Anda di halaman 1dari 15

Manajemen Sistem Informasi ii

KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan Puji Syukur atas kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas
Rahmat dan Hidayah-Nya kelompok kami dapat menyelesaikan penulisan tugas book chapter
ini dengan judul “Manajemen Sistem Informasi” dengan tujuan untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Pengantar Bisnis dan Manajemen Tahun Ajaran 2022.
Book chapter ini membahas tentang manajemen sistem informasi. Kami sangat
berharap book chapter ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita dalam mengetahui tentang manajemen sistem informasi. Sebagai seorang
mahasiswa kami juga menyadari bahwa dalam penulisan tugas book chapter ini masih jauh
dari kategori sempurna, oleh karena itu kami dengan hati dan tangan terbuka mengharapkan
saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan book chapter ini.
Semoga book chapter ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
book chapter yang telah kami susun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang-orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Demikian pengantar ini kami sampaikan dan tidak lupa ucapan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan book chapter ini dari awal sampai
akhir.

Makassar,5 Desember 2022


Manajemen Sistem Informasi iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1 DESKRIPSI SINGKAT..............................................................................................1
1.2 RELEVENSI...............................................................................................................1
1.3 INDIKATOR...............................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN........................................................................................................................2
2.1 Apa Yang Dimaksud Dengan Sistem Pengambilan Keputusan..................................2
2.2 Apa Saja Jenis, Tahapan, Dan Langkah Dalam Pengambilan Keputusan..................3
2.3 Apa Sarana Yang Digunakan Untuk Pengambilan Keputusan...................................6
2.4 Apa Yang Dimaksud Dengan DSS Atau Sistem Pendukung Keputusan....................8
BAB III.....................................................................................................................................11
PENUTUP................................................................................................................................11
3.1 KESIMPULAN.........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12
Manajemen Sistem Informasi1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 DESKRIPSI SINGKAT


Berdasarkan book chapter, ini dibahas dalam beberapa bagian yaitu: Bagian Pertama
dengan subtopik: Apa Yang Dimaksud Dengan Sistem Pengambilan Keputusan; Bagian
Kedua dengan subtopik: Apa Saja Jenis, Tahapan, Dan Langkah Dalam Pengambilan
Keputusan; Bagian Ketiga dengan subtopik: Apa Sarana Yang Digunakan Untuk
Pengambilan Keputusan; Bagian Keempat dengan subtopik: Apa Yang Dimaksud
Dengan DSS.

1.2 RELEVENSI
Sistem informasi manajemen adalah suatu sistem yang dirancang untuk menyediakan
informasi guna mendukung pengambilan keputusan dalam aktivitas manajemen
(perencanaan, pengoperasian, dan pengendalian) dalam suatu organisasi. Sistem
informasi manajemen bukan hanya sekedar pengembangan teknologi. Sistem informasi
manajemen berhubungan dengan organisasi dan manajer.
Perkembangan ini juga menyebabkan perubahan peran manajer dalam pengambilan
keputusan yang dituntut untuk selalu mengumpulkan informasi yang paling akurat yang
dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

1.3 INDIKATOR
Mahasiswa mampu menjelaskan apa saja hal-hal yang terkait dengan sub-sub materi
diatas dengan bahasa yang baik dan menarik.
Manajemen Sistem Informasi2

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Apa Yang Dimaksud Dengan Sistem Pengambilan Keputusan


Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sistem perencanaan yang merupakan
bagian dari pengendalian internal perusahaan dan menggunakan orang, dokumen, dan
sumber daya untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau
strategi perusahaan sebagai informasi. Termasuk penggunaan Teknik dan prosedur dalam
akuntansi manajemen. Suatu sistem yang digunakan untuk menentukan,
mengkoordinasikan, mengendalikan, menganalisis dan memvisualisasikan informasi
dalam suatu organisasi.
Sistem Informasi Manajemen ini terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak
yang berfungsi sebagai landasan untuk mengoperasikan suatu organisasi. SIM
mengumpulkan data dari berbagai sistem online untuk dianalisis, dan SIM melaporkan
hasil analisis untuk membantu pengambilan keputusan manajemen, perencanaan, atau
pemecahan masalah.
Teknologi informasi telah membawa banyak perubahan pada organisasi dan proses
bisnis. Teknologi informasi sangat penting untuk setiap organisasi yang dapat mendukung
kinerja organisasi dan individu. Sistem informasi membantu perusahaan menyajikan
laporan keuangan dalam bentuk informasi yang akurat dan terpercaya. Dengan demikian,
banyak pemangku kepentingan menggunakan sistem informasi akuntansi untuk mencapai
keunggulan bisnis.
Tujuan dari sistem informasi adalah untuk menghasilkan informasi. Informasi adalah
data yang diolah dalam bentuk yang berguna bagi pengguna agar bermanfaat, informasi
harus didasarkan dengan 3 pilar, yaitu haka tau nilai pribadi yang relevan, tepat waktu,
dan akurat. Produk yang tidak didukung oleh ketiga pilar ini tidak dapar dianggap sebagai
informasi yang berguna.
Semua organisasi membutuhkan arus informasi yang membantu manajer membuat
keputusan yang diperlukan. Arus informasi ini diatur dan diarahkan dalam suatu sistem
informasi, sistem informasi ini berperan dalam pengambilan keputusan operasional
sehari-hari untuk perencanaan jangka panjang. Sebelum adanya komputer, sistem
informasi menjadi kebutuhan organisasi. Artinya sistem informasi tidak selalu
terkomputerisasi. Namun, dengan berkembangnya fungsi komputer, sistem informasi saat
Manajemen Sistem Informasi3

ini seringkali didukung sepenuhnya oleh komputer. Sistem informasi organisasi yang
digunakan untuk mendukung kegiatan organisasi berkembang dari waktu ke waktu

2.2 Apa Saja Jenis, Tahapan, Dan Langkah Dalam Pengambilan Keputusan
A. JENIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Jenis-jenis pengambilan keputusan, yaitu sebagai berikit:
1) Jenis Pengambilan Keputusan Rasional
Ada 2 jenis keputusan rasional, yaitu terjadwal dan tidak terjadwal. Keputusan
yang dibuat secara iterative disebut keputusan terrogram. Keputusan yang
dibuat untuk menghadapi situasi baru yang dibuat untuk menghadapi situasi
baru yang kompleks dianggap sebagai keputusan tidak terprogram, keputusan
tidak terprogram juga dianggap sebagai pemecahan masalah.
2) Jenis Pengambilan Keputusan Klasik
Model pengambilan keputusan tradisional mengasumsikan bahwa keputusan
adalah proses rasional dimana alternatif terbaik dipilih.
3) Jenis Pengambilan Keputusan Berdasarkan Perilaku
Sejauh mana suatu keputusan dapat menyenangkan seseorang adalah dasar
dari kategori ini. Pengambilan keputusan atas dasar rasionalitas masing-
masing isu dan konteksnya juga diperhitungkan dalam kategori ini.
4) Jenis Pengambilan Keputusan Carnegie
Aliansi terorganisir, rasionalitas terbatas, dan rasa puas diri semuanya diakui
oleh jenis ini.
5) Jenis Pengambilan Keputusan Gaya
Chung dan Magginson Chung dan Magginson (1981) menyarankan
pengambilan keputusan pemimpin dengan mengajukan 6 pertanyaan,
khususnya sebagai berikut:
a) Apakah latihan kelompok terstruktur?
b) Apakah hubungan atasan-bawahan baik?
c) Apakah bawahan memiliki pengetahuan praktis?
d) Pemimpin memiliki posisi kekuasaan yang kuat?
e) Apakah pemimpin tahu faktual pengetahuan?
f) Apakah tim memiliki cukup waktu untuk menyelesaikan tugas?
Manajemen Sistem Informasi4

Setiap pertanyaan memiliki dua pilihan jawaban, ya atau tidak. Akhirnya, dari
variasi jawaban yang berbeda, perilaku kepemimpinan akan diadopsi oleh
manajemen.
6) Jenis Pengambilan Keputusan Berdasarkan Manfaat
Model pengambilan keputusan berbasis kepentingan adalah sebagai beriku:
a) Kualitas keputusan,
b) Kreativitas keputusan,
c) Penerimaan keputusan,
d) Pertimbangan keputusan,
e) Akurasi keputusan
7) Jenis Pengambilan Keputusan Pokok Masalah
Metode pengumpulan dan penyajian informasi dalam bentuk rantai sebab
akibat disebut pokok masalah. Ini digunakan untuk mengidentifikasi masalah
dalam situasi tertentu. Mulailah dengan masalah atau permintaan khusus yang
perlu diselesaikan.

