Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS INFORMASI PEMASARAN

Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


“Manajemen Pemasaran Bank Syariah”
Dosen Pengampu :
Siti Nur Mahmudah, S.EI., MEI.

Disusun Oleh

Kelompok 6 Kelas F :

1. Hana Fatmawati (931425118)


2. Thya Lilik Setyaningrum (931424818)
3. Faridatul Khasanah (931425618)
4. Alfi Aniqul Huda (931422718)

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KEDIRI
2020

2
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas
mata kuliah Manajemen Pemasaran Bank Syariah dengan judul “Analisi Informasi
Pemasaran”.
Kami menyadari sepenuhnya didalam penulisan makalah ini banyak terdapat
kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan adanya kritik dan saran demi
kesempurnaan makalah ini.
Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
penyusunan makalah ini, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, dan menambah
wawasan dalam mempelajari Analisis Informasi Pemasaran dalam mata kuliah Manajemen
Pemasaran Bank Syariah.

Penyusun, 29 Maret 2020

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................ii
PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan masalah..................................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................................2

PEMBAHASAN ..........................................................................................3
A. Pengertian Informasi Pemasaran...........................................................................3
B. Cara Mengukur Kebutuhan Informasi...................................................................4
C. Pengembangan Informasi Pemasaran....................................................................5
D. Cara Menganalisis dan Menggunakan Informasi Pemasaran................................8
E. Riset Pemasaran.....................................................................................................9

PENUTUP..................................................................................................12
Kesimpulan Dan Saran..............................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kegiatan pemasaran merupakan kegiatan yang sangat penting karena merupakan
kegiatan yang menawarkan produk kepada konsumen. Tanpa adanya pemasaran maka
sebuah produk tidak dapat dijangkau oleh konsumen secara keseluruhan. Oleh karena
perusahaan diharuskan menanajemen kegiatan pemasaran dengan sebaik mungkin agar
dapat mencapai tujuan pemasaran yang telah ditetapkan.
Kegiatan pemasaran pun tak serta merta hanya berfokus dipenyaluran produk,
tapi kegiatan pemasaran juga menjadi hal yang krusial bagi kelangsungan hidup
perusahaan. Untuk dapat menstabilkan pemasaran produk perusahaan, maka
dibutuhkanlah informasi yang dapat membantu untuk mendukung dalam mengambil
keputusan. Informasi-informasi ini pun diolah dan dianalisis guna memberikan suatu
informasi yang dapat memecahkan suatu permasalahan yang berkaitan dengan
pemasaran.
Informasi- informasi tersebut pun kemudian dikembangkan sehingga menjadi
sebuah sistem sehingga sistem tersebut lah dilakukan oleh sebuah perusahaan. Oleh
sebab itu sebuah pemasaran pun dibutuhkan yang namanya sistem informasi pemarasan.
Sistem informasi pemasaran menyangkut informasi seputar produk, harga, tempat
penyalur, dan juga promosi.
Sistem informasi pemasaran atau yang disebut marketing information system
(MIS) adalah seperangkat prosebur dan metode untuk pengumpulan data, analisis, dan
penyajian informasi yang teratur dan terencana yang digunakan dalam pengambilan
keputusan pemasaran.1 Berdasarkan hal inilah maka seorang manajer pun mampu
menyiapkan sistem informasi yang tepat agar membantu kegiatan pemasaran perusahaan.
Selain mengunakan sistem informasi pemasaran, sebuah informasi pun juga
membutuh riset. Riset informasi dalam pemasaran ini disebut dengan riset pemasaran.
Riset pemasaran pun bertujuan juga untuk membantu seorang manajer dalam membuat
keputusan dalam menghadapi masalah yang berkaitan dengan pemasaran. Riset
pemasaran pun memperoleh, mengirim, dan menginterpretasikan umpan balik dari
rencana pemasaran perusahaan serta strategi dan taktik yang diterapkan dalam
mengimplementasikan rencara perusahaan.
1
Andrianti, Dasar-Dasar Riset Pemasaran (Jakarta: Erlangga, 2001), 31.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Informasi Pemasaran?
2. Bagaimana cara mengukur kebutuhan infomasi?
3. Apa saja yang diperlukan dalam mengembangkan informasi pemasaran?
4. Bagaimana cara menganalisis dan menggunakan informasi pemasaran?
5. Apa yang dimaksud dengan riset pemasaran?
C. Tujuan
Untuk mengetahui dan mampu memahami serta menganalisis mengenai sistem
informasi pemasaran sehingga dapat diterapkan pada kegiatan pemasaran secara tepat.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Informasi Pemasaran
Informasi pemasaran atau yang disebut dengan sistem informasi pemasaran
(marketing information system/ MIS) merupakan hal yang dirasa wajib dianalisis guna
memudahkan kegiatan pemasaran sehingga produk yang dihasilkan dapat ditawarkan
kepada konsumen secara tepat sasaran. Pemasaran merupakan inti dari kegiatan
memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Selain itu pemasaran dapat di katakan sebuah
proses pemasyarakatan dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang meraka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan dan menawarkan serta secara bebas
mempertukarkan produk yang bernilai dengan orang lain.2
Menurut Philip kotler, Pemasaran merupakan proses sosial manajerial dimana
individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui
penciptaan, penawaran, dan pertukaran (exchange). Definisi ini berdasarkan konsep-
konsep inti, seperti kebutuhan, keinginan, dan permintaan, produk-produk (barang-
barang, layanan, dan ide), value, biaya dan kepuasan, pertukaran dan transaksi, hubungan
dan jaringan, pasar dan para pemasar.3
Sedangkan informasi diartikan sebagai data yang diolah menjadi lebih berguna
dan berarti bagi penerimanya, serta untuk mengurangi ketidakpastian dalam proses
pengambilan keputusan mengenai suatu keadaan. Sistem informasi merupakan
kombinasi teratur dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan
sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam
sebuah organisasi.4
Berdasarkan pada pernyataan diatas maka dapat disimpulkan sistem informasi
pemasaran (marketing information system/ MIS) adalah sistem informasi yang
menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi pemasaran. Sistem informasi
pemasaran mendukung keputusan yang berkaitan dengan bauran pemasaran (marketting
mix). Bauran pemasaran ini meliputi: 1.) produk (barang atau jasa) yang perlu
ditawarkan, 2.)tempat yang menjadi sasaran pemasaran, 3.) promosi yang diperlukan, 4.)
harga produk.5 Selain itu sistem informasi pemasaran memberikan informasi yang
berhubungan juga pada kegiatan pemasaran perusahaan.
2
M. Anang Firmansyah, Pemasaran: Dasar dan Konsep (Pasuruan: Qiara Media, 2019), 2.
3
Philips Khotler, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: SMTG Desa Putra, 2002), 9.
4
Elisabet Yunaeti Anggraeni, Pengantar Sistem Informasi (Yogyakarta: Andi, 2017), 2.
5
Ibid., 55.

