Anda di halaman 1dari 20

KONSEP MANAJEMEN PEMASARAN BANK SYARIAH

Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


“ Manajemen Pemasaran Bank Syariah ”
Dosen Pengampu :
Siti Nur Mahmudah, S.EI, M.SE, I.

Disusun Oleh Kelas F


Kelompok 1 :

1. Ahmad Husein (931421818)


2. Ali Shofi (931424618)
3. Nurul Aulia Febriyani (931424918)

JURUSAN PERBANKAN SYARI’AH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KEDIRI
2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami


kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas dengan tepat waktu.
Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda kita tercinta yakni Nabi Muhammad
SAW yang kita nanti-nantikan syafaatnya di akhirat nanti.
Penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangannya.
Untuk itu, kami sebagai penulis mengharapkan kritik serta saran daripada
pembaca, supaya kami dapat memperbaikinya menjadi lebih baik lagi.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Siti Nur
Mahmudah sebagai dosen pengampu mata kuliah Manajemen Pemasaran
Bank Syariah yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan tugas
ini sehingga kami dapat belajar dan berproses dalam pembuatan makalah
ini. Demikian, semoga makalah ini bermanfaat.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Kediri, 03 Maret 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
A. Latar Belakang .........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................3
A. Pengertian Manajemen Pemasaran Bank Syariah....................................3
B. Konsep Manajemen Pemasaran Bank Syariah.........................................5
C. Karakteristik Manajemen Pemasaran Bank Syariah................................6
D. Nilai-nilai Manajemen Pemasaran Bank Syariah.....................................9
E. Proses Manajemen Pemasaran Bank Syariah...........................................13

BAB III PENUTUP .........................................................................................16


A. Kesimpulan .........................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................17

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada kehidupan sehari-hari dalam melaksanakan kegiatan ekonomi
sering kita dengar istilah pemasaran dimana kegiatan ini berorientasi untuk
memuaskan kebutuhan pelanggan lewat sarana produk dan keseluruhan
kelompok barang yang dihubungkan dengan proses menciptakan suatu
produk, menyerahkan hingga nantinya dikonsumsi oleh konsumen.
Seperti yang kita ketahui manajemen pemasaran merupakan
manajemen dengan sistem yang berpegang pada hakikat hubungan antara
semua bidang fungsional sebagai dasar pengambilan putusan di bidang
pemasaran. Untuk dapat menghasilkan laba tentunya suatu perusahaan
membutuhkan suatu strategi pemasaran yang baik dan tersusun secara
komprehensif karena tanpa adanya stretegi pemasaraan yang baik maka
permintaan konsumen atas produk atau jasa juga kurang optimal hal ini
disebabkan karena keberhasilan keuangan lebih banyak bergantung pada
strategi pemasaran hal ini juga berdampak pada proses seperti akunting,
operasi keuangan dan fungsi keuangan lainnya yang tidak akan berjalan
secara maksimal apabila kemampuan pemasaran tidak disusun secara baik.
Nabi Muhammad SAW telah mengajarkan kepada kita umat islam
bagaimana sistem pemasaran yang islami. Akan tetapi karena
dimasyarakat kita lebih dahulu berkembang sistem pemasaran
konvensional maka sistem pemasaran islam akhirnya kurang dikenal. Hal
inilah yang harusnya menjadi tugas dan tanggung jawab kita untuk
memperkenalkan lebih jauh tentang sistem pemasaran islam dikalangan
masyarakat sekitar.
Didalam makalah ini akan dijelaskan mengenai pengertian dari
manajemen pemasaran bank syariah, konsep manajemen pemasaran bank
syariah, karakteristik manajemen pemasaran bank syariah,nilai-nilai atau
etika apa saja yang digunakan dalam manajemen pemasaran bank syariah,
dan bagaimana proses berlangsungnya manajemen pemasaran bank
syariah.

