Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH ANALISA PROSES BISNIS

“ERP (Enterprise Resource Planning)”

Dosen pengampuh:
Yulia Arvita S.Kom,M.S.I

Nama-Nama anggota kelompok:


Arfan Januari Adinda ( 8040180044 )
Fadhel Bagus Pratama ( 8040180060 )
Fadila Khairunisa ( 8040180272 )
Regina Endah Maharani ( 8040180059 )
Sada Rananta Sembiring ( 8040180160 )
Riza Anggi Wulandari ( 8040180077 )
Rila Cahya Sastra ( 8040180123 )
Lulu Indah Mutia Saragih ( 8040180192 )

STIKOM DINAMIKA BANGSA JAMBI


2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-
Nyalah kami mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik.Makalah tentang “Sistem
Informasi Akuntansi” ini disusun dengan tujuan untuk melengkapi tugas mata kuliah
sistem informasi akuntansi.
Penyusunan makalah tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak.
Kami sebagai penyusun makalah ini sepenuhnya menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran
dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan di masa yang akan datang.
Akhir kata, semoga makalah ini bisa memberikan suatu kemanfaatan bagi kami
selaku penyusun makalah pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya serta bisa
menjadi tambahan referensi di bidang ilmu Komunikasi Data bagi penyusun makalah di
masa yang akan datang.

Jambi, 11 November 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

COVER ........................................................................................................................ i

KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang .......................................................................................................4

1.2. Rumusan Masalah ..................................................................................................5

1.3. Tujuan ....................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Definisi ERP .........................................................................................................6

2.2 Fungsi ERP. ............................................................................................................7

2.3 Modul-Modul Dalam ERP ......................................................................................9

2.4 Kelebihan dan Kekurangan ...................................................................................10

2.5 Kekurangan dari Enterprise Resource Planning ...................................................11


2.6 Ruang Lingkup ERP
2.7 Faktor Sukses Implementasi ERP
2.8 Mengapa Sukses implementasi ERP
2.9 Tahapan implementasi ERP
2.10 Penerapan system ERP
2.11 Cara system ERP dapat membantu pengintegrasiaan
2.12 Metode Big Bang
2.13 Metode Small bang
2.14 Step By Step
2.15 Faktor yg menyebutkan dengan implementasi ERP
2.16 Kenapa ERP harus RealTime
2.17 Cara mengimplementasi ERP
2.18 Tujuan ERP
2.19 Manfaat ERP
2.20 Tahapan ERP

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan..........................................................................................................12

3.2. Saran....................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Organisasi yang berukuran besar dan sedang memiliki sistem informasi yang dirancang
dan diprogram menurut pesanan (kebutuhan) mereka. Persaingan yang semakin sengit,
membuat sejumlah organisasi mulai mengefisienkan segala kegiatan operasional bisnisnya.
Jika semakin kompleks proses yang dijalankan, maka cepat atau lambat organisasi tersebut
pasti akan memerlukan sistem yang bisa mengatasinya. Agar dapat bersaing, tentu diperlukan
suatu sistem manajemen yang baik, untuk dapat memonitoring segala aktivitas produksi
perusahaan. Tak mengherankan jika perusahaan pasti membutuhkan sebuah sistem aplikasi
yang dapat memudahkan proses kerja. Kegiatan menghasilkan produk, ketersediaan bahan
baku, laporan keuangan, laporan pemasaran, laporan komplain pelanggan, dan sebagainya itu
merupakan beberapa komponen yang dapat menjadi bahan analisis untuk mengambil
keputusan. Saat ini, trend sistem informasi adalah menuju implementasi sistem berorientasi
perusahaan dengan tingkat integratif tinggi. Sistem ini bukan paket-paket pesanan yang
dirancang untuk organisasi tertentu. Karakteristik organisasi-organisasi yang beraneka ragam
turut membentuk komponen-komponen perangkat lunak menjadi sebuah sistem perencanaan
sumber daya perusahaan atau bisa disebut Enterprise Resource Planing yang terbaik dalam
memenuhi kebutuhan bisnis mereka. lni berarti bahwa organisasi perlu mengubah cara
mereka melakukan bisnis untuk dapat sepenuhnya memanfaatkan Enterprise Resource
Planning (ERP).
Perencanaan sumber daya perusahaan - ERP (Enterprise Resource Planning) adalah
model sistem informasi yang memungkinkan perusahaan mengotomatiskan dan
mengintegrasikan berbagai proses bisnis utamanya berhubungan dengan aspek operasi,
produksi maupun distribusi di perusahaan bersangkutan.
1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan yang dirumuskan dalam makalah ini adalah sebagai berikut;

1. Apa definisi ERP?


2. Apa fungsi ERP?
3. Apa saja modul-modul di dalam ERP?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari ERP?

1.3 Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk menjelaskan definisi, fungsi dan model ERP,
serta kelebihan kekurangan ERP
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi ERP (Enterprise Resource Planning)


Istilah ERP diciptakan pada tahun 1990 oleh Gartner Group. Akan tetapi, konsepnya
sebenarnya sudah ada sejak tahun 1960-an. Saat itu, konsep ini hanya diterapkan pada
manajemen inventaris dan kontrol di sektor manufaktur. Pengembang software membuat
program untuk memantau inventaris, merekonsiliasi saldo, dan melaporkan status. Pada tahun
1970-an, program ini berevolusi menjadi Material Requirements Planning (MRP) untuk
penjadwalan proses produksi.
Pada 1980-an, MRP dikembangkan untuk mencakup lebih banyak proses manufaktur,
sehingga mengubah namanya menjadi MRP-II atau Material Resource Planning. Pada tahun
1990, sistem ini telah memiliki lebih banyak fungsi di luar manajemen inventaris dan proses
operasional lainnya ke fungsi-fungsi back-office lain seperti keuangan, permesinan,
manajemen proyek, dan SDM. Pada tahun inilah istilah ERP mulai digunakan.
Pada tahun 2000-an, Gartner Group kembali mengembangkan ERP dengan
mengeluarkan ERP II. Ini adalah ERP berbasis Cloud keluaran pertama. Sistem ini
menawarkan fleksibilitas tingkat tinggi, karena dapat melampaui batas wilayah dan waktu
(asal terhubung dengan internet). Kini sistem ERP SaaS (Software-as-a-Service) semakin
diminati oleh berbagai bisnis terutama UKM dikarenakan tingkat mobilitasnya yang tinggi
dan harganya yang lebih terjangkau.

