Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

PERAN KOMPUTER DALAM MANAJEMEN INFORMASI


“PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI MEDIS”

DISUSUN OLEH:

NAMA : FIDELAN
NIM : PBB220057

PROGRAM STUDI REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN

POLITEKNIK BAUBAU
TAHUN AJARAN 2022 - 2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberi Rahmat serta
kemampuann yang baik kepada penulis sehingga dapat membuat dan
menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema dari makalah
ini adalah “PERAN KOMPUTER DALAM MENAJEMEN INFORMASI”.

Penulis juga menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dan


kelemahan karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya referensi yang ada
sehingga penulis berharap para pembaca yang budiman dapat memberikan kritik
dan saran yang membangun kepada penulis demi penyempurnaan makalah ini dan
penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya dan para
pembaca pada umumnya. Semoga materi yang disampaikan dalam makalah ini
dapat menjadi sumbangan pemikiran dan tambahan pengetahuan bagi kita semua.

PENULIS

FIDELAN

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................................
BAB I ................................................................................................................................
PENDAHULUAN ............................................................................................................
1.1 Latar Belakang................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ...........................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................
BAB II...............................................................................................................................
PEBAHASAN...................................................................................................................
2.1 Konsep Sistem Informasi Manajemen............................................................
2.2 Pengertian Komputer ......................................................................................
2.3 Pentingnya Komputerisasi ..............................................................................
2.4 Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer.........................................
2.5 Unsur-unsur Sistem Informasi Berbasis Komputer......................................
2.6 Manfaat Penggunaan Komputer di dalam SIM ............................................
2.7 Upaya Pencapaian Sistem Informasi Berbasis Komputer ............................
2.8 Kasus dan Aplikasi Sistem Informasi Berbasis Komputer...........................
BAB III ...........................................................................................................................
PENUTUP......................................................................................................................
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................
3.2 Saran.............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dewasa ini, dengan teknologi informasi yang telah berkembang pesat,
hampir segala kegiatan dalam kehidupan sehari-hari akan berbasis komputer.
Penerapan dan aplikasinya pada suatu instansi atau perusahaan, komputer
merupakan sarana untuk menciptakan dan mengembangkan sebuah jaringan
sistem informasi yang dapat diandalkan. Teknologi informasi merupakan sebuah
media dalam pengolahan data untuk menghasilkan sebuah informasi yang
berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat, dan tepat waktu, sehingga
memungkinkan pengguna dalam pengambilan keputusan yang bernilai strategis
secara tepat dan cepat.
Informasi merupakan sumber daya yang memiliki peran penting dalam
mendukung keberlangsungan hidup perusahaan. Akibat ketiadaan atau
kekurangan informasi pada suatu waktu, perusahaan dapat menghadapi suatu
masalah ketidakmampuan dalam mengelola sumber daya yang ada secara terpadu,
yang pada akhirnya berakibat pada kegagalan kompetitif dalam menghadapi para
pesaingnya.
Salah satu bentuk upaya yang dapat dilakukan oleh perusahaandalam
rangka ingin menghasilkan sebuah informasi yang relevan dan dapat diandalkan
yaitu dengan mengembangkan sistem informasi manajemen (SIM). Sistem
informasi manajemen merupakan sebuah sistem terpadu yang dapat
merealisasikan kemampuan perusahaan dalam mengolah data dan
mentransformasinya menjadi sebuah informasi melalui serangkaian cara yang
dapat meningkatkan produktivitas dan kinerja perusahaan dalam melaksanakan
operasionalnya. Sebuah sistem informasi yang berbasis komputer memungkinkan
pengelolaan secara menyeluruh dan terkoordinasi
dengan baik.
Permasalahan utama dalam sebuah sistem informasi pada umumnya
adalah sebuah sistem yang memiliki terlalu banyak data ataupun informasi yang
tidak bermanfaat, sehingga menyebabkan sistem tersebuttidak dapat berfungsi

1
dengan baik. Pemahaman akan konsep dasar informasi sangat diperlukan untuk
mendesain sebuah sistem informasi yang efektif. Penyediaan informasi yang
berkualitas merupakan dasar dibangunnya sebuah
sistem informasi yang terpadu.
Dalam perkembangannya, Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan
bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pengelolaan manusia,
dokumen, teknologi, dan prosedur oleh manajemen untuk memecahkan masalah
bisnis, seperti biaya produksi, layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi
manajemen umumnya diterapkan terhadap pengendalian atas aktivitas operasional
suatu organisasi atau perusahaan. SIM berbasis komputer merujuk kepada metode
manajemen informasi yang berhubungan dengan otomatisasi dan dukungan
terhadap pengambilan keputusan. Perkembangan sistem informasi manajemen
telah menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup signifikan dalam pola
pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen baik pada tingkat
operasional (pelaksana teknis) maupun pimpinan pada semua jenjang.
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, penulis tertarik
untuk menyusun makalah tentang Sistem Informasi Berbasis Komputer yang
mana merupakan sebuah sarana pengelolaan data untuk menghasilkan informasi
yang dapat diandalkan dalam mendukung pengambilan keputusan pada era
modern ini.

