Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

“Sistem Informasi Pemasaran”


Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen

Dosen Pengampu : Dewi Lestari S. Sos. , M. M.

Disusun oleh:
Prasanti (201010502866)
Reni Anggraeni (201010502237)
Risa Noviyanti (201010503338)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang atas rahmat dan karunia- Nya

kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun judul dari makalah ini

adalah “Sistem Informasi Pemasaran”.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu

Dewi Lestari S. Sos., M. M selaku dosen mata kuliah Sistem Informasi Manajemen yang telah

memberikan tugas untuk kami. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak

yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini.

Kami jauh dari kata sempurna, dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang

sesungguhnya. Oleh karena keterbatasan waktu dan kemampuan kami, kritik dan saran yang

membangun sangat kami harapkan. Semoga makalah ini dapat berguna bagi kami selaku

mahasiswa khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

Pamulang, November 2022

Tim Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................................
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah...........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan....................................................................................3
BAB II KAJIAN TEORI................................................................................................. 4
2.1 Pengertian Sosial......................................................................................4
2.2 Pengertian Etika....................................................................................... 4
2.3 Pengertian Etika Informasi.......................................................................5
2.4 Pengertian Sosial dan Etika Dalam Sistem Informasi..............................6
BAB III PEMBAHASAN.................................................................................................7
3.1 Isu Sosial dan Etika yang Berkaitan dengan Sistem Informasi...............7
3.2 Dimensi Moral Dalam Era Informasi.......................................................8
3.3 Tren Teknologi Utama Yang Memunculkan Isu Etika..........................10
3.4 Etika Dalam Masyarakat Informasi........................................................11
3.5 Analisis Etika dari Sistem Informasi dan Pengelolaannya.....................12
3.6 Analisis Etika......................................................................................... 12
3.7 Masalah Etika Dalam Masyarakat Informasi.........................................14
3.8 Prinsip Etika Yang Disarankan.............................................................. 16
3.9 Prinsip Etika Yang Bertahan Sepanjang Sejarah................................... 16
3.10 Prinsip Etika Kandidat........................................................................... 17
3.11 Konsep Dasar Tanggung Jawab, Akuntabilitas, dan Liabilitas..............18
3.12 Studi Kasus.............................................................................................18
BAB IV PENUTUP........................................................................................................20
4.1 Kesimpulan.............................................................................................20
4.2 Saran.......................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................22

2
2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Informasi adalah bahan dasar pengambilan keputusan dalam kegiatan pemasaran.

Informasi bagi usaha kecil dikelola dengan mudah, sederhana dan informal, sehingga

usaha kecil sering tidak memiliki unit kerja yang mengelola informasi bagi dalam

pengumpulan, pengolahan maupun distribusi. Bagi usaha atau perusahaan besar sekelas

IBM, Airbus, Coca Cola, aktivitas ini akan dilakukan dengan baik. Semakin besar dan

komplek perusahaan ditambah dengan meningkatnya persaingan dan perubahan

lingkungan, semakin meningkatkan kebutuhan sistem informasi yang lebih formal dan

sistematis. Pada makalah ini, kita akan menyuguhkan sistem informasi pemasaran, yaitu

sustu sistem pengelolaan informasi yang digunakan untuk kepentingan pemasaran. Sistem

ini bisanya secara lengkap diterapkan pada perusahaan yang besar.

Sistem Informasi Pemasaran merupakan kumpulan dari sub–sub yang saling

berhubungan satu sama lain secara harmonis dengan tujuan untuk mengolah data yang

berkaitan dengan masalah pemasaran menjadi sistem informasi pemasaran yang diperlukan

oleh manajemen untuk mengambil keputusan dalam rangka melaksanakan fungsinya.

Dalam Sistem Informasi Pemasaran ini terdiri atas orang, peralatan, prosedur yang

ditunjukkan untuk mengumpulkan, menganalisa dan membagi–bagi apa–apa yang

dibutuhkan secara tepat waktu dan informasi akurat yang digunakan untuk pengambilan

dengan keputusan bagi manajemen pemasaran ( Philip Kotler ).