Pengertian ERP (Enterprise Resource Planning) menurut para ahli;

 Menurut Daniel E. O’ Leary dalam bukunya Enterprise Resource Planning Systems


(Systems, Life Cycle, Electronic Commerce and Risk), ERP adalah paket software
powerful yang memungkinkan perusahaan mengintegrasikan berbagai fungsi yang
terpisah.
 Menurut James Hall dalam bukunya Accounting Information Systems (Buku 1, Edisi
13, Halaman 45), ERP adalah model sistem informasi yang memungkinkan
perusahaan mengotomatiskan dan mengintegrasikan berbagai proses bisnis utamanya.
 Menurut Ellen Monk dan Bret Wagner dalam bukunya Concepts in Enterprise
Resource Planning (Third Edition, Halaman 1), program ERP adalah core software
yang digunakan perusahaan untuk mengkoordinasi informasi pada setiap area bisnis.
Program ERP membantu untuk mengelola proses bisnis perusahaan secara luas
menggunakan satu database dan satu sistem pelaporan manajemen.

Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa Enterprise Resource Planning (ERP)
adalah sistem berbasis komputer sebagai tulang punggung perusahaan yang didesain untuk
mengotomatisasi banyak proses transaksi perusahaan dan terintegrasi secara real time.

Seiring berkembangnya dunia teknologi informasi, sistem ERP juga semakin maju.
Bahkan saat ini, sistem ERP dapat diakses melalui berbagai perangkat mobile dari luar
perusahaan melalui internet, sehingga dapat dijangkau oleh pengguna kapanpun dan
dimanapun mereka berada. Hal ini tentunya juga diiringi oleh semakin majunya mekanisme
keamanan dari sistem tersebut.

2.2 Fungsi ERP (Enterprise Resource Planning)


Meskipun ERP pada awalnya dirancang untuk industri manufaktur, sekarang
perangkat lunak ini telah berkembang ke berbagai sektor lainnya seperti jasa, pendidikan,
ritel dan grosir, real estate, makanan dan minuman, kesehatan, dan bahkan pemerintahan.
Setiap perusahaan atau organisasi tentunya mengelola karyawan, membeli produk
atau jasa, menjual atau mendistribusikan sesuatu, dan mencatat keuangan. ERP
memungkinkan perusahaan dari segala industri untuk mengintegrasikan dan mengelola
seluruh fungsi dasar tersebut. Berikut ini adalah beberapa manfaat yang dapatkan dengan
mengimplementasikan perangkat lunak ERP di perusahaan;
1. Mengoptimalkan Efisiensi
Sistem ERP berfungsi menyederhanakan berbagai aktivitas operasional yang
memakan banyak waktu dan tenaga. Tugas-tugas kompleks seperti pengecekan
inventaris, pembagian tugas ke karyawan, pemantauan jam kerja, penggajian,
pembuatan laporan keuangan, semuanya dapat dilakukan secara otomatis.
Dengan berkurangnya pekerjaan manual, tim dapat lebih fokus pada pekerjaan mereka
tanpa harus mengganggu tim lainnya. Misalnya, tim marketing dapat memantau
laporan web traffic harian tanpa harus memintanya dari tim IT, atau tim akuntansi
dapat membuat laporan yang terkait dengan sales tanpa harus bergantung pada
manajer penjualan.
2. Meningkatkan Kolaborasi
Kolaborasi antar departemen merupakan bagian yang krusial dan sering diperlukan
dalam bisnis. ERP software meruntuhkan dinding-dinding pembatas antara
departemen. Dengan data yang dimasukkan ke dalam sistem ERP yang terpusat dan
konsisten, satu departemen dapat mengakses data dari departemen yang lain. ERP
SaaS atau yang berbasis Cloud dapat memperluas kolaborasi antar-tim yang ada di
seluruh cabang perusahaan melalui internet.
3. Menghemat Biaya Operasional
ERP juga membantu perusahaan dalam menghemat biaya operasional, karena
sebagian besar aktivitas operasional diotomatiskan, maka berbagai gangguan, kendala,
dan kerusakan dapat diantisipasi dengan baik. Seluruh pekerjaan kompleks dapat
diselesaikan dengan lebih cepat sehingga ini dapat mengurangi lead time. Perusahaan
juga dapat mengurangi biaya tenaga kerja, karena ERP mampu mengambil alih
berbagai pekerjaan manual.
4. Meningkatkan Keamanan Data
ERP memiliki firewall dan kontrol pembatasan untuk mencegah pelanggaran data.
Seluruh data disimpan dalam sistem terpusat sehingga titik akses dapat dimonitor
dengan ketat dan keamanannya pun terjaga. Admin yang bertanggung jawab
mengelola data perusahaan bisa memberikan hak akses terbatas kepada karyawan.
Misalnya, manajer HR dapat menyembunyikan data-data penting hanya untuk dirinya
dan para pemangku kepentingan sementara memberikan hak akses kepada karyawan
untuk melihat data keuangan mereka masing-masing.
Admin juga dapat dengan cepat menghentikan akses karyawan yang diberhentikan
dan memberikan hak akses kepada karyawan baru. Solusi ERP juga menunjukkan
aktivitas pengguna, sehingga admin dapat dengan mudah mengidentifikasi tindakan
yang tidak sah atau pola aktivitas yang mencurigakan dalam sistem.
5. Membuat Prakiraan Bisnis Yang Akurat
Salah satu hal yang paling krusial bagi kemajuan bisnis adalah prakiraan (forecast)
yang tepat. Pemangku kepentingan dalam perusahaan bergantung pada laporan untuk
membuat prakiraan yang pada akhirnya akan mempengaruhi keputusan yang mereka
ambil. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi bisnis untuk mendapatkan laporan real-
time, lengkap, dan konsisten. Solusi ERP bisa memfasilitasi semua itu.
Laporan dalam sistem ERP menggunakan filter dan analitik canggih yang bisa
menyaring ketidakkonsistenan pada data. Sistem ini juga memastikan bahwa data
yang diperoleh dihasilkan pada waktu yang sebenar-benarnya. Laporan bisnis yang
akurat akan membantu pemangku kepentingan dalam menghasilkan keputusan yang
terbaik bagi bisnis mereka.

