Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PERANCANGAN SISTEM PARKIR JATINANGOR TOWN SQUARE


Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu Tugas UAS Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen
Dosen Pembimbing Yani Restiani Widjaja, S.E., M.M

Disusun oleh kelompok 6 :


Ade Aisyiyah Gita Rini : 65201010
Hermina Susanti Tawa : 65200004
Rima Ayu Rahmadini : 65201001

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ADHIRAJASA RESWARA SANJAYA
BANDUNG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Sistem Informasi Manajemen. Dalam
Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun
materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak
sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya
kepada Dosen kami yang telah memberikan kami tugas yang diajukan sebagai syarat perbaikan
nilai.

Bandung, 06 Juni 2022

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………….. i


DAFTAR ISI …………………………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………. iii
BAB II LANDASAN TEORI ……………………………………………………….. 4
2.1 Konsep Analisis dan Perancangan Sistem ………………………………….. 4
2.1.1 Sistem Informasi …………………………………………………………... 4
BAB III HASIL ANALISIS SISTEM ………………………………………………. 7
3.1 Tinjauan Perusahaan ……………………………………………………….. 7
3.1.1 Sejarah Perusahaan ………………………………………………………. 7
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ………………………………………………… 9
3.1.3 Struktur Organisasi ………………………………………………………. 10
3.2 Prosedur Sistem Berjalan …………………………………………………. 10
3.2.1 Sistem Pengolahan Data ………………………………………………… 12
3.2.2 Permasalahan ……………………………………………………………. 13
BAB IV PENUTUP …………………………………………………………………… 15
4.1 Kesimpilan …………………………………………………………………. 15
4.2 Saran ………………………………………………………………………… 15
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………... 16

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

Teknologi otomatis atau sistem pintar terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan
manusia, salah satunya di bidang transportasi untuk keamanan dan kenyamanan, yaitu sistem
parkir kendaraan yang digunakan di Jatinangor Town Square atau sering disebut JATOS.
Sistem e-parking mengidentifikasi objek untuk mendapat informasi dan memasukan data
tersebut langsung ke sistem komputer tanpa keterlibatan manusia. Pengenalan objek kendaraan
yang diterapakan pada sistem e-parking dapat dilakukan dengan kartu RFID (Radio Frequency
Identification) seperti yang diterapkan pada e-Toll.
RFID merupakan perangkat yang terdiri dari chip dan antena. Bagian RFID mampu
menyimpan 2.000 byte data, juga terdapat tag yang berfungsi seperti halnya barcode. Prinsip kerja
RFID adalah sistem identifikasi tanpa kabel yang memungkinkan pengambilan data tanpa harus
bersentuhan seperti barcode dan magnetic card ATM

iii
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Analisis dan Perancangan Sistem


2.1.1 Sistem Informasi
Sistem menurut Fat yaitu suatu himpunan “benda” nyata atau abstrak (aset of thing)
yang didalamnya terdiri dari bagian atau komponen yang saling berkaitan atau
berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif. Jadi dari
pengertian tersebut sistem bisa disebut sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur yang
saling berhubungan, berkumpul bersama untuk melakukan tujuan yang sama. Sistem bisa
dibilang baik jika memiliki beberapa karakteristik, karakteristik dalam sistem yaitu [5] :
1. Komponen
Didalam sebuah sistem sudah pasti memiliki komponen yang saling berinteraksi,
yang artinya saling bekerja sama membuat suatu kesatuan. Komponen dalam system
yaitu subsistem atau bagian dari sistem.
2. Boundary (Batasan Sistem)
Batasan sistem yaitu daerah yang membatasi suatu sistem dengan system yang lain
atau dengan lingkungan luarnya. Batasan dari suatu system menunjukan ruang
lingkup (scope) dari sistem.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
Lingkungan luar sistem yaitu diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi
sistem. Lingkungan luar sistem ini bisa bersifat menguntungan yang harus tetap
dijaga dan yang merugikan harus dikendalikan supaya tidak merusak jalannya system
7
4. Penghubung Sistem (interface)
Penghubung sistem berfungsi sebagai penghubung antara satu sub system dengan
subsistem lainnya. Melalui penghubung memungkinkan sumber daya tersalur dari
subsistem menuju sub sistem lainnya.
5. Masukkan Sistem (Input)
Masukkan sistem input yaitu energy yang dimasukkan didalam sistem, yang berupa
perawatan (maintenance input), dan masukan sinyal (signal input). Maintenancce

