Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

SISTEM INFORMASI PEMASARAN


Makalah untuk memenuhi tugas kelompok Manajemen Pemasaran
Dosen Pengampu: Yayuk Sri Rahayu, SE., MM

Disusun oleh kelompok 7:


Muhammad Arsyad S : (210501110107)
Priyanti Dewi Nilasari : (210501110041)
Suci Kurnia Ramadani : (210501110111)

KELAS F
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2022

i
KATA PENGANTAR

Seraya mengucapkan Alhamdulillah, segala puji serta syukur penulis sampaikan


keharibaan Illahi Rabbi, karena atas segala kenikmatan dan kekuatan-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “SISTEM INFORMASI PEMASARAN” dengan
tepat waktu. Makalah ini dibuat bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Manajemen Pemasaran.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Yayuk Sri Rahayu, SE., MM
selaku dosen yang telah memberikan tugas ini. Dengan makalah ini diharapkan dapat
menjadikan sarana pembelajaran serta dapat menambah wawasan dan pengetahuan.

Di samping itu penulis menyadari akan segala kekurangan dan ketidaksempurnaan


baik dari segi penulisan maupun penyampaian, oleh karena itu penulis dengan senang
menerima kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah ini di masa
mendatang. Penulis berharap adanya makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
pembaca.

Malang, 6 September 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... ii


DAFTAR ISI................................................................................................................................... iii
BAB I ............................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 1
A. Latar Belakang .................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................... 2
C. Tujuan .................................................................................................................................. 2
BAB II .............................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN .............................................................................................................................. 3
A. Pengertian Sistem Informasi Pemasaran ............................................................................ 3
B. Sistem Akuntansi Intern ...................................................................................................... 5
C. Sistem Intelejen Pemasaran ................................................................................................. 7
D. Sistem Riset Pemasaran ....................................................................................................... 7
E. Peramalan dan Pengukuran Permintaan .......................................................................... 11
BAB III .......................................................................................................................................... 16
PENUTUP...................................................................................................................................... 16
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 16
B. Saran .................................................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem adalah serangkaian elemen yang saling berhubungan untuk mencapai
sebuah tujuan (Hamidin & Maniah, 2017). Organisasi adalah bentuk nyata dari
sebuah sistem (Indriyanna & Nugroho, 2017). Organisasi atau lembaga pasti memiliki
tujuan yang ingin dicapai. Sementara untuk pemasaran dan penjualan sendiri memiliki
tanggungjawab untuk menjual produk maupun jasa. Pada aspek pemasaran sendiri
diharapkan mampu mengenali pelanggan, memastikan keinginan dan kebutuhan
pelanggannya, serta melakukan perencanaan dan pengembangan produk maupun
jasanya. Selanjutnya untuk penjualan berhubungan langsung dengan pelanggan,
menjualkan produk maupun jasa, memberikan pesanan, dan melakukan penjualan
secara berulang. Kegiatan tersebut merupakan serangkaian proses bisnis yang
didukung dengan adanya sistem informasi pemasaran dan penjualan.
Data dan informasi yang dihasilkan organisasi akan semakin banyak, sehingga
membutuhkan pengelolaan secara otomatis. Hal ini dibutuhkan oleh setiap organisasi
atau instansi yang sudah menerapkan sistem informasi berbasis komputer guna
memperlancar kegiatan manajemen menjadi lebih baik. Adapun penggunaan sistem
informasi tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti penerapan sistem
pemasaran dan penjualan yang memudahkan manajemen senior dalam melakukan
pengawasan aktivitas perusahaan, menguatkan perusahaan dalam merecanakan
pengadaan produk maupun jasa yang baru, dan memperhatikan kinerja dari
pesaingnya.
Selain manajer senior yang terbantu dengan sistem tersebut, manajer menengah
juga dapat dibantu dengan mengetahui kebutuhan pasar, analisis promosi dan
periklanan, menetapkan besarannya harga jual, menentukan strategi, sistem penjualan.
Kegiatan pemasaran juga memudahkan manajemen operasional serta karyawannya
untuk mendapatkan pelanggan baru, mengetahui potensi penjualan, memproses hasil
penjualan, dan mendukung layanan prima bagi pelanggan (Delmes, 2021).

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian sistem informasi pemasaran?
2. Bagaimana sistem akuntansi intern?
3. Bagaimana sistem intelejen pemasaran?
4. Bagaimana sistem riset pemasaran?
5. Bagaimana peramalan dan pengukuran permintaan?