1
2

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian Manajemen Pemasaran Bank Syariah ?
2. Bagaimana konsep Manajemen Pemasaran Bank Syariah ?
3. Bagaimana karakteristik Manajemen Pemasaran Bank Syariah ?
4. Bagaimana nilai-nilai Manajemen Pemasaran Bank Syariah ?
5. Bagaimana proses Manajemen Pemasaran Bank Syariah ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Manajemen Pemasaran Bank Syariah ?
2. Untuk mengetahui konsep Manajemen Pemasaran Bank Syariah ?
3. Untuk mengetahui karakteristik Manajemen Pemasaran Bank Syariah?
4. Untuk mengetahui nilai-nilai Manajemen Pemasaran Bank Syariah ?
5. Untuk mengetahui proses Manajemen Pemasaran Bank Syariah ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Pemasaran Bank Syariah


Manajemen pemasaran berasal dari kata, “manajemen” dan
“pemasaran”, “manajemen” sudah tepatri (hafal) di kepala kita bahwa ia
sebagai rangkaian kegiatan POAC (planning, organzing, actuating,
controling), dan “pemasaran” itu sendiri merupakan suatu proses kegiatan
yang menyangkut menawarkan, menyampaikan dan mempertukarkan
produk/jasa dari produsen kepada konsumen serta mendapatkan apa yang
mereka butuhkan/inginkan. Menurut George R. Terry: Manajemen
merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan
perencanan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian yang
dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan
melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. 1
Manajemen diperlukan oleh semua organisasi, karena tanpa
manajemen, semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih
sulit. Ada tiga alasan mengapa diperlukan manajemen, yaitu untuk
mencapai tujuan, baik tujuan organisasi atau tujuan pribadi, untuk menjaga
keseimbangan antara tujuan-tujuan yang sulit bertentangan, untuk
mencapai efiensi dan efektivitas. Pemasaran merupakan ujung tombak dari
suatu perusahaan dalam upaya mempertahankan kelangsungan hidup,
meningkatkan keuntungan, mensejahterakan karyawan serta untuk
perkembang. 2
Menurut Philip kotler, Pemasaran merupakan proses sosial
manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran
(exchange). Definisi ini berdasarkan konsep-konsep inti, seperti
kebutuhan, keinginan, dan permintaan, produk-produk (barang-barang,

1
Suhardi, pengantar Manajemen dan Aplikasinya, (Yogyakarta: Gava Media, 2018), 275.
2
T. Hani Handoko, Manajemen edisi 2, (Yogyakarta: BPFE, 1984), 6.
4

layanan, dan ide), value, biaya dan kepuasan, pertukaran dan transaksi,
hubungan dan jaringan, pasar dan para pemasar. 3
Sedangkan secara sepesifik pengertian pemasaran bagi lembaga
jasa keuangan adalah: 4
1. Mengidentifikasi pasar yang paling menguntungkan sekarang dan
dimasa depan.
2. Menilai kebutuhan konsumen atau anggota saat ini dan dimasa yang
akan datang.
3. Menciptakan sasaran pengembangan bisnis dan membuat rencana
untuk mencapai sasaran tersebut.
4. Promosi untuk mencapai sasaran.
Menurut Ben M. Enis (1974), Manajemen pemasaran ini
merupakan suatu proses untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas dari
kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh individu atau perusahaan.
Efektifitas yang dimaksud adalah memaksimalkan hasil yang hendak
dicapai yang telah ditetapkan lebih dahulu, sedangkan efisiensi adalah
sumber apa saja yang digunakan untuk mencapai hasil yang maksimal.5
Kata syariah berasal dari Kata syara’a al-syai’a yang berarti
menerangkan atau menjelaskan sesuatu. Atau berasal dari kata syir’ah dan
syari’ah yang berarti suatu tempat untuk mengambil air secara langsung
sehingga orang mengambilnya tidak memerlukan bantuan alat lain.
Pengertian manajemen pemasaran syariah adalah sebuah disiplin strategis
yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan perubahan values
dari suatu inisiator kepada stakeholdernya, yang dalam keseluruhannya
proses sesuai dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah (bisnis) dalam
Islam. 6
Dalam Syariah Marketing atau pemasaran syariah rangkaian
kegiatan yang berada dalam ruang lingkup manajemen pemasaran syariah
3
Philips Khotler, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: SMTG Desa Putra, 2002), 9.
4
Muhammad, Manajemen Bank Syariah, (Yogyakarta: (UUP) AMP YKPN 2005), 226.
5
Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, (Bandung: Alfbeta, 2013),
130.
6
Fathul Aminudin Aziz, Manajemen dalam Prefektif Islam, (Cilacap: Pustaka El-Bayan
BPFE, 2001), 4.
5

