Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Alhamdulillah. Puji dan Syukur kita panjatkan kepada Allah SWT. Karena atas rahmatnya-
lah kami kelompok 3 untuk mata kuliah Sistem Enterprise dapat membuat makalah, dan para
pembaca yang Insya Allah dirahmati Allah, bisa ikut belajar bersama kami dan membantu kami
dengan member penilaian atau kritik atas makalah yang kami buat. Shalawat juga tidak lupa kita
panjatkan kepada Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Karena atas seizin Allah melalui
perantara Rasul Nya lah kita bisa keluar dari masa masa Jahiliyah dan bisa menikmati masa
sekarang ini, yang lebih damai dibanding masa beliau.
Kami mohon maaf atas adanya salah kata dalam kata pengantar dan isi makalah yang kami
sampaikan nantinya, kami kelompok 3 juga terbuka atas kritik dan saran dari teman teman sekalian
atas makalah yang kami buat ini.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, adapun tujuan dilakukan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui module-module yang digunakan dalam sistem ERP.
b. Untuk mengetahui pengertian dari Arsitektur ERP.
c. Untuk mengetahui jenis - jenis Arsitektur ERP.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Finance
Finance and Accounting Module adalah modul ERP yang paling penting karena
memungkinkan bisnis untuk memahami keadaan keuangan mereka saat ini dan
prospek masa depan. Fitur utama dari modul ini termasuk pelacakan hutang /
Accounts Payable (AP) dan piutang / Accounts Receivable (AR) dan mengelola buku
besar. Ini juga membuat dan menyimpan dokumen keuangan penting seperti neraca,
tanda terima pembayaran, dan laporan pajak. Financial Management Module dapat
mengotomatisasi tugas-tugas yang terkait dengan penagihan, pembayaran vendor,
manajemen kas dan rekonsiliasi akun, membantu departemen akuntansi menutup
pembukuan secara tepat waktu dan mematuhi standar pengakuan pendapatan saat ini.
Ini juga memiliki data yang dibutuhkan karyawan perencanaan dan analisis keuangan
untuk menyiapkan laporan utama, termasuk laporan laba rugi dan menjalankan
rencana skenario.
2
2. Procurement
Procurement Module, juga dikenal sebagai modul pembelian, membantu organisasi
mengamankan bahan atau produk yang dibutuhkan untuk memproduksi dan/atau
menjual barang. Perusahaan dapat menyimpan daftar vendor yang disetujui dalam
modul ini dan mengikat pemasok tersebut ke item tertentu, membantu manajemen
hubungan pemasok. Modul ini dapat mengotomatiskan permintaan kutipan, lalu
melacak dan menganalisis kutipan yang masuk. Setelah perusahaan menerima
penawaran, Procurement Module membantu Departemen Purchasing menyiapkan
dan mengirimkan Purchase Order. Kemudian dapat melacak Purchase Order tersebut
saat penjual mengubahnya menjadi Sales Order dan mengirimkan barang, secara
otomatis memperbarui tingkat persediaan setelah pesanan tiba.
3. Manufacturing
Versi paling awal dari ERP, Material Requirement Planning (MRP), dirancang
untuk produsen, dan manufaktur tetap menjadi bagian penting dari ERP. Saat ini,
sistem ERP biasanya memiliki manajemen produksi atau Manufacturing Execution
System (MES). Manufacturing Module membantu produsen merencanakan produksi
dan memastikan mereka memiliki semua yang mereka butuhkan untuk menjalankan
produksi yang direncanakan, seperti bahan baku dan kapasitas mesin.
Selama proses manufaktur, ini dapat memperbarui status barang dalam proses dan
membantu perusahaan melacak output aktual terhadap produksi yang diperkirakan.
Ini juga memberikan gambaran real-time dari lantai toko, menangkap informasi
tentang barang yang sedang diproses dan barang jadi. Ini dapat menghitung waktu
rata-rata untuk menghasilkan suatu barang dan kemudian membandingkan penawaran
dengan permintaan yang diperkirakan untuk merencanakan produksi yang memadai.
4. Inventory Management
Inventory Management Module memungkinkan kontrol inventory dengan melacak
jumlah dan lokasi item hingga ke SKU individu. Modul ini menawarkan gambaran
lengkap tidak hanya inventory saat ini tetapi juga inventory yang masuk, melalui
integrasi dengan alat pengadaan. Perangkat lunak ini membantu bisnis mengelola
biaya inventory, memastikan mereka memiliki stok yang cukup tanpa mengikat
terlalu banyak uang tunai dalam inventory.