4
input yaitu energy yang dimasukkan agar system beroperasi. Signal input yaitu
energy yang diproses untuk mendapatkan hasil keluaran. Contoh dalam proses
maintenance input yaitu system program komputer , dan signal input yaitu data yang
diolah menjadi informasi
6. Keluaran sistem (output) Hasil yang diolah dan diklasifikasikan menjadi hasil yang
berguna dan sisa pembuangan. Contoh dari keluaran sistem yaitu komputr
mennghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan dan informasi adalah
keluaran yang berguna.
7. Pengolahan Sistem
Suatu sistem yang bertugas sebagai pengolah yang merubah masukkan menjadi
keluaran.
8. Sasaran Sistem
Suatu sistem yang mempunyai tujuan atau sasaran. Sasaran dari system sangat
dibutuhkan karena sangat menentukan keluaran yang dihasilkan dan menentukan
input yang dibutuhkan.
Informasi yaitu data yang di proses menjadi bentuk yang lebih mempunyai arti dan
makna bagi penerimanya. Menurut Gordon B. Davis informasi adalah data yang diproses
menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai nilai nyata. Fungsi
utama dari sebuah informasi yaitu menambah pengetahuan atau mengurangi
ketidakpastian penggunaan informasi agar infomasi berguna untuk memberikan
gambaran suatu permasalahan yang bertujuan untuk pengambilan keputusan yang cepat.
Kegunaan informasi tergantung kepada :
a. Tujuan Si Penerima Bila tujuan awal untuk memberikan bantuan, maka informasi
harus membantu penerima dalam apa yang penerima usahakan untuk mendapatkan
sebuah jawaban dari informasi.
b. Ketelitian dalam Penyampaian Data dan Pengolahan Data Dalam penyampaian dan
pengolahan data , inti dan pentingnya informasi harus tetap dipertahankan.
c. Ruang atau Tempat Informasi tersebut sesuai dengan ruang dan tempat yang tepat.
d. Bentuk Informasi harus digunakan secara efektif. Informasi harus menunjukan
hubungan yang diperlukan dan bidang yang diperlukan.

5
e. Semantik Dalam informasi hubungan antara kata-kata dan arti yang diingankan
cukup jelas.
Sistem informasi adalah suatu sistem yang terdapat didalam sebuah organisasi yang
didalamnya terdapat kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi yang
bersifat manajerial dan kegiatan strategi lainnya dari sebuah organisasi. Pengertian
sistem informasi menurut alter yaitu penggabungan antara prosedur kerja, informasi,
orang dan teknologi informasi yang diiorganisasikan untuk mencapai tujuan tertentu.
Sistem 10 informasi terdapat beberapa jenis-jenis sistem informasi, namun pada
penelitian ini hanya menggunakan dua jenis dari sistem informasi yaitu:
a. Sistem Informasi Management (S I M) Sistem informasi management menurut
Mcleod yaitu suatu sistem yang menyediakan informasi bagi sebagaian pemakai
dengan kebutuhan yang sama. Menurut komarudin sistem informasi management
yaitu pendekatan yang terorganisir dan terencana yang bertujuan untuk memberikan
kemudahan bagi proses management. Tujuan adanya sistem informasi management
menurut O’Brien yaitu menyediakan informasi yang digunakan dalam menghitungan
harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen, menyediakan
informasi yang digunakan dalam perencanaan, pengendalian dan perbaikan
berkelanjutan, dan menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.

b. Sistem Informasi Penjualan (S I P) Penjualan menurut Chairul adalah menjual


dagangan yang menjadi usaha pokok suatu perusahaan yang dilakukan secara terus
menerus dan tepat. Penjualan menurut Baju swasta yaitu ilmu dan seni
mempengaruhi pribadi yang dilakukan penjual kepada pembeli agar bersedia
membeli barang dan jasa yang ditawarkan. Sistem informasi penjualan Niiswonger
adalah pembuatan pernyataan penjualan atau kegiatan yang dijelaskan melalu
tahapan penjualan. Tujuan adanya sistem informasi penjualan yaitu memberikan
kemudahan dan efektif dalam penggunaannya untuk mendpatkan hasil yang
maksimal