2.3 Modul-Modul Dalam ERP (Enterprise Resource Planning)

Setiap sistem ERP memiliki modul yang berbeda, namun biasanya ada beberapa modul dasar
yang dimiliki oleh sistem ERP yang canggih. Fungsi dari modul-modul dasar ini dinilai
penting bagi berbagai jenis perusahaan. Berikut ini adalah beberapa modul dasar yang ada
dalam sistem ERP secara umum;

1. Accounting (Akuntansi)
Modul akuntansi berfungsi mengelola arus kas yang masuk dan keluar dalam suatu
perusahaan. Modul juga membantu perusahaan menangani berbagai transaksi
akuntansi seperti pengeluaran, neraca, buku besar, rekonsiliasi bank, penganggaran,
manajemen pajak, dan lain-lain. Laporan keuangan perusahaan dapat dibuat hanya
dengan beberapa klik dengan modul ini.
2. CRM
Modul CRM (Customer Relationship Management) membantu meningkatkan kinerja
penjualan melalui layanan pelanggan yang lebih baik dan membangun hubungan yang
sehat dengan pelanggan. Modul ini juga membantu perusahaan mengelola dan
melacak informasi prospek dan pelanggan seperti riwayat komunikasi, panggilan,
pertemuan, data transaksi yang mereka lakukan, durasi kontrak, dan lain-lain.
3. HRM
Modul HRM (Human Resource Management) membantu meningkatkan efisiensi
departemen SDM atau HR dalam perusahaan. Modul ini membantu mengelola
informasi karyawan seperti penilaian kinerja, deskripsi pekerjaan, keterampilan,
kehadiran, cuti, dan lain-lain. Manajemen Penggajian merupakan salah satu sub
modul yang paling penting dalam modul HRM yang befungsi untuk mengelola gaji,
biaya perjalanan, dan pengembalian biaya.
4. Sales (Penjualan)
Modul ini berfungsi menangani alur kerja penjualan seperti pertanyaan penjualan,
penawaran, sales order, dan faktur. Integrasi modul Penjualan dan CRM dapat
mempercepat siklus penjualan dan menghasilkan keuntungan lebih besar bagi
perusahaan.
5. Inventory (Inventaris)
Modul inventaris berguna untuk melacak dan mengelola stok barang di perusahaan
termasuk memantau tingkat persediaan, menjadwalkan pengisian ulang, melakukan
forecasting dan membuat laporan inventaris. Sistem ERP yang bagus memungkinkan
integrasi modul inventaris dengan barcode atau SKU scanner. Modul inventaris akan
lebih efektif jika diintegrasikan dengan modul pembelian.

6. Purchasing (Pembelian)
Modul ini mengelola proses yang terlibat dalam pengadaan barang. Ini termasuk:
daftar supplier, permintaan dan analisis penawaran, Purchase Order, Goods Receipt
Notes, dan pembaruan stok. Modul ini dapat diintegrasikan dengan modul inventaris
untuk manajemen pengadaan stok yang lebih optimal.
7. Manufacturing (Manufactur)
Modul ini berfungsi meningkatkan efisiensi dalam proses manufaktur dalam suatu
bisnis, seperti; perencanaan produk, material routing, pemantauan produksi harian,
dan pembuatan Bill of Materials. Sistem ERP yang baik memungkinkan modul
manufaktur untuk diintegrasikan dengan barcode atau RFID scanner.

2.4 Kelebihan dan Kekurangan Enterprise Resource Planning


 Kelebihan dari Enterprise Resource Planning
1) Integrasi data keuangan untuk mengintegrasikan data keuangan
sehingga top management bisa melihat dan mengontrol kinerja keuangan
perusahaan dengan lebih baik.(biaya yang mahal berapa dan biaya yang terbuang
atau biaya yang telah terpakai berapa?)
2) Terjadi peningkatan produktivitas, penurunan inefisiensi dan
peningkatan kualitas produk.
3) Data realtime(Data bisa dilihat langsung ketika diinput hari itu
jugadan bisa diliat oleh bagian divisi2 lain)
4) Pengambilan keputusan lebih cepat (karena informasi yang beredar
lebih terkoordinasi dan mudah dipahami)
5) Proses pengawasan menjadi lebih terpusat sehingga menghindari
tingkat penyimpangan.
6) Meningkatkan konsistensi dari informasi yang dihasilkan.
2.5 Kekurangan dari Enterprise Resource Planning

1) Sulit untuk menyesuaikan perubahan standar


2) Waktu dan biaya implementasi yang melebihi anggaran.
3) Karyawan tidak siap untuk menerima dan beroperasi dengan sistem yang baru.
4) Persiapan implementasi tidak dilakukan dengan baik.
5) Berkurangnya fleksibilitas sistem setelah menerapkan ERP
6) Sistem ERP kaku artinya tidak dapat menyesuaikan dengan sistem yang ada di
perusahaan.

