Anda di halaman 1dari 50

STMIK

PALANGKARAYA

BUKU AJAR
PERENCANAAN SUMBER
DAYA PERUSAHAAN (ERP)
(Enterprise Resources Planning)
Program Studi Kode MK Dosen Pengampu

Sistem Informasi SET511201 Susi Hendartie, S.Kom., M.Kom.

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
(STMIK) PALANGKA RAYA
2021

PERENCANAAN SUMBER DAYA PERUSAHAAN (ERP) Page 1


KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur penyusun panjatkan selalu kepada Tuhan Yang Maha Esa

atas berkat dan kasih-Nya yang sudah diberikan sehingga penyusun bisa menyelesaikan

buku ajar Perencanaan Sumber Daya Perusahaan. Tujuan dari penyusunan buku ini

tidak lain adalah untuk membantu mahasiswa di dalam mendapatkan materi kuliah

sesuai matakuliah yang di tempuh.

Penyusun mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah

membantu memberikan wawasan dan bimbingan kepada penyusun sebelum maupun

ketika menulis buku ajar ini. Dan disadari juga bahwa buku yang disusun masih tidak

bisa dikatakan sempurna. Maka dari itu, penyusun meminta dukungan dan masukan dari

para pembaca, agar kedepannya bisa lebih baik lagi di dalam menyusun sebuah buku.

Palangka Raya, Juli 2021

Penyusun

PERENCANAAN SUMBER DAYA PERUSAHAAN (ERP) Page 2


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Definisi Perencanaan Sumber Daya Perusahaan (ERP)


Perencanaan sumber daya perusahaan atau sering disingkat ERP, dari istilah bahasa
Inggrisnya, Enterprise Resource Planning adalah sistem informasi yang diperuntukkan
bagi perusahaan manufaktur maupun jasa yang berperan mengintegrasikan dan
mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi
maupun distribusi di perusahaan yang bersangkutan.
Menurut O'Brien, J.A., & Marakas, G. M. (2010:272) adalah sistem perusahaan
yang meliputi semua fungsi yang terdapat di dalam perusahaan yang didorong oleh
beberapa modul software yang terintegrasi untuk mendukung proses bisnis internal
perusahaan. Sebagai contoh, software ERP untuk perusahaan manufaktur umumnya
dimulai dari memproses data yang masuk, melacak status dari penjualan, inventory,
pengiriman barang dan penagihan barang, serta memperkirakan bahan baku dan
kebutuhan sumber daya manusia, sehingga menurut O'Brien, J. A., & Marakas, G. M.
(2010:272) terdapat 5 komponen utama dari sistem ERP.
Berikut adalah gambar dari 5 komponen tersebut :

Gambar 1.1 : Komponen Utama dari Sistem ERP


Sumber : O'Brien, J. A., & Marakas, G. M. (2010:272)

PERENCANAAN SUMBER DAYA PERUSAHAAN (ERP) Page 3


Sedangkan James A. Hall menyatakan bahwa : “Sistem ERP adalah paket
perangkat lunak modul berganda yang berkembang terutama dari Sistem Perencanaan
Sumber Daya Manufaktur tradisional (manufacturing resource planning – MRP II)”.
Istilah ini diciptakan oleh Gartner Group

Gambar 1.2 Skema ERP Platform & Database

Sehingga dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa ERP adalah


sebagai sebuah konsep untuk merencanakan dan mengelola sumberdaya organisasi agar
dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menghasilkan nilai tambah bagi seluruh pihak
yang berkepentingan (stake holder) atas organisasi tersebut.
1.1.1 Sejarah Perkembangan Enterprise Resource Planning (ERP)
Sejarah perkembangan Enterprise Resource Planning (ERP) menurut Leon (2008: 18-
20) dibagi menjadi empat tahap, yaitu :
1) Material Requirement Planning (MRP)
Material Requirement Planning merupakan hasil pengolahan atau pemrosesan
dari Bill of Material (BOM) yang dimulai pada tahun 1960an dan mulai terkenal
pada tahun 1970an. Saat itu, orang yang bekerja pada manufaktur dan
perencanaan produksi sedang mencari metode yang lebih baik dan lebih efisien
untuk memesan bahan baku dan menemukan MRP sebagai solusi sempurna untuk

PERENCANAAN SUMBER DAYA PERUSAHAAN (ERP) Page 4


kebutuhan manufaktur dan perencanaan produksi karena mampu memecahkan
masalah - masalah utama yang ada.
2) Closed - loop MRP
Sistem MRP berubah menjadi sesuatu sistem yang lebih baik dari hanya sekedar
cara untuk memesan. Sistem MRP dapat mengelola tanggal jatuh tempo dari
pemesanan dan dapat mendeteksi serta memberikan peringatan ketika suatu
barang tidak diteruma pada saat tanggal jatuh tempo. Terdapat
beberapa tools yang dikembangkan untuk mendukung perencanaan penjualan dan
produksi, pengembangan jadwal produksi, peramalan, perencanaan kapasitas dan
pemrosesan pemesanan . Pengembangan tersebut menghasilkan closed-loop MRP,
dimana sistem tidak hanya sekedar untuk perencanaan kebutuhan material, tetapi
juga dapat untuk mengotomatisasi proses produksi.
3) Manufacturing Resource Planning II (MRP II)
Tahap ketiga perkembangan dari ERP disebut dengan MRP II yang merupakan
metode untuk perencanaan yang efektif dari sumber daya yang dimiliki oleh
perusahaan manufaktur. MRP II terbentuk dari kumpulan berbagai fungsi yang
saling terhubung, fungsi-fungsi tersebut adalah perencanaan bisnis, perencanaan
operasional dan penjualan, manajemen permintaan, perencanaan produksi, master
schedulling, perencanaan kebutuhan material, perencanaan kebutuhan kapasitas,
serta pelaksanaan sistem pendukung untuk kapasitas dan material. Hasil dari
sistem tersebut akan terintegrasi dengan laporan keuangan seperti perencanaan
bisnis, laporan pembelian, biaya pengiriman, proyeksi inventory dan sebagainya.
4) Enterprise Resource Planning (ERP)
ERP merupakan tahap terakhir dari perkembangan ERP, dimana konsep dasar
ERP sama dengan konsep MRP II. Perusahaan software menciptakan ERP dengan
sekumpulan proses bisnis yang luas dalam hal ruang lingkup dan memiliki
kemampuan untuk menangani beberapa fungsi bisnis tambahan serta integrasi
yang baik dan kuat dengan fungsi finansial dan akuntansi. ERP juga mampu
mengintegrasikan tools lain seperti CRM (Customer Relationship Management),
SCM (Supply Chain Management) dan sebagainya. Selain itu, ERP juga dapat
mendukung proses bisnis yang melibatkan pihak luar perusahaan.

PERENCANAAN SUMBER DAYA PERUSAHAAN (ERP) Page 5


1.1.2 Manfaat Enterprise Resource Planning (ERP)
Menurut O'Brien, J.A., & Marakas, G. M. (2010:273), Sistem ERP memberikan nilai
bisnis yang signifikan bagi perusahaan. Nilai bisnis tersebut yaitu :
1) Kualitas dan efisiensi.
ERP menciptakan kerangka kerja untuk mengintegrasikan dan meningkatkan
proses bisnis internal perusahaan yang memberikan peningkatan secara signifikan
bagi perusahaan. Contohnya dalam segi kualitas dan efisiensi dari pelayanan
pelanggan, produksi dan distribusi.
2) Mengurangi biaya.
Banyak perusahaan yang melaporkan bahwa adanya penurunan yang signifikan
dalam transaksi pengolahan biaya, hardware, software dan staf IT support.
3) Pengambilan keputusan.
Sistem ERP dapat dengan cepat memberikan laporan / informasi penting dalam
kinerja bisnis kepada manajer, sehingga dapat meningkatkan kemampuan manajer
dalam membuat keputusan yang baik dan tepat di dalam perusahaan.
4) Enterprise agility.
Memberikan fleksibilitas pada struktur organisasi, tanggung jawab manajerial dan
peran kerja, sehingga perusahaan dapat lebih mudah dalam memanfaatkan
peluang bisnis yang baru.

1.2 Proses Bisnis


Proses Bisnis atau Business Process adalah inti dari seluruh aktivitas yang ada
didalam perusahaan atau organisasi. Didalam suatu perusahaan atau organisasi, pasti
ada tujuan utamanya seperti misalnya bisnis pembuatan dan penjualan sesuai target
tertentu.
Untuk mencapai tujuan tersebut, dibutuhkan strategi bisnis dan proses untuk
menjalankannya. Strategi bisnis untuk mengatur proses inilah yang disebut Proses
Bisnis. Proses Bisnis inilah yang akan memberdayakan seluruh sumber daya dimiliki
oleh perusahaan untuk mencapai tujuan bisnisnya.
Namun apakah Proses Bisnis itu sama di setiap perusahaan? Jawabannya tidak.
Setiap bisnis memiliki proses dan alur masing-masing yang unik, sesuai dengan
karakteristik dari bisnis atau budaya perusahaan dan apa bidang usahanya.

