusi dari Material
invoice dan akuntasi perusahaan. Ini berarti bahwa sistem ini nanti akan membantu mengontrol
Enterprise Resource Planning (ERP) atau Perencanaan sumber daya. Perusahaan adalah
suatu sistem perusahaan yang bersifat lintas fungsional dan bertindak mengintegrasikan dan
mengotomatiskan berbagai proses bisnis yang harus terpenuhi di dalam suatu perusahaan
seperti kegiatan pabrikasi, logistik, distribusi, akuntansi, keuangan, dan fungsi sumber daya
manusia.
ERP juga merupakan sebuah software yang mengintegrasikan semua departemen dan
fungsi suatu perusahaan ke dalam satu sistem komputer yang dapat melayani semua kebutuhan
perusahaan, baik dari departemen penjualan,HRD, produksi atau keuangan. Sistem ERP juga
mempunyai syarat penting untuk menjalanjan fungsinya, yaitu Integrasi. Integrasi yang
dimaksud adalah menggabungkan berbagai kebutuhan pada satu software dalam satu
informasi dan berkomunikasi dengan departemen lainnya. Dari database yang terintegrasi
memungkin semua departemen untuk menyimpanatau mengambil datas ecara real-time dan
bersamaan. System ERP memiliki tujuan yaitu untuk mengkoordinasikan bisnisorganisasi secara
Enterprise Resource Planning System (ERP System) telah banyak digunakan oleh
dikembangkan sebelumnya (Parr and Shanks, 2000; Soffer et al., 2005; Motwani et al., 2005;
Chang dan Vichita, 2002). Menurut Lee (2000), aplikasi ERP merupakan paket yang
mengintegrasikan fungsi-fungsi bisnis yang penting ke dalam satu sistem informasi melalui
sharing database yang terintegrasi. Sistem ERP dirancang untuk membantu organisasi didalam
mengelola sumber daya yang dimilikinya secara terintegrasi. Davenport dalam Hawking et al.
(2004) menyebutkan terdapat tiga manfaat utama implementasi sistem ERP yaitu integrasi,
optimisasi dan informasi. Integrasi adalah manfaat ketika perusahaan mampu mengintegrasikan
data dan proses secara internal dan eksternal dengan pelanggan dan supplier. Optimisasi adalah
manfaat pada saat perusahaan mampu menstandarisasi proses bisnis dengan best practice yang
ada, sedangkan informasi adalah kemampuan untuk menyediakan informasi yang kontekstual
untuk mendukung pengambilan keputusan yang efektif. Akan tetapi, Martin dalam Parr and
Shanks (2000) menyebutkan bahwa 90% dari proyek implementasi ERP ternyata terlambat atau
melebihi anggaran (over budget), bahkan beberapa proyek implementasi ERP berakhir dengan
kegagalan. Untuk menghindari terjadinya kegagalan dalam implementasi ERP, Bancroft (1996),
Ross (1998) dan Markus and Tanis (1999) mengajukan model implementasi ERP untuk
memperoleh pemahaman yang mendalam mengenai proses ERP serta memberikan panduan
untuk kesuksesan implementasi ERP. Parr and Shanks (2000) mengembangkan suatu model
Project Phase Model (PPM) yang merupakan sintesis dari model-model proses implementasi
dari implementasi sistem ERP disebut sebagai second wave implementation. Deloitte meyakini
bahwa terdapat sejumlah fase yang terjadi pada post-project yaitu stabilize, synthesize dan
synergize. Botta-Genoulaz et al. (2005) menyebutkan bahwa adanya trap-trap yang muncul
setelah proyek ERP go live. Genoulaz melakukan penelitian terhadap 217 perusahaan di perancis
yang telah menerapkan sistem ERP. Trap yang muncul diantaranya karena perusahaan tidak
merencanakan post-project dengan baik. Trap ini ditemukan pada 13% dari jumlah perusahaan
langkah konkrit yang harus dilakukan perusahaan pada fase postproject sistem ERP. Pada
Penelitian ini akan dijelaskan pentingnya fase postproject pada penerapan sistem ERP dan
proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan
dan digunakan oleh manufaktur kelas dunia dalam meningkatkan kinerja perusahaan. ERP
adalah suatu sistem, baik sebagai suatu sistem perencanaan ,maupun sebagai sistem informasi
Menurut O’Leary, ‘ERP systems are computer based systems designed to process an
organization’s transactions and facilitate integrated and real-time planning ,production, and
lanjut dari MRP, closed-loop MRP dan MRP. Dari namanya dapat disimpulkan bahwa ERP
cakupannya lebih luas dari MRP II. Kedua-duanya menyangkut perencanaan. MRP II adalah
perencanaan yang sudah lebih luas dari pendahulunya, yaitu MRP, karena mengintegrasikan
masih mengenai perencanaan, tetapi mencakup hal yang lebih luas lagi tidak hanya bersangkutan
Berikut ini adalah konsep dasar tentang Enterprise Resource Planning (ERP), antara lain:
Perencanaan sumber daya perusahaan, atau sering disingkat ERP dari istilah bahasa
ERP sering disebut sebagai Back Office System yang mengindikasikan bahwa pelanggan
dan publik secara umum tidak dilibatkan dalam sistem ini. Berbeda dengan Front Office
Sistem ERP merupakan paket software yang didesain pada lingkungan client-server baik
Sedangkan karakteristik ERP menurut Daniel E. O’Leary meliputi hal-hal sebagai berikut :
Sistem ERP adalah suatu paket perangkat lunak yang didesain untuk lingkungan
pelanggan pengguna server, apakah itu secara tradisional atau berbasis jaringan.
