Anda di halaman 1dari 27

“MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

PUBLIK”

DOSEN : Sinta Westika Putri, S.A.P,.M.A.P

DISUSUN OLEH :

ALFI KHOIRI 2210021811001


DINNI GUSTI MOERISTA 2210021811003
ULFA APRIANI 2210021811009
ZHERIN FIDELLA 2210021811012

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI

LEMBAGA PEMBINA PERGURUAN

NASIONAL PADANG

2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah sistem informasi manajemen dam E- government dan untuk menambah
wawasan tentang sistem informasi manajemen publik.

Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah


Muhammad SAW yang berhasil merubah corak hidup jahiliyah pada tatanan
kehidupan bernafaskan islam yang risalahnya sebagai suri tauladan bagi umat
manusia. Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibuk Sinta Westika Putri,
S.A.P,.M.A.P selaku dosen pengampu mata kuliah sistem informasi manajemen
dam E- government yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang penulis tekuni.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan sebahagian pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih terdapat banyak kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini,
supaya nantinya makalah ini dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Padang, 22 maret 2024

Penulis

2
Daftar isi

Kata pengantar.............................................................................................2

Daftar isi........................................................................................................3

BAB I : PENDAHULUAN...........................................................................4

A. Latar Belakang....................................................................................4
B. Rumusan Masalah...............................................................................6
C. Tujuan Penulisan................................................................................6

BAB II : PEMBAHASAN............................................................................7

A. pengertian Sistem Informasi Manajemen dan unsur-unsurnya .........7


B. perkembangan konsep Sistem Informasi Manajemen......................13
C. manfaat penggunaan Sistem Informasi Manajemen.........................15
D. Sub sistem utama SIM dalam fungsional dan kegiatan....................18
E. kelemahan penerapan konsep SIM dalam organisasi.......................22

BAB III : PENUTUP..................................................................................24

Kesimpulan...................................................................................................24

Daftar Pustaka...............................................................................................26

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan organisasi yang semakin kompleks dan tuntutan untuk


selalu melakukan adaptasi terhadap lingkungan organisasi, mengakibatkan proses
pengambilan keputusan dan manajemen juga berkembang. Proses tersebut
berkaitan dengan informasi yang merupakan hal penting dan berharga dalam
sebuah organisasi dewasa ini, karena informasi yang akurat dan cepat dapat sangat
membantu tumbuh kembangnya sebuah organisasi. Maka dari itu, pengelolaan
informasi dipandang penting demi kelancaran sebuah pekerjaan dan untuk
menganalisis perkembangan dari pekerjaan itu sendiri. Hal tersebut menuntut
pembelajaran Sistem Informasi Manajemen dalam menciptakan, mendistribusikan
dan memanfaatkan informasi guna mendukung kegiatan manajemen, khususnya
pembuatan keputusan dalam kebijakan publik.

Namun, sayangnya banyak organisasi yang ingin membangun Sistem


Informasi Manajemennya sendiri, dan telah menyediakan dana yang cukup, tetapi
ternyata usaha tersebut sering kali gagal. Penyebabnya antara lain adalah struktur
organisasi yang kurang wajar, rencana organisasi yang belum memadai, sumber
daya manusia yang tidak memadai, dan yang terpenting adalah kurangnya
partisipasi manajemen dalam bentuk keikutsertaan para manajer dalam merancang
sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem dan memotivasi seluruh
pihak yang terlibat.

Sebelum membahas bagaimana Sistem Informasi Manajemen lebih lanjut,


berikut ini akan diberikan definisi ringkas dari Sistem Informasi Manajemen
yaitu: “serangkaian sub-sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan
secara rasional mampu menstransformasikan data sehingga menjadi informasi
dengan berbagai cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya
dan sifat manajer” (Ismail, 2013).

Dari definisi tersebut ada beberapa poin yang perlu diuraikan lebih lanjut:

4
a) Sistem Informasi Manajemen memiliki sub-sitem informasi. Sistem Informasi
Manajemen adalah serangkaian sub-sistem, dimana sub-sistem tersebut
mendukung tercapainya sasaran Sistem Informasi Manajemen.

b) Sistem Informasi Manajemen adalah menyeluruh. Sebuah Sistem Informasi


Manajemen mencakup sistem informasi formal maupun informal baik yang
manual maupun berkomputer. Komponen yang terpenting dalam Sistem Informasi
Manajemen adalah manajer yang pikirannya akan memproses dan menyebarkan
informasi secara berinteraksi dengan elemen-elemen lain dari Sistem Informasi
Manajemen.

c) Sistem Informasi Manajemen adalah terkoordinasi. Sistem Informasi


Manajemen dikoordinasikan secara terpusat untuk menjamamin bahwa data yang
diproses dapat dioperasikan secara terencana dan terkoordinasi. Semuanya untuk
menjamin bahwa informasi melewati dan menuju sub-sistem yang diperlukan,
serta menjamin bahwa sistem informasi bekerja secara efisien.

d) Sistem Informasi Manajemen terintegrasi secara rasional. Sub-sistem dalam


Sistem Informasi Manajemen adalah terintegrasi (terpadu) sehingga kegiatan dari
masing-masing saling berkaitaan satu dengan yang lainnya, integrasi ini dilakukan
terutama dengan melewatkan data diantara sub-sistem tersebut.

e) Sistem Informasi Manajemen mentransformasikan data ke dalam informasi.