2
Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2009): "A marketing information

system (MIS) consisis of people, equipment, and procedures to gather, sort, analyze,

evaluate, and distribute needed, timely, and accurate information to marketing decision

makers."(Sistem informasi pemasaran terdiri atas orang, peralatan, dan prosedur yang

ditujukan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan membagi-bagikan apa-apa yang

dibutuhkan, secara tepat waktu dan informasi akurat yang digunakan untuk

pengambilan keputusan bagi manajemen pemasaran). Dari definisi tersebut di atas,

dapatlah disimpulkan bahwa informasi yang tepat dan akurat merupakan salah satu

faktor yang menentukan bagi manajemen perusahaan, khususnya manajemen

pemasaran dalam meraih peluang-peluang pasar.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka rumusan

masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan sistem informasi pemasaran?

2. Apa saja fungsi dari sistem informasi pemasaran ?

3. Apa saja macam dari sistem informasi pemasaran?

4. Apa saja komponen dari sistem informasi pemasaran?

5. Apa saja prinsip dari sistem informasi pemasaran?

6. Apa saja subsistem dari sistem informasi pemasaran ?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan dari makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen.

2. Untuk menambah bacaan di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Selamat Sri Kendal.
2
3. Untuk mengetahui pengertian sistem informasi pemasaran

4. Untuk mengetahui fungsi dari sistem informasi pemasaran

5. Untuk mengetahui macam dari sistem informasi pemasaran

6. Untuk mengetahui komponen dari sistem informasi pemasaran.

7. Untuk mengetahui subsistem dari sistem informasi pemasaran.

1.4 Manfaat Penulisan

Penulisan makalah ini diharapkan dapat bermanfaat. Adapun beberapa manfaatnya

adalah sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan

Semakin mengetahui pentingnya sistem informasi pemasaran, dengan sistem

informasi pemasaran akan semakin mudah untuk menyampaikan informasi

terkait penawaran-penawaran tentang perusahaan baik iklan maupun penawaran

lainnya.

2. Bagi rekan-rekan Mahasiswa

Mempermudah rekan-rekan mahasiswa untuk memahami lebih dalam terkait

materi “Sistem Informasi Pemasaran” yang memang sangat penting untuk

dikuasai pemahamannya.

3. Bagi Pembaca

Menambah wawasan dan pengetahuan terkait sistem informasi pemasaran yang

tentunya sangat berguna untuk keberlangsungan dunia bisnis yang baik.

2
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem Informasi Pemasaran

Menurut Philip Kotler“ A marketing information system (MIS) consisis of

people, equipment, and procedures to gather, sort, analyze, evaluate, and

distribute needed, timely, and accurate information to marketing decision

makers.”

Artinya :Sistem informasi pemasaran terdiri atas orang, peralatan, dan

prosedur yang ditujukan untuk mengumpulkan, menganalisa, dan membagi-

bagikan apa-apa yang dibutuhkan, secara tepat waktu dan informasi akurat yang

digunakan untuk pengambilan keputusan bagi manajemen pemasaran.

Dari definisi tersebut di atas, dapatlah disimpulkan bahwa informasi yang

tepat dan akurat merupakan salah satu faktor yang menentukan bagi manajemen

perusahaan, khususnya manajemen pemasaran dalam meraih peluang-peluang

pasar.

Jika didefinisakan dalam arti yang luas, sistem informasi pemasaran adalah

kegiatan peseorangan dan organisasi yang memudahkan dan mempercepat

hubungan pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui

penciptaan pendistribusian promosi dan penentuan harga barang jasa dan gagasan.

Sistem informasi pemasaran selalu digunakan oleh bagian pemasaran dalam

sebuah perusahaan untuk memasarkan produk-produk perusahaan tersebut.