2.6 Ruang Lingkup ERP


1. Pengertian

• ERP adalah sebuah sistem informasi perusahaan yang dirancang untuk


mengkoordinasikan semua sumber daya,informasi dan aktifitas yang diperlukan untuk
proses bisnis lengkap.
• Sistem ERP didasarkan pada database pada umumnya dan rancangan perangkat
lunak modular.
2. Tujuan dan Peranannya Dalam Organisasi
 Tujuan sistem ERP adalah untuk mengkoordinasikan bisnis organisasi secara
keseluruhan.
 ERP merupakan software yang ada dalam organisasi/perusahaan untuk:
– Otomatisasi dan integrasi banyak proses bisnis
– Membagi database yang umum dan praktek bisnis melalui enterprise
– Menghasilkan informasi yang real-time
– Memungkinkan perpaduan proses transaksi dan kegiatan perencanaan.
3. Evolusi Sistem ERP
 Tahapan Evolusi ERP
• Tahap I : Material Requirement Planning (MRP)
Merupakan cikal bakal dari ERP, dengan konsep perencanaan kebutuhan
material
• Tahap II: Close-Loop MRP
Merupakan sederetan fungsi dan tidak hanya terbatas pada MRP, terdiri
atas alat bantu penyelesaian masalah prioritas dan adanya rencana yang
dapat diubah atau diganti jika diperlukan
• Tahap III: Manufakturing Resource Planning (MRP II)
Merupakan pengembangan dari close-loop MRP yang ditambahkan 3
elemen yaitu: perencanaan penjualan dan operasi, antarmuka keuangan dan
simulasi analisis dari kebutuhan yang diperlukan
• Tahap IV: Enterprise Resource Planning
Merupakan perluasan dari MRP II yaitu perluasan pada beberapa proses
bisnis diantaranya integrasi keuangan, rantai pasok dan meliputi lintas
batas fungsi organisasi dan juga perusahaan dengan dilakukan secara
mudah
• Tahap V: Extended ERP (ERP II)
Merupakan perkembangan dari ERP yang diluncurkan tahun 2000, serta
lebih konflek dari ERP sebelumnya

4.Modul ERP
• Manufacturing
• Supply Chain Management
• Financials
• Projects
• Human Resources
• Customer Relationship Management
• Data warehouse
• Access Control
• Customization

5.Kelebihan ERP
• Integrasi antara area fungsional yang berbeda untuk meyakinkan komunikasi,
produktifitas dan efisiensi yang tepat.
• Rancangan Perekayasaan
• Pelacakan pemesanan dari penerimaan sampai fulfillment
• Mengatur saling ketergantungan dari proses penagihan material yang kompleks

6.Kelemahan ERP
• Terbatasnya kustomisasi dari perangkat lunak ERP
• Sistem ERP sangat mahal
• Perekayasaan kembali proses bisnis untuk menyesuaikan dengan standar industri
yang telah dideskripsikan oleh sistem ERP dapat menyebabkan hilangnya keuntungan
kompetitif
• ERP sering terlihat terlalu sulit untuk beradaptasi dengan alur kerja dan proses bisni
tertentu dalam beberapa organisasi.

2.7 Faktor Sukses Implementasi ERP

Penelitian ini bertujuan untuk membahas implementasi Enterprise Resource


Planning (ERP) dan menentukan faktor-faktor kunci kesuksesan implementasi
ERP Dari hasil pembahasan diperoleh empat faktor kunci kesuksesan
implementasi ERP yaitu :

1. bisnis proses yang matang,


2. manajemen perubahan yang baik,
3. komitmen manajemen mulai dari level manajemen sampai user sistem
4. perubahan budaya organisasi.

Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan sistem terintegrasi yang


mendukung aktivitas-aktivitas bisnis inti sebuah organisasi yang meliputi
manufakturing, logistik, finansial, akutansi, penjualan, pemasaran, dan
sumber daya maanusia. Sebuah sistem ERP akan membantu bagian-bagian
dalam sebuah organisasi untuk berbagi data dan informasi, pengurangan
biaya, dan perbaikan manajemen dari bisnis proses. Dengan keuntungan-
keuntungan yang ditawarkan sistem tersebut, banyak perusahaan yang
tergiur untuk mengimplementasikan.
Stratman dalam Aladwani (2001) menyatakan dibalik keuntungan-keuntungan
tersebut, banyak juga sistem ERP yang mengalami kegagalan pada saat
implementasi. Santoso (2003) menyatakan bahwa rata-rata kegagalan
implementasi software ERP, SCM dan CRM didunia berdasarkan hasil survey
adalah 50% sampai 70%. Dalam banyak tulisan, angka 70% dapat dikatakan
”standar” kegagalan yang dapat diterima bersama dalam proyek IT.
Selanjutnya, Standish Group menyatakan hanya 10% perusahaan yang
berhasil menerapkan ERP, 35% proyek dibatalkan dan 55% mengalami
keterlambatan. Kondisi tersebut dialami juga oleh perusahaan di Indonesia,
banyak yang bernasib sama dengan perusahaan di luar negeri yaitu
mengalami kegagalan implementasi ERP setelah berinvestasi besar-besaran.
Namun kegagalan tersebut jarang terungkap karena rata-rata perusahaan
malu mengungkapkan detil kegagalan yang akan menurunkan citra
perusahaan dan mengecewakan para konsumen dan shareholdersnya.

Banyak perusahaan yang ingin mengimplementasikan ERP hanya


mendengar hal-hal positif dari vendor, tetapi tidak memahami kesulitan-
kesulitan yang terjadi serta biaya yang dibutuhkan untuk implementasi selain
biaya software sehingga sering underestimated. Organisasi perlu mengetahui
perubahan-perubahan yang akan terjadi jika implementasi ERP akan
dilakukan, diantaranya :

1. Banyak pekerjaan yang akan diotomasi sesudah implementasi sehingga


mengurangi fleksibilitas dalam mengoperasikan sebuah bisnis.

2. Kata ”Enterprise” dalam ERP mengandung makna apa yang terjadi di


satu area akan memiliki efek beriak pada area lain.

