Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

“KERANGKA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN”

DOSEN PENGAMPU : Dr. MUKTARMIZI

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2

1. ANGGI YUSRIL PUTRA (20103161201058)

2. PUTRI AMANDA MAHARANI (20103161201046)

3. RAWIA NATASHA (20103161201037)

4. TUTIK PURWANTI (20103161201043)

KELAS : RB.3

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAMBI

2022
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata
kuliah Sistem Informasi Manajemen dengan judul : “Kerangka Sistem Informasi Manajemen”.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh, karena itu, kami menerima
segala bentuk kritik dan saran pembaca demi penyempurnaan makalah. Apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini, kami memohon maaf.

Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ”Kerangka Sistem
Informasi Manajemen” ini dapat bermanfaat.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Jambi, 05 November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................................... III
BAB I .............................................................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ........................................................................................................................................... 2
BAB II ............................................................................................................................................................. 3
2.1 Kerangka Sistem Informasi Manajemen ....................................................................................... 3
2.2 Komponen-Komponen Sistem Informasi Manajemen ................................................................. 3
2.3 Konsep Pembuatan Keputusan Dalam Kerangka SIM ................................................................ 4
2.4 Kelebihan Kerangka ISDS ............................................................................................................. 6
BAB III ........................................................................................................................................................... 8
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................................... 8
3.2 Saran ............................................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................................................... 9

III
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem Informasi Manajemen (SIM) memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan
informasi umum semua manajemer dalam organisasi (khususnya organisasi sektor publik)
atau dalam submit organisasional institusi. Submit dapat dilakukan pada area fungsional
atau tingkatan manajemen.

SIM menyediakan informasi bagi pemakai dalam bentuk laporan atau output dari
berbagai simulasi model matematika. Laporan dan output model yang disediakan dalam
bentuk table atau grafik.

SIM mampu mengolah data menjadi informasi, dimana informasi menjadi bahan
bagi pengambilan keputusan yang berfungsi untuk menambah pengetahuan pemakai
informasi; mengurangi ketidakpastian pemakai informasi karena dapat memberikan
gambaran tentang suatu permasalahan sehingga pengambil keputusan dapat menentukan
keputusan secara lebih cepat; menjadi standar, aturan maupun indicator bagi pengambil
keputusan untuk menentukan keputusan yang lebih baik.

SIM sangat diperlukan agar informasi sebanyak apapun dapat dikelola secara
efektif dan efisien. Betapa pentingnya peran SIM dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara terutama dalam hal pengambilan keputusan yang menyangkut hajat hidup orang
banyak. Sehingga diperlukan pula kerangka system informasi yang tepat untuk menunjang
system informasi manajemen sektor publik yang mampu memberikan kemudahan dan
mensejahterakan masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu kerangka sistem informasi manajemen?
2. Apa saja yang termasuk komponen – komponen sistem informasi manajemen?
3. Bagaimana konsep pembuatanan keputusan dalam kerangka SIM?

1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui kerangka sistem informasi manajemen
2. Untuk mengetahui komponen – komponen sistem informasi manajemen
3. Untuk mengetahui konsep pembuatan keputusan dalam kerangka SIM

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kerangka Sistem Informasi Manajemen

Dalam usaha untuk membuat framework sistem informasi manajemen pertama-


tama yang akan dilihat dalam penulisan adalah permasalahan yang dihadapi dalam sistem
informasi manajemen. Kemudian penulis akan merumuskan semacam tesis yang
dimaksudkan untuk memfokuskan pandangan penulisan sehingga framework yang
diinginkan benar-benar terwujud, dan yang terakhir adalah framework itu sendiri yang
menyangkut analisa informasinya.

Sistem informasi manajemen merupakan salah satu konsep yang penting dalam
ilmu administrasi negara. Organisasi publik sebagai fokus dalam ilmu administrasi negara
selalu mengaitkan segala sumber daya dalam mencapai tujuannya. Salah satu sumber daya
yang cukup penting adalah informasi. Bahkan menurut Murdick,1984:5), informasi ini
dianalogikan sebagai darah dalam organisasi. Ini berarti kalau aliran darah mengalami
hambatan, maka organisasi akan jatuh pada posisi tidak sehat.

Indikator kesehatan organisasi akan terlihat pada : lancar tidaknya pencapaian


tujuan organisasi. Ketidakstabilan dalam pencapaian tujuan karena terhambatnya informasi
termanifestasi dalam, antara lain hasil keputusan yang tidak menggambarkan persoalan
yang dihadapi, karena memang tidak didukung dengan informasi yang berkualitas, yang
dibarengi dengan proses komunikasi yang tidak sampai sasaran baik karena kesalahan user
ataupun penyajian output dari analisis sistem, pengaruh yang lain adalah berkaitan dengan
proses manajemennya.

2.2 Komponen-Komponen Sistem Informasi Manajemen

Komponen-komponen sistem informasi manajemen meliputi (F.F Land dan M.


