Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

(ERP)
(Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen)

Dosen : Dr. Ilham H Napitupulu, S.E., M. Si.AK.CA

Kelompok 8 :
Fransiska R Gultom 1605151033
Pebrina Sinabutar 1605151032
Rodisya Annisa Rahman 1605151006

PRODI AKUNTANSI KEUANGAN PUBLIK


JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN

i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Esa yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami sampaikan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Sistem
Informasi Manajemen. Makalah ini berisikan tentang Enterprise Resource Planning (ERP) dan
rincian lebih jelasnya.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasa dan isi dari makalah ini. Oleh karena itu kami menerima segala saran dan
kritik dari pembaca yang sifatnya membangun.
Akhir kata semoga Makalah Sistem Informasi Manajemen ini memberikan informasi yang
berguna bagi kita semua serta bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu
pengetahuan bagi kita semua.

ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................................................ 1
1.4 Manfaat Penulisan ...................................................................................................................... 2
BAB II .......................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .......................................................................................................................................... 3
2.1 Latar Belakang .................................................................................................................................. 3
2.2 Sejarah Perkembangan ERP ........................................................................................................... 4
2.3 Manfaat dan Tantangan ERP .......................................................................................................... 4
2.3.1 Manfaat ERP .............................................................................................................................. 4
2.3.2 Tantangan ERP .......................................................................................................................... 5
2.4 Pengertian Evaluasi .......................................................................................................................... 6
2.5 Pengertian Pembelian ....................................................................................................................... 6
2.6 Prosedur Pembelian .......................................................................................................................... 7
2.7 Keuntungan dan Kelemahan ERP .................................................................................................. 9
2.7.1 Keuntungan ERP ....................................................................................................................... 9
2.7.2 Kelemahan ERP ....................................................................................................................... 10
2.8 ERP dan Teknologi Terkait ........................................................................................................... 11
2.8.1 Software untuk ERP ................................................................................................................. 12
RINGKASAN ............................................................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................ 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kegiatan menghasilkan produk, ketersediaan bahan baku, laporan keuangan, laporan
pemasaran, laporan complain pelanggan dan sebagainya itu merupakan berberapa
komponen yang dapat menjadi bahan analisis untuk mengambil keputusan. Saat ini, trend
sistem informasi adalah menuju implementasi sistem berorientasi perusahaan dengan
tingkat integratif tinggi. Sistem ini bukan paket – paket pesanan yang dirancang untuk
organisasi tertentu. Karakteristik organisasi – organisasi yang beraneka ragam turut
membentuk komponen – komponen perangkat lunak menjadi sebuah sistem perencanaan
sumber daya perusahaan atau bias disebut Enterprise Resource Planning (ERP) yang
terbaik dalam memenuhi kebutuhan bisnis mereka. Ini berarti bahwa organisasi perlu
mengubah cara mereka melakukan bisnis untuk dapat sepenuhnya memanfaatkan
Enterprise Resource Planning (ERP).
Perencanaan sumber daya perusahaan - Enterprise Resource Planning (ERP) adalah model
sistem informasi yang memungkinkan perusahaan mengotomatiskan dan mengintegrasikan
berbagai proses bisnis utamanya berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun
distribusi di perusahaan bersangkutan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian Enterprise Resource Planning (ERP)?
2. Bagaimana konsep Enterprise Resource Planning (ERP)?
3. Bagaimana kriteria pemilihan Enterprise Resource Planning (ERP) untuk
perusahaan?
4. Bagaimana proses implementasi Enterprise Resource Planning (ERP)?
5. Bagaimana kelebihan dan kekurangan Enterprise Resource Planning (ERP)?
6. Bagaimana manfaat Enterprise Resource Planning (ERP)?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui tentang Enterprise Resource Planning (ERP)
2. Untuk mengetahui konsep Enterprise Resource Planning (ERP)
3. Untuk mengetahui bagaimana kriteria pemilihan Enterprise Resource Planning (ERP)
untuk perusahaano
4. Untuk mengetahui bagaimana proses implementasi Enterprise Resource Planning
(ERP)
5. Untuk mengetahui bagaimana kelebihan dan kekurangan Enterprise Resource
Planning (ERP)
6. Untuk mengetahui bagaimana manfaat Enterprise Resource Planning (ERP)

1
1.4 Manfaat Penulisan
Setelah membaca dan mempelajari makalah ini, diharapkan agar pembaca dapat lebih
mengetahui dan memahami apa itu Enterprise Resource Planning (ERP).