6
BAB III
HASIL ANALISIS SISTEM

3.1 Tinjauan Perusahaan


3.1.1 Sejarah Perusahaan
Jatinangor Town Square atau yang lebih dikenal dengan nama JATOS adalah
salah satu pusat perbelanjaan/mall yang dibangun di atas area seluas 30.000 m² yang
terdiri dari 4 lantai (LGF, GF, FF, SF) dengan luas bangunan ± 24.000 m² yang berada
di lokasi sangat strategis, di Jalan Raya Jatinangor No. 150 Sumedang, yang
merupakan jalur utama Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara 4 Perguruan Tinggi
besar di Jawa Barat yaitu IPDN, UNPAD, ITB & IKOPIN serta berada di tengah-
tengah komplek perumahan besar dan menengah serta industri berskala besar. Hal ini
menjadikan JATOS sebagai tempat yang potensial untuk berwirausaha dan tempat
yang strategis untuk dijadikan sebagai tempat belanja, rekreasi dan kuliner bagi
masyarakat di sekitarnya.

8 Fakta Keunggulan Janangor Town Square (JATOS):


 Berada di kawasan 4 perguruan tinggi besar di Jawa Barat yaitu IPDN, UNPAD,
ITB dan IKOPIN
 Berada satu area dengan Apartemen PINEWOOD yang merupakan apartemen
pertama didaerah Jatinangor dengan tingkat hunian lebih dari 1.000 unit
 Merupakan mall yang memperhatikan aspek penghijauan (Go Green Mall)
 Memiliki area parkir yang luas dengan keamanan dan kenyamanan yang terjamin
 Berada hanya 500 m dari gerbang Tol Cileunyi (+/- 5 menit dengan kendaraan)
dan dapat diakses dari beberapa penjuru dan bebas macet
 Berada di jalur utama Provinsi Jawa Barat
 Berada di sekitar pemukiman penduduk dan perumahan dengan tingkat kehidupan
yang beragam
 Berada di daerah industri tekstil dan non tekstil besar

Di awal tahun mulai beroperasinya pada tahun 2006, Jatinangor Town Square
dikenal sebagai ” pusat hiburan & belanja keluarga ”. Sebagai salah satu member dari
7
PT. Bandung Inti Graha,Grup, JATOS memiliki keunikan tersendiri sebagai pusat
hiburan, belanja dan rekreasi keluarga dengan puluhan ribu mahasiswa yang sedang
berstudi di Jatinangor.
Mengingat bahwa Mall merupakan ruang publik, tempat berkembangnnya
informasi, sosial, budaya dan teknologi, ini tidak terlepas dari pelayanan terhadap
public, yaitu customer. JATOS pun menjadi pionir pusat perbelanjaan terlengkap di
Jatinangor, daerah timur Bandung yang berbatasan dengan Sumedang. JATOS hadir di
tengah-tengah masyarakat sebagai tempat dimana kebutuhan akan barang dan jasa
seputar gaya hidup, dapat dengan mudah diperoleh dan dinikmati dengan suasana yang
nyaman, bersih dan aman.
JATOS menghadirkan sebuah tempat belanja yang memberikan kesenangan dan
pengalaman berkesan dalam berbelanja. Berbelanja yang mempunyai nilai lebih bagi
para pengunjungnya, dimana pengunjung dapat memenuhi berbagai macam
kebutuhannya baik untuk pribadi maupun untuk keluarga. Berbelanja tanpa memakan
banyak waktu dan lebih efisiensi biaya karena para pengunjung tidak perlu berpindah
lokasi (one stop shopping). Dari barang-barang kebutuhan sehari-hari, gadget,
handphone, produk fashion dan penunjang gaya hidup, semuanya dapat ditemukan di
satu tempat, JATOS.
JATOS tidak hanya sebagai tempat belanja tetapi juga menyediakan berbagai
fasilitas hiburan dan rekreasi keluarga seperti : game center, cinema, foodcourt
dilengkapi dengan playground, fitness center, cafeteria, toko alat olah raga, toko
perlengkapan elektronik serta berbagai pilihan pusat kecantikan dan kebugaran tubuh,
relaksasi dan refleksi.
Keceriaan berbelanja tersebut ditunjang pula dengan berbagai fasilitas yang
diperuntukkan bagi kenyamanan dan kemudahan pengunjung mall seperti : safety
parking, hot spot, nursery room, lift dan escalator, toilet, mushola dan faslitas umum
lainnya yang dapat memanjakan pengunjung dalam menikmati suasana belanja dan
rekreasi keluarga.