Kennedy-McGregor dalam Galliers, 1987:86) :

a) Sistem informal yang meliputi sistem diskursus dan interaksi antara individu dan kelompok
kerja di dalam organisasi. Karakteristik yang menonjol dalam situasi ini adalah perlunya

3
memperhitungkan sifat-sifat politik dan budaya dalam organisasi yang termanifestasi
dalam negosiasi dan tawar-menawar. Penilaian-penilaian yang sifatnya subjektif menjadi
bagian yang penting dalam organisasi. Proses yang demikian memang sangat kompleks,
khususnya yang menyangkut analisa kebijakan. Tanpa hal ini organisasi tidak akan
berjalan.
b) Sistem formal meliputi sistem aturan, batasan-batasan organisasi dan batasan-batasan
wewenang. Hal ini biasanya diorganisasikan secara hirarkis yang meliputi tidak hanya
aturan organisasi tetapi juga metode-metode kerja yang dikaitkan dengan berbagai macam
profesi yang berada dalam organsasi.
c) Sistem komputer formal yang meliputi aktivitas-aktivitas organisasi melalui formalisasi
dan pemrograman. Sistem komputer bukan merupakan sistem yang independen, melainkan
merupakan sistem yang berinteraksi dengan faktor manusia (dalam konteks formal) dan
dengan aturan-aturan kerja. Prinsip yang diterapkan adalah bebas nilai, tetapi dalam
prakteknya sistem informasi manajemen dan organisasi sangat diwarnai dengan nilai-nilai
dari mereka yang mendisain sistem. Efektivitasnya sangat tergantung pada kecepatan
reliabilitas, ketetapan, prediksi, dan efisiensi.
d) Sistem komputer informal dikaitkan dengan penanganan komputer secara personal dan
kemungkinan penggunaan sistem formal serta jaringan komputer sebagai sarana penyatuan
informasi yang tidak terstruktur dan informasi-informasi informal. Sistem informasi
informal ini merupakan komponen dalam sistem informasi manajemen yang relatif baru
dibandingkan dengan komponen-komponen yang lain, tetapi memberikan kemungkinan
perbaikan penyesuaian antara sistem informal dengan organisasi dan sistem formal. Dalam
decision support system keterkaitan informasi formal dan informal sangat dibutuhkan.

2.3 Konsep Pembuatan Keputusan Dalam Kerangka SIM

Fokus pembicaraan tentang sistem informasi manajemen adalah masalah


pembuatan keputusan demi eksistensi organisasi. Pembuatan keputusan berkaitan dengan
jenis keputusan selain juga dengan masalah manajemen dalam konteks organisasi yang
lebih luas sebagaimana telah ditemukakan secara panjang lebar diatas. Khususnya dalam
kaitannya dengan jenis-jenis keputusan, di dalam teori dikenal dua jenis keputusan, yakni
keputusan terprogram dan tidak terprogram. Yang pertama banyak ditandai dengan

4
keputusan rutin di dalam organisasi yang bersifat historis. Keputusan ini sering kali dibuat
dan sangat cepat diakses dari komputer. Sebaliknya, keputusan jenis yang kedua memiliki
karakteristik yang sangat berbeda. Keputusan ini ditandai dengan keputusan jangka
panjang yang dibarengi dengan prediksi ke masa depan. Frekuensi pengambilan keputusan
ini sangat jarang dan berisi informasi yang sifatnya kualitatif, bahkan banyak dipengaruhi
oleh informasi yang sifatnya informal.

Pada kerangka sistem informasi manajemen dikenal suatu model tradisional dengan
dua konsep yang berhubungan langsung dengan pembuatan keputusan yang dikemukakan
oleh Anthony dan Simon (dalam Kumorotomo dan Margono, 1998), yaitu :

1) Structured Decision System (SDS)

Adalah serangkaian prosedur & mekanisme dlm rangka akumulasi data,


penyimpanan, pengambilan, yg didesain untuk mengkonversi data organisasi menjadi
informasi yg sesuai dalam pembuatan keputusan manajerial.

• Data yg dimaksudkan meliputi data tentang klien, fasilitas-fasilitas, pegawai,


penggajian, penyediaan pelayanan, penyimpanan barang2, dll.
• Data disimpan dlm database yg digunakan untul level manajemen operasional,
menengah, dan atas, serta untuk staf.
• Mencerminkan proses keputusan yang banyak diwarnai dengan informasi yang
terprogram dan rutin.

2) Decision Support System (DSS)

Identik dengan konsep sistem informasi manajemen yang dilukiskan sebagai sistem
komputer yang interaktif yang memiliki posisi pada model keputusan analitis dan
dispesialisasikan ke dalam database manajemen yang bisa langsung diakses oleh
manajer/pimpinan dan dapat digunakan membantu manajemen didalam semua level
organisasi dengan jenis keputusan yang tidak terstruktur dan problem-problem yang
tidak rutin. Harus didukung dengan informasi kualitatif.