Apabila data diolah dan berguna bagi manajer untuk tujuan tertentu, maka ia akan
menjadi informasi.

f) Sistem Informasi Manajemen meningkatkan produktivitas. Sistem Informasi


Manajemen dengan berbagai cara mampu meningkatkan produktivitas, antara lain
dengan kemampuan melaksanakan tugas rutin seperti, penyajian dokumen dengan
efisien, mampu memberikan layanan bagi organisasi intern dan ekstern, serta
mampu meningkatkan kemampuan manajer untuk mengatasi masalah-masalah
yang tidak terduga.

g) Sistem Informasi Manajemen sesuai dengan gaya manajer. Sistem Informasi


Manajemen dikembangkan lewat pengenalan atas sifat dan gaya manajerial dari

5
personil yang akan menggunakannya. Para perancang sistem apabila akan
mengembangkan Sistem Informasi Manajemen hendaknya mempertimbangkan
faktor manusiawi dengan cermat. Apabila tidak demikian, maka sistem yang
dihasilkan tidak efektif.

Secara teoritis, komputer bukanlah persyaratan mutlak bagi sebuah Sistem


Informasi Manajemen, namun dalam prakteknya Sistem Informasi Manajemen
yang baik tidak akan berjalan lancar tanpa bantuan kemampuan sebuah komputer.
Maka pemanfaatan sistem komputer juga harus diperhatikan demi menunjang
kemampuan manusia dalam mengelola suatu Sistem Informasi Manajemen.

B. Rumusan Masalah

F. Apa pengertian Sistem Informasi Manajemen dan apa saja unsur-unsurnya


?
G. Bagaimanakah perkembangan konsep Sistem Informasi Manajemen?
H. Apakah manfaat penggunaan Sistem Informasi Manajemen?
I. Bagaimanakah Sub sistem utama SIM dalam fungsional dan kegiatan?
J. Apa saja kelemahan penerapan konsep SIM dalam organisasi?

C. TUJUAN PENULISAN.

A. Apa pengertian Sistem Informasi Manajemen dan apa saja unsur-unsurnya


?
B. Bagaimanakah perkembangan konsep Sistem Informasi Manajemen?
C. Apakah manfaat penggunaan Sistem Informasi Manajemen?
D. Bagaimanakah Sub sistem utama SIM dalam fungsional dan kegiatan?
E. Apa saja kelemahan penerapan konsep SIM dalam organisasi?

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DAN UNSUR- UNSUR SISTEM INFORMASI


MANAJEMEN PUBLIK

Sistem Informasi Manajemen merupakan sebuah bidang yang mulai


berkembang sejaktahun 1960an. Walaupun tidak terdapat konsensus tunggal,
secara umum Sistem InformasiManajemen didefinisikan sebagai sistem yang
menyediakan informasi yang digunakan untukmendukung operasi, manajemen,
serta pengambilan keputusan sebuah organisasi. SistemInformasi Manajemen juga
dikenal dengan ungkapan lainnya seperti: “Sistem Informasi”,“Sistem Pemrosesan
Informasi”, “Sistem Informasi dan Pengambil Keputusan”.

Sistem Informasi Manajemen menggambarkan suatu unit atau badan yang


khusus bertugas untukmengumpulkan berita dan memprosesnya menjadi
informasi untuk keperluan manajerialorganisasi dengan memakai prinsip sistem.
Dikatakan memakai prinsip sistem karena berita yangtersebar dalam berbagai
bentuk dikumpulkan, disimpan serta diolah dan diproses oleh satu badanyang
kemudian dirumuskan menjadi suatu informasi (Sentranet, 2013).

1. Sistem

Semua sistem memiliki 3 (tiga) unsur atau kegiatan utama, yaitu:

1. Menerima data sebagai masukan ( input).

2. Memproses data dengan melakukan perhitungan, penggabungan unsur


data, pemutakhiran perkiraan dan lain-lain.

3. Memperoleh informasi sebagai keluaran(output).Prinsip ini berlaku baik


untuk sistem informasi manual, elektro mekanis maupun komputer.

7
Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau
himpunandari unsur, komponen atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling
berinteraksi, salingtergantung satu sama lain dan terpadu untuk mencapai suatu
tujuan. Unsur-unsur yang mewakilisuatu sistem secara umum adalah masukan
(input ), pengolahan (proses) dan keluaran (output ).