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Latar Belakang


Enterprise Resource Planning (ERP) menurut O’Brien, J. A., & Marakas, G. M. (2010: 272)
adalah sistem perusahaan yang meliputi semua fungsi yang terdapat di dalam perusahaan yang
didorong oleh beberapa modul software yang terintegrasi untuk mendukung proses bisnis
internal perusahaan. Sebagai contoh, software ERP untuk perusahaan manufaktur umumnya
dimulai dari memproses data yang masuk, melacak status dari penjualan, inventory,
pengiriman barang, dan penagihan barang, serta memperkirakan bahan baku dan kebutuhan
sumber daya manusia, sehingga menurut O’Brien, J. A., & Marakas, G. M. (2010: 272)
terdapat 5 komponen utama dari sistem ERP.
Berikut adalah gambar dari 5 komponen tersebut :

Gambar Komponen Utama dari Sistem ERP


Sumber : O’Brien & Marakas (2010: 272)

Enterprise Resource Planning (ERP) menurut James A. Hall (2011: 31) adalah suatu model
sistem informasi yang memungkinkan organisasi untuk mengotomatisasi dan
mengintegrasikan proses bisnis utamanya. Enterprise Resource Planning menurut Turban,
Rainer, dan Potter (2007: 10) dirancang dan didesain untuk menyelesaikan masalah dalam
area fungsional sistem informasi dengan mengintegrasikan area fungsional melalui database.

Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka dapat disimpulkan Enterprise Resource Planning


adalah konsep sistem informasi yang mengintegrasikan setiap modul, sehingga dapat
mendukung proses bisnis utama perusahaan.

3
2.2 Sejarah Perkembangan ERP
Sejarah Perkembangan Enterprise Resource Planning (ERP) Sejarah perkembangan
Enterprise Resource Planning menurut Leon (2008: 18-20) dibagi menjadi empat tahap, yaitu:
1. Material Requirement Planning (MRP) Material Requirement Planning (MRP) merupakan
hasil pengolahan atau pemrosesan dari Bill of Material (BOM) yang dimulai pada tahun 1960-
an dan mulai terkenal pada tahun 1970-an. Saat itu, orang yang bekerja pada manufaktur dan
perencanaan produksi sedang mencari metode yang lebih baik dan lebih efisien untuk
memesan bahan baku dan menemukan MRP sebagai solusi sempurna untuk kebutuhan
manufaktur dan perencanaan produksi karena mampu memecahkan masalah-masalah utama
yang ada.
2. Closed-loop MRP Sistem MRP berubah menjadi sesuatu sistem yang lebih baik dari hanya
sekadar cara untuk memesan. Sistem MRP dapat mengelola tanggal jatuh tempo dari
pemesanan dan dapat mendeteksi serta memberikan peringatan ketika suatu barang tidak
diterima pada saat tanggal jatuh tempo. Terdapat beberapa tools yang dikembangkan untuk
mendukung perencanaan penjualan dan produksi, pengembangan jadwal produksi, peramalan,
perencanaan kapasitas, dan pemrosesan pemesanan. Pengembangan tersebut menghasilkan
closed-loop MRP, dimana sistem tidak hanya sekadar untuk perencanaan kebutuhan material,
tetapi juga dapat untuk mengotomatisasi proses produksi.
3. Manufacturing Resource Planning II (MRP II) Tahap ketiga perkembangan dari ERP disebut
dengan MRP II yang merupakan metode untuk perencanaan yang efektif dari sumber daya
yang dimiliki oleh perusahaan manufaktur. MRP II terbentuk dari kumpulan berbagai fungsi
yang saling terhubung, fungsi-fungsi tersebut adalah perencanaan bisnis, perencanaan
operasional dan penjualan, manajemen permintaan, perencanaan produksi, master scheduling,
perencanaan kebutuhan material, perencanaan kebutuhan kapasitas, serta pelaksanaan sistem
pendukung untuk kapasitas dan material. Hasil dari sistem tersebut akan terintegrasi dengan
laporan keuangan seperti perencanaan bisnis, laporan pembelian, biaya pengiriman, proyeksi
inventory, dan sebagainya.
4. Enterprise Resource Planning (ERP) ERP merupakan tahap terakhir dari perkembangan ERP,
dimana konsep dasar ERP sama dengan konsep MRP II. Perusahaan software menciptakan
ERP dengan sekumpulan proses bisnis yang luas dalam hal ruang lingkup dan memiliki
kemampuan untuk menangani beberapa fungsi bisnis tambahan serta integrasi yang baik dan
kuat dengan fungsi finansial dan akuntansi. ERP juga mampu mengintegrasikan tools lain
seperti CRM (Customer Relationship Management), SCM (Supply Chain Management), dan
sebagainya. Selain itu, ERP juga dapat mendukung proses bisnis yang melibatkan pihak luar
perusahaan.

