Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Enterprise Resource Planning (P3)

Disusun Oleh :

VERONIKA LAURENTIA SIBORO


18220575

Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan KomputerRoyal


STMIK ROYAL
KISARAN

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan
kemampuan, kekuatan,serta kesehatan jasmani dan rohani sehingga penulis mampu
menyelesaikan makalah yang berjudul “Enterprise Resource Planning (P3)”. Dalam
penyusunan makalah ini, penulismengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada buku-buku digital tentang Enterprise Resource Planning (P3)yang
memberikan kemudahan kepada penulis dalam pengerjaanmakalah ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan makalah


ini.Maka dari itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Penulis
berharapsemoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya

Kisaran, 12 April 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Astra Agro Lestari (AAL) yang dirintis pada tahun 1981 memulai bisnisnya dengan
memasuki bisnis perkebunan singkong. Seiring menurunnya permintaan atas komoditi
tersebut, AAL kemudianmengganti semua perkebunan singkongnya menjadi perkebunan
karet.Saat ini AAL dikenal sebagai perusahaan penghasil Crued Palm Oil
(CPO) terbesar.AAL memasuki bisnis CPO dengan mengakuisisiPT Tunggal Perkasa
Plantation, dan saat ini AAL telah memiliki hampir 400.000 ha perkebunan kelapasawit dan lebih
dari 30 subsidiary yang bermain juga di perkebunan kelapa sawit.
Sebagai perusahaan agribisnis besar, jangkauan wilayah AAL cukup luas dari ujung
baratSumatera (Aceh) sampai ujung Sulawaesi (Morowali).Perusahaan ini memiliki 43 site.
Perkebunan sawitAAL terbagi atas beberapa wilayah, yaitu Andalas 1 (A1) meliputi tiga site dengan
luas 12,6 ribu ha;Andalas 2 (A2) mencakup 10 site seluas 61 ribu ha; Andalas 3 (A3)
terdiri dari tiga site seluas 33 ribu ha;Borneo 1-3 lebih dari 100 ribu ha dan Sulawesi
seluas 185 ribu ha. Kedepan AAL menargetkan bisamemiliki luas kebun hingga 500.000
ha.
Mengelola dan mengontrol bisnis kebun sawit yang luasnya mencapai ratusan ribu ha bukan
soalmudah. Apalagi site kebunnya terpencar-pencar. Begitu pula kaitannya dengan pengelolaan
dan pengawasan data/informasinya. Pemanfaatan dan implementasi teknologi informa
si (TI) yang dipilihharus tepat sehingga bisa membantu perusahaan
meningkatkan performa yang berujung pada peningkatan revenue dan net profit.Teknologi
yang dipilih oleh perusahaan adalah teknologi yang dapatmembantu perusahaan untuk
mencapai tujuannya, artinya TI tersebut dapat menjadi enabler
bagi perusahaan dalam meningkatkan efisiensi dan profitabilitas perusahaan.
Dalam era persaingan global ini, perusahaan jasa dan manufaktur dituntut untuk
bersaingandengan maksimal dengan para kompetitor untuk mendapatkan pendapatan yang lebih
agar perusahaanlebih bertahan.Apalagi perusahaan juga harus melakukan respon yang cepat
terhadap pasar yang adadikarenakan tuntutan dari pasar yang bergerak secara dinamis. Selain itu
rantai pasok (supply chain) harus bergerak secara cepat untuk memenuhi kebutuhan mulai
dari bahan baku dari pemasok (supplier) sampai barang yang sudah jadi yang berada
di konsumen. Oleh karena itu perlu suatu adanya monitoring untukmemantau aktivitas
perusahaan untuk memudahkan proses kerja.
Salah satu sistem yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut yaitu
denganmenggunakan sistem informasi Enterprise Resource Planning (ERP) atau perencanaan
sumber daya perusahaan. ERP dapat berperan dalam memantau proses produksi,
ketersediaan bahan material, logistik,distribusi, akuntansi, keuangan dan sumber daya
manusia yang nantinya akan dijadikan sebagai analisis pengambil keputusan manajemen.
1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan yang dirumuskan dalam makalah ini adalah bagaimana penerapan


EnterpriseResource Planning (ERP) pada perusahaan agribisnis PT Astra Agro Lestari.