9
Sistem informasi pemasaran merupakan suatu rancangan yang

menekankan pada tiga hal pokok berikut:

1. Pertama, sistem informasi pemasaran haruslah dilihat sebagai suatu sistem

yang luas dan bersifat fleksibel karena kegiatan-kegiatan pemasaran dari

suatu perusahaan saling berhubungan satu sama lain dan harus sesuai

dengan perubahan lingkungan yang ada. Hasil-hasil penjualan, sebagai

contoh, dipengaruhi oleh ketersediaan produk, kepuasan pelanggan,

periklanan, dan sebagainya. Oleh sebab itu, suatu rancangan sistem

informasi pemasaran yang baik bukan hanya suatu sistem petunjuk

penjualan atau suatu laporan triwulan dari peningkatan produk; sistem

tersebut seharusnya memungkinkan para pemimpin pasar untuk

mengambil berbagai informasi seperti yang dibutuhkan dalam

masalah- masalah pemasaran yang mereka hadapi.

2. Kedua, sistem tersebut haruslah berbentuk formal dan berkelanjutan.

Dengan kata lain, sistem tersebut harus dirancang dengan teliti sesuai

dengan tujuan organisasi tertentu yang ada sehingga sistem tersebut

akan memenuhi kebutuhan para pemimpin pemasaran untuk periode

yang lebih panjang. Sistem informasi pemasaran bukan hanya suatu

yang dikhususkan, pengennbangan sistem jangka pendek oleh seorang

pemimpin individu untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu.

Namun sistem-sistem tersebut dengan sengaja dikembangkan untuk

mendukung kelanjutan pembuatan keputusan manajemen pemasaran.

Untuk mencapai hal ini tujuan organisasi tertentu untuk sistem tersebut

harus ditentukan dengan pengetahuan atas pekerjaan para pemimpin

9
pemasaran, dan perkembangan dari sistem tersebut harus mempunyai

komitmen dan dukungan luas dari organisasi.

3. Ketiga, suatu sistem informasi pemasaran harus memberikan suatu

susunan aliran informasi yang relevan untuk memandu pembuatan

keputusan pemasaran. Informasi tersebut harus relevan dengan

pembuatan keputusan pemasaran. Hal ini berarti sistem tersebut harus

dirancang bukan untuk memberikan semua kemungkinan data atau pun

untuk memberikan data saja. Sebaliknya, sistem tersebut haws

dirancang untuk memberikan berbagai bentuk data yang akan

memandu pembuatan keputusan perusahaan dan memberikan alat-alat

yang dibutuhkan untuk merubah data tersebut ke dalam informasi yang

akan membantu para pemimpin dalam membuat keputusan-keputusan

manajemen pemasaran yang bijaksana dan terperinci. Untuk mencapai

hal ini, sistem tersebut harus dirancang untuk melengkapi proses

pembuatan keputusan dari organisasi sementara itu juga memenuhi

kebutuhan dan harapan dari pemakai sistem tersebut.

2.2 Jenis sistem informasi pemasaran :

Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2009) ada tiga jenis

informasi pemasaran, yaitu:

1. Pemasaran (Marketing Intelligence) adalah informasi yang mengalir

ke perusahaan dari lingkungan.

2. Informasi pemasaran intern (Internal Marketing Information) adalah

informasi yang dikumpulkan dari dalam perusahaan sendiri.

9
3. Komunikasi Pemasaran (Marketing Comunication) adalah informasi

yang mengalir ke luar dari perusahaan ke lingkungan.

2.3 Kecenderungan sistem informasi pemasaran

Ada tiga kecenderungan mengapa informasi pemasaran itu sangat

penting untuk kebutuhan pemasaran dalam perusahaan, yakni:

1. Perubahan pemasaran lokal menjadi pemasaran wilayah, nasional

maupun internasional. Oleh karena itu produk perusahaan berada

jauh di daerah konsumen (wilayah, nasional, dan internasional),

maka dalarn mengambil keputusan, perusahaan haruslah berdasarkan

informasi tangan kedua (pihak lain)

2. Beralih dari kebutuhan pembeli menjadi keinginan pembeli oleh

karena itu tingkat kemakmuran masyarakat semakin tinggi dan ke-

butuhan terpenuhi secara meningkat pula membeli adalah keinginan

pribadi, dan para penjual harus mengerti keinginan apa saja dari

pembeli baik yang dapat dilihat maupun tidak dapat dilihat secara

nyata.