2.3 Manfaat dan Tantangan ERP

2.3.1 Manfaat ERP


Menurut O’Brien, J. A., & Marakas, G. M. (2010: 273), sistem ERP memberikan nilai bisnis yang
signifikan bagi perusahaan. Nilai bisnis tersebut yaitu :

4
1. Kualitas dan efisiensi ERP menciptakan kerangka kerja untuk mengintegrasikan dan
meningkatkan proses bisnis internal perusahaan yang memberikan peningkatan secara
signifikan bagi perusahaan. Contohnya, dalam segi kualitas dan efisiensi dari pelayanan
pelanggan, produksi, dan distribusi.
2. Mengurangi biaya Banyak perusahaan yang melaporkan bahwa adanya penurunan yang
signifikan dalam transaksi pengolahan biaya, hardware, software, dan staf IT support.
3. Pengambilan keputusan Sistem ERP dapat dengan cepat memberikan laporan / informasi
penting dalam kinerja bisnis kepada manajer, sehingga dapat meningkatkan kemampuan
manajer dalam membuat keputusan yang baik dan tepat di dalam perusahaan.
4. Enterprise agility Memberikan fleksibilitas pada struktur organisasi, tanggung jawab manajerial
dan peran kerja, sehingga perusahaan dapat lebih mudah dalam memanfaatkan peluang bisnis
yang baru.

2.3.2 Tantangan ERP


Menurut O’Brien, J. A., & Marakas, G. M. (2010: 273-274), tantangan dalam
mengimplementasikan sistem ERP adalah diperlukannya banyak biaya dan risiko kegagalan dalam
mengimplementasikan sebuah sistem ERP baru sangat besar. Untuk mengimplementasikan sistem
ERP, diperlukan biaya yang tidak sedikit karena adanya ukuran dan jenis biaya yang dikeluarkan
dalam mengimplementasikan sistem ERP ke dalam perusahaan. Menurut O’Brien, J. A., &
Marakas, G. M. (2010: 274) terdapat ukuran dan jenis biaya yang harus dikeluarkan dalam
mengimplementasikan sistem ERP.

Gambar Jenis Biaya dalam Implementasi Sistem ERP Baru


Sumber : O’Brien & Marakas (2010: 274)

5
Dari gambar di atas, dapat dilihat bahwa terdapat 5 jenis biaya yang harus diperhatikan oleh
perusahaan apabila ingin mengimplementasikan sistem ERP. Biaya terbesar dalam proses
implementasi ERP terdapat pada biaya reengineering sebesar 43%, kemudian terdapat biaya untuk
konversi data, pelatihan dan manajemen perubahan, serta biaya software sebesar 15%. Sisanya
merupakan biaya hardware sebesar 12%. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan proses bisnis
menjadi biaya terbesar dalam proses implementasi ERP dan harus benar-benar diperhatikan oleh
perusahaan.
Risiko kegagalan dalam mengimplementasikan sistem ERP juga menjadi tantangan dalam
pengimplementasian sistem ERP ke dalam perusahaan karena hampir setiap kasus dari kegagalan
pengimplementasian sistem disebabkan oleh para manajer dan profesional TI dari perusahaan-
perusahaan yang meremehkan kompleksitas perencanaan, pengembangan, dan pelatihan yang
dibutuhkan untuk mempersiapkan sistem ERP baru.