setiap muamalah ekonomi yang terkait dengan strategi untuk


mengidentifikasi, menyesuaikan kopetensi dan sumber daya, sehingga
memberikan nilai kepuasan pada konsumen melalui maanfaat dari produk
dan jasa yang di transaksikan dalam proses sesuai syariah islam, dengan
tujuan mendapatkan pertumbuhan, kesejahteraan, keadilan serta berkah
dunia akhirat.

B. Konsep Manajemen Pemasaran Bank Syariah


Menurut Muhammad untuk memahami konsep pemasaran
deperlukan mengetahui istilah-istilah yang mendasari pemasaran antara
lain :7
1. Kebutuhan (needs) konsumen, yaitu suatu keadaan dimana seseorang
merasa kekurangan terhadap pemuas dasar tertentu atau hakikat
biologis.
2. Keinginan (wants) konsumen, yaitu hasrat atau kehendak yang kuat
akan pemuas kebutuhan spesifik. Kebutuhan yang dibentuk oleh
kultur dan kepribadian individu.
3. Permintaan (demands),yaitu keinginan akan produk spesifik yang
didukung oleh kemampuan dan kesediaan untuk membelinya.
Keinginan menjadi permintaan jika didukung oleh daya beli
4. Produk (product), yaitu segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk
memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan
5. Nilai (value), yaitu kekuatan tukar suatu barang atau jasa untuk
mendapatkan barang atau jasa lain yang diukur secara kuantitatif
dengan jumlah suatu barang atau uang
6. Biaya (cost), yaitu semua pengeluaran uang yang digunakan untuk
membayar suatu.
7. Kepuasan (satisfaction),yaitu perasaan senang atau kecewa seseorang
yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja atau
hasil suatu produk dan harapan-harapannya.

7
Muhammad, Manajemen Bank Syariah, 220.
6

8. Pertukaran (exchange), yaitu tindakan memperoleh produk yang


dikehendaki dari sesorang dengan menawarkan sesuatu sebagai
imbalan.
Aspek-aspek yang dipentingkan untuk lebih meningkatkan minat
konsumen dalam hal ini perbankan diantaranya: 8
1. Tangibel, yaitu bukti fisik yang harus dimiliki kkaryawan seperti
gedung, peralatan kantor, daya tarik karyawan, sarana komunikasi.
2. Reability, yaitu kemudahan prosedur membuka tabungan.
3. Responsiveness, yaitu kemudahan kemampuan pegawai menangani
nasabah.
4. Assurance, yaitu perilaku petugas yang ramah serta tanggap dari
nasabah.
5. Empathy, yaitu kemudahan menghubungi kantor, adanya perhatian
yang serius terhadap segala kegiatan da tidak membeda-bedakan
nasabah.