3. Sistem ERP cenderung menggantikan sistem lama baik pada level taktis
maupun manajemen. Segala sesuatu harus dijalankan secara konsisten yang
berarti cara yang diterapkan dalam menjalankan sesuatu harus sama untuk
semua area. Disamping itu perlakuan khusus yang akan dilakukan pada satu
area tidak akan terwujud tanpa merubah konfigurasi sistem.
2.8 Mengapa Sukses implementasi ERP
Alasan perusahaan memilih untuk menerapkan Enterprise Resource Planning
adalah :
1. ERP system dapat mengurangi redudansi data
2. ERP system dapat meningkatkan efesiensi supply chain
3. ERP system dapat mempermudah pelanggan untuk mengakses produk atau
service yang ditawarkan perusahaan
4. Mengurangi biaya operasional, karena semuanya sudah terintegrasi sehingga
lebih sederhana
5. Menanggapi dengan cepat perubahan yang terjadi
Sistem ERP mengkombinasikan semua sistem menjadi satu sistem yang
terintegrasi sesuai dengan lingkungan kerja yang ada dan menjadi satu
database, oleh karena itu dengan adanya sistem ERP dapat memudahkan
masing – masing bagian dalam organisasi untuk berkomunikasi dan berbagi
informasi.
Peran Enterprise Resource Planning dalam suatu perusahaan untuk
mengkoordinasikan bisnis perusahaan secara keseluruhan. ERP dapat
digunakan untuk otomatisasi dan integrasi banyak proses bisnis, membagi
database yang umum dan praktik bisnis melalui enterprise, menghasilkan
informasi yang real-time dan memungkinkan perpaduan proses transaksi dan
kegiatan perencanaan.
Ada beberapa manfaat yang didapatkan dari implementasi ERP (Enterprise
Resource Planning) pada sebuah perusahaan, antara lain:
 Sistem ERP akan memudahkan perusahaan dalam melakukan pemantauan
dan pengendalian proses bisnis, serta dapat memberikan wawasan yang luas
kepada seorang pembuat keputusan sehingga dapat melakukan prediksi dan
pengambilan keputusan yang akurat.
 ERP memiliki fungsi otomatisasi yang akan menjamin aliran informasi
tersampaikan dengan jelas dan bebas dari kesalahan, sehingga proses bisnis
menjadi lebih sederhana dan responsif.
 Sistem ERP akan menyalurkan kepada karyawan informasi-informasi akurat
yang dibutuhkan langsung kepada mereka.
 Ekosistem perusahaan yang terintegrasi, artinya sistem ERP dapat
menyatukan semua unit dalam ekosistem perusahaan.
 Sistem ERP menjadikan perusahaan yang sedang berkembang memiliki
fleksibilitas untuk beradaptasi dengan kebutuhan-kebutuhan di masa depan.
Kebutuhan akan ERP dalam perusahaan muncul dikarenakan kekurangan
dari model sistem informasi tradisional yang bersifat terpisah, yaitu:
 Banyaknya duplikasi atau redudansi data karena sistem yang dimiliki masing-
masing fungsional berbeda dan tidak terintegrasi.
 Pihak manajemen dan strategis kesulitan mendapatkan informasi yang
melibatkan data dari berbagai fungsional bisnis karena diperlukan proses
untuk mengintegrasikan data-data yang ada.
 Data yang bersifat terpisah memiliki resiko ketidakvalidan yang tinggi.
 Pengguna yang harus mengakses sistem dari beberapa fungsional bisnis
direpotkan oleh banyaknya akun yang perlu diingat untuk mengakses masing-
masing sistem serta model user interface yang terkadang berbeda pada
masing-masing sistem sehingga perlu dipelajari secara khusus.
Pemanfaatan Enterprise Resource Planning secara tepat akan memberikan
keuntungan dan nilai lebih bagi perusahaan, antara lain:
 Sistem yang terintegrasi akan memberikan tingkat kevalidan data yang lebih
tinggi serta menghilangkan duplikasi atau redudansi data.
 Informasi yang diperlukan perusahaan dapat diperoleh dengan lebih cepat,
bahkan secara real time.
 Hanya ada satu portal akses sistem bagi seluruh pengguna dan menyajikan
user interface yang cenderung sama sehingga pengguna lebih mudah
menggunakannya.
 Pemanfaatan sistem yang terintegrasi akan menjadikan proses bisnis lebih
cepat dan bersifat paperless karena dihilangkannya beberapa proses manual
yang tidak diperlukan lagi.
 Kontrol terhadap keamanan, ketersediaan dan kehandalan sistem menjadi
lebih mudah karena semua sistem yang digunakan masing-masing fungsional
telah terintegrasi.
Seiring berkembangnya dunia teknologi informasi, sistem Enterprise
Resource Planning juga semakin maju. Bahkan saat ini, sistem ini dapat
diakses melalui berbagai perangkat mobile dari luar perusahaan melalui
internet, sehingga dapat dijangkau oleh pengguna kapanpun dan dimanapun
mereka berada. Hal ini tentunya juga diiringi oleh semakin majunya
mekanisme keamanan dari sistem tersebut.

2.9 Tahap Implementasi ERP

tahapan implementasi ERP jika anda ingin mengunakan SAP R/3, cakupan
impelemntasi modulnua sebagai berikut:

Financial Accounting
Menyediakan pengukuran secara continue terhadap profitabilitas dan kinerja
keuangan perusahaan berdasarkan transaksi internal dan eksternal

Controlling (CO)

- Mendukung empat kegiatan operasional yang meliputi pengendalian capital


investment, pengendalian aktivitas keuangan perusahaan dan memonitor dan
merencanakan pembayaran, pengendalian pendanaan dan pengendalian
biaya dan profit berdasarkan semua aktivitas perusahaan

Investment Management (IM)

- Menyediakan analisis kebijakaan investasi jangka panjang dan fixed assets


dari perusahaan untuk membantu proses pengambilan keputusan

Treasury (TR)

- Mengintegrasikan cash management dan cash forecasting dari aktivitas,


logistic, dan transaksi keuangan

Enterprise Controlling (EC)

- Memberikan akses bagi enterprise controller kepada information warehouse


mengenai hal keuangan perusahaan, hasil perencanaan dan pengendalian
perusahaan, investasi, maintenance asset perusahaa, akuisisi dan
pengembangan SDM Perusahaan, kondisi pasar yang berkaitan dengan
pengambilan keputusan serta faktor structural proses bisnis

Logistic Execution (LE)

- Pengaturan logistic purchasing hingga distribusi. Dari purchase requisition,


good receipt, hingga delivery dengan informasi yang terintegrasi dengan
modul lainnya

Sales and Distribution (SD)

- Membuat struktur data yang mampu menganalisis dan mengontrol aktivitas


untuk memberikan kepuasan pelanggan dan menghasilkan profit yang baik

Materials Management (MM)