1.2 Rumusan Masalah


Apakah yang dimaksud dengan sistem informasi berbasis komputer?

Apa sajakah unsur-unsur yang membentuk sebuah sistem informasi berbasis


komputer?

Apa sajakah manfaat komputer di dalam sistem informasi manajemen dan


bagaimanakah upaya pencapaiannya?

Bagaimanakah contoh kasus dan aplikasi sistem informasi berbasis komputer


dalam dunia bisnis?

2
1.3 Tujuan Penulisan
Memahami konsep dasar sebuah sistem informasi berbasis komputer.
Mengetahui komponen-komponen yang terkandung di dalam sebuah sistem
informasi yang berbasis komputer.

Memahami pentingnya peran komputer dalam mendukung manajemen


dan upaya-upaya pencapaian komputerisasi dalam sebuah sistem informasi
manajemen.

Menganalisa sebuah contoh kasus tentang aplikasi dan penerapan


sistem informasi berbasis komputer dalam lingkungan bisnis di zaman
sekarang.

BAB II
PEMBAHASAN

3
2.1 Konsep Sistem Informasi Manajemen
Menurut Sutabri (2005: 89-90), inti pengertian sistem informasi
manajemen konvensional tentu saja terkandung dalam pekerjaan-pekerjaan
sistematis seperti pencatatan agenda, kearsipan, komunikasi di antara manajer-
manajer organisasi, penyajian informasi untuk pengambilan keputusan, dan lain
sebagainya. Akan tetapi, tersedianya teknologi pengolahan data dengan komputer
yang relatif murah sekarang dan di masa depan penggunaan komputer untuk
menunjang sistem informasi manajemen tidak dapat dihindari lagi. Selanjutnya
menurut Sutabri (2005: 90), secara harafiah, sistem
informasi manajemen adalah sebuah bentuk sistem informasi yang
ditujukan
untuk melayani para manajer. Sebenarnya SIM tersebut terfokus pada alat bantu
untuk mempercepat para manajer memperoleh informasi. Banyak manajer yang
kurang mengerti tentang sistem informasi dan komputerisasi SIM yang menuntut
komputer dapat memberikan data apa saja yang dibutuhkan.
Beberapa definisi para ahli mengenai pengertian Sistem Informasi Manajemen
antara lain sebagai berikut:
a. Gordon B.Davis dalam bukunya yang berjudul “Management Information
System; Conceptual Foundation, Structure and Development” dalam
Sutabri (2005: 91), mendefinisikan: SIM adalah sistem manusia atau
mesin yang terpadu guna menyajikan informasi untuk mendukung fungsi
operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan di dalam suatu
organisasi.
b. Joseph F.Kelly dalam bukunya “Computerized Management Information
System” dalam Sutabri (2005: 91), mendefinisikan: SIM adalah perpaduan
sumber daya manusia dan sumber daya yang berbasis komputer yang
menghasilkan kumpulan penyimpanan, komunikasi, dan penggunaan data
untuk tujuan operasi manajemen yang efisien serta perencanaan bisnis.
c. Drs.Komaruddin dalam bukunya”Ensiklopedia Manajemen” dalam Sutabri
(2005: 91-92), mendefinisikan: SIM adalah suatu pendekatan yang
terorganisir dan terencana untuk memberi eksekutif bantuan informasi
yang tepat dan dapat memberikan

4
d. O’Brien (2002) dalam Saleh: 2012, dikatakan bahwa SIM adalah suatu
sistem terpadu yang menyediakan informasi untuk mendukung kegiatan
operasional, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dari suatu
organisasi. Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan
sisteminformasi yang menghasilkan hasil keluaran (output)
denganmenggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang
diperlukan untukmemenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan
manajemen.
e. Robert G. Murdick dan Joel E.Ross dalam bukunya yang berjudul “Sistem
Informasi untuk Manajemen Modern” dalam Sutabri (2005: 91),
mendefinisikan:
SIM adalah proses komunikasi di mana informasi masukan (input)
direkam, disimpan, dan diproses untuk menghasilkan output yang berupa
keputusan tentang perencanaan, pengoperasian, dan pengawasan.
f. Drs.Soetedjo Moeljodihardjo didalam bukunya “Management Information
System” dalam Sutabri (2005: 91), mendefinisikan:
SIM adalah suatu metode untuk menghasilkan informasi yang tepat waktu
bagi manajemen tentang lingkungan luar organisasi dan kegiatan operasi
didalam organisasi, dengan tujuan untuk menunjang proses pengambilan
keputusan serta memperbaiki proses perencanaan dan pengawasan.

