ERP SYSTEM
Lecturer:
Muhamad Safiq
Created by :
Anastasya Apriliani 008201705017
Indah Pratiwi 008201705034
Sarah Sri Puspawati 008201705002
President University
Study Program Accounting
2018
SISTEM ERP
Latar Belakang Sejak 1990-an, Enterprise Resource Planning System (ERP System)
telah banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan di seluruh dunia menggantikan sistem
informasi yang telah dikembangkan sebelumnya (Parr and Shanks, 2000; Soffer et al., 2005;
Motwani et al., 2005; Chang dan Vichita, 2002). Menurut Lee (2000), aplikasi ERP
merupakan paket yang mengintegrasikan fungsi-fungsi bisnis yang penting ke dalam satu
sistem informasi melalui sharing database yang terintegrasi. Sistem ERP dirancang untuk
membantu organisasi didalam mengelola sumber daya yang dimilikinya secara terintegrasi.
Davenport dalam Hawking et al. (2004) menyebutkan terdapat tiga manfaat utama
implementasi sistem ERP yaitu integrasi, optimisasi dan informasi. Integrasi adalah manfaat
ketika perusahaan mampu mengintegrasikan data dan proses secara internal dan eksternal
dengan pelanggan dan supplier. Optimisasi adalah manfaat pada saat perusahaan mampu
menstandarisasi proses bisnis dengan best practice yang ada, sedangkan informasi adalah
kemampuan untuk menyediakan informasi yang kontekstual untuk mendukung pengambilan
keputusan yang efektif. Akan tetapi, Martin dalam Parr and Shanks (2000) menyebutkan
bahwa 90% dari proyek implementasi ERP ternyata terlambat atau melebihi anggaran (over
budget), bahkan beberapa proyek implementasi ERP berakhir dengan kegagalan. Untuk
menghindari terjadinya kegagalan dalam implementasi ERP, Bancroft (1996), Ross (1998)
dan Markus and Tanis (1999) mengajukan model implementasi ERP untuk memperoleh
pemahaman yang mendalam mengenai proses ERP serta memberikan panduan untuk
kesuksesan implementasi ERP. Parr and Shanks (2000) mengembangkan suatu model Project
Phase Model (PPM) yang merupakan sintesis dari model-model proses implementasi ERP
yang sudah ada dan memfokuskan pada proyek implementasi.
Deloitte dalam Hawking (2004) menyatakan bahwa proses untuk mencapai manfaat
tambahan dari implementasi sistem ERP disebut sebagai second wave implementation.
Deloitte meyakini bahwa terdapat sejumlah fase yang terjadi pada post-project yaitu stabilize,
synthesize dan synergize. Botta-Genoulaz et al. (2005) menyebutkan bahwa adanya trap-trap
yang muncul setelah proyek ERP go live. Genoulaz melakukan penelitian terhadap 217
perusahaan di perancis yang telah menerapkan sistem ERP. Trap yang muncul diantaranya
karena perusahaan tidak merencanakan post-project dengan baik. Trap ini ditemukan pada
13% dari jumlah perusahaan tersebut. Namun demikian, penelitian-penelitian sebelumnya
belum memfokuskan pada langkah-langkah konkrit yang harus dilakukan perusahaan pada
fase postproject sistem ERP. Pada Penelitian ini akan dijelaskan pentingnya fase postproject
pada penerapan sistem ERP dan bagaimana aktivitas-aktivitas pada fase post-project
berkontribusi terhadap perolehan benefit.
Sedangkan karakteristik ERP menurut Daniel E. O’Leary meliputi hal-hal sebagai berikut :
- Sistem ERP adalah suatu paket perangkat lunak yang didesain untuk lingkungan
pelanggan pengguna server, apakah itu secara tradisional atau berbasis jaringan.
- Sistem ERP memadukan sebagian besar dari proses bisnis.
- Sistem ERP memproses sebagian besar dari transaksi perusahaan.
- Sistem ERP menggunakan basis data perusahaan yang secara tipikal menyimpan setiap
data sekali saja.
- Sistem ERP memungkinkan mengakses data secara waktu nyata (real time)
- Dalam beberapa hal sistem ERP memungkinkan perpaduan proses transaksi dan
kegiatan perencanaan.
Modul – Modul Standar
Sedangkan modul-modul standar yang biasanya terintegrasi di dalam suatu sistem ERP
setidaknya minimal terdiri atas:
- Keuangan
- Akuntansi Finansial : Secara fungsional modul akuntansi finansial berfungsi untuk
mengumpulkan dan mengelola seluruh data finansial hingga mampu menyajikan laporan
dari hasil relasi data dari beberapa departemen.
- Kontrol : Modul kontrol ini berfungsi untuk mengelola data-data yang terkait dengan
antara lain akuntansi laba biaya, cost center, manajemen proyek, dsb.