3. Peralihan dari persaingan harga persaingan bukan harga. Seperti per-

saingan dalam bentuk merek diferensiasi produk ikian dan informasi

penjualan sehingga diperlukan informasi dalam jumlah besar untuk

kegiatan tersebut baik alat-alat pemasaran dan pasaran-pasarannya.

Dalam penanganan informasi telah tersedia berbagai teknik infor-

masi baru seperti televisi, radio, koran, majalah, film-film mikro, inter-net

alat perekam dan lain-lain. Yang mempunyai kesanggupan yang hebat dalam

9
menangani informasi, sehingga di era teknologi dan infor-masi apa saja bisa

dilihat dan dinikmati oleh masyarakat luas secara menyeluruh.

2.4 Komponen Sistem informasi Pemasaran

Sistem informasi pemasaran mempunyai komponen yang sama dengan

sistem informasi secara umum, yaitu komponen-komponen input, model,

output, basis data, teknologi dan kontrol. Perbedaan komponen-komponen ini

antarsistern- sistem informasi lainnya adalah konteks letak dari sistem

informasinya. Misalnya untuk sistem informasi pemasaran ini, maka

komponen inputnya adalah input tentang data pemasaran dan outputnya adalah

laporan-laporan berisi informasi pemasaran.

1. Komponen input pemasaran

Sistem informasi pemasaran mengumpulkan data yang menjelaskan

transaksi pemasaran perusahaan.

Subsistem intelijen pemasaran mengumpulkan informasi dari lingkungan

perusahaan yang berkaitan dengan operasi pemasaran. Subsistem peneliti

pemasaran melakukan penelitian khusus me-ngenai operasi pemasaran.

2. Komponen model pemasaran

Model digunakan untuk menghasilkan informasi yang relevan yang

sesuai dengan kebutuhan pemakai sistemnya. Model merupakan cetakan yang

mengubah bentuk input menjadi output. Model di sistem informasi pemasaran

9
banyak digunakan untuk menghasilkan laporan keperluan anggaran operasi,

strategi penentuan harga produk, evaluasi produk baru, pemilihan lokasi

fasilitas, evaluasi penghapusan produk lama, penunjukan salesman, penentuan

rute pengiriman yang paling optimal, pemilihan media ikian yang paling efektif

dan untuk persetujuan kredit.

3. Komponen basis data pemasaran

Data yang digunakan oleh subsistem output berasal dari database.

Beberapa data dalam database adalah unik bagi fungsi pemasaran, tapi banyak

yang berbagi dengan area fungsional lain.

4. Komponen output pemasaran

Tiap subsistem output menyediakan informasi tentang subsistem itu

sebagai bagian dari bauran. Subsistem produk menyediakan informasi tentang

produk perusahaan. Subsistem promosi menyediakan informasi tentang

kegiatan periklanan perusahaan dan penjualan langsung. Subsistem harga

membantu manajer untuk membuat keputusan harga.

5. Subsistem Sistem Informasi Pemasaran

Dalam subsistem sistem informasi pemasaran ada beberapa subsistem,

yaitu subsistem riset pemasaran, subsistem produk, subsistem tempat, subsitem

promosi, dan subsitem harga.

6. Subsistem riset pemasaran

Subsistem riset pemasaran merupakan sistem yang berhubungan

9
dengan pengumpulan, pencatatan dan analisis data pelanggan dan calon

pelanggan. Manajer pemasaran dapat menggunakan pene-litian pemasaran

untuk mengumpulkan segala jenis informasi tetapi sebagian besar kegiatan

ditujukan pada pelanggan dan calon pelanggan.