2.2 Pengertian Komputer


Menurut Sutabri (2005: 105-106), komputer merupakan bagian atau
komponen yang disebut perangkat keras dan perangkat lunak. Istilah komputer
mempunyai arti yang luas dan berbeda untuk orang yang berbeda.Istilah komputer
diambil dari bahasa Latin “computare” yang berartimenghitung (to compute atau
to reckon).
Berikut akan di jelaskan beberapa definisi tentang komputer yang
disajikan oleh beberapa para ahli:

5
a. Donald H. Sanders dalam bukunya “Computer Today” dalam Sutabri
(2005: 106), medefinisikan:
Komputer adalah sistem elektronik untuk memanipulasi data yang cepat
dan tepat serta dirancang dan diorganisasikan secara otomatis menerima
dan menyimpan data input, memprosesnya dan menghasilkan output di
bawah pengawasan suatu langkah instruksi program yang tersimpan di
memori (stored program).
b. Gordon B. Davis dalam bukunya “Introduction to computers” dalam
Sutabri (2005: 106), mendefinisikan:
Komputer adalah tipe khusus alat penghitung yang mempunyai sifat
tertentu yang pasti.
c. Robert H. Blissmer dalam bukunya “Computer Annual” dalam Sutabri
(2005:105-106), mendefinisikan:
Komputer adalah suatu alat elektronik yang mampu melakukan beberapa
tugas sebagai berikut: menerima input, memproses input sesuai dengan
programnya, menyimpan perintah dan hasil pengolahan serta menyediakan
output dalam bentuk informasi.
d. V.C Hamacher dkk dalam bukunya “Computer Organization” dalam
Sutabri (2005: 106), mendefinisikan:
Komputer adalah mesin penghitung elektronik yang cepat dan dapat
menerima informasi input digital, memprosesnya sesuai dengan program
yang tersimpan di memori, dan menghasilkan output informasi.

e. William M. Fouri dalam bukunya “Introduction to the computer, the tools


of business” dalam Sutabri (2005: 106), mendefinisikan:
Komputer adalah pemrosesan data (data processor) yang dapat melakukan
perhitungan yang besar dan cepat, termasuk perhitungan aritmatika atau
oprasi logika, tanpa campur tangan dari manusia yang mengoperasikan
selama pemrosesan.

Dari definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa komputer


merupakan sebuah peralatan elektronik yang dapat menerima masukan berupa

6
data, melakukan pengolahan atas data tersebut, dan menghasilkan keluaran berupa
informasi serta dapat menyimpan hasil pengolahan tersebut dan
mengoperasikannya secara otomatis apabila informasi tersebut diperlukan dengan
menggunakan suatu program, berupa instruksi atau perintah bagi komputer untuk
melaksanakan fungsinya, yang terdapat di dalam memori.

2.3 Pentingnya Komputerisasi


Suatu perusahaan sudah seharusnya memiliki sistem komputerisasi yang
baik, di mana komputerisasi ini mencakup tidak hanya penggunaan komputer
pada perusahaan tersebut, akan tetapi juga meliputi sistem pengolahan data yang
sudah berbasis komputer, baik penginputan datanya sampai dengan penyusunan
laporan yang akan berguna bagi manajemen sebagai dasar pengambilan keputusan
bagi perusahaan. Dengan adanya sistem komputerisasi yang baik, maka efisiensi
dan optimalisasi kerja dari perusahaan tersebut akan lebih mudah tercapai serta
dimungkinkannya pengambilan keputusan yang menyangkut keberlangsungan
perusahaan oleh
manajemen secara lebih tepat.
Sebaliknya, apabila di dalam sebuah perusahaan tidak memiliki sistem
komputerisasi yang baik, maka seluruh pekerjaan pengolahan data di perusahaan
tersebut akan diselenggarakan secara manual. Melalui pengolahan data secara
manual, keefisienan dan keoptimalan kerja di dalam suatu perusahaan akan sulit
untuk dicapai. Apabila kita ingin mencari sebuah data yang cukup spesifik secara
maual, hal tersebut akan memakan waktu yang cukup lama. Sedangkan apabila
perusahaan memiliki sistem yang berbasis komputer, maka untuk mendapatkan
data tersebut hanya memerlukan kata kunci yang sesuai dalam mesin pencari, dan
hasilnya akan dapat diperoleh dalam waktu yang singkat.
Untuk membangun sebuah sistem yang terkomputerisasi, peran sistem
analis sangat dibutuhkan. Sistem analis merupakan orang yang kompeten dalam
menganalisis sistem dalam sebuah perusahaan atau organisasi. Setelah mengetahui
bentuk sistem yang diinginkan oleh manajemen, maka sistem analis akan
membangun sistem tersebut sesuai dengan keinginan manajemen. Sebuah sistem
yang terkomputerisasi untuk pengolahan data akan sangat dibutuhkan untuk

7
mencapai efektivitas dan efisiensi kerja walaupun memerlukan pengorbanan biaya
yang tidak sedikit.

