Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH SISTEM INFORMASI

“ARSITEKTUR SISTEM”

DOSEN PEMBIMBING

Hendriyaldi S.Pd., M.M.

DISUSUN OLEH KELOMPOK III :


Muhammad irfansyah (C1B020181)
Mohammad fauzan zakaria (C1B020171)
Dinda cinthia (C1B020132)
Novie Ryandinni (C1B020085)

DINAS PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

MANAJEMEN

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Dasar-dasar
Perancangan Arsitektur Sistem ini dengan baik meskipun banyak kekurangan di dalamnya. Dan
juga kami berterima kasih pada Bapak Hendriyaldi S. Pd., M.M. selaku Dosen mata kuliah
Sistem Informasi Manajemen yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai Dasar-dasar Perancangan Arsitektur Sistem. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan terhadap makalah yang telah kami buat
demi perbaikan di masa depan.

Jambi, 27 November 2021

Penyusun
Kelompok 1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................

Daftar Isi ...................................................................................................................

Bab I Pendahuluan ..................................................................................................

1.1 Latar Belakang ...............................................................................................


1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................................

Bab II Pembahasan ..................................................................................................

A. Arsitektur Sistem .........................................................................................


I. Arsitektur komputer ...........................................................................
II. Model-model Komputasi Arsitektur Komputer .................................
B. Pengenalan Lingkungan Sistem..................................................................
I. Pelanggan ...........................................................................................
II. Pemasok .............................................................................................
III. Ruang Persediaan Bahan baku ...........................................................
IV. Manajemen.........................................................................................
V. Arus data ............................................................................................
C. Analisis Masalah dan Kebutuhan Sistem ..................................................
I. Analisis Sistem...................................................................................
II. Data Yang Digunakan ........................................................................
III. Analisis Kebutuhan Sistem ................................................................
D. Dasar-dasar Pemodelan Sistem; Data Flow Diagram ..............................
I. Pemodelan Proses ..............................................................................
II. Data Flow Diagram ............................................................................
III. Simbol-Simbol Pada Data Flow Diagram..........................................
IV. Diagram Konteks ...............................................................................
V. Diagram Level ...................................................................................
VI. Syarat-Syarat Data Flow Diagram .....................................................

Bab III Kesimpulan .................................................................................................

Daftar Pustaka .........................................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era yang dinamis dan modern ini Sistem Informasi merupakan salah satu hal vital
dalam membatu perkembangan suatu organisasi. Sistem Informasi Manajemen merupakan
sebuah sistem informasi berbasis komputer yang digunakan oleh suatu organisasi atau
perusahaan untuk memberikan informasi-informasi yang dibutuhkan guna membaru manajer
maupun non-manajer dalam pembuatan keputusan untuk organisasi tersebut.
Salah satu komponen utama Sistem Informasi dapat berjalan dengan baik adalah
perangkat komouter, namun di sisi lain koponen utama yang juga menjadi penunjang sitem
informasi yang baik adalah sumber daya manusi yang mempergunakan sistem informasi
tersebut yakni manajer. Seorang manajer harus memilki keterampilan dan kemampuan
penguasaan Sistem Informasi dengan baik guna dapat membatunya dalam mengambil
keputusan dnegan cepat dan tepat.
Namun sampai saat ini masih banyak penggunan Sistem Informasi yang belu maksimal
dikarenakan banyak faktor penghalangnya yakni berupa masih banyaknya perencanaan sisitem
yang belum memadai, sumber daya manusia yang memanfaatkan masih belu maksimal, serta
masih banyaknya organisasi-organisasi yang masih tidak wajar. Hal inilah yang membuat
manfaat SIM belum dapat dimaksimalkan dalam membatu pengembangan perusahaan. Untuk
mencapai sebuah keselarsan anatara sebuah sistem informasi dan organisasi maka diperlukan
beberapa pendekatan-pendekatan baru untuk mendesain ulang sistem dalam suatu organisasi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Arsitektur sistem
2. Pengenalan lingkungan sistem
3. Analisis masalah dan kebutuhan sistem
4. Dasar-dasar pemodelan sistem; data flow diagram
BAB II

PEMBAHASAN

A. Arsitektur Sistem

System Architecture adalah model konseptual yang mendefinisikan struktur, perilaku,


dan pandangan lebih dari suatu sistem. Sebuah deskripsi arsitektur adalah deskripsi formal dan
representasi dari suatu sistem, yang diselenggarakan dengan cara yang mendukung penalaran
tentang struktur dari sistem. Sebuah arsitektur sistem dapat terdiri dari komponen sistem, sifat
eksternal terlihat dari komponen-komponen, hubungan (misalnya perilaku) di antara mereka. Hal
ini dapat memberikan rencana dari mana produk dapat diperoleh, dan sistem yang
dikembangkan, yang akan bekerja sama untuk menerapkan sistem secara keseluruhan. Ada
upaya untuk memformalkan bahasa untuk menggambarkan arsitektur sistem, secara kolektif ini
disebut deskripsi arsitektur.

