Oleh:
FINSA REZA HILYAWAN
43A87006190315
Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu
memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara
menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka
mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja
(informasi akuntansi dibutuhkan dam dipergunakan dalam semua tahap manajemen,
termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan).
Menurut O’Brien (2005), terdapat 3 peran utama sistem informasi dalam bisnis yaitu :
Mengembangkan solusi sistem informasi yang mampu mengatasi masalah bisnis adalah
tantangan utama untuk para manajer dan praktisi bisnis saat ini. Sebagai seorang praktisi
bisnis bertanggungjawab untuk mengajukan atau mengembangkan teknologi informasi
baru atau meningkatkannya bagi perusahaan. Adapun untuk seorang manajer
bertanggungjawab untuk mengelola usaha pengembangan yang dilakukan para spesialis
sistem informasi dan para pemakai akhir bisnis. Mengembangkan solusi sistem
informasi untuk mengatasi masalah bisnis dapat diimplementasikan dan dikelola sebagai
beberapa proses bertahap atau beberapa siklus yaitu investigasi, analisis, pembentukan
design, implementasi sistem informasi, dan menjaga keberlanjutan sistem informasi
seperti ditunjukkan pada Gambar 3 di bawah ini (O’Brien, 2005).
Secara implisit aplikasi ERP bukan hanya suatu software semata, namun merupakan
suatu solusi terhadap permasalahan informasi dalam organisasi. Enterprise Resource
Planning (ERP) dapat didefinisikan sebagai aplikasi sistem informasi berbasis komputer
yang dirancang untuk mengolah dan memanipulasi suatu transaksi di dalam organisasi
dan menyediakan fasilitas perencanaan, produksi dan pelayanan konsumen yang real-
time dan terintegrasi.
ERP merupakan suatu sistem yang terintegrasi, sehingga aplikasi ERP mampu
memberikan kepada organisasi penggunanya suatu model pengolahan transaksi yang
terintegrasi dengan aktivitas di unit bisnis lain dalam organisasi. Dengan
mengimplementasikan proses bisnis standar perusahaan dan database tunggal (single
database) yang mencakup keseluruhan aktivitas dan lokasi di dalam perusahaan, ERP
mampu menyediakan integrasi di antara aktivitas dan lokasi tersebut. Sebagai hasilnya,
Sistem ERP dapat mendorong ke arah kemampuan pengambilan keputusan yang lebih
baik dengan parameter yang terukur secara kuantitatif. Sehingga keputusan yang
dihasilkan tersebut dapat saling mendukung proses operasional perusahaan atau
organisasi.
BAB 3 PEMBAHASAN
2. Distribusi Informasi
Sedangkan data yang disediakan oleh SAP R/3 sistem dan SAP APO sangat penting
untuk perencanaan produksi dan pengendalian persediaan di bagian operasional
manajemen menengah dan tim eksekutif tidak perlu data transaksi yang mentah. Yang
perusahaan butuhkan adalah informasi mengenai keseluruhan performa bisnis, arus kas,
dan beberapa hal detail operasional. Untuk meningkatkan akurasi maupun ringkasan
manajemen yang tepat waktu, perusahaan mengimplementasikan SAP BW pada bulan
Juli 2003. Aplikasi tersebut dapat memberikan informasi yang sangat mendetail, seperti
pencacahan berapa pak sebenarnya Indomie rasa kari ayam yang terjual di suatu area
selama periode tertentu.
4. Pengarsipan Dokumen
Akhirnya Indofood juga melakukan penyederhanaan sistem pengarsipan, dengan
menggunakan IBM Content Manager Common Store untuk SAP. Software ini bertindak
sebagai pengarsipan manajemen data terpadu dan solusi distribusi, mengintegrasikan
dokumen SAP dan non-SAP ke arsip tunggal untuk memaksimalkan efisiensi sistem dan
mengurangi biaya administrasi.
IBM Content Manager CommonStore untuk SAP mampu mengurangi kebutuhan
penyimpanan dokumen, sementara tetap mempertahankan kemampuan untuk
mengambil dokumen lama seperti laporan pajak tanpa kesulitan.
4.1 Kesimpulan
2) Indofood memiliki tiga kriteria pada platform ERP yaitu reliability, scalability
dan kemudahan manajemen.