Atau dalam pengertian yang lain "Marketing research is the syste-matic

design, collection, analysis, and reporting of data and findings relevant to a

specific marketing situation facing company" (Riset pemasaran adalah

perencanaan yang sistematis, pengumpulan analisis, dan pelaporan atas dan

segala penemuan yang relevan pada suatu situasi pemasaran tertentu yang

dihadapi

9
perusahaan). Cara mendapatkan data dan informasi yang spesifik tentang

pemasaran (misalnya penyelidikan efektivitas periklanan), maka manajer

pemasaran hares melakukan pula survei atau penelitian dalam bentuk lain secara

sistematis dan analisis.

2.5 Ciri Riset Pemasaran

Beberapa cara riset pemasaran:

1. Meminta jasa mahasiswa atau dosen suatu perguruan tinggi lokal

untuk menyelenggarakan dan merencanakan proyek riset pemasaran.

2. Menggunakan jasa perusahaan yang memang bergerak dalam

bidang riset pemasaran.

3. Melalui departemen atau bagian yang dibentuk oleh perusahaan tersebut

4. Asosiasi perusahaan yang memberikan pelayanan penelitian pemasaran.

5. Ruang lingkup riset pemasaran.

6. Penelitiann untuk mengetahui karakteristik pasar.

7. Penelitian pengukuran potensi pasar.

8. Analisis pangsa pasar.

9. Analisis penjualan.

10. Studi mengenai kecenderungan bisnis.

11. Peramalan jangka pendek.

12. Studi mengenai produk yang kompetitit.

13. Peramalan jangka panjang.

14. Studi mengenai harga.

15. Tes terhadap penerimaan produk.

15
2.6 Faktor yang Menghalangi Penggunaan Riset Pemasaran

Beberapa faktor yang menghalangi penggunaan riset pemasaran, yaitu:

a. Konsepsi riset pemasaran yang sempit.

Para manajer memandang riset pemasaran sebagai operasi pencarian

fakta. Peneliti pemasaran, sampel, melakukan wawancara, dan

melaporkan hasilnya. Akan tetapi tidak dijelaskan masalahnya dengan

cermat atau alternatif keputusan yang dihadapi manajemen.

b. Kemampuan peneliti pemasaran yang tidak merata.

Adanya peneliti pemasaran yang lunak, kurang kreatif, menyebabkan

hasil riset kurang mengesankan.

c. Hasil temuan riset yang terlambat dan kadang-kadang salah.

Terlambatnya menyajikan (menyampaikan) riset, membuat manajer

kecewa dan mulai salah hal ini mungkin disebabkan karena faktor

penyajian.

d. Perbedaan kepribadian dan penyajian

Gaya manajer line dan penelitian pemasaran sering menyebabkan riset

tidak produktif

1. Langkah Proses Riset Pemasaran

Ada 5 langkah proses riset pemasaran yang harus dilakukan untuk

memperoleh data yang sesuai dengan tujuan pemasaran. Kelima langkah

tersebut adalah:

a. Langkah pertama, mendefinisikan masalah dan tujuan riset

Dalam hal ini manajer pemasaran dan peneliti pemasaran harus

mendefinisikan masalah dengan hati-hati dan menentukan tujuan dari


16
riset ini. Manajemen harus mengarahkan agar jangan sampai masalah

menjadi luas atau terlalu sempit.

b. Langkah kedua, mengembangkan rencana riset

Periset pemasaran harus mengembangkan rencana yang paling efisien

untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan. Manajer pemasaran

harus rnengetahui biaya rencana riset, cumber data, pendekatan riset

dan lainnya sebelum menyetujui.

c. Langkah ketiga, mengumpulkan informasi

Tahap ini merupakan tahap yang paling mahal dan paling sering

terjadi kesalahan. Oleh karena itu diperlukan ketelitian dan kesabaran

untuk mendapatkan data informasi yang akurat.

d. Langkah keempat, menganalisa informasi

Semua informasi yang didapat perlu disaring sesual dengan

kebutuhan dan tujuan dari riset ini. Perhitungan dan analisis akan data

yang telah diperoleh akan menentukan langkah yang diambil

selanjutnya.

e. Langkah kelima, menyajikan hasil temuan

Pada hasil temuan yang akan disajikan sebaiknya jangan terlalu


banyak angka-angka dan teknik statistik di mana nantinya akan
membingungkan para pengambil keputusan. Hasil temuan harus
memberikan manfaat bagi pemakainya.