PERENCANAAN SUMBER DAYA PERUSAHAAN (ERP) Page 6


1.2.1 Definisi Proses Bisnis
Menurut definisi secara bahasa, “Proses Bisnis adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan secara terstruktur dan saling terkait untuk menghasilkan produk atau layanan
atau juga untuk melakukan penyelesaian dari suatu masalah.”
Menurut definisi dunia industri atau dunia kerja, bisa disesuaikan menjadi
“Proses bisnis adalah suatu kumpulan aktivitas atau pekerjaan terstruktur yang saling
terkait untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu atau yang menghasilkan produk atau
layanan (demi meraih tujuan tertentu).
Suatu proses bisnis dapat dipecah menjadi beberapa subproses yang masing-
masing memiliki atribut sendiri tapi juga berkontribusi untuk mencapai tujuan dari
superprosesnya. Analisis proses bisnis umumnya melibatkan pemetaan proses dan
subproses di dalamnya hingga tingkatan aktivitas atau kegiatan.
Proses dalam akuntansi, merupakan serangkaian kegiatan untuk merangkum
transaksi menjadi laporan. Kegiatan itu terdiri dari proses identifikasi apakah kejadian
merupakan transaksi, pencatatan transaksi, penggolongan transaksi, pengikhtisaran
transaksi menjadi laporan keuangan. Kejadian dalam suatu entitas harus diidentifikasi
apakah merupakan transaksi atau bukan, jika kejadian tersebut transaksi, maka perlu
diidentifikasi pengaruh transaksi tersebut terhadap posisi keuangan.
Setelah diidentifikasi, transaksi tersebut dicatat dalam jurnal. Dalam era teknologi
dan informasi, proses penjualan tidak dilakukan secara manual namun diintegrasikan
dalam proses bisnis sehingga dapat dilakukan dengan komputer. Transaksi setelah
dijurnal kemudian digolongkan sesuai dengan jenis akun, dalam proses ini disebut
dengan proses posting. Dengan proses ini saldo akun akan mencerminkan kondisi
keuangan terkini. Setiap akhir periode pelaporan, catatan dalam jurnal yang telah
diposting dalam akun akan diringkaskan dalam bentuk laporan keuangan.
1.2.2 Tahapan proses bisnis
Tahapan proses bisnis dalam suatu perusahaan antara lain:
1) Analisis Kegiatan Usaha
Dalam tahapan ini manajemen perusahaan bersama pemilik perusahaan melakukan
diskusi dan analisis tentang kegiatan usaha yang akan dijalankan oleh perusahaan,
misalnya usaha dibidang industri, perdagangan atau jasa. Hal ini dilakukan agar

PERENCANAAN SUMBER DAYA PERUSAHAAN (ERP) Page 7


manajemen mengetahui serta menentukan proses bisnis yang akan digunakan oleh
perusahaan.
2) Penentuan Proses Bisnis
Pada tahapan ini manajemen akan membuat atau menentukan bentuk proses bisnis
dari usaha yang telah dipilih oleh perusahaan tersebut, mulai dari proses bisnis
tentang jenis biaya-biaya yang dikeluarkan sampai dengan proses bisnis memperoleh
pendapatan atau penghasilan.
3) Pelaksanaan Proses Bisnis
Tidak kalah pentingnya dari penentuan proses bisnis dari perusahaan adalah
pelaksanaan proses bisnis itu sendiri, karena sebagus apapapun suatu proses bisnis
tetapi tidak dilaksanakan tidak akan bermanfaat bagi perusahaan. Sehingga sangat
penting bagi setiap bagian atau divisi dan karyawan perusahaan untuk menjalankan
dengan benar seluruh proses bisnis yang telah dibuat oleh pihak manajemen
perusahaan.
4) Evaluasi Proses Bisnis
Untuk mengetahui apakah suatu proses bisnis telah dijalankan oleh semua karyawan
bagian atau divisi dari perusahaan dan apakah proses bisnis tersebut telah
memberikan manfaat bagi perusahaan, maka diperlukan suatu evaluasi dari
pelaksanaan proses bisnis tersebut. Suatu evaluasi dapat dilakukan setiap bulan,
setiap tiga bulan, setiap enam bulan atau setiap tahun, tergantung kebijakan
manajemen perusahaan. Akan tetapi suatu evaluasi akan lebih efektif apabila
dilakukan setiap bulan. Dengan seringnya melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan
proses bisnis, maka akan diperoleh suatu proses bisnis yang paling memberikan
manfaat bagi perusahaan.
1.2.3 Bagian Proses Bisnis
Didalam perusahaan, proses bisnis tersusun dari berbagai proses-proses yang ada
didalamnya. Berikut ini beberapa proses pokok yang umumnya ada di mayoritas
perusahaan yang perlu diketahui :
1) Proses manajemen, merupakan sebuah proses yang mengendalikan operasional
sebuah sistem yang ada diperusahaan, biasanya diberi nama bagian Manajemen
Strategis atau Strategic Management.

PERENCANAAN SUMBER DAYA PERUSAHAAN (ERP) Page 8


2) Proses pendukung, merupakan proses yang mendukung proses inti seperti : akunting,
rekruitmen dan pusat bantuan.
3) Sistem Informasi (SI), merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari manusia, piranti
lunak, perangkat keras, jaringan komunikasi dan sumber daya data yang
mentransformasi, mengumpulkan serta mendistribusikan informasi di dalam
organisasi.
1.2.4 Menganalisis Proses Bisnis atau Business Process
Berikut ini adalah bagaimana caranya menganalisis proses bisnis atau Business
Process.
1) Menentukan Bagaimana Proses Bisnis Diciptakan
Proses bisnis adalah pemetaan dari aktifitas sehari-hari dari setiap karyawan untuk
mencapai tujuan organisasi. Pelajari apa yang menjadi ruang lingkup dari proses
yang dianalisa, misalnya pada proses pembelian terdapat beberapa sub-proses yaitu :
a) Analisa kebutuhan barang tahunan
b) Persetujuan atau approval budget
c) Seleksi vendor atau suplier
d) Proses pembelian
e) Proses pembayaran
f) Proses penerimaan barang
Sebisa mungkin untuk membuat subproses yang spesifik dan detil, sehingga akan
memudahkan dalam analisa atau perbaikan proses kedepannya.
2) Dokumentasikan proses bisnis
Cara mendokumentasikan langkah-langkah didalam suatu proses salah satunya
dengan menggunakan diagram alir atau flowchart. Didalam flowchart ini akan
mudah ditelusuri alur proses, siapa penanggung jawabnya dan bagian mana saja yang
berkaitan dengan proses tersebut.
Dokumentasi Proses bisnis terdiri dari 2 bagian :
a) masukan (input), adalah aset yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan dan
laba, misalnya : Tenaga kerja, energi, material, dan perlengkapan modal.
b) keluaran (output), berupa produk fisik atau jasa

PERENCANAAN SUMBER DAYA PERUSAHAAN (ERP) Page 9


1.2.5 Karakteristik proses bisnis
Proses bisnis memiliki ciri khas atau karakteristik sesuai dengan lingkup bisnis
nya, namun secara umum ada beberapa karakteristik yang biasanya dimilikinya seperti:
1) Definitif : memiliki batasan, masukan dan keluaran yang jelas.
2) Urutan : terdiri dari aktivitas yang berurutan sesuai dengan waktu dan ruang.
3) Pelanggan : mempunyai penerima hasil proses.
4) Nilai tambah : Transformasi yang terjadi dalam proses harus memberikan nilai
tambah pada penerima.
5) Keterkaitan : harus terkait dalam suatu struktur organisasi atau tidak boleh berdiri
sendiri.
6) Fungsi silang : mencakup beberapa fungsi.
1.2.6 Manfaat Proses Bisnis atau Business Process :
1) Solusi bagi perusahaan agar dapat membantu mereka melihat gambaran bisnis secara
menyeluruh (komprehensif) dan real-time.
2) Menyediakan laporan yang menggambarkan kondisi perusahaan sebenarnya pada
saat ini.
3) Memberikan nilai kompetitif bagi persaingan bisnis yang semakin kompleks didalam
perkembangan pasar yang bergerak dengan cepat.
4) Mempercepat proses evaluasi informasi untuk merespon setiap kejadian dan masalah
secara cepat dan tepat.
5) Mempercepat respon perusahaan terhadap tantangan bisnis yang muncul secara tidak
terduga.
6) Meningkatkan daya deteksi perusahaan terhadap peluang-peluang bisnis baru dan
pergerakan yang dilakukan oleh kompetitor.
7) Mengutamakan deteksi masalah secara dini sehingga menghindarkan dari sifat
reaktif dari umumnya perusahaan yang menyebabkan mereka menjadi
kontraproduktif.

PERENCANAAN SUMBER DAYA PERUSAHAAN (ERP) Page 10


BAB II
SISTEM INFORMASI AREA INFORMASI

2.1 Fungsional Area


Bagian dari pertumbuhan bisnis adalah penyebaran departemen terpisah yang
berfungsi dengan fokus dan jalur definitif tertentu dan terstruktur sesuai dengan
kebutuhan bisnis tertentu dimana setiap departemen ini memiliki variasi tergantung
pada jenis usaha yang di praktikkan.
Mengetahui berbagai bidang area fungsional bisnis adalah kebutuhan mendasar
namun sangatlah utama bagi seorang wirausahawan terutama saat dia masih dalam
tahap perencanaan.
Menurut businessdictionary.com, “area fungsional” didefinisikan sebagai
pengelompokkan kegiatan atau proses berdasarkan kebutuhan mereka dalam
menyelesaikan satu atau lebih tugas. Selain itu hal ini juga merupakan istilah alternatif
untuk unit bisnis. Jadi Fungsional area adalah tim dari karyawan yang memiliki skills
dan keahlian yang sama.
Contoh: Departemen sales pada perusahaan adalah salah satu area fungsional
umum, dan pegawai pada area ini adalah fokus pada penjualan produk perusahaan.
2.1.1 Skills Area Fungsional
Untuk mengklasifikasikan karyawan berdasarkan skill atau keahlian yang dimiliki maka
dibagilah beberapa area fungsional, dibawah ini beberapa area fungsional yang
dibagikan berdasarkan skill yaitu :
1) Human Resource
Human resource merupakan aset terpenting dalam setiap bisnis. Jantung dari sebuah
bisnis terletak pada sumber daya manusia (SDM) mereka. Dan HR departemen
bertanggung jawab dalam melakukan perekrutan untuk menemukan kandidat dengan
kemampuan, kualifikasi serta pengalaman yang dibutuhkan.
2) Sales
Dalam setiap bisnis, sales departemen memainkan bagian terbesar dalam kesuksesan
suatu perusahaan. Sales departemen bertanggung jawab dalam menghasilkan
pendapatan. Sales departemen ditugaskan untuk memastikan bahwa penjualan
produk atau service yang ditawarkan dapat menguntungkan.

PERENCANAAN SUMBER DAYA PERUSAHAAN (ERP) Page 11


3) Accounting dan Finance
Bertanggung jawab dalam akunting, auditing, planning dan organizing keuangan
perusahaan. Mereka juga bertanggung jawab dalam membuat laporan finansial
perusahaan.
4) Distribution
Distribution departemen bertanggung jawab dalam menerima pesanan dan
mengantarkan pesanan kepada para pelanggan.
5) Administrative / Management
Administrative dan management merupakan tulang punggung bagi bisnis. Fungsi
dari administrative dan management departemen adalah untuk menangani bisnis,
perencanaan, pembuat keputusan dan juga mereview finansial perusahaan.
6) Production
Production departement berhubungan dengan manufakture produk dimana input
(bahan mentah) dirubah menjadi output melalui berbagai tahap proses produksi.
Fungsi dari departement ini adalah untuk memastikan bahan mentah dapat dibuat
menjadi sebuah produk secara efektif dan efisien dan dengan kualitas yang baik.
7) Operations
Operations departement bertanggung jawab dalam mengawasi, mendisain, dan
mengontrol proses produksi dan mendesain ulang operasi bisnis dalam produksi
barang atau servis.
8) IT Support
Komputer dan sistem informasi sangatlah penting di dunia bisnis sekarang ini. IT
departemen juga merupakan tulang punggung agar operasional yang berhubungan
dengan komputer dapat berjalan dengan baik. IT departement bertanggung jawab
dalam menciptakan sebuah software untuk departemen lainnya, menyediakan
bantuan operasional dalam penggunaan software dan data manajemen untuk semua
area fungsional dalam perusahaan.