2.4 Pengertian Evaluasi


Evaluasi menurut Arikunto (2008: 2) merupakan kegiatan untuk mengumpulkan informasi
mengenai bekerjanya sesuatu, dimana informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif
yang tepat dalam mengambil keputusan.
Sedangkan menurut Umar (2005: 36) evaluasi didefinisikan sebagai suatu proses untuk
menyediakan informasi tentang sejauh mana suatu kegiatan tertentu telah dicapai, bagaimana
perbedaan pencapain itu dengan suatu standar tertentu untuk mengetahui apakah ada selisih di
antara keduanya, serta bagaimana manfaat yang telah dikerjakan itu bila dibandingkan dengan
harapan-harapan yang ingin diperoleh.
Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka dapat disimpulkan evaluasi adalah kegiatan untuk
mengumpulkan informasi yang dapat membantu mengidentifikasi perbedaan antara kelebihan
(manfaat) dan kekurangan pada sistem sehingga pada akhirnya dapat diambil suatu keputusan dari
informasi tersebut.

2.5 Pengertian Pembelian


Pembelian menurut James A. Hall (2011: 17) adalah suatu kewajiban untuk melakukan pemesanan
kepada vendor atau supplier ketika tingkat persediaan berada di titik reorder point. Sedangkan
pembelian menurut Mulyadi (2010: 299) digunakan dalam perusahaan untuk pengadaan barang
yang diperlukan oleh perusahaan. Dari definisi diatas, dapat disimpulkan pengertian pembelian
adalah suatu kewajiban perusahaan untuk memesan barang yang diperlukan kepada supplier
apabila tingkat persediaan barang berada pada titik reorder point.

6
2.6 Prosedur Pembelian
Menurut Mulyadi (2010: 301) terdapat prosedur yang dilakukan saat melakukan pemesanan
barang kepada supplier. Berikut adalah prosedur pembelian yang umumnya dilakukan oleh
perusahaan :
1. Prosedur permintaan pembelian Di dalam prosedur permintaan pembelian, bagian gudang
mengajukan permintaan pembelian menggunakan formulir surat permintaan pembelian kepada
bagian pembelian. Jika barang tidak disimpan di gudang, misalnya seperti barang-barang yang
langsung digunakan, bagian yang menggunakan barang tersebut dapat mengajukan permintaan
pembelian langsung ke bagian pembelian dengan menggunakan surat permintaan pembelian.
2. Prosedur permintaan penawaran harga dan pemilihan pemasok Di dalam prosedur ini, bagian
pembelian mengirimkan surat permintaan penawaran harga kepada para supplier untuk
memperoleh informasi mengenai harga barang dan berbagai syarat pembelian yang lain, untuk
memungkinkan pemilihan supplier yang akan ditunjuk sebagai pemasok barang yang
diperlukan oleh perusahaan.
3. Prosedur order pembelian Di dalam prosedur ini, bagian pembelian mengirim surat order
pembelian kepada supplier yang dipilih dan memberitahukan kepada unit-unit organisasi lain
dalam perusahaan (misalnya bagian penerimaan, bagian yang meminta barang, dan bagian
pencatat utang) mengenai order pembelian yang sudah dikeluarkan oleh perusahaan.
4. Prosedur penerimaan barang Di dalam prosedur ini, bagian penerimaan melakukan
pemeriksaan mengenai jenis, kuantitas, dan mutu barang yang diterima dari supplier, dan
kemudian membuat laporan penerimaan barang untuk menyatakan penerimaan barang dari
supplier tersebut.
5. Prosedur pencatatan utang Di dalam prosedur ini, bagian akuntansi memeriksa dokumen-
dokumen yang berhubungan dengan pembelian (surat order pembelian, laporan penerimaan
barang, dan faktur dari supplier) dan menyelenggarakan pencatatan utang atau mengarsipkan
dokumen sumber sebagai catatan utang.
6. Prosedur distribusi pembelian Prosedur ini meliputi distribusi rekening yang didebit dari
transaksi pembelian untuk kepentingan pembuatan laporan manajemen.

Software ERP memfokuskan kepada rangkaian proses yang terjadi dalam aktivitas bisnis seperti
yang ditujukan oleh perusahaan-perusahaan dibawah ini
Gambar Software ERP untuk lintas fungsi organisasi
Perusahaan Komponen ERP Tujuan
Information resource Inc. Penjualan dan pemasaran Analisis promosi, analisis
permintaan dan manajemen
produk.
Industry mathematic Manajemen pemasaran Persediaan barang jadi,
international pengepakan/pengiriman,
pembuatan faktur, order
penjualan, penentuan harga
(pricing) dan promosi.