I. Definisi Arsitektur Komputer

Arsitektur komputer dapat didefinisikan dan dikategorikan sebagai ilmu dan


sekaligus seni mengenai cara interkoneksi komponen-komponen perangkat keras untuk
dapat menciptakan sebuah komputer yang memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja, dan
target biayanya. Dalam bidang teknik komputer, arsitektur komputer adalah konsep
perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer. Arsitektur
komputer ini merupakan rencana cetak-biru dan deskripsi fungsional dari kebutuhan
bagian perangkat keras yang didesain (kecepatan proses dan sistem interkoneksinya).
Dalam hal ini, implementasi perencanaan dari masing–masing bagian akan lebih
difokuskan terutama, mengenai bagaimana CPU akan bekerja, dan mengenai cara
pengaksesan data dan alamat dari dan ke memori cache, RAM, ROM, cakram keras, dll).

II. Model-model Komputasi Arsitektur Komputer


 SISD
Yang merupakan singkatan dari Single Instruction, Single Data adalah
satu-satunya yang menggunakan arsitektur Von Neumann. Ini dikarenakan pada
model ini hanya digunakan 1 processor saja. Oleh karena itu model ini bisa
dikatakan sebagai model untuk komputasi tunggal. Sedangkan ketiga model
lainnya merupakan komputasi paralel yang menggunakan beberapa processor.
Beberapa contoh komputer yang menggunakan model SISD adalah UNIVAC1,
IBM 360, CDC 7600, Cray 1 dan PDP 1.
 SIMD
Yang merupakan singkatan dari Single Instruction, Multiple Data. SIMD
menggunakan banyak processor dengan instruksi yang sama, namun setiap
processor mengolah data yang berbeda. Sebagai contoh kita ingin mencari angka
27 pada deretan angka yang terdiri dari 100 angka, dan kita menggunakan 5
processor. Pada setiap processor kita menggunakan algoritma atau perintah yang
sama, namun data yang diproses berbeda. Misalnya processor 1 mengolah data
dari deretan / urutan pertama hingga urutan ke 20, processor 2 mengolah data dari
urutan 21 sampai urutan 40, begitu pun untuk processor-processor yang lain.
Beberapa contoh komputer yang menggunakan model SIMD adalah ILLIAC IV,
MasPar, Cray X-MP, Cray Y-MP, Thingking Machine CM-2 dan Cell Processor
(GPU).
 MISD
Yang merupakan singkatan dari Multiple Instruction, Single Data. MISD
menggunakan banyak processor dengan setiap processor menggunakan instruksi
yang berbeda namun mengolah data yang sama. Hal ini merupakan kebalikan dari
model SIMD. Untuk contoh, kita bisa menggunakan kasus yang sama pada
contoh model SIMD namun cara penyelesaian yang berbeda. Pada MISD jika
pada komputer pertama, kedua, ketiga, keempat dan kelima sama-sama mengolah
data dari urutan 1-100, namun algoritma yang digunakan untuk teknik
pencariannya berbeda di setiap processor. Sampai saat ini belum ada komputer
yang menggunakan model MISD.

 MIMD
Yang merupakan singkatan dari Multiple Instruction, Multiple Data.
MIMD menggunakan banyak processor dengan setiap processor memiliki
instruksi yang berbeda dan mengolah data yang berbeda. Namun banyak
komputer yang menggunakan model MIMD juga memasukkan komponen untuk
model SIMD. Beberapa komputer yang menggunakan model MIMD adalah IBM
POWER5, HP/Compaq AlphaServer, Intel IA32, AMD Opteron, Cray XT3 dan
IBM BG/L.

B. Pengenalan Lingkungan Sistem

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa
berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu
sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak
mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus
dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.