2.4 Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer


Menurut Sutabri (2005: 111), usaha awal untuk menerapkan komputer dalam
area bisnis terfokus pada data. Selanjutnya, penekanan padainformasi dan
pendukung keputusan. Selama paruh pertama abad ke-20, saat punched card dan
keydriven bookeping machines berada dalam masa jayanya, perusahaan-
perusahaan pada umumnya mengabaikan kebutuhan informasi para manajer.
Praktek ini diteruskan dengan komputer generasi pertama yang terbatas untuk
aplikasi akuntansi. Nama yang diberikan untuk aplikasi akuntansi berbasis
komputer adalah pengolahan data elektronik (EDP). Istilah EDP tidak lagi populer
dan telah disingkat menjadi data processing (DP). Istilah sistem informasi
akuntansi (SIA) digunakan untuk menggambarkan sistem yang memproses
aplikasi pengolahan data perusahaan.
Selanjutnya menurut Sutabri (2005: 111), uraian ini berpegang pada
pandangan bahwa SIM adalah suatu sumber daya organisasional. SIM
dimaksudkan untuk menyediakan informasi pemecahan masalah bagi sekelompok
manajer secara umum, sedangkan DSS dimaksudkan untuk mendukung satu orang
manajer secara khusus. Pada saat DSS berkembang, perhatian juga difokuskan
pada aplikasi komputer yang lain yaitu, otomasi perkantoran. Otomasi
perkantoran memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas di antara
para manajer dan pekerja kantor melalui penggunaan alat-alat elektronik. Saat ini
sedang berlangsung gerakan menerapkan kecerdasan buatan (artificial
intelegence) atau “AI” bagi masalah-masalah bisnis. Ide dasar AI adalah bahwa
komputer dapat diprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang
sama seperti manusia. Bagian khusus “AI” yaitu sistem pakar (expert system)
yang mendapat perhatian paling banyak. Sistem pakar adalah suatu sistem yang
berfungsi sebagai seorang spesialis dalam suatu area.
Menurut Sutabri (2005: 112-113), aplikasi end-user computing menjadi
produk akhir dari sistem informasi berbasis komputer. End User Computing
(EUC) berkembang karena empat pengaruh, yaitu:

8
a. Meningkatnya pengetahuan tentang komputer, selama awal tahun 1980-an
dampak dari program-program pendidikan komputer di tingkat universitas
dan pra-universitas sangat terasa. Berbagai tingkatan manajemen, terutama
di tingkat bawah mulai diisi oleh orang-orang yang menguasai komputer
dengan baik.
b. Antrian jasa informasi. Para spesialis informasi selalu memiliki lebih
banyak pekerjaan daripada ynag dapat mereka tangani. Situasi ini menjadi
kritis selama awal 1980-an saat para pemakai mulai meminta jasa-jasa
informasi untuk didukung sistem tambahan.
c. Perangkat keras yang murah. Pada periode yang sama, pasar dibanjiri oleh
komputer mikro yang murah. Para pemakai dapat memperoleh perangkat
keras mereka sendiri dengan memesan pada toko komputer lokal melalui
telepon dan membayarnya dengan dana kas kecil.
d. Perangkat lunak jadi. Perusahaan-perusahaan perangkat keras (hardware)
dan perangkat lunak (software), keduanya memproduksi perangkat lunak
yang mampu melaksanakan tugas-tugas akuntansi dasar maupun
menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.

Lebih lanjut lagi menurut Sutabri (2005: 113), gabungan keempat pengaruh
ini merupakan penyebab end-user computing. Dalam banyak kasus, pemakai akan
bekerja dengan para spesialis informasi bersama-sama mengembangkan sistem.
Seiring berkembangnya sistem informasi berbasis komputer (CBIS), selama
tahun-tahun awal komputer, perusahaan-perusahaan memiliki pilihan untuk
menggunakan alat elektronik tersebut atau tidak. Para manajer di sejumlah
perusahaan yang mula-mula menggunakan komputer adalah orang-orang yang
berpandangan jauh ke depan, yang menyadari bahwa komputer memberi mereka
sejumlah keunggulan atas pesaing mereka. Seiring menurunnya biaya perangkat
keras dan perangkat lunak, aplikasi yang dirintis sejumlah perusahaan perintis
menjadi tersedia bagi hampir semua perusahaan. Sebagian besar perusahaan telah
menjadi sepenuhnya tergantung pada sistem pengolahan data yang berbasis
komputer dan tidak dapat menangani transaksi satupun tanpanya. Sebagian

9
perusahaan juga telah mencapai sistem-sistem yang menyediakan informasi
pemecahan masalah, mempercepat arus komunikasi, dan menyediakan keahlian
yang sangat beragam.