Dengan banyaknya area fungsional dalam satu perusahaan mungkin akan


menemukan kesulitan dalam mengelolanya sekaligus. Terlebih jika setiap departemen
menggunakan software yang tidak terintegrasi satu sama lain. Karena itu penting untuk
memastikan bahwa software bisnis yang digunakan dapat terintegrasi sehingga dapat

PERENCANAAN SUMBER DAYA PERUSAHAAN (ERP) Page 12


lebih mudah dalam mencatat, melacak dan melihat laporan secara real time dan juga
akurat.

2.2 Struktur Organisasi Fungsional


Secara tradisional, perusahaan diorganisasikan dan distrukturisasi dalam arti
fungsi. Mereka bekerja secara vertikal, dan manajemen mengembangkan suatu strategi
dan masing-masing fungsi menjalankannya.

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Fungsional


Fungsional adalah suatu organisasi hirarki dimana masing-masing karyawan
memiliki satu supervisor yang jelas, dan staff dikelompokan berdasarkan area dari
spesialisasi dan diatur oleh seseorang dengan keahlian diarea tersebut.
Keunggulan Struktur Fungsional
1) Pengunaan sumber daya efisien, skala ekonomis.
2) Spesialisasi ketrampilan yang mendalam dan pengembangan.
3) Kemajuan karir dalam departemen fungsional.
4) Panduan dan pengendalian dari manajemen puncak.
5) Koordinasi yang luar biasa dalam fungsi-fungsi
6) Pemecahan masalah teknikal yang berkualitas
7) Menciptakan efisiensi melalui spesialisasi.
8) Memusatkan keahlian organisasi.
9) Memudahkan manajer melakukan monitoring dan evaluasi karyawan.
10) Meminimumkan duplikasi personalisa dan peralatan dari segi biaya.
11) Sesuai untuk lingkungan yang stabil.

PERENCANAAN SUMBER DAYA PERUSAHAAN (ERP) Page 13


Kelemahan Struktur Fungsional
1) Komunikasi lintas departemen fungsional buruk.
2) Tanggapan lambat yang diberikan pada perubahan lingkungan, ketinggalan inovasi.
3) Keputusan terkonsentrasi pada hirarki puncak, menciptakan penundaan.
4) Tanggung jawab bagi masalah yang muncul sulit ditunjukkan secara tepat.
5) Pandangan terbatas mengenai sasaran organisasi dari pada karyawan.
6) Pelatihan manajemen umum yang terbatas bagi karyawan.
7) Menyebabkan kemacetan pelaksanaan tugas yang sifatnya lintas departemen.
8) Anggota fungsi hanya fokus pada kepentingan tugas-tugasnya sehingga cenderung
berpandangan sempit dan dapat merugikan organisasi secara keseluruhan

2.3 Sistem Informasi Area Fungsional


Sistem Informasi Fungsional adalah sistem informasi yang memberikan informasi
kepada kelompok/ orang pada bagian tertentu dalam sebuah perusahaan. Dengan kata
lain memberikan Input dan output potensial dari masing-masing area fungsional, dengan
memperhatikan kepada jenis data yang dibutuhkan oleh setiap area, dan dari mana
sumber data, bagaimana data diolah, dan data hasil olahan, dan kemana akan pergi.
2.3.1 Area Marketing and Sales
Sistem informasi pemasaran merupakan sistem yang memanajemen perusahaan
terutama dalam menyelesaikan bagian pemasaran perusahaan secara terkomputerisasi.
Selain itu sistem yang menyediakan informasi untuk penjualan, promosi penjualan,
kegiatan-kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain sebagainya
yang berhubungan dengan pemasaran.
Model Sistem Informasi area marketing dan sales (Pemasaran dan Penjualan)
1) Setiap area membutuhkan informasi dari bidang fungsional lainnya.
2) Customer mengkomunikasikan order (via telepon, email, fax, web), order
disampaikan bagian SCM untuk perencanaan produksi, dan ke bagian Acct/Fin untuk
penagihan, pada kasus tertentu membutuhkan tambahan tenaga kerja untuk
menangani order, data-data yang terkumpul juga berguna untuk analisa sales trend,
dan keputusan bisnis.
3) Kebijakan harga oleh Marketing membutuhkan data dari Acct/Fin dan SCM terkait
dengan Unit Costing dan ditambah dengan sejumlah Margin Laba.

PERENCANAAN SUMBER DAYA PERUSAHAAN (ERP) Page 14


4) Marketing berkomunikasi dengan bagian HR untuk kebutuhan terkait dengan
rekrutment, persyaratan calon karyawan, penilaian karya, sampai kepada kebutuhan
pelatihan.

Gambar 2.2. Sistem Informasi Area Fungsional Marketing dan Sales

Input/Output terkait Marketing and Sales


1) Input yang dibutuhkan oleh M/S”
• Data Customer
• Data Order (Pesanan)
• Data Trend Penjualan
• Harga Pokok per unit
• Kebijakan perjalanan dinas
2) Output:
• Strategi pemasaran
• Kebijakan harga
• Kebutuhan tenaga kerja
2.3.2 Area Supply Chain Management (SCM)
Manajemen Rantai Pasokan atau Supply chain management (SCM) memerlukan
dukungan sistem information, communication, and technology (ICT) yang andal. Hal
ini didorong oleh kompleksitas dan tuntutan manajer dalam pengambilan keputusan dan
pengendalian SCM.

PERENCANAAN SUMBER DAYA PERUSAHAAN (ERP) Page 15


Model Sistem Informasi Area SCM
1) Membutuhkan informasi dari beberapa area fungsional.
2) Rencana produksi perencanaan jangka pendek, menengah dan panjang berdasarkan
data marketing (order dan forecasting)
3) Perencanaan yang akurat dibutuhkan untuk:
- Bahan baku dan bahan penolong sesuai dengan kebutuhan (menghindari stockout)
- Tingkat persediaan yang tetap rendah untuk penghematan biaya persediaan
(menghindari overstock).
4) Penjadwalan produksi untuk memenuhi jadwal pengiriman dengan memperhatikan
leadtime pengiriman.
5) SCM mencatat dan menyediakan data bagi Acct/Fin untuk pencatatan pemakaian
sumber daya (bahan, mesin, tenaga kerja) dan kebutuhan analisa biaya.
6) Peranan HR terkait dengan ketersediaan tenaga kerja, pengupahan, dan lembur serta
kesejahteraan.

Gambar 2.3. Sistem Informasi area SCM

Input/Output terkait SCM


Input yang dibutuhkan oleh SCM
• Data Penjualan Produk
• Rencana Produksi
• Level Persediaan
• Kebijakan penambahan dan pengurangan tenaga kerja
Output:

PERENCANAAN SUMBER DAYA PERUSAHAAN (ERP) Page 16


• Pesanan Bahan Baku
• Pesanan Bahan Penolong
• Data pemakaian sumber daya
• Data Produksi dan Persediaan
• Informasi perekrutan karyawan
2.3.3 Area Accounting dan Finance
Bertanggung jawab dalam akunting, auditing, planning dan organizing keuangan
perusahaan. Mereka juga bertanggung jawab dalam membuat laporan finansial
perusahaan.
Model Sistem Informasi Area Accounting dan Finance
1) Membutuhkan informasi dari semua bidang fungsional lainnya.
2) Personal A/F mencatat transaksi pada masing-masing buku account, seperti Sales,
AR, Penerimaan Kas, Penerimaan material, AP, pengeluaran kas, biaya-biaya dan
akhirnya mempersiapkan laporan keuangan.
3) Bagian lain menyediakan informasi terkait dengan data penjualan (M/S), data
produksi dan persediaan (SCM), gaji dan kesejahteraan (HR), akurasi dan ketepatan
waktu dari fungsi2 lain mempengaruhi akurasi dan ketepatan waktu penyajian
laporan oleh Acct/Fin.
4) Bagian M/S membutuhkan data dari Acct/Fin terkait dengan data kredit customer,
plafon vs saldo piutang, overdue. Jika data Acct/Fin terlambat, maka informasi yang
disediakan tidak up-to-date.

Gambar 2.4. Sistem Informasi area Accounting dan Finance

PERENCANAAN SUMBER DAYA PERUSAHAAN (ERP) Page 17


Input/Output terkait Acct/Fin
Input yang dibutuhkan oleh Acct/Fin
• Pembayaran dari Customer
• Data Piutang Dagang (A/R)
• Data Hutang Dagang (A/P)
• Data Penjualan
• Data Produksi dan Persediaan
• Data Pengupahan dan Biaya
Output:
• Pembayaran kepada Pemasok
• Laporan Keuangan
• Data Kredit Customer
2.3.4 Area Human Resources
Human resource merupakan aset terpenting dalam setiap bisnis. Jantung dari sebuah
bisnis terletak pada sumber daya manusia (SDM) mereka. Dan HR departemen
bertanggung jawab dalam melakukan perekrutan untuk menemukan kandidat dengan
kemampuan, kualifikasi serta pengalaman yang dibutuhkan.
Model Sistem Informasi Area Human Resource
1) HR membutuhkan informasi dari departemen lain.
2) Melakukan tugas terkait dengan perekrutan, kesejahteraan, pelatihan, tata kelola
yang sesuai dengan peraturan dan undang2.
3) HR membutuhkan proyeksi kebutuhan tenaga kerja yang akurat dari bagian lainnya
terkait dengan spesifikasi tenaga kerja untuk menentukan upah dan seberapa
perusahaan mampu membayar karyawan
4) HR menyediakan data yang akurat dan tepat waktu sebagai laporan kepada
manajemen. HR mengelola database kompetensi karyawan untuk kebutuhan
promosi, kenaikan upah.

PERENCANAAN SUMBER DAYA PERUSAHAAN (ERP) Page 18


Gambar 2.5. Sistem Informasi area Human Resources

Input/Output terkait HR
Input yang dibutuhkan oleh HR
• Forecasting kebutuhan tenaga kerja
• Data Skills
Output:
• Data Aturan dan ketentuan
• Pelatihan Karyawan dan Sertifikasi
• Database Keahlian
• Evaluasi Karyawan dan Kompensasi
2.3.5 Pendekatan pre-ERP
Pendekatan sistem informasi pre-ERP adalah terspesialisasi pada masing-masing
fungsional. Terdiri dari suatu himpunan aplikasi seperti Paket Akuntasi, Paket Sales,
Paket Keuangan, dan Paket Gudang dengan struktur database masing-masing.
Berbagi Data Lintas Area
1) Sejumlah besar data yang dikelola oleh masing-masing bidang fungsional di-share
kepada bagian fungsional lainnya.