3
B. Cara Mengukur Kebutuhan Informasi
Suatu informasi yang baik akan menyeimbangkan informasi yang ingin dimiliki
manager terhadap apa yang mereka perlukan dan apa yang layak untuk disajikan.
Perusahaan memulai dengan mewawancarai manajer untuk mengetahui informasi apa
yang mereka inginkan. Sebagai manager akan meminta apapun informasi yang dapat
mereka terima tanpa memikirkan secara seksama tentang apa yang mereka inginkan.
Misalnya, manajer mungkin perlu mengetahui bahwa ada pesaing yang berencana
meluncurkan sebuah produk terbaru ditahun yang akan datang. MIS harus mengamati
lingkungan pemasaran agar dapat menyajikan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh
para pengambil keputusan, untuk membuat keputusan pemasaran yang penting.
Proses pemasaran dimulai dengan pemahaman penuh tentang pasar dan
kebutuhan serta keinginan konsumen. Oleh karena itu, perusahaan membutuhkan
informasi yang dapat dipercaya untuk menghasilkan nilai dan kepuasan yang tinggi bagi
pelanggan.
1. Aspek Kebutuhan Manusia
Kebutuhan menurut Kotler adalah sesuatu yang berupa barang atau jasa
yang diperlukan bagi kelangsungan hidup manusia. Apabila kebutuhan tidak
terpenuhi, maka seseorang akan merasa resah sehingga terjadi ketidakbahagiaan.
Kebutuhan dan keinginan manusia bagai dua sisi mata uang yang saling
menguatkan. Karena keinginan itu berasal dari kebutuhan manusia yang dibentuk
oleh budaya dan pribadi seseorang.6
a. Kebutuhan Fisik (Physiological Needs)
Yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan dalam mempertahankan hidup. Seperti,
makan, minum, perlindungan fisik, perumahan, dll.
b. Kebutuhan Rasa Aman (Safety Needs)
Merupakan kebutuhan akan kebebasan dari ancaman yakni merasa aman dari
kecelakaan dan keselamatan dari pekerjaan, bebas dari bahaya, pertentangan
dan lingkungan hidup.
c. Kebutuhan Sosial (Social Needs)
Yaitu kebutuhan merasa memiliki, kebutuhan untuk diterima dalam kelompok,
berinteraksi dan kebutuhan untuk mencintai dan dicintai.
d. Kebutuhan Aktualisasi Diri (Self Actualization)