1.3 Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengidentifikasi penerapan Enterprise


ResourcePlanning (ERP) pada perusahaan agribisnis PT Astra Agro Lestari.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1Sistem Informasi Manajemen

Di dalam organisasi, apapun jenis dan bentuknya, sistem informasi telah memainkan peran penting
dalam mendukung kegiatan operasional, mendukung pengambilan keputusan hingga
mendukungorganisasi mencapai keunggulan kompetitif yang strategis. Pembahasan tentang sistem
informasimanajemen akan diawali dengan pembahasan tentang konsep sistem.
a. Sistem
Sistem dapat dijabarkan secara sederhana sebagai kelompok elemen yang saling
berhubungan dansaling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui sebuah proses
yang terorganisasi. MenurutO’brien (2005), setiap sistem setidaknyaterdiri dari tiga
komponen atau fungsi dasar yang saling berinteraksi, yaitu :

Masukan (input) meliputi kegiatan penangkapan (capturing) dan pengumpulan


(assembling)elemen yang akan dimasukkan ke dalam sistem untuk diproses. Masukan
dapat dibedakan menjadimaintenance input yang memungkinkan sistem dapat beroperasi
dan signal input yang nantinya akandiolah menjadi produk. Contohnya, bahan baku, data,
dan energi.

Pemrosesan (processing) meliputi proses pengubahan masukan menjadi keluaran.


Contohnya, proses pembuatan mobil.

Keluaran (output) meliputi proses pemindahan elemen yang telah melewati tahap
pemrosesan ketujuan akhir yang ditetapkan. Keluaran dari sebuah sistem selalu berupa
keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

b. Sistem Informasi
Sistem informasi dapat merupakan kombinasi teratur apapun dari orang-orang,
hardware,software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan,
mengubah, dan menyebarkaninformasi dalam sebuah organisasi (O’Brien, 2005).

Menurut O’Brien (2005), terdapat 3 peran utama sistem informasi dalam bisnis yaitu :
 Mendukung proses bisnis dan operasional
 Mendukung pengambilan keputusan
 Mendukung strategi untuk keunggulan kompetitif

Mengembangkan solusi sistem informasi yang berhasil baik mengatasi masalah bisnis
adalahtantangan utama untuk para manajer dan praktisi bisnis saat ini.Sebagai seorang praktisi
bisnis bertanggungjawab untuk mengajukan atau mengembangkan teknologi informasi
baru ataumeningkatkannya bagi perusahaan. Adapun untuk seorang manajer bertanggungjawab
untuk mengelolausaha pengembangan yang dilakukan para spesialis sistem informasi dan para
pemakai akhir bisnis.Mengembangkan solusi sistem informasi untuk mengatasi masalah bisnis dapat
diimplementasikan dandikelola sebagai beberapa proses bertahap atau beberapa siklus.

2.2Enterprise Resource Planning (ERP)

Enterprise Resource Planning adalah sistem lintas fungsi perusahaan yang digerakkan oleh
modulsoftware suite terintegrasi yang mendukung proses bisnis dasar internal perusahaan. ERP
memberikantampilan real-time atas proses bisnis yang terintegrasi seperti produksi, pemrosesan
pesanan, danmanajemen persediaan yang disatukan oleh software aplikasi ERP dan database umum.
Sistem ERPmenelusuri sumber daya bisnis seperti kas, bahan baku, dan kapasitas
produksi serta status dari berbagaikomitmen yang dibuat perusahaan (seperti pesanan
pelanggan, pesanan pembelian, penggajian karyawan,dan lain-lain) mencakup pada seluruh divisi
yang telah diatur dalam suatu sistem (O’Brien, 2002).
Banyak perusahaan menemukan nilai bisnis utama dari penggunaan ERP dalam beberapa
caramendasar. O’Brien (2002) menyatakan bahwa ERP memberikan manfaat bisnis yang signifikan
bagiperusahaan, yaitu :
1.Kualitas dan efisiensi. ERP menciptakan kerangka kerja untuk mengintegrasikan dan
meningkatkan proses bisnis internal perusahaan yang menghasilkan peningka
tan signifikan dalam kualitas sertaefisiensi layanan pelanggan, produksi dan
distribusi
2.Penurunan biaya. Menurunkan biaya pemrosesan transaksi dan hardware, software serta
karyawan pendukung TI.
3.Pendukung keputusan. ERP menyediakan informasi mengenai kinerja bisnis lintas
fungsiyangsangat penting secara cepat untuk para manajer agar dapat mening
katkan kemampuan mereka dalammengambil keputusan secara tepat waktu di
lintas bisnis keseluruhan perusahaan
4.Kelincahan perusahaan. Mengimplementasikan sistem ERP meruntuhkan banyak
dinding departemendan fungsi berbagai proses bisnis, sistem informasi dan sumber daya
informasi
BAB III
PEMBAHASAN