7
Oracle Corporation Proses produksi Manajemen produksi,
pembiayaan, perencanaan
sumber daya produksi,
persediaan bahan baku,
pengendalian kualitas,
pembelian dan persediaan
barang jadi.
Oracle Corporation Keuangan Aktiva tetap, akuntansi
projek, pembelian, piutang,
hutang dan buku besar.

Pada mulanya paket ERP dimaksudkan untuk perusahaan industry. Paket tersebut utamanya berisi
aktivitas bisnis utama seperti manajemen penjualan, produksi, akuntansi dan keuangan. Akan
tetapi, akhir-akhir ini paket ini bukan hanya digunakan pada perusahaan industry tapi juga
diberbagai jenis perusahaan lain-lain.
Software ERP dirancang untuk memodelkan dan mengotomatisasi proses dasar suatu organisasi
dengan tujuan untuk mengitegrasikan informasi di seluruh organisasi perusahaan dan menghapus
hubungan antara sistem computer yang mahal dan tidak efektif.
Gambar mengintegrasikan informasi melalui sistem ERP

Keuangan rencana
strategis dan
Keuangan
operasional

produksi Sumber daya manusia

Sistem ERP
Manajemen bahan baku Manajemen logistik

Manajemen kualitas Manajemen


pemeliharaan

Software ERP harus merupakan cermin yang menggambarkan proses bisnis suatu organisasi
seperti pengisian order konsumen dan produksi.

8
2.7 Keuntungan dan Kelemahan ERP
2.7.1 Keuntungan ERP
Keuntungan menggunakan sistem (software) ERP baik langsung maupun tidak lansung
diantaranya adalah meningkatkan integritas informasi untuk pengambilan keputusan yang
lebih baik serta meningkatkan kecepatan respon terhadap permintaan konsumen. Manfaat
tidak langsung termasuk membrikan image yang baik terhadap perusahaan, meningkatkan
kepuasan konsumen, berikut ini adalah manfaat langsung dari sistem ERP diantaranya adalah:
1. Mengitegrasikan bisnis perusahaan
Keuntungan pertama dan yang paling utama terletak pada kemampuan mengintegrasikan
bisnis perusahaan. Yang menjadi alasan mengapa paket ERP dianggap terintegrasikan
karena adanya fasilitas update (revisi) data antar komponen-komponen bisnis perusahaan
yang terkait melalui pertukaran data secara otomatis antara aplikasi dibandigkan dengan
sistem informasi perusahaan tradisional yang berlalu berorientasi ke fungsi bisnis secara
individu.

2. Fleksibilitas
Keuntungan kedua dari paket ERP terletak pada fleksibilitasnya. Bahasa, mata uang,
standar akuntansi dan lain-lain yang berbeda dapat ditampung dalam sistem. Demikian
pula dengan sistem yang terletak dibeberapa lokasi baik lokal maupun global dapat
disatukan secara otomatis. Fleksibilitas ini penting adanya, dan seseorang dapat
mengatakannya sebagai keuntungan utama.

3. Kemampuan Analisis dan Perencanaan yang lebih baik


Keuntungan yang dari sistem ERP adalah meningkatkan fungsi perencanaan. Dengan
kemampuannya untuk mengatur integrasi bisnis dan datanya sistem ERP sepenuhnya
dapat digunakan untuk berbagai jenis sistem pendukung keputusan dengan
mensimulasikan berbagai fungsinya. Karena itu dengan kemampuan sistem ERP tersebut
dapat dilakukan pemasukan dan analisis data secara flesibel dan seketika (real time) dari
berbagai sudut atau dimensi. Kemampuan ini dapat memberikan informasi kepada
pengambil keputusan informasi yang mereka perlukan sehingga mereka dapat membuat
keputusan dengan lebih baik.

4. Menggunakan Teknologi Terkini


Keuntungan keempat adalah penggunaan teknologi informasi terkini. Penyedia software
ERP sangat cepat dalam beradaptasi dengan perkembangan dan pemanfaatan teknologi
terkini seperti sistem terbuka (open system). Teknologi Client/Server, internet/intranet.
Electronic commerce dan lainnya. Sistem ERP sangat cepat beradaptasi terhadap
perkembangan terakhir teknologi informasi yang memungkinkannya sangat fleksibel
dalam beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi pada lingkungan bisnis dimasa depan.
Fleksibilitas ini membuat sistem ERP selalu sesuai dengan perkembangan teknologi
selama pembuatan, pemeliharaan, dan perluasan sistem.