B. Tahapan dalam Pengambilan Keputusan


Berikut adalah pengambilan keputusan terbaik menurut Simangunsong dan Sinaga
tahun 2019, yaitu:
1. Intelligence, kecerdasan dapat didefinisikan dalam banyak cara, termasuk logika,
pemahaman, kesadaran diri, pembelajaran, pengetahuan emosional, penalaran,
perencanaan, kreativitas, pemikiran kritis, dan pemecahan masalah. Secara umum,
ini dapat digambarkan sebagai kemampuan untuk memahami informasi dan
mempertahankannya sebagai pengetahuan terapan.
2. Design adalah rencana atau spesifikasi untuk membangun suatu objek atau sistem
serta untuk melakukan suatu kegiatan atau proses, hasil dari rencana atau
spesifikasi ini dalam bentuk prototipe, produk atau prosedur. Kata kerja
mendesain mengungkapkan proses pengembangan desain.
3. Choice, langkah ini dilakukan untuk menentukan pilihan antara berbagai aspek
penelitian, evaluasi dan penyempurnaan yang akan dilakukan sesuai dengan model
yang dirancang. Solusi dengan menerapkan model adalah nilai spesifik dari
alternatif yang dipilih.
4. Implementation, diterapkan pada teknologi untuk menggambarkan interaksi
elemen dalam bahasa pemrograman. Aplikasi digunakan untuk mengenali dan
Manajemen Sistem Informasi5

menggunakan elemen kode atau sumber daya pemrograman yang ditulis dalam
sebuah program.

C. Langkah-langkah Pengambilan Keputusan


1. Rumuskan Persoalan
Masalahnya adalah sesuatu tidak berjalan sesuai rencana. Misalnya,
pertumbuhan ekonomi melambat, penjualan bisnis menurun, jumlah devisa yang
diperoleh dari ekspor, dan biaya transportasi belum diminimalkan.
Menggunakan banyak bahan baku untuk menghasilkan berbagai macam
produk untuk memaksimalkan keuntungan dapat menjadi solusi yang jelas untuk
masalah keputusan. Harus ada beberapa pertimbangan untuk setiap produk.
Rumusan atau definisi masalah keputusan memerlukan upaya untuk membatasi
cakupannya. Karena solusi terbaik untuk masalah yang salah tidak ada gunanya,
seseorang harus berusaha menemukan solusi terbaik untuk suatu masalah. Oleh
karena itu, perlu untuk mengidentifikasi masalah yang perlu diperbaiki sebelum
mengambil keputusan untuk memperbaikinya.
2. Kumpulkan Informasi yang Relaven
Setiap masalah yang ada atau baru muncul pasti ada penyebabnya. Misalnya,
jika penjualan turun, bisa jadi karena kualitas produk atau pasar tidak cukup, harga
terlalu tinggi, ada pesaing, promosi tidak efektif, dll. Keputusan atau Tindakan
untuk menghilangkan factor penyebab masalah adalah apa artinya
menyelesaikannya. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan masalah saat
mengumpulkan data dan informasi terkait harus dipertimbangkan.
3. Cari Alternative Tindakan
Kami menyadari bahwa keputusannya adalah untuk memilih salah satu dari
beberapa alternatif berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Misalnya, produk A
harus memiliki jumlah unit tertentu, produk B harus memiliki jumlah unit tertentu,
dan seterusnya untuk mencapai hasil penjualan yang maksimal.
4. Analisis Alternative yang Fesibel
Penting untuk menevaluasi dan menganalisis setiap alternatif menurut kriteria
atau prioritas tertentu. Karena hasil analisis memudahkan pengambilan keputusan
untuk memilih alternatif terbaik, maka analisis berusaha membedakan antara
alternatif yang harus dipertahankan karena mereka memenuhi persyaratan tertentu
dan yang tidak harus dihapus.
Manajemen Sistem Informasi6