Unsur-unsur lingkungan sistem meliputi

1.Pelanggan

2.Pemasok.

3.Ruang Persediaan bahan baku

4.Manajemen

5.Arus data menghubungkan perusahaan dengan pelanggannya.

I. Pelanggan
Pelanggan adalah orang yang menjadi pembeli produk yang telah dibuat dan
dipasarkanoleh sebuah perusahaan, dimana orang ini bukan hanya sekali membeli produk
tersebut tetapi berulang-ulang. Menurut Gasperz dalam Laksana (2008:10) pengertian
pelanggan ada tiga yaitu:
 Pelanggan internal (Internal Customer) Merupakan orang yang berada dalam
perusahaan dan memiliki pengaruh pada performansi (Performance) pekerjaan
atau perusahaan kita.
 Pelanggan antara (Intermedieate Customer) Merupakan mereka yang bertindak
atau berperan sebagai perantara bukan sebagai pemakai akhir produk itu.
 Pelanggan Eksternal (Eksternal Customer) Merupakan pembeli atau pemakai
akhir produk itu, yang sering disebut sebut sebagai pelanggan nyata
(RealCustomer).

II. Pemasok

Pemasok atau supplier merupakan mitra bisnis yang memegang peranan sangat
pentingdalam menjamin ketersediaan barang pasokan yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Pemasok atau supllier merupakan salah satu bagian yang termasuk di dalam segmen.
Segmen adalah suatu subunit dari sebuah perusahaan yang cukup penting dalam
pembuatan laporan kinerja, atau dapat diartikan sebagai kontribusi laba dari berbagai
aktivitas atau unit-unit lainnya dalam organisasi (Hansen & Mowen, 2001).

III. Ruang Persediaan Bahan Baku

Setiap perusahaan yang menyelenggarakan kegiatan produksi akan memerlukan


persediaan bahan baku. Dengan Tersedianya persediaan bahan baku maka diharapkan
perusahaan industri dapat melakukan proses produksi sesuai kebutuhan atau permintaan
konsumen. Selain itu dengan adanya persediaan bahan baku yang cukup tersedia
digudang juga diharapkan dapat memperlancar kegiatan produksi/ pelayanan
kepadakonsumen perusahaan dari dapat menghindari terjadinya kekurangan bahan
baku.Keterlambatan jadwal pemenuhan produk yang dipesan kosumen dapat merugikan
perusahaan.

IV. Manajemen

Manajemen adalah sebuah proses untuk mengatur sesuatu yang dilakukan oleh
sekelompok orang atau organisasi untuk mencapai tujuan organisasi tersebut dengan cara
bekerjasama memanfaatkan sumber daya yang dimiliki.
Secara etimologi kata manajemen diambil dari bahasa Perancis kuno, yaitu
menagement, yang artinya adalah seni dalam mengatur dan melaksanakan. Manajemen
dapat juga didefinisikan sebagai upaya perencanaan, pengkoordinasian, pengorganisasian
dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efisien dan efektif. Efektif
dalam hal ini adalah untuk mencapai tujuan sesuai perencanaan dan efisien untuk
melaksanakan pekerjaan dengan benar dan teroganisir. Menurut T. Hani Handoko, ada
tiga alasan utama mengapa manajemen diperlukan:
 Manajemen diperlukan agar tujuan pribadi dan organisasi dapat tercapai.
 Berikutnya, manajemen juga diperlukan untuk menjaga keseimbangan
antara tujuan-tujuan, sasaran, dan kegiatan, yang saling bertentangan dari
pihak yang punyakepentingan dalam organisasi.
 Manajemen dibutuhkan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas suatu
kerja organisasi Sebuah organisasi yang sedang berkembang
membutuhkan manajemen dalam beberapa hal;mencakup manajemen
strategi, manajemen sumber daya manusia, produksi, pemasaran, dan
manajemen lainnya.