Sistem ERP menggunakan basis data perusahaan yang secara tipikal menyimpan setiap
Sistem ERP memungkinkan mengakses data secara waktu nyata (real time)
Dalam beberapa hal sistem ERP memungkinkan perpaduan proses transaksi dan kegiatan
perencanaan.
Sedangkan modul-modul standar yang biasanya terintegrasi di dalam suatu sistem ERP
Keuangan
Akuntansi Finansial : Secara fungsional modul akuntansi finansial berfungsi untuk
mengumpulkan dan mengelola seluruh data finansial hingga mampu menyajikan laporan
Kontrol : Modul kontrol ini berfungsi untuk mengelola data-data yang terkait dengan
antara lain akuntansi laba biaya, cost center, manajemen proyek, dsb.
beban biaya yang dikeluarkan untuk investasi aktiva tetap, sewa dan gedung. Dalam
Logistik
Modul logistik secara fungsional digunakan untuk memproses pengadaan, penjualan dan
Sumber daya manusia adalah asset terbesar perusahaan yang memerlukan pengelolaan
yang baik dan terukur dari mulai perekrutan, penjadualan dan pemrosesan gaji.
Pekerjaan-pekerjaan rutin bisnis yang terkait sumber daya manusia seperti pembayaran
gaji, manajemen tugas, ongkos tugas luar kantor, bonus/kompensasi, perekrutan hingga
perencanaan kebutuhan tenaga kerja dapat dikelola oleh modul sumber daya manusia.
Setiap perusahaan selalu terkait dengan masalah manajemen arus kerja dan solusi
industri. Kedua hal tersebut digunakan sebagai kendali atas setiap unit fungsi yang ada di dalam
perusahaan.
Rantai Pasokan (SCM = supply chain management)
SCM sebenarnya adalah modul yang menjadi fokus yang mutakhir dalam pengembangan
sistem ERP.
Penerapan SCM yang baik dengan memanfaatkan Internet adalah solusi yang sangat
Dukungan E-Commerce
Transaksi elektronik yang terintegrasi melalui media Internet adalah tren masa kini yang
mendorong terjadinya proses bisnis komersial yang efektif. Dengan dukungan e-commerce yang
baik maka produsen dapat langsung berhadapan dengan pengguna akhirnya yang berakibat pada
Integrasi data keuangan. Oleh karena semua data disimpan secara terpusat, maka para
eksekutif perusahaan memperoleh data yang up-to-date dan dapat mengatur keuangan
Standarisasi Proses Operasi. ERP menerapkan sistem yang standar, dimana semua divisi
akan menggunakan sistem dengan cara yang sama. Dengan demikian, operasional
membentuk data yang standar, sehingga informasi dapat diperoleh dengan mudah dan
Keuntungan diatas adalah keuntungan yang dapat dirasakan namun tidak dapat diukur.
Pengurangan lead-time
Penurunan inventori
Peningkatan sales
Peningkatan fleksibilitas
Kerugian yang mungkin terjadi ketika salah menerapkan ERP antara lain adalah:
Strategi operasi tidak sejalan dengan business process design dan pengembangannya
Karyawan tidak siap untuk menerima dan beroperasi dengan sistem yang baru
Persiapan implementation tidak dilakukan dengan baik
Beberapa kelemahan ERP juga perlu diperhatikan. Kelemahan-kelemahan dari ERP adalah
Implementasi ERP sangat sulit karena penerapannya yang terintegrasi dan organisasi
harus merubah cara mereka berbisnis. Kesulitan penerapan ERP ditambah dengan adanya
resistance to change dari personil yang terkena imbasnya akibat perubahan proses dari
bisnis.
Organisasi hanya memikirkan manfaat yang besar dari penerapan ERP tetapi tidak
Permasalahan lainnya adalah pada personil yang tiba-tiba dibebani dengan tanggung
jawab yang lebih besar dengan kesiapan yang kurang baik mental maupun keahliannya.
Ada beberapa hal yang sangat menentukan keberhasilan implementasi sebuah ERP :
Hal ini merupakan suatu syarat mutlak bagi sebuah perusahaan yang akan melakukan
implementasi ERP. ERP tidak akan dapat diimplementasikan di sebuah perusahaan yang tidak
Tidak dapat dipungkiri, implementasi sebuah sistem akan selalu diikuti dengan perubahan
“kebiasaan” dalam perusahaan tersebut. Change management sangat diperlukan untuk memberi
pendidikan kepada pengguna, operator atau siapa pun yang akan bersentuhan langsung dengan
sistem yang baru. Harus betul-betul dapat dijelaskan kenapa perusahaan ini perlu mengganti
sistemnya, seberapa efektif sistem baru ini buat perusahaan, apa masalah-masalah di sistem
Komitmen
Sebuah implementasi ERP dalam perusahaan, pasti akan menyita banyak waktu dan tenaga.