Saat ini para pelaku bisnis kelapa sawit mempunyai perhatian yang rendah terhadap
pemanfaatantekhnologi informasi pada manajemen yang ada, kebanyakan mereka masih
berkonsentrasi dengan perluasan lahan kebun itu sendiri. Faktor pengawasan
yang berhubungan dengan kebijakan pengawasanharga, penyediaan dan proses produksi
sangat lemah , dan hampir sulit mengawasi jalannya proses bisnisitu sendiri. Solusi dari
permasalahan ini adalah menerapkan sistems informasi manajemen perkebunanyang memantau
setiap proses bisnis yang berlangsung di industri kelapa sawit dari hulu ke hilir. Denganaplikasi ini,
perusahaan dapat mengintegrasikan dan mengontrol setiap proses bisnis yang berlangsung,mulai dari
perkebunan, pabrik pangolahan, kantor cabang, dan kantor pusat. Perusahaan juga dapatmenghitung
setiap aktivitas yang dilakukan, membandingkan kondisi sebelum dan keadaan sesudahsebuah
aktivitas dilaksanakan.
Dalam industri yang padat modal seperti industri CPO (perkebunan kelapa sawit), makaefektifitas
dan efisiensi dalam upaya peningkatan profitabilitas perusahaan menjadi sangat penting.Selainitu
fluktuasi harga komoditi CPO di dunia menuntut perusahaan untuk lebih responsif
terhadap perubahan-
perubahan yang terjadi dan untuk memaksimalkan laba melalui efisiensi dan peningk
atan produktivitas. Oleh karena itu AAL kemudian menerapkan ERP sebagai solusiny
a karena dianggapselaras dengan kebutuhan perusahaan. Tahun lalu AAL menghabiskan belanja
TI sampai Rp37,58 miliar,dengan 80%-nya untuk solusi ERP. ERP akan mengintegrasikan semua
fungsi dalam perusahaan agardata-data yang ada dapat dilihat sebagai single view sehingga
manajemen dapat dengan mudah dan cepatmengambil keputusan. ERP sangat dibutuhkan
perusahaan karena perusahaan memerlukan manajemen biaya yang baik dan akurat
mengingat komoditi CPO sangat fluktuatif di pasar dunia.
AAL menerapkan program ERP untuk menangani masalah payroll, human resource, finance,
dansebagainya. Program ERP yang digunakan adalah Oracle untuk memproses semua data
yang berhubungan dengan sistem yang dimiliki oleh AAL. AAL menggunakan Oracle
9.i dan Oracle 10.isebagai database servernya.PT AAL menggunakan software database Oracle
untuk kepentingan databaseservernya. Hal ini lebih dikarenakan Oracle dikenal sebagai software
database server skala besar yangmempunyai kemampuan yang baik dalam menangani transaksi data
dalam jumlah yang besar dankemampuan proses data yang cepat.
Implementasi sistem ERP ini untuk memudahkan masing-masing bagian melakukan
rekonsiliasi.Sistem ERP terintegrasi dan tersentral di kantor pusat. Dengan begitu, konsolidasi data
tidak diperlukanlagi, karena setiap site melakukan transaksi yang langsung terkoneksi ke kantor pusat
secara real time.Dengan sistem ERP , tracking transaksi di site dapat diperoleh pada hari dan jam
yang sama. Contohnya,ketika ada pengiriman armada CPO ke dermaga dari sebuah site, saat itu pula
di kantor pusat sudah dapatdiketahui jumlah (tonase) CPO yang dikirim, berikut data jam
pengiriman, sesuai dengan nomor SuratJalan atau Delivery Order pengiriman. Ketika armada tiba di
dermaga pun sudah langsung dapat
diketahui pada saat itu. Istilah site pada AAL mengacu pada sebuah lokasi yang menan
dai legalitas perusahaanyang dikepalai oleh seorang kepala cabang.Satu site biasanya terdiri dari
15-20 afdeling. Satu afdelingterdiri dari 20-25 blok, yang dikomandoi oleh dua atau tiga mandor.
Satu mandor mengawasi 15-20 orang pemanen sawit.