2. Subsistem Intelijen Pemasaran

Tiap area fungsional bertanggung jawab untuk menghubungkan


perusahaan dengan elemen-elemen tertentu di lingkungan pemasaran yang
memliki tanggung jawab utama pada pelanggan dan pesaing. Seperti area
fungsional lainnya, pemasaran juga memiliki tanggung jawab pada pemerintah
dan komunitas global.
17
maketing intelligence system is a set of procedures and sources used by

managers to obtain their every day information about pertinent development

in the marketing environment" (Sistem intelijen pemasaran adalah

seperangkat prosedur dan sumber yang dipergunakan oleh manajer untuk

memperoleh informasi harian mengenai perkembangan penting di dalam

lingkungan pemasaran). Intelijen pemasaran merupakan pengamat dan

penyelidik tentang situasi dan kondisi pasar sasaran. Dengan perkataan lain,

intelejen pemasaran berusaha mencari dan meraih data dan informasi yang

dibutuhkan dan diinginkan oleh manajer pemasaran.

Cara melakukan pengamatan dan penyelidikan, manajer perusahaan dapat

menempuh 4 (empat) cara, yaitu:

 Pengamatan tanpa arah (undirected viewing), yaitu menyingkapkan

informasi secara umum tanpa ada tujuannya yang jelas.

 Pengamatan bersyarat (conditioned viewing), yaitu penyingkapan

informasi secara terarah dan lebih jelas, tanpa melakukan pe-nelitian

secara aktif.

 Penyelidikan tidak formal (informal search), yaitu melakukan

penyelidikan langsung, tetapi tidak dilakukan secara aktif, hanya sekadar

mengumpulkan informasi-informasi tertentu.

 Penyelidikan formal (formal search), yaitu melakukan penyelidikan secara

teratur, disusun dengan suatu rencana, prosedur maupun metodologi yang

jelas. Usaha melakukan intelijen pemasaran ini ada beberapa cara, yaitu:

1. Manajer pemasaran melakukan sendiri dengan membaca referensi,

dengan interview atau wawancara langsung dengan pelanggan,

perantara, atau siapa pun yang terkait.

2. Melatih dan memotivasi tenaga penjual sebagai mata-mata untuk


18
mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan.

3. Membeli informasi dari luar.

4. Bekerja sama dengan perantara agar menyampaikan informasi

yang diperlukan.

5. Membentuk pusat informasi pemasaran untuk menghimpun dan

mengedarkan informasi pemasarannya.

19
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Subsistem Produk

Subsistem produk berguna untuk membuat rencana produk baru, terutama

mengenai siklus hidup produk dan model evaluasi produk baru.

1. Siklus Hidup Produk

Tugas manajer pemasaran adalah mengembangkan strategi dan taktik untuk tiap

unsur dalam bauran pemasaran dan kemudian mengintegrasikan menjadi suatu

rencana pemasaran yang menyeluruh. Suatu kerangka kerja yang disebut

Siklus hidup produk mengarahkan manajer dalam membuat keputusan-

keputusan ini seperti arti namanya siklus hidup produk.

2. Model Evaluasi Produk Baru

Keputusan untuk mengembangkan produk baru harus dipertimbangkan secara

Matang dan dengan dasar keuangan yang baik dan dibuat oleh eksekutif

Perusahaan yang memperkenal-kan banyak produk baru mengembangkan suatu

prosedur formalyang mempertimbangkan faktor-faktor seperti potensi tingkat ke-

untungan dan efisiensi penggunaan sumber daya.