5. Memilih Alternative Terbaik


Dalam pengambilan keputusan, pengambilan keputusan harus memilih satu
pilihan dari sekian banyak pilihan. Pilihan dapat dilakukan dengan aturan tertentu,
misalnya hasil perdagangan harus paling ekstrim, biaya mutlak harus minimal,
keuntungan harus paling besar, ukuran waktu yang digunakan harus paling sedikit
atau sesuai kebutuhan.
6. Laksanakan Keputusan dan Evaluasi Hasilnya
Mengambil Tindakan tertentu adalah bagian dari pengambilan keputusan.
Implementasi rencana operasional merupakan tahap akhir dari fase dinamis.
Namun, harus selalu mengevaluasi hasil keputusan dan tidak berhenti disitu.

2.3 Apa Sarana Yang Digunakan Untuk Pengambilan Keputusan


A. PENGERTIAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Secara umum, pengambilan keputusan merupakan upaya untuk memecahkan masalah
dengan memilih solusi alternatif. Menurut Terry (2001), pengambilan keputusan adalah
pemilihan pola perilaku alternatif dari dua pilihan atau lebih (tindakan manajer untuk
memecahkan masalah organisasi yang dipimpinnya dengan memilih salah satunya).
kemungkinan meningkat.
Intinya, pengambilan keputusan adalah pendekatan pemodelan yang berguna dan
terkenal sebagai kerangka kerja untuk proses sistematis perumusan masalah, pengumpulan
fakta, dan pengambilan keputusan yang terkait dengan sistem informasi, spesifikasi yang
cermat dari alternatif yang dihasilkan, dan manajemen yang diantisipasi. Dengan kata lain,
pengambilan keputusan adalah teknologi pemahaman untuk memecahkan masalah dengan
menggunakan teknik ilmiah.

B. TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Herbert A. Simon (Tata Sutabri, 2005:135) menyajikan teknik pengambilan keputusan
terprogram dan tidak terprogram, tradisional dan modern. Dengan perkembangan teknik
pengambilan keputusan, efisiensi pemecahan masalah terprogram dan kualitas solusi
mereka meningkat.
Herbert A. Simon (1973) menyajikan model yang berguna dan terkenal sebagai
kerangka proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan sistem informasi
manajemen, yang terdiri dari tiga tahap, sebagai berikut.
Manajemen Sistem Informasi7

1. Pemahaman, baik sistem informasi manajemen maupun organisasi harus


menyediakan saluran komunikasi untuk masalah yang teridentifikasi dengan
jelas sehingga dapat diatasi.
2. Perancangan, sistem informasi manajemen harus mengandung model
keputusan untuk mengolah data dan memprakasai pemecahan alternatif.
3. Pemilihan, sistem pengambilan keputusan tertutup dianggap mengetahui semua
alternatif dan akibat setiap alternatif; mempunyai metode (aturan atau
hubungan) yang dapat membuat urutan alternatif yang disukai; memilih
alternatif yang memaksimalkan sesuatu, seperti keuntungan,volume penjualan
atau kegunaan. Adapun keputusan terbuka menganggap bahwa tidak
mengetahui semua alternatif dan semua hasil; melakukan penyelidikan secara
terbatas untuk menemukan beberapa alternatif yang memuaskan; mengambil
keputusan yang memuaskan tingkat keinginannya.
Dalam teori kepemimpinan, pemimpin harus mempraktikkan gaya kepemimpinan
demokratis. Jenis kepemimpinan ini oleh siapa pun dianggap lebih baik daripada gaya
kepemimpinan otokratis atau liberal. Dengan gaya kepemimpinan demokratik ini,
keputusan yang diambil adalah keputusan bersama karena orang yang mengambil
keputusan itu hendaknya juga memutuskan akan menyumbangkan pendapat mereka. Oleh
karena itu, mereka bertanggung jawab secara bersama-sama. Dalam hal ini, untuk
melibatkan orang lain dalam proses pengambilan keputusan, manajer dapat mengatur:
1) Rapat (meeting)
Dalam organisasi kerja, rapat dapat berupa rapat manajemen atau administrasi
serta rapat staf. Rapat diadakan tergantung pada ruang lingkup masalah yang
akan ditangani. Tentu saja, isu-isu yang muncul dalam rapat pimpinan adalah
isu-isu manajemen yang terkait dengan kebijakan pemimpin.
Setiap pertemuan dalam organisasi kerja pasti memiliki pemimpin yang
berwibawa yang berbeda-beda tergantung pada apakah pertemuan itu formal
atau informal. Tingkat otoritasnya tergantung pada tujuan yang ingin dicapai.
Yang penting adalah jika dia menginginkan ide, dia harus membuat suasana
permisif. Ini adalah suasana yang memungkinkan bawahan untuk
mengekspresikan diri secara bebas. Ada beberapa manfaat yang dapat
diperoleh dari pertemuan tersebut, yaitu:
a) Masalah yang akan dipecahkan menjadi lebih jelas Ketika didiskusikan
dalam forum terbuka,
Manajemen Sistem Informasi8