C. Tujuan
1. Menguraikan pengertian sistem informasi pemasaran.
2. Menguraikan sistem akuntansi intern.
3. Menguraikan sistem inetelejen pemasaran.
4. Menguraikan sistem riset pemasaran.
5. Menguraikan peramalan dan pengukuran permintaan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Informasi Pemasaran


Marshall dan LaMotte (1992) menjelaskan bahwa Sistem Informasi
Pemasaran (SIP) atau Marketing Information System (MIS) akan berhubungan
dengan suatu sistem yang luas dan fleksibel, formal, dan berkelanjutan yang
dirancang untuk memberikan suatu susunan aliran informasi yang relevan
untuk memandu pembuatan keputusan pemasaran. Sementara pengertian dari
sistem dan informasi sendiri adalah:
System: berasal dari bahasa latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah
suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan atau
digabungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi.
Informasi: merupakan akumulasi data (segala kejadian atau kenyataan yang belum
diolah atau belum melalui proses/masih mentah) yang telah diolah dan
dimanipulasi hingga mempunyai suatu nilai pengetahuan (knowledge)yang
akan bermanfaat untuk pengambilan keputusan.
Sistem informasi pemasaran merupakan kumpulan dari sub sistem yang
salingberhubungan satu sama lain secara harmonis dengan tujuan untuk mengolah
data yang berkaitan dengan masalah pemasaran menjadi informasi pemasaran yang
diperlukan oleh manajemen untukmengambil keputusan dalam rangka
melaksanakan fungsinya. Sistem informasi pemasaran juga dapat didefinisikan
sebagai suatu sistem berbasis komputer yang bekerja sama dengan sistem informasi
fungsional lain untuk mendukung manajemen perusahaan dalam menyelesaikan
masalah yang berhubungan dengan pemasaran produk. (Sucianty Utami Widjaja,
2016)
Sistem Informasi Pemasaran merupakan kumpulan dari sub-sub yang saling
berhubungan satu sama lain secara harmonis dengan tujuan untuk mengolah data yang
berkaitan dengan masalah pemasaran menjadi sistem informasi pemasaran yang
diperlukan oleh manajemen untuk mengambil keputusan dalam rangka melaksanakan
fungsinya.
Dalam Sistem Informasi Pemasaran ini terdiri atas orang, peralatan, prosedur
yang ditunjukkan untuk mengumpulkan, menganalisa dan membagi bagi apa apa yang

3
dibutuhkan secara tepat waktu dan informasi akurat yang digunakan untuk
pengambilan dengan keputusan bagi manajemen pemasaran (Philip Kotler)
Sistem Informasi Pemasaran merupakan suatu rancangan yang menekankan
pada tiga hal pokok berikut: Pertama, sistem informasi pemasaran haruslah dilihat
sebagai suatu sistem yang luas dan bersifat fleksibel karena kegiatan-kegiatan
pemasaran dari suatu perusahaan saling berhubungan satu sama lain dan harus sesuai
dengan perubahan lingkungan yang ada.
Hasil-hasil penjualan, sebagai contoh, dipengaruhi oleh ketersediaan produk,
kepuasan pelanggan, periklanan, dan sebagainya. Oleh sebab itu, suatu rancangan
sistem informasi pemasaran yang baik bukan hanya suatu sistem pentunjuk penjualan
atau suatu laporan triwulan dari peningkatan produk; sistem tersebut seharusnya
memungkinkan para pemimpin pasar untuk mengambil berbagai informasi seperti
yang dibutuhkan dalam masalah-masalah pemasaran yang mereka hadapi.
Kedua, sistem tersebut haruslah berbentuk formal dan berkelanjutan. Dengan
kata lain, sistem tersebut harus dirancang dengan teliti sesuai dengan tujuan
organisasi tertentu yang ada sehingga sistem tersebut akan memenuhi kebutuhan para
pemimpin pemasaran untuk periode yang lebih panjang. Sistem informasi pemasaran
bukan hanya suatu yang dikhususkan, pengembangan sistem jangka pendek oleh
seorang pemimpin individu untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu. Namun
sistem-sistem tersebut dengan sengaja dikembangkan untuk mendukung kelanjutan
pembuatan keputusan manajemen pemasaran. Untuk mencapai hal ini tujuan
organisasi tertentu untuk sistem tersebut harus ditentukan dengan pengetahuan atas
pekerjaan para pemimpin pemasaran, dan perkembangan dari sistem tersebut harus
mempunyai komitmen dan dukungan luas dari organisasi.
Menurut Philip Kotler
“A marketing information system (MIS) consisis of people, equipment, and
procedures to gather, sort, analyze, evaluate, and distribute needed, timely, and
accurate information to marketing decision makers.”
Artinya :Sistem informasi pemasaran terdiri atas orang, peralatan, dan
prosedur yang ditujukan untuk mengumpulkan, menganalisa, dan membagi-bagikan
apa-apa yang dibutuhkan, secara tepat waktu dan informasi akurat yang digunakan
untuk pengambilan keputusan bagi manajemen pemasaran.