3.2 Subsistem Tempat

Pengambilan keputusan terhadap penentuan tempat yang sesuai dengan

pelemparan produk yang dihasilkan sangat menentukan tingkat penjualan

produk. Untuk itu, posisi subsistem ini sangat vital dalam keberadaannya.

20
Gambar bagan di atas menunjukkan sumber daya yang mengalir melalui saluran

mencakup pemasok, perusahaan manufaktur, pedagang besar, pengecer, dan

konsumen. Arus material berawal dari pemasok dan terakhir di konsumen. Arus

uang adalah kebalikannya dan saluran informasi menyediakan arus dua arah Yang

menghubungkan semua peserta. Tiap anggota saluran harus mengetah

rincian arus produk sehubungan dengan peran mereka dalam proses distribusi.

Misalnya perusahaan manufaktur harus mengetahui tingkat harga yang akan dibeli

pedagang besar, tingkat harga yang dibeli pengecer dari pedagang besar, dan

tingkat harga yang akan dibeli konsumen dari pengecer. Merupakan suatu

kesalahan jika perusahaan manufaktur terus akan mengumpulkan debu di rak-rak

pengecer.

3.3 Subsistem Promosi

Subsistem promosi berfungsi untuk melakukan analisis terhadap promosi yang

dilakukan untuk meningkatkan penjualan. Satu area promosi tempat komputer

dapat diterapkan adalah komunikasiwiraniaga. Jika perusahaan ingin

memperlengkapi tenaga penjualnya dengan cara komunikasi yang fleksibel, hal ini

21
dapat dicapai dengan komputer mikro portable. Para wiraniaga membawa computer

portable saat mereka menjelajahi wilayahnya dan menggunakannya untuk:

1. Bertanya pada database untuk menjawab pertanyaan yang diajukan konsumen

tentang produk yang ingin dibeli tentang ketersediaan, harga, biaya

pengiriman dan sebagainya.

2. Memasukkan data pesanan penjualan ke dalam sistem pemasukan pesanan.

3. Menyerahkan laporan panggilan yang mengikhtisarkan tiap panggilan

penjualan, menspesifikasikan siapa yang dihubungi, apa yang dibahas, apa

tujuan penjualan selanjutnya dan sebagainya. Dengan mudah laporan

panggilan dapat dirancang sehingga memuat ruang untuk mencatat intelijen

persaingan. Kenyataannya laporan dapat dirancang sehingga berbagai jenis

intelijen dapat dikumpulkan dari satu bulan ke bulan selanjutnya, bervariasi

de-ngan kegiatan kompetitif.

3.4 Subsistem Harga

Subsistem harga berfungsi untuk membantu menetapkan harga terhadap

produk yang dihasilkan.

1. Penentuan harga berdasarkan biaya

Beberapa perusahaan menggunakan penentuan harga berdasarkan biaya

dengan menentukan biaya-biaya mereka dan menambahkan mark up yang

diinginkan. Jika perusahaan memilki sistem informasi akuntansi (SIA) yang

baik, tersedia data biaya yang akurat mambuat tugas subsistem harga menjadi

mudah untuk mendukung penentuan harga berdasarkan biaya.

2. Penentuan harga berdasarkan permintaan

Kebijakan harga yang kurang berhati-hati adalah penentuan harga berdasarkan

permintaan yang menetapkan harga sesuai de-ngan nilai yang ditempatkan


22
oleh konsumen terhadap produk. Kunci pendekatan ini adalah memperkirakan

permintaan dengan tepat. lni memerlukan pemahaman yang baik tentang

konsurnen serta pasar, termasuk keadaan ekonomi dan persaingan.

Saatperusahaan mengikuti pendekatan penentuan harga berorientasi

permintaan, dukungan komputer dapat berupa model matematika. Model ini

memungkinkan manajer untuk memainkan permainan "what-if" dalam

menentukan tingkat harga yang memaksimumkan profit tetapi tidak

menaikkan intensitas kegiatan persaingan.