C. Karakteristik Manajemen Pemasaran Bank Syariah


Kartajaya (2006) menyatakan bahwa karakteristik pemasaran
syariah terdiri dari beberapa unsur yaitu:9
1. Ketuhanan (Al-Rabbaniyyah)
Salah satu ciri khas pemasaran syariah yang tidak dimiliki dalam
pemasaran konvensional yang dikenal selama ini adalah sifatnya yang
religius (diniyyah). Kondisi ini tercipta tidak karena keterpaksaan,
tetapi berasal dari kesadaran akan nilai-nilai religius, yang dianggap
penting dan mewarnai aktivitas pemasaran agar tidak terperosok
kedalam perbuatan yang merugikan orang lain.
Marketer syariah selain tunduk kepada hukum-hukum syariah, ia
juga senantiasa menjahui larangan-larangannya dengan sukarela,
pasrah, dan nyaman, didorong oleh bisikan dari dalam bukan paksaan
dari luar. Oleh sebab itu, jika suatu saat hawa nafsu menguasai dirinya
lalu melakukan pelanggaran terhadap perintah dan larangan syariah.
8
Kamsir, Pemasaran Bank, (Jakarta: Kencana, 2005), 66.
9
M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-Dasar Bank Syariah, (Bandung: Alfabeta, 2012), 22.
7

Misalnya mengambil uang yang bukan haknya, memberi keterangan


palsu, iangkar janji dan sebagainnya, maka dia akan merasa berdosa,
kemudian segara bertaubat dan mensucikan diri dari penyimpangan
yang dilakukan. Ia akan senantiasa memlihara hatinya agar tetap
hidup, dan memancarkan cahaya kebaikan dalam segala aktivitas
bisnisnya.
Seorang marketer akan segera mematuhi hukum-hukum syariah,
dalam segala aktivitas sebagai seoarang pemasar. Mulai dari
melakukan strategi pemasaran, memilah-milah pasar (segmentasi),
kemudian memilih pasar mana yang menjadi fokusnya (targeting),
hingga menetapkan identitas perusahaan yang harus senantiasa
tertanam dalam benak pelanggannya (positioning).
2. Etis (Ahklakqiyah)
Keistimewaan yang lain dari syariah merketer selain karena teistis
(rabbaniyyah), juga karena karena ia sangat mengedepankan akhlak
(moral, etika) dalam seluruh kegiatannya. Karena nilai-nilai moral dan
etika adalah nilai yang bersifat universal, yang diajarkan oleh semua
agama yang diturunkan oleh Allah swt.
Sifat etis ini sebenarnya merupakan turunan dari sifat pemasar
syariah (rabbiniyyah) diatas. Dengan demikian, syariah marketing
adalah kensep pemasaran yang sangat mengedepankan nilai-nilai
moral dan etika, tidak peduli apapun agamanya. Karena nilai-nilai
moral dan etika yang bersifat universal, yang diajarkan oleh semua
agamanya.
Semakin beretika seorang dalam berbisnis. Maka dengan
sendirinya dia akan menemui kesuksesan. Sebaliknya bila perilaku
bisnis sudah jauh dari nilai-nilai etika dalam menjalankan roda
bisnisnya sudah pasti dalam waktu dekat kemunduran akan diperoleh.
3. Realistis (Al-Waqi’iyyah)
Realistis disini ialah pemahaman dimana pemasaran syariah
marketing bukanlah konsep yang ekslusif, fanatis, anti modernitas dan
8