b) Pertukaran pengetahuan dan pengalaman di antara peserta rapat dapat


menciptakan solusi yang lebih kuat untuk masalah tersebut,
c) Beberapa opsi akan muncul, sehingga opsi yang paling tidak beresiko
dapat dipilih,
d) Rasa keterikatan akan ditanamkan oleh karyawan untuk
mengembangkan rasa tanggung jawab yang semakin besar,
e) Semangat demokrasi akan dikembangkan.
2) Curah saran (brainstorming)
Brainstorming adalah cara untuk mendapatkan ide dari sekelompok orang
dalam waktu yang sangat singkat. Brainstorming adalah cara untuk memicu
kreativitas batin suatu kelompok dengan menghilangkan atau mengurangi
faktor penghambat ekspresi ide-ide baru dan kreatif.

2.4 Apa Yang Dimaksud Dengan DSS Atau Sistem Pendukung Keputusan
A. PENGERTIAN SISTEM
Pengertian sistem banyak sekali, namun asal kata “sistem” berasal dari kata Yunani
yaitu sistema yang berarti kesatuan, atau sekumpulan bagian yang saling berhubungan.
Menurut Henry C. Lucas Jr, sistem adalah komponen atau variable yang terorganisir,
saling bergantung dan terintegrasi. Menurut Gordon B. Darvis, suatu sistem terdiri dari
bagian-bagian yang saling bergantung yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Sedangkan menurut Jogiyanto, sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang saling
berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.
Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan dari
semua elemen yang ada dalam domain masalah yang terintegrasi secara Bersama-sama,
sehingga setiap informasi yang ada dapat diakses oleh pihak-pihak yang berada dalam
ruang lingkup masalah tersebut.

B. STRUKTUR SISTEM
Sistem ini biasanya dibagi menjadi 3 bagian, yaitu
1. Masukkan (Input) adalah bagian awal dari sistem yang mencakup semua hal
yang digunakan sebagai masukan atau masuk ke dalam sistem.
2. Proses (Process) adalah pekerjaan mengubah input menjadi output.
3. Keluaran (Output) adalah produk jadi atau hasil dari masukan oleh proses
Manajemen Sistem Informasi9

3 elemen dasar yang membentuk sistem ini akan dikelilingi oleh


1. Lingkungan (Evironment) adalah tempat sistem berada atau benda. Yang
termasuk lingkungan adalah semua faktor di luar sistem yang mempengaruhi
dan dipengaruhi oleh sistem.
2. Umpan balik (Feedback) adalah sensor yang berguna untuk mencegah
keluaran yang tidak diharapkan atau memberikan umpan balik saat itu terjadi.

C. PENGERTIAN KEPUTUSAN
Literatur manajemen menegaskan bahwa keputusan adalah untuk menentukan pilihan.
Ada orang yang melihat keputusan sebagai pilihan tentang suatu bagian dari tindakan atau
apa yang disebut course of action. Sedangkan menurut Daihani, keputusan adalah pilihan
strategi tindakan atau strategy for action.
Melengkapi pendapat para ahli diatas, Daihani menambahkan kata alternatif pada
definisinya. Secara khusus, kedua ahli menyimpulkan bahwa:
 Keputusan adalah pilihan yang mengarah pada tujuan yang diinginkan (to a
certain desired objective).
 Keputusan adalah kegiatan memilih tindakan dari sekumpulan alternatif untuk
memecahkan suatu masalah.
Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa keputusan merupakan pemecahan
masalah yang dilakukan melalui beberapa alternatif.