5
Akan tetapi, kelemahan pada model tradisional Anthony dan Simon ini adalah DSS
tidak dapat dikembangkan secara bersamaan dengan SDS. Dengan latar belakang tersebut,
maka Barry M. Rubin melalui makalahnya yang berjudul Information System for Public
Management: Design and Implementation mengenalkan model yang disebutnya sebagai
The Iterative System Development Cycle (ISDC).

ISDC merupakan pendekatan gabungan dengan desain sistem informasi yang sesuai
dengan organisasi sektor publik, bahkan implementasi model ini dianggap berhasil.
Gabungan yang dimaksud diatas adalah gabungan antara model tradisional dengan
berbagai kelemahannya dengan model baru yang lebih terintegratif sehingga kelemahan
pada model tradisional yang lebih mengembangkan sistem parsial dapat dikurangi.

ISDC juga merupakan model siklus sistem informasi yang terus-menerus mulai dari
perencanaan sistem, seperti observasi terhadap kebutuhan yang akan menentukan
perencanaan sistem informasi dan analisis kelayakan bagi user, kemudian pelaksanaan dan
pemeliharaannya. Konsekuensi dari siklus ini adalah dimungkinkannya adaptasi sistem
terhadap perubahan yang terjadi karena faktor eksternal dan internal. Proses semacam ini
akan sangat sesuai dengan diterapkan pada organisasi publik yang – hampir-hampir – tidak
mungkin mengganti tujuan yang sudah ditentukan dengan berbagai prosedurnya, namun
dengan perubahan proses ini dimungkinkan akan dapat dilakukannya proses pembuatan
keputusan melalui informasi, baik terprogram maupun tidak terprogram.

2.4 Kelebihan Kerangka ISDS

Kelebihan yang dimiliki pada kerangka ISDC adalah dapat diintegrasikannya


antara aplikasi SDS dan DSS, dimana bagi model tradisional hal itu tidak mungkin, karena
sistem yang dikembangkan lebih bersifat parsial sehingga kemungkinan adanya duplikasi
data, ketidakmampuan menyebarkan data antar unit-unit fungsional dan juga kegagalan
pembuatan keputusan manjerial lebih mungkin terjadi.

Untuk pengembangan SDS/SIM pada siklus ISDC berusaha menampilkan


informasi untuk keperluan keputusan, sedangkan pada keperluan penyediaan informasi
untuk DSS dilayani melalui versi yang sesuai. Dikatakan bahwa analisa data diskriptif yang

6
merupakan ciri khas pada DSS untuk keperluan analisis kebijakan publik dan pembuat
keputusan dapat diakses secara langsung melalui database SIM. ISDC menawarkan desain
pendekatan tim yang terintegrasi dalam menangani informasi yang kompleks antara
spesialis sistem informasi dengan user yang juga berpartisipasi secara aktif. Perspektif
yang intepretif melalui proses pengambilan keputusan behavioral menjadikan sistem ISDC
lebih efektif.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam usaha untuk membuat framework sistem informasi manajemen pertama-


tama yang akan dilihat dalam penulisan adalah permasalahan yang dihadapi dalam sistem
informasi manajemen. Kemudian penulis akan merumuskan semacam tesis yang
dimaksudkan untuk memfokuskan pandangan penulisan sehingga framework yang
diinginkan benar-benar terwujud, dan yang terakhir adalah framework itu sendiri yang
menyangkut analisa informasinya.

Komponen-komponen sistem informasi manajemen meliputi Sistem komputer


formal yang meliputi aktivitas-aktivitas organisasi melalui formalisasi dan pemrograman.
Sistem komputer bukan merupakan sistem yang independen, melainkan merupakan sistem
yang berinteraksi dengan faktor manusia Sistem komputer informal dikaitkan dengan
penanganan komputer secara personal dan kemungkinan penggunaan sistem formal serta
jaringan komputer sebagai sarana penyatuan informasi yang tidak terstruktur dan
informasi-informasi informal.

3.2 Saran
Sistem informasi itu penting dalam kehidupan. Sehingga setiap orang terutama pekerja
kantor harus memahami implikasi terhadap perubahan dalam teknologi informasi sebagai
ganti dari merencanakan untuk menghadapinya, dan menggunakan perubahan tersebut
sebagai suatu keunggulan kompetitif. Dan sistem informasi manajemen harus
dipergunakan sangat baik agar dapat mengatisipasi dan memahami pekuang ekonomis
sistem informasi yang menerapkan teknologi informasi baru serta membantu menjamin
kualitas keterampilan sumber daya manusia dalam memanfaatkan sistem informasi suatu
manajemen.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://nafirachmahfadhillah.wordpress.com/2014/04/23/sim-pengambilan-keputusan/

http://blog.ub.ac.id/putribenida/2018/10/27/kerangka-sistem-informasi-manajemen-organisasi-
sektor-publik/

http://blog.ub.ac.id/yasminekarimah/2018/12/22/kerangka-sistem-informasi-manajemen/

Anda mungkin juga menyukai