PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Fase 1 : Perencanaan Pada langkah awal ini adalah membentuk komite pengarah
dengan tugas utamanya mengidentifikasi tujuan utama dan ruang lingkup proyek
ERP, menentukan manajer proyek dan anggota tim lainnya untuk membangun
sistem. Tugas tim proyek ini, adalah: Mengidentifikasi masalah yang akan
diselesaikan oleh sistem ERP, Mengevaluasi alternatif pendekatan pada ERP,
Membuat jadwal dan anggaran proyek.
Fase 2 : Analisis Meskipun mungkin belum menentukan vendor tertentu, tapi tim
proyek mulai membentuk kelompok kerja pada berbagai fungsi di perusahaan
untuk mengumpulkan informasi dan mengidentifikasi kebutuhan. Setelah itu tim
proyek bertanggung jawab mengevaluasi vendor yang diperkirakan dapat
memenuhi kebutuhan dan membuat rekomendasi kepada tim pengarah. Setelah
menentukan vendor dan dilakukan pelatihanpelatihan, maka akan dihasilkan
sebuah prototype sistem ERP di berbagai area untuk menyimulasikan dan
menunjukkan integrasi antar modul kepada user dan identifikasi kebutuhan
tambahan lainnya.
Fase 3 : Desain Fase desain akan dimulai setelah perusahaan menetapkan vendor
dan tingkat desainnya tergantung pada pendekatan ERP. Selain desain prototype,
aspek desain lainnya yang cukup penting yaitu hardware, karena berbagai fungsi
bisnis akan menggunakan sumber daya yang sama. Alternatif yang tepat saat ini
adalah client-server yang meliputi penetapan jalur jaringan komputer yang
menghubungkan berbagai department, gedung atau lokasi kantor yang terpisah.
Setelah itu para pengguna akhir (end user) harus mendapat pelatihan intensif atas
peket-paket ERP, supaya mereka siap menggunakan sistem yang baru. Selain itu
juga dapat membantu dalam menyempurnakan identifikasi kebutuhan selama
proses pembuatan prototype.
Fase 4 : Implementasi Setelah perusahaan menentukan paket software yang akan
digunakan, fase selanjutnya adalah melakukan konstruksi dan penerapan per-
modul. Setelah modul selesai dikonfigurasi dan diintegrasikan dengan komponen
dan program lainnya. Maka fase selanjutnya yaitu pertama, dibuat prototype
sistem dengan dilakukan revisi hingga sistem digunakan. Tahap kedua, verifikasi
dan pengujian seluruh sistem dengan konfigurasi ulang untuk meningkatkan
kinerja sistem. Tahap ketiga, adalah membuat dokumentasi seluruh sistem dan
memberikan pelatihan pada semua pengguna sistem. Dan terakhir membuat
rencana roll out sistem meliputi jadwal instalasi sistem diseluruh divisi.
Fase 5 : Dukungan Teknis Tujuan dari fase ini adalah untuk menjamin
keberhasilan sistem jangka pendek dan jangka panjang. Hal ini merupakan
pemeliharaan sistem ERP meliputi koreksi kesalahan yang ditemui oleh user. Jika
terjadi kesalahan, maka diperlukan respon yang cepat dari seorang konsultan yang
berpengalaman untuk menjaga kepercayaan user serta mendukung kelancaran
kerja. Selain itu mungkin diperlukan pemeliharaan seperti upgrade versi paket
atau modul untuk memenuhi kebutuhan yang teridentifikasi kemudian. (Wawan
dan Falahah, 2007: 99-108) Dalam pengimplementasinya pada perusahaan, ERP
dapat berhubungan dengan bagian back office system yang secara umum
mengindikasikan bahwa pelanggan dan publik tidak dilibatkan dalam sistem ini.
Dan terintegrasi juga dengan front office system yang langsung berhubungan
dengan pelanggan/ customer seperti sistem untuk e-commerce.