6
Philip Kotler, Marketing (Jakarta : Erlangga, 1994) Jilid 1, hal 2-3.

4
Yaitu kebutuhan untuk menggunakan skill, kebutuhan untuk mengemukakan
pendapat, ide-ide, memberikan penilaian dan kritik terhadap sesuatu.
2. Aspek Informasi
Menurut Hartono bahwa informasi dapat didefinisikan sebagai hasil
pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya yang
menggambarkan suatu kejadian (events) yang nyata (fact) yang digunakan untuk
pengambilan keputusan.7
Sedangkan informasi menurut Soeatminah adalah masukan yang diperoleh
dari berbagai sumber, seperti gagasan dan pengalaman seseorang, kegiatan
operasional, pendapat masyarakat, hasil penelitian atau pengamatan, dan lain-lain.8
3. Aspek Kebutuhan Informasi
Kebutuhan informasi menurut Belkin terjadi karena keadaan tidak menentu
yang timbul akibat terjadinya kesenjangan dalam diri manusia antara pengetahuan
yang dimiliki dengan yang dibutuhkan.

Selain itu ada beberapa fungsi sistem informasi sehingga informasi sangat
penting dalam pendukung untuk mengambil keputusan. Berikut fungsi sistem
informasi:

1. Untuk meningkatkan aksesibilitas data yang secara efektif dan efisien kepada
pengguna, tanpa dengan adanya perantara sistem informasi.
2. Memperbaiki produktivitas aplikasi pengembangan dan pemeliharan sistem.
3. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem
informasi secara kritis.
4. Mengidentifikasi kebutuhan mengenai keterampilan pendukung sistem informasi .
5. Mengantisipasi dan memahami akan konsekuensi ekonomi.
6. Menetapk
7. an investasi yang diarahkan pada sistem informasi.
8. Mengembangkan proses perencaaan yang efektif.9
C. Pengembangan Informasi Pemasaran
Informasi yang dibutuhkan oleh manajer pemasaran dapat diperoleh dari catatan
internal perusahaan, pengetahuan pasar dan riset pemasaran. Sistem analisis informasi

7
Sutarno, Manajemen Perpustakaan : Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Media Utama, 2004), hal. 34.
8
Soeatminah, Perpustakaan, Kepustakawanan dan Pustakawan (Yogyakarta: Kanisius, 1991), hal 9.
9
Elisabet Yunaeti Anggraeni, Pengantar Sistem Informasi, 2.

5
selanjutnya memproses informasi tersebut sehingga membuatnya lebih berguna bagi para
manajer.
1. Catatan Internal
Catatan internal adalah sistem yang memberikan data terbaru mengenai
penjualan, pembayaran dan piutang. Pada sistem informasi pemasaran produk dan
konsumen ini berupa : data konsumen, data produk, data transaksi dan data
pembayaran. Kebanyakan manajer pemasaran menggunakan catatan dan laporan
internal secara teratur, terutama untuk mengambil keputusan perencanaan,
implementasi dan pengendalian tugas sehari-hari.
Informasi catatan internal terdiri dari sumber di dalam perusahaan untuk
mengevaluasi kinerja pemasaran dan untuk mengetahui masalah serta peluang
pemasaran. Manajer pemasaran dapat segera di akses dengan menggunakan informasi
yang ada dalam database untuk mengetahui peluang dan masalah pemasaran, program
perencanaan dan mengevaluasi kinerja.10
2. Pengetahuan Pemasaran
Pengetahuan pemasaran adalah informasi sehari-hari mengenai perkembangan
di lingkungan pemasaran yang membantu manajer menyiapkan dan menyesuaikan
rencana pemasaran. Sistem pengetahuan pemasaran menetapkan pengetahuan apa
yang dibutuhkan, mengumpulkannya dengan mencari di dalam lingkungan dan
menyampaikannya kepada manajer.
Pengetahuan pemasaran dapat dikumpulkan dari berbagai sumber. Beberapa
perusahaan menetapkan suatu departemen untuk mengumpulkan dan mengedarkan
pengetahuan pemasaran.
3. Riset Pemasaran
Manajer tidak selalu menunggu informasi yang datang dari sistem
pengetahuan pemasaran. Manajer memerlukan riset pemasaran, riset pemasaran
adalah desain, pengumpulan, analisis dan laporan data secara sistematisyang
merelevan bagi situasi pemasaran tertentu yang dihadapi oleh sebuah organisasi.
Pemasaran terlibat dalam suatu kegiatan yang bervariasi luas, dimulai dari studi
potensi pasar dan pangsa pasar, pengukuran kepuasan pelanggan dan perilaku
pembelian, hingga studi penetapan harga, produk, distribusi dan kegiatan promosi.