kaku. Syariah marketing adalah konsep yang fleksibel, sebagaimana


keluasan dan keluesan syariah islamiyah dan melandasinya.
Syariah marketer adalah para pemasar profesional dengan
penampilan yang bersih, rapi, dan bersahaja, adapun model atau gaya
pakaian yang dikenakannya. Mereka bekerja dengan profesional dan
mengedepankan nilai-nilai religious, kesalehan, aspek moral, dan
kejujuran dalam segala aktivitas pemasarannya. Ia tidak kaku, tidak
ekslusif, tetapi sangat fleksibel dalam bersikap dan bergaul. Ia sangat
memahami bahwa dalam situasi pergaulan di lingkungan yang sangat
heterogen, dengan beragam suku, agama, dan ras ada ajaran yang
dibenarkan oleh Allah Swt dan dicontohkan oleh Nabi untuk bersikap
dan lebih bersahabat, santun, dan bersimpatik terhadap saudara-
saudaranya dari umat lain. Fleksibel segaja diberikan oleh Allah SWT
agar penerapan syariah senantiasa realistis dan dapat mengikuti
perkembangan zaman (shalihun likuli zamaan wa makaan).
4. Humanistis (Al-Insaniyyah)
Keistimewaan yang lain adalah sifat yang humanistis universal.
Pengertian humanistis (al-Insaniyyah) adalah bahwa syariah
diciptakan untuk manusia agar derajatnya terangkat, sifat
kemanusiaanya terjaga dan terpelihara, serta sifat kehewanannya dapat
terkekang dengan panduan syariah. Dengan demikian, nilai humanstis
ia menjadi manusia yang terkontrol, dan seimbang (tawazun), bukan
manusia serakah, yang menghalalkan segala cara untuk meraih
keuntungan sebesar-besarnya. Bukan menjadi manusia yang bisa
bahagia diatas penderitaan orang lain atau manusia yang hatinya
kering dengan kepedulian sosial.
Syariat islam dalam syariah humanistis (insaniyyah), syariat Islam
diciptakan untuk manusia sesuai dengan kapasitasnya tanpa
menghiraukan ras, warna kulit, kebangsaan, dan status. Hal inilah
yang menjadikan syariat memiliki sifat universal sehingga pemasar
syariah juga bersifat universal.10
10
Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, (Bandung: Mizan
Media Utama, 2006), 38.
9

D. Nilai-nilai Manajemen Pemasaran Bank Syariah


Ada bebrapa nilai-nilai dalam pemasaran syari’ah yang mengambil
dari konsep keteladanan sifat Rasulullah SAW,antara lain:11

1. Siddiq
Artinya memiliki kejujuran dan selalu melandasi ucapan,
keyakinan, serta perbuatan berdasarkan ajaran islam. Allah SWT
senantiasa memerintahkan kepada setiap orang beriman untuk
memiliki sifat siddiq dan menciptakan lingkungan yang siddiq.
Didalam Al-Quran siddiq disebut sebanyak 154 kali.
Nabi Muhammad SAW menegaskan, “wajib bagi kalian berlaku
jujur, sebab jujur membawa pada kebaikan, dan kebaikan
menunjukkan jalan ke surga. Seseorang yang senantiasa jujur dan
memperhatikan kejujuran, ia akan termaktub disisi allah atas
kejujurannya. Sebaliknya, janganlah berdusta, sebab dusta mengarah
pada kejahatan, dan kejahatan membawa ke neraka. Seseorang yang
berdusta dan memperhatikan kedustaannya, ia tercatat disisi Allah
sebagai pendusta.

2. Fathanah
Artinya mengerti, memahami, dan menghayati secara mendalam
segala hal yang terjadi dalam tugas dan kewajiban. Fathanah
berkaitan dengan kecerdasan, baik secara rasio, rasa, maupun
kecerdasan ilahiyah. Dengan demikian bila dibandingkan dengan
good governance dengan konsep intellegensinya, maka konsep ini
sebetulnya hanya berhubungan dengan kecerdasan intellegensia
semata. Padahal fathanah menekankan kecerdasan lain, seperti
kecerdasan emosional dan spiritual. Seorang pemasan di bank syari’ah
harus paham tentang seluruh produk yang ditawarkan oleh perbankan
syari’ah termasuk fiqihnya secara dasar. Sifat ini akan menumbuhkan
kreativitas dan kemampuan untuk melakukan berbagai macam inovasi
11
Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, 25.
10

yang bermanfaat. Kreativitas dan inovatif hanya dimiliki ketika


seseorang melakukan up-grading keilmuan yang dimiliki bank secara
self learning process maupun melalui pendidikan formal serta
pelatihan.
Sifat fathanah yang merupakan perpaduan antara pengetahuan
(‘alim) dan hafalan (hafidz) telah berhasil meletakkan Nabi Yusuf a.s
dan timnya berhasil membagun mesir.

