PUBLIK”
DISUSUN OLEH :
NASIONAL PADANG
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah sistem informasi manajemen dam E- government dan untuk menambah
wawasan tentang sistem informasi manajemen publik.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan sebahagian pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih terdapat banyak kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini,
supaya nantinya makalah ini dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Penulis
2
Daftar isi
Kata pengantar.............................................................................................2
Daftar isi........................................................................................................3
BAB I : PENDAHULUAN...........................................................................4
A. Latar Belakang....................................................................................4
B. Rumusan Masalah...............................................................................6
C. Tujuan Penulisan................................................................................6
BAB II : PEMBAHASAN............................................................................7
Kesimpulan...................................................................................................24
Daftar Pustaka...............................................................................................26
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dari definisi tersebut ada beberapa poin yang perlu diuraikan lebih lanjut:
4
a) Sistem Informasi Manajemen memiliki sub-sitem informasi. Sistem Informasi
Manajemen adalah serangkaian sub-sistem, dimana sub-sistem tersebut
mendukung tercapainya sasaran Sistem Informasi Manajemen.
5
personil yang akan menggunakannya. Para perancang sistem apabila akan
mengembangkan Sistem Informasi Manajemen hendaknya mempertimbangkan
faktor manusiawi dengan cermat. Apabila tidak demikian, maka sistem yang
dihasilkan tidak efektif.
B. Rumusan Masalah
C. TUJUAN PENULISAN.
6
BAB II
PEMBAHASAN
1. Sistem
7
Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau
himpunandari unsur, komponen atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling
berinteraksi, salingtergantung satu sama lain dan terpadu untuk mencapai suatu
tujuan. Unsur-unsur yang mewakilisuatu sistem secara umum adalah masukan
(input ), pengolahan (proses) dan keluaran (output ).
8
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem
buatan manusia (human made system). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi
melalui prosesalam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.
Sistem buatan manusiayang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin
disebut dengan human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-
machine system Sistem informasi akuntansi merupakan contoh man-machine
system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan
manusia.
untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem sifat
terbuka dan terpengaruh oleh lingkunngan luarnya, maka suatu sistem harus
mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus
dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatip tertutup karena sistem tertutup
akan bekerja secara otomatis, terbuka hanya untuk pengaruh yang baik saja.
Gambar berikut menunjukkan sistem yang terbuka untuk sistem pengendalian
persediaan.
9
kode-kode tertentu dan semacamnya. Apabila data tersebut telah di saring 8 dan
diolah melalui pengolahan sehingga memiliki arti dan nilai bagi seseorang, maka
data tersebut berubah menjadi informasi.
Jadi yang dimaksud dengan informasi adalah semua data yang telah diolah
dan memiliki arti bagi pihak pemakai. Dengan demikian yang dipakai orang di
dalam membuat keputusan adalah informasi, bukan data.
Oleh sebab itu ciri pokok dari suatu data adalah fakta. Data barulah
menjadi informasi pada saat mereka digunakan untuk tujuan tertentu atau apabila
mereka menyebabkan timbulnya aksin atau penambahan pengetahuan tertentu.
Data terutama harus mengalami berbagai macam pengerjaan sebelum bermanfaat
sebagai informasi. Data merupakan bahan dasar untuk proses pengerjaan, dan
informasi menjadi produk selesainya.
3. Manajemen
10
mengatur atau menata kegiatan-kegiatan operasional supaya sesuai dengan tujuan
yang hendak dicapai, antara lain dengan mengadakan pembagian kerja, penetapan
struktur kewenangan dan rantai komando, penempatan pegawai dalam
satuansatuan organisasi dan sebagainya. Pengendalian manajer mengadakan
evaluasi apakah prestasi yang dicapai oleh organisasi telah sesuai dengan standar
baku yang telah ditetapkan.
11
2. Sistem informasi pemasaran (marketing information system), menyediakan
informasi untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran,
kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan
pemasaran.
Top level management disebut juga dengan strategic level, middle level
management dengan tactical level dan lower management dengan tehcnical level.
12
Top level management dengan executive management dapat terdiri dari direktur
utama (president), direktur (vise-president) dan eksekutif lainnya di fungsi-fungsi
pemasaran, pembelian, teknik, produksi, keuangan dan akuntansi. Sedang middle
level management dapat terdiri dari manajer-manajer devisi dan manajer-manajer
cabang. Lower level management disebut degan operating management dapat
meliputi mandor dan pengawas.
Konsep SIM ini dengan sangat cepat diterima oleh beberapa perusahaan
dan institusi pemerintah dengan skala besar seperti departemen Keuangan
khususnya untuk menangani pengelolaan anggaran, pembiayaan dan penerimaan
negara.
Namun demikian, para pengguna yang mencoba SIM pada tahap awal
menyadari bahwa penghalang terbesar justru datang dari para lapisan manajemen
13
tingkat menengah Perkembangan konsep ini masih belum mulus dan banyak
organisasi mengalami kegagalan dalam aplikasinya karena adanya beberapa
hambatan, misalnya:
• kekurang pahaman para spesialis bidang informasi tentang bisnis dan peran
manajemen,
• terlalu berambisinya para pengguna yang terlalu yakin dapat membangun sistem
informasi secara lengkap sehingga dapat mendukung semua lapisan manajer.