10
Devi Noviyanti, “Mengelola Informasi Pemasaran”, Jurnal Ekonomi Perbanas Surabaya, 02 (Oktober, 2017),
7.

6
Sebuah perusahaan dapat melakukan riset pemasaran melalui departemen
risetnya sendiri, menyerahkan sebagian atau bahkan seluruh kegiatan tersebut kepada
orang lain tergantung pada keahlian dalam melakukan riset dan sumber daya yang
dimiliki. Walaupun sebagian besar perusahaan memiliki departemen riset
pemasarannya sendiri, mereka juga sering menggunakan perusahaan luar untuk
melakukan tugas-tugas riset atau studi-studi kasus.11
Riset pemasaran melibatkan banyak detail teknis, namun peneliti pemasaran
dan manajer pemasaran harus bekerja sama untuk memastikan bahwa mereka benar-
benar mampu menyelesaikan persoalan yang dihadapi perusahaan. Jika keseluruhan
proyek riset sudah merupakan sebuah kerja sama, langkah interpretasi bisa bergerak
cepat untuk menyelesaikan permasalahan.
Manajer tidak menetapkan pedoman dasar sejak semula, proyek-proyek riset
yang berbeda tersebut mungkin akan memberikan hasil yang beragam dan tidak dapat
diperbandingkan antara satu pasar dengan pasar yang lain. Perbandingan semacam itu
memberi manajer kantor pusat kesempatan yang lebih baik untuk memahami
bagaimana pasar-pasar itu sama maupun pasar itu berbeda.12
Sistem informasi pemasaran pun memliki bebrapa komponen yang perlu
diperhatikan yakni sebagai berikut:
1. Interactive Marketing
Internet Web sites dan layanan-layanan pemasaran merupakan contoh dalam
menghadirkan sebuah proses pemasaran interaktif dimana pelanggan dapat menjadi
partner dalam menciptakan, memasarkan, pembelian, dan meningkatkan kualitas
produk dan jasa. Tujuan dari interactive marketing adalah untuk memungkinkan
perusahaan menggunakan jaringan (network) secara menguntungkan untuk menarik
dan menjaga pelanggan yang akan menjadi partner bisnis dalam menciptakan,
pembelian, dan meningkatkan produk dan jasa.
2. Sales force automation
Menggunakan teknologi komputerisasi mobile dan Internet untuk
mengotomatisasi aktivitas-aktivitas pemrosesan informasi untuk mendukung
penjualan dan manajemen. Sistem ini meningkatkan produktivitas personil penjualan
dan mempercepat perolehan data dan analisis data dari lapangan kepada manajer
pemasaran pada perusahaan pusat.