Aplikasi manajemen inventory dapat menimbang tren penjualan terhadap produk
yang tersedia untuk membantu perusahaan membuat keputusan yang tepat yang
meningkatkan margin dan meningkatkan perputaran inventory (ukuran seberapa
sering inventory terjual selama periode tertentu). Ini dapat membantu mencegah
kehabisan stok dan penundaan, yang meningkatkan layanan pelanggan. Bisnis yang
tidak memiliki modul SCM lainnya juga dapat menggunakan aplikasi manajemen
inventory untuk menangani pesanan pembelian, pesanan penjualan, dan pengiriman.
3
Organisasi yang lebih besar akan memerlukan versi solusi ini yang dapat melacak
inventory di beberapa lokasi.
5. Order Management
Order Management Module melacak pesanan dari penerimaan hingga pengiriman.
Bagian ERP ini menyalurkan semua pesanan ke gudang, pusat distribusi, atau toko
ritel setelah pelanggan menempatkannya dan melacak statusnya saat disiapkan,
dipenuhi, dan dikirim ke pelanggan. Order Management Module mencegah pesanan
hilang dan meningkatkan tingkat pengiriman tepat waktu untuk membuat pelanggan
senang dan memotong biaya yang tidak perlu untuk pengiriman yang dipercepat.
Aplikasi Order Management yang lebih canggih dapat membantu perusahaan
menentukan opsi yang paling hemat biaya untuk memenuhi pesanan—toko vs.
gudang vs. mitra pemenuhan pihak ketiga, misalnya—berdasarkan inventaris yang
tersedia dan lokasi pembeli.
6. Warehouse Management
Warehouse Management Module dapat memberikan pengembalian investasi yang
cepat untuk bisnis yang mengoperasikan gudang mereka sendiri. Aplikasi ini dapat
memandu karyawan gudang secara efisien melalui semua proses gudang berdasarkan
tata letak fasilitas, mulai dari penyimpanan saat pengiriman tiba hingga pengambilan
hingga pengepakan dan pengiriman. Ini juga dapat membantu perusahaan
merencanakan tenaga kerja berdasarkan volume pesanan yang diharapkan.
Warehouse Management Module dapat mendukung strategi pengambilan yang
berbeda seperti pengambilan batch, pengambilan gelombang, dan pengambilan zona
tergantung pada mana yang paling efisien untuk bisnis tertentu, dan beberapa modul
dapat menunjukkan kepada karyawan jalur pengambilan yang paling efisien. Ketika
Warehouse Management Module terintegrasi dengan manajemen inventory dan
aplikasi manajemen pesanan, karyawan dapat dengan cepat menemukan produk yang
tepat dan mendapatkan pengiriman dengan cepat. Pengiriman lebih cepat pada
akhirnya meningkatkan kepuasan pelanggan.
4
8. Customer Relationship Management (CRM)
Customer Relationship Management (CRM) Module menyimpan semua informasi
pelanggan dan prospek. Itu termasuk riwayat komunikasi perusahaan dengan
seseorang—tanggal dan waktu panggilan dan email, misalnya—dan riwayat
pembelian mereka. CRM meningkatkan layanan pelanggan karena staf dapat dengan
mudah mengakses semua informasi yang mereka butuhkan saat bekerja dengan
pelanggan. Banyak bisnis juga menggunakan CRM untuk mengelola prospek dan
peluang penjualan. Ini dapat melacak komunikasi dengan prospek dan menyarankan
pelanggan mana yang harus ditargetkan untuk promosi tertentu atau peluang
penjualan silang. Modul CRM yang lebih kuat dapat mendukung segmentasi
pelanggan (memungkinkan pemasaran yang lebih bertarget) dan manajer kontak serta
alat pelaporan tingkat lanjut.
5
menyimpan sejumlah besar informasi tentang setiap karyawan di seluruh organisasi,
modul ini menghilangkan banyak data duplikat atau tidak akurat yang disimpan
banyak organisasi di berbagai spreadsheet.
12. Ecommerce
Vendor ERP tertentu menawarkan Ecommerce Module untuk bisnis yang ingin
menjual secara online. Modul ini memungkinkan perusahaan untuk dengan cepat
meluncurkan situs web ecommerce business-to-business (B2B) atau business-to-
consumer (B2C). Aplikasi perdagangan terkemuka termasuk alat yang mudah
digunakan yang memungkinkan karyawan untuk dengan mudah menambahkan item
baru, memperbarui konten produk (deskripsi item, judul, spesifikasi, gambar, dll.) dan
mengubah tampilan dan nuansa situs web. Ketika aplikasi ecommerce terintegrasi
dengan aplikasi ERP lainnya, semua informasi pembayaran, pemesanan, dan
inventaris diumpankan dari modul ecommerce ke dalam database bersama. Itu
memastikan semua transaksi ditambahkan ke buku besar, barang-barang yang
kehabisan stok dikeluarkan dari situs dan pesanan dikirimkan tepat waktu.