9
2.7.2 Kelemahan ERP
Mengapa Banyak Penerapan ERP Gagal?
Paket software ERP bila dipilih dengan benar, digunakan secara efisien, dan diterapkan
dengan cara bijaksana dapat meningkatkan produktivitas dan keuntungan bagi perusahaan
secara dramatis. Akan tetapi banyak perusahaan gagal dalam melakukan ini karena salah
memilih produk, tidak kompeten, penerapan yang sembarangan serta penggunaan yang tidak
efisien dan efektif.
Agar dapat bekerja dengan sukses, penggunaan sistem ERP perlu banyak faktor harus diikuti.
Harus ada orang yang mengerti bisnis, penyedia software ERP harus baik dan paket software
ERPnya harus sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Konsultan ERP harus kompeten,
penerapannya harus terencana dengan baik dan dijalankan dengan sempurna. Pelatihan
terhadap pengguna harus dilakukan sehingga karyawan mengerti tentang sistem yang
digunakan dan pengaruh usaha mereka terhadap sukses tidaknya program secara keseluruhan.
Pengenalan sistem (software) ERP secara dramatis akan mengubah uraian tugas dan peran
kebanyakan karyawan. Karyawan yang sebelumnya bekerja memasukan data dalam semalam
bisa menjadi pengambil keputusan. Sebagai contoh bila dimasa lalu petugas penginput
pesanan atau order bertugas memasukan data order yang diterimanya, dengan diterapkannya
sistem ERP yang baik petugas tersebut akan bertugas sebagai inisiator (triger). Begitu order
masuk ke dalam sistem, informasi tentang order tersebut akan langsung masuk ke modul
aplikasi penjualan, distribusi dan keuangan.
Modul distribusi akan mencek apakah barang yang dipesan tersedia di gudang, bila tersedia
barang yang dipesan akan dikirim dan informasi akan dikirim ke modul keuangan. Bila barang
tidak ada di gudang maka modul produksi yang akan mendapatkan informasi sehingga
produksi dimulai. Kemudian pelanggan akan diberi tahu status dari ordernya. Bila barang
yang dipesan dikirim, modul aplikasi keuangan menyiapkan dan mengirim faktur ke
konsumen. Semua proses ini terjadi secara otomatis segera setelah pesanan dimasukan oleh
operator bagian pesanan.
Banyak karyawan kurang memahami perubahan dari data pesanan menjadi informasi yang
disampaikan ke berbagai modul bila karyawan tersebut kurang mendapat pelatihan terlebih
dahulu dan kemudian sistem akan gagal diterapkan,
Faktor lainnya adalah pengangguran. Ketika prosedur menjadi otomatis prosedur tersebut
menjadi kelebihan karyawan. Sehingga secara alamiah karyawan akan menolak otomatisasi
ini. Akan tetapi sesungguhnya karyawan tersebut dapat bekerja dengan tentangan baru dengan
lingkungan yang lebih merangsang. Untuk hal ini karyawan harus terlebih dahulu diberi tahu
apa yang bakal terjadi dan harus diberi waktu untuk melakukan perubahan. Tanpa dukungan
dari karyawan sistem sebaik apapun akan gagal.

10
2.8 ERP dan Teknologi Terkait
Sistem ERP melakukan tugas penting dengan mengintegrasikan fungsi-fungsi bisnis yang terpisah
seperti pengelolaan bahan baku, perencanaan produk, penjualan, distribusi, akuntansi dan
keuangan serta lainnya kedalam satu aplikasi. Tetapi ERP juga memiliki tiga kelemahan penting,
yaitu:
 Manajer tidak dapat menghasilkan laporan yang dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan atau
permintaan informasi tanpa bantuan programmer dan ini sangat mengganggu untuk
mendapatkan informasi yang diperlukan dengan cepat untuk memelihara keuntungan dalam
berkompetisi.
 Sistem ERP memberikan hanya status saat ini, seperti membuka order. Manajer seringkali
memerlukan informasi status masa lalu dan sekarang untuk melihat kecenderungan atau trend
sehingga membantu lebih baiknya keputusan yang diambil.
 Data dalam aplikasi ERP tidak dapat terintegrasi dengan perusahaan lain.