Di samping itu sistem senantiasa tidak lepas dari lingkungan sekitarnya,


maka umpan balik( feedback ) dapat berasal dari output akan tetapi dapat juga
berasal dari lingkungan sistem yangdimaksud (Djumiarti, 2013).Suatu sistem
dapat terdiri dari sistem-sistem bagian ( subsystem). Misalnya, sistemkomputer
terdiri dari subsistem perangkat keras dan subsistem perangkat lunak. Masing-
masing subsistem dapat terdiri dari subsistem-subsistem yang lebih kecil lagi atau
terdiri dari komponen-komponen. Subsistem perangkat keras (hardware) dapat
terdiri dari alat masukan, alat pemroses,alat keluaran dan simpanan luar .

Subsistem-subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan


membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat
tercapai. Interaksi dari subsistem-subsistem sedemikian rupa, sehingga dicapai
suatu kesatuanyang terpadu atau terintegrasi (integrated ). Anda dapat
membayangkan , bagaimana seandainya sistem komputer yang Anda miliki,
masing-masing komponennya saling beker ja sendiri-sendiritidak terintegrasi,
maka tujuan dari sistem komputer tersebut tidak akan tercapai
(Pangestu,2013).Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan,
diantaranya adalah sebagai berikut ini:

1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem


fisik ( phisical system). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau
ide-ide yang tidaktampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang
berupa pemikiran- pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem
fisik merupakan sistem yangada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem
akuntansi, sistem produksi dan lainsebagainya.

8
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem
buatan manusia (human made system). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi
melalui prosesalam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.
Sistem buatan manusiayang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin
disebut dengan human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-
machine system Sistem informasi akuntansi merupakan contoh man-machine
system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan
manusia.

3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan


sistem tak tentu (probabilistic system). Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah
laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat
dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem
komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat
dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah
sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung
unsur probabilitas.

untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem sifat
terbuka dan terpengaruh oleh lingkunngan luarnya, maka suatu sistem harus
mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus
dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatip tertutup karena sistem tertutup
akan bekerja secara otomatis, terbuka hanya untuk pengaruh yang baik saja.
Gambar berikut menunjukkan sistem yang terbuka untuk sistem pengendalian
persediaan.

2. Data dan Informasi

Yang berkaitan dengan sistem adalah data dan informasi. Kebanyakan


orang mengartikan data dan informasi dengan pengertian yang sama, namun bagi
kajian ilmiah atau kaum profesional , dua pengertian tersebut mengandung
perbedaan yang mendasar. Data merujuk pada fakta-fakta baik berupa angka-
angaka, teks, dokumen, gambar, bagan, suara yang mewakili diskripsi verbal atau

9
kode-kode tertentu dan semacamnya. Apabila data tersebut telah di saring 8 dan
diolah melalui pengolahan sehingga memiliki arti dan nilai bagi seseorang, maka
data tersebut berubah menjadi informasi.

Jadi yang dimaksud dengan informasi adalah semua data yang telah diolah
dan memiliki arti bagi pihak pemakai. Dengan demikian yang dipakai orang di
dalam membuat keputusan adalah informasi, bukan data.

Oleh sebab itu ciri pokok dari suatu data adalah fakta. Data barulah
menjadi informasi pada saat mereka digunakan untuk tujuan tertentu atau apabila
mereka menyebabkan timbulnya aksin atau penambahan pengetahuan tertentu.
Data terutama harus mengalami berbagai macam pengerjaan sebelum bermanfaat
sebagai informasi. Data merupakan bahan dasar untuk proses pengerjaan, dan
informasi menjadi produk selesainya.

Informasi adalah data yang sudah disusun sedemikian rupa sehingga


bermakna dan bermanfaat karena dapat dikomunikasikan kepada seseorang yang
akan menggunakannya dalam proses pengambilan keputusan. Dengan demikian
informasi yang mempunyai kualitas tinggi akan menentukan efektivitas
pengambilan keputusan.

3. Manajemen

Berikutnya manajemen atau ilmu manajemen terhadap informasi.


Manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan,
dan pengawasan dalam rangka untuk mencapai tujuan yang ditetapkan (Gaol,
2008). Dari prinsip-prinsip administrasi klasik, kegiatan yang dilakukan oleh
seorang manajer tercakup dalam akronim POSDCORB (planning, organizing,
staffing, directing, coordinating/controlling, budgeting). Lebih ringkas lagi,
kegiatan manajemen tercakup dalam tiga kegiatan perencanaan, pengorganisasian,
dan pengendalian.

Di dalam perencanaan, manajer mendefinisikan tujuan organisasi,


menentukan arah tindakan bagi organisasi, serta menentukan langkah-langkah
strategis guna mencapai tujuan organisasi. Dalam pengorganisasian, manajer

10
mengatur atau menata kegiatan-kegiatan operasional supaya sesuai dengan tujuan
yang hendak dicapai, antara lain dengan mengadakan pembagian kerja, penetapan
struktur kewenangan dan rantai komando, penempatan pegawai dalam
satuansatuan organisasi dan sebagainya. Pengendalian manajer mengadakan
evaluasi apakah prestasi yang dicapai oleh organisasi telah sesuai dengan standar
baku yang telah ditetapkan.