6
dukungan sistem berbasis komputer. Konsep-konsep dasar ERP, yaitu [OLS–
2004]:
• “ERP terdiri atas paket software komersial yang menjamin integrasi yang
mulus atas semua aliran informasi di perusahaan, meliputi keuangan,
akuntansi, sumber daya manusia, rantai pasok, dan informasi konsumen”
(Davenport, 1998).
• “Sistem ERP adalah paket sistem informasi yang dapat dikonfigurasi, yang
mengintegrasikan informasi dan proses yang berbasis informasi didalam, dan
melintas area fungsional dalam sebuah organisasi” (Kumar & Van
Hillsgerberg, 2000).
• “Satu basis data, satu aplikasi, dan satu kesatuan antarmuka di seluruh
enterprise” (Tadjer, 1998)
7
Menurut Motiwalla & Thompson, Enterprise Resource Planning (ERP)
merupakan bagian enterprise system yang spesifik berperan sebagai sistem
informasi yang dapat mengintegrasikan dan mengotomatisasi proses bisnis suatu
perusahaan/ organisasi melalui serangkaian data dan informasi dari masing-masing
departemen/ divisi. ERP mampu mengakomodasi berbagai kebutuhan sistem
informasi secara spesifik untuk departemen-departemen yang berbeda pada suatu
perusahaan. Melalui kemampuan tersebut, maka ERP dapat memberikan manfaat
berupa efektivitas dan ketepatan proses bisnis serta efisiensi pada sumber daya dan
pengeluaran biaya. Penggunaan ERP menjadikan semua sistem di dalam suatu
perusahaan menjadi satu sistem yang terintegrasi dengan satu database sehingga
beberapa departemen menjadi lebih mudah dalam berbagi data, dan lebih mudah
pula dalam melakukan komunikasi.
8
Javascript, CSS atau beberapa framework yang populer digunakan oleh front-
end programmer.
9
Tier-System, maka akan terdapat 3 buah layer atau server yang memiliki kapabilitas
dan fungsi yang berbeda- beda. Server pertama digunakan untuk presentation tier
yang berupa User Interface pada Client yang mengakses. Server kedua digunakan
untuk service dalam sebuah aplikasi, dan server ketiga digunakan sebagai database
atau storage pada server (gametech.pens.ac.id, 2019).
1. Logical Architecture
Arsitektur ini lebih berfokus pada dukungan terhadap kebutuhan end users.
Logical Architecture terdiri atas database schemas berupa entitas dan relationships
pada lowest tier atau tingkat pertama. Kemudian diikuti dengan core business
processes dan business logic pada second tier atau tingkat kedua. Tingkat teratas
atau third tier berupa detail aplikasi yang mendukung berbagai fungsi bisnis di
dalam sistem ERP itu sendiri. End users disini tidak berinteraksi dengan pada first
dan second tier. Mereka hanya perlu mengakses pada third tier, yakni aplikasi
client-user interface, dimana ia menyediakan end users berupa akses aplikasi
fungsional yang meliputi setiap fitur dan modul yang dicakup oleh sistem ERP
tersebut. Gambaran lebih jelas terkait struktur Logical Architecture pada sistem
ERP dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
10
2. Physical Architecture
Arsitektur ini lebih berfokus pada efisiensi sumber daya sistem. Sumber daya
yang dimaksud adalah seperti biaya, waktu respon, jumlah perangkat, dan lain
sebagainya. Arsitektur semacam ini lebih memungkinkan sistem secara keseluruhan
untuk lebih scalable dan mengurangi sumber daya yang dibutuhkan. Physical
Architecture terbagi atas 2 macam, yakni two-tier architecture dan three-tier
architecture. Pada three-tier architecture, sistem ERP terbagi atas 3 layer/ tingkatan,
yakni data tier, application tier, dan presentation/ Web tier. Sedangkan pada two-tier
architecture, sistem hanya terbagi atas 2 tingkatan, yakni data/ application tier
(gabungan antara data tier dan application tier) dan presentation/ Web tier.
Pada tingkatan terbawah, data tier, berfokus pada struktur seluruh data
organisasional dan hubungannya dengan sistem internal dan eksternal. Data tier
bertanggung jawab pada manajemen data, dimana ia menyediakan penyimpanan
utama untuk seluruh data yang dibagikan antar modul-modul fungsional dan
menjaga integritas data yang ditransfer ke dan dari clients maupun servers.