8
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi Jatos

• Menjadi pusat perbelanjaan terkemuka dan terlengkap di jawa barat yang memiliki
brand value terbaik dengan memberikan layanan yang berkesan dan berkualitas
melalui keamanan, kenyamanan, dan kelengkapan serta senantiasa berperan dalam
menjaga lingkungan menjalankan tanggung jawab sosial dan memberikan nilai
ekonomi yang optimal kepada Stakeholders.

Misi Jatos

• Memenuhi kebutuhan masyarakat jawa barat kelas menengah di bidang penyediaan


belanja barang dan rekreasi melalui penyewaan lahan kepada tenant yang Qualified
terbaik dan sesuai dengan segmentasi pasar

• Menciptakan pengalaman belanja yang mengesankan melalui inovasi pelayanan


berkelanjutan yang berbasis kecepatan, keakuratan, dan keramahan

• Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada partner strategis


dengan menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan profesional
melalui pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi profesional,
bertanggung jawab, sejahtera dan sesuai dengan nilai serta budaya kerja perusahaan

9
3.1.3 Struktur Organisasi

3.2 Prosedur Sistem Berjalan

3.2.1 Sistem Pengolahan Data


a. Komponen
 Pengendara
 Penjaga Pos Keluar
 Pengawas CCTV
b. Lingkungan luar
 Asuransi
c. Batasa (Boundary)
 Dapat ditinjau dari pembayaran (pribadi atau asuransi) selain itu dapat ditinjau dari
pengguna member
d. Jalinan

10
 Mesin pos masuk  Pengemudi  Tiket Parkir
 Pengemudi  Penjaga Pos Keluar  Tiket Parkir
 Penjaga Pos Keluar  Pengemudi  Bukti Pembayaran
e. Masuk (Input)
 Tiket Parkir
f. Proses
1) Pengguna
a) Menggunakan E-Money
 Pengguna meletakkan uang elektronik (e-Money) pada reader Parkir
Elektronik.
 Memilih tipe kendaraan, yaitu mobil, atau motor.
 Memasukkan nomor polisi kendaraan yang digunakan.
 Memasukkan durasi parkir.
 Menekan tombol konfirmasi transaksi.
 Jika transaksi berhasil, mesin Parkir Elektronik akan mengeluarkan struk
parkir.
 Saat pengguna ingin meninggalkan tempat parkir, pengguna menyerahkan
struk parkir kepada juru parkir.
b) Penggunaan secara Manual
 Penjaga pos mencatat nomor polisi kendaraan dan memeriksa STNK
pengendara, saat pengendara memasuki pos satpam
 Kartu parkir di berikan ke pada pengendara di saat melewati pos satpam
depan.
 Pengendara mencari tempat parkir untuk memarkirkan kendaraannya.
 Penjaga memeriksa kembali STNK (kendaraan bermotor) yang ingin keluar.
 Petugas mecatat dan menerima kartu parkir saat pengendara ingin keluar area
2) Juru Parkir
 Menerima struk parkir dari pengguna saat keluar dari area parkir lalu
mengarsipkannya secara sementara.
g. Keluaran (output)

11
 Bukti pembayaran
 Kartu parkir
h. Sasaran / Tujuan ( goal)
 Tujuan adanya system parkir yaitu untuk mengetahui jumlah kendaraan yang berada
diarea parker, karena system memberikan informasi secara real time.
 Dengan adanya system parkir akan membantu memudahkan dalam proses transaksi
parkir, serta memudahkan pengambilan laporan sistem parkir dengan lebih cepat, serta
pengumpulan data dan penghasilan informasi yang didapatkan akan jauh lebih efektif,
efisien dan akurat dibandingkan dengan menggunakan sistem manual.
3.2.2 Rancangan Sistem Informasi
1. Perangkat Keras (Hardware)
 Komputer
 Mouse & Keyboard
 Processor Intel Atom N570
 DDR3 Visipro 266 MHz
 Hardisk 220 GB SATA
 Scanner (mesin pos masuk)
 Kartu member
2. Perangkat Lunak (Software)
 MYSQL : Windows
 Sistem Operasi Windows Seven Home Basic
 Visual Basic 6.0
3. Database
 Microsoft SQL Server
4. Prosedur
a. Admin:
 Admin melakukan login sebelum masuk kehalaman utama
 melakukan pencarian data transaksi dan membuat laporan data transaksi
kendaraan pengunjung umum.