- Fixed Asset Management : Dalam menjalankan operasionalnya setiap lembaga memiliki
beban biaya yang dikeluarkan untuk investasi aktiva tetap, sewa dan gedung. Dalam
modul ini mendukung pekerjaan pengadaan, pemeliharaan, penjualan/penghapusan,
penarikan hingga depresiasi nilai aktiva.
- Logistik
Modul logistik secara fungsional digunakan untuk memproses pengadaan, penjualan dan
distribusi logistik yang digunakan oleh perusahaan.
- Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia adalah asset terbesar perusahaan yang memerlukan pengelolaan
yang baik dan terukur dari mulai perekrutan, penjadualan dan pemrosesan gaji.
Pekerjaan-pekerjaan rutin bisnis yang terkait sumber daya manusia seperti pembayaran
gaji, manajemen tugas, ongkos tugas luar kantor, bonus/kompensasi, perekrutan hingga
perencanaan kebutuhan tenaga kerja dapat dikelola oleh modul sumber daya manusia.
- Business Process Support
Setiap perusahaan selalu terkait dengan masalah manajemen arus kerja dan solusi
industri. Kedua hal tersebut digunakan sebagai kendali atas setiap unit fungsi yang ada di
dalam perusahaan.
- Rantai Pasokan (SCM = supply chain management)
SCM sebenarnya adalah modul yang menjadi fokus yang mutakhir dalam pengembangan
sistem ERP.
Penerapan SCM yang baik dengan memanfaatkan Internet adalah solusi yang sangat
efektif dalam penghematan biaya perusahaan. Proses perencanaan hingga optimalisasi
penyimpanan dan penggunaan logistik sangat membantu dalam memperbaiki prediksi
permintaan serta efisiensi bagi perusahaan.
- Dukungan E-Commerce
Transaksi elektronik yang terintegrasi melalui media Internet adalah tren masa kini yang
mendorong terjadinya proses bisnis komersial yang efektif. Dengan dukungan e-
commerce yang baik maka produsen dapat langsung berhadapan dengan pengguna
akhirnya yang berakibat pada pemotongan biaya yang cukup signifikan.
Keuntungan Enterprise Resource Planning (ERP)
Keuntungan dari implementasi ERP antara lain:
- Integrasi data keuangan. Oleh karena semua data disimpan secara terpusat, maka para
eksekutif perusahaan memperoleh data yang up-to-date dan dapat mengatur keuangan
perusahaan dengan lebih baik.
- Standarisasi Proses Operasi. ERP menerapkan sistem yang standar, dimana semua divisi
akan menggunakan sistem dengan cara yang sama. Dengan demikian, operasional
perusahaan akan berjalan dengan lebih efisien dan efektif.
- Standarisasi Data dan Informasi. Database terpusat yang diterapkan pada ERP,
membentuk data yang standar, sehingga informasi dapat diperoleh dengan mudah dan
fleksibel untuk semua divisi yang ada dalam perusahaan.
Keuntungan diatas adalah keuntungan yang dapat dirasakan namun tidak dapat diukur.
Keberhasilan implementasi ERP dapat dilihat dengan mengukur tingkat Return on Investment
(ROI), dan komponen lainnya, seperti:
- Pengurangan lead-time
- Peningkatan kontrol keuangan
- Penurunan inventori
- Penurunan tenaga kerja secara total
- Peningkatan service level
- Peningkatan sales
- Peningkatan kepuasan dan loyalitas konsumen
- Peningkatan market share perusahaan
- Pengiriman tepat waktu
- Kinerja pemasok yang lebih baik
- Peningkatan fleksibilitas
- Penggunaan sumber daya yang lebih baik
Beberapa kelemahan ERP juga perlu diperhatikan. Kelemahan-kelemahan dari ERP adalah
sebagai berikut (Jogiyanto, 2003) :
- Implementasi ERP sangat sulit karena penerapannya yang terintegrasi dan organisasi
harus merubah cara mereka berbisnis. Kesulitan penerapan ERP ditambah dengan
adanya resistance to change dari personil yang terkena imbasnya akibat perubahan proses
dari bisnis.
- Biaya implementasi ERP yang sangat mahal
- Organisasi hanya memikirkan manfaat yang besar dari penerapan ERP tetapi tidak
mempersiapkan personilnya untuk berubah
- Permasalahan lainnya adalah pada personil yang tiba-tiba dibebani dengan tanggung
jawab yang lebih besar dengan kesiapan yang kurang baik mental maupun keahliannya.
Untuk mengatasi kendala tersebut, ada beberapa hal yang telah dilakukan, antara lain:
- Implementasi Change Acceleration Project (CAP) untuk mengelola perubahan-
perubahan yang terjadi dalam implementasi ERP.
- Pendekatan dengan user sebelum penerapan sistem ERP melalui presentasi-presentasi
untuk menunjukkan kelebihan-kelebihan implementasi sistem tersebut & melibatkan
eksekutif dalam menyelesaikan project yang sedang dijalankan.
- Pengembangan Sistem Recovery dalam Implementasi ERP. Merencanakan
pembentukkan / pengembangan project harus dengan perencanaan yang matang.