4. Sistem Informasi Manajemen publik

Dari semua pengertian di atas mengenai sistem, informasi, dan


manajemen, Sistem Informasi Manajemen dapat disimpulkan bahwa tujuan
dibentuknya Sistem informasi manajemen adalah supaya organisasi memiliki
suatu sistem yang dapat diandalkan dalam mengolah data menjadi informasi yang
bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen baik yang berkaitan dengan
keputusan keputusan rutin maupun keputusan-keputusan strategis.

Dengan demikian Sistem Informasi Manajemen public adalah suatu


sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi
yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi. Lebih lengkapnya
Sistem Informasis Manajemen adalah jaringan prosedur pengolahan data yang
dikembangkan dalam organisasi dan disatukan apabila di pandang perlu, dengan
maksud memberikan data kepada manajemen setiap waktu diperlukan, baik data
yang bersifat intern maupun yang bersifat ekstern, untuk dasar pengambilan
keputusan dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

Sistem Informasi Manajemen merupakan kumpulan dari sistem-sistem


informasi. SIM tergantung dari besar kecilnya organisasi dapat terdiri dari sistem-
sistem informasi sebagai berikut:

1. Sistem informasi akuntansi (accounting information system),menyediakan


informasi dari transaksi keuangan.

11
2. Sistem informasi pemasaran (marketing information system), menyediakan
informasi untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran,
kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan
pemasaran.

3. Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management information


system).

4. Sistem informasi personalia (personnel information systems).

5. Sistem informasi distribusi (distribution information systems).

6. Sistem informasi pembelian (purchasing information systems).

7. Sistem informasi kekayaan (treasury information systems).

8. Sistem informasi analisis kredit (credit analiysis information systems).

9. Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and development


information systems).

10. Sistem informasi teknik (engineering information systems).

Semua sistem-sistem informasi tersebut dimaksudkan untuk memberikan


informasi kepada semua tingkatan manajemen, yaitu manajemen tingkat bawah
(lower level management), managemen tingkat menengah (middle level
management) dan manajemen tingkat atas (top level management).

Top level management dengan executive management dapat terdiri dari


direktur utama (president), direktur (vise-president) dan eksekutif lainnya di
fungsi-fungsi pemasaran, pembelian, teknik, produksi, keuangan dan akuntansi.
Sedang middle level management dapat terdiri dari manajer-manajer devisi dan
manajer-manajer cabang. Lower level management disebut degan operating
management dapat meliputi mandor dan pengawas.

Top level management disebut juga dengan strategic level, middle level
management dengan tactical level dan lower management dengan tehcnical level.

12
Top level management dengan executive management dapat terdiri dari direktur
utama (president), direktur (vise-president) dan eksekutif lainnya di fungsi-fungsi
pemasaran, pembelian, teknik, produksi, keuangan dan akuntansi. Sedang middle
level management dapat terdiri dari manajer-manajer devisi dan manajer-manajer
cabang. Lower level management disebut degan operating management dapat
meliputi mandor dan pengawas.

B. PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUBLIK

Sesungguhnya, konsep sistem informasi telah ada sebelum munculnya


komputer. Sebelum pertengahan abad ke-20, pada masa itu masih digunakan
kartu punch, pemakaian komputer terbatas pada aplikasi akuntansi yang
kemudian dikenal sebagai sistem informasi akuntansi.

Namun demikian para pengguna - khususnya dilingkungan perusahaan -


masih mengesampingkan kebutuhan informasi bagi para manajer. Aplikasi
akuntansi yang berbasis komputer tersebut diberi nama pengolahan data
elektronik (PDE).

Dalam tahun 1964, komputer generasi baru memperkenalkan prosesor


baru yang menggunakan silicon chip circuitry dengan kemampuan pemrosesan
yang lebih baik. Untuk mempromosikan generasi komputer tersebut, para
produsen memperkenalkan konsep sistem informasi manajemen dengan tujuan
utama yaitu aplikasi komputer adalah untuk menghasilkan informasi bagi
manajemen. Ketika itu mulai terlihat jelas bahwa komputer mampu mengisi
kesenjangan akan alat bantu yang mampu menyediakan informasi manajemen.

Konsep SIM ini dengan sangat cepat diterima oleh beberapa perusahaan
dan institusi pemerintah dengan skala besar seperti departemen Keuangan
khususnya untuk menangani pengelolaan anggaran, pembiayaan dan penerimaan
negara.