PERENCANAAN SUMBER DAYA PERUSAHAAN (ERP) Page 19


2) Ketepatan waktu dan keakuratan data adalah penting untuk keberhasilan proses
dimasing-masing area fungsional, sehingga mendukung operasional perusahaan, dan
pertumbuhan dimasa mendatang.
3) Software ERP memungkinkan semua bidang fungsional berbagi data melalui satu
common database sehingga informasi yang akurat, dan realtime dapat tersedia

2.4 Pengembangan Sistem Informasi pada ERP


2.4.1 Evolusi SI
Pada awalnya Sistem Informasi hanya mendukung aktivitas pada satu area fungsional
pada bisnis (marketing information system, production information system). Masing-
masing memiliki hardware, software, dan metode pengolahan data dan informasi yang
dikenal dengan istilah SILO.
Masalah yang timbul:
1) Duplikasi biaya untuk penginputan
2) Tingkat kesalahan yang lebih tinggi
3) Keterlambatan update informasi
4) Format penyimpanan yang berbeda-beda
Perkembangan Hardware
Awal tahun 60-an adalah mainframe, yang mengubah cara melakukan bisnis, tetapi
tidak cukup kuat untuk integrasi, dan realtime data untuk keputusan bisnis.
Sesuai dengan hukum Gordon Moore bahwa jumlah transistor didalam chip akan
meningkat dua kali lipat dalam 24 bulan, sehingga komputer semakin cepat dan
semakin kecil.
Perkembangan Software
Perkembangan software mengambil manfaat dari perkembangan hardware seperti:
1) RDBMS pada tahun 70-an yang menyediakan kemampuan penyimpanan,
pengambilan, dan analisa data dalam volume besar.
2) Software spreadsheet pada tahun 80-an yang menjadi tool bisnis fundamental hari
ini, dengan menggunakan spreadsheet manager dapat melakukan analisa bisnis yang
kompleks tanpa membutuhkan programer untuk membuat program aplikasi.

PERENCANAAN SUMBER DAYA PERUSAHAAN (ERP) Page 20


2.4.2 Upaya Berbagi Sumber Daya
Perkembangan teknologi komunikasi memperbolehkan pemakai untuk berbagi data
dan peralatan pada LAN yang melahirkan arsitektur client-server. Server menjadi
semakin kuat dan murah dan menyediakan skalabilitas. Skalabilitas berarti suatu
perangkat dapat ditambah perangkat baru untuk meningkatkan kemampuan.
Manufakturing Merupakan Akar dari ERP
Perusahaan manufaktur adalah jenis suatu badan usaha. Perbedaan manufaktur
dengan lainnya adalah pekerjaannya yang menggunakan mesin, peralatan, serta tenaga
kerja tertentu. Dalam proses pekerjaannya, perusahaan ini memiliki ciri khas yakni
mengubah suatu bahan mentah menjadi sebuah barang jadi yang mempunyai nilai jual
yang besar.
Dalam proses serta tahapan yang dilakukan pada kegiatan perusahaan manufaktur
telah dilakukan dengan berdasarkan pada Standar Operasional Prosedur atau biasa
disebut SOP yang telah ditetapkan. Salah satu dari bagian perusahaan manufaktur yang
ada di Indonesia biasanya disebut pabrik. Pabrik adalah suatu tempat untuk proses
manufakturing.
Konsep dari sistem informasi terintegrasi mengambil bentuk dari lantai pabrik.
Software manufacturing berkembang pada awal 1960-1970-an, berevolusi dari:
1) Inventory Tracking System
2) Material Requirement Planning (MRP)
3) Electronic Data Interchange (EDI)

2.5 Material Requirement Planning (MRP)


MRP adalah suatu teknik yang digunakan untuk perencanaan dan pengendalian
item barang (komponen) yang tergantung (dependent) pada item ditingkat (level) yang
lebih tinggi. Sehingga MRP itu adalah metodologi penjadwalan produksi yang
menentukan waktu dan kuantitas dari produksi, purchase order yang dilepas untuk
memenuhi master production schedule (MPS). Sedangkan MPS (Jadwal Induk
Produksi/JIP) adalah perencanaan produksi jangka pendek pada suatu perusahaan yang
berisi tentang rencana menyeluruh serta perinciannya dalam menghasilkan produk akhir
(produk jadi).

PERENCANAAN SUMBER DAYA PERUSAHAAN (ERP) Page 21


MRP memungkinkan manajer pabrik untuk merencanakan produksi dan
kebutuhan bahan baku secara backward dari peramalan penjualan. Forecasting
dilakukan berdasarkan data Demand Customer oleh Marketing dan Sales, dan dilakukan
penjadwalan produksi untuk memenuhi demand, kebutuhan bahan baku, dan proyeksi
biaya untuk bahan baku.
Pada perusahaan dengan banyak produk, bahan baku, dan sumber daya produksi
yang dipakai bersama, adalah sulit dilakukan tanpa bantuan komputer.
Proses dilakukan pada Main Frame, dan menghasilkan data untuk bagian
pembelian yang dilewatkan dengan EDI kebagian SCM.

Gambar 2.6. Struktur MRP

2.5.1 Tujuan MRP (Material Requirement Planning)


Secara umum, sistem MRP dimaksudkan untuk mencapai tujuan sebagai berikut :
1) Meminimalkan Persediaan
MRP menentukan berapa banyak dan kapan suatu komponen diperlukan disesuaikan
dengan Jadwal Induk Produksi (JIP). Dengan menggunakan komponen ini,
pengadaan (pembelian) atas komponen yang diperlukan untuk suatu rencana
produksi dapat dilakukan sebatas yang diperlukan saja sehingga dapat
meminimalkan biaya persediaan.
2) Mengurangi resiko karena keterlambatan produksi atau pengriman

PERENCANAAN SUMBER DAYA PERUSAHAAN (ERP) Page 22


MRP mengidentifikasikan banyaknya bahan dan komponen yang diperlukan baik
dari segi jumlah dan waktunya dengan memperhatikan waktu tenggang produksi
maupun pengadaan atau pembelian komponen, sehingga memperkecil resiko tidak
tersedianya bahan yang akan diproses yang mengakibatkan terganggunya rencana
produksi.
3) Komitmen yang realistis
Dengan MRP, jadwal produksi diharapkan dapat dipenuhi sesuai dengan rencana,
sehingga komitmen terhadap pengiriman barang dilakukan secara lebih realistis. Hal
ini mendorong meningkatnya kepuasan dan kepercayaan konsumen.
4) Meningkatkan efisiensi
MRP juga mendorong peningkatan efisiensi karena jumlah persediaan, waktu
produksi, dan waktu pengiriman barang dapat direncanakan lebih baik sesuai dengan
Jadwal Induk Produksi (JIP)
Dengan demikian terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan MRP (Material
Requirements Planning), yaitu :
1) Menentukan kebutuhan pada saat yang tepat, kapan pekerjaan harus selesai atau
material harus tersedia agar Jadwal Induk Produksi (JIP) dapat terpenuhi.
2) Menentukan kebutuhan minimal setiap item melalui sistem penjadwalan.
3) Menentukan pelaksanaan rencana pemesanaan. Kapan pemesanan atau pembatalan
pemesanan harus dilakukan.
4) Menentukan penjadwalan ulang atau pembatalan atas suatu jadwal yang harus
direncanakan didasarkan pada kapasitas yang ada.

PERENCANAAN SUMBER DAYA PERUSAHAAN (ERP) Page 23


BAB III
ESSENTIALS OF ENTERPRISE SYSTEMS

3.1 Pengertian Enterprise System


Enterprise systems atau sering juga disebut Enterprisewide systems adalah sistem
atau pemrosesan yang melibatkan seluruh perusahaan atau departemen-departemennya.
Hal ini sangatlah bertolak belakang dengan sistem fungsional yang terdiri dari masing-
masing departemen.
Contoh dalam organisasi
1) Enterprise Resource Planning (ERP) yang didukung oleh internal supply chain.
2) Extended ERP, yang didukung oleh business partners dengan baik, saat ini banyak
system ERP yang menjadi Extended.
3) Customer Relationship Management (CRM) yang menyediakan pelayanan terhadap
pelanggan.
4) Partner Relationship Management (PRM), yang dirancang untuk menyediakan
pelayanan terhadap partner bisnis.
5) Business Proses Management (BPM), yang terlibat dalam memahami dan
menyelaraskan pemrosesan dalam organisasi termasuk rekayasa ulang dan
pengelolaan arus aktivitas dan tugasnya.
6) Poduct Life Cycle Management (PLM), yang terlibat secara konseptual, rancangan,
pembangunan, dan mendukung produk dan jasa. Manajemen PLM juga mencoba
mengurangi siklus waktu, mengefektifkan biaya produksi dan mendapatkan lebih
banyak pemasaran produk di pasaran.
7) Decision Support Systems (DSSs), yang tujuannya untuk menunjang pembuatan
keputusan seluruh perusahaan, dansering kali membantu gudang data. Kategori ini
termasuk executive information systems.
8) Knowledge Management (KM) systems, yang memiliki sasaran untuk menunjang
penciptaan pengetahuan, penyimpanan, pemeliharaan, dan distribusi melalui seluruh
perusahaan.
9) Intelligent Systems (IS), termasuk komponen pengetahuan seperti expert system atau
neural network.

PERENCANAAN SUMBER DAYA PERUSAHAAN (ERP) Page 24


10) Business Intelligence (BI), merupakan analisis keputusan berdasarkan komputer
yang sering dilakukan secara online oleh para manajer dan staf. Termasuk
peramalan, alternatif analisis dan evaluasi resiko dan kinerja.