3. Sistem Laporan Internal

Dasar sistem informasi yang digunakan oleh manajer pemasaran adalah sistem

laporan internal. Sistem ini melaporkan pesanan, penjualan, tingkat

persediaan, utang piutang, dan lain-lain. Dengan menganalisis informasi-

informasi ini manajer dapat melihat ada atau tidaknya peluang atau masalah

penting. Sistem ini terdiri dari:

4. Model Sistem informasi Pemasaran

Model ini meliputi kombinasi subsistem-subsistem input dan output yang

dihubungkan dengan database. Berikut ini bagan model sistem informasi

pemasaran:

23
Pada setiap subsistem output menyediakan informasi tentang subsistem sebagai

bagian dari bauran.

1. Subsistem produk menyediakan informasi tentang produk perusahaan.

2. Subsistem tempat menyediakan informasi tentang jaringan perusahaan.

3. Subsistem promosi menyediakan informasi tentang kegiatan perusahaan dan

penjualan langsung.distribusi periklanan

4. Subsistem tempat menyediakan informasi tentang jaringan perusahaan.

Subsistem promosi menyediakan informasi tentang kegiatan perusahaan dan

penjualan langsung.distribusi periklanan Subsistem harga rnembantu manajer

harga perusahaan membuat keputusan elemen-elemen tersebut, misalnya

informasi mengenai peramalan penjualan yang mempertimbangkan interaksi

seiuruh elemen-elemen bauran itu. Setiap subsistem output meliputi program-

program di dalam koleksi perangkat lunak. Berbagai program ini memungkinkan

manajer bauran itu. Setiap subsistem output meliputi program-program di dalam

koleksi perangkat lunak. Berbagai program ini memungkinkan manajer untuk

mendapat informasi dalam bentuk laporan untuk mendapat informasi dalam

bentuk laporan periodik dan khus Subsistem produk menyediakan informasi

tentang produk perusahaan.

5. Subsistem tempat menyediakan informasi tentang jaringan perusahaan.

6. Subsistem promosi menyediakan informasi tentang kegiatan perusahaan dan

penjualan langsung.distribusi periklanan

7. Subsistem harga rnembantu manajer harga perusahaan membuat keputusan.

8. Subsistem bauran terintegrasi yang memungkinkan man jer untuk

mengembangkan strategi yang mempertimbangkan dampak gabungan dari

elemen-elemen tersebut, misalnya informasi mengenai peramalan penjualan


24
yang mempertimbangkan interaksi seiuruh elemen-elemen bauran itu.

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

1. Sistem Informasi pemasaran adalah kegiatan peseorangan dan organisasi yang


memudahkan dan mempercepat hubungan pertukaran yang memuaskan dalam
lingkungan yang dinamis melalui penciptaan pendistribusian promosi dan
penentuan harga barang jasa dan gagasan.

2. Dasar sistem informasi yang digunakan oleh manager pemasaran adalah sistem
informasi internal. Sistem ini melaporkan pesanan, penjualan, tingkat persediaan,
utang piutang dan lain – lain. Dengan menganalisa infomasi ini manager dapat
melihat ada atau tidaknya peluang atau masalah penting.

3. Intelejen pemasaran merupakan pengamat dan penyidik tentang situasi dan kondisi
pasar sasaran. Dengan perkataan lain, intelejen pemasaran berusaha mencari dan
meraih data dan informasi yang dibutuhkan dan diinginkan oleh manager
pemasaran.

4. Riset pemasaran adalah perencanaan yang sistemastis, pengumpulan analisis, dan


pelaporan atas dan segala penemuan yang relevan pada suatu situasi pemasaran
tertentu yang dihadapi perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

25
Drs. Danang sunyoto, S.H., S.E., M.M. 2014. Sistem Informasi Manajemen

(Perspektif Organisasi). CAPS (Center of Academic Publishing Service). Jakarta.

https://zaviabalqis.wordpress.com/2020/06/01/makalah-sistem-informasi-pemasaran/

26

Anda mungkin juga menyukai