Namun demikian, para pengguna yang mencoba SIM pada tahap awal
menyadari bahwa penghalang terbesar justru datang dari para lapisan manajemen

13
tingkat menengah Perkembangan konsep ini masih belum mulus dan banyak
organisasi mengalami kegagalan dalam aplikasinya karena adanya beberapa

hambatan, misalnya:

• kekurang pahaman para pemakai tentang komputer,

• kekurang pahaman para spesialis bidang informasi tentang bisnis dan peran
manajemen,

• relatif mahalnya harga perangkat komputer, serta

• terlalu berambisinya para pengguna yang terlalu yakin dapat membangun sistem
informasi secara lengkap sehingga dapat mendukung semua lapisan manajer.

Sementara konsep SIM terus berkembang, Morton, Gorry, dan Keen dari
Massachussets Institute of Technology (MIT) mengenalkan konsep baru yang
diberi nama Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Systems - DSS).
DSS adalah sistem yang menghasilkan informasi yang ditujukan pada masalah
tertentu yang harus dipecahkan atau keputusan yang harus dibuat oleh manajer.

Perkembangan yang lain adalah munculnya aplikasi lain, yaitu


Otomatisasi Kantor (office automation - OA), yang memberikan fasilitas untuk
meningkatkan komunikasi dan produktivitas para manajer dan staf kantor melalui
penggunaan peralatan ektronik.

Belakangan timbul konsep baru yang dikenal dengan nama Artificial


Intelligence (AI), sebuah konsep dengan ide bahwa komputer bisa diprogram
untuk melakukan proses lojik menyerupai otak manusia.

Semua konsep di atas, baik PDE, SM, OA, DSS, EIS, maupun AI
merupakan aplikasi pemrosesan informasi dengan menggunakan komputer dan
bertujuan menyediakan informasi untuk pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan.

14
C. MANFAAT PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Sistem Informasi Manajemen secara umum dapat dikatakan sebagai


sebuah sistem manusia dan mesin yang terintegrasi dalam menyediakan informasi
guna mendukung fungsi operasi manajemen dan penentuan alternatif tindakan
dalam sebuah organisasi sistem tersebut. Dalam operasinya, sistem informasi
manajemen menggunakan perangkat keras (hardware), perangkat lunak
(software), prosedur, model manajemen, dan keputusan serta sebuah terminal
data.

Sistem informasi manajemen sebagai suatu kumpulan manusia dan sumber


modal di dalam suatu organisasi bertanggungjawab untuk pengumpulan dan
pengolahan data sewaktu menghasilkan informasi yang berguna untuk setiap
hierarki manajemen dalam perencanaan dan pengendalian kegiatan-kegiatan
organisasi. Gordon B. Davis menggambarkan Sistem Informasi Manajemen
melalui sebuah susunan piramida/limas sebagai berikut:

Sistem Informasi Manajemen menurut James A. O’Brien adalah suatu


tantangan utama untuk para manajer. Jadi, fungsi sistem informasi
menggambarkan:

1. Suatu wilayah fungsional utama bisnis yang sama pentingnya dengan fungsi
akuntansi, keuangan, manajemen operasional, pemasaran dan manajemen sumber
daya manusia.

2. Suatu penyumbang penting untuk efisiensi operasional, produktifitas dan moril


karyawan, dan pelyanan serta kepuasan pelanggan.

3. Sebuah sumber utama informasi dan dukungan yang diperlukan untuk


meningkatkan keefektifan pembuatan keputusan oleh para manajer.

15
4. Sebuah unsur penting dalam pengembangan produk dan pelayanan yang
bersaing yang memberikan keuntungan strategis di pasaran dunia.

5. Sebuah bagian utama pada sumber daya-sumber daya dan biaya perusahaan
dalam menjalankan usaha bisnis hingga merupakan sebuah tantangan untuk
manajemen sumber daya.

6. Sebuah kesempatan karir yang sangat penting, dinamis, dan menantang untuk
banyak orang.

Gambar tersebut mencontohkan susunan organisasi yang mudah


disesuaikan dengan lingkungan lainnya karena suatu organisasi dapat saja
mengubahnya sesuai dengan perubahan lingkungan di dalam organisasi mereka
sendiri. Sistem informasi merupakan sebuah perpaduan/gabungan orang-orang,
perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, dan sumber daya-sumber
daya data yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi pada
sebuah organisasi.

Jadi, tujuan SIM adalah memberikan informasi untuk pembuatan


keputusan dalam merencanakan, memulai, mengatur, dan mengendalikan operasi
sub-sistem dari perusahaan/orgasnisasi dan juga untuk memberikan perusahaan
sebuah sinergi dalam prosesnya. Dari penjelasan tujuan sistem informasi
manajemen tersebut, Sistem Informasi Manajemen (SIM) dapat menolong
organisasi untuk:

• Meningkatkan Efisiensi Operasional

Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat menolong operasi


perusahaan menjadi lebih efisien. Efisiensi operasional membuat organisasi dapat
menjalankan strategi keunggulan biaya low-cost leadership. Dengan menanamkan
investasi pada teknologi sistem informasi, perusahaan juga dapat menanamkan
rintangan untuk memasuki industri tersebut (barriers to entry) dengan jalan
meningkatkan besarnya investasi atau kerumitan teknologi yang diperlukan untuk
memasuki persaingan pasar. Selain itu, cara lain yang dapat ditempuh adalah

16
mengikat (lock in) konsumen dan pemasok dengan cara membangun hubungan
baru yang lebih bernilai dengan mereka.