2.5 Unsur-unsur Sistem Informasi Berbasis Komputer


Menurut Sutabri (2005: 101-102), secara garis besar SIM berbasis komputer
mengandung unsur-unsur berikut :
a. Manusia. Setiap SIM berbasis komputer harus memperhatikan unsur
manusia supaya sistem yang diciptakan bermanfaat. Unsur manusia
didalam hal ini adalah para staf komputer profesional dan para pemakai
(computer users).
b. Perangkat keras (hardware). Istilah perangkat keras merujuk pada
perkakas mesin. Perangkat keras terdiri dari komputer itu sendiri yang
terkadang disebut sebagai central processing unit (CPU) beserta semua
perangkat pendukungnya seperti perkakas keluaran (output device)
perkakas penyimpanan (memory), dan perkakas komunikasi.
c. Perangkat lunak (software). Istilah perangkat lunak merujuk pada
perogram-program komputer beserta pertunjuk-petunjuk (manual)
pendukungnya. Yang dimaksud program komputer adalah instuksi
instruksi yang dapat dibaca oleh mesin yang memerintahkan bagian
bagian perangkat keras SIM berbasis komputer untuk berfungsi
sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan informasi yang bermanfaat
dari data yang tersedia.
d. Data. Data adalah fakta-fakta yang akan dibuat menjadi informasi yang
bermanfaat. Data akan diklasifikasikan, dimodifikasi, atau diolah oleh
program agar menjadi informasi yang tepat guna, tepat waktu, dan akurat.
e. Prosedur. Prosedur adalah peraturan-peraturan yang menentukan operasi
sistem komputer.
Selanjutnya menurut Sutabri (2005: 102-103), secara teknik, pelaksanaan SIM
berbasis komputer meliputi bagian input, pengolahan, penyimpanan (di dalam
storage device maupun di dalam memory), dan ouput. Perkakas input berfungsi
menyediakan data mentah ke sistem komputer. Data tersebut kemudian diolah

10
atau diproses oleh CPU sesuai instruksi yang diberikan oleh perangkat lunaknya.
Setelah itu informasi dihasilkan dan diberikan kepada perangkat output, saat
komputer manjalankan fungsinya ia mengalirkan, memakai, dan meyimpan data
dalam ruang elektronik yang disebut memory. Sistem operasi komputer modern
dapat memperbarui atau meremajakan (meng-update) data dengan cara begitu
kompleks.
Pada Dasarnya Ada 2 Macam Cara Peremajaan Data :
a. Sistem pengolahan dalam gugus/tumukan (batch processing)
Sistem ini merupakan sistem pengolahan atau pembaruan data
yang lama, tetapi relatif murah. Transaksi, kegiatan operasional,
atau catatan penting dikumpulkan dalam gugus dan secara periodik
diolah untuk digabung dengan file induknya.
b. Sistem pengolah waktu-nyata (real-time processing) Dengan
sistem pengolahan ini pembaruan data dilakukan langsung pada
file maupun database.

Lebih lanjut lagi menurut Sutabri (2009: 104), masing-masing sistem


pengolahan diatas memiliki keunggulan dan kelemahan. Pengolahan batch yang
dilakukan secara periodik jelas tidak sesuia untuk sistem pemesanan karcis karena
pembuatan keputusan operasionalnya memang menghendaki penyesuaian data
secara cepat. Sedangkan transaksi real-time diperlukan bila menyangkut transaksi
bisnis yang perputarannya cepat. Akan tetapi banyak sistem administrasi yang
masih menggunakan sistem batch karena lebih mudah pelaksanaannya.
Pertimbangan biaya merupakan faktor penting bahwa sistem batch masih banyak
digunakan.

2.6 Manfaat Penggunaan Komputer di dalam SIM


Menurut Sutabri (2005: 107), penggunaan komputer di dalam SIM sangat
banyak membantu para manajer dalam proses pengambilan keputusan. Komputer
di dalam sistem informasi manajemen (SIM) dirumuskan sebagai suatu
perlengkapan elektronik yang mengolah data, mampu menerima masukan dan
keluaran, memiliki kecepatan yang tinggi, ketelitian yang tinggi, dan mampu

11
menyimpan intruksi-intruksi untuk memecahkan masalah. Dengan semakin
berkembangnya komputer dalam menangani berbagai masalah kehidupan, perlu
kiranya ditinjau manfaat apa yang didapat dari penggunaan komputer dalam SIM
dibandingkan dengan investasi yang kita lakukan dalam pengadaan komputer
tersebut. Penggunaan komputer dalam SIM baru dapat dikatakan efektif dan
efisien jika:
a. Volume data yang diolah dalam jumlah yang besar.
b. Pengolahan data memerlukan perhitungan yang rumit.
c. Pengolahan data atau pekerjaan yang berulang-ulang.
d. Memerlukan proses pengolahan yang cepat.
e. Memerlukan file yang baik sehingga mudah menemukan kembali data
data yang diperlukan.
f. Memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi.