Application tier merupakan tingkatan dimana data dimasukkan dan dibagikan antar
komponen sistem.
Pada tingkat ini mencakup komponen untuk menerapkan businesss logic
pada modul-modul fungsionalitas. Jadi application tier menjadi jembatan antara
database pada data tier dengan client applications pada Web tier. Sedangkan
presentation/ Web tier memungkinkan pengguna untuk mengakses dan
11
menganalisis informasi melalui desktop application atau Web browser.
Presentation/ Web tier mencakup servers sebagai portal untuk client/ pengguna
berinteraksi pada aplikasi. Tingkatan ini mencakup aplikasi graphical user interface
(GUI) guna melakukan data input, information request, serta data presented.
Saat kita klik video yang kita inginkan maka, Application Layer akan memproses
informasi yang kita berikan dan memanggil data yang sesuai dengan informasi pada DB
(Data Base) Layer, pada kondisi ini adalah berupa video yang kemudian video tersebut
akan ditampilkan dalam Presentation Layer.
12
Gambar 8. Contoh Video yang ditonton (Presentation Layer)
Kondisi ini akan terus berulang selama kita menonton atau mengakses video yang ada pada
halaman tersebut.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dasar penggunaan konsep Enterprise Architecture didalam sebuah perusahaan atau
organisasi adalah adanya kebutuhan organisasi dalam membangun sistem informasi untuk
memisahkan data, proses infrastruktur teknologi, sumber daya manusia, waktu, dan
motivasi dalam suatu kerangka kerja Enterprise Architecture, supaya kebutuhan teknologi
yang berjalan dalam suatu sistem informasi agar berjalan secara efektif dan efisien.
Terdapat 13 Modul dalam ERP, setiap modul ERP dirancang untuk fungsi bisnis
tertentu, menyediakan data dan mendukung proses yang akan membantu karyawan
tersebut melakukan pekerjaan mereka. Setiap modul dihubungkan ke sistem ERP, sehingga
sistem menyediakan satu sumber data yang akurat, bahkan saat bisnis menambahkan
modul baru.
Sistem ERP sekarang ini banyak menganut sistem arsitektur 3-tier. Three Tier-System
lebih dikenal dengan konsep Client Server Programming, dan biasa digunakan dalam
aplikasi, dikarenakan memiliki keuntungan tersendiri dalam penggunaannya, menyediakan
User Interface yang memudahkan client, fleksibilitas dalam akses ke server dan Database,
serta keuntungan dalam proses pembuatan dan pengembangan sebuah aplikasi. Terdapat
beberapa macam arsitektur sistem ERP yang telah berkembang di era sekarang ini, seperti
Logical Architecture dan Physical Architecture.
3.2 Saran
Penulis berharap terhadap pembaca agar dapat menggunakan dan memanfaatkan
pengetahuan Arsitektur Sistem Enterprise di masa akan datang. Dengan adanya wawasan
mengenai Arsitektur Sistem Enterprise , pembaca dapat mengetahui bagaimana
meningkatkan efisiensi operasional proses bisnis menjadi lebih baik yang berfokus pada
tujuan organisasi di kemudian hari.
14
DAFTAR PUSTAKA
Mutyarini, Kuswardani dan Sembiring, Jaka. (2006), Arsitekture System Informasi Institusi
Perguruan Tinggi Di Indonesia, Prosiding Konferensi National Teknologi Informasi dan
Komunikasi untuk Indonesia, 1-6
Shofawaty Nur Islamiyah. 2018. Analisis dan Implementasi Modul Voucher Financial
Management, http://repository.gunadarma.ac.id/, diakses pada 15 Maret 2022 pukul 21.20
Setyawan Wibisono. (2005). Enterprise Resource Planning (ERP) Solusi Sistem Informasi
Terintegrasi. Semarang. Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK, Vol. 10, No.3, September 2005
Gasperz, Vincent. 2004. Production Planning and Inventory Control. PT Gramedia Pustaka
Umum, Jakarta.
Joka Jasri. 2018. Arsitektur Three Tier (Client Server Programing) Pada Aplikasi Perpustakaan
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Bengkulu. JTIS. Volume 1 Nomor 1, Februari 2018.
L. F. Motiwalla and J. Thompson, Enterprise Systems for Management (Second Edition), New
Jersey: Pearson, 2012.
Berita Pengadaan. 2019.” Enterprise Resource Planning (ERP): Definisi, Jenis dan
Keuntungannya”,https://www.pengadaan.web.id/2019/02/enterprise-resource-planning.html,
diakses pada 15 Maret 2022 pukul 15.30
15