3.2 Enterprise Business Process


Proses dalam pelaksanaan enterprise bisnis dikenal dengan istilah:
1) E-business
Electronic business yang berarti menggunakan Internet, menggunakan jaringan
lainnya dan mendapatkan dukungan dari IT, yang termasuk dalam penggunaan E-
business adalah :
• Electronic commerce
Penggunaan E-business juga berarti akan berupa E-Commerce ketika
berhadapan dengan pelanggan.
• Enterprise communications and collaboration
Penggunaan E-business juga merupakan bentuk jaringan yang dibuat sebagai
alat untuk komunikasi didalam perusahaan dan membantu setiap unit
organisasi dalam melakukan kolaborasi.
• Web-enabled business processes
Penggunaan E-business juga berarti melakukan proses bisnis yang dibantu
dengan media web dalam membentuk jaringan bisnisnya.
2) E-commerce
Electronic commerce adalah media untuk melakukan transaksi pembelian, penjualan
dan pemasaran atas produk, jasa dan informasi melalui internet dan jaringan lainnya.
3) Cross-Functional Systems
Cross-Functional Systems merupakan sistem lintas batas yang dibuat dalam fungsi
bisnis tradisional. Sistem ini digunakan untuk melakukan rekayasa dan perbaikan
atas proses bisnis utama yang vital pada semua lintasan yang dibuat dalam
perusahaan. Sistem lintas batas dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Gambar 3.1 Sistem Lintas Batas

PERENCANAAN SUMBER DAYA PERUSAHAAN (ERP) Page 25


3.3 Enterprise Apllication
Bentuk dari sistem perusahaan adalah aplikasi enterprise, aplikasi ini dibuat untuk
mambantu pemrosesan yang dilakukan oleh perusahaan.

Gambar 3.2 Arsitektur Aplikasi Enterprise


3.3.1 Enterprise Application Integrations

Enterprise Application Integrations (EAI) merupakan sebuah software yang
terhubung dengan sistem lintas fungsional.

Aplikasi ini memberikan pelayanan sebagai middleware untuk menyediakan ;

Melakukan konversi data.

Membuat komunikasi antar sistem yang ada.

Akses kedalam system interfaces.

Gambar 3.3 Pelayanan Middleware

PERENCANAAN SUMBER DAYA PERUSAHAAN (ERP) Page 26


• Bagaimana Cara Kerja EAI

Gambar 3.4 Cara Kerja EAI


3.3.2 Transaction Processing Systems
Sistem informasi lintas fungsional merupakan hasil proses data dari peristiwa transaksi
bisnis yang terjadi.
1) Transaksi termasuk penjualan, pembelian, deposito, penarikan, pengembalian dana,
dan pembayaran.

Gambar 3.5 Transaction Processing Systems

PERENCANAAN SUMBER DAYA PERUSAHAAN (ERP) Page 27


2) Online transaction processing (OLTP) is sistem real-time yang menangkap data
transaksi secara cepat.

Gambar 3.6 Gambar Online Transaction Processing

3.4 Enterprise Collaboration Systems (ECS)


EC systems adalah sistem informasi lintas fungsional yang menambah tim dan
kelompok kerja, yang berupa :
o Communication
o Coordination
o Collaboration
System EC mencakup ;
o Networked PC workstations
o Servers
o Databases
o Groupware and application packages

PERENCANAAN SUMBER DAYA PERUSAHAAN (ERP) Page 28


ECS Tools (alat ECS)

Gambar 3.7 ECS Tools

3.5 Enterprise Resources Planning (ERP) Sytems


ERP System adalah suatu software yang mengintegrasikan perencanaan,
manajemen, dan digunalan oleh seluruh sumber dalam seluruh perusahaan.
Sasaran utama dari software ERP adalah untuk mengintegrasikan seluruh
departemen dan fungsional informasi melintasi perusahaan kedalam satu sistem
komputer yang dapat melayani seluruh kebutuhan perusahaan.
Adapun kemampuan dari software ERP adalah sebagai berikut :
1) Mengkombinasikan logistik pada unit-unit bisnis dengan fasilitas yang ada.
2) Mengkombinasikan pusat distribusi dan mengurangi muatan (LTLs) dalam
pemenuhan pesanan truk, menurunkan jalur pengantara, dan menghilangkan fasilitas
yang tidak diperlukan.
3) Sumber daya produk yang dinamik dari produksi yang berbeda dan fasilitas
distribusi berdasarkan inventory dan kapasitasnya.
4) Membagi pelayanan untuk produksi.
5) Global order management, menunjukkan tampilan tunggal pada pelanggan
menyeluruh melalui jalur bisnis.
6) Mengkonsolidasi negara berdasarkan penjualan, pemasaran, dan distribusi operasi
dalam area geografi seperti eropa yang memiliki kepadatan tinggi dan runtuhnya
rintangan(barriers) terhadap perdagangan.

PERENCANAAN SUMBER DAYA PERUSAHAAN (ERP) Page 29


7) Mengkordinasikan pengadaan dari kunci komoditas antar unit bisnis dan
geografis.
8) Menciptakan portal dengna supllier untuk mengkonsolidasikan kebutuhan
masing-masing unit bisnis dan menyediakan cara untuk memperdalam hubungan
dengan supplier.
Sedangkan Major Objective of Enterprise Resource Planning Systems atau Objek
utama dari sistem (ERP) dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Gambar 3.8 Major Objective of Enterprise Resource Planning Systems

Masalah yang sering terjadi pada infomasi di struktur atau bangunan yang
menyimpan bahan curah (SILO) dapat dilihat pada gambar :

Gambar 3.9 .Problems with information silos

PERENCANAAN SUMBER DAYA PERUSAHAAN (ERP) Page 30


Adapun ERP secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 3.10 Extended ERP

3.6 Customer Relationship Management


CRM atau manajemen hubungan pelanggan adalah strategi bisnis yang
memadukan proses, manusia dan teknologi. Membantu menarik prospek penjualan,
mengkonfersi mereka menjadi pelanggan, dan mempertahankan pelanggan yang sudah
ada (pelanggan yang puas dan loyal).
Tujuan dari CRM adalah untuk mengetahi sebanyak mungkin tentang bagaimana
kebutuhan dan perilaku pelanggan, untuk selanjutnya memberikan sebuah pelayanan
yang optimal dan mempertahankan hubungan yang sudah ada, karena kunci sukses dari
bisnis sangat tergantung seberapa jauh kita tahu bisnis sangat tergantung seberapa jauh
kita tahu tentang pelanggan dan memenuhi kebutuhan mereka. Sulit bagi sebuah
perusahaan untuk mencapai dan mempertahankan kepemimpinan dan profitabilitas
tanpa melakukan fokus secara kesinambungan yang dapat dilakukan pada CRM.
CRM menjangkau banyak bidang dalam organisasi termasuk :
• Penjualan
• Layanan Pelanggan
• Pemasaran
Kebutuhan CRM :
• Perusahaan akan menghabiskan biaya enam kali lebih besar untuk penjualan
terhadap pelanggan baru dibandingkan dengan pelanggan yang sudah ada.
• Seorang pelanggan yang merasa tidak puas akan produk dan jasa yang diberikan
akan menceritakan ketidakpuasannya kepada orang lain sebanyak 8-10 rang.

PERENCANAAN SUMBER DAYA PERUSAHAAN (ERP) Page 31


• Dengan meningkatkan perhatian dan mempertahankan pelanggan sebanyak 5%, akan
meningkatkan laba perusahaan sebesar 85%.
• Keuntungan yang didapat dengan menjual pada pelanggan baru sebesar 15%,
dibandingkan dengna keuntungan penjualan pada pelanggan lama sebesar (50%)
• 70% dari pelanggan yang komplain akan menjadi setia pada perusahaan jika
permasalahan mereka dapat dipecahkan oleh perusahaan.
Customer Touch Points adalah interaksi yang terjadi kapan pun saat melakukan
kontak dengan produk/brand perusahaan, baik itu hanya menyentuh maupun terhubung
dengan apapun yang berkaitan dengan produk/brand. Sama seperti unexpected
touchpoint, titik kontak yang dimulai kustomer untuk berkomunikasi antara kustomer
dan produk/brand secara langsung, tanpa harus melakukan pembelian.

Gambar 3.11 Customer Touch Points

3.7 Business Intelligence


Business Intelligence (BI) disebut juga Intelijensi Bisnis adalah istilah yang
mengacu pada sistem, aplikasi dan teknologi yang digunakan untuk mengumpulkan data
dari berbagai sumber, diolah dan ditampilkan dalam bentuk informasi yang biasanya
berupa summary yang mudah dibaca, komprehensif dan akurat yang digunakan untuk
mengukur dan menganalisa juga untuk memonitor operasional dalam instansi atau
perusahaan dengan tujuan membantu para pengambil keputusan (manajemen) agar dapat
mengambil keputusan yang lebih efektif.

PERENCANAAN SUMBER DAYA PERUSAHAAN (ERP) Page 32


Dua jenis dalam sistem BI:
a. Sistem ini menyediakan alat-alat anlisis data ;
• Multidimensional data analysis (or online analytical processing)
• Data mining
• Decision support systems
b. Sistem ini menyediakan informasi dalam format struktur ; Digital dashboards
3.7.1 Business Process Reengineering (BPR)
• Business Process Reengineering (BPR) or Reengineering adalah dasar pemikiran dan
desain ulang dari pemrosesan bisnis untuk mencapai perbaikan yang dramatis dalam
biaya, kualitas, kecepatan dan pelayanan.
• BPR mengkombinasikan strategi inovasi bisnis promosi dengan strategi yang dibuat
untuk perbaikan utama pemrosesan bisnis, sehingga perusahaan dapat menjadi lebih
kuat dan lebih sukses dari pesaing dalam pasar.
• Meskipun pengembalian potensial dari reengineering tinggi, tetapi beresiko
kegagalan dan ganguan pada lingkungan organisasi.
• IT mendukung beberapa proses berikut ;
• CRM systems menggunakan intranets dan Internet
• Supplier mengelola sistem inventory menggunakan Internet dan extranets
• Cross-functional ERP software mengintegrasikan rpduksi, distribusi, keuangan,
dan pemrosesan sumber daya manusia.
• Customer dapat mengakses website dari e-commerce untuk memasukkan pesanan,
melihat status checking, melakukan pembayaran dan mendapatkan pelayanan.
• Customer, produk, dan database status pemesanan dapat diakses melalui intranets
dan extranets

PERENCANAAN SUMBER DAYA PERUSAHAAN (ERP) Page 33


BAB IV
ERP AND RELATED TECHNOLOGIES

4.1 Sejarah Perkembangan ERP


4.1.1 Definisi
Sistem ERP adalah paket perangkat lunak modul berganda yang berkembang terutama
dari Sistem Perencanaan Sumber Daya Manufaktur tradisional (manufacturing resource
planning – MRP II).
Istilah ini diciptakan oleh Gartner Group
4.1.2 Tujuan ERP
Adalah mengintegrasikan proses kunci dari organisasi seperti pemasukan pesanan,
manufakturing, usaha pengadaan, utang dagang, daftar gaji dan sumber daya manusia.
4.1.3 Perkembangan ERP