12
 melakukan pengelolaan data member baik menambahkan, mengubah, dan
menghapus data member
 melakukan pendaftaran pelanggan
b. Kebutuhan Pelanggan:
 Melakukan pendaftaran sebagai pelanggan
 Membayar biaya parkir.
 Mendapatkan keamanan pada kendaraannya
c. Kebutuhan Sistem:
 Pelanggan scanning kartu.
 Sistem akan membaca kartu pelanggan.
 Palang pintu akan terbuka secara otomatis.
d. Spesifikasi dokumen masukan, berisi : file pelanggan, file pendaftaran, file transaksi,
sebagai data pelanggan/pengendara untuk pembuatan kartu member
e. Spesifikasi dokumen keluaran - kartu pelanggan - kwitansi, bukti pembayaran
member kepada pengguna - Laporan pembayaran kepada pengelola
f. Personil atau Orang
 Penjaga Pos Keluar
 Pengendara
 Pengawas CCTV
 Pengelola parkir
g. Jaringan computer dan Komunikasi Data
 Data pengendara dapat terbaca dan masuk ke banyak komputer sekaligus secara
real time. Seperti contohnya pengendara yang memasuki lahan parkiran di jam
yang sama pengawas CCTV akan mengetahui hal tersebut.
 Dengan adanya sistem informasi, dapat mempermudahkan dalam hal membuat
laporan, Data yang berkolerasi dengan sistem parkir akan lebih terjamin
sekuritasnya, karena penyimpannya sudah terkomputerisasi.

3.2.3 Permasalahan
JATOS menggunakan sistem parkir manual dan e-parking secara bersamaan, berikut
permasalahan yang timbul pada sistem parkir di JATOS:
13
a. Tidak Mencukupinya E-money
Pada sistem e-parking permasalahan yang kerap sekali muncul adalah tidak mencukupinya
saldo e-money pengguna jasa parkir, namun dengan adanya sistem parkir manual
membantu mengatasi permasalahan tersebut
b. Waktu Yang Dibutuhkan
Berdasarkan poin sebelumnya sistem parkir manual bukanlah tanpa masalah, karena sering
kali banyak waktu pengguna jasa parkir yang terbuang sia-sia sebab membutuhkan waktu
yang tidak sebentar jika sedang menemukan kasus keterbatasan uang bernominal kecil
untuk di kembalikan kepada pengguna jasa parkir tersebut.
c. Pengisian tinta dan kertas pada mesin karcis
Pengisian tersebut termasuk kedalam masalah karena sering kali ini terjadi tanpa disadari
oleh pihak pengelola saat banyaknya pengunjung yang datang di waktu yang sama

14
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang dilakukan, diambil kesimpulan bahwa JATOS memakai sistem
parkir manual dan sistem e-parking ditempat yang sama adalah keputusan yang bijak,
karena hal tersebut meminimalisir permasalahan yang muncul di tempat masuk dan keluar
area parkir. Hal tersebut juga dinilai sebagai upaya pengelola dalam mempertimbangakan
proses parkir untuk semua kalangan.

4.2 Saran
Kepada pihak yang bertanggung jawab atas area parkir untuk lebih mengawasi semua
proses dari sistem parkir tersebut, terutama untuk mesin-mesin yang digunakan agar tidak
terjadi permasalahan-permasalahan yang memicu ketidak-nyamanan pengunjung.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://eprints.umm.ac.id/70116/3/Bab%202.pdf
https://www.jatosmall.com/tentangjatos.html
https://elektro.umy.ac.id/sistem-kerja-rfid-tag/

16

Anda mungkin juga menyukai