4
Dari definisi tersebut di atas, dapatlah disimpulkan bahwa informasi yang
tepat dan akurat merupakan salah satu faktor yang menentukan bagi manajemen
perusahaan, khususnya manajemen pemasaran dalam meraih peluang-peluang pasar.
Jika didefinisakan dalam arti yang luas, sistem informasi pemasaran adalah
kegiatan peseorangan dan organisasi yang memudahkan dan mempercepat hubungan
pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan
pendistribusian promosi dan penentuan harga barang jasa dan gagasan. Sistem
informasi pemasaran selalu digunakan oleh bagian pemasaran dalam sebuah
perusahaan untuk memasarkan produk-produk perusahaan tersebut. (Nuraeni. 2013)
Dalam penanganan informasi telah tersedia berbagai teknik-teknik informasi
baru seperti televisi, mesin fotocopy, fim-film mikro, computer, alat perekam dan
lain-lain yang mempunyai kesanggupan yang hebat dalam menangani informasi.
Malah sekarang disebut abad informasi, siapa ketinggalan informasi akan kalah
dalam persaingan. Pada umunya perusahaan dagang beriprasi dengan tingkatan yang
rendah dan belum.

B. Sistem Akuntansi Intern


Sitem akuntansi intern merupakan sistem yang membuat laporan mengenai
pesanan, penjualan, tingkat investaris, piutang, utang, dan lain-lain. Dengan informasi
ini pejabat akan dapat mengetahui masalah-masalahnya dan dapat membandingkan
antara nilai yang nyata dan yang diharapkan.
Pada dasarnya sistem akuntansi merupakan siklus: pesanan - pengiriman-
pembayaran. Pesanan dilakukan oleh salesman, agen, pedagang, dan pelanggan
kepada perusahaan, Perusahaan dalam hal ini bagian pesañan membuat faktur-faktur
dengan banyak kopinya dan selanjutnya dikirimkan ke bagian-bagian lain. Barang-
barang yang dikirim beserta dokumen-dokumen dan pembayarannya dengan
rangkapan yang banyak, dikirim pula kepada bagian-bagian lain.
Bagian pesanan haruslah cepat bekerja. Wakil-wakil penjualan misalnya
melakukan pemasaran yang mungkin tap hari ia lakukan. Barang harus segera
dikirim dari gudang dan rekening segera dikeluarkan. Dan selanjutnya dilakukan
pembayaran. Terdapatnya efisiensi waktu yang digunakan antara penerimaan dan
pengeluaran suatu pesanan, misal dari 50 jam menjadi 25 jam disertai tapa ada
perubahan atau ongkosnya tetap saja.

5
Pada banyak perusahaan seringkali pejabat pemasaran menerima pelaporan
terlambat atau beberapa waktu setelah dilakukan penjualan. Misalnya dalam industri
mobil, laporan dilakukan 10 hari sekali, jika volume penjualan berkurang bisa 10
malam pejabat pemasaran tidak dapat tidur. Misal lainnya pada perusahaan bahan
makanan, walaupun laporan pengeluaran Gudang segera dan teratur, tetapi laporan
lakunya memerlukan waktu satu atau dua bulan dari para pengecer. Dengan dua
contoh ini jelas sekali bahwa kecepatan waktu laporan penjualan sangat penting
sekali diterima ole pejabat pemasaran.
Untuk mempercepat waktu pelaporan penjualan dapat dilakukan dengan
berbagai cara, misalnya:
1. Manajer penjualan membuat laporan harian untuk tiap daerah penjualan
(teletype). Dimulai hari dengn suatu laporan mengenai pesanan dan pengiriman
barang di daerah mereka yang terjadi sehari sebelumnya laporan ini disertai juga
persentase kemajuan yang dapat dibandingtan dengan target dan kemajuan tahun
yang lampau.
2. Penerimaan gambar (vidio - disply), di mana pejabat pemasaran telah
mengetahui angka penjualan dalam beberapa detik saja setelah penjualan
dilakukan. Yang berisikan angka penjualan sekarang, inventaris setiap merek
dan ukuran pembungkus. Pejabat pemasaran dalam beberapa detik sudah dapat
mengetahui daerah mana yang penjualannya lancar dan kurang.
3. Jawaban on the spot (di tempat). Caranya pejabat pemasaran langsung
menanyakan pada wakil penjualan yang berada di pusat komputer. Pusat
komputer memberikan jawaban secara langsung atau beberapa detik saja.
Rancangan suatu informasi penjualan yang lebih maju sebaiknya
perusahaan dengan menghindari perangkap-perangkap tertentu:
1. Memberikan tau menyerahkan terlalu banvak informasi kepada pejabat
pemasaran, karena wakil-wakil penjualan tidak setiap pagi selalu menghadapi
statistik penjualan, a juga banyak mengurusi yang lain.
2. Pejabat pemasaran menciptakan sistem informasi yang sangat baru. Reaksi-
reaksi terhadap gerakan-gerakan penjualan tidak mencerminkan keadaan
pemasaran sepanjang waktu, sehingga dapat mengganggu kegiatan pemasaran.
3. Biaya penyediaan informasi bisa akan melebihi nilainya.
Penyesuaian antara pengalaman manajemen dan mutu informasi bisa
terjadi kalau perusahaan sudah mantap. Bilamana mutu informasi saja yang