Gambar 4.1 Perkembangan ERP


4.1.4 Kelebihan ERP
Quality and efficiency
1) Decision support
2) Enterprise agility
3) On time shipment
4) Reduction in cycle time
5) Better customer satisfaction
6) Improved supplier performance
7) Increased flexibility
8) Reduction in quality costs
9) Improved resource utility
10) Improved information accuracy and decision making capability

PERENCANAAN SUMBER DAYA PERUSAHAAN (ERP) Page 34


4.1.5 Biaya ERP
1) Resiko dan biaya-biaya merupakan hal yang harus dipertimbangkan.
2) Hardware dan software adalah bagian kecil dari keseluruhan biaya yang dikeluarkan.
3) Kegagalan dapat membunuh dan menipangkan bisnis.
4.1.6 Kegagalan ERP disebabkan;
1) Kegagalan terjadi karena memandang rendah kerumitan dari perencanaan,
pengembangan dan pelatihan.
2) Gagal dalam melibatkan karyawan dalam perencanaan dan pengembangan.
3) Mencoba melakukannya terlalu cepat.
4) Pelatihan yang tidak efisien.
5) Ketidak cukupan konversi data dan pengujian.
6) Terlalu percaya pada Vendor ERP atau konsultan.
4.1.7 Resiko Berhubungan dengan Implementasi ERP
1) Implementasi Big-Bang Versus Phased-In
2) Perlawanan terhadap perubahan terhadap budaya bisnis.
3) Memilih ERP yang salah
4) Memilih konsultan yang salah
5) Biaya tinggi dan biaya melampaui batas
6) Gangguan pada operasi
4.1.8 Enterprise Application Architecture
1) Enterprise Resource Planning (ERP)
Berkonsentrasi pada efisiensi produksi internal, distribusi, dan proses keuangan.
2) Customer Relationship Management (CRM)
Berfokus pada memperoleh dan mempertahankan pelanggan yang menguntungkan
melalui pemasaran, penjualan, dan layanan
3) Partner Relationship Management (PRM)
Bertujuan untuk memperoleh dan mempertahankan mitra yang dapat meningkatkan
penjualan dan distribusi produk dan layanan
4) Supply Chain Management (SCM)
Berfokus pada pengembangan proses pengadaan dan pengadaan yang paling efisien dan
efektif
5) Knowledge Management (KM)
Berfokus pada memfasilitasi kolaborasi kelompok internal dan dukungan keputusan

PERENCANAAN SUMBER DAYA PERUSAHAAN (ERP) Page 35


4.2 Related Technologies
4.2.1 Business Process Reengineering (BPR)
1) Business Process Reengineering (BPR) or Reengineering adalah dasar pemikiran dan
desain ulang dari pemrosesan bisnis untuk mencapai perbaikan yang dramatis dalam
biaya, kualitas, kecepatan dan pelayanan.
2) BPR mengkombinasikan strategi inovasi bisnis promosi dengan strategi yang dibuat
untuk perbaikan utama pemrosesan bisnis, sehingga perusahaan dapat menjadi lebih
kuat dan lebih sukses dari pesaing dalam pasar.
3) Meskipun pengembalian potensial dari reengineering tinggi, tetapi beresiko
kegagalan dan ganguan pada lingkungan organisasi.

Gambar 4.2 Business Process Reengineering VS Business Improvement

4.2.2 Data Warehousing (Gudang Data)


Adalah satu dari isu yang berkembang paling cepat dalam dunia bisnis saat ini.
Fungsionalitas pergudangan data adalah suatu database relasional atau
multidimensional yang mungkin menghabiskan ratusan gigabyte atau bahkan terabyte
dari penyimpanan disk.
Jika data operasional disimpan terus dalam database sistem ERP, hal ini akan
meniJmbulkan banyak masalah. Setelah waktu berlalu data akan selalu meningkat dan
ini akan mengakibatkan kinerja pada system ERP. Maka lebih baik data operasional
yang tidak digunakan lagi diarsip. Dengan nama lain seluruh data yang tidak diunakan
lagi dimasukkan dalam gudang data.

PERENCANAAN SUMBER DAYA PERUSAHAAN (ERP) Page 36


• Konsep utama dari gudang data adalah data disimpan untuk analisis bisnis yang
dapat di akses secara efektif dan terpisah dari sistem operasional.
• Alasan yang terpenting adalah memisahkan data untuk analisis bisnis dari data
operasional yang akan selalu menjadi penurunan kinerja potensial dalam sistem
operasional yang terlihat dalam pemrosesan analisisnya.
4.2.3 Data Mining
Data dalam gudang data menganalisis pola-pola yang tersembunyi dan trendnya.
 Market-basket analysis untuk mengidentifikasi tumpukan produk baru.
 Menemukan akar penyebab dari kualifikasi atau permsalahan produksi.
 Prevent customer attrition
 Acquire new customers
 Cross-sell to existing customers
 Profile customers with more accuracy
4.2.4 OLAP (On-line Analytical Processing)
• Aplikasi Inti : adalah aplikasi yang secara operasi mendukung aktivitas sehari-hari
dari bisnis.
• Aplikasi Analisis Bisnis : merupakan alat pendukung keputusan yang menyediakan
manajemen dengan informasi waktu sebenarnya dan memungkinkan keputusan tepat
waktu yang dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja dan mencapai keunggulan
bersaing.
• Aplikasi inti memiliki istilah lain yang digunakan adalah aplikasi On-line transaction
processing (OLTP).
• Aplikasi ini meliputi : tidak hanya terbatas pada penjualan dan administrasi. Tetapi
termasuk juga perencanaan bisnis, perencanaan produksi, kontrol shop floor dan
logistik.
• Aplikasi analisis bisnis memiliki Istilah lain yang digunakan adalah aplikasi On-line
Analytical Processing (OLAP).
• Aplikasi ini meliputi : pendukung keputusan, pemodelan, penarikan informasi,
pelaporan analisis, dan analisis bagaimana jika (what if analysis), dll.
• OLTP terdiri atas sejumlah besar transaksi yang relatif sederhana seperti
memperbaharui catatan akuntansi yang disimpan dalam beberapa tabel yang
berkaitan. Seperti :

PERENCANAAN SUMBER DAYA PERUSAHAAN (ERP) Page 37


• Sistem pemasukan pesanan mengutip semua data yang berkaitan dengan suatu
pelanggan tertentu sampai memproses suatu transaski penjualan.
• Aktivitas pemrosesan transaksi meliputi memperbaharui saldo pelanggan sekarang
dan menyisipkan catatan baru ke dalam tabel faktur dan tabel item lini.

OLAP memiliki karakteristik sbb :


• Mengakses jumlah data yang sangat banyak (c: data penjualan beberapa tahun).
• Menganalisis hubungan antara banyak jenis elemen bisnis seperti penjualan, produk,
wilayah geografis dan saluran pemasaran.
• Meliputi data yang dijumlahkan (aggregated) seperti volume penjualan, dolar yang
dianggarkan, dan dolar yang dibelanjakan.
• Membandingkan data yang dijumlahkan selama periode waktu hierarkis. (c: bulanan,
kuartalkan, tahunan).
• Menyajikan data dalam sudut pandang berbeda seperti penjualan per wilayah,
penjualan oleh saluran distribusi, atau penjualan per produk.
• Meliputi perhitungan rumit antara elemen data seperti keuntungan yang diharapkan
sebagai fungsi dari pendapatan penjualan untuk masing-masing jenis dari saluran
penjualan dalam suatu wilayah tertentu.
• Menanggapi dengan cepat permintaan pengguna sehingga mereka dapat mengejar
suatu proses pemikiran analitikal tanpa dirintangi oleh penundaan sistem.

Gambar 4.3 Konsep Client Server

PERENCANAAN SUMBER DAYA PERUSAHAAN (ERP) Page 38


BAB V
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM) DAN CUSTOMER
RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM)

5.1. Supply Chain Management (SCM)


Secara fundamental, supply chain management menolong perusahaan dalam hal;
1) Mendapatkan produk yang tepat
2) Menuju tempat yang tepat
3) Pada waktu yang tepat
4) Pada kuantitas yang tepat
5) Pada biaya yang dapat diterima
5.1.1.Tujuan dari SCM adalah untuk mendapatkan efisiensi :
1) Forecast demand
2) Control inventory
3) Enhance relationships with customers, suppliers, distributors, and others
4) Receive feedback on the status of every link in the supply chain
5.1.1. Apa itu Supply Chain?
1) Hubungan timbal balik
– Dengan suppliers, customers, distributors, dan bisnis lainnya
– Dibutuhkn untuk mendesain, membangun dan menjual produk
2) Masing-masing proses supply chain harus mempunyai nilai tambah pada produk atau
jasa yang di hasilkan oleh perusahaan
– Sering kali disebut value chain

Gambar 5.1 Supply Chain Life Cycle

PERENCANAAN SUMBER DAYA PERUSAHAAN (ERP) Page 39


3) Planning & Execution Functions of SCM
• Planning
– Desain pada Supply chain
– Kolaborasi perencanaan demand dan supply
• Execution
– Materials management
– Collaborative manufacturing
– Collaborative fulfillment
– Supply chain event management
– Supply chain performance management
5.1.3 Manfaat dan Tantangan SCM
• Manfaatnya ;
– Lebih cepat, lebih akurat dalam memproes pesanan
– Menurunkan tingkat persediaan
– Waktu yang cepat untuk sampai ke pasar
– Biaya-biaya bahan baku dan transaksi yang lebih rendah
– Dapat membuat strategi hubungan dengan supplier
• Tantangannya;
– Kekurangan pengetahuan perencanaan dari demand, alat-alat dan panduan
– Ketdakakuratan data yang tersedia oleh sistem informasi lainnya
– Kekurangan dalam kolabari antara pemasaran, produksi dan manajemen persediaan
– Alat-alat SCM masih baru, tidak lengkap dan sulit diimplementasikan

5.2 Customer Relationship Management (CRM)


5.2.1 Fokus sentral customer
– Customer relationships akan menjadi aset yang bernilai bagi peruahaan
– Setiap strategi perusahaan harus dapat menemukan dan memelihara kemungkinan
pelanggan yang paling profitable
5.2.2 Apa itu CRM?
• Mengelola penuh rentang dari hubugan pelanggan yang terlibat
– Menyediakan customer-facing employees dengan sendiri, lengkap dengan
pandangan dari semua pelanggan pada setiap touch point dan lintas semua channel