- Membantu manajemen dalam aktivitas dalam aspek konsumsi material,
energy, service terkait

Plant Maintenance (PM)

- Mendukung dan mengontrol pemeliharaan peralatan dan bangunan secara


efektif, mengatur data perawatan dan mengintegrasikan data komponen
peralatan dengan aktivitas operasional yang berjalan

Production Planning and Inventory Control (PP)

- Merencanakan dan mengendalian material sampai proses delivery produk

Quality Management (QM)

- Menyediakan master data berdasarkan rekomendasi

Project System (PS)

- Mendukung perencanaan pendahuluan terhadap waktu dan value,


perencanaan detail menggunakan unit costing, menetapkan waktu kritis,
pendeskripsian aktivitas dan penjadwalan, koordinasi dari resource melalui
otomatisasi permintaan material, manajemen inventory, network planning
(SDM, kapasitas, material, operating resources), monitoring material,
kapasitas dan dana selama proyek berjalan, evaluasi akhir proyek dengan
analisis hasil dan perbaikan

2.10 Contoh perusahaan yang menerapkan sistem ERP. Jelaskan!

Salah satu contoh perusahaan yang menerapkan sistem ERP yaitu PT


Garuda

Indonesia. Pada tahun 2000 di bagian keuangan mengalami kendala dalam

pertukaran da keakuratan data. Karena kemudahan yang diperoleh melalui

ERP, seperti efisiensi data, keakuratan data, efisiensi waktu, . Selain itu,
karena

perkembangan bisnis sangat pesat mengharuskan PT Garuda Indonesia


mengoptimalkan kinerja tiap divisii.

PT Garuda Indonesia menggunakan ERP untuk menghubungkan dan

mengsinkronisasikan tiap divisi sehingga mengurangi redudansi data, juga

untuk pelaporan pekerjaan tiap divisi ke divisi lain. Pada bagian penjualan

proses dimulai dari kostumer datang, kemudian membeli tiket, kemudian

memasukkan data tersebut kedalam sistem dan masuk ke dalam database

kemudian muncul informasi berupa tampilan laporan penjualan pada bagian

keuangan.

Berikut adalah modul-modul yang banyak digunakan oleh PT. Garuda

Indonesia :

1. SD - Sales & Distribution : membantu meningkatkan efisiensi kegiatan

operasional berkaitan dengan proses pengelolaan customer order

(proses sales, shipping dan billing)

2. MM - Materials Management : membantu menjalankan proses

pembelian (procurement) dan pengelolaan inventory

3. PP - Production Planning : membantu proses perencanaan dan

kontrol daripada kegiatan produksi (manufacturing) suatu

perusahaan.

4. QM - Quality Management : membantu men-cek kualitas proses-

proses di keseluruhan rantai logistik

5. PM - Plant Maintenance : suatu solusi untuk proses administrasi dan

perbaikan sistem secara teknis

6. HR - Human Resources Management : mengintegrasikan proses-


proses HR mulai dari aplikasi pendaftaran, administrasi pegawai,

management waktu, pembiayaan untuk perjalanan, sampai ke proses

pembayaran gaji pegawai

7. FI - Financial Accounting : Mencakup standard accounting cash

management (treasury), general ledger dan konsolidasi untuk tujuan

financial reporting.

8. CO – Controlling : Mencakup cost accounting, mulai dari cost center

accounting, cost element accounting, dan analisa profitabilitas

9. AM - Asset Management : Membantu pengelolaan atas keseluruhan

fixed assets, meliputi proses asset accounting tradisional dan

technical assets management, sampai ke investment controlling

10. PS - Project System : Mengintegrasikan keseluruhan proses

perencanaan project, pengerjaan dan control

Menurut buku Enterpise Resource Planning: Menyelaraskan Teknologi

Informasi dengan Strategi Bisnis ( Wawan, Falahah ). Fase fase dalam

penerapan ERP adalah inisiasi, evaluasi, seleksi ( business process re-

engineering, modification, training, confertion of data ), go live, termination,

exploitation & development . PT Garuda Indonesia sendiri telah berada


pada

fase termination, Sehingga dapat disimpulkan penerapan ERP pada PT.


Garuda

Indonesia berhasil.
2.11 Jelaskan bagaimana cara sistem ERP dapat membantu dalam peng-
integrasi-

an operasional perusahaan!

Dengan menggunakan sistem ERP yang sudah terintegrasi dari setiap

proses bisnis operasional akan membantu dalam pengambilan keputusan


yang

lebih cepat dan menghasilkan peningkatan keuntungan yang signifikan,

mengurangi kesalahan yang terjadi, meningkatkan kecepatan dan efisiensi

serta adanya akses informasi yang lengkap. Proses re-engineering pada

implementasi ERP membutuhkan keamanan, jaminan kualitas, dan pelatihan

bagi karyawan perusahaan yang terlibat dalam sistem tersebut, Karena ERP

merupakan software yang mengintegrasikan semua departemen dan fungsi

suatu perusahaan ke dalam satu sistem komputer yang dapat melayani


semua

kebutuhan perusahaan, baik dari departemen penjualan, HRD, produksi atau

keuangan.

ERP mencakup transaksi finansial dan transaksi operasi yang penting

dan sensitif dari data produksi. Oleh karena itu, keamanan sangat penting
bagi

sistem ERP. ERP memiliki beberapa keuntungan seperti seperti ERP

menawarkan sistem terintegrasi di dalam perusahaan, sehingga proses dan

pengambilan keputusan dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Kemudian


juga memungkinkan melakukan integrasi secara global. Halangan yang
tadinya

berupa perbedaan valuta, perbedaan bahasa, dan perbedaan budaya, dapat

dijembatani secara otomatis, sehingga data dapat diintegrasikan. ERP tidak

hanya dapat memadukan data dan orang, tetapi juga menghilangkan

kebutuhan pemutakhiran dan pembetulan banyak sistem komputer yang

terpisah. Selain itu ERP membantu melancarkan pelaksanaan manajemen

Supply Chain dengan kemampuan memadukannya.