11
Ibid.
12
Edward Sunardi, Pemasaran Dasar 1 (Jakarta: Salemba Empat, 2008), 278.

7
3. Fungsi-fungsi lain pemasaran
Sistem informasi pemasaran lainnya mendukung manajer pemasaran dalam
perencanaan produk, penentuan harga, dan keputusan manajemen produk lainnya;
periklanan, promosi, dan strategi target pasar, dan penelitian pasar dan peramalan
(forecasting). Terakhir, sistem berskala enterprise seperti customer relationship
management yang terhubung dengan sistem informasi pemasaran untuk menyediakan
dan memperoleh data yang diperlukan untuk fungsi pemasaran.13
D. Cara Menganalisis dan Menggunakan Informasi Pemasaran
Informasi yang dikumpulkan oleh sistem pengetahuan pemasaran dan riset
pemasaran sering kali perlu dianalisis lebih lanjut dan memerlukan bantuan lebih lanjut
untuk menerapkan informasi pada masalah dan keputusan pemasaran. Analisis informasi
juga mencakup koleksi model informasi yang akan membantu pemasar mengambil
keputusan lebih baik. Setiap model mewakili beberapa system, proses, atau hasil yang
sebenarnya. Semua model ini dapat membantu menjawab pertanyaan mengenai apa yang
terjadi kalau dan mana yang terbaik.
Sistem informasi pemasaran memberikan informasi yang berhubungan dengan
aktivitas pemasaran perusahaan. Model MIS terdari dari kombinasi antara subsistem
input dan output yang terhubungoleh sebuah basis data. Bila perusahaan mampu
menggunakan informasi dari subsistem output dan input maka diharapkan dapat
membantu untuk mengambil keputusan.
1. Subsistem Output
Susbsistem output memberikan informasi mengenai unsur-unsur penting didalam
bauran pemasaran. Subsistem output terdiri atas program-program yang
memungkinkan pengguna mendapatkan informasi dalam bentuk laporan-laporan
berkala dan khusus, hasil dari simulasi matematis, komunikasi elektronik dan saran
sistem berbasis pengetahuan.
2. Basis Data
Data yang digunakan oleh susbsistem output berasal dari basis data. Basis data
dipopulasi dengan data yang berasal dari tiga susbsistem input.
3. Susbsistem Input
4. Mengumpulkan data dari sumber-sumber internal dan lingkungan lalu dimasukkan
ke dalam basis data. 14
13
M. Khafid Taufani, “Analisis dan Desain Sistem Informasi Pemasaran”, Jurnal Administrasi Bisnis. Vol. 38
No. 2 (September ,2016).
14
Ali Akbar Yulianto, Sistem Informasi Manajemen (Jakarta: Salemba Empat, 2007), 242.

8
Segala jenis informasi yang berhubungan dengan pemasaran yang di peroleh
diharuskan untuk dianalisi terebih dahulu agar dapat memberikan informasi yang relevan
sehingga dapat menunjang kelancaran perusahaan. Berikut adalah cara menngunakan
informasi pemasaran agar dapat digunakan menjadi pendukung pengambil keputusan:

1. Pertama mengidentifikasi jenis-jenis informasi yang dibutuhkan untuk membuat


keputusan.
2. Informasi yang yang telah di identifikasi harus dianalisis dan diterima secara teratus
oleh setiap individu.
3. Bila telah dirancang maka diperinci guna mendapat persetujuan dan sesudah itu
merancang laporan rutin yang akan ditujukan kepada pengambil keputusan.
4. Apabila semua analisis dan tahap-tahap perencanaan telah selesai, maka sistem
informasi pemasaran pun dapat diterapkan.15
E. Riset Pemasaran
Riset pemasaran merupakan bagian dar struktur model sistem informasi
pemasaran. Riset pemasaran (marketing research) merupakan sistem yang berhubungan
dengan pengumpulan, pencatatan dan analisis semua data pelanggan dan calon
pelanggan.16
1. Pemenuhan Kebutuhan
Riset pemasan memiliki tujuan membantu para manajer membuat keputusan
mengenai masalah yang mereka hadapi setiap hari di masin-masing bagian yang
mereka pimpin. Riset pemasaran dapat memenuhi kebutuhan intelijen pemasaran
dalam dua cara yakni:
a. Dengan mengembangkan dan melaksanakan proyek yang dapat menjawab suatu
permasalahan tertentu.
b. Dengan membangun sistem yang secara terus-menerus menyediakan intelijen
pemasaran dan pedoman pengambilan keputusan.17
2. Jenis-Jenisnya
a. Riset primer adalah  riset yang datanya berasal dari responden langsung atau
obyek riset. contoh riset primer: riset jumlah orang yang menyukai smartphone
A, riset daya beli konsumen.

15
M. Anang Firmansyah, Pemasaran: Dasar dan Konsep, 32.
16
Elisabet Yunaeti Anggraeni, Pengantar Sistem Informasi, 56.
17
M. Anang Firmansyah, Pemasaran: Dasar dan Konsep, 30.