Sementara konsep SIM terus berkembang, Morton, Gorry, dan Keen dari
Massachussets Institute of Technology (MIT) mengenalkan konsep baru yang
diberi nama Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Systems - DSS).
DSS adalah sistem yang menghasilkan informasi yang ditujukan pada masalah
tertentu yang harus dipecahkan atau keputusan yang harus dibuat oleh manajer.
Semua konsep di atas, baik PDE, SM, OA, DSS, EIS, maupun AI
merupakan aplikasi pemrosesan informasi dengan menggunakan komputer dan
bertujuan menyediakan informasi untuk pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan.
14
C. MANFAAT PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
1. Suatu wilayah fungsional utama bisnis yang sama pentingnya dengan fungsi
akuntansi, keuangan, manajemen operasional, pemasaran dan manajemen sumber
daya manusia.
15
4. Sebuah unsur penting dalam pengembangan produk dan pelayanan yang
bersaing yang memberikan keuntungan strategis di pasaran dunia.
5. Sebuah bagian utama pada sumber daya-sumber daya dan biaya perusahaan
dalam menjalankan usaha bisnis hingga merupakan sebuah tantangan untuk
manajemen sumber daya.
6. Sebuah kesempatan karir yang sangat penting, dinamis, dan menantang untuk
banyak orang.
16
mengikat (lock in) konsumen dan pemasok dengan cara membangun hubungan
baru yang lebih bernilai dengan mereka.
17
1. SIM memberikan dukungan dalam pengumpulan informasi atau perancangan
rangkaian alternatif tindakan, memutuskan untuk memilih tindakan yang terbaik
dari alternatif yang tersedia dan melaksanakan pilihan dan mengawasi hasil
kegiatan.
1. Subsistem Fungsional
–> mencakup semua transaksi keuangan dan kontrol terhadap sumber daya
keuangan
18
3. Sistem Informasi Manufaktur
• Sistem Informasi Akutansi lebih ke data daripada yang bersifat historis karena
Sistem Informasi Akuntasi mencari nilai
19
menjamin keamanan aset / data dan untuk menjamin akurat tidaknya suatu data.
Dalam penyiapan dokumen ada 2 langkah yaitu Pengintepretasian dan pelaporan.
• Subsistem intelijen yang berfungsi mencari dana / menambah dana dari sumber
yang sehat ( tidak bermasalah ).
Dalam Sistem Informasi keuangan terdapat manajemen dana yang mengatur agar
dana tetap stabil dan mengelola kas sehingga memiliki manfaat yang tinggi. selain
itu juga ada pengendalian dana suaya dana yang dikeluarkan tidak terlalu besar.
20
Dalam melaksanakan pengaturan anggaran ada beberapa proses yang dilalui. yang
pertama akan dilakukan peramalan berapa kira – kira dana yang akan dipakai,
kemudian laporan tersebut berlanjut ke bagian manajer puncak menerima laporan
dan dilaksanakan model perencanaan sumber daya yang kemudian sampai pada
manajer masing – masing bidang dan kemudian kembali ke manajer puncak yang
menentukan anggaran operasi terakhir
2) Subsistem Kegiatan
Satu ancangan lain untuk memahami struktur sebuah sistem informasi adalah
dalam bentuk subsistem yang melaksanakan berbagai kegiatan. Beberapa
subsistem kegiatan akanbermanfaat bagi lebih dari satu subsistem fungsi
keorganisasian; sedangkan lainnya mungkin akan berguna untuk hanya satu
fungsi. Contohsubsistem kegiatan pokok adalah:
1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi
para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
21
2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem
informasi secara kritis.
• Dalam penerapan teknologi computer dan konsep SIM pada suatu organisasi,
sering menghasilkan kegagalan
c. Kurang siap tenaga pemakai dan fungsi pemakai bagi system baru tersebut.
22
• Penggunaan SIM sering menimbulkan pertentangan gagasan
23
BAB III
KESIMPULAN
24
1. Meningkatnya pengetahuan tentang komputer. Berbagai tingkatan manajemen,
terutama di tingkat bawah, mulai diisi oleh orang-orang yang mengerti komputer.
2. Antrian jasa informasi. Para spesialis informasi selalu memiliki lebih banyak
pekerjaan daripada yang dapat mereka tangani, sehingga unit jasa informasi tidak
dapat menanggapi cukup cepat, dan terjadi timbunan pekerjaan yang menunggu
untuk diolah komputer.
3. Perangkat keras yang murah. Para pemakai dapat memperoleh perangkat keras
mereka sendiri dengan memesan pada toko komputer lokal melalui telepon dan
membayarnya dengan dana kas kecil.
4. Perangkat lunak jadi. Perangkat lunak jadi ini menawarkan dukungan yang
lebih baik dan kemudahan penggunaan, dan memampukan perusahaan dan
pemakai individu dengan sedikit atau tanpa keahlian komputer untuk menerapkan
sistem berbasis komputer.
25
DAFTAR PUSTAKA
Laudon, K., & Laudon, J. (2007). Sistem Informasi Manajemen (10 ed.). (N.
Setyaningsih, Penyunt., C. Sungkono, & M. Eka, Penerj.) Jakarta:
Salemba Empat.
26
Leman. (1998). Metodologi Pengembangan Sistem Informasi. Jakarta: PT Elex
Media.
27