Selanjutnya menurut Sutabri (2005: 107), nilai informasi yang dihasilkan dari
penggunaan komputer dalam SIM memang sulit untuk dihitung dengan uang.
Akan tetapi, hal tersebut kiranya dapat membantu menetapkan perkiraan nilai
tersebut, yaitu:
a. Availability (dapat diperoleh) yaitu mendapat informasi yang semula atau
sebelumnya tidak dapat diperoleh.
b. Timeliness (ketepatan waktu) yaitu informasi yang dihasilkan oleh
komputer dapat diperoleh dalam waktu yang cepat dan tepat.
c. Accuracy (ketelitian) yaitu informasi yang dihasilkan oleh komputer lebih
terjamin ketelitiannya.
d. Completeness (kelengkapan) yaitu informasi yang dihasilkan oleh
komputer lebih lengkap dan jelas.
e. Presentation (penyajian) yaitu informasi yang dihasilkan dari proses
komputer dapat disajikan menurut selera pemakai informasi tersebut.

2.7 Upaya Pencapaian Sistem Informasi Berbasis Komputer

12
Menurut Darmawan (2013: 16), upaya pencapaian sistem informasi
berbasis komputer yang menggunakan End User Computing, yaitu pengembangan
sistem berbasis komputer yang dilakukan oleh pemakai sendiri. Perusahaan-
perusahaan yang menggunakan komputer menyadari perlunya membentuk unit-
unit organisasional tersendiri yang terdiri dari para spesialis yang bertanggung
jawab menerapkan sistem. Para spesialis informasi (information specialist) adalah
pegawai perusahaan yang sepenuh waktu bertanggung jawab mengembangkan
dan memelihara sistem berbasis komputer.
Ada 5 spesialis informasi yaitu:
a. Analis sistem (system analyst), bekerja sama dengan pemakai
mengembangkan sistem baru dan memperbaiki sistem yang ada sekarang.
b. Pengelola database (database administrator), bekerja sama dengan
pemakai dan analis sistem menciptakan database yang berisi data yang
diperlukan untuk menghasilkan informasi bagi pemakainya.
c. Spesialis jaringan (network specialist), berkerja sama dengan analis sistem
dan pemakai membentuk jaringan komunikasi data yang menyatukan
berbagai sumber daya komputer yang tersebar.
d. Programmer, menggunakan dokumentasi yang tersediakan oleh analis
sistem untuk membuat kode instruksi-instruksi yang menyebabkan
komputer mengubah data menjadi informasi yang diperlukan.
e. Operator, mengoperasikan peralatan komputer berskala besar seperti
mainframe dan komputer mini.
Selanjutnya menurut Darmawan (2013: 16-17), kecenderungan menuju End-
User Computing (EUC) adalah pengembangan seluruh atau sebagian sistem
berbasis komputer oleh para pemakai. End user computing berkembang karena
empat pengaruh utama:
a. Meningkatnya pengetahuan mengenai komputer.
b. Antrian jasa informasi (banyaknya permintaan tidak sebanding dengan
resource yang tersedia).
c. Perangkat keras yang harganya semakin murah.
d. Perangkat lunak siap pakai semakin banyak.

13
Lebih lanjut lagi menurut Darmawan (2013: 17), peranan information
specialist berubah, dari sebagai pengembang menjadi hanya sebagai konsultan.
Computer Based Information System (CBIS) identik dengan organisme hidup,
yaitu: lahir, tumbuh ,matang ,dan mati. Pengembangan CBIS mengikuti System
Life Cycle (SLC) yang terdiri dari perencanaan, analisis, rancangan, penerapan,
dan penggunaan.

2.8 Kasus dan Aplikasi Sistem Informasi Berbasis Komputer

Kasus Toko 7-Eleven Bertanya pada Pelanggan dengan Meminta Data

Mungkin ada toko 7-Eleven di tempat tinggal Anda, dan tempat itu merupakan
tempat yang nyaman untuk mengambil sekaleng Coke atau roti isi daging dan
keju. 7-Eleven adalah pengecer kenyamanan terbesar di dunia dan jaringan tokok
barang kebutuhan sehari-hari nomor satu di AS dengan 5.300 toko. Perusahaan ini
dimulai sekitar 75 tahun yang lalu sebagai operator gudang es. Ketika kulkas
mulai menggantikan kotak es, manajer setiap toko menanyakan pelanggan satu
per satu barang apa yang diinginkan padaperalatan barunya. Dengan menanyakan
pelanggan secara langsung dan menyimpan barang yang paling diinginkan
pelanggan saja, perusahaan tumbuh dan menjadi makmur.