9
b. Riset sekunder adalah riset ketika data sudah diolah dan sedang berlangsung.
riset ini bertujuan sebagai evaluasi dan juga kontrol terhadap kegiatan pemasaran
yang sedang berlangsung. contoh riset sekunder: jumlah orang yang membeli
barang, jumlah orang yang berkunjung ke website Anda.
3. Obyek Riset
Apapun risetnya, pasti memiliki obyek riset. Sebuah subyek riset tergantung
dengan obyek yang akan diteliti. Setiap riset memiliki obyek riset yang berbeda-
beda. Sedangkan dalam riset pemasaran, obyek riset berupa;
a. Harga, obyek ini berguna untuk mengukur daya beli konsumen, berapakah harga
yang dapat menjadi peluang barang/jasa dibeli dan digunakan.
b. Produk, obyek riset produk dapat meliputi, kegunaan produk, nilai produk, rupa
produk dan juga tingkat kegunaan produk.
c. Alat Pemasaran, topik ini digunakan untuk melihat seberapa efektif alat yang
digunakan dalam pemasaran.
d. Distribusi, obyek ini digunakan juga untuk melihat efektifitas alur distribusi
produk kepada konsumen.
e. Konsumen, obyek riset yang tidak kalah penting adalah konsumen. hal ini
digunakan untuk menganalisis perilaku dan kebutuhan konsumen.18
4. Fungsi Riset Pemasaran
Riset pemasaran merupakan sebuah langkah penting yang harus dilakukan
oleh perusahaan untuk membantu menyusun perencanaan pemasaran. Program
pemasaran pada tahun yang baru biasanya turut dipengaruhi oleh hasil riset
pemasaran yang dilakukan perusahaan di akhir tahun. Riset dapat dikatakan sebagai
mata dan telinga perusahaan untuk mengetahui bagaimana pandangan dan keinginan
konsumen terhadap perusahaan.
Riset pasar memiliki tiga fungsi utama, yaitu:
a. Evaluating
Fungsi yang pertama adalah evaluating. Riset yang dilakukan untuk fungsi
ini biasanya digunakan untuk mengevaluasi program-program pemasaran yang
telah dilakukan sebelumnya. Fungsi evaluating dalam riset pemasaran ini juga
termasuk ketika perusahaan ingin melakukan review terhadap brand
positioning yang dibandingkan dengan produk pesaing.Dalam proses evaluasi,
seorang marketing researcher juga melakukan pemecahan masalah terhadap
18
Dina Amalia, “Riset Pemasaran: Fungsi dan Langkah Penyusunan”, Jurnal Mekari. Vol. 7 (2017), 70.

10
hasil review. Pemecahan masalah juga dapat dilakukan dengan memahami titik-
titik permasalahan yang membuat bisnis tidak berjalan dengan semestinya.
b. Understanding
Fungsi kedua adalah understanding. Fungsi riset ini menekankan pada
tujuan untuk memahami konsumen sebagai salah satu insight atau masukan yang
sangat penting bagi perusahaan. Dengan memahami konsumen, perusahaan akan
mengetahui apa yang menjadi kebutuhan dan keluhan konsumen. Dalam
menjalankan fungsi ini, riset pemasaran yang dilakukan biasanya adalah riset
yang menggambarkan potret kebiasaan dan perilaku konsumen serta harapan dan
keluhan mereka terhadap produk.
c. Predicting
Fungsi ketiga adalah predicting. Fungsi riset pemasaran yang terakhir ini
merupakan fungsi yang sebenarnya paling sulit untuk dilakukan. Dunia ini penuh
dengan ketidakpastian, sehingga prediksi yang dilakukan dalam riset pemasaran
sangatlah berisiko karena sifatnya yang sangat relatif. Ketika sebuah brand ingin
membidik pasar baru, maka riset pemasaran selalu dijadikan bahan acuan utama.
Begitu pun ketika perusahaan ingin menyusun strategi pemasaran baru, riset
pemasaran masih menjadi penilaian utama.
d. Controlling
Fungsi selanjutnya adalah controlling. fungsi ini digunakan untuk melihat
setiap proses bisnis yang sedang berjalan. Biasanya fungsi riset ini melihat data
aktivitas pemasaran yang sedang berlangsung. Data tersebut dapat meliputi posisi
produk kita di hadapan konsumen, demografi, tren dan juga efektivitas marketing
tools yang digunakan.19
5. Metode Riset

Sebelum memulai langkah-langkah dalam melakukan riset pemasaran, Anda


perlu memahami metode-metode yang digunakan.