D. MACAM-MACAM KEPUTUSAN
Menurut Kendall ada 3 jenis keputusan, biasanya banyak orang yang membayangkan
bahwa keputusan adalah keputusan yang sudah ada dalam rangkaian langkah-langkah dari
yang terstruktur sampai yang tidak terstruktur.
1) Keputusan terstruktur adalah keputusan dimana semua atau Sebagian besar
variabel yang ada diketahui dan mungkin diprogram sepenuhnya. Keputusan
terstruktur adalah kebiasaan dan membutuhkan sedikit campur tangan manusia
setelah variabel diprogram.
2) Keputusan yang tidak tertruktur adalah keputusan yang masih tangguh kea rah
komputerisasi dan bergantung sepenuhnya pada intuisi.
3) Keputusan semi-terstruktur adalah keputusan yang dapat diprogram beberapa
tetapi masih membutuhkan pendapat manusia.
Manajemen Sistem Informasi10

E. DEFINISI DAN KARAKTERISTIK SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN


Konsep sistem pendukung keputusan pertama kali dikemukakan oleh Michael S. Scott
Morton pada tahun 1970 dengan istilah “sistem pengambilan keputusan manajemen”.
Mengikuti pernyataan ini, sejumlah perusahaan dan universitas melakukan penelitian dan
mengembangkan konsep sistem pendukung keputusan.
Pada dasarnya, DSS adalah dirancang untuk mendukung semua tahapan pengambilan
keputusan mulai dari pendefinisian masalah, pemilihan data yang relevan, penentuan
pendekatan yang akan digunakan dalam proses pengambilan keputusan untuk
mengevaluasi alternatif.
Karena sistem pendukung keputusan bermanfaat untuk pengambilan keputusan dengan
menggunakan berbagai informasi yang tersedia, maka Raymond McLeod Jr. memasukkan
sistem pendukung keputusan sebagai bagian dari sistem informasi manajemen dan
mendefinisikannya sebagai sistem yang menghasilkan informasi khusus untuk memcahkan
masalah tertentu yang perlu dipecahkan.
Manajemen Sistem Informasi11

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sistem perencanaan yang merupakan
bagian dari pengendalian internal perusahaan dan menggunakan orang, dokumen, dan
sumber daya untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau
strategi.
Menurut Terry (2001), pengambilan keputusan adalah pemilihan pola perilaku
alternatif dari dua pilihan atau lebih (tindakan manajer untuk memecahkan masalah
organisasi yang dipimpinnya dengan memilih salah satunya). kemungkinan meningkat.
Intinya, pengambilan keputusan adalah pendekatan pemodelan yang berguna dan terkenal
sebagai kerangka kerja untuk proses sistematis perumusan masalah, pengumpulan fakta,
dan pengambilan keputusan yang terkait dengan sistem informasi, spesifikasi yang cermat
dari alternatif yang dihasilkan, dan manajemen yang diantisipasi.
Konsep sistem pendukung keputusan pertama kali dikemukakan oleh Michael S. Scott
Morton pada tahun 1970. Karena sistem pendukung keputusan bermanfaat untuk
pengambilan keputusan dengan menggunakan berbagai informasi yang tersedia, maka
Raymond McLeod Jr. memasukkan sistem pendukung keputusan sebagai bagian dari
sistem informasi manajemen dan mendefinisikannya sebagai sistem yang menghasilkan
informasi khusus untuk memcahkan masalah tertentu yang perlu dipecahkan.
Manajemen Sistem Informasi12

DAFTAR PUSTAKA

Febrina Sari, M. (2018). Metode dalam PENGAMBILAN KEPUTUSAN. Yogyakarta:


Deepublish.
Mohamad Ridwan, Y. W. (2021). Sistem Informasi Manajemen. In Angewandte Chemie
International Edition, 6(11), 951–952.
Ramdhadi, A. (n.d.). Pustaka Setia Pustaka Setia.
Setiyaningsih, W. (2015). Konsep Sistem Pendukung Keputusan. In Yayasan Edelweis (Vol.
1).
Wijaya, D. S. (2019). Langkah Pengambilan Keputusan. Osfpreprints, 1–23.

Anda mungkin juga menyukai