Pada AAL, satu site dilengkapi satu server Plantation Management System (PMS) dan empat
PCuntuk kebutuhan input data. Sementara itu, di kantor pusat disediakan satu server PMS, dua server
ERP,20 unit terminal server lainnya, dan 20 terminal klien. PMS membantu AAL dalam
perencanaan tanamdan panen di seluruh perkebunan miliknya, dan dengan mengintegrasikan
Geographical Information andManagement System (GIMS) serta pengunaan GPS maka
perencanaan rute panen dapat dilaksanakandengan efisien. Enterprise Resource Planning (ERP) dan
Plantation Management System (PMS)terintegrasi dengan Geographical Information and
Management System (GIMS).
Apabila sumber daya dalam melakukan produksi tidak mencukupi, sistem ERP dapat
menghitung berapa lagi sumberdaya yang diperlukan, sekaligus membantu dalam prose
s pengadaannya. Ketikahendak mendistribusikan hasil produksi, sistem ERP juga dapat
menentukan cara pemuatan dan pengangkutan yang optimal kepada tujuan yang
ditentukan pelanggan. Dalam proses ini, tentunya segalaaspek yang berhubungan dengan
keuangan akan tercatat dalam sistem ERP tersebut termasuk menghitung berapa biaya
produksinya.
Transaksi berbasis ERP dapat dilakukan secara real time dan tersentralisasi karena terdapat jaringan
Local Area Network (LAN) dan Wi-Fi. Jaringan LAN dipasang di kantor pusat dan
seluruh site.Selain itu terdapat jaringan Wide Area Network yang menghubungkan site dengan
kantor pusat, daninternet.
ERP diharapkan akan dapat membawa perusahaan menjadi lebih kuat baik di dalam maupun diluar
negeri. Dengan ERP maka keputusan-keputusan penting dapat segera diputuskan.Hal
tersebutdimungkinkan karena ERP yang dikembangkan AAL menghubungkan management
dengan seluruh perkebunan dan pabrik yang ada, serta memungkinkan untuk diakses
secara real time oleh management.
Dengan adanya pembaharuan dalam bidang IT, memberikan dampak positif
pada AAL.Dalam beberapa tahun terakhir AAL memperlihatkan pertumbuhan kinerja
yang signifikan. Misalnya, produksifresh fruit bunch selama 15 tahun terakhir (sejak 1992)
mengalami kenaikan hampir 15 kali lipat. Padatahun 1992 jumlah produksinya 256 ribu ton,
kemudian meningkat menjadi 921 ribu ton pada 2007, danmelonjak jadi 3.938 ribu ton pada
2008.Sementara itu, produksi CPO naik hampir 19 kali lipat.Padatahun 1992 produksinya hanya 49
ribu ton, kemudian meningkat drastis jadi 921 ribu ton pada 2007 dan982 ribu ton pada tahun
berikutnya.Adapun revenue dalam 15 tahun terakhir mengalami kenaikan hampir124 kali lipat. Jika
pada 1992, revenue AAL hanya Rp 48 miliar, maka pada tahun 2007 meningkat drastismenjadi
Rp 5,96 triliun, dan menjadi Rp 8,16 triliun pada 2008. Di samping itu, net profit
yang padatahun 2007 sebesar Rp 1,97 triliun menjadi Rp 2,6 triliun pada tahun 2008 (swa.co.id).
Revolusi sistem TI yang dilakukan manajemen AAL juga dirasakan manfaatnya oleh
kalanganinternal.Jika sebelumnya data operasional masih terkotak-kotak di bagian masing-masing,
sehingga belum menjadi sebuah informasi yang holistik namun sekarang sudah sangat
berubah, baik dalam hal datamaupun informasi.Selain itu sistem komunikasi antara personel site
dan head office jauh lebih baik. Dataoperasional yang masih terkotak-kotak menyulitkan dalam
proses pengambilan keputusan karenainformasinya masih terpisah.
Dengan adanya ERP, manajemen bisa melakukan analisa terhadap perusahaan untuk
mengetahuitren dan perkembangan di perusahaan sehingga dapat melakukan pengambilan
keputusan secara cepat dantepat.Salah satu dari fungsi pelaporan ERP adalah sistematis dan mudah.
Adapun manfaat lain yang bisadiperoleh yaitu:
 ERP membantu memperlancar proses bisnis dan membuatnya jadi lebih mudah, murah,
cepat danefisien.
 Meningkatkan etos kerja karyawan, karena proses kerja tersusun sesuai dengan standar
operasi perusahaan yang sudah dibakukan.
 Meningkatkan jumlah penjualan, karena sistem ERP ini membantu dalam keluar masuknya
arus barang.
 Menambah daya saing perusahaan, karena ERP membantu dalam distribusi produk
denganmemberikan informasi yang cepat dan akurat bagi konsumen.
 Mengurangi biaya dari aktifitas yang tidak memiliki nilai tambah
BAB IV
PENUTUP

4.1Kesimpulan

ERP sangat dibutuhkan perusahaan karena perusahaan memerlukan manajemen biaya yang baikdan
akurat mengingat komoditi CPO sangat fluktuatif di pasar dunia.PT Astra Agro Lestari menerapkan
program Enterprise Resource Planning (ERP) untukmenangani masalah payroll, human resource,
finance, dan sebagainya. Program ERP yang digunakanadalah Oracle untuk memproses semua data
yang berhubungan dengan sistem yang dimiliki oleh AAL.AAL menggunakan Oracle 9.i dan
Oracle 10.i sebagai database servernya.Dengan adanya ERP, manajemen bisa melakukan analisa
terhadap perusahaan untuk mengetahuitren dan perkembangan di perusahaan sehingga dapat
melakukan pengambilan keputusan secara cepat dantepat.

Anda mungkin juga menyukai