• Memperkenalkan Inovasi dalam Bisnis

Penggunaan ATM (automated teller machine) dalam perbankan


merupakan contoh yang baik dari inovasi teknologi sistem informasi. Dengan
adanya ATM, bank-bank besar dapat memperoleh keuntungan strategis melebihi
pesaing mereka yang berlangsung beberapa tahun. Penekanan utama dalam sistem
informasi strategis adalah membangun biaya pertukaran (switching costs) ke
dalam hubungan antara perusahaan dengan konsumen atau pemasoknya. Sebuah
contoh yang bagus dari hal ini adalah sistem reservasi penerbangan
terkomputerisasi yang ditawarkan kepada agen perjalanan oleh perusahaan
penerbangan besar. Bila sebuah agen perjalanan telah menjalankan sistem
reservasi terkomputerisasi tersebut, maka mereka akan segan untuk menggunakan
sistem reservasi dari penerbangan lain.

• Membangun Sumber-Sumber Informasi Strategis

Teknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk membangun


sumber informasi strategis sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan
strategis. Hal ini berarti memperoleh perangkat keras dan perangkat lunak,
mengembangkan jaringan telekomunikasi, menyewa spesialis sistem informasi,
dan melatih end users. Sistem informasi memungkinkan perusahaan untuk
membuat basis informasi strategis (strategic information Sistem Informasi
Manajemen base) yang dapat menyediakan informasi untuk mendukung strategi
bersaing perusahaan. Informasi ini merupakan aset yang sangat berharga dalam
meningkatkan operasi yang efisien dan manajemen yang efektif dari perusahaan.
Sebagai contoh, banyak usaha yang menggunakan informasi berbasis komputer
tentang konsumen mereka untuk membantu merancang kampanye pemasaran
untuk menjual produk baru kepada konsumen.

Selain itu, Sistem Informasi Manajemen (SIM) juga mempunyai manfaat:

17
1. SIM memberikan dukungan dalam pengumpulan informasi atau perancangan
rangkaian alternatif tindakan, memutuskan untuk memilih tindakan yang terbaik
dari alternatif yang tersedia dan melaksanakan pilihan dan mengawasi hasil
kegiatan.

2. Sistem Informasi Manajemen dapat digunakan secara efektif untuk mendukung


setiap tingkatan pada proses pengambilan keptusan dan dapat digunakan juga
memperoleh dan menyimpan informasi yang berkaitan dengan masalah standar
dan situasi sekarang.

3. SIM juga sangat membantu untuk merealisasikan keputusan dalam tindakan


dan mengawasi tindakan serta memberikan umpan balik yang berkaitan dengan
hasilnya.

SIM mencerminkan suatu sikap para eksekutif yang menginginkan agar


komputer tersedia untuk semua pemecah masalah perusahaan. Ketika SIM berada
pada tempatnya dan berfungsi seperti yang diinginkan, SIM dapat membantu
manajer dan pemakai lain di dalam dan di luar perusahaan mengidentifikasi dan
memahami masalah.

D. SUB SISTEM UTAMA DALAM SIM : SUB SISTEM FUNGSIONAL


DAN KEGIATAN

1. Subsistem Fungsional

Ada beberapa jenis Sistem Informasi Fungsional yaitu :

1. Sistem Informasi Akuntasi

–> menyediakan informasi yang merekam dan melaporkan transaksi dalam


perusahaan

2. Sistem Informasi Keuangan

–> mencakup semua transaksi keuangan dan kontrol terhadap sumber daya
keuangan

18
3. Sistem Informasi Manufaktur

–> mendukung perencanaan,kontrol dan pemecahan masalah yang memliki


hubungan dengan barang / jasa yang dihasilkan

4. Sistem Informasi Pemasaran

–> menyelesaikan aktifitas pemasaran

5. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia

–> aktivitas manajemen personalia

-Sistem Informasi Akuntasi

Menurut Wilkimon, 2000, Sistem Informasi Akuntasi merupakan


kerangka pengkordinasian Sumber Daya ( data, material, peralatan, supplier,
personal, & biaya ) untuk mengkonversi input berupa data ekonomik yang
menjadi keluaran berupa infomasi keuangan yang digunakan untuk melaksanakan
kegiatan suatu entitas.

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan :

• Sistem Informasi Akuntasi melakukan proses pengumpulan, pengolahan data,


analisa dan menghasilkan sebuah laporan keuangan.