6
meningkat, maka ramalan tidak akan memberikan pada putusan yang baik.
Seringkali manajemen tidak mampu menggunakan informasi yang maju. Mutu
informasi dapat ditingkatkan lebih cepat daripada mutu manajemen. Misalnya
dengan menempatkan MIS (Managèment Information System) yang rumit. Cara
yang baik dapat mengembangkan rencana induk (master plan) dalam usaha
memperbaiki sistem itu secara berangsur-angsur (Mursid, 2006).

C. Sistem Intelejen Pemasaran


Sistem Intelijen pemasaran adalah serangkaian prosedur dari sumber daya
yang digunakan para manajer untuk memperoleh informasi sehari-hari mengenai
perkembangan berkaitan dengan lingkungan pemasaran. Manajer pemasaran
mengamati lingkungan tersebut dengan empat cara :

1. Pengamatan tidak terarah (Undirect Viewing), yaitu pengungkapan informasi


secara umum dimana manajer tidak mempunyai maksud sebelumnya.
2. Pengamatan Bersyarat (Conditioned Viewing), yaitu pengungkapan terarah
terhadap bidang atau jenis informasi yang relatif telah diidentifikasi secara
jelas, tetapi tidak melibatkan penyelidikan aktif.
3. Penyelidikan Informal (Informal Search), yaitu suatu usaha yang relatif
terbatas dan tidak terstruktur untuk memperoleh informasi spesifik atau
informasi untuk maksud spesifik.
4. Penyelidikan formal (Formal search), yaitu usaha disengaja biasanya
mengikuti suatu rencana, prosedur, atau metodologi yang sudah ditetapkan
sebelumnya untuk memperoleh informasi spesifik (Wykanova, 2018)

D. Sistem Riset Pemasaran


Untuk kebutuhan studi khusus mengenai permasalahan daerah dan pe luang
pejabat pemasaran memerlukan untuk diadakan riset pemasaran. Mela kukan suatu
survei pasar, pengujian preferensi produk, ramalan penjualan tiap daerah maupun
tentang kemampuan iklan. Dalam studi ini diperlukan tenaga ahli khusus peneliti
yang mampu menerapkan contoh-contoh, membuat daftar pertanyaan pelaksanaan
tugas pekerjaan. Bagian ini seringkali berada pada departemen riset pemasaran dalam
perusahaan.

7
Pada departemen riset pemasaran yang formal dalam perusahaan dikepalai
oleh seorang manajer riset pemasaran yang dipandang sebagai anggota utama dalam
tim pemasaran. Pada perusahaan-perusahaan kecil departemen riset pemasaran terdiri
dari beberapa ahli riset profesional, sedangkan pada perusahaan yang lebih besar
terdapat banyak pegawai penuh ahli pemasaran, yang terdiri dari ahli survei, ahli
statistik, ahli mengenai tingkah laku pasar baik industri maupun pelanggan.
Ada tiga golongan/kategori riset pemasaran.
a. Perusahaan riset pemasaran penuh.
Perusahaan ini menawarkan jasa jasa riset pemasaran umum. Pelanggan nya
dapat perusahaan kecil yang tidak mempunyai bagian riset pemasar an, sampai
pada perusahaan besar yang dapat membuat kontrak sebagian pekerjaan untuk
meringankan beban tugasnya atau untuk memperoleh pandangan khusus
b. Perusahaan riset pemasaran khusus
Perusahaan ini menawarkan jasa-jasa pemasaran yang khas saja misalnya
tentang ramalan penjualan dan analisisnya, riset pemeriksaan, riset pro duk,
riset pembungkusan riset up merek Riset ini dapat dilakukan baik barang
industri maupun barang konsumen.
c. Perusahaan sindikat yang menjual informasi
Perusahaan ini mengkhususkan diri dalam pengumpulan bahan-bahan atau
keterangan baik perdagangan maupun konsumen secara terus-menerus.
Ruang lingkup riset pemasaran pada umumnya terdiri dan sejumlah kegiatan yaitu:
1) Penentuan ciri-ciri khusus pasar.
2) Ukuran potensi pasar
3) Analis keikutsertaan dalam pasar
4) Analisis penjualan
5) Studi kecenderungan bisnis
6) Ramalan jangka pendek
7) Penerimaan dan potensi produk baru.
8) Kecenderungan produk pesaing
9) Ramalan jangka panjang
10) Makalah tentang harga
Walaupun riset pemasaran telah berkembang dengan cepat, namun nyak
perusahaan yang tidak punya riset pemasaran dan tidak mau mengon kannya
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:

8
1. Koren riset pemasaran yang sempit. Sering kegiatan ini hanya dianggap
sebagai kegiatan penemu fakta, dianggap penemuan itu tidak berguna.
2. Kaliber peneliti tidak sama. Peneliti kadang-kadang dipandang sebagai juru
tulis, sehingga tidak mampu dalam melaksanakan kegiatannya
3. Hasil riset terlambat. Kadang-kadang laporan masuk setelah keputusan
masaran telah dibuat.
4. Penemuan yang salah. Penemuan tidak sesuai untuk digunakan da
mengambil keputusan, sehingga penemuan itu tidak dapat memutuskan.
5. Perbedaan intelektual. Laporan ahli riset/peneliti sukar dipahami, rumit
sedangkan manajer menghendaki kesederhanaan, padat dan pasti
Riset pemasaran yang efektif pada umumnya melalui lima langkah sebag berikut:
1. Perumusan masalah
2. Pola riset
3. Kerja lapangan
4. Analisis data
5. Persentasi dan pelaporan
Pada pola riset manajer riset berhadapan dengan pilihan antara banyak cara
pengumpulan informasi untuk memuaskan tujuan riset. Tendapat tiga pola riset
yaitu:
1. Metode pengumpulan data.
Seringkali data bersumber pada data primer dan data sekunder Yang
paling mudah adalah dengan data sekunder karena data sekunder mungkin
didapat pada kantor kantor periklanan, gabungan usaha usaha perdagangan
publikasi-publikasi pemerintah dan publikasi komental Apabila data
sekunder tidak memuaskan barulah diusahakan data primer.
Data ini dikumpulkan dan pelanggan, perantara pedagang maupun
agen penjual pesaing atau sumber informasi lainnya.
Terdapat tiga metode pengumpulan data primer
1) Observasi
Dilakukan dengan mengamati taktor faktor yang relevan. Misalnya
meng amati gerak gerik pembeli data toko besar, jumlah pembeli
yang berhenti di depan etalase tertentu, gerakan gerakan mata
pembeli di depan etalase
2) Percobaan

9
Pemasukan rangsangan pilihan ke dalam lingkungan yang
diamati dan mengubahnya secara sistemasi. Faktor-faktor dari luar
ditiadakan, sehingga akibat akihatnya dapat dihubungkan dengan
variasi dalam perangsangan. Misalnya untuk membuat promosi
penjualan yang terbaik, tingkat harga yang terbaik, rencana iklan
yang baik
3) Riset survei
Survei menghasilkan informasi yang lebih banyak dan lebih
efektif dari observasi maupun percobaan Survei dapat memperoleh
informasi mengenai ciri-cin sosial, ekonomi, sikap pendapat, motif
dan tingkah laku Oleh sebab itu survei merupakan metode yang
efektif dalam pengumpulan informasi untuk perencanaan produk,
naskah iklan, media iklan promosi penjualan saluran distribusi dan
lain-lain. Wawancara secara langsung pada kelompok yang
diutamakan adalah cara pelaksanaan yang terbaik Dapat juga
dilakukan dengan daftar pertanyaan yang dikirimkan
2. Alat perkakas riset.
Alat yang dipergunakan biasanya tergantung pada metode yang diguna
kan. Metode observasi menggunakan alat perekam, kamera, lembaran
catatan. Metode percobaan menggunakan instrumen-instrumen serupa jika
tugas di bebankan pada yang bersangkutan. Sedangkan metode survei dan
juga metode percobaan ada tergantung pada daftar pertanyaan.
Untuk mendapatkan informasi yang baik maka dalam membuat daftar
pertanyaan haruslah baik pula:
a) Jenis pertanyaan yang diajukan
b) Bentuk dan cara mengajukan pertanyaan.
c) Pilihan kata-kata
Pertanyaan haruslah menciptakan perhatian pertanyaan bersifat terbuka
tidak sulit, pertanyaan bersifat pribadi dilakukan pada akhir wawancara agar
tidak mempengaruhi jawaban berikutnya.
3. Rencana sampling
Untuk membuat rencana sampling harus dapat menjawab dari empat
pertanyaan sebagai berikut
a. Siapa yang akan disurvei (sampling unit)?