V. Arus Data Menghubungkan Perusahaan Dengan Pelanggannya

Pada dasarnya data adalah kumpulan informasi atau keterangan – keterangan dari
suatuhal yang diperoleh melalui pengamatan atau pencarian ke sumber – sumber tertentu.
Data yang diperoleh dapat menjadi suatu anggapan atau fakta karena memang belum
diolah lebih lanjut.Setelah diolah melalui penelitian atau percobaan maka suatu data
dapat menjadi bentuk yang lebih kompleks seperti suatu database, informasi atau bahkan
solusi untuk masalah tertentu.
Dari segi Bahasa kata “data” diambil dari kata “datum” yang dalam Bahasa
Romawi diartikan sebagai sesuatu yang diberikan. Oleh karena itu definisi sesungguhnya
dari data adalah diberikan bukan memberikan, karena jika memberikan maka data itu
sudah menjadi informasiyang baku dan diakui kebenarannya. Istilah data memang lebih
banyak ditemui pada bidang komputer atau dalam lingkup suatu penelitian. Dalam bidang
computer dikenal dengan namadatabase ataupun software pengolah data. Sedangkan
dalam lingkup penelitian, sudah menjadi hal yang wajib bahwa setiap peneliti terlebih
dahulu harus mencari data dengan melakukan observasi (pengamatan) sebelum dikaji
lebih lanjut dan akhirnya diperoleh hasil penelitian.

C. Analisis Masalah Dan Kebutuhan Sistem

I. Analisis Sistem
Dalam melakukan pengembangan teknologi pencarian dokumen, penulis
menggunakan data Seputar software enginering, data yang akan di gunakan sebagai
contoh adalah data yang lebih sedikit, selain juga dengan pertimbangan bahwa
analisa lebih mudah dilakukan pada data yang jumlahnya belum terlalu besar.
Penulis tetap optimis bahwa suatu saat dengan jumlah data Seputar software enginering
yang ada baik dari segi jumlah maupun keberagaman, juga disertai dengan penataan
dokumen dengan cara yang baik, maka teknologi terbaru dengan algoritma Cosine
Similarity ini dapat digunakan lebih lanjut dalam pengembangan system cerdas pencarian
jawaban secara otomatis.
II. Data Yang Digunakan
Data Seputar software enginering yang di ambil dari buku software engineering
karangan dari Ian Somervill dalam program aplikasi yang dirancang dengan
pertimbangan bahwa analisa lebih mudah dilakukan pada data yang jumlahnya belum
terlalu besar. Perhitungan secara manual terhadap seluruh data yang ada dalam setiap
tahapan algoritma Cosine Similarity telah dicantumkan pada teori sebagai contoh soal.
Pencocokan hasil akan dilakukan pada setiap tahap algoritma Cosine Similarity antara
program aplikasi dengan perhitungan manual pada bab berikutnya.

III. Analisis Kebutuhan Sistem


Analisis kebutuhan sistem sangat diperlukan dalam mendukung kinerja aplikasi,
apakah aplikasi yang dibuat telah sesuai dengan kebutuhan atau belum. Karena
kebutuhan sistem akan mendukung tercapainya tujuan suatu aplikasi.
 Kebutuhan Perangkat Keras
Agar sebuah sistem dapat berjalan dengan baik dan mempunyai
kemampuan yang memadai. Perangkat keras yang dibutuhkan dalam pembuatan
aplikasi ini adalah:
1. PC ( personal komputer )
2. Prosessor Intel Core 2 Quad 2,4 GHz
3. Ram 2 Gb
4. HDD 320 Gb
5. Monitor
 Kebutuhan Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang digunakan mendukung dalam pembuatan dan
pengoperasian program aplikasi ini adalah sebagai berikut:
1. Sistem operasi Windows 7 Ultimate
2. Android SDK
3. Java SE Development Kit Versi 6
4. Android Development Tool (ADT) 8.0.1
5. Android Vistual Device (AVD)

D. Dasar Dasar Pemodelan Sistem ; Data Flow Diagram

I. Pemodelan Proses
Proses modeling adalah teknik mengelola dan mendokumentasikan struktur dan
aliran data melalui proses system dan logika, kebijakan dan prosedur yang akan di
implementasikan oleh proses sistem (Elkhad, 2010). Pemodelan proses merupakan suatu
teknik pengorganisasian dan pendokumentasian struktur dan aliran data ke dalam proses
sistem atau logika, kebijakan-kebijakan, dan prosedur-prosedur yang akan
diimplementasikan oleh suatu proses sistem. Model yang digunakan dalam pemodelan
proses adalah menggunakan diagram alir data Data flow diagram (Haloho, 2010).
Pemodelan proses berasal dari metode enginering perangkat lunak klasik oleh karena itu
seorang analis harus memahami beberapa tipe model proses seperti bagan struktur
program, flowchart logika atau table keputusan dalam bidang aplikasi pemrograman.
II. Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-
notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat
membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas. Data Flow
Diagram merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan sistem yang
sedang berjalan secara logis. Dengan kata lain, data flow diagram adalah alat pembuatan
model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem. Data flow diagram ini
merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep
dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem
yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat
program (Gunawan, 2009).
Sedangkan menurut (Sulistyohati dan Hidayat, 2008) menyatakan, data flow
diagram merupakan diagram aliran data yang menggambarkan bagaimana data diperoses
oleh sistem. Selain itu data flow diagram (DFD) menggambarkan notasi-notasi aliran data
di dalam sistem.