• Sistem Informasi Akutansi lebih ke data daripada yang bersifat historis karena
Sistem Informasi Akuntasi mencari nilai

• Yang menjadi pemakai informasi keuangan Sistem Informasi Akutansi yaitu


pihak dalam perusahaan, terutama manejemen dan pihak luar yang
berkepentingan

Dalam pengendalian data, tidak semua orang dapat mengkases. hanya


beberapa orang yang mempunyai hak untuk mengakses dengan tujuan untuk

19
menjamin keamanan aset / data dan untuk menjamin akurat tidaknya suatu data.
Dalam penyiapan dokumen ada 2 langkah yaitu Pengintepretasian dan pelaporan.

Karakteristik Sistem Informasi Akuntasi :

• Melaksanakan tugas yang diperlukan

• Berpegang pada prosedur standar

• Data secara rinci

• Berfokus pada historis ( berlaku pada saat 2 data berhubungan )

• Ada informasi pemecahan masalah minimal

-Sistem Informasi Keuangan

Sistem Infomrasi keuangan berfungsi menyediakan informasi mengenai masalah


keuangan. data keuangan berasal dari sumber interal dan eksternal. Dalam Sistem
Informasi Keuangan terdapat beberapa Subsistem , yaitu :

• Subsistem intelijen yang berfungsi mencari dana / menambah dana dari sumber
yang sehat ( tidak bermasalah ).

• Subsistem Audit yang memeriksa catatan keuangan untuk menguji keuangan

• Subsistem Informasi Akutansi berhubungan dengan keuangan perusahaan

• Subsistem peramalan yang memproyeksikan keuntungan.

Ada 2 jenis audit yaitu Audit Keuangan dan Audit Operasional :

• Audit Keuangan terdiri dari Auditor Internal dan Eksternal

• Audit Operasional memeriksa efektivitas prosedur

Dalam Sistem Informasi keuangan terdapat manajemen dana yang mengatur agar
dana tetap stabil dan mengelola kas sehingga memiliki manfaat yang tinggi. selain
itu juga ada pengendalian dana suaya dana yang dikeluarkan tidak terlalu besar.

20
Dalam melaksanakan pengaturan anggaran ada beberapa proses yang dilalui. yang
pertama akan dilakukan peramalan berapa kira – kira dana yang akan dipakai,
kemudian laporan tersebut berlanjut ke bagian manajer puncak menerima laporan
dan dilaksanakan model perencanaan sumber daya yang kemudian sampai pada
manajer masing – masing bidang dan kemudian kembali ke manajer puncak yang
menentukan anggaran operasi terakhir

2) Subsistem Kegiatan

Satu ancangan lain untuk memahami struktur sebuah sistem informasi adalah
dalam bentuk subsistem yang melaksanakan berbagai kegiatan. Beberapa
subsistem kegiatan akanbermanfaat bagi lebih dari satu subsistem fungsi
keorganisasian; sedangkan lainnya mungkin akan berguna untuk hanya satu
fungsi. Contohsubsistem kegiatan pokok adalah:

3.Penggunaan Subsistem Fungsional dan subsistem kegiatan dalam praktek

Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna


bagi manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan
informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk
masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya.
Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas.

maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen


atau SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam
pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut keputusan-keputusan
rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis. Sehingga SIM adalah suatu
sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi
yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.

Beberapa kegunaan/fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi
para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.

21
2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem
informasi secara kritis.

3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.

4 Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem


informasi.

5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.

6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem


informasi dan teknologi baru.

7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan


sistem.

8. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi,


mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau
pelayanan mereka.

9. Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan


membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.

10. Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan


pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.

E. KELEMAHAN PENERAPAN KOSEP SIM DALAM ORGANISASI

Kelemahan Penerapan Konsep SIM dalam Organisasi

• Dalam penerapan teknologi computer dan konsep SIM pada suatu organisasi,
sering menghasilkan kegagalan

Penyebab – penyebab kegagalan tersebut adalah :

a. Kekurangan perangkat keras/ lunak

b. Kekurangan tenaga dan prosedur dalam SIM

c. Kurang siap tenaga pemakai dan fungsi pemakai bagi system baru tersebut.

22
• Penggunaan SIM sering menimbulkan pertentangan gagasan

Beberapa pertentangan gagasan tersebut adalah :

a. Akan menggunakan system total atau akan digunakan gabungan subsistem.

b. Sumber system informasi terpusat ataukah terpencar.

c. Terminal ditempatkan di setiap kantor eksekutif, atau terminal yang


dioperasikan staf.

d. Apakah fungsi manajeril sudah siap untuk menerima dan menggunakan


teknologi maju system informasi,ataukah belum siap.