Seiring berjalannya waktu, perusahaan berpindah dari akarnya, kehilangan


kontak dengan pelanggan. Perusahaan tidak mengetahui apa yang dijual di toko
dan membiarkan pemasok memutuskan apa yang akan diletakkan pada raknya.
Walaupun pemasok besar seperti Frito-Lay memiliki sistem informasi kuat untuk
menganalisis apa yang dijual pada toko individu, pemasok lain tidak memiliki
sistem tersebut. Lebih jauh lagi, sistem pemasok dirancang untuk memaksimalkan
peluang bisnisnya, bukan untuk 7-Eleven.
Toko 7-Eleven tidak semuanya sama. Apa yang diinginkan pelanggan
sangat bergantung pada lingkungan perumahan dan wilayah negara di mana toko
tersebut bertempat. Apa yang terjual dengan baik di Boston belum tentu terjual
baik di Texas. Tanpa pengetahuan terperinci mengenai pelanggan dan pola

14
penjualannya, 7-Eleven tidak dapat menemukan barang mana yang terjual dengan
baik, atau barang mana yang paling menguntungkan untuk dijual dahulu. Hal ini
membuat perbedaan kepada hal yang ditekankan perusahaan karena kesempatan
penjualan yang terlewatkan, keuntungan yang lebih rendah, persediaan toko yang
berlebihan, yang di antaranya termasuk barang yang cepat rusak yang memiliki
usia sangat singkat di rak. Margin keuangan sangat tipis pada bisnis convenience
store (toko mini). Jadi peningkatan seperempat poin pada volume penjualan dapat
antara keberhasilan dan kegagalan.
Pada tahun 2004, 7-Eleven memasang server Hewlett-Packard dan
perpindahan jaringan di seluruh tokonya di AS untuk menerapkan retail
information system (sistem informasi ritel). Sistem ini mengumpulkan data dan
terminal titik penjualan pada setiap toko mengenai setiap penjualan yang dibuat
setiap harinya oleh 6 juta pelanggan AS dan mengirim informasi saat itu juga ke
basis data 7-terabyte Oracle yang dioperasikan oleh sistem data elektronik
(electronical data system=EDS).
Dengan basis data ini, 7-Eleven menjaga jejak transaksi pembeliannya dan
menganalisisnya menjadi informasi mengenai permintaanpelanggan, penetapan
harga, dan ketertarikan pada produk baru seperti Diet Pepsi Slurpene. Analisis
data menunjukkan barang mana yang terjual dengan baik pada toko yang mana,
barang mana yang paling membuat pelanggan tertarik, permintaan musiman atas
barang tertentu, dan barang mana yang paling menguntungkan untuk dijual
pertama kali.
Manajemen menggunakan informasi ini untuk mengenali pergerakan
penjualan, meningkatkan keragaman produk, menghilangkan produk yang
pergerakannya lambat dari persediaan, dan meningkatkan penjualan pada toko
yang sama dengan menyimpan produk yang permintaannya tinggi. Pendekatan
yang dikumpulkan dari data juga membantu 7-Eleven mengembangkan produk
baru seperti penawaran makanan segar yang menarik pelanggan baru dan
meningkatkan jumlah transaksi.
Sistem memberi manajer toko informasi penjualan harian, mingguan,
bulanan dari setiap barang yang akan membantunya menentukan barang mana
yang harus dipesan dan kuantitas yang tepat yang dibutuhkan untuk tokonya.

15
Manajer menggunakan informasi ini ditambah pengetahuan mengenai lingkungan
sekitar toko untuk membuat keputusan pemesanan akhir.
Manajer toko memasukkan pesanan ke unit komputer atau komputer
portable pada jam 10 pagi setiap hari. Sistem menyatukan pesanan ini dan
mengirimkannya ke pemasok 7-Eleven. Pesanan dipersatukan 4 kali sehari, satu
untuk setiap zona waktu AS di mana toko 7-Eleven beroperasi. Pesanan makanan
segar 7-Eleven digabungkan pada markas 7-Eleven dan dikirimkan kepada
pemasok makanan segar dan pembuat roti untuk persiapan dan pengiriman hari
berikutnya.
Berkat TI, 7-Eleven telah sepenuhnya mampu menanggapi kebutuhan
pelanggan. Dengan melacak dan menganalisis datanya, perusahaan mengetahui
pelanggannya sedalam saat pemilik toko berbicara kepada setiap pelanggan
melalui tatap muka. Menurut presiden dan CEO 7-Eleven James Keyes, “Kini
kami dapat menggunakan teknologi sebagai pengganti kemampuan berbicara
kepada setiap pelanggan datang”.