)55( ‫يم‬ِ ٌ ‫ض إِيِّن ح ِفي‬


ِ ‫اج َع ْليِن َعلَى َخَزائِ ِن اأْل َْر‬
ٌ ‫ظ َعل‬ َ ْ ‫ال‬
َ َ‫ق‬
“Berkata yusuf: “jadikanlah aku bendaharawan Negara (mesir);
sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi
berpengetahuan” (Q.S. Yusuf:55)”.
Sifat fathanah pula yang mengantarkan nabi Muhammad SAW
(sebelum diangkat menjadi nabi) mendapatkan keberhasilan dalam
perniagaan yang dilakukannya. Keterampilan dan keahlian yang
dimiliki oleh Rasulullah SAW dalam berdagang menjadikannya
seorang manajer pemasaran yang handal dari industri perdagangan Siti
Khadijah.

3. Amanah
Memiliki makna tanggung jawab dalam melaksanakan setiap tugas
dan kewajiban. Amanah ditampilkan dalam keterbukaan, kejujuran,
pelayanan prima, dan ihsan (berupaya menghasilkan yang terbaik)
dalam segala hal. Sifat amanah harus dimiliki oleh setiap mukmin
apalagi yang memiliki pekerjaan terkait dengan pelayanan kepada
masyarakat.
Amanah mementingkan tanggung jawab yang sangat hakiki dalam
hubungannya dengan umat manusia, yang selalu yakin bahwa ada
yang selalu mengawasi pelaksanaan tugasnya. Dalam islam diyakini
bahwa setiap tindak-tanduk kita selalu dalam pengawasan malaikat
yang senantiasa mencatat kebaikan dan keburukan manusia. Dalam
konteks inilah amanah berkiprah.
11

ِ ‫ات إِىَل أ َْهلِ َها َوإِ َذا َح َك ْمتُ ْم َبنْي َ الن‬


‫َّاس أَ ْن‬ ِ َ‫إِ َّن اللَّه يأْمر ُكم أَ ْن ُتؤ ُّدوا اأْل َمان‬
َ َ ْ ُُ َ َ
ِ ‫حَتْ ُكموا بِالْع ْد ِل إِ َّن اللَّه نِعِ َّما يعِظُ ُكم بِِه إِ َّن اللَّه َكا َن مَسِ يعا ب‬
)58( )‫ص ًريا‬ َ ً َ ْ َ َ َ ُ
“Sesungguhnya allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada
yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila
menetapkan hukum diantara manusia supaya kamu menetapkan
dengan adil. Sesungguhnya allah memberi pengajaran yang sebaik-
baiknya kepadamu. Sesunggunya allah adalah maha mendengar lagi
maha melihat”. (Q.S. An-Nisa’:58)

4. Tabligh
Artinya mengajak sekaligus memberikan contoh kepada pihak lain
untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan ajaran islam dalam setiap
gerak aktivitas ekonomi yang dilakukan sehari-hari. Tabligh yang
disampaikan dengan hikmah, sabar, argumentatif dan persuasif akan
menumbuhkan hubungan kemanusiaan yang semakin solid dan kuat.
Seorang pemasar syariah harus memposisikan dirinya tidak hanya
sebagai representasi dari perusahaan namun turut pula sebagai juru
dakwah dalam pengembangan ekonomi syariah. Masih banyak
masyarakat yang belum mengerti tentang ekonomi syari’ah, dan itulah
yang menjadi tugas bagi seorang pemasar syariah untuk menjelaskan
sekaligus menjual produk syariah yang akan ditawarkan kepada
kosumen.