Komitmen dari pimpinan perusahaan sampai pengguna yang akan bersentuhan langsung dengan
Kerjasama
Kerjasama harus dilakukan dengan baik antara internal perusahaan maupun antara perusahaan
dengan konsultan yang melakukan implementasi. Konsultan dan pengguna sudah betul-betul
Good Consultant
Pengalaman konsultan yang melakukan implementasi juga sangat berpengaruh dalam sebuah
implementasi.
Biasanya kesulitan terbesar terletak pada perubahan praktek pekerjaan yang harus dilakukan.
Disamping itu training yang melibatkan banyak modul seharusnya dilaksanakan seawal
mungkin.
Hanya sedikit organisasi yang mengimplementasi ERP tanpa melibatkan konsultan. Namun
sering kali konsultan melakukan perbuatan yang merugikan kliennya dengan tidak membagi
tanggung jawab.
Percobaan-percobaan teknologi.
partisipasi yang terdiri dari bisnis dan IT dan membantu penyelesaian konflik-konflik.
Sebagian besar budget melebihi target terutama untuk manajemen perubahan dan training
user, pengujian integrasi, proses-proses pengerjaan ulang, kustomisasi laporan dan biaya
konsultan.
Organisasi biasanya tidak cukup memahami apa dan bagaimana software ERP bekerja
Berikut ini akan dibahas 3 software ERP yang ada pada saat ini.
AXAPTA
Micfosoft Axapta yang saat ini dikenal dengan nama Micfosoft Dynamics Ax adalah sebuah
aplikasi bisnis yang dilengkapi banyak fungsi terpadu. Mulai dari modul manufacturing, supply
software ERP yang lain, Axapta dapat megintegrasikan berbagai bagian dalam perusahaan dan
manager dalam pengambilan keputusan. Microsoft Dynamics Ax ini sangat cocok bila digunakan
pada perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi dan akan sangat membantu bagi
Microsoft Dynamics AX terbagi kedalam berbagai kategori, yaitu : Modul Financial ( buku
besar, piutang, dan kewajiban ), Modul Distributon ( pesanan pembeli , persediaan, dan
Basis data Oracle adalah basis data relasional yang terdiri dari kumpulan data dalam suatu
system manajemen basis data RDBMS. Perusahaan perangkat lunak Oracle pertama kali
dikembangkan pada tahun 1977 dan hingga saat ini Oracle memasarkan jenis basis data yang
dapat digunakan pada berbagai jenis dan merk platform seperri Mac, LINUX dan Windows,
namun yang lebih ditekankan adalah platform menengah seperti UNIX dan LINUX. Hingga saat
ini Oracle telah mengeluarkan versi terbarunya yaitu Oracle 11g. Modul yang terdapat dalam
Oracle adalah : Inventary, pembelian, pengelolaan pesanan, BOM, WIP, penetapan biaya, ASCP,
SAP
SAP adalah perusahaan software terbesar keempat di dunia yang berpusat di Jerman dan
berdiri sejak tahun 1972. SAP menawarkan solusi ERP lengkap dengan modul yang terintegrasi
untuk CRM dan SCM. Mereka memiliki solusi yang komprehensif untuk mengatasi kebutuhan
industry terutama manufaktur. SAP dapat membantu pengguna dalam mengangani Customer
Relationship Management, ERP , Product Lifecycle, Supply Chain Management, dan Supplier
atas.
Proses bisnis yang berlangsung di perusahaannya jauh lebih efisien. Semua proses bisnis
Dari sisi produktivitas karyawan, terjadi peningkatan yang mengacu pada survei internal
perusahaan, setelah 6 bulan sistem baru itu go live, umumnya user mengaku puas
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
perusahaan manufaktur merupakan solusi tepat bagi perusahaan yang memikirkan prospeknya
dalam jangka panjang. Hal ini dikarenakan sistem informasi akuntansi perusahaan manufaktur
lebih menekankan kepada proses produksi yang terjadi dalam sebuah lantai produksi, mulai dari
input bahan mentah hingga output barang jadi, dengan mempertimbangkan semua proses yang
terjadi. Sistem ERP adalah suatu sistem yang mengkoordinasi dan mengatur data, prosesbisnis,
dan sumber daya yang ada dalam suatu perusahaan. ERP memungkinkan integrasi
danpenggunaan data-data dari setiap aspek yang ada dalam perusahaan sehingga
padadasarnya setiap bisnis proses dalam perusahaan saling terkait satu dengan yang
software,dan database.
DAFTAR PUSTAKA
Kanya Anindita. (2018). ERP Software dan Apa Kegunaannya bagi Bisnis. Artikel.
Wienanto Tanuwidjaja. (2018). Mengenal Lebih Jauh Tentang Sistem dan Konsep ERP. Artikel