23
BAB III

KESIMPULAN

Seiring dengan lajunya gerak pembangunan, organisasi-organisasi publik


maupun swasta semakin banyak yang mampu memanfaatkan teknologi informasi
baru yang dapat menunjang efektivitas, produktivitas dan efisiensi mereka.
Setelah perkembangan teknologi informasi yang demikian pesatnya, maka
semakin banyaklah perusahaan di Indonesia menerapkan Sistem Informasi
Manajemen (SIM) karena mereka mulai menyadari SIM sangat besar manfaatnya
bagi peningkatan kinerja organisasi. Perusahaan yang tidak mengikuti
perkembangan teknologi informasi pada dewasa ini tidak akan unggul di dalam
persaingan. Prestasi organisasi akan ditentukan oleh kemampuan organisasi untuk
mengambil keputusan berdasarkan informasi yang tersedia.

Adapun tujuan SIM yaitu memberikan informasi untuk pembuatan


keputusan dalam merencanakan, memulai, mengatur, dan mengendalikan operasi
sub-sistem dari perusahaan/orgasnisasi dan juga untuk memberikan perusahaan
sebuah sinergi dalam prosesnya. Dalam organisasi, Sistem Informasi Manajemen
(SIM) dapat membantu untuk meningkatkan efisiensi operasional,
memperkenalkan inovasi dalam bisnis, dan membangun sumber-sumber informasi
strategis. Sistem Informasi Manajemen yang sering digunakan saat ini yaitu
Sistem Informasi Manajemen berbasis computer.

artinya perancang sistem informasi manajemen harus mengerti komputer


dan mampu menggunakannya untuk pengolahan informasi karena perancang akan
merancang sebuah manajemen sistem informasi yang akan digunakan dengan
menggunakan program komputer. Meningkatnya minat pemakai dalam
mengembangkan aplikasi komputer atau yang dinamakan End-user Computing
(EUC), yaitu pengembangan seluruh atau sebagian sistem berbasis komputer oleh
para pemakai dikarenakan empat pengaruh utama:

24
1. Meningkatnya pengetahuan tentang komputer. Berbagai tingkatan manajemen,
terutama di tingkat bawah, mulai diisi oleh orang-orang yang mengerti komputer.

2. Antrian jasa informasi. Para spesialis informasi selalu memiliki lebih banyak
pekerjaan daripada yang dapat mereka tangani, sehingga unit jasa informasi tidak
dapat menanggapi cukup cepat, dan terjadi timbunan pekerjaan yang menunggu
untuk diolah komputer.

3. Perangkat keras yang murah. Para pemakai dapat memperoleh perangkat keras
mereka sendiri dengan memesan pada toko komputer lokal melalui telepon dan
membayarnya dengan dana kas kecil.

4. Perangkat lunak jadi. Perangkat lunak jadi ini menawarkan dukungan yang
lebih baik dan kemudahan penggunaan, dan memampukan perusahaan dan
pemakai individu dengan sedikit atau tanpa keahlian komputer untuk menerapkan
sistem berbasis komputer.

25
DAFTAR PUSTAKA

Amsyah, Z. (2005). Manajemen Sistem Informasi. Jakarta: Gramedia Pustaka


Utama.

Anggadini, S. D. Analisis Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer.


Majalah Ilmiah UNIKOM , 11 (2).

Chandra, Akhilesh, dan Palvia, Prashant C. (1991). "Expert Systems in


Accounting: Applications and an Integrating Framework." In Managing
Information Technology in a Global Society. (M. Khosrowpour, Penyunt.)
Harrisburg: Idea Group Publishing.

Davis, F. (1993). User acceptance of information technology: system


characteristics, user perceptions and behavioral impacts. International
journal of man-machine studies .

Davis, G. B. (1991). Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: PT


Pustaka Binaman Pressindo.

Davis, G. (1992). Sistem Informasi Manajemen I & II. Jakarta: PT Pustaka


Binawan.

Gaol, C. J. (2008). Sistem Informasi Manajemen Pemahaman dan Aplikasi.


Jakarta: Grasindo.

Husein, M. F., & Wibowo, A. (2002). Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta:


AMP YKPN.

Indrajani. (2009). Implementasi Multitier pada Perusahaan. Jurnal Sistem


Informasi , IV (1).

Kumorotomo, W., & Margono, S. A. (1996). Sistem Informasi Manajemen dalam


Organisasi-organisasi Publik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Laudon, K., & Laudon, J. (2007). Sistem Informasi Manajemen (10 ed.). (N.
Setyaningsih, Penyunt., C. Sungkono, & M. Eka, Penerj.) Jakarta:
Salemba Empat.

26
Leman. (1998). Metodologi Pengembangan Sistem Informasi. Jakarta: PT Elex
Media.

Lucas, H. (1987). Analisis, Desain dan Implementasi Sistem Informasi. Jakarta:


Erlangga.

M.Scott, G. (2004). Prinsip-Prinsip Sistem Informasi Manajemen. Jakarta:


Rajagrafindo Persada.

27

Anda mungkin juga menyukai