5. Istiqamah
Artinya konsisten. Hal ini memberikan makna seorang pemasar
syariah dalam praktik pemasarannya selalu istiqamah dalam
penerapan aturan syariah. Seorang pemasar syariah harus dapat
dipegang janjinya, tidak diperkenankan bagi seorang pemasar syariah
berubah-ubah dalam memberikan janji. Sebab dalam suatu perusahaan
12

syariah konsisten dari seorang pemasarnya menjadi cermin dari


perusahaan tersebut secara keseluruhan.
Adapun etika pemasaran syariah menurut Hermawan Kertajaya
antara lain:12
1. Al-Adl
Artinya berlaku adil dalam bisnis. Sikap adil termasuk diantara
nilai-nilai yang ditetapkan oleh islam dalam semua aspek ekonomi
islam. Sistem ekonomi menekankan keadilan dan produktivitas,
kejujuran dalam perdagangan serta kompetisi yang tidak merugikan.

2. Khidmah
Artinya bersikap melayani dan rendah hati. Seorang pemasar
haruslah memiliki sikap melayani yang rendah hati dalam
kepribadiannya. Melayani secara rendah hati tersebut meliputi sikap
sopan dan santun. Orang yang beriman diperintahkan untuk bermurah
hati ,sopan dan bersahabat saat berelasi dengan mitra bisnis.

3. Su’uzh-zhann
Artinya tidak suka berburuk sangka. Saling menghormati satu
sama lain merupakan ajaran Nabi Muhammad SAW yang harus
diimplementasikan dalam perilaku bisnis modern. Tidak boleh satu
pengusaha menjelekkan pengusaha yang lain dengan hanya
bermotifkan persaingan bisnis.

4. Ghibah
Artinya tidak suka menjelek-jelekkan karena gibah merupakan
perbuatan yang sia-sia dan membuang-buang waktu. Akan lebih baik
baginya jika menumpahkan seluruh waktunya untuk bekerja secara
profesional. Orang yang memiliki akhlaqul karimah pasti disenangi
semua orang, dan orang asing mengenangnya karena kebaikan

12
Kamsir, Pemasaran Bank, 69.
13

perilakunya. Dari sinilah akan muncul kepercayaan yang menjadi


salah satu kunci suskes bisnis.

5. Risywah
Artinya tidak melakukan suap karena dalam islam menuap
hukumnhya haram dan menyuap termasuk dalam kategori makan
harta orang lain dengan cara batil.

6. Menepati janji dan tidak curang


Seorang pebisnis syariah harus senantiasa menjaga amanah yang
dipercayan padanya sebagai wakil dari perusahaan dalam memasarkan
dan mempromosikan produk kepada pelanggan.

E. Proses Manajemen Pemasaran Bank Syariah

Gambar Proses manajemen pemasaran

Berikut proses manajemen pemasaran secara sistemastis : 13


1. Analisis pasar
Tahapan penganalisaan atau pengenalan pasar ini akan
mengahsilkan peluang pemasaran dan alternatif pasar sasaran. Tujuan

13
Indriyo Gitosudarmo, Manajemen Pemasaran, (Yogyakarta: BPFEYOGYAKARTA,
2000), 99
14

dari analisis pasar adalah mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan-