10
b. Berapa jumlah yang harus diteliti (sample size)?
c. Bagaimana cara menyeleksi (sampling prosedure)?
d. Bagaimana cara mencapai rencana percontohan (sampling media)?
Siapa yang disurvei ditentukan terlebih dahulu, misalnya apakah petani
pedagang, agen dan sebagainya Barulah ditentukan jumlahnya, karena tida
semua populasi harus diteliti terlalu besar, banyak waktu dan biaya tenag untuk
melaksanakannya. Cukup yang dapat diandalkan saja sebagai cont misalnya 1%
(satu persen), 10% (sepuluh persen) dan sebagainya.
Prosedur sampling digunakan tergantung pada tujuan riset. Riset
penyelidikan dengan prosedur percobaan sudah cukup Survei dilakukan untu
memperoleh informasi yang lebih banyak. Wawancara dapat mengurangi
tingkat kesalahan informasi.
Media yang digunakan dapat berupa telepon untuk memperoleh informas
yang paling cepat Surat menyurat (mail questionair) digunakan untuk meng
hindari prasangka. Wawancara pribadi (personal interviewing) merupakan me
tode yang paling mahal dan memerlukan perencanaan dan pengawasan yang
banyak (Mursid, 2006).

E. Peramalan dan Pengukuran Permintaan


Salah satu alasan utama melakukan riset pemasaran adalah mengidentifikasi
peluang pasar. Setelah riset selesai, perusahaan harus mengukur dan memperkirakan
ukuran, pertumbuhan, dan potensi laba dari masing-masing peluang pasar. Peramalan
penjualan digunakan oleh departemen keuangan untuk meningkatkan kas yang
dibutuhkan untuk investasi dan operasi; oleh departemen manufaktur untuk
menentukan kapasitas dan tingkat hasil; oleh departemen pembelian untuk
mendapatkan jumlah persediaan yang benar; dan oleh departemen sumber daya
manusia untuk mempekerjakan jumlah pekerja yang diperlukan. Terakhir, departemen
pemasaran bertanggung jawab untuk menyiapkan peramalan penjualan. Jika
peramalanannya cukup jauh dari hasil, perusahaan akan menghadapi kelebihan atau
kekurangan persediaan.
a. Ukuran Permintaan Pasar
Ukuran pasar didasarkan pada jumlah pembeli yang mungkin ada untuk suatu
penawaran pasar. Tetapi ada banyak cara yang produktif untuk memecah pasar:

11
1. Pasar potensial adalah kumpulan konsumen yang memiliki tingkat minat
cukup besar terhadap penawaran pasar. Meskipun demikian, minat konsumen
tidak cukup untuk mendefinisikan pasar bagi pemasar kecuali mereka juga
mempunyai penghasilan dan akses yang cukup besar terhadap produk.
2. Pasar yang tersedia adalah kumpulan konsumen yang mempunyai minat,
penghasilan dan akses terhadap penawaran tertentu. Bagi beberapa penawaran
pasar, perusahaan atau pemerintah mungkin membatasi penjualan untuk
kelompok tertentu.
3. Pasar sasaran adalah bagian pasar tersedia berkualifikasi yang diputuskan
perusahaan untuk dikejar.
4. Pasar terpenetrasi adalah kumpulan konsumen yang membeli produk
perusahaan. (Fatmawati, dkk, 2015)
b. Kosakata Pengukuran Permintaan
Permintaan Pasar (market demand)
Konsep utama dalam pengukuran permintaan adalah permintan pasar dan
permintaan perusahaan. Dalam masing-masing konsep itu, kita harus
membedakan antara fungsi permintaan, peramalan penjualan, dan potensi.
Langkah pertama pemasar dalam mengevaluasi peluang pasar adalah
memperkirakan total permintaan pasar. Permintaan pasar (market demand) untuk
sebuah produk adalah total volume yang akan dibeli oleh kelompok pelanggan
tertentu diwilayah geografis tertentu dalam periode waktu tertentu pada
lingkungan pemasaran tertentu dibawah program pemasaran tertentu.
Membandingkan tingkat permintaan pasar saat ini dan tingkat potensinya
disebut indeks penetrasi pasar.Perusahaan juga membandingkan pangsa pasar saat
ini dan pangsa potensialnya hasilnya disebut indeks penetrasi pangsa.
Peramalan Pasar
Permintaan pasar yang berkorespodensi dengan tingkat pengeluaran
pemasaran industry yang sebenarnya terjadi.
Potensi Pasar
Adalah batas yang didekati oleh permintaan pasar ketika pengeluaran
pemasaran industry mendekati tingkat tak terbatas untuk suatu lingkungan
pemasaran.