PERENCANAAN SUMBER DAYA PERUSAHAAN (ERP) Page 40


– Menyediakan pelanggan satu-satu, lengkap dengna pandangan perusahaan dan
perluasan channel
• CRM menggunakan IT untuk menciiptakan cross-functional enterprise
system yang mengintegrasikan dan proses otomatis banyak pelayanan
terhadap customer

Gambar 5.2 Application Clusters in CRM

1) Contact and Account Management


• CRM membantu penjualan, pemasaran, dan pelayanan profesional menangkap dan
melacak data yang relevan mengenai;
– Setiap masa lalu dan perencanaan kontak dengan prospek dan customers
– Bisnis lainnya dan life cycle events of customers
• Data ditangkap melalui customer touch points
– Telephone, fax, e-mail
– Websites, retail stores, kiosks
– Personal contact
2) Sales
• Sistem CRM menyediakan penjualan dengan alat dan sumber data yang mereka
butuhkan untuk ;
– Mendukung dan mengelola aktivitas penjualan mereka
– Optimis cross- dan up-selling
• CRM juga menyediakan pengertian chec pada status customer’s account dan sejarah
sebelum jadwal penjualan dipanggil

PERENCANAAN SUMBER DAYA PERUSAHAAN (ERP) Page 41


3) Marketing and Fulfillment
Sistem CRM membantu dengan kampanye pemasaran langsung dengan otomatis seperti
berikut ini;
– Qualifying leads for targeted marketing
– Scheduling and tracking mailings
– Capturing and managing responses
– Analyzing the business value of the campaign
– Fulfilling responses and requests
4) Customer Service and Support
• Sistem CRM memberikan pelayanan akses real-time kepada database yang sama
digunakan oleh penjualan dan pemasaran
– Permintaan untuk pelayanan adalah diciptakan, diserahkan dan dikelola
– Call center software routes calls to agents
– Help desk software menyediakan pelayanan data dan saran untuk pemeahan
masalah
• Web-based self-service enables customers to access personalized support
information
5) Retention and Loyalty Programs
• Biaya enam kali lebih banyak untuk penjualan kepada pelanggan baru
• Pelanggan yang tidak bahagia akan menceritakan pada 8-10 orang lainnya
• Mendorong menyimpan pelanggan dengan 5 % dan mendorong laba 85%
• Penjualan yang ganjil pada pelanggan yan ada adalah 50%, yang baru 15%
• Sekitar 70% dari planggan akan melakukan bisnis dengan melawan perusahaan jika
permasalahan cepat diatasi
• Memperbesar dan optimal customer retention and loyalty adalah sasaran utama dari
CRM
o Identify, reward, and market to the most loyal and profitable customers
o Evaluate targeted marketing and relationship programs
5.2.3 Manfaat CRM
• Mengidentifikasi dan taget pelanggan terbaik
• Real-time customization and personalization dari produk dan jasa
• Melacak kapan dan dimana pelanggan menghubungi perusahaan

PERENCANAAN SUMBER DAYA PERUSAHAAN (ERP) Page 42


• Menyediakan pengalaman pelanggan yang konsisten
• Menyediakan pelayanan superior dan dukungan lintas seluruh kontak poin pelanggan
5.2.4 Kegagalan CRM
• Manfaat bisnis dari CRM tidak bisa menjadi jaminan
– 50% proyek CRM tidak dapat menghasilkan janji memproduksi percent of CRM
projects did not produce promised results
– 20 % hubungan pelanggan rusak
• Alasan kegagalan
– Kekurangan pemahaman dan persiapan
– Tidak memecahkan masalah proses bisnis pertama
– Tidak berpartisipasi pada bagian bisnis stakeholders yang terlibat
5.3.5 Trends in CRM
1) Operational CRM
– Mendukung interaksi customer dengan convenience yang besar melalui channel
yang bervariasi
– Sinkronisasi interaksi pelanggan secara konsisten lintas seluruh channel
– Membuat perusahaan mudah melakukan bisnis
2) Analytical CRM
– Extracts in-depth customer history, preferences, and profitability from databases
– Allows prediction of customer value and behavior
– Allows forecast of demand
– Helps tailor information and offers to customer needs
3) Collaborative CRM
– Easy collaboration with customers, suppliers, and partners
– Improves efficiency and integration throughout supply chain
– Greater responsiveness to customer needs through outside sourcing of products
and services
4) Portal-based CRM
– Provides users with tools and information that fit their needs
– Empowers employees to respond to customer demands more quickly
– Helps reps become truly customer-faced
– Provides instant access to all internal and external customer information

PERENCANAAN SUMBER DAYA PERUSAHAAN (ERP) Page 43


BAB VI
ERP IMPLEMENT

Implementasi ERP di Indonesia


Sebagian besar perusahaan di Indonesia, masih dijalankan dengan cara tradisional,
dalam artian pelaksanaan proses bisnisnya berjalan dengan cara konvensional.
Pembukuan masih dilakukan secara tertulis, dan kalaupun ada penggunaan komputer,
sebatas menggunakan perhitungan excela maupun modul yang berdiri per divisi.
Popularitas ERP di Indonesia ditandai dengan penggunaan SAP oleh Astra pada tahun
1990an.
Trend penggunaan ERP di Indonesia banyak dipengaruhi oleh banyaknya
perusahaan asing yang mendirikan pabriknya di Indonesia. Secara otomatis, sistem
informasi yang digunakan di perusahaan induk, juga digunakan di anak perusahaannya
di Indonesia, dengan pertimbangan kemudahan integrasi dengan pusat.
Pada awal trend ERP masuk di Indonesia, banyak perusahaan yang berusaha
untuk mengimplementasikan ERP secara built in, dimana perusahaan berusaha
membangun sistem terintegrasinya sendiri dan kemudian untuk dijual ke perusahaan
lain juga, dengan tujuan untuk mengubah divisi IT dari cost centre menjadi profit
centre. Kemudian pada perkembangannya di tahun 2000an, mulailah bermunculan
vendor IT, yang menyediakan jasa implementasi ERP di perusahaan.

Contoh
Contoh 1
Salah satu contoh kasus adalah salah satu produsen makanan cepat saji, PT Belfoods,
Bogor, Jawa Barat. Belfoods merupakan salah satu anak perusahaan dari Group Cipta
Kreasi Widya Usaha (CKWU) dan mereka menerapkan ERP pada Belfoods dengan
tujuan untuk membangun sistem informasi yang terintegrasi pada semua anak
perusahaannya.

PERENCANAAN SUMBER DAYA PERUSAHAAN (ERP) Page 44


Sebelum diterapkan ERP, Belfoods membutuhkan waktu satu hingga dua bulan
untuk mempersiapkan laporan yang dibutuhkan oleh para eksekutif perusahaan4. Pada
akhirnya data ini menjadi informasi yang terlambat, karena tidak dapat digunakan
sebagai dasar pengambilan keputusan pada proses produksi, selain itu keakuratan data
juga tidak terjamin.
Setelah memilih beberapa vendor dan menimbang keuntungan kerugian dari
masing-masing vendor, Belfoods memilih IBM yang bekerja sama dengan SAP untuk
penerapan ERP pada perusahaannya. Masalah yang dihadapi Belfoods dalam proses
implementasi ini antara lain adalah kendala lokasi pabrik yang sering mendapatkan
pemadaman bergilir, sehingga ia harus menyediakan banyak UPS untuk menjaga
kestabilan sistem. Selain itu, perubahan yang dihadapi karyawan juga menjadi salah
satu masalah yang harus dihadapi.
Dalam masa awal implementasi, Belfoods masih menjalankan dua sistem, yaitu
sistem lama dan ERP. Lambat laun, sistem lama ditinggalkan dan murni menjalankan
ERP saja. Salah satu benefit yang dirasakan oleh perusahaan adalah proses pembelian
yang semakin terkendali. Namun, hal ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Contoh 2
Untuk mengintegrasikan semua proses bisnisnya demi peningkatan efektifitas dan
efisiensi kinerja perusahaan, PT Kanemochi Indonesia mengimplementasikan solusi
SAP Business All In On solusi terintegrasi piranti lunak ERP (Enterprise Resources
Planning) yang diperuntukkan bagi perusahaan skala menengah.

PERENCANAAN SUMBER DAYA PERUSAHAAN (ERP) Page 45


Aplikasi korporat yang dikenal dengan istilah ERP (enterprise resources planning)
selama ini identik dengan perusahaan berskala menengah-besar. Maklumlah, selain
dikenal biaya lisensinya sangat mahal, waktu untuk implementasinya pun cukup
panjang. Sudah begitu, bisa saja implementasinya gagal lantaran tak sesuai dengan
skala dan model bisnis. Tak mengherankan, selama ini ERP dianggap bukan ranahnya
usaha kecil-menengah (UKM).
Namun, itu bakal segera basi. Sebab, belakangan ada kecenderungan para vendor
membuat atau menyediakan ERP berskala mini yang ditujukan buat UKM. Tentu saja,
harga lisensi atau penggunaannya sesuai dengan kantong para UKM itu. Dan, tak harus
beli putus lisensinya, tetapi cukup dengan sewa berlangganan. Contohnya, layanan ERP
berlangganan yang ditawarkan Telkom. Produk ERP-nya bernama Bonastoco.
PT Kanemochi Indonesia, yang bergerak di bisnis ritel modern dalam bentuk
minimarket bernama Kanemochimart. Minimarket ini dibuka pada Maret 2010, dan
baru memiliki satu gerai dan distribution center di Cengkareng, Jakarta Barat. Ia
mengklaim, setiap hari jumlah pelanggan yang datang mencapai 300 orang. Dalam
sebulan nilai transaksinya sekitar Rp 200 juta. Ditargetkan, hingga 2011 akan membuka
delapan gerai.
Kanemochimart langsung mengadopsi solusi ERP untuk menopang proses
bisnisnya. implementasi ERP itu dimaksudkan untuk memberikan updated report
kepada para pemilik yang punya kesibukan masing-masing. Maka, paket ERP
Bonastoco yang dipilihnya adalah paket premium, yang menawarkan fitur tambahan
monitoring penjualan dan stok via ponsel. “Dengan begitu,” katanya, “para owner yang
tidak terlibat dalam operasional tetap dapat memantau kegiatan bisnisnya melalui
ponsel.”
Menurut Agus, proses implementasi ERP Bonastoco dilakukan dalam dua tahap.
Pada Maret-Juni, terlebih dulu implementasi untuk bagian front end, yakni kasir atau
point of sales (POS). Selanjutnya, pada Juli mulai implementasi di back office,
mencakup modul pembelian, penjualan, AR/AP hingga inventori. Semuanya
terintegrasi masuk ke pembukuan di modul GL secara otomatis (automatic journal).
Jadi, pada saat terjadi transaksi penjualan di POS, datanya bisa langsung masuk
ke GL dan selanjutnya ke laporan keuangan. “Proses implementasinya memakan waktu
lima bulan hingga bisa running seperti sekarang,” kata Agus yang mengaku dari segi

PERENCANAAN SUMBER DAYA PERUSAHAAN (ERP) Page 46


hardware hanya menyiapkan PC Pentium IV bermemori 1 GB, dan ruang harddisk 5
GB itu.
Diakui agus, meskipun masih banyak report dari POS yang tidak masuk ke back
office, secara keseluruhan penerapan ERP ini memberi sejumlah manfaat, antara lain
laporan kepemilik lebih cepat sehingga mereka bisa memonitornya day to day, serta
laporan lebih aktual dan valid karena meminimalkan manual report. “Saat ini masih
belum ada kendala yang berarti, masih lancar-lancar saja. Mungkin karena baru satu
toko,” kata Agus sambil tersenyum.