2.12 Metode Big Bang

Strategi Big Bang adalah strategi yang dilakukan dengan menerapkan

semua modul dari ERP dan di semua lokasi dari proyek di dalam perusahaan
di

saat yang bersamaan. Semua sistem lama dihentikan pada saat sistem ERP

baru dimulai, dimana kesiapan para pemakai dan jaringan harus tersedia
pada

saat sistem dimulai. Dalam penggunaan metode Big Bang, sebuah aplikasi
ERP

diimplementasikan di semua lokasi pada waktu yang bersamaan.

Dalam Big Bang, rentang waktu sistem dari versi pengujian sampai

menjadi sistem yang benar-benar dipakai menjadi pencatat transaksi hanya

dalam beberapa hari. Oleh karena itu dalam metode Big Bang, dibutuhkan

proses pengujian yang intensif sebelum akhirnya melakukan cut off terhadap
sistem yang lama dan menggunakan sistem yang baru.

Metode bigbang memiliki beberapa kelebihan yaitu:

a. Tidak membutuhkan interface sementara sebagai perantara sistem baru

dan lama.

b. Tidak membutuhkan perawatan pada sistem lama.

c. Penggunaan sistem baru diharuskan sehingga sistem lama dapat benar-

benar ditinggalkan.

d. Waktu yang dibutuhkan untuk implementasi lebih sedikit.

Selain itu metode bigbag juga memiliki kekuragan yaitu:

a. Dibutuhkan tenaga kerja untuk implementasi lebih banyak.

b. Resiko kegagalan sistem lebih tinggi.

c. Tidak dapat sewaktu-waktu pindah ke sistem lama.

d. Waktu antara pengembangan dan implementasi lebih lama.

e. Pimpinan proyek tidak dapat menunjukkan hasil kinerja dari sistem

ERP sampai semua modul terimplementasi.

Kategori perusahaan yang cocok menggunakan metode Big Bang adalah

perusahaan kecil dan tingkat kompleksitas bisnis proses yang rendah,

struktur organisasi yang flat dan tingkat pengontrolan yang rendah, dan

jumlah modul yang sedikit dan tingkat perubahan modul yang rendah.

2.13 Metode small bang (pilot approach)

Pembuatan model implementasi pada salah satu siteatau fungsi


perusahaan sebagai pilot projectdan diteruskan ke fungsi atau site yang

terkait. Kelebihannya adalah biaya relatif rendah, kompleksitas

berkurang. Kekurangannya adalah membutuhkan banyak kustomisasi

akibat adanya operasi spesifik antar site.

2.14 Step By Step (Phased Approach)

Melakukan implementasi sedikit demi sedikit. Tahap selanjutnya

berkonsentrasi mengimplementasikan modul yang terkait. Keseluruhan

proses bisnis harus terlebih dahulu disiapkan.

Kelebihannya adalah kompleksitas dapat dikurangi, memungkinkan

terjadinya perbaikan proyek yang akan datang akibat konsultasi internal,

ongkos tidak terlalu membebani.

Kekurangan adalah waktu implementasi keseluruhan lebih panjang.

Manfaat dari ERP hanya dirasakan sedikit demi sedikit akibatnya hasil

tidak optima

2.15 faktor yg menyebutkan dengan implementasi erp maka perusahaan

tersebut akan produktif

Whitten (2004: 29) menguraikan Enterprise Resource Planning (ERP)

adalah aplikasi perangkat lunak yang mengintegrasikan secara penuh

sistem informasi yang mencakup sebagian besar atau semua fungsi

bisnis inti dan mendasar (termasuk pemrosesan transaksi dan informasi


manajemen untuk fungsi-fungsi bisnis tersebut).

Maka dapat ditarik sebuah simpulan bahwa Enterprise Resource

Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi software yang mengintegrasikan

secara penuh sistem informasi yang mencakup perencanaan,

manajemen, dan kegunaan dari seluruh sumber daya untuk

memperbaiki efisiensi, kelincahan, dan profitabilitas dari suatu

perusahaan.

2.16 kenapa erp harus real time ?

ERP merupakan solusi yang tepat untuk meningkatkan produktivitas

perusahaan, dengan menyediakan informasi secara real-time. Alasan

utama hadirnya konsep ERP adalah karena secara umum perusahaan

ingin mengintegrasikan sistem, divisi, ataupun departemen yang

terpisah sebagai satu kesatuan. ERP memungkinkan perusahaan untuk

menggabungkan sumber data yang terpisah ke dalam satu database. Hal

ini dapat meningkatkan kemampuan untuk membuat laporan dari data

yang bersumber dari berbagai departemen. Namun untuk menerapkan

ERP, perlu biaya yang cukup tinggi sehingga harus benar-benar

menjalankan prosesnya secara benar.

2.17 cara meingplementasi erp

Langkah-langkah yang diperlukan dalam proyek ERP implementasi

adalah:
1. Pemilihan ERP sistem (Software Selection)

pada phase ini kita melihat bagaimana pentingnya

menentukan Ekspektasi dari Perusahaan dan Pengguna setelah

penggunaan sistem baru.

Kekeliruan yang sering terjadi juga, manajemen perusahaan melihat

bahwa proyek ERP ini lebih kepada team MIS/EDP/IT sehingga, proses

pemilihan vendor ini diserahkan kepada team tersebut dengan

pertimbangan teknis. Hal ini berakibat kepada pemilihan ERP sistem

berujung kepada keuntungan-keuntungan teknis seperti penggunaan

teknologi yang lebih baru, ketimbang keuntungan fungsional secara

sistem untuk perbaikan proses bisnis.

Tips dalam Software Selection Process :

(a) Buat daftar / check list dari tantangan operasional yang saat ini

dihadapi perusahaan, dari tingkat manajemen dan check list dari tiap-

tiap bagian atau divisi.

(b) Buat daftar / check list dari kebutuhan perusahaan akan penggantian

sistem. Bisa saja perusahan saat ini tidak mengalami kendala

operasional, namun sesuai visi perusahaan akan berkembang pada

tahun-tahun mendatang, dan sistem yang ada saat ini tidak dapat lagi

mendukung perkembangan tersebut.