Tanggapan yang dapat diberikan berkaitan dengan kasus di atas antara lain
sebagai berikut: Dalam kasus ini, memahami pelanggan sangat penting bagi
perusahaan seperti 7-Eleven. Hal ini dikarenakan pelanggan merupakan aset bagi
perusahaan. Tanpa adanya pengetahuan tentang pelanggan, perusahaan tidak akan
tahu apa yang diminta dan selera apa yang diinginkan oleh pelanggan yang dapat
berakibat pada kesulitan perusahaan untuk berkembang. Peusahaan yang ingin
memaksimalkan peluang bisnis harus mengetahui kebutuhan pelanggan yang
berbeda-beda untuk wilayah yang berbeda, sehingga perusahaan dapat
menentukan produk mana yang cocok untuk dijual sehingga perusahaan dapat
hanya menjual produk yang menguntungkan dan mengurangi pemasaran barang
yang kurang diminati oleh pelanggan. Dengan posisi pelanggan sebagai aset
perusahaan dan kondisi pemasaran yang semakin ketat, tanpa memiliki pelanggan
yang tetap perusahaan akan dapat dengan mudah mengalami risiko kemunduran
dalam bisnisnya. Produk perusahaan akan ditinggalkan dan perusahaan akan
mengalami kerugian yang cukup besar. Dalam kasus ini, 7-Eleven menjaga jejak
transaksi pembeliannya dan menganalisa data yang ada menjadi informasi

16
mengenai permintaan pelanggan dan penetapan harga. Analisa data menunjukkan
barang mana yang paling membuat pelanggan tertarik, permintaan musiman atas
barang tertentu, dan barang yang paling menguntungkan untuk dijual pertama
kali. Sistem informasi berbasis komputer yang diterapkan oleh perusahaan 7-
Eleven memiliki berbagai manfaat di antaranya:
a. Mengumpulkan data sebanyak-banyaknya tentang penjualan barang dari
tiap toko, kemudian menganalisanya menjadi informasi terkait permintaan
pelanggan, penetapan harga, dan minat terhadap produk sehingga dapat
meningkatkan penjualan dan persediaan pada toko yang memiliki tingkat
permintaan yang tinggi.
b. Mengenali pergerakan penjualan sehingga dapat mengambil strategi untuk
menghilangkan produk yang penjualannya lambat dari persediaan.Dengan
adanya sistem informasi ini memberikan dorongan
strategis kepada perusahaan 7-Eleven untuk memaksimalkan kualitas serta
produk yang memiliki performa yang terbaik dan mempunyai nilai
strategis bagi pembeli di suatu daerah tertentu yang sulit digantikan oleh
kompetitor yang lain pada daerah yang sama, sehingga perusahaan akan
dapat berkembang dan meningkatkan pangsa pasarnya.

17
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Sebuah sistem informasi yang berbasis komputer dapat menjadi sarana
pengambilan keputusan yang lebih memadai dikarenakan sebuah sistem informasi
yang berbasis komputer dapat menghimpun data dalam jumlah yang besar
kemudian memproses dan mengolahnya sehingga menghasilkan keluaran berupa
output dalam bentuk informasi secara lebih akurat dan dalam jangka waktu yang
relatif singkat. Sebuah sistem informasi berbasis komputer terdiri dari unsur-unsur
antara lain manusia, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), data
dan prosedur yang dihimpun menjadi satu kesatuan. Beberapa manfaat
penggunaan komputer dalam sistem informasi manajemen antara lain memperoleh
informasi dengan mudah, dapat informasi dalam waktu yang cepat, lebih terjamin
ketelitiannya, lengkap dan dapat disajikan menurut selera pemakai informasi
tersebut.
3.2 SARAN
Sistem informasi berbasis komputer sudah selayaknya diterapkan dalam
mendukung manajemen informasi sebuah perusahaan. Dengan adanya sistemyang
terkomputerisasi dengan baik, efektivitas dan efisiensi kerja dari perusahaan
tersebut akan lebih mudah untuk dicapai serta dimungkinkannya
pengambilan keputusan menyangkut keberlangsungan perusahaan oleh
manajemen secara cepat dan tepat karena sistem informasi berbasis komputer
dapat menghasilkan informasi real time dan lebih akurat.

18
DAFTAR PUSTAKA

Darmawan, Deni. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.
Sunyoto, Danang. 2014. Sistem Informasi Manajemen Perspektif Organisasi.
Yogyakarta: CAPS.
Sutabri, Tata. 2005. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: ANDI.
Situs web: Ardiansyah, Firdan. 2009. Pentingnya Komputerisasi dalam
Perusahaan.
http://firdan-ardiansyah.blogspot.co.id/2009/12/pentingnya komputerisasi
dalam-suatu.html. Diakses pada tanggal 29 September 2016.
Saleh, Imam Kamarudin. 2012. Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen.
Tersedia di http://imam47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2012/02/06/tugas-mata
kuliah-sistem-informasi-manajemen/. Diakses pada tanggal 26 September.

19

Anda mungkin juga menyukai