12
Perusahaan yang tertarik pada potensi pasar mempunyai minat khusus
dalam persentase penetrasi produk,yaitu persentase kepemilikan atau penggunaan
produk atau jasa dalam populasi.
Permintaan Perusahaan
Peramalan Penjualan Perusahaan adalah pangsa permintaan pasar yang
diperkirakan perusahaan pada tingkat alternative dari usaha pemasaran
perusahaan dalam suatu periode waktu.Permintaan perusahaan bergantung pada
bagaimana persepsi konsumen terhadap produk,jasa,harga dan komunikasi
perusahaan relative terhadap pesaing.
Adalah tingkat penjualan perusahaan yang diharapkan berdasarkan
rencana pemasaran terpilih dan lingkungan pemasaran yang diasumsikan.Dua
konsep lain yang cukup penting,pertama kuota penjualan adalah tujuan penjualan
yang ditetapkan untuk lini produk,divisi perusahaan atau perwakilan
penjualan.Kedua adalah anggaran penjualan adalah perkiraan konservatif tentang
volume penjualan yang diharapkan,anggaran ini terutama dipakai untuk membuat
keputusan pembelian,produksi dan arus kas saat ini.
Adalah batas penjualan yang didekati oleh permintaan perusahaan
ketika usaha pemasaran perusahaan meningkat relative terhadap usaha pesaing.
c. Memperkirakan Permintaan Saat Ini
Total Potensi Pasar
Merupakan jumlah penjualan maksimum yang mungkin tersedia bagi
semua perusahaan dalam sebuah industry sepanjang suatu periode di bawah
tingkat usaha pemasaran industry dan kondisi lingkungan tertentu.Cara umum
untuk memperkirakan total potensi pasar adalah mengalikan jumlah pembeli
potensial(berdasarkan rata-rata kuantitas setiap pembelian)dikalikan harga.
Potensi Pasar Suatu Wilayah
Dua metode utama untuk menilai potensi pasar suatu wilayah:
Memerlukan identifikasi semua pembeli potensial di setiap pasar dan
memperkirakan pembelian potensial mereka.
Metode Indeks Multifaktor
Metode yang paling umum digunakan dalam pasar konsumen adalah metode
indeks langsung. Terdapat istilah indeks pengembangan merek yaitu indeks
penjualan merek terhadap penjualan kategori.

13
Penjualan Industri dan Pangsa Pasar
Perusahaan harus mengidentifikasi pesaing dan memperkirakan penjualan
mereka.Cara lain untuk memperkirakan penjualan adalah membeli laporan dari
perusahaan riset pemasaran yang mengaudit total penjualan dan penjualan
merek.Karena distributor pada umumnya tidak memasok informasi tentang
seberapa banyak produk pesaing yang mereka jual,pemasar barang bisnis hanya
sedikit-sedikit mengetahui hasil pangsa pasar mereka.
d. Memperkirakan Permintaan Masa Depan
Perusahaan dapat menciptakan peramalan mereka sendiri atau membeli dari
sumber luar seperti perusahaan riset pemasaran,yang mewawancara pelanggan,
distributor dan pihak-pihak yang berpengetahuan lainnya.Perusahaan dengan
spesialisasi peramalan produksi peramalan jangka panjang dari komponen
lingkungan makro tertentu, seperti populasi,sumber daya alam dan
teknologi.Semua peramalan dibuat berdasarkan satu dari tiga basis informasi:apa
yang dikatakan orang,atau apa yang dilakukan orang atau apa yang telah
dilakukan orang.
Survei Maksud (Intensi) Pembeli
Peramalan adalah seni mengantisipasi apa yang mungkin dilakukan pembeli
dalam kondisi tertentu.
Gabungan Pendapat Tenaga Penjualan
Perusahaan dapat meminta wiraniaganya memperkirakan penjualan masa depan
mereka.Peramalan tenaga penjualan membawa sejumlah
manfaat.Wiraniaga mungkin mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap
tren yang sedang berkembang dibandingkan kelompok lain dan peramalan dapat
memberikan keyakinan yang lebih besar bagi mereka untuk kuota penjualan
mereka dan lebih banyak insentif untuk mencapainya.
Pendapat Ahli
Perusahaan juga bisa mendapatkan peramalan dari para ahli,termasuk
penyalur,distributor,pemasok,konsultan pemasaran,dan asosiasi dagang.
Analisis Penjualan Masa Lalu
Analisis deret waktu membagi deret waktu masa lalu menjadi empat
komponen(tren,siklus,musim dan tak teratur) dan memproyeksikannya ke masa
depan.Penghalusan eksponensial memproyeksikan penjualan periode berikutnya
dengan menggabungkan rata-rata penjualan masa lalu dan penjualan