Kendala :
Hampir tidak ada kendala yang di hadapi oleh PT Kanemochi Indonesia dalam
penerapan ERP ini. Karena dalam penerapannya tidak terlalu sulit untuk di pelajari oleh
para pegawai kami. Hanya butuh waktu untuk men-traningkan atau memperkanalkan
ERP ini sudah dapat di gunakan. Nantinya juga mereka akan terbiasa dengan ERP ini.

Keuntungannya ;
Penerapan ERP di perusahaannya memberikan beberapa keuntungan. Di antaranya,
memudahkan melihat laporan transaksi penjualan dan stok, dapat langsung
menambahkan nama barang baru secara real-time, transaksi lebih tersusun rapi, dan bisa
melihat laporan secara online. “Hingga saat ini belum ada kendala yang dihadapi karena
belum ada keluhan dari para user di lapangan dan dari para customer,” ungkap Sunarko.
“Saran saya kepada karyawan, agar selalu memantau sistem sehingga dapat berjalan
secara real-time.”

Contoh 3
Sistem
ERP
SAP
Tingkatkan
Performa PT
Wismilak
Inti
Makmur
Tbk,
“Sesuai
 komitmen
 untuk
 menjadi
 perusahaan
 kelas
 dunia,
 Wismilak

menerapkan
sistem
 Enterprise
 Resource
 Planning
 (ERP)
 untuk

memperoleh
 pengolahan
 data perusahaan
yang
terbaik”


PERENCANAAN SUMBER DAYA PERUSAHAAN (ERP) Page 47


Jakarta,
28
Februari
2013
SAP
Indonesia
hari
ini
mengumumkan
bahwa
sistem
enterprise
Resource Planning
 (ERP)
 akan
 diterapkan
 di
 PT

Wismilak
 Inti
 Makmur Tbk,
 salah
 satu perusahaan
 rokok
 terbesar
 di

Indonesia.

Penerapan sistem
 ERP
 pada
 perusahaan
ini
dipercayakan
kepada
mitra
lokal
SAP,
yaitu
Soltius
yang
telah
berpengalaman
pada
berbagai lini
 bisnis
 untuk
mendukung
implementasi

sistem
 informasi
 perusahaan.
 Penerapan
sistem
ERP
ini
untuk
ratusan
pengguna
diberbagai
lini
distribusi
PT

Wismilak
yang
mencakup
modul Finance, Controlling,
 Sales Distribution,

Production
 Planning,
 Material Management
 dan
Project
System.

PT
Wismilak
Inti
Makmur
 Tbk,
berkomitmen
 untuk
 menjadi

perusahaan
 kelas
 dunia, yaitu
akan
 terus
 memberikan
 nilai
 dan

kepuasan
 bagi
para
 pemangku
 kepentingan (konsumen, pemegang
 saham,

pekerja,
 distributor,
 pemasok,
 dan
 masyarakat)
 dengan
 meningkatkan
kualitas
 produk
 dan
 pelayanannya.
 “Kami
 menyadari
 bahwa
 untuk

bersaing
 sebagai
perusahaan
kelas
 dunia,
kami
 harus

terus
meningkatkan
 efisiensi
 sistem
 dan
 produktifitas.

Sistem
perusahaan
harus
saling
terkoneksi
dan
terintegrasi
di
masi
ng‐masing
lini
 usaha
kami,
yaitu
 dengan
 memberikan
 informasi

secara
real‐time
 termasuk
 dalam
 pengolahan
 data. Dengan
 sistem

ERP,
 kami
 percaya
 diri
 untuk
 maju
 dan
 menjadi yang
 terbaik

dalam
pengolahan
data
perusahaan,”
kata
Surjanto
Yasaputera,

Corporate
Secretary,
PT
Wismilak
Inti
Makmur
Tbk,.

Sebelum
 menerapkan
 sistem
 ERP
 dari
 SAP,
 perusahaan
 ini

menerapkan
 sistem informasi
perusahaan
oleh
tim
divisi
IT
mereka,
tetapi
masih
menemui
berbagai
kendala.
Seperti
yang
diungkapkannya
lebih
lanjut,
“selama
ini,
tim
divisi
IT
kami
telahmampu
membuat
beberapa
program
untuk
masing

masing
proses
bisnis,
tetapi
kami membutuhkan
sebuah
system
yang
terintegrasi
 untuk
 proses
 bisnis
 yang
 lebih
 baik
 lagi.
 Setiap
 lini


PERENCANAAN SUMBER DAYA PERUSAHAAN (ERP) Page 48


perusahaan
membutuhkan sumber
data
yang
akurat,
serta
menjaga

kanal
komunikasi
pada
saat
yang
bersamaan.”

PT.
Wismilak
memutuskan
untuk
mencari
sistem
ERP
yang
lebih
baik.
“Setidaknya,
 ada
tiga
vendor
 yang
 kita
 anggap
 mungkin

dapat
mengakomodasi
 kebutuhan
 kita.
 Namun,
 kami
memilih
SAP
karena
solusi
mereka
sejauh
ini
terbukti
menjadi
aplikasi
perangkat
lunak
ERP.

Manfaat
kunci
yang
kami
harapkan
dari
implementasi
sistem
ERP

SAP
padaperusahaan
kami
adalah
 pada
 keakuratan
 pengolahan
 data

dan
 efisiensipadaproses
 bisnis
 kami.
 Dengan sistem
 yang
 terintegrasi,

semua
 proses
 bisnis akan
 menghasilkan
 produktivitas,
 sebuah
proses

bisnis
yang
efisien
yang
mendukung
 tujuan
 perusahaan
kami
 untuk

bersaing
 dalam dunia
bisnis
global,”
jelasnya.


Selanjutnya,
 PT
 Wismilak
 akan
 terus
 memberikan
 kualitas
 produk

dan
 pelayanan
 terbaik
yang
 sejalan
 dengan
 komitmen
 mereka.

“Bersama
 dengan
 implementasi
 solusi
 dari
 SAP,
kami
yakin
akan
memiliki
pengolahan
data
dan
proses
bisnis
terbaik

untuk
mencapai
tujuan
sebagai
perusahaan
kelas
dunia,”
tegasnya.

Sejarah
Perseroan PT
 Gelora
 Djaja
 didirikan
 pada
 tahun
 1962

dengan
 produk
Hand‐rolled
 Cigarette
(produk
rokok
lintingan
tangan).
Pada
tahun
1994,
didirikan
PT
Wismi
lak
Inti
Makmur
 sebagai
induk perusahaan
 yang
 memiliki
 entitas

anak
 perusahaan
 PT
 Gelora
 Djaja (sebagai

produsen
rokok)
dan
PT
Gawih
Jaya
(sebagai
distributor).

Kapasitas
produksi
perusahaan
ini
mencapai
3
miliar
batang
rokok
pertahun
untukSigaret
Kretek
Tangan
(SKT)
dan
Sigaret
Kretek
Mesin

(SKM).
Produk
Perseroan
saatini
mencakup
SKT
Galan
Kretek,
Galan
Kretek

Slim,
Wismilak
Specialdan
WismilakSlim.
Produk
yang
lain
yaitu
SKM

Wismilak
Diplomat,
Galan
Mild
dan
Diplomat Mild.

Kini,
PT
Wismilak
Inti
Makmur
memiliki
17
kantor
cabang,
5
stock

point,
dan
29
agen,

PERENCANAAN SUMBER DAYA PERUSAHAAN (ERP) Page 49


yang
berlokasi
di
berbagai
provinsi
di
seluruh
wilayah
Indonesia,
menc
akup
pulau‐pulau
besar
di
Sumatera,
Jawa,
Kalimantan,
Sulawesi,
Bali,
Nusa
Tenggara,
Maluku,

dan
Papua.
PT
Wismilak
Inti
Makmur
Tbk,

Head
Office:
 
 
 

Rep
Office:

Grha
Wismilak
 
 
 
 

Gedung
Menara
Jamsostek

Jl.
Dr
Sutomo
No
27
 
 
 


Implementasi ERP Oracle pada Perusahaan Manufaktur


Bapak Agung memaparkan bahwa implementasi ERP pada suatu perusahaan
sangat rentan terhadap kegagalan. Tak jarang hanya 15-30% implementasi ERP yang
berhasil dan sisanya menemui kegagalan. Banyak faktor yang menyebabkan ERP gagal
diterapkan pada suatu perusahaan, salah satunya adalah belum siapnya infrastruktur
perusahaan dalam menunjang implementasi ERP.

Butuh waktu sekurang-kurangnya tiga tahun untuk mengimplementasikan ERP


pada perusahaan. Sama halnya dengan PT. Astra Indonesia yang membutuhkan waktu
minimal tiga tahun untuk mengimplementasikan ERP berbasis Oracle pada perusahaan
mereka. Ada satu faktor utama dalam keberhasilan implementasi ERP pada suatu
perusahaan, yaitu komitmen pada tiap level manajemennya dalam pengimplementasian
ERP.
Top Management dibantu dengan staffnya dapat menentukan modul-modul ERP
mana saja yang akan diterapkan pada proses bisnis perusahaan mereka. Mereka harus
menganalisis proses mana saja yang membutuhkan implementasi ERP, sehingga tak
sembarangan dalam hal pembiayaan. Karena imlementasi ERP sangat membutuhkan
biaya yang tak sedikt. Selain itu, mereka juga harus memperhatikan infrastruktur dan
faktor lain yang mendukung ERP tersebut.

PERENCANAAN SUMBER DAYA PERUSAHAAN (ERP) Page 50

Anda mungkin juga menyukai