a. Kuesioner
Metode ini menggunakan formulir yang berisi daftar pertanyaan yang
dibutuhkan. Formulir akan disebar kepada sampel riset tergantung dengan subyek
riset yang digunakan. Misalnya, Anda ingin melakukan riset bisnis minuman

19
Ibid.

11
kekinian, Anda dapat memilih responden dari komunitas usia 15 – 25 tahun yang
tinggal di Jakarta.
b. Riset grup
Riset grup dilakukan dengan diskusi kelompok yang memiliki motivasi
sama terhadap suatu hal. Anda dapat menanyakan kebutuhan mereka, melakukan
tes produk kepada mereka, dan juga memberikan pertanyaan terkait opini yang
berkaitan dengan bisnis Anda.
c. Survey
Jika kuesioner dilakukan dengan responden tertentu, survey lebih bersifat
acak. sejatinya metode ini digunakan. metode ini digunakan untuk mendapat
gambaran umum yang berkaitan dengan bisnis Anda
e. Observasi
Metode ini lebih bersifat deskriptif. Dimana Anda mengamati langsung
situasi pasar baik mengamati tren melalui media sosial dan outlet berita. Anda
dapat langsung mendatangi pasar dan juga mengamati suatu peristiwa dengan
menganalisis sebab-akibat.20

20
Ibid.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem informasi pemasaran atau yang disebut marketing information system
(MIS) adalah seperangkat prosebur dan metode untuk pengumpulan data, analisis, dan
penyajian informasi yang teratur dan terencana yang digunakan dalam pengambilan
keputusan pemasaran. Berdasarkan hal inilah maka seorang manajer pun mampu
menyiapkan sistem informasi yang tepat agar membantu kegiatan pemasaran
perusahaan.
Informasi pemasaran atau yang disebut dengan sistem informasi pemasaran
(marketing information system/ MIS) merupakan hal yang dirasa wajib dianalisis guna
memudahkan kegiatan pemasaran sehingga produk yang dihasilkan dapat ditawarkan
kepada konsumen secara tepat sasaran. Pemasaran merupakan inti dari kegiatan
memenuhi kebutuhan manusia dan sosial.
Sebagai manager akan meminta apapun informasi yang dapat mereka terima
tanpa memikirkan secara seksama tentang apa yang mereka inginkan. Misalnya,
manajer mungkin perlu mengetahui bahwa ada pesaing yang berencana meluncurkan
sebuah produk terbaru ditahun yang akan datang. MIS harus mengamati lingkungan
pemasaran agar dapat menyajikan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh para
pengambil keputusan, untuk membuat keputusan pemasaran yang penting.
Riset pemasaran merupakan bagian dar struktur model sistem informasi
pemasaran. Riset pemasaran (marketing research) merupakan sistem yang berhubungan
dengan pengumpulan, pencatatan dan analisis semua data pelanggan dan calon
pelanggan.

DAFTAR PUSTAKA

13
Amalia, Dina. “Riset Pemasaran: Fungsi dan Langkah Penyusunan”. Jurnal Mekari. Vol. 7
2017.
Andrianti. Dasar-Dasar Riset Pemasaran. Jakarta: Erlangga, 2001.
Anggreini, Elisabet Yunaeti.Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi, 2017.
Firmansyah M. Anang. Pemasaran: Dasar dan Konsep. Pasuruan: Qiara Media, 2019.
Khotler, Philip. Manajemen Pemasaran. Jakarta: SMTG Desa Putra, 2002.
Kotler, Philip.Marketing. Jakarta : Erlangga, 1994. Jilid 1.
Noviyanti, Devi. “Mengelola Informasi Pemasaran”. Jurnal Ekonomi Perbanas. Surabaya, 02
Oktober, 2017.
Sutarno.Manajemen Perpustakaan : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Media Utama, 2004.
Soeatminah.Perpustakaan, Kepustakawanan dan Pustakawan. Yogyakarta: Kanisius, 1991.
Sunanrdi, Edward. Pemasaran Dasar 1. Jakarta: Salemba Empat, 2008.

Taufani, M. Khafid. “Analisis dan Desain Sistem Informasi Pemasaran”, Jurnal Administrasi
Bisnis. Vol. 38 No. 2. September ,2016.
Yulianto, Ali Akbar. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat, 2007.

14

Anda mungkin juga menyukai