14
terbaru.Analisis permintaan statistic mengukur dampak sejumlah faktor kausal
(penghasilan,pengeluaran pemasaran dan harga) terhadap tingkat
penjualan.Analisis ekonometri membuat sejumlah persamaan yang
menggambarkan sistem dan secara statistic menurunkan parameter berbeda yang
membentuk persamaan secara statistic.
Metode Uji Pasar
Ketika pembeli tidak merencanakan pembelian mereka dengan seksama,atau para
ahli tidak tersedia atau tidak dapat diandalkan,uji pasar secara langsung dapat
membantu meramalkan penjualan produk baru atau menetapkan penjualan produk
di saluran distribusi atau wilayah baru.

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini terdapat 5 poin yaitu:
1) Sistem Informasi Pemasaran merupakan kumpulan dari sub-sub yang saling
berhubungan satu sama lain secara harmonis dengan tujuan untuk mengolah
data yang berkaitan dengan masalah pemasaran menjadi sistem informasi
pemasaran.
2) Sitem akuntansi intern merupakan sistem yang membuat laporan mengenai
pesanan, penjualan, tingkat investaris, piutang, utang, dan lain-lain.
3) Sistem Intelijen pemasaran adalah serangkaian prosedur dari sumber daya
yang digunakan para manajer untuk memperoleh informasi sehari-hari
mengenai perkembangan berkaitan dengan lingkungan pemasaran.
4) Riset pemsaran sangat dibutuhkan dalam suatu perusahaan untuk memperoleh
data yang objektif dan akurat yang dapat dijadikan acuan dalam membuat
keputusan.
5) Peramalan penjualan digunakan oleh departemen keuangan untuk
meningkatkan kas yang dibutuhkan untuk investasi dan operasi.

B. Saran
Penjelasan mulai dari pengertian sistem informasi pemasaran, sistem akuntansi
intern, macam-macam sistem informai pemasaran, komponen-komponen sistem
informasi pemasaran, dan sistem laporan internal pada makalah yang telah kami
susun. Diharapkan dapat menjadi gambaran untuk dasar pembahasan mengenai materi
selanjutnya yang tentunya masih berhubungan. Dilain sisi makalah ini nantinya dapat
menjadi suatu acuan referensi untuk membuat artikel atau tugas dikemudian hari.
Ulasan-ulasan pada makalah ini semoga dapat menjadi pengetahuan baru untuk kita
semua dalam mendalami sistem informasi pemasaran.

16
DAFTAR PUSTAKA

Delmes.R.M. (2021). Analisis Perancangan Sistem Informasi Penjualan Berbasis Web Pada
PT. Andaru Arti Agung. UPN Veteran Jakarta. Fakultas Ilmu Komputer. Sistem
Informasi.

Fatmawati. O. dkk. (2015). Mengukur Produktivitas Pemasaran Peramalan Dan Pengukuran


Permintaan. https://sikodokpesek.blogspot.com/2015/11/makalah-mengukur-
produktivitas.html (diakses pada tanggal 25 Oktober 2022)

Mursyid. (2006). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Bumi Aksara

Nuraeni.R. (2013). Sistem Informasi Pemasaran.


http://ainireren97.blogspot.com/2013/01/makalah-sistem-informasi-pemasaran-di.html
(diakses pada tanggal 6 September 2022)

Upnvj. BAB 1 (Online) http://repository.upnvj.ac.id/9120/42/BAB.1.pdf (diakses pada


tanggal 6 september 2022)

Widjaja S.U. Sistem Infromasi Pemasaran. (Online)


https://adoc.pub/2016b3b41e36088d69abcfdfa24be1c077f288439.html (diakses pada
tanggal 11 September 2022)

Wykanova. (2018). Sistem Informasi Pemasaran. https://growthrich.my.id/sistem-informasi-


pemasaran/ (diakses pada tanggal 20 Oktober 2022)

17

Anda mungkin juga menyukai