Leon (1999) menyatakan ada beberapa teknologi yang dapat menanggulangi keterbatasan ini
diantaranya:
 Business process reengineering (BRP)-menurut Dr Michael Hammer dalam Leon (1999)
adalah memikirkan kembali secara mendasar dan merancang kembali secara radikal proses
bisnis untuk mencapai perbaikan yang luar biasa dalam kinerja seperti biaya, kualitas,
pelayanan dan kecepatan.
 Manajemen information systems (MIS)- Merupakan integrasi dari hardware, software,
brainware, prosedur, database dan jaringan komuniksi yang memiliki tujuan untuk mengolah
data menjadi informasi yang diperlukan oleh manajer dalam proses pengambilan keputusan.
 Decision support systems (DSS)-adalah sistem informasi yang interaktif dan menyatu dengan
software dan hardware yang mudah dioperasikan untuk menghasilkan informasi untuk
mendukung proses pengambilan keputusan.
 Executive information systems (EIS)-Sistem informasi yang dibangun untuk membantu
manajemen puncak menangani masalah-masalah yang tidak terstruktur.
 Data warehousing-Merupakan arsip data perusahaan yang masa penggunaannya telah lewat.
Data dikeluarkan dari data yang digunakan untuk memelihara kecepatan.
 Data Mining-adalah proses menentukan data-data yang masih dianggap penting untuk
membaca dan menganalisis data atau dapat juga dikatakan sebagai pandangan multi dimensi
dari data bisnis.
 On-line analytical processing (OLAP)-merupakan teknologi yang dirancang untuk membaca
dan menganalisis data atau dapat juga dikatakan sebagai pandangan multi dimensi dari data
bisnis.

Supply Chain Management-adalah jaringan fasilitas dan distribusi yang melakukan fungsi dari
pengadaan bahan baku, merubah bahan baku tersebut menjadi barang setengah jadi dan barang
jadi serta mendistribusikan barang jadi tersebut ke konsumen.

11
2.8.1 Software untuk ERP
keluar dengan dua versi yaitu versi untuk mainframe (SAP R/2) dan versi Client/Server (SAP
R/3). Ada berbagai merek software yang digunakan oleh perusahaan untuk menerapkan
sistem ERP, salah satu software tersebut adalah SAP ERP.
SAP ERP Versi yang paling banyak digunakan saat ini adalah SAP R/3 untuk sistem
client/server terbuka. Software ini dibuat oleh SAP AG. Modul-mudul yang ada dalam SAP
R/3 adalah:
 Financial accounting
 Treasury
 Controlling
 Enterprise Controlling
 Investment management
 Production Planning
 Material management
 Plant maintenance and service management
 Quality management
 Project systems
 Sales and distribution
 Human resource management

12
RINGKASAN

Enterprise adalah sekelompok orang yang memiliki tujuan secara umum sama. Mereka memiliki
sumberdaya untuk mencapai tujuan. Enterprise berperan sebagai satu entitas.
Dalam konsep enterprise, organisasi secara keseluruhan dianggap sebagai satu sistem dan semua
bagian dianggap sebagai sub sistem.
Banyak pakar mendefinisikan ERP seperti diantaranya Turban (1999) menyatakan software ERP
merupakan sebuah software yang memberikan solusi untuk mengintegrasikan dan mengendalikan
seluruh proses bisnis yang ada dalam suatu organisasi. Software ini menjanjikan keuntungan mulai
dari meningkatkan efisiensi sampai dengan kualitas, produktivitas, dan profitabilitas.
Sejalan dengan Turban, Wilkinson (2000), Gelinas dan Suton (2002) dan lain-lain menyatakan
bahwa sistem ERP pada dasarnya merupakan sebuah software aplikasi yang terintegrasi untuk
digunakan pada berbagai fungsi perusahaan seperti akuntansi dan keuangan, manajemen
sumberdaya manusia, serta produksi dan logistic yang diperlukan untuk mendukung manajemen
dibagian tersebut.

13
DAFTAR PUSTAKA

Sunyoto, Danang. (2014). Sistem Informasi Manajemen (perspektif organisasi). Jakarta


Susanto, Azhar. (2013). Sistem Informasi Manajemen (pendekatan terstruktur –resiko-
pengembangan). Bandung

14

Anda mungkin juga menyukai