keinginan konsumen.
2. Memilih Pasar Sasaran
Memilih sekelompok konsumen yang secara kusus menjadi sasaran
usaha pemasaran bagi sebuah perusahaan. Dalam menetapkan sasaran
terdapat tiga langkah pokok yang harus diperhatikan, yaitu segmentasi
pemasaran, penetapkan pasar sasaran, dan penetapan produk.
3. Merancang Strategi Pemasaran
Perusahaan harus memberikan keistimewa-keistimewaan yang lain
dari pesaingnya dan mampum memenuhi keinginan pelangganya.
Dilakukan guna mengembangkan pasar, menambah lokasi atau kantor
cabang daerah lain, dan memprioritaskan layanan pelanggan seperti
strategi jemput bola dan penentuan harga barang.
4. Merencanakan Program Pemasaran
Rencana program pemasaran (marketing plan) adalah instrument
sentral untuk mengarahkan dan mengkoordinasikan usaha pemasaran,
rencana pemasaran beroperasi pada dua level: stratejik dan taktis.
Perencanaan pemasaran stratejik membesarkan pasar sasaran dan
porsi nilai yang akan ditawarkan berdasarkan pada suatu analisis
peluang pasar terbaik. Rencana pemasaran taktis adalah cara untuk
menspesifikan pasar melalui fitur produk (product), promosi
(promotion), perdagangan, penetapan harga, saluran penjualan, dan
layanan.
5. Mengorganisasikan, melaksanakan, dan upaya mengendalikan
pemasaran.
Pengorganisasian berarti fungsi manajer untuk menyusun sumber
daya manusia dan sumberdaya materi untuk melaksanakan
perencanaan yang dibuatnya.Selain itu bagimana sumber daya
manusia itu dilatih, dimotivasi, diarahkan, dan dievaluasi. Manajer
perusahaan juga menganalisa secara berkala profitabilitas nyata dari
berbagi produk, kelompok pelanggan, saluran distribusi.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-
tindakan perencanan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian
yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah
ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya
lainnya. Pemasaran merupakan ujung tombak dari suatu perusahaan dalam
upaya mempertahankan kelangsungan hidup, meningkatkan keuntungan,
mensejahterakan karyawan serta untuk perkembangan perusahaan.
Manajemen pemasaran merupakan suatu proses untuk meningkatkan
efisiensi dan efektifitas dari kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh
individu atau perusahaan.
Konsep manajemen pemasaran bank syariah memiliki istilah-istilah
mendasar seperti: kebutuhan (needs), keinginan (wants), biaya (cost),
kepuasan (satisfaction), pertukaran (exchange), dan pasar (market).
Sedangkan perbankan juga memiliki berbagai aspek yang digunakan untuk
meningkatkan minat konsumen antara lain: tangibel, reability,
responsiveness, assurance, dan empathy.
Karakteristik manajemen pemasaran bank syariah meliputi beberapa
unsur yaitu, teistis (rabbaniyah) memiliki sifat yang religius, etis
(akhlaqiyyah), realistis (al-waqi’yyah), humanistis (insaniyyah).
Nilai-nilai dalam pemasaran syariah yang mengambil dari konsep
keteladanan sifat Rasulullah SAW , yaitu istiqamah, tabligh, amanah,
siddiq, fathanah. Kemudian adapun etika pemasaran syariah menurut
Hermawan Kertajaya, yaitu rishwah, ghibah, su’uzh zhaan, khidmah, al-
adl, menepati janji dan tidak curang.
Proses manajemen pemasaran bank syariah melalui lima tahapan
yaitu, analisis pasar, memilih pasar sasaran, merancang strategi
pemasaran, merencanakan program pemasaran, dan mengorganisasikan ,
melaksanakan dan upaya mengendalikan pemasaran.

16
DAFTAR PUSTAKA

Alma,Buchari. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfbeta,

2013.

Aminudin Aziz,Fathur. Manajemen dalam Prefektif Islam. Cilacap: Pustaka El-


Bayan BPFE, 2001.

Hani Handoko,T. Manajemen. Yogyakarta: BPFE, 1984.

Indriyo Gitosudarmo,Indriyo. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta:


BPFEYOGYAKARTA, 2000.

Kamsir. Pemasaran Bank. Jakarta: Kencana, 2005.

Kartajaya,Hermawan dan Muhammad Syakir Sula. Syariah Marketing. Bandung:


Mizan Media Utama, 2006.

Khotler,Philips. Manajemen Pemasaran. Jakarta: SMTG Desa Putra, 2002.

Muhammad. Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: (UUP) AMP YKPN

2005.

Nur Rianto Al-Arif,M. Dasar-Dasar Bank Syariah. Bandung: Alfabeta, 2012.

Suhardi. pengantar Manajemen dan Aplikasinya. Yogyakarta: Gava Media,

2018.

17

Anda mungkin juga menyukai