(c) Beri Bobot kedua check list diatas agar kita dapat mengetahui

kepentingan dari tiap kendala operasional yang terjadi dan kebutuhan,

sehingga memudahkan untuk menetukan prioritas.


(d) Proses seleksi vendor apakah untuk pembuatan (custom made) atau

membeli produk ERP yang sudah jadi menjadi lebih mudah dengan check

list di atas, dimana kita dapat membandingkan suatu produk ERP dengan

yang lainnya bukan karena banyaknya fungsi yang tersedia pada suatu

sistem ERP, melainkan kepada apakah cocok dengan kebutuhan kita.

2.18 Tujuan Enterprise Resource Planning (ERP):

Adapun tujuan dari ERP adalah untuk melakukan koordinasi bisnis organisasi
dengan

menyeluruh. ERP adalah software yang terdapat pada organisas/perusahaan


untuk otomisasi

dan integrasi di banyak bisnis dan pelanggan.

- Mengkoordinasikan bisnis organisasi secara lengkap dan menyeluruh

- Menjadikan perangkat lunak :

o Mengotomasisasi dan integrasi banyak proses bisnis

o Membagi database yg umum dan praktek bisnis melalui enterprise

o Menghasilkan informasi yang real-time

o Memungkinkan perpaduan proses transaksi dan kegiatan perencanaan

- Mengurangi proses kinerja yang banyak memakan waktu serta


menghilangkan terjadinya

duplikasi data

- Membantu meningkatkan penjualan karena membantu mengelola barang


atau jasa lebih

cepat

2.19 Manfaat Enterprise Resource Planning (ERP):


- Integrasi data keuangan: Untuk mengintegrasikan data keuangan

sehingga top management bisa melihat dan mengontrol kinerja keuangan


perusahaan

dengan lebih baik.

- Standarisasi Proses Operasi: Menstandarkan proses operasi melalui


implementasi best

practice sehingga terjadi peningkatan produktivitas, penurunan inefisiensi dan

peningkatan kualitas produk.

- Standarisasi Data dan Informasi: Menstandarkan data dan informasi melalui

keseragaman pelaporan, terutama untuk perusahaan besar yang biasanya


terdiri dari

banyak business unit dengan jumlah dan jenis bisnis yg berbeda-beda.

- Pengambilan keputusan menjadi efektif dan efisien: Menawarkan sistem


terintegrasi

dalam perusahaan, sehingga proses dan pengambilan keputusan dapat


dilakukan lebih

efektif dan efisien.

2.20 Tahapan Implementasi Enterprise Resource Planning (ERP):

Jika anda ingin mengimplementasikan ERP diperusahaan anda, anda harus


mengetahui

tahapan-tahapan dalam memasang ERP, baik bagi perusahaan (client) dan


Implementator

(Vendor ERP), adapun tahapan-tahapannya sebagai berikut:

- Definisi scope (lingkup) proyek


- Penentuan waktu pengerjaan, batasan-batasan proyek dan kesepakatan
biaya.

- Penandatanganan kontrak kerja

- Pengumpulan data dan Pencitraan system secara menyeluruh

- Konsultasi penambahan, pengurangan dan atau pengubahan business


process.

- Pendokumentasian hasil tahap konsultasi menjadi Dokumentasi SOP

- Konfigurasi dan kastomisasi Sistem ERP sesuai SOP

- Pembangunan system ERP

- Instalasi Sistem Jaringan Komputer (Jika belum ada/ada


perubahan/penambahan).

- Instalasi System ERP

- Pelatihan penggunaan

- Trial seluruh system yang telah diinstal

- Migrasi Data

- System Live

- Evaluasi Kelaikan berjalannya sistem

- After Sales Services


BAB III

3.1 KESIMPULAN

Lingkungan bisnis saat ini selalu berubah menyesuaikan tuntutan masyarakat yang
selalu berkembang baik dari segi kehidupan ekonomi, sosial, budaya, politik serta gaya
hidup. Perubahan lingkungan global menuntut perusahaan untuk selalu memberikan mutu
yang baik, fleksibel, transparan, inovatif, serta memiliki multi kompetensi. Dalam perubahan
lingkungan yang ada, teknologi informasi merupakan elemen yang sangat mempengaruhi
lingkungan organisasi secara signifikan. Teknologi informasi yang digunakan dalam sistem
informasi berkembang secara pesat, ERP (enterprise resource planning) merupakan aplikasi
dari sistem informasi yang berbasis enterprise, dimana memungkinkan terjadi integrasi data
yang terdapat pada keseluruhan unit yang ada dalam organisasi, sehingga hal ini
memampukan organisasi bisnis untuk mengambil keputusan secara akurat dan cepat.

ERP dapat menyederhanakan berbagai aktivitas operasional bisnis yang kompleks


sehingga meningkatkan efisiensi, menghemat biaya, dan mengoptimalkan produktivitas
bisnis. Perangkat lunak ini dapat digunakan oleh setiap bisnis dengan berbagai skala; baik
kecil, menengah, maupun besar. Dalam kaitannya dengan bidang akuntansi, ERP membawa
pengaruh kedalam pendidikan akuntan, profesi akuntansi dan tentu saja profesi auditor.

3.2 SARAN

Sistem ERP adalah suatu sistem yang mengkoordinasi dan mengatur data, prosesbisnis, dan
sumber daya yang ada dalam suatu perusahaan. ERP memungkinkan integrasi
danpenggunaan data-data dari setiap aspek yang ada dalam perusahaan sehingga
manajemenperusahaan memiliki pandangan yang terintegrasi mengenai perusahaannya,
karena padadasarnya setiap bisnis proses dalam perusahaan saling terkait satu dengan yang
lainnya.Komponen-komponen ERP yang mendasar terdiri dari people, process, hardware,
software,dan database.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/pengertian-erp.html

https://fit.labs.telkomuniversity.ac.id/pengertian-manfaat-tujuan-dan-peran-erp-
enterprise-resource-planning/

https://www.onoini.com/pengertian-erp/

https://fit.labs.telkomuniversity.ac.id/pengertian-manfaat-tujuan-dan-peran-erp-
enterprise-resource-planning/

Anda mungkin juga menyukai