III. Simbol-Simbol Pada Data Flow Diagram


Terdapat 4 komponen dalam DFD, yaitu (Andri, 2008):
1) Terminator atau Entitas Luar
Terminator mewakili entitas eksternal yang berkomunikasi dengan
system yang sedang dikembangkan. Terdapat dua jenis terminator yaitu
terminator sumber (source) dan terminator tujuan (sink). Terminator dapat
berupa orang, organisasi, departemen didalam organisasi atau system
lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input
atau menerima output dari system.
2) Proses
Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang,
mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam
proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Proses
menggambarkan bagian dari system yang mentransformalkan input
menjadi output. Proses diberi nama untuk menjelaskan proses atau
kegiatan apa yang sedang atau akan dilaksanakan. Pemberian nama proses
dilakukan dengan menggunakan kata kerja yang membutuhkan objek.
3) Data Store
Data store digunakan untuk membuat model sekumpulan paket
data. Data store ini biasanya berkaitan dengan penyimpanan-
penyimpanan, seperti file atau database yang berkaitan dengan
penyimpanan secara komputerisasi, misalnya file disket, file hardisk, fita
meagnetik. Data store juga berkaitan dengan penyimpanan secara manual
seperti buku alamat, file folder dan agenda, yang digambarkan dengan dua
garis sejajar.
4) Alur Data
Alur data yang menghubungkan data store dengan suatu proses
mempunyai pengertian sebagai berikut:
a. Alur data yang berasal dari data store, berarti proses
membutuhkan data yang berada pada data store tersebut.
b. Alur data yang menuju ke data store, berarti suatu proses
akan menghasilkan output atau keluaran yang disimpan
pada data store tersebut.
c. Alur data yang berasal dan yang menuju ke data store
berarti suatu proses akan mengupdate data, menghapus atau
mengubah data.

Suatu alur data digambarkan dengan anak panah, yang


menunjukan arah menuju ke dalam dan keluar dari suatu proses. Alur data
ini digunakan untuk menerangkan perpindahan data atau paket data atau
informasi dari satu bagian system ke bagian lainnya.

IV. Diagram Konteks


Diagram konteks merupakan kejadian tersendiri dari suatu diagram alir data.
Dimana satu lingkaran merepresentasikan seluruh sistem. Diagram konteks ini harus
berupa suatu pandangan, yang mencakup masukan-masukan dasar, sistem-sistem dan
keluaran. Diagram konteks merupakan tingkatan tertinggi dalam diagram aliran data dan
hanya memuat satu proses, yang menunjukkan sistem secara keseluruhan. Proses tersebut
diberi nomor nol. Semua entitas eksternal yang ditunjukkan pada diagram konteks berikut
aliran data-aliran data utama menuju dan dari sistem. Diagram konteks menggaris bawahi
sejumlah karakteristik penting dari suatu sistem (Ali, 2006).
Diagram konteks merupakan level atas (juga dikenal sebagai Level 0) diagram
aliran data. Hanya berisi satu proses simpul (proses 0) yang generalisasi fungsi seluruh
sistem dalam hubungan dengan entitas eksternal. Sebuah Diagram Konteks merupakan
komponen Modelling Fungsional yang berdiri sendiri sebagai alat yang berharga. Hal ini
memungkinkan tim atau individu untuk menghasilkan model tingkat tinggi dari suatu
sistem yang ada atau yang direncanakan yang mendefinisikan batas sistem bunga dan
interaksinya dengan unsur-unsur penting dalam lingkungannya. Sebuah Diagram Konteks
adalah satu gambar yang memiliki sistem bunga di pusat, tanpa rincian struktur interior
atau fungsi, dikelilingi oleh elemen-elemen dalam lingkungannya dengan yang
berinteraksi (Burge, 2011).

V. Diagram Level
Menurut (Prisilia, 2013) mengatakan, diagram level adalah satu lingkaran besar
yang mewakili lingkaran-lingkaran kecil yang ada di dalamnya. Merupakan pemecahan
dari diagram Konteks ke diagram Nol. Diagram ini merupakan diagram tingkat
menengah yang menggambarkan proses utama dari dalam sistem, yang terdiri dari
hubungan entitas (entity), proses data flow dan penyimpanan data (data store).
Metode ERD yang tidak secara langsung model kunci asing pada tingkat ERD
membutuhkan langkah tambahan untuk mengkonversi ERD ke skema relasional. Metode
ERD yang langsung model kunci asing di tingkat ERD membutuhkan lebih banyak upaya
pada tahap analisis, tetapi mereka dapat dengan mudah diubah menjadi skema relasional.
Kriteria yang kita digunakan untuk membandingkan metode ERD meliputi hubungan
biner atau n-ary, hubungan dengan atau tanpa atribut, kardinalitas & partisipasi kendala,
Mencermati dan Lihatlah Berikut notasi, menguraikan dan kelengkapan kendala dalam
generalisasi atau spesialisasi, dan pemodelan langsung kunci asing di tingkat ERD
(Evans, 2004).
VI. Syarat-Syarat Data Flow Diagram
Beberapa syarat pembuatan DFD dapat membantu untuk membentuk DFD yang
benar dan mudah dibaca oleh pemakai. Syarat-syarat tersebut adalah sebagai berikut
(Fathasyah, 2007) :
 Pemberian Nama untuk Setiap Komponen DFD
Komponen terminator mewakili lingkungan luar dari suatu sistem,
biasanya penamaan komponen ini sesuai dengan lingkungan luar tersebut.
Misalnya dalam sistem jual beli barang salah satu lingkungan luar dari sistem dan
berpengaruh ialah supplier, maka penamaan pada komponen terminator ialah
“supplier“. Komponen proses menggambarkan proses-proses yang ada dalam
sistem tersebut. Dalam sistem jual beli barang, salah satu proses yang ada ialah
proses penjualan, maka dalam penamaan proses penjualan sebaiknya juga adalah
proses “Penjualan”. Komponen data store menggambarkan penyimpanan data-
data yang ada dalam suatu proses. Penamaan data store sebaiknya menggunakan
jenis data yang disimpan.
 Pemberian Nomor pada Komponen Proses
Pemberian nomor pada komponen proses mempermudah pembaca
tingkata level DFD yang ada. Misalnya dalam Proses Penjualan dapa diberi
nomor 2, proses pembelian 1. Sedangkan untuk level dua dalam proses penjualan
akan ada proses pemesanan, proses ini dapat diberi nomor 2.1. Selain syarat yang
tersebut di atas, perlu juga kita ketahui bahwa yang paling utama dalam
pembuatan DFD ialah membuat alur data yang simpel dan benar. Sebaiknya
hindari pembuatan alur data yang berbelit-belit dan terlalu panjang. Selain itu
buatlah gambar DFD yang rapi, sehingga dengan melihat sepintas saja pembaca
dapat memahami alur yang digambarkan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Perkembangan teknologi informasi Indonesia sangat dipengaruhi oleh kemampuan


sumber daya manusia dalam memahami komponen teknologi informasi, seperti perangkat keras
dan perangkat lunak komputer; sistem jaringan baik berupa LAN ataupun WAN dan sistem
telekomunikasi yang akan digunakan untuk mentransfer data. Kebutuhan akan tenaga yang
berbasis teknologi informasi masih terus meningkat. Hal ini bisa terlihat dengan banyaknya
jenis pekerjaan yang memerlukan kemampuan di bidang teknologi informasi di berbagai bidang
serta jumlah SDM berkemampuan di bidang teknologi informasi masih sedikit, jika
dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia. Keberadaan bisnis yang tersebar di banyak
tempat dengan berbagai ragam perangkat keras dan lunak mulai menyadari tentang betapa
pentingnya untuk mempercayakan dukungan bagi keberhasilan pengolahan data komputernya
kepada satu sumber yang dapat dipercaya.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.nesabamedia.com/pengertian-data/
http://eprints.umm.ac.id/44086/4/BAB%20III.pdf
https://syifarobbani.wordpress.com/2016/11/04/pemodelan-proses-dan-data-flow-